Anda di halaman 1dari 1

KASUS :

Departemen SDM mungkin sudah terlalu sering dipusingkan dengan masalah


ketidakdisiplinan yang terjadi di dalam suatu perusahaan atau organisasi. Masalah
kedisiplinan ini memang sangat sulit untuk dihindarkan, karena hampir disemua
organisasi ada saja orang-orang yang biasa menyimpang dari prosedur atau peraturan
yang berlaku. Akan tetapi bagaimana jika masalah kedisiplinan ini malah menjadi
boomerang bagi departemen SDM itu sendiri?

ANALISA KASUS :

Para karyawan yang sering datang terlambat dengan berbagai alasan, mungkin dapat
dimaklumi dan dipahami oleh Manager HR. Akan tetapi, jika hal tersebut terjadi
berulang-ulang dan cenderung sering maka tidak mungkin ditolerir lagi. Apalagi jika itu
dialami oleh karyawan yang sama setiap harinya. Namun, dengan tidak adanya tindakan
yang tegas atau hukuman yang sepadan seperti pemotongan gaji dan surat peringatan,
maka karyawan tidak akan pernah memperdulikan hal tersebut. Sementara berbagai
kebijakan tentang jam kerja dan segala pelanggaran serta konsekuensinya sudah diatur
dalam pertauran perusahaan. Tetapi peraturan hanya tinggal peraturan yang tidak pernah
direalisasikan.

PEMBAHASAN

Berbicara tentang kedisiplinan memang tidak akan ada habisnya, terutama kedisiplinan
para karyawan disuatu organisasi atau perusahaan. Berbagai peringatan mungkin telah
banyak diberikan oleh pihak manajemen terutama bagian sumber daya manusia (HR
Department).  Sebagai contoh, di PT. SB sudah 2 tahun terakhir ini masalah
ketidakdisiplinan karyawan menjadi sorotan besar bagi para jajaran Direksi. Beberapa
karyawan datang ke kantor tidak lagi sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan tidak
sedikit dari mereka yang terlambat  setengah hingga 1 jam setiap harinya (dengan atau
tanpa izin atasan). HR Department membuat laporan mengenai presentase keterlambatan
karyawan sebagai bahan laporan dan evaluasi untuk setiap Department Head. Akan
tetapi, laporan yang disajikan tidak sesuai dengan apa yang ada dan terdapat kejanggalan
dalam laporan tersebut. Mereka memaparkan presentase keterlambatan semua
departemen kecuali HR Department. Hal itu membuat geram para karyawan karena
terjadi ketidakadilan didalamnya. Dari laporan tersebut, menggambarkan seolah-olah HR
department lah yang paling baik dalam urusan kedisiplinan, sehingga mereka tidak masuk
dalam daftar laporan tersebut.. Dimana seharusnya mereka menjadi contoh dan panutan
untuk karyawan yang lain dalam hal kedisiplinan. Selain itu, penghitungan persentase
keterlambatan tidak sesuai dengan yang seharusnya.

PERTANYAAN

Saudara diminta untuk memberikan solusi langkah langkah apa saja yang saudara
lakukan jika saudara mengelola perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai