Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Mengenai :

“Matematika Sebagai Berhitung”

Dosen Pengampu : Dr.Melva Zainil,S.T.,M.Pd

Oleh :

KELOMPOK IV

1. Delfia Syafputri (18129237)


2. Hammidah (18129016)
3. Rindi Antika (18129304)
4. Syarabia Lee Apsyah (18129318)
5. Ummul Khairin (18129324)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbalalamin, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan


rahmat-Nya kepada seluruh umat-Nya. Tidak lupa mengucapkan shalawat atas
terlahirnya bagiada Nabi Muhammad SAW karena berkat dan atas kuasa Allah kita
berada di bumi yang dipenuhi dengan ilmu pengetahuan serta perubahan-perubahan
akhlak manusia dari zaman jahiliyah.

Penulisan makalah ini menjadi suatu bahan bagi penulis untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi Pembelajaran Matematika di SD. Secara umum makalah ini
memuat materi tentang Teori Pembelajaran Matematika. Tim penulis telah berusaha
maksimal membuat makalah ini, walaupun masih ada kekurangan. Pada kesempatan ini,
penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan kepada pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini terutama kepada: Ibu Dr. Melva Zainil,
S.T.,M.Pd selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan arahan dalam proses
perkuliahan, dan teman-teman dalam kelompok yang sudah bekerja keras mengerjakan
tugas ini serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga Allah SWT. selalu memberikan kekuatan dan memberkahi
semua amal baik yang telah kita perbuat. Aamiin.
Padang, 07 Maret 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2

A. Pengertian Kemampuan Berhitung............................................................................2


B. Indikator Kemampuan Berhitung...............................................................................2
C. Manfaat Berhitung.....................................................................................................3
D. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar..............................................................4
E. Pembelajaran Matematika Sebagai Berhitung di Kelas Rendah................................6
F. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika sebagai Berhitung di Kelas Rendah............8

BAB III PENUTUP...............................................................................................................9

A. Kesimpulan .......................................................................................................................9
B. Saran .................................................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh
bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber
belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran. Komponen-komponen tersebut sangat
penting dalam proses belajar, sehingga melemahnya satu atau lebih komponen dapat
menghambat tercapainya tujuan belajar yang optimal.
 Sejak puluhan tahun yang lalu perubahan baik dalam strategi mengajar maupun
dalam kurikulum matematika sekolah telah mengalami perubahan yang banyak. Dahulu
konsentrasi matematika  berada di sekolah, khususnya di sekolah dasar, terletak pada
proses melakukan kalkulasi sehingga tertumpu pada latihan berhitung dan menghafal
fakta-fakta. Sekarang pembelajaran matematika di sekolah dasar menekankan pada
pemahaman konsep dasar matematika dan hubungan antar berbagai sistem bilangan.
Bukanlah berarti ketrampilan berhitung sudah tidak diperlukan lagi, namun latihan dan
hafalan itu akan lebih baik apabila dilandasi dengan pemahaman. Tanpa pemahaman ini,
siswa akan kecil kemungkinannya dapat mengikuti perkembangan matematika dan
kesulitan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan konstektual.
Untuk itu makalah ini akan memabahas tentang “Matematika Sebagai Berhitung
di Sekolah Dasar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut: Bagaimana Matematika Sebagai Berhitung di Sekolah Dasar?

A. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah terrsebut, tujuan penulisan makalah adalah Untuk mengetahui
Matematika sebagai Berhitung di Sekolah Dasar.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemampuan Berhitung


