Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TAUHID

TAKDIR DALAM ISLAM

DOSEN PENGAMPU :

DR. MUHAMMAD AINI, S.H.I, M.H.

DI SUSUN OLEH :

AHMAD RIZQI

NPM :

2008010535

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)

MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu
apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul “Takdir Dalam Islam “ bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Tauhid . Oleh karena itu, penulis berterimakasi kepada Bapak
Muhammad Aini, S.H.I, M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah ‘Tauhid’.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb

Banjarbaru, 01 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TAKDIR
B. KONSEP TAKDIR
C. PEMBAGIAN TAKDIR
D. MANFAAT IMAN KEPADA TAKDIR

BAB II
PENUTUP/KESIMPULLAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Takdir merupakan rukun iman yang ke-6 dan kita umat Islam harus
meyakininya tanpa ada keraguan. Akan tetapi kebanyakan orang salah
mengartikan Takdir. Mereka menganggap apa yang terjadi dengan manusia itu
sudah ditakdirkan dan manusia hanya bisa pasrah tanpa adanya usaha. Ada yang
mengartikan juga bahwa setiap manusia diberi kebebasan untuk memilih jalan
hidupnya karena setiap manusia akan bertanggungjawab atas apa yang
diperbuatnya. Dari kedua pernyataan tersebut ini merupakan kesalahan dalam
mengartikan Takdir. Yang jelas, Rasul dan para sahabatnya meyakini dengan
sepenuhnya akan ada Takdir yang meliputi semua makhluk bukan hanya manusia.
Tetapi tidak menghalangi mereka untuk terus berusaha semaksimal mungkin,
kalaupun tidak sejalan dengan harapan tidak melampiaskan semua kesalahan
kepada Allah swt.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan takdir ?
2. Apa itu konsep takdir?
3. Apa saja pembagian didalam takdir?
4. Manfaat Iman kepada takdir ?

C. Tujuan
1. Mengetahui tujuan takdir.
2. Mengetahui tujuan takdir.
3. Mengetahui tujuan pembagian didalam takidr.
4. Mengetahui tujuan Manfaat Iman kepada takdir.

BAB II
1
Arnesih, “Makalah” ( https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113440020.pdf, Diakses pada
tanggal 29/11/2020 pukul : 20.58)
PEMBAHASAN

A. Pengertian Takdir
Takdir berasal dari akar kata qadara yang berarti memberi kadar, mengukur
atau ukuran. Yang mana Allah telah menetapkan kadar, ukuran atau batas tertentu
pada diri, sifat dan kemampuan makhluk-Nya. Semua makhluk Allah swt telah
ditetapkan takdirnya dan Allah menunjukkan arah yang mereka tuju, seperti yang
tercantum dalam surat Al-A’la (87) : 1-3

Artinya: “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan


(semua mahluk) dan menyempurnakannya, yang memberi takdir kemudian
mengarahkan(nya)".2

Takdir merupakan sebuah sebutan atas pengetahuan Allah Swt yang meliputi
seluruh alam. Allah Swt menulis segala peristiwa yang terjadi baik kepada alam
maupun manusia. Takdir Allah Swt hanya untuk menyelaraskan takdir dengan
keinginan manusia, karena manusia diberkahi kelebihan akal untuk mampu
membedakan antara perbuatan baik dan perbuatan buruk, Allah Swt hanya
membimbing kita menuju amal kebaikan yang menyebabkan kita mempunyai
keinginan dan kemudian melakukannya. Amal kebaikan kita didapat melalui
keimanan, ketaatan yang tulus dan berdo’a agar selalu mendapatkan ridha Allah
Swt.3

