Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..i


DAFTAR BAGAN…………………………………………………...……..ii
DAFTAR BAGAN………………………………………...……………….iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................3
1.2 Tujuan Khusus.................................................................................3
1.3 Manfaat Penelitian...........................................................................3
1.4 Keutamanan penelitian.....................................................................3
1.5 Temuan yang Ditargetkan................................................................3
1.6 Kontribusi Penelitian.......................................................................3
1.7 Luaran Penelitian.............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
2.1 State of The Art Penelitian Terdahulu..............................................3
2.2 Sistematika dan Morfologi Belut (Monopterus albus)....................3
2.3 Tepung belut....................................................................................3
2.4 Protein..............................................................................................3
2.5 Kalsium............................................................................................3
2.6 Gizi kurang pada Balita...................................................................3
2.7 Biskuit..............................................................................................3
2.8 Uji Organoleptik..............................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................3
3.1 Metode Penelitian...................................................................................3
3.2 Tahapan Penelitian...........................................................................3
3.3 Prosedur Penelitian..........................................................................3
3.4 Indikator Capaian Setiap Tahapan...................................................3
BAB IV BIAYA DAN JABWAL KEGIATAN.............................................3
4.1 Anggaran Biaya...............................................................................3
4.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................3

i
LAMPIRAN...................................................................................................1
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping.....3
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................3
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas.......3
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.........................................3
Lampiran 5. Kuesioner Uji Hedonik.…………………………………...27

Lampiran 6. Kuesioner Uji Mutu Hedonik……………………………...28

i
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Tahapan Penelitian ……………………………………………..7

ii

i
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-R………....8

Tabel 4.2 jadwal kegiatan PKM-K …………………………………………9

iii

i
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa balita merupakan periode emas pertumbuhan dan
perkembangan. Kerusakan pada periode ini tidak dapat diperbaiki di masa
kehidupan berikutnya dan akan memengaruhi kesehatan pada masa anak-
anak dan dewasa. Masalah gizi biasanya difokuskan pada kelompok yang
rawan terhadap masalah kekurangan gizi salah satunya balita. Menurut hasil
(Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2018), proporsi status gizi kurang di
Indonesia tahun 2018 menurun 0.1 dari tahun 2013 yaitu dari 13.9 menjadi
13.8. Namun, proporsi gizi kurang hasil riskesdas sebesar 17.7% masih
lebih tinggi dari target yaitu sebesar 17% (Kemenkes RI, 2018). Angka
balita gizi kurang di Propinsi Riau dari tahun ke tahun meningkat, tercatat
dari 12,4% pada tahun 2015, meningkat menjadi 14,2% pada tahun 2016
dan pada tahun 2017 meningkat lagi menjadi 19,27%. Propinsi Riau sendiri
menjadi propinsi yang memiliki jumlah balita sangat kurus terbanyak dari
semua propinsi yang ada di Indonesia di tahun 2017 dengan persentase
12,2% dari semua jumlah anak balita yang ada dan pada tahun 2018 adalah
sebesar 23,1% (Depkes, 2018).
Penyebab langsung gizi kurang yaitu konsumsi makanan dan
penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Penyebab tidak langsung gizi
kurang yaitu ketahanan pangan keluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan
kesehatan, dan kesehatan lingkungan (Rahim FK, 2014). Dampak gizi
kurang pada balita dapat menurunkan kecerdasan, produktifitas, kreatifitas,
dan sangat berpengaruh pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
(Rochmawati, Marlenywati, 2016). Tingginya angka gizi kurang disebabkan
karena rendahnya asupan pangan bergizi. Salah satu alternatif makanan
yang sering dikonsumsi dan disukai balita adalah biskuit.
Biskuit merupakan cemilan yang dikonsumsi sebagai penunda lapar
dan mudah didapatkan serta merupakan jenis makanan ringan yang memilik
umur simpan lama (Caleja C, Barros L, Antonio AL & MBPP, 2017).
Biskuit biasanya terbuat dari tepung, mentega dan gula sehingga
menjadikan makanan ini tinggi energi, tetapi kurang serat dan protein, serta
zat gizi mikro seperti kalsium. Untuk meningkatkan nilai gizi terutama
protein dan kalsium, maka dibuatlah produk biskuit dengan penambahan
tepung belut.
Belut (Monopterus albus) merupakan salah satu jenis ikan konsumsi
air tawar Indonesia yang mengandung protein, lemak, kalsium, vitamin dan
mineral, yang lebih tinggi dibanding jenis ikan lainnya (Seo JS, Choi JH,
Seo JH, Ahn TH & WS, Kim SH, Cho SH, 2013). Di Indonesia pada tahun
2017 memproduksi belut mencapai 7.731 ton. Belut di Indonesia kurang