Salah satu kemampuan yang sangat penting bagi anak yang perlu
dikembangkan dalam rangka membekali mereka, untuk bekal kehidupannya
dimasa depan dan saat ini adalah memberikan bekal kemampuan berhitung.
Kemampuan berhitung adalah suatu kemampuan yang dimiliki setiap anak yang
berhubungan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang
merupakan kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
(Ariyanti,2015)
Kemampuan berhitung dimiliki setiap anak untuk mengembangkan
kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang
terdekat dari dirinya sejalan dengan perkembangan yang dapat meningkat ketahap
pengertian tentang jumlah yakni tentang penjumlahan dan pengurangan.
(Susanto,2011)
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa
kemampuan berhitung adalah suatu kesanggupan yang dimiliki seseorang dalam
melakukan perhitungan dengan mengenal konsep dasar matematika sehingga
dapat melakukan perhitungan dengan baik dan benar, diantaranya mampu
menyelesaikan suatu proses operasi bilangan tentang penjumlahan dan
pengurangan.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Berhitung


Faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung seorang anak
diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
faktor yang ada dalam diri anak tersebut berupa motivasi, kematangan, gaya
belajar yang khas dari masing-masing anak, bakat yang ada dalam diri anak saat
proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas.
( Hidayati,2015 )

2
3

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri anak seperti dari
proses belajar mengajar yang dapat mempengaruhi rendahnya kemampuan
berhitung anak misalnya pembelajaran yang kurang menyenangkan, pembelajaran
yang monoton dan media pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran yang
kurang memfasilitasi keanekaragaman siswa. Faktor lainnya yang juga
mempengaruhi kemampuan berhitung adalah kekhasan gaya belajar masing-
masing anak.(Subini,2011). Adapun faktor internal dibagi menjadi:
a. Faktor jasmaniah, yang meliputi faktor kesehatan (kemampuan mengingat,
kemampuan pengindraan seperti melihat, mendengarkan dan merasakan) dan
cacat tubuh.
b. Faktor psikologis, yang meliputi usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar,
intelegensi, perhatian, bakat, minat, emosi, dan motivasi/cita-cita,
perilaku/sikap, konsentrasi, kemampuan/unjuk hasil kerja, rasa percaya diri,
kematangan dan kelelahan.

Kemudian faktor eksternal dibagi menjadi:

a. Faktor keluarga, Karena keluarga adalah lingkungan pertama yang paling


berpengaruh pada kondisi anak sebelum kondisi disekitar anak (masyarakat
dan sekolah).
b. Faktor sekolah, karena sekolah merupakan tempat belajar anak setelah di
keluarga.
c. Faktor masyarakat, selain di keluarga dan sekolah, anak juga berinteraksi
dengan lingkungan di masyarakat

C. Indikator Kemampuan Berhitung


Kemampuan berhitung (Hidayati,2015) adalah kemampuan yang
memerlukan penalaran dan ketrampilan aljabar termasuk operasi hitung. Sehingga
di dalam kemampuan berhitung ada beberapa indikator yang harus dipenuhi saat
proses mencapai suatu tujuan pembelajaran yakni:
4

a. Mampu menyelesaikan soal siswa mampu mengerjakan soal-soal tes yang


diberikan oleh guru. Terkait dengan pengertian mampu adalah bisa/cakap
dalam menjalankan tugas dan cekatan.
b. Mampu membuat soal dan penyelesaiannya Selain mampu mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru, siswa juga diharapkan mampu membuat soal dan
menyelesaikan pengerjaan soalnya secara mandiri. Hal ini sesuai dengan
pengertian kemampuan itu sendiri, yaitu kemampuan adalah kesanggupan
untuk menguasai sesuatu.
D. Manfaat Berhitung
Matematika sebenarnya tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, arti
matematika mempunyai kegunaan yang praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Semua masalah kehidupan membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti,
mau tidak mau harus berpaling kepada matematika dengan tujuan siswa belajar
matematika
E. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Pembelajaran matematika di SD adalah usaha yang dilakukan oleh guru
kepada siswa siswi SD untuk membangun pemahaman terhadap matematika.
Selain itu berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dalam
Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, disebutkan bahwasannya
mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma secara luwes, akurat, efisien dan
tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
5

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain


untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam Kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
(Departemen Pendidikan Nasional, 2007)

F. Pembelajaran Matematika sebagai Berhitung di Kelas Rendah


Kemampuan melakukan operasi hitung bilangan merupakan salah satu
standar kompetensi yang wajib dikuasai oleh peserta didik SD. Pada siswa kelas
rendah melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan seharusnya
sudah mahir dikuasai. Hal ini karena penguasaan materi ini merupakan bekal
prasyarat untuk mempelajari materi berhitung selanjutnya. Peserta didik yang
telah menguasai kemampuan operasi hitung bilangan, akan dapat melakukan
operasi-operasi hitung yang lainnya seperti operasi hitung campuran, pecahan,
dan soal cerita.
Materi operasi hitung merupakan salah satu materi yang dianggap sulit
oleh siswa, oleh karena itu matematika perlu diajarkan dengan media yang
menarik dan dalam suasana menyenangkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan
yaitu dengan mengintegrasikan permainan dalam sebuah pembelajaran. Mayke
(Subarinah, Sri. (2006) juga mengatakan bahwa belajar dengan bermain
memberikan kesempatan pada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang,
menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan dan mendapatkan bermacam-
macam konsep serta pengertian yang tak terkira banyaknya dan disinilah proses
pembelajaran terjadi.
“Utang” merupakan singkatan nama sebuah permainan yaitu huruf “U”
yang artinya Ular dan “tang” yang berarti tangga. Media permainan Ular tangga
atau “Utang” adalah media yang sangat menarik bagi siswa hal ini karena
penyajiannya tidak seperti media biasanya yang mungkin hanya untuk dilihat dan
didengar tetapi disajikan dalam bentuk permainan. Permainan sangat sesuai
dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih suka bermain.
6

Permainan “Utang” dapat membantu siswa untuk melatih kemampuan


berhitungnya dan ketika siswa bermain akan terjadi perangsangan tanpa adanya
tekanan-tekanan yang dapat berakibat negatif, sehingga rangsangan-rangsangan
tersebut juga akan membuat siswa memahami konsep dan pengetahuan secara
alamiah serta membantu anak mengembangkan kecerdasannya. Dengan
menggunakan media “Utang” diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
berhitung siswa, meningkatkan pemahaman konsep, dan juga hasil belajarnya.
Bruner (Pitadjeng, 2006: 29) menekankan proses belajar menggunakan
model mental, yaitu individu yang belajar mengalami sendiri apa yang
dipelajarinya agar proses tersebut yang direkam dalam pikirannya dengan caranya
sendiri. Bruner mengemukakan bahwa untuk mempelajari matematika, siswa
harus mengkonstruksikan ide-ide matematika melalui tiga tahap perkembangan
mental, yaitu tahap konkret (enactive), semi konkret (iconic), dan abstrak
(symbolic). Montessori (Subarinah, Sri. (2006)) mengemukakan ketika
bermain, anak akan mempelajari dan menyerap segala sesuatu yang terjadi di
lingkungan sekitarnya. Untuk itu, perencanaan dan persiapan lingkungan belajar
anak harus dirancang dengan seksama oleh guru sehingga anak bisa mendapatkan
kesempatan belajar yang sangat menyenangkan.
Salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa kelas III yaitu
melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka. Subarinah, S(2006:
28-32) menjelaskan ada empat operasi hitung yang dikenalkan untuk bilangan
cacah, yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Penguasaan operasi yang satu akan mempengaruhi operasi lainnya. Kemampuan
berhitung yang dimaksud meliputi keterampilan melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan tiga angka.
Sadiman, A.S., dkk (2005: 28-81) menjelaskan ada empat jenis media
yang biasa dipakai dalam kegiatan belajar mengajar yaitu media grafis, audio,
proyeksi diam, dan permainan. “Utang” adalah salah satu jenis media permainan.
“Utang” sebenarnya merupakan singkatan yaitu huruf “U” yang artinya Ular dan
“tang” yang berarti tangga. Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-
anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Karena mengandung tujuan
7

pendidikan, peneliti mengubah alat-alat maupun aturannya. Peneliti menggambar


sendiri papannya kemudian dicetak dengan ukuran kertas A3. Jika dalam
permainan biasanya yang digunakan hanya papan ular tangga, bidak, dan sebuah
dadu, sedangkan dalam permainan Utang ini dipadukan dengan sejumlah kartu
pintar. Kartu pintar berisi soal-soal tentang operasi hitung baik penjumlahan,
pengurangan, perkalian, maupun pembagian.