Takdir dalam Alquran terdapat dalam Alquran Surah Al Anam ayat 96,
Surah Al-Furqan ayat 2, Surah Yasin ayat 38, dan Surah Fussilat ayat 12.
Keseluruhan ayat tersebut terdapat tiga kesimpulan. pertama, takdir berlaku untuk
fenomena alam, artinya hukum dan ketentuan dari Tuhan mengikat perilaku alam
sehingga hukum sebab akibat yang terjadi di alam ini dapat dipahami manusia,
kedua, takdir Tuhan terkait hukum sosial (sunnatullah). Hukum ini melibatkan
manusia di dalamnya, dan ketiga, akibat dari takdir dalam arti hukum kepastian

2
Arnesih, “Makalah” ( https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113440020.pdf,
Diakses pada tanggal 29/11/2020 pukul : 20.58)
3
Arnesih,“Konsep Takdir Dalam Al-Qur’an”, (Studi Tafsir Tematik)
(https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98077985952787496, Diakses pada 30/11/2020
pukul : 21.23)
Allah yang baru diketahui setalah berada di akhirat. Takdir yang seperti ini yang
harus diyakini dengan keimanan. Selama manusia masih di dunia, dampaknya
belum bisa dibuktikan hanya melalui Alquran, manusia membayangkannya saja.
Inilah yang qadarullah, nasib manusia yang ditentukan oleh perbuatannya selama
didunia.4

Manusia sebagai Makhluk Musayyar artinya dia tidak bebas menerima dan


menolak apa yang diberikan oleh Allah, misalnya warna kulit atau cacat tubuh
yang ada. Namun manusia sebagai makhluk Mukhoyy ar artinya dia bebas
menerima dan menolak kondisi yang melingkupinya, misalnya melakukan
kebaikan seperti kerja keras. Atau berdiam diri tanpa aktivitas sehingga menjadi
miskin. Untuk yang pertama, tidak ada pertanggungjawaban terhadap apa yang
ada pada dirinya, sedangkan untuk yang kedua manusia ada keharusan
mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan.5

B. Konsep Takdir
Takdir merupakan suatu hal yang sangat ghaib sehingga kita tidak dapat
mengetahui takdir kita sedikitpun. Yang dapat kita lakukan hanyalah berusaha
karena berusaha telah Allah tentukan sebagai suatu kewajiban. Sangat penting
bagi manusia untuk mengusahakan qadha yang selanjutnya menerima qadarnya.
Dalam takdir ada empat tingkatan yang wajib diimani, yaitu :
1. Al-‘Ilmu
Setiap orang harus meyakini bahwa Allah mengetahui segala sesuatu baik secara
global maupun terperinci. Dia mengetahui apa yang detail maupun yang jelas atas
setiap gerak-gerik makhluk-Nya.
2. Al-Kitabah
Setiap orang harus meyakini Allah mencatat semua itu dalam Lauhul Mahfuz.
3. Al-Masyiah (kehendak)

4
Ratna Ajeng Tejomukti, Ani Nursalikah, “KHAZANAH: Tiga Definisi Takdir Menurut Islam”
(https://khazanah.republika.co.id/berita/q2xz96366/tiga-definisi-takdir-menurut-islam, Diakses pada 30/11/2020
pukul : 21.40)
5
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si , “BENTARA HIKMAH: Iman Kepada Takdir: Hati Menjadi
Tenang” (https://arbaswedan.id/iman-kepada-takdir-hati-menjadi-tenang/ , Diakses pada 30/11/2020 pukul :
22:14)
Kehendak Allah ini bersifat umum, bahwa tidak ada satupun di langit maupun di
bumi melainkan terjadi dengan iradat/masyiah (kehendak/keinginan) Allah SWT.
Tidak ada di dalam kekuasaan-Nya yang tidak diinginkan-Nya selamanya, baik
yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh zat Allah atau yang dilakukan
untuk makhluk-Nya.
4. Al-Khalqu
Bahwa tidak ada satupun di langit dan di bumi melainkan Allah sebagai pencipta,
pemilik, pengatur, dan penguasanya.6

C. Pembagian Takdir

Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram. Sebagai
manusia, kita tidak bisa mengetahui mana yang termasuk takdir muallaq dan
takdir mubram.

