Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. B DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE STAGE V


DI RUANG OLEG
TANGGAL 28 – 31 DESEMBER 2020

Oleh :
WAYAN USIANA

(209012434)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. B
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CHRONIC KIDNEY DISEASE STAGE V
DI RUANG OLEG
TANGGAL 28 DESEMBER 2020

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 56 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Jln Ahmad Yani Utara
Tanggal Masuk : 28 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 29 Desember 2020
No. Register : 9980
Diagnosa Medis : CKD

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. A
Umur : 54 tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln Ahmad Yani Utara
2. Status Kesehatan
Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Sesak Nafas
b. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas, kaki bengkak, badan gatal-gatal
dan merasa lemas. Pasien mengatakan sudah terdiagnosa CKD stage V sejak
November 2019. Sebelum menderita CKD pasien memiliki riwayat hipertensi yang
tidak terkontrol, suka merokok dan minum minuman berakohol. Pada saat di IGD
pasien dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan odema derajat 3, pruritus (+),
konjungtiva anemis (+), turgor kulit jelek, peningkatan bendungan vena jugularis (+).
Pasien tampak pucat dan lemah, nafsu makan menurun, aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga. Pasien juga mengatakan masih sulit mengontrol minum. Tekanan darah
pasien: 180/100 mmHg, frekuensi nadi: 110x/menit, frekuensi napas: 30x/menit,
suhu: 36.8 0 C. Dilakukan juga pemeriksaan laboratorium pada tanggal 28 Desember
2020 dengan hasil Hb: 8 g/dl, kreatinin (3mg/dL),ureum 50 mg/dL. Pasien terpasang
AV shunt di lengan kiri,
c. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Keluarga pasien mengatakan pasien berobat ke dokter untuk mengatasi penyakitnya.

3. Status Kesehatan Masa Lalu


a. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit CKD stage V sejak November 2019.
Pasien juga memiliki riwayat penyakit hipertensi yang tidak terkontrol.
b. Pernah dirawat
Pasien mengatakan pernah dirawat pada bulan November 2019 dan terdiagnosa
CKD stage V
c. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat ataupun makanan
d. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan memiliki riwayat perokok dan minum minuman berakohol.
4. Riwayat Penyakit Keluarga (genogram jika diperlukan)
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang memiliki penyakit seperti yang
ia derita.

Penjelasan : Pasien berjenis kelamin laki-laki, tinggal serumah dengan orangtua, istri, dan ketiga
anaknya.

5. Diagnosa Medis dan therapi


Diagnosa Medis: CKD stage V, Hipertensi
Therapy yang diberikan
No Tanggal awal Nama Dosis Rute
diberikan
1. 28 Desember 2020 Oksigen (O2) 3 liter Nasal kanul

2 28 Desember 2020 Omseprazol 2x40 mg IV

3 28 Desember 2020 Amplodipine 1x10 gr Oral

4 28 Desember 2020 Metoclopramide 3x10 mg IV

6. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
1) Pola Persepsi
Sehat : Pasien mengatakan sehat itu adalah saat pasien mampu melakukan segala
aktivitas yang biasa dilakukan.
Sakit : Pasien mengatakan sakit itu adalah saat sesak nafas timbul pada saat
melakukan aktivitas seperti habis pergi kekamar mandi
2) Pola Manajemen
Sehat : Pasien mengatakan bahwa klien sudah memperhatikan pola makan dan
minum sesuai dengan arahan dokter
Sakit : Pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit langsung diajak
ke rumah sakit dan jika penyakit pasien kambuh seperti sesak nafas pasien hanya
bisa beristirahat
b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3 x sehari dengan porsi yang
secukupnya dengan lauk daging, pasien tidak suka mengkonsumsi sayur dan
buah-buahan. Pasien selalu menghabiskan makanan yang diambil dan pasien
minum dibatasi 600 ml per hari.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan nafsu makannya menurun
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 2 x sehari dengan konsistensi lembek dan berwarna
kuning kecoklatan
Saat sakit :
Pasien mengatakan BAB 1 x sehari, warna kuning, konsistensi keras, tidak ada
penggunaan laktasi dan tidak ada pendarahan saat BAB.
2) BAK
Sebelum sakit : BAK biasanya 2-3 kali per hari kira-kira 400-500 ml /hari
Saat sakit : BAK sebelum sakit dan saat sakit saya yaitu biasanya 2-3
kali sehari sekitar 400-500 ml/hari
d. Pola Gerak dan aktivitas
1) Aktivitas
Sebelum sakit
Pasien mengatakan aktivitas sehari-harinya dapat dilakukan sendiri.
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan 
Mandi 
Berpakaian 
Eleminasi 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi 
Naik tangga 