1. Contoh Papan Permainan

Gambar 1. Papan Permainan “Utang”

2. Kartu Pintar

Gambar 2. Kartu Pintar

3. Dadu

Gambar 3. Dadu
8

G. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Sebagai Berhitung di Kelas Rendah


Aturan Permainan
a. Permainan ini dilakukan oleh 4-5 orang.
b. Masing-masing kelompok mendapatkan satu set permainan “Utang” yang
terdiri dari papan permainan, bidak, dadu, dan sejumlah kartu.
c. Sebelum memulai permainan, kartu diletakkan sesuai tempatnya dan siswa
menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan.
d. Masing-masing pemain memegang satu bidak. Semua pemain
melemparkan dadu, bagi pemain dengan jumlah dadu paling banyak berhak
memulai permainan terlebih dahulu.
e. Pemain pertama melempar dadu, kemudian mengambil satu kartu pintar
dan harus menjawab pertanyaan di depan teman kelompoknya.
f. Jika jawaban benar, maka bidak pemain diperbolehkan maju sesuai dengan
angka yang terlihat dari dadu yang dilemparkan tadi.
g. Jika tidak bisa menjawab atau jawaban salah, maka bidak pemain harus
kembali ke tempat semula kemudian permainan dilanjutkan oleh pemain
berikutnya.
h. Jika bidak pemain berada di kotak tengkorak maka harus mundur dua
langkah, kemudian jika berada di kotak kado maka pemain mendapat bonus
boleh melangkah dua kali.
i. Pemain yang tercepat mencapai finish adalah pemenang.
9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan :
Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 1 : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Sub Tema 1 : Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : 1 Hari
Hari / Tgl Pelaksanaan: ..................... / ........................

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.4 Mencermati kosakata dalam teks 3.4.1 Menyebutkan minimal 4 ciri-ciri


tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan makhluk hidup.
(makanan dan tempat hidup),
pertumbuhan, dan perkembangan
makhluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan.
10

2 4.4 Menyajikan laporan tentang konsep 4.4.1 Menyimpulkan ciri-ciri makhluk


ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan hidup.
tempat hidup), pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup
yang ada di lingkungan setempat
secara tertulis menggunakan
kosakata baku dalam kalimat
efektif.

Matematika

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi 3.1.1 Membilang secara urut bilangan


hitung pada bilangan cacah. 1.000 sampai dengan 10.000.
3.1.2 Membilang secara loncat bilangan
1.000 sampai dengan 10.000.

2 4.1 Menyelesaikan masalah yang 4.1.1 Membilang dan menuliskan


melibatkan penggunaan sifat- bilangan 1.000 sampai 10.000
sifat operasi hitung pada secara panjang (sepuluh ribuan,
bilangan cacah. ribuan, ratusan, puluhan, dan
satuan).

SBdP

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR

1 3.2 Mengetahui bentuk dan variasi 3.2.1 Mengidentifikasi bentuk pola irama
pola irama dalam lagu. sederhana.

2 4.2 Menampilkan bentuk dan variasi 4.2.1 Memeragakan pola irama sederhana.
irama melalui lagu. 4.2.2 Membuat pola irama sederhana.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati, siswa dapat mengidentifikasi bentuk pola irama sederhana dengan
benar.
2. Setelah mengamati, siswa dapat memeragakan pola irama sederhana dengan percaya
diri.
3. Setelah mengamati, siswa dapat membuat pola irama sederhana dengan benar.
11