1. Takdir Muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan. Makna


harfiahnya, takdir muallaq merupakan takdir yang Allah tetapkan bergantung
dengan peran serta umat manusia melalui ikhtiarnya. Manusia diberi Allah
kesempatan untuk berusaha semaksimal mungkin, sedangkan hasil akhirnya
akan ditetapkan Allah. Terdapat beberapa contoh peristiwa yang berkaitan
dengan takdir muallaq dalam kehidupan manusia, diantaranya sebagai berikut:
a.) Jika ingin pandai dan unggul dalam suatu bidang, maka kita harus belajar
dan berusaha lebih keras dibanding yang lain.
b.) Ketika menginginkan tubuh yang sehat, maka kita harus menjaga pola
makan dan hidup yang sehat serta rutin melakukan olahraga.
c.) Kesuksesan bisa diraih dengan giat bekerja, kreatif, pantang menyerah
ketika gagal, tanggung jawab dan percaya diri.7
2. Takdir mubram secara bahasa berarti sesuatu yang tidak dapat dihindari atau
dielakkan sehingga merupakan sesuatu yang sudah pasti. Secara harfiah, takdir
mubram merupakan ketentuan mutlak Allah terhadap umat manusia sehingga
manusia tidak bisa menghindarinya. Namun, sebagai hamba, manusia boleh
berusaha berikhtiar dan berdoa memohon diringankan yang menjadi ketentuan
6
Celya Candra, “Makalah Tauhid : Konsep takdir dalam peningkatan mutu sumber daya manusia”
(http://celyacandra.blogspot.com/2016/04/makalah-tauhid-konsep-takdir-dalam.html, Diakses pada 01/12/2020
pukul : 11:53)
7
Sanitif.com “Pengertian Qada dan Qadar” (https://saintif.com/qada-dan-qadar/ , Diakses pada
01/12/2020 pukul 12:14)
mutlak Allah dalam takdir mubram. Berikut beberapa peristiwa sebagai wujud
takdir mubram pada umat manusia:
a.) Kematian, takdir ini merupakan takdir mutlak yang hanya Allah yang
mengetahuinya. Manusia tidak dapat menghindar dari peristiwa kematian.
Oleh karena itu, manusia dianjurkan untuk senantiasa berikhtiar dan
berdoa agar dianugerahi amal saleh dan khusnul khotimah ketika
meninggal.
b.) Musibah, kecelakaan. Bukan suatu kebetulan jika terjadi kecelakaan
disekitar kita. Allah telah mengatur hal ini. Hal seperti demikian dapat kita
cegah dengan melakukan amal kebajikan semisal bersedekah. Hal ini
karena salah satu hikmah bersedekah adalah dihindarkan dari musibah.8

D. Manfaat Iman Kepada Takdir


Inti dari segala ilmu tauhid atau keimanan pada akhirnya terletak atas iman
kepada takdir, sebagai titik akhir sikap penyerahan diri seorang muslim atas
ketentuan Tuhan. Sebagai konsekuensinya mempercayai dan meyakini wujudnya
Tuhan dan penerimaan atas segala hukum dan ketentuannya.
Adapun hikmah atau manfaat iman kepada takdir antara lain :
a.) Mendorong untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.
b.) Mendorong untuk berusaha lebih sungguh-sungguh dari masa ke masa
c.) Membuat hidup lebih tenang dan sabar dalam menghadapi segala macam
persoalan.
d.) Membebaskan manusia dari berbagai macam penyakit rohani seperti iri,
sombong, nifaq, malas dan sebagainya.
e.) Menyuburkan dalam diri manusia segala macam sifat-sifatyang baik, seperti
ikhlas, kasih sayang, rajin, tawakal, mencukupkan apa yang ada, dan lain
sebagainya.9

