Anda di halaman 1dari 9

TUGAS GIZI KEBUTUHAN KHUSUS

STUDI KASUS IBU HAMIL DENGAN PREEKSLAMSIA

OLEH
KELOMPOK 2
Adelia Sesha Satrianing J310201205
Aninnas Nur Wahyuningtyas J310201174
Dian Kurnia Rahayu J310201197
Fitria Rakhmi Setiyani J310201207
Nesi Trihastuti J310201175
Tri Zantika J310201222

S1 ILMU GIZI TRANSFER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beberapa tahun yang lalu penyebab utama kasus kematian ibu adalah disebabkan oleh
pendarahan. Namun, beberapa tahun terakhir ini preekslamsia dan ekslamsia telah menggeser
perdarahan sebagai penyebab utama kematian ibu. Oleh karena itu, diagnosis dini
preekslamsia yang merupakan tingkat pendahuluan ekslamsia serta penanganannya perlu
segera dilaksanakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB).
Preeklampsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema setelah
umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum
umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas. (Sujiyanti, 2009).
Preeklampsia/eklampsia didefinisikan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
edema akhibat kehamilan setelah usia 20 minggu/segera setelah persalinan. Sedangkan
etiologi dari preeklampsia/eklampsia belum diketahui secara pasti, namun faktor-faktor
predisposisi dari preeklampsia yaitu usia, paritas, status social ekonomi, predisposisi genetik,
komplikasi obstetrik dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (JNPK-KR, 2008).
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang berkelanjutan dengan penyebab
yang sama. Oleh karena itu, pencegahan atau diagnosis dini dapat mengurangi kejadian dan
menurunkan angka kematian ibu. Untuk dapat menegakkan diagnosis dini diperlukan
pengawasan hamil yang teratur dengan memperhatikan pembengkakan pada dan ekstremitas,
kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah dan pemeriksaan urine untuk menetukan
proteinuria (Manuaba, 2010).
Dampak yang dapat ditimbulkan dari preeklampsia pada ibu yaitu kelahiran prematur,
oliguria, kematian, sedangkan dampak pada bayi yaitu pertumbuhan janin terhambat,
oligohidramion, dapat pula meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Pre ekiampsia merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kejadian hipertensi,
proteinuria dan edema. Umumnya mulai timbul pada minggu ke 20 kehamilan. Gejala
lainnya yang juga sering ditemukan adalah pusing, lelah, sakit kepala dan penambahan berat
badan yang berlebihan dalam waktu pendek. Eklampsia merupakan kelanjutan dari pre
eklampsia yang tidak tertanggulangi secara baik yaitu semua gejala preeklampsia terjadi
disertai dengan kejang, yang merupakan stadium akhir dari pre eklampsia. Salah satu faktor
pancetus utama pre eklampsia adalah kurang gizi pada waktu, hamil adanya stres yang
dihadapi ibu hamil seperti lingkungan tempat tinggal dan keadaan sosial-ekonomi yang
kurang memadai, akan memperberat risiko pre eklampsia.

2.2 Diagnosis

1) Subyektif: nyeri kepala, gangguan pengelihatan, nyeri epigastrium.


2) Obyektif :
a) Edema
b) Proteinuria : > 300 mg/24 jam atau > 30 mg pada pemeriksaan tunggal, atau > +1 pada
pemeriksaan dipstik (carik celup)
c) Hipertensi : sistolik > 140 mmHg: diastolik > 90 mmHg

Pre-eklampsis adalah kehamilan yang ditandai 2 dari 3 jenis TRIAS utama yaitu
hipertensi, oedema dan proteinuria. Sedangkan eklampsia adalah kelainan kehamilan yang
ditandai 3 jenis TRIAS utama hipertensi, oedema dan proteinuria ditambah konvulsi.
Gejala yang timbul adalah :

a) Sakit kepala fontal


b) Skotoma
c) Diplopia
d) Penglihatan kabur
e) Nyeri epigastrium
f) Mual dan muntah
g) Oedema, proteinuria
h) Gelisah
i) Kejang (konvulsi)
j) Hipoalbuminemia, hipovolemia dan hemoconcentrasi