4. Setelah mengamati, siswa dapat memeragakan pola irama sederhana yang sudah
dibuat dengan percaya diri.
5. Setelah mengamati gambar, siswa dapat menyebutkan minimal 4 ciri-ciri makhluk
hidup dengan tepat.
6. Setelah kegiatan membandingkan gambar, siswa dapat menyimpulkan ciri-ciri
makhluk hidup dengan tepat.
7. Setelah bermain mencari pasangan nama dan lambang bilangan, siswa dapat
membilang secara urut bilangan 1.000 sampai dengan 10.000 dengan benar.
8. Setelah bermain mencari pasangan nama dan lambang bilangan, siswa dapat
membilang secara loncat bilangan 1.000 sampai dengan 10.000 dengan benar.
9. Setelah mengamati contoh, siswa dapat membilang dan menuliskan bilangan 1.000
sampai 10.000 secara panjang (sepuluh ribuan, ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan)
dengan benar.

 Karakter siswa yang diharapkan : Religius


Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menyapa siswa, menanyakan kabar, dan 10 menit
mengecek kehadiran siswa.
 Siswa berdoa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah
satu siswa. Religius
 Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama.
dilanjutkan lagu Nasional “Tanah Airku”.
Nasionalis
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan.
 Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
 Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
 Guru melakukan apersepsi dengan bermain tebak
hewan atau bercerita pengalaman pergi ke kebun
binatang untuk mengawali pembahasan tentang
ciriciri makhluk hidup.
12

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Inti  Siswa dikenalkan dengan lagu Cicak di Dinding. 150 menit


 Siswa mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup yang
ada pada teks lagu. Critical Thinking and Problem
Solving
 Siswa mengamati guru menyanyikan lagu Cicak di
Dinding.
 Siswa mengamati tanda dan yang ada pada
syair lagu.
 Jika ada tanda artinya menyanyi dengan bunyi
pendek.
 Jika ada tanda artinya menyanyi dengan bunyi
panjang.
 Misalnya : ci-cak-ci-cak-di-din-diiing.
 Siswa berlatih menyanyi secara bergantian.
 Guru menyampaikan bahwa lagu Cicak di Dinding
termasuk lagu yang memiliki pola irama sederhana.
Karena pola lagu di setiap baris hampir sama.
 Siswa diminta mengamati baris lagu yang memiliki
pola sama dan pola yang berbeda.
 Siswa berlatih menuliskan pola menggunakan simbol
bunyi panjang dan bunyi pendek.
 Buat pola dengan berbagai macam variasi.
 Lalu siswa berlatih menyanyikan pola yang sudah
dibuat dengan suara ta (pendek) dan taaa (suara
panjang). Creativity and Innovation
 Siswa mencoba menyanyikan lagu dengan pola yang
sama setiap barisnya (panjang semua atau pendek
semua)
 Siswa menyampaikan perasaannya jika semua bunyi
pada lagu sama.
 Adanya berbagai variasi pola bunyi lagu membuat
lagu terdengar lebih asyik tidak membosankan.
 Siswa mengamati gambar.
 Siswa mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
berdasarkan gambar. Critical Thinking and Problem
Solving
 Siswa berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang
13

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
disampaikan guru mengenai ciri-ciri makhluk hidup.
 Siswa menuliskan ciri-ciri nyamuk dan ikan yang ada
pada gambar. Mandiri
 Gambar cicak:
 Cicak hidup di darat
 Cicak bergerak merayap di dinding
 Cicak makan nyamuk
 Cicak suka memutuskan ekornya
 Gambar ikan di aquarium
» Ikan hidup di air.
» Ikan bergerak berenang menggunakan sirip.
» Dan lain-lain.
 Kesimpulannya ikan dan cicak sama-sama makhluk
hidup. Ciri-ciri makhluk hidup dari kedua hewan
tersebut adalah bergerak, butuh makanan, dan lain-
lain.
 Ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak, bernapas,
tumbuh, berkembang biak, memerlukan makanan
dan air, peka terhadap rangsang.
 Makhluk hidup dapat bergerak sehingga dapat
berpindah tempat. Cara bergerak makhluk hidup
berbeda-beda. Manusia berjalan atau berlari
menggunakan kaki. Burung terbang menggunakan
sayap. Ikan berenang menggunakan sirip, dan lain-
lain.
 Makhluk hidup bernapas. Alat pernapasan makhluk
hidup bermacam-macam.
 Manusia bernapas dengan paru-paru. Ikan bernapas
dengan insang. Serangga bernapas dengan trakea.
Tumbuhan bernapas dengan stomata.
 Makhluk hidup tumbuh. Manusia ketika bayi
tubuhnya kecil lalu berangsur-angsur tumbuh
menjadi besar. Begitupun hewan dan tumbuhan
mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan adalah proses
bertambahnya ukuran tubuh.
 Makhluk hidup berkembang biak. Misalnya pada
manusia, ibu melahirkan bayi. Ini membuktikan
manusia berkembang biak. Berkembang biak artinya
14