Saat sakit
Pasien mengatakan aktivitasnya selama sakit dibantu oleh keluarga.
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan 
Mandi 
Berpakaian 
Eleminasi 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi 
Naik tangga 

Keterangan :

0 = Mandiri

1 = Dibantu sebagian
2 = Dibantu orang lain

3 = Dibantu orang lain dan peralatan

4 = Ketergantungan / tidak mampu

2) Latihan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jika penyakitnya tidak kambuh, pasien mampu melakukan
aktivitas latihan secara mandiri
Saat sakit :
Pasien mengatakan saat ini pasien tidak mampu melakukan aktivitas dan latihan
seperti berpindah, pergi ke toilet karena kaki tampak bengkak. Pasien tidak
memiliki riwayat cedera, tidak ada kesemutan. Selain itu juga pasien
mengatakan sesak nafas timbul disaat pasien melakukan aktivitas terlebih habis
dari kamar mandi
e. Pola koqnitif dan Persepsi
1) Pola Kognitif
Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit apa yang dialami dan
pengobatannya bagaimana dan jika penyakitnya kambuh lagi pasien hanya
meredakan penyakitnya dengan meminum obat dan beristirahat.
2) Pola Persepsi
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pada panca indera, tidak ada
gangguan baik sebelum sakit atau saat sakit. Pasien tidak memakai kacamata
atau memakai alat bantu dengar.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
1) Peran
Pasien mengatakan pasien berperan sebagai seorang kepala keluarga di
rumahnya
2) Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa dirinya sakit dan membutuhkan perawatan serta
dukungan dari keluarga untuk membantu proses penyembuhan
3) Identitas diri
Pasien mengatakan bersyukur telah dilahirkan dalam keluarganya yang sangat
peduli terhadap pasien dan pasien merasa bangga dengan dirinya sendiri
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur malam sekitar pukul 20.00 dan
bangun pukul 6.30. Ketika tidur malam pasien tidur dengan nyenyak
 Saat sakit : Pasien mengatakan tidur malam pukul 20.00 dan bangun pukul
06.30, ketika tidur malam pasien tidur dengan nyenyak
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam berhubungan dengan
keluarga, teman maupun orang terdekat baik sebelum sakit atau saat sakit.
i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan memiliki 1 istri dan 2 anak laki-laki dan 1
anak perempuan.
 Saat sakit : Pasien mengatakan tidak ada perubahan sebelum sakit ataupun
saat sakit
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan jika ada masalah selalu cerita kepada istrinya dan terkadang
kepada anaknya untuk menemukan solusinya
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan baik sebelum sakit atau saat sakit selalu sembahyang tetapi
bedanya sebelum sakit pasien selalu sembahyang di merajan sedangkan saat sakit
pasien sembahyang di atas tempat tidur saja.

7. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS = 15 (E: 4 M: 5 V: 6)
b. Tanda-tanda Vital :
TD = 180/100 mmHg,
Nadi = 110 x/menit,
RR = 30 x/menit ,
Suhu = 36,8°C
c. Keadaan fisik
1) Kepala
 Inspeksi: bentuk kepala normal, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, kulit kepala
bersih, penyebaran rambut merata
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2) Mata
 Inspeksi: mata simetris, konjungtiva anemis, sklera anikterik, tidak ada
edema, tidak ada lesi, pergerakan bola mata sama
 Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
3) Telinga
 Inspeksi: simetris kanan kiri, mampu mendengar dengan baik, tidak
menggunakan alat bantu dengar
 Palpasi: tidak ada nyeri tekan
4) Mulut
 Inspeksi: membran mukosa lembab, mukosa bibir berwarna merah, simetris
bibir atas dan bawah, mulut bersih, tidak ada bau mulut, tidak ada lesi
 Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
5) Sistem Pernafasan
 Inspeksi : simetris kanan kiri, saat respirasi kedua dada mengembang, tidak
ada lesi, tidak ada wheezing atau ronkhi, Saturasi O 2: 98% menggunakan
nasal kanul 3 liter. RR: 30x/menit
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
 Perkusi : terdengar sonor
 Auskultasi : terdengar vesikuler
6) Sistem Kardiovaskuler
 Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada lesi, tidak ada murmur dan gollop
 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
 Perkusi : terdengar suara dullnes
 Auskultasi : terdengar suara jantung S1 dan S2 normal
7) Sistem Persyarafan
Pengkajian 12 saraf kranial : Tidak ada gangguan pada 12 saraf kranial
8) Sistem Muskuloskeletal dan Integumen
a. Muskuloskeletal
Ekstremitas :
Atas
- Inspeksi : terpasang AV shunt, simetris kanan kiri, akral hangat, tampak
pucat, , CRT<2 detik, tidak ada nikotin staining
- Palpasi : tidak tedapat nyeri tekan, denyutan nadi bracialis dan radialis
teraba
Bawah
- Inspeksi : simetris kanan kiri, akral hangat, tampak pucat, tampak edema
pada ekstremitas (edema derajat 3), CRT>3 detik, tidak ada nikotin
staining
- Palpasi : tedapat nyeri tekan pada kaki kanan skala 3 (0-10)
b. Integumen
Tidak ada lesi pada integumen, warna kulit kepucatan, turgor kulit elastis,
tampak ada edema pada kaki kanan
9) Sistem Reproduksi
Tidak dikaji
10) Hematologi
Tida ada pendarahan, konjungtiva anemis, hemoglobin 8 g/dl.

8. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 28 Desember 2020
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 8 /dl 13,2 -17,3
Leukosit N 12,7 10^3 / uL 3,8 – 10,6
Hematokrit L 20 % 40 – 52
Eritrosit L 2,8 10^6 / uL 4,40 – 5,90
Trombosit 521 10^3 / uL 140 – 390
MCH 32 pg 26 – 34
MCHC 33 9/dl 32 – 36
MCV 98 fL 80 – 100
Eosofil L 1,40 % 2-4
Basofil 0,30 % 0-1
Netrofil H 82,60 % 50 – 70
Limfosif L 9,10 % 22-40
Monosit 6,60 % 2-8
Ureum 50 mg/dL 10-50
Kreatinin 3 mg/dL 0,9 – 1,3

b. Data Tambahan
-

B. ANALISA DATA

DATA Interpretasi MASALAH


(Sesuai dengan patofisiologi)
DS : Pola Nafas Tidak Efektif
Edema
Pasien mengatakan sesak saat bernafas
DO :
Cairan masuk ke paru
- Pasien tampak sesak

Disfungsi oksigen dan


CO2 paru terganggu

Pola nafas tidak efektif


- Pasien menggunakan otot bantu
pernafasan
- Terdapat pernafasan cuping hidung
- Pasien tampak terpasang oksigen 3
liter.
- TD : 180/100 mmHg
- N : 110 x/mnt
- RR : 30x/mnt
- S : 36,8°C
DS: Suplai darah ginjal turun Hipervolemia
- Pasien mengatakan kakinya
GFR turun
bengkak
DO:
- Pasien tampak lemas CKD
- Terdapat edema derajat 3 pada kaki
- Terdapat peningkatan pada vena Peningkatan retensi Na & H2O
jugularis
Hipervolemi
DS : Penurunan fungsi ekskresi ginjal Gangguan Integritas Kulit
Klien mengatakan badannya gatal-gatal
Sindrom uremia
DO :
- Terdapat edema pada kaki pasien Pruritus

(edema derajat 3) Gangguan Integritas Kulit


- CRT > 3 detik
- Kreatinin 3mg/dL
- Ureum 50 mg/dL

C. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan


Prioritas

NO TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


JAM TERATASI
DITEMUKAN
1 28 Desember Pola Nafas Tidak Efektif 31 Desember
2020 2020
09.00 WITA 09.00 WITA
2 28 Desember Hipervolemia 31 Desember
2020 2020
09.00 WITA 09.00 WITA
3 28 Desember Gangguan Integritas Kulit 31 Desember
2020 2020
09.00 WITA 09.00 WITA

Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan edema paru ditandai dengan pasien
mengatakan sesak saat bernafas, pasien menggunakan otot bantu pernafasan, terdapat
pernafasan cuping hidung, pasien tampak terpasang oksigen 3 liter, TD : 180/100 mmHg, N:
110 x/mnt, RR : 30x/mnt, S : 36,8°C
2. Ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan penyakit ginjal dan kelenjar di
tandai dengan pasien mengatakan kakinya bengkak, pasien tampak lemas, terdapat edema
derajat 3 pada kaki, terdapat peningkatan pada vena jugularis
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kelebihan volume cairan ditandai dengan
pasien mengatakan badannya gatal-gatal, terdapat edema pada kaki pasien (edema derajat 3),
CRT > 3 detik, kreatinin 3mg/dL, Ureum 50 mg/dL.
D. Rencana Tindakan Keperawatan
Hari/Tgl No Rencana Perawatan Ttd
Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
28 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status pernafasan dan 1. Mengetahui respirasi dan
Desem keperawatan 3x24 jam oksigenasi status oksigen
ber diharapkan pola nafas pasien 2. Buka 2.
2020 kembali normal dengan kriteria 3. Posisikan untuk 3. Memberikan pasien posisi
hasil: memaksimalkan ventilasi flower untuk memperlancar
4. Lakukan fisioterapi dada sistem pernafasan
- Frekuensi pernafasan dalam
5. Auskultasi suara nafas 4. Meningkatkan efisiensi
rentang normal 12-
pernafasan dan espensi paru
20x/menit
5. Mengetahui suara nafas dan
- Tidak ada suara nafas
mencatat apabila adanya
tambahan
suaara nafas tambahan
- Tidak ada dispnea
- Tidak ada penggunaan otot
bantu nafas
28 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Mengetahui tanda/gejala
Desemb keperawatan 3x24 jam hipervolemia ( mis: ortopneu, hipervolemia apakah sudah
er 2020 diharapkan hypervolemia dapat dispneu, edema, JVP/CVP, berkurang atau makin parah
t11eratasi dengan kriteria hasil : meningkat, reflek 2. Mengetahui penyebab dari
1. Input dan output cairan hepatojugular positif, suara hipervolemia
seimbang nafas tambahan) 3. Mengetahui apakah klien
2. Membrane mukosa lembab 2. Identifikasi pengebab kelebihan cairan atau
3. Tidak ada edema hipervolemia kekurangan cairan dengan
4. Klien tidak dehidrasi 3. Monitor intake dan output mengukur balance cairan
5. Turgor kulit elastis cairan monitor kecepatan 4. Mengetahui apakah ada
6. Tidak ada penambahan Bb infus secara tepat peningkatan berat badan yang
secara drastis 4. Timbang berat badan setiap drastis setiap harinya
hari pada waktu yang sama 5. Untuk menghindari
5. Batasi asupan cairan dan hipervolemia yang semakin
garam parah
6. Tinggikan kepala tempat tidur 6. Agar sirkulasi udara masuk
30-40o dan klien tidak sesak nafas
7. Anjurkan melapor jika 7. Untuk mengetahui urin keluar
haluaran urin <0,5 mL/kg/jam setiap 6 jam
dalam 6 jam 8. Agar klien mengetahui urin
8. Ajarkan cara mengukur dan yang keluar meningkat atau
mencatat asupan haluaran menurun
cairan 9. Agar klien memahami
9. Ajarkan cara membatasi pentingnya membatasi cairan
cairan untuk pasien CKD
10. Kolaborasi pemberian obat 10. Untuk mengatasi kelebihan Na
Amlodipin, Candesartan dan H2O dalam tubuh
28 3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji karakteristik kulit 1. Untuk mengetahui keadaan
Desemb keperawatan 3x24 jam 2. Jaga kebersihan kulit pasien kulit
er 2020 diharapkan tidak terjadi 3. Bantu pasien untuk perawatan 2. Untuk mengurangi rasa gatal
kerusakan integritas kulit dengan kuku dan kering
kriteria hasil : 4. Anjurkan untuk menjaga 3. Untuk mencegah garukan
1. Tidak gatal-gatal kebersihan dan kelembapan 4. Untuk mengurangi rasa gatal
2. Tidak iritasi b rambut jika diperlukan
3. Kulit tidak kering 5. Kolaborasi untuk pemberian
4. Hasil lab: obat gatal
- Ureum: 10-50 mg/dl
- Kreatinin: <1.3 mg/dl

Anda mungkin juga menyukai