BAB III

8
Sanitif.com “Pengertian Qada dan Qadar” (https://saintif.com/qada-dan-qadar/ , Diakses pada
01/12/2020 pukul 12:14)
9
Celya Candra, “Makalah Tauhid : Konsep takdir dalam peningkatan mutu sumber daya manusia”
(http://celyacandra.blogspot.com/2016/04/makalah-tauhid-konsep-takdir-dalam.html, Diakses pada 01/12/2020
pukul : 12.30)
PENUTUP/KESIMPULAN

Takdir berasal dari akar kata qadara yang berarti memberi kadar, mengukur
atau ukuran. Yang mana Allah telah menetapkan kadar, ukuran atau batas tertentu
pada diri, sifat dan kemampuan makhluk-Nya.
Takdir merupakan sebuah sebutan atas pengetahuan Allah Swt yang meliputi
seluruh alam. Allah Swt menulis segala peristiwa yang terjadi baik kepada alam
maupun manusia. Takdir Allah Swt hanya untuk menyelaraskan takdir dengan
keinginan manusia, karena manusia diberkahi kelebihan akal untuk mampu
membedakan antara perbuatan baik dan perbuatan buruk, Allah Swt hanya
membimbing kita menuju amal kebaikan yang menyebabkan kita mempunyai
keinginan dan kemudian melakukannya.
Dengan memahami Takdir Allah maka kita dapat menarik kesimpulan yaitu
sebagai manusia kita harus meyakini adanya takdir Allah. Dan tugas manusia adalah
berusha dan berdoa. Doa dan usaha haruslah seimbang. Tanpa keduanya semua
tidak ada artinya. Jika tidak ada ikhtiar dari manusia maka takdir menjadi tidak
bermakna. Begitu sebaliknya jika tidak ada takdir maka ikhtiar manusia akan sia-
sia.

DAFTAR PUSTAKA
Arnesih, “Makalah” (https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113440020.pdf,
Diakses pada tanggal 29/11/2020 pukul : 20.58)
2
Arnesih, “Makalah” (https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113440020.pdf,
Diakses pada tanggal 29/11/2020 pukul : 20.58)
3
Arnesih,“Konsep Takdir Dalam Al-Qur’an”, (Studi Tafsir Tematik)
(https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98077985952787496, Diakses pada
30/11/2020 pukul : 21.23)
4
Ratna Ajeng Tejomukti, Ani Nursalikah, “KHAZANAH: Tiga Definisi Takdir Menurut
Islam” (https://khazanah.republika.co.id/berita/q2xz96366/tiga-definisi-takdir-menurut-islam,
Diakses pada 30/11/2020 pukul : 21.40)
5
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si , “BENTARA HIKMAH: Iman Kepada Takdir: Hati
Menjadi Tenang” (https://arbaswedan.id/iman-kepada-takdir-hati-menjadi-tenang/ , Diakses
pada 30/11/2020 pukul : 22:14)
6
Celya Candra, “Makalah Tauhid : Konsep takdir dalam peningkatan mutu sumber daya
manusia” (http://celyacandra.blogspot.com/2016/04/makalah-tauhid-konsep-takdir-
dalam.html, Diakses pada 01/12/2020 pukul : 11:53)
7
Sanitif.com “Pengertian Qada dan Qadar” (https://saintif.com/qada-dan-qadar/ , Diakses
pada 01/12/2020 pukul : 12:14)
8
Sanitif.com “Pengertian Qada dan Qadar” (https://saintif.com/qada-dan-qadar/ , Diakses
pada 01/12/2020 pukul 12:14)
9
Celya Candra, “Makalah Tauhid : Konsep takdir dalam peningkatan mutu sumber daya
manusia” (http://celyacandra.blogspot.com/2016/04/makalah-tauhid-konsep-takdir-
dalam.html, Diakses pada 01/12/2020 pukul : 12.30)

Anda mungkin juga menyukai