2.3 Penatalaksanaan

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk makan makanan aneka ragam dengan gizi
seimbang sesuai dengan ketersediaan pangan di lingkungan tempat tinggal dan berlatih untuk
mengendalikan stres. Selama ini gizi kurang pada ibu hamil belum dipahami sebagai
pencetus utama terjadinya pre eklampsia. Dengan demikian, penangan pre eklampsia hanya
difokuskan kepada gejala yang tampak seperti pemberian diuretika, obat antihipertensi, diet
rendah garam dan rendah protein untuk mengatasi edema, hipertensi dan proteinuria.

Berdarkan hasil penelitian terakhir, penanganan preeklampsia tidak lagi difokuskan


hanya pada satu zat gizi saja seperti pemberian tablet kalsium atau tablet magnesium sulfat.
Pendekatan yang baru bersifat holistik dengan pemberian semua zat gizi yang dibutuhkan
sesuai dengan AKG yang dianjurkan, dalam bentuk makanan beraneka ragam dan gizi
seimbang.
BAB III
ASUHAN GIZI

A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : Ny. A
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Perum Gamer Permai Kota Pekalongan
Usia Kehamilan : 10 minggu (trimester 1)
Status Kehamilan : Kehamilan ke 5

B. ASSESMENT GIZI
1. Data antropometri
BB : 90 kg
BB sebelum hamil : 88 kg
TB : 158 cm
LILA : 33 cm
Status gizi : BB sebelum hamil (kg)/TB2 (m) x 100%
= 88/(1,58)2 x 100%
= 88/2,5
= 35,2 kg/m2 (obesitas)

2. Data biokimia
Hb : 11,4 g/dL (normal)

3. Data fisik dan klinis


Tekanan darah : 180/100 mmHg (hipertensi)
Tingkat kesadaran : komposmentis (kesadaran umum baik)

4. Data asupan makan


Bahan makanan yang biasa dikonsumsi :
a. Makanan pokok : nasi 1 centong 2x/hari, roti 1 lembar 1x/hari
b. Lauk hewani : ayam ½ - 1 potong 1x/hari, daging ½ -1 potong 1x/hari
c. Lauk nabati : tahu 1 potong 1x/hari, tempe 1 potong 1x/hari
d. Sayur-sayuran : wortel, kentang, kol, kacang panjang 3-4 sdm/hari
e. Buah-buahan : jeruk 1 buah/hari atau pepaya 1 potong/hari
f. Minuman : teh (gula 1 sdm/hari) atau susu 1 gelas/hari
Recall 24 jam :
Pagi : roti tawar 1 lembar dengan selai cokelat dan 1 gelas susu
Selingan 1 : biskuit 3 keping
Siang : nasi 1 centong, ayam bumbu ½ potong, tempe goreng 1 potong, sup kentang
wortel 3 sdm, buah pepaya 1 potong
Malam : nasi 1 centong, semur daging 1 potong, tahu goreng 1 potong, tumis kol 4
sdm
Hasil perhitungan dari recall 24 jam :
Energi = 1.125 kkal
Protein = 49 gram
Lemak = 46 gram
Karbohidrat = 151 gram
Sejak hamil, nafsu makan responden menurun. Responden menyukai makanan yang
berbumbu dan cemilan seperti biskuit dan krakers.

5. Data riwayat personal


Usia responden 41 tahun. Reponden mengeluh mengalami penurunan nafsu makan
sejak hamil. Responden juga memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil.