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
menghasilkan keturunan. Hewan pun berkembang
biak. Ada hewan yang berkembang biak dengan cara
melahirkan dan bertelur. Begitupun tumbuhan juga
berkembang biak. Tujuan berkembangbiak adalah
melestarikan jenisnya agar tidak punah.
 Memerlukan makanan dan air. Setiap makhluk hidup
memerlukan makanan dan air. Karena kalau tidak
makan dan minum, makhluk hidup akan mati.
 Makhluk hidup memiliki ciri peka terhadap
rangsangan. Rangsang adalah sesuatu yang dapat
memengaruhi kerja organ tubuh. Misalnya ketika
melihat sinar matahari, secara spontan kita akan
menutup mata.
 Membandingkan gambar cicak dan ikan mas.
Keduanya sama-sama berkembangbiak dengan cara
bertelur. Ikan mas bertelur sampai dengan ribuan.
 Siswa dikenalkan dengan nama dan lambang
bilangan ribuan. Communication
 Siswa berlatih mengurutkan bilangan, sesuai dengan
kartu bilangan yang dimiliki bersama 4 orang teman
lainnya. Critical Thinking and Problem Solving
 Siswa berlatih menuliskan nama dan lambang
bilangan 1.000 sampai dengan 10.000 yang ada pada
buku.
Penutup  Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai 15 menit
kegiatan pembelajaran.
a. Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?
b. Bagaimana perasaan setelah mencoba
membuat pola nyanyian menggunakan simbol
bunyi panjang dan bunyi pendek?
c. Apa kegiatan yang paling disukai?
d. Informasi apa yang ingin diketahui lebih
lanjut?
e. Bagaimana cara siswa mendapatkan informasi
tersebut?
 Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara
lisan atau tulisan. Jika guru menginginkan siswa
menuliskan jawaban pertanyaan refleksi, sebaiknya
15

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
siswa memiliki buku tulis khusus untuk refleksi.
 Menyanyikan lagu daerah “Sinanggar Tulo”
 Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing oleh
dipimpin oleh siswa yang diberi tugas. Religius

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Pedoman Guru Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas
III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018).
 Buku Siswa Tema : Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup Kelas III
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018).
 Kartu nama dan bilangan 1.000 sampai 10.000.
 Berbagai poster pertumbuhan manusia, hewan, dan tanaman.
 Berbagai aktivitas makhluk hidup.
 Teks lagu Cicak atau jika memungkinkan alat audio agar siswa dapat mendengarkan
langsung.
 Buku teks siswa dan guru.

Mengetahui …………, ………….2021


Kepala Sekolah Guru Kelas III

( ) ( )
16

LAMPIRAN 1
F. MATERI PEMBELAJARAN
 Menyanyi lagu yang memiliki pola irama sederhana.
 Membaca pola irama sederhana pada lagu.
 Membaca dan menjawab pertanyaan sesuai teks tentang ciri-ciri makhluk hidup.
 Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
 Menulis ciri-ciri makhluk hidup.
 Menulis nama dan lambang bilangan.
 Mengurutkan bilangan.

G. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
17

LAMPIRAN 2
Penilaian
1. Penilaian Sikap
Perubanan tingkah laku
Tanggung
Santun Peduli
No Nama Jawab
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

3 ……………..
……………..
4
……………..
5

dst ……………..

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
2. Pengetahuan: tes tertulis
a. Membuat pola irama menggunakan simbol bunyi panjang dan pendek.
Skor maksimal 100.
Skor setiap baris 25.
Nilai = Banyaknya pola/baris × 25
Jawaban dapat beragam sesuai imajinasi siswa.
Kunci jawaban/contoh pola
18

b. Menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup minimal 4.


Skor maksimal 100.
Nilai = (banyaknya jawaban benar : 4) × 100
Kunci jawaban.

Ciri-ciri makhluk hidup diantaranya:


 Membutuhkan makanan dan air
 Bernafas
 Berkembang biak
 Bergerak
 Peka terhadap rangsang

c. Membilang secara urut dan loncat serta mengurutkan bilangan 1.000 sampai dengan
10.000
Banyaknya soal 19.
Skor maksimal 100.
Nilai = (Banyaknya jawaban benar : 19) × 100
Jawaban bagian 1 membilang secara urut
1) 1.000, 2.000, 3.000, 4.000, 5.000
19

2) 1.500, 2.500, 3.500, 4.500


3) 2.000, 4.000, 6.000, 8.000, 10.000
Jawaban bagian II urutan bilangan.
1) 1.250, 2.250, 3.250, 4.250, 5.250
2) 1.300, 2.300, 3.300, 4.300, 5.300
3) 1.100, 2.250, 3.050, 4.200, 5.400

d. Membilang dan menulis lambang bilangan 1.000 sampai dengan 10.000


Banyaknya soal 8.
Nilai maksimal 100.
Nilai = (banyaknya jawaban benar : 8) × 100

3. Penilaian Keterampilan
a. Keterampilan siswa dalam mengurutkan bilangan, menulis nama dan lambang dapat
dilihat dari cara siswa/strategi menyelesaikan soal mengurutkan bilangan, menulis
nama dan lambang bilangan.

b. Rubrik Menulis Ciri-Ciri Makhluk Hidup Berdasarkan Gambar.


20

c. Rubrik Kegiatan Bernyanyi


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Belajar dengan media permainan Ular Tangga (Utang) dapat memotivasi siswa
untuk terus belajar berhitung, sehingga siswa bisa dilibatkan secara aktif dalam
pembelajaran dan guru tidak hanya sebatas mentransfer pengetahuan tetapi juga
membimbing siswa agar terampil dan menemukan konsep berhitung dengan pengalaman
sendiri yang akan berdampak pada peningkatan kemampuan berhitungnya
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran agar
menjadi masukan yang berguna, diantaranya: diharapkan para pendidik dalam kegiatan
belajar mengajar dapat memilih pendekatan pembelajaran yang tepat agar memicu
semangat dan aktifitas belajar siswa, seperti pembelajaran yang menggunakan media
yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif. Diharapkan guru untuk dapat
menerapkan pembelajaran yang bersifat realistic pada materi-materi yang dianggap
sesuai untuk menggunakan pendekatan pembelajaran tersebut karena dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.

21
DAFTAR RUJUKAN :

Ariyanti, Zidni Immawan Muslimin,2015 “Efektifitas Alat Permainan Edukatif (APE)


Berbasis Media Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelas 2
Di SDN Bulutirto Temanggung”, Jurnal Psikologi , Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga

Ahmad Susanto,2011, Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana

Subini,Nini.2011.Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak, Jakarta:PT buku kita

Hidayati,Enik. 2015 “Peningkatan Kemampuan Berhitung Penjumlahan dan Pengurangan


Bilangan dengan Menggunakan Media Garis Bilangan Pada Mata Pelajaran
Matematika Siswa Kelas II MI Mambaul Hikmah Mojokerto”, Skripsi, Surabaya:
UINSA

Subarinah, Sri. (2006).InovasiPembelajaran Matematika SD. Jakarta:


Depdiknas.

Sadiman, A.S., dkk. (2005). Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

22

Anda mungkin juga menyukai