i
digemari oleh masyarakat karena bentuknya yang menyerupai ular sehingga
perlu dilakukan diversifikasi produk untuk menaikkan minat masyarakat
untuk mengkonsumsi belut. Ikan belut memiliki nilai protein (18,49
gram/100 gram) setara dengan protein daging sapi(18,89 gram/100 gram),
lebih tinggi dari protein telur (12,89 gram/100 gram), nilai cerna protein
pada belut juga sangat tinggi bagi semua kelompok usia dari bayi sampai
usia lanjut, belut juga kaya akan akan kalsium (20 mg/100 gram).
Karena kandungan gizi yang cukup tinggi pada belut dapat
digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan nilai nutrisi biskuit.
Dengan adanya upaya penambahan tepung belut pada pembuatan biskuit
diharapkan menghasilkan produk akhir yang memiliki cita rasa sama seperti
biskuit pada umumnya, tetapi memiliki kelebihan kandungan protein dan
kalsium tinggi untuk alternatif cemilan balita gizi kurang.
1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Membuat tepung daging belut
b. Menganalisis kandungan gizi tepung daging belut dengan cara
analisis proksimat (kadar abu, air, karbohidrat, protein dan lemak)
serta mineral (kalsium)
c. Melakukan formulasi tepung daging belut pada pembuatan biskuit
d. Melakukan uji organoleptik pada biskuit untuk menentukan formula
biskuit terbaik pada panelis agark terlatih
e. Pembuatan produk biskuit tinggi protein dan kalsium (biskuit
dengan penambahan tepung daging belut)
1.3 Manfaat Penelitian
a. Untuk mengembangkan cemilan yang sehat dan bergizi bagi balita
berupa biksuit dengan penambahan tepung belut.
b. Untuk membuat tepung daging belut tinggi protein berpotensi
menurunkan prevalensi gizi kurang tanpa adanya efek samping.
c. Sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat
mengenai pemanfaatan tepung daging belut yang tinggi protein yang
baik untuk dikonsumsi bagi masa pertumbuhan balita.
1.4 Keutamanan penelitian
Masalah gizi kurang merupakan masalah gizi yang banyak terjadi
pada balita. Tingginya masalah gizi kurang disebabkan karena kurangnya
konsumsi pangan. Biskuit merupakan salah satu cemilan yang disukai balita
tinggi energi tetapi rendah protein dan zat gizi mikro lainnya. Untuk
meningkatkan nilai gizi biskuit, maka diperlukan formulasi produk berupa
biskuit dengan penambahan tepung belut. Penelitian ini perlu dilakukan
untuk mengetahui pengaruh dari penambahan tepung daging belut terhadap

i
3

kandungan gizi dan daya terima biskuit sebagai cemilan sehat bagi balita
gizi kurang.
1.5 Temuan yang Ditargetkan
Formulasi biskuit dengan penambahan tepung daging belut sebagai
cemilan yang sehat dan bernutrisi bagi balita diharapkan dapat
meningkatkan kandungan gizi biskuit terutama protein dan kalsium serta
dapat diterima oleh balita.

1.6 Kontribusi Penelitian


Pembuatan biskuit dengan penambahan tepung daging belut dapat
meningkatkan kandungan gizi biscuit terutama protein dan kalsium
sehingga bisa menjadi alternatif cemilan bergizi bagi balita gizi kurang.
Pembuatan produk biskuit ini diharapkan mampu mengurangi masalah gizi
kurang di Indonesia.
1.7 Luaran Penelitian
Luaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Artikel ilmiah yang akan dipublikasikan ke dalam jurnal
Action(Aceh Nutrition Journal)
b. Produk program yaitu Biskuit Tinggi Protein Dan Kalsium Dengan
Penambahan Tepung Daging Belut (Monopterus Albus) sebagai
alternatif cemilan balita gizi kurang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 State of The Art Penelitian Terdahulu


State of the art penelitian diambil dari beberapa contoh penelitian
terdahulu sebagai panduan atau contoh untuk penelitian yang dilakukan saat
ini. Contoh yang bisa diambil berupa jurnal-jurnal mengenai biskuit
fungsional berbasis tepung ikan gabus. Salah satu jurnal tersebut berjudul
”Uji Organoleptik Formulasi Biskuit Fungsional Berbasis Tepung Ikan
Gabus (Ophiocephalus Striatus)” karya Dewi Kartika Sari, Sri Anna
Marliyati, Lilik Kustiyah, Ali Khomsan, Tommy Marcelino Gantino Tahun
2014 menjelaskan tentang bagaimana tingkat kesukaan panelis terhadap
biskuit dengan penambahan tepung ikan gabus dapat menjadi pilihan
sebagai makanan tambahan untuk balita karena biskuit mengandung protein
tinggi, sangat praktis dalam penyajiannya dan disukai balita.Kandungan gizi
tepung ikan gabus memenuhi standar tepung ikan (SNI 01-2715-
1996/Rev.92) yaitu dalam 100 g bahan mengandung air 13,61%, abu 5,96%,
protein 76,9%, lemak 0,55%, karbohidrat 3,53%, Zn 3,09 mg dan Fe 4,43