C. DIAGNOSA GIZI
1. Asupan energi inadekuat berkaitan dengan penurunan nafsu makan ditandai dengan
asupan hanya 57,9% dari kebutuhan
2. Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan kondisi klinis dan penyakit ditandai
dengan tekanan darah 180/100 mmHg (hipertensi)
3. Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan terkait
makanan dan gizi ditandai dengan kebiasaan makan pasien yang sering
mengkonsumsi makanan tinggi natrium
D. INTERVENSI GIZI
1. Tujuan diet :
a. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memenuhi kebutuhan gizi
b. Mencapai tekanan darah normal
c. Mencegah/mengurangi retensi garam
d. Mencapai keseimbangan nitrogen
e. Mencegah faktor resiko lain
2. Syarat diet :
a. Cukup energi penambahan tidak lebih dari 300 kkal
b. Cairan dan natrium cukup sesuai kondisi
c. Tinggi protein 1,5-2 g/ Kg BB
d. Lemak sedang, sebagian besar berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak
jenuh ganda
e. Vitamin, mineral cukup : vitamin C, B6, mineral, kalsium dan kalium cukup
f. Bentuk makanan menyesuaikan dengan kemampuan makan
g. Cairan 2500 ml sehari disesuaikan dengan metabolisme tubuh
3. Jenis diet : Diet Preeklamsia II (diet rendah garam 1)
4. Bentuk makanan : Makanan lunak
5. Frekuensi pemberian makan : Makanan utama 3x/hari dan makanan selingan 2x/hari
6. Perhitungan kebutuhan :
Perhitungan menggunakan herris bennedict
BB ideal = TB-100 – 10%(TB-100)

= 58 – 5,8

= 52,2 kg

BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x 41)

= 655 + (9,6 x 52,2) + (1,7 x 158) – (4,7 x 41)

= 655 + 501,12 + 268,6 – 192,7

= 1232,02 kkal

TEE = BEE x FA x FS

= 1232,02 x 1,3 x 1,1

= 1761,7 kkal
Energi = TEE + Tambahan jumlah zat gizi (trimester 1)

= 1761,7 + 180 kkal

= 1941,7 kkal

Protein = 20 % x TEE

= 20% X 1941,7 kkal

= 388,34 kkal

= 97,085 gram

Jumlah Kebutuhan Protein ditambah sebesar 18 gram, jadi total kebutuhan protein
yaitu 97,085 gram + 18 gram = 115,085 gram

Lemak = 20 % x TEE

= 20% X 1941,7 kkal

= 388,34 kkal

= 43,15 gram

Jumlah Kebutuhan Lemak ditambah sebesar 6 gram, jadi total kebutuhan lemak yaitu
43,15 gram + 6 gram = 49,15 gram

KH = 60 % x TEE

= 60% X 1941,7 kkal

= 1165,02 kkal

= 291,255 gram

Jumlah Kebutuhan Karbohidrat ditambah sebesar 6 gram, jadi total kebutuhan


Karbohidrat yaitu 291,255 gram + 25 gram = 316,225 gram

Natrium = 200 – 400 mg natrium (setara dengan ¼ sdt garam dapur)

7. Contoh Menu Untuk Ibu Hamil dengan Preekslamsia


Waktu Menu Bahan Makanan Berat/URT
Pagi (jam 08.00) Nasi tim Nasi tim 50 g / 1 gls
Telur ceplok saus Telur ayam
50 g / 1 btr
tomat
Cah sayuran Sawi 25 g / ¼ gls
Wortel 25 g / ¼ gls
Minyak 5 g / ½ sdm
Susu Susu bubuk 25 g / 5 sdm
Gula pasir 10 g / 1 sdm
Selingan 1 (jam Setup buah Pisang 100 g / 1 bh
Gula pasir 10 g / 1 sdm
10.00)
Nasi tim Nasi tim 75 g / 1 ½ gls
Semur ayam tahu Ayam 50 g / 1 ptg
Siang (13.00) Tahu 100 g / 1 ptg
Bening bayam Bayam 75 g / ¾ gls
Buah Pepaya 100 g / 1 ptg
Selingan 2 (jam Jus alpukat Alpukat 100 g / ½ bh
Gula pasir 10 g / 1 sdm
16.00)
Nasi tim Nasi tim 75 g / 1 ½ gls
Pepes ikan Ikan 50 g / 1 ptg sdg
Tempe bacem Tempe 50 g / 1 ptg sdg
Malam (19.00)
Tumis kangkung Kangkung 75 g / ¾ gls
Minyak 10 g / 1 sdm
Buah Pisang 100 g / 1 bh

Anda mungkin juga menyukai