i
mg. Biskuit fungsional dengan substitusi 15% tepung ikan memberikan rasa
dan tekstur yang paling disukai panelis.
Selanjutnya jurnal kedua berjudul “Peningkatan kandungan Protein
mie basah dengan penambahan tepung ikan Belut Sawah (Monopterus albus
Zuieuw)” karya Candra Dan Hafni Rahmawati Tahun 2018 jurnal ini
menjelaskan tentang kandungan gizi belut merupakan salah satu sumber
protein hewani yang baik dalam jumlah maupun mutunya. Protein adalah
bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah
air . Ikan belut memiliki nilai protein (18,49 gram/100 gram) setara dengan
protein daging sapi(18,89 gram/100 gram), lebih tinggi dari protein telur
(12,89 gram/100 gram), nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi
bagi semua kelompok usia dari bayi sampai usia lanjut, belut juga kaya akan
akan kalsium (20mg/100 gram).

Perbedaan dari penelitian saat ini yang dilakukan adalah belum


adanya penelitian tentang gizi tepung daging belut sebagai tepung yang
kaya zat gizi makro dan mikro.

2.2 Sistematika dan Morfologi Belut (Monopterus albus)


Belut (Monopterus albus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar
yang memiliki nilai ekonomis penting. Hal ini dikarenakan belut termasuk
jenis ikan yang bernilai jual tinggi. Selain itu, belut memiliki kemampuan
untuk bertahan dan berkembang dalam tanah yang miskin oksigen. Ikan
belut memiliki nilai protein (18,49 gram/100 gram) setara dengan protein
daging sapi(18,89 gram/100 gram), lebih tinggi dari protein telur (12,89
gram/100 gram), nilai cerna protein pada belut juga sangat tinggi bagi
semua kelompok usia dari bayi sampai usia lanjut, belut juga kaya akan
akan kalsium (20MG/100 gram) (Arisuryanti, T., 2016).

2.3 Tepung belut


Tepung belut merupakan salah satu cara pengawetan ikan dalam
bentuk kering untuk kemudian digiling menjadi tebung. Cara pengolahan
yang paling mudah dan praktis adalah mencincang ikan kemudian
mengeringkannya dengan sinar matahari atau dengan menggunakan
pengering mekanis (Ilyas, 1993). Tepung belut juga kaya akan vitamin B,
mineral, serta memiliki kandungan serat yang rendah. Tepung belut juga
merupakan sumber kalsium (Ca) dan Phospor (P) (Moeljanto, 1992). Proses
pembuatan tepung belut terdiri dari proses pengeringan dan penggilingan
dari beberapa jenis ikan.

i
2.4 Protein
Menurut (Almatsier, 2004), protein merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air yang mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi
lain,yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Oleh
karena itu,protein sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan anak.
Menjelaskan bahwa pada jumlah tertentu konsumsi protein yang baik
terbukti memberi pengaruh nyata terhadap terbentuknya kepadatan tulang
yang baik.

2.5 Kalsium
Kalsium (Ca) adalah mineral makro yang merupakan komponen
ensensial bagi semua bentuk kehidupan (Almatsier, 2004). Peranan kalsium
didalam tubuh adalah membantu pembentukan tulang dan gigi serta
mengukur proses biologi didalam tubuh (winarno, 2008). (Almatsier,
2004)mengatakan ikan yang dimakan dengan tulangnya, termasuk ikan
kering merupakan sumber kalsium yang baik. Kekurangan kalsium pada
masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.

2.6 Gizi kurang pada Balita


Masa balita merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan.
Kerusakan pada periode ini tidak dapat diperbaiki di masa kehidupan
berikutnya dan akan memengaruhi kesehatan pada masa anak-anak dan
dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan yang optimal memerlukan asupan
gizi, pola asuh, dan stimulus yang tepat. Masalah gizi biasanya difokuskan
pada kelompok yang rawan terhadap masalah kekurangan gizi salah satunya
balita. Gizi kurang yaitu keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan
oleh kekurangan energi protein (Rahim FK, 2014)

2.7 Biskuit
Biskuit merupakan makanan ringan yang dikonsumsi sebagai penunda
lapar dan mudah didapatkan, serta merupakan jenis makanan ringan yang
memiliki umur simpan yang lama(Caleja C, Barros L, Antonio AL &
MBPP, 2017). Biskuit pada umumnya terbuat dari tepung, mentega dan gula
sehingga menjadikan makanan ini kurang serat dan protein(Park J, Choi I,
2015). Menciptakan peluang untuk membuat produk biskuit yang kaya
protein sehingga dapat menjadi makanan fungsional Makanan fungsional
adalah sesuatu bahan makanan yang memberikan efek menyehatkan dan
mengurangi resiko timbulnya penyakit pada tubuh (Siró I, Kápolna E,
Kápolna B, 2008)

i
6

2.8 Uji Organoleptik


Kualitas suatu pangan dapat dinilai dari segi rasa, tekstur, mouthfeel
dan atribut sensori lain ataupun segi kandungan gizi makro dan gizi mikro.
Uji organoleptik merupakan salah satu uji yang dapat digunakan untuk
mengetahui karakteristik pangan dengan menggunakan indera manusia
(indera penglihatan, pembau, perasa, peraba dan pendengar).

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
(RAL) non faktorial, hanya terdiri dari satu faktor yaitu tepung tulang belut
dengan simbol TT dengan 3 kali pengulangan yang bertujuan untuk
meminimalisir error atau kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada saat
analisis proksimat dan analisis mineral. Uji organoleptik dilakukan dengan
empat variasi Formulasi 0%, 10%, 15% dan 20% tepung tulang belut dalam
pembuatan mie basah dengan menggunakan analisa data Analisis Of
Variance (ANOVA) untuk mengetahui perbedaan dari perlakuan. Jika
perlakuan berbeda nyata atau sangat nyata, dilakukan uji lanjut yaitu
menggunakan uji Duncan.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan biskuit adalah
tepung terigu, telur, butter, gula, baking powder, vanili, air lemon, natrium
bikarbonat dan tepung daging belut(Monopterus albus) dan zat kimia untuk
pengujian laboratorium.
Alat yang digunakan dalam riset ini antara lain oven, timbangan
analitik, peeler, cetakan biskuit, sarung tangan karet, masker, baskom, pisau,
penyaring tepung, talenan, blender, gelas ukur. Uji organoleptik dilakukan
terhadap 30 orang panelis.

3.2 Tahapan Penelitian


Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan penelitian
disajikan pada Gambar 1.

Persiapan sampel

Pembuatan tepung belut

Proses pembuatan biskuit

i
Formulasi 1 Formulasi 2 Formulasi 3 Formulasi 4

Uji organoleptik

Uji formula terpilih

Uji kandungan zat gizi (proksimat dan kalsium)

Bagan 3.1 Tahapan Penelitian

3.3 Prosedur Penelitian


3.2.1. Persiapan sampel
Sampel daging belut terlebih dahulu dicuci sebanyak 3 kali
dan direbus selama 30 menit pada suhu 85-90°C secara berulang
dicuci dan dipotong kecil lakukan dioven selama 4 jam pada
suhu 50°C setelah kering diblender menjadi tepung dan timbang.
Kemudian tepung daging belut dicampur dengan tepung terigu,
telur, butter, gula, baking powder, vanili, natrium bikarbonat lalu
diaduk dan dimasak menggunakan oven menjadi biskuit.
3.2.2. Formulasi pembuattan biskuit tepung daging belut
Penentuan perbandingan tepung ikan gabus yang digunakan
dalam penelitian ini dilakukan dengan metode trial and error,
sehingga diperoleh ikan yang digunakan dalam penelitian utama
dengan berbagai kosentrasi yaitu : 0%(A0), 10%(A1), 15%(A2),
20%(A3).
3.2.3. Pengujian biskuit tepung daging belut
1. Uji organoleptik
Uji organoleptik bertujuan untuk mengetahui respon panelis
terhadap sifat mutu yang umum misalnya warna, rasa, aroma dan
tekstur (Rahayu (1998). Uji organoleptik yang dilakukan menggunakan
30 orang.
2. Analisis sensori
a. Uji mutu hedonik, panelis diminta untuk memberikan tanggapan
berdasarkan kesan baik atau buruk terhadap suatu produk.
Sedangkan pada

i
8

b. Uji hedonik, panelis diminta tanggapannya mengenai kesukaan


dan ketidaksukaan terhadap suatu produk

3.4 Indikator Capaian Setiap Tahapan


Formulasi biskuit tinggi protein dan kalsium dengan penambahan
tepung daging belut (monopterus albus) sebagai alternatif penurunan gizi
kurang pada balita dikatakan berhasil ditandai dengan biskuit tersebut
memenuhi 4 syarat uji parameter yaitu uji organoleptik, uji homogenitas,
uji Ph, dan uji efektivitas biskuit.

3.5 Pengumpulan dan Analisis Data


Pengumpulan dan analisis data dilakukan pada setiap perlakuan yang
berdasarkan efektivitas dan waktu yang diperlukan dam pembuatan biskuit
tepung daging belut menggunakan formulasi 3 varian konsentrasi yaitu
10%, 15% dan 20%.

3.6 Cara Penafsiran dan Penyimpanan Hasil Penelitian


Data yang telah terkumpul dan dianalisis dapat ditafsirkan dan
disimpulkan dengan cara deskriptif dan statistic dalam bentuk grafik dan
gambar.

BAB IV BIAYA DAN JABWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan Yang Diperlukan 368.000,00
2 Bahan Habis Pakai 5.717.000,00
3 Perjalanan 500.000,00
4 Lain – Lain 3.350.000,00
Jumlah 9.935.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Berikut ditampilkan tabel 4.1 ringkasan jadwal
kegiatan pelaksanaan dan pembuatan :
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan
9
No Jenis kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Perancangan ide dan
konsultasi kedosen

i
pendamping
2 Observasi bahan baku
3 Persiapan bahan baku
dan peralatan
4 Pembuatan tepung daging
belu
5 Pembuaan biskuit

6 Evaluasi produk
7 Pengumpulan data
Kegiatan
8 Penulisan draf proposal
9 Pengiriman proposal
Akhir

DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, s. (2004). Prinsip dasar ilmy gizi. Pt. Gramedia Pustaka Utama.
Arisuryanti, T., W. N. V. dan A. C. M. (2016). Molecular evidence for
determination cryptic species of Indonesian swamp eel populations
using denaturing gradient gel electrophoresis (DGGE). AIP Conf.
Proc. 1744, 020060.
Caleja C, Barros L, Antonio AL, O., & MBPP, F. I. (2017). A comparative
study between natural and synthetic antioxidants: evaluation of their
performance after incorporation into biscuits. 342–346.
Depkes, R. (2018). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Raja Grafindo Persada.
Ilyas, S. (1993). Kemungkinan Membuat Makanan dengan Kadar Protein
Ikan Tinggi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Departemen Pertanian.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun
2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Moeljanto, R. (1992). Pengolahan Hasil Samping Ikan. Penebar Swadaya.
Park J, Choi I, K. Y. (2015). Cookies formulated from fresh okara using
starch, soy flour and hydroxypropyl methylcellulose have high quality
and nutritional value. Food Science and Technology, 660– 666.
Rahim FK. (2014). Faktor risiko underweight balita umur 7-59 bulan.
Jurnal Kesehatan Masyarakat., 115–121.

i
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan
Dasar 2018. Badan Litbangkes. Kemenkes RI.
Rochmawati, Marlenywati, W. E. (2016). Gizi kurus (wasting) pada balita
di wilayah kerja puskesmas Kota Pontianak. Jurnal Vokasi Pontianak,
132–138.
Seo JS, Choi JH, Seo JH, Ahn TH, C., & WS, Kim SH, Cho SH, A. J.
(2013). Comparison of major nutrients in eels Anguilla japonica
cultured with different formula feeds or at different farms. 85–92.
Siró I, Kápolna E, Kápolna B, L. A. (2008). Functional food. Product
development, marketing and consumer acceptance-a review. 456–467.
winarno, F. . (2008). kimia pangan dan gizi. Pt. Gramedia Pustaka Utama.

11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping10


1. Ketua

i
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Della Mardhotilla Muzny
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1-Gizi
4 NIM 1713211008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bangkinang, 16 Juli 1999
6 Alamat E-mail dellamardhotillah@gmail.com
7 No Telepon/ HP 082268173548

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan
1 Interconnected citizen 10 February 2017 di
to the global health Peserta Gedung Kuliah
project work Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai
2 Lomba Inovasi Masak Peserta 15 April 2019
Ikan Sungai Dilaboratorium Gizi
Kuliner Universitas
Pahlawan Tuanku
Tambusai
3 Hari gizi nasional ke-58 Panitia 11 November 1018 di
Taman kota Bangkinang
4 HUT Universitas 29 Januari 2018 di
pahlawan ke-1 Panitia Lapangan Universitas
Pahlawan Tuanku
Tambusai
5 Hari gizi nasional ke-58 29 Januari 2018 di
Panitia Lapangan Universitas
Pahlawan Tuanku
Tambusai
6 Implementasi psikologi 28 April 2018 di
islam dalam mengatasi Peserta Gedung Universitas
permasalahan Pahlawan Tuanku
kebangsaan terkini Tambusai
7 Hari gizi nasional ke-59 Panitia 14 November 2019
di ttaman kota
bangkinang
8 Praktikum laboratorium 16 Desember 2017
mobile kopertis wilayah Peserta diUniversitas Pahlawan

i
x tahun 2017 Tuanku Tambusai
9 Table Manner Peserta 23 November 2019
Training At Aryaduta Di Hotel Aryaduta
Pekanbaru Pekanbaru

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun


Penghargaan
1 Juara ke-2 Lomba Inovasi 15 April 2018 di
Masak Ikan Sungai Dosen Laboratorium Gizi
Pengampu Kuliner Universitas
Pahlawan Tuanku
Tambusai

Semua data yang saya isikan dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R

Bangkinang, 28 januari 2021

mahasiswa

Della Mardhotilla Muzny

12
Anggota Tim 1

i
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nurul Aisyah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1-Gizi
4 NIM 1813211021
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bangkinang,08 juni 2000
6 Alamat E-mail students@universitaspahlawan.ac.id
7 No Telepon/ HP 081275479493

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
Kegiatan
1 Lomba Inovasi Masak 22 Agustus 2019
Ikan Sungai Peserta Dilaboratorium Gizi
Kuliner Universitas
Pahlawan Tuanku
Tambusai

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Harapan 1 lomba inovasi 16 Desember 2019
masak ikan sungai Dosen Dilaboratorium Gizi
pembimbing Kuliner Universitas
Pahlawan Tuanku
Tambusai

Semua data yang saya isikan dan cantumkan dalam biodata


ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R

13

i
Bangkinang, 28 januari 2021
mahasiswa

Nurul Aisyah

i
Anggota Tim 2 14

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Karimah Salsabilla
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi S1-Gizi
4 NIM 1813211010
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sei Siasam, 05 Juli 2000
6 Alamat E-mail karimahsalsabilla60@gmail.com
7 No Telepon/ HP 082283818646

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu Dan Tempat
Kegiatan
1 Lomba Inovasi Masak 22 Agustus 2019
Ikan Sungai Peserta Dilaboratorium Gizi
Kuliner Universitas
Pahlawan Tuanku
Tambusai

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
1 Juara ke-2 lomba inovasi 16 Desember 2019
masak ikan sungai Dosen Dilaboratorium Gizi
pembimbing Kuliner Universitas
Pahlawan Tuanku
Tambusai

Semua data yang saya isikan dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R

15

i
Bangkinang, 28 januari 2021

mahasiswa

Karimah Salsabilla

i
2. Dosen Pendamping 16

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nur Afrinis, M.Si


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor / IIIc
4 NIY 096 542 086
5 NIDN 1004048401
6 Tempat Tanggal Lahir Simpang Kubu, 04 April 1984
7 Alamat Rumah Jl.Lingkar Rt.001/RW.001 Desa
Simpang Kubu, Kec. Kampar, Kab.
Kampar Riau
8 Alamat Kantor Jl. Tuanku Tambusai no.23
Bangkinang
9 Hp. 085282858116
1 Alamat e-mail Afrinis.eva@gmail.com
0
Lulusan yang telah S-1 = 40 orang; s-2= ... orang; S3
1 dihasilkan = ...orang
2
1. Biologi
Mata Kuliah yang Diampu 2. Ilmu Gizi Dasar
3. Gizi dalam Kesehatan
Masyarakat
4. Gizi Kuliner
5. Ilmu Bahan Makanan
6. Penilaian Status Gizi

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Perguruan Universitas Riau (UR) Institut Pertanian Bogor (IPB)


Tinggi

Bidang Ilmu Biologi Gizi Masyarakat

Tahun Masuk- 2002-2006 2007-2009


Lulus

i
Penilaian Hutan Sekunder Pengaruh Penyuluhan Gizi dan
dan Fungsinya untuk Home Gardening terhadap
Judul Rehabilitasi Status Gizi Balita
Skripsi/Tesis

Nama 1. Haris Gunawan, M.Si 1. Dadang Sukandar,M.Si 17


Pembimbing 2. Defri Yoza,M.Si 2. Siti Madanijah,M.Si

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


N Pendanaan
Tahun Judul Penelitian
o Sumber* Jml (juta)
1 2011 Hubungan Pengetahuan Ibu yang Mempunyai STIKes Rp.3
Balita tentang Gizi dengan Kejadian Gizi pada
Balita di Desa Air Tiris Wilayah Kerja
Puskesmas Kampar
2 2012 Hubungan Pengetahuan Pasien Fraktur STIKes Rp. 3
Ekstermitas Bawah tentang Range of Motion
(ROM) dengan Latihan ROM di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru
3 2012 Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Mandiri Rp. 3
Hipertensi di Desa Lereng Wilayah Kerja
Puskesmas Kuok
4 2012 Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Mandiri Rp.3
Perkembangan Bayi Usia 3 -6 Bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kampar
5 2013 Faktor-faktor Resiko yang Berhubungan STIKes Rp.3
dengan Kejadian Diare pada Balita di RSUD
Selasih Kabupaten Pelalawan Tahun 2013
6 2014 Peran Serta Kader Posyandu dalam Upaya DIKTI Rp. 10,2
Peningkatan Status Gizi di Kabupaten Kampar
7 2015 Hubungan Persepsi dan Praktik Pemberian DIKTI Rp. 12,0
ASI Eksklusif dengan Status Gizi Bayi Usia 0-
6 bulan di Kabupaten Kampar Riau

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun


Terakhir

N Pendanaan
Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
o Sumber Jml (juta)
2011 Memberi Penyuluhan Bidang Kesehatan Kepada STIKes Rp.1,5

i
1 Masyarakat Di Air Tiris Wilayah Kerja
Puskesmas Kampar Dengan Materi Gizi Wanita
Hamil.
2012 Memberi penyuluhan bidang kesehatan kepada STIKes Rp.1,5
2 masyarakat di desa Kuok Wilayah Kerja
Puskesmas Bangkinang Barat dengan materi ASI
eksklusif.
3 2014 Memberikan Penyuluhan Kesehatan Padi Ibu STIKes Rp.1,5
Yang Memiliki Balita Puskesmas Bangkinang
4 2015 Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Ikan DIKTI Rp.42,5
Salai Patin di Desa Pulau Gadang Kecamatan
XIII Koto Kampar Riau

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun


Terakhir

N Volume/ Nama
o. Judul Artikel Ilmiah Nomor/Tahun Jurnal
1 Hubungan Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Vol.I, ISSN 2088
Balita tentang Gizi dengan Kejadian Gizi pada 0057 No 1/Januari Jurnal
Balita di Desa Air Tiris Wilayah Kerja 2011 Kebidanan
Puskesmas Kampar
2 Hubungan Pengetahuan Pasien Fraktur Vol.2,
Ekstermitas Bawah tentang Range of Motion ISSN 2088 0030 Jurnal
(ROM) dengan Latihan ROM di RSUD Arifin Oktober 2012 Keperawatan
Achmad Pekanbaru
3 Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Vol.3,
Hipertensi di Desa Lereng Wilayah Kerja ISSN 2088 0030 Jurnal
Puskesmas Kuok Keperawatan
Januari 2013
4 Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Vol.1, ISSN
Perkembangan Bayi Usia 3 -6 Bulan di 9772355988DD5 Jurnal Gizi
Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Januari 2013
5 Faktor-faktor Resiko yang Berhubungan vol.2, ISSN
dengan Kejadian Diare pada Balita di RSUD 9772355988DD5 Jurnal Gizi
Selasih Kabupaten Pelalawan Tahun 2013 Januari 2014
6 Peran Serta Kader Posyandu dalam vol.5,ISSN 2088
Peningkatan Status Gizi Balita di Kabupaten 0030 Oktober Jurnal
Kampar Riau 2014 Keperawatan

i
F.Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada
Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 tahun terakhir
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Penelitian Produk Terapan.

Bangkinang
, 28 Januari 2021
Dosen Pembimbing

(Nur Afrinis,M.Si)

20i
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1.Perlengkapan yang Volume Harga Satuan Nilai (Rp)

Diperlukan (Rp)

- Telenan Kayu 3 Buah 20.000,00 60.000,00

-sarung tangan 1 kotak 50.000,00 50.000,00

-masker pelindung 1 kotak 60.000,00 60.000,00

- timbangan 2 Buah 60.000,00 120.000,00

- Pisau 3 Buah 15.000,00 45.000,00

-Sendok 4 Buah 9.000,00 27.000,00

-Penyaring 2 Buah 15.0000,00 30.000,00

-Cetakan biskuit 3 buah 10.000,00 30.000,00

SUB TOTAL (Rp) 368.000,00

2.Bahan Habis pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)

- belut 20 kg 70.000,00 1.400.000,00

-Tepung terigu 10 bgks 10.000,00 200.000,00

-Telur 1 papan 48.000,00 48.000,00

-Butter 2 bgks 9.000,00 18.000,00

-Gula 3 kg 15.000,00 45.000,00

- Vanili 35 bh 1.000,00 35.000,00

- garam 3 bgks 3.000,00 9.000,00

- Kantong Plasitk Ramah 120 Bh 5.000,00 600.000,00


Lingkungan

-Air Aqua 2kotak 25.000,00 50.000,00

-Aquades 10 liter 20.000,00 200.000,00

-H2S04 pekat 2 liter 150.000,00 300.000,00

- Selenium mix 1 kg 225.000,00 225.000,00

i
-NaOH 3 kg 100.000,00 300.000,00

-pelarut Hexana 4 liter 60.000,00 240.000,00


-HNO3 6 liter 40.000,00 240.000,00

- HCl 5 liter 20.000,00 100.000,00

- ammonium molibdat 15 gram 12.000,00 180.000,00

- potasium dihidrogen 6 kg 7.000,00 42.000,00

- etanol 95% 5 liter 40.000,00 200.000,00

- metil merah 5 liter 40.000,00 200.000,00

-susu ultramilk 30 kotak 5.000,00 150.000,00

-Tissu 2 bgks 10.000,00 20.000,00

-piring sekat 30 buah 6.500,00 195.000,00

-sendok organoleptik 30 buah 7.000,00 210.000,00

- ATK 1 Set 130.000,00 130.000,00

-Fc kuisioner 120 3.000,00 36.000,00


rangkap

-Kertas A4 1 rim 60.000,00 60.000,00

-Pena 2 kotak 30.000,00 60.000,00

-Materai 2 buah 7.000,00 14.000,00

-Label produk organoleptik 30 rangkap 3.500,00 105.000,00

-Packing box untuk organoleptik 30 buah 3.500,00 105.000,00

SUB TOTAL (Rp) 5.717.000,00

3.Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)

(Rp)

--pengurusan izin/transportasi 1 kali 50.000,00 50.000,00

-pelaksanaan penelitian 6 kali 50.000,00 300.000,00


kelaboratorium/bensin

-keperluan uji coba organoleptik3 orang 50.000,00 150.000,00

i
(kampus kelokasi uji coba pp)

SUB TOTAL (Rp) 500.000,00

4. Lain-lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)

- biaya publikasi kejurnal 1.500.000,00 1.500.000,00


nasional terakreditasi sinta 2

-biaya penggandaan laporan 340.000,00 350.000,00


(kewajiban dari pihak universitas
pahlawan)

-sewa laboratorium uji proksimat 1 unit 1.500.000,00 1.500.000,00


dan uji zat gizi mikro kalsium

Sub Total (Rp) 3.350.000,00

Total 1+2+3+4(Rp) 9.935.000,00

SEMBILAN JUTA SEMBILAN RATUS TIGA PULUH LIMA RIBU


RUPIAH

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas

Studi Ilmu waktu/(jam/


minggu)

1. Dela Mardhotilla S1 gizi Kesehatan 20  Penyiapan


Mz (1713211008 bahan
penelitian
dan persiapan
sampel

 Pembuatan
24 kue biskuit

2 Nurul Aisyah S1 Gizi Kesehatan 20  Pengujuan


biskuit (uji
(1813211021) organoleptic)

i
 Pengumpulan
data

3 Karimah Salsabilla S1 gizi Kesehatan 20  Analisi data


(1813211010)
 Menafsirkan
data

 Menyimpulk
an data

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 25

i
Lampiran 5. Kuesioner Uji Hedonik
26

Nama panelis :

Tanggal :

Nama produk : Biskuit

i
Intruski

Saudara dimohon untuk memberikan penialain terhadap empat


sampel bolu pare yang ada sesuai dengan tingkat kesukaan saudara. Isilah
nilai tingkat kesukaan pada kolom yang disediakan

Penilaian : menggunakan skala 1-5

1 : Sangat tidak suka

2 : Tidak suka

3 : Netral

4 : Suka

5 : Sangat suka

Kode pengamatan
sampel Rasa Warna Aroma Tekstur
F1
F2
F3
F4

27
Lampiran 6. Kuesioner Uji Mutu Hedonik

Nama panelis :

Tanggal :

Nama produk : Biskuit

Intruski

i
Saudara dimohon untuk memberikan penialain terhadap empat
sampel bolu pare yang ada sesuai dengan tingkat kesukaan saudara. Isilah
nilai tingkat kesukaan pada kolom yang disediakan

Penilaian : menggunakan skala 1-5

1 : Sangat tidak suka

2 : Tidak suka

3 : Netral

4 : Suka

5 : Sangat suka

Kode sampel 1 : F1

1 2 3 4 5

Kode sampel 2 : F2

1 2 3 4 5

Kode sampel 3 : F3

1 2 3 4 5

Kode sampel 4 : F4

1 2 3 4 5

28

i
i

Anda mungkin juga menyukai