DOSEN PENGAMPU :
DI SUSUN OLEH :
AHMAD RIZQI
NPM :
2008010535
FAKULTAS HUKUM
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu
apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Takdir Dalam Islam “ bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Tauhid . Oleh karena itu, penulis berterimakasi kepada Bapak
Muhammad Aini, S.H.I, M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah ‘Tauhid’.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TAKDIR
B. KONSEP TAKDIR
C. PEMBAGIAN TAKDIR
D. MANFAAT IMAN KEPADA TAKDIR
BAB II
PENUTUP/KESIMPULLAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Takdir merupakan rukun iman yang ke-6 dan kita umat Islam harus
meyakininya tanpa ada keraguan. Akan tetapi kebanyakan orang salah
mengartikan Takdir. Mereka menganggap apa yang terjadi dengan manusia itu
sudah ditakdirkan dan manusia hanya bisa pasrah tanpa adanya usaha. Ada yang
mengartikan juga bahwa setiap manusia diberi kebebasan untuk memilih jalan
hidupnya karena setiap manusia akan bertanggungjawab atas apa yang
diperbuatnya. Dari kedua pernyataan tersebut ini merupakan kesalahan dalam
mengartikan Takdir. Yang jelas, Rasul dan para sahabatnya meyakini dengan
sepenuhnya akan ada Takdir yang meliputi semua makhluk bukan hanya manusia.
Tetapi tidak menghalangi mereka untuk terus berusaha semaksimal mungkin,
kalaupun tidak sejalan dengan harapan tidak melampiaskan semua kesalahan
kepada Allah swt.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan takdir ?
2. Apa itu konsep takdir?
3. Apa saja pembagian didalam takdir?
4. Manfaat Iman kepada takdir ?
C. Tujuan
1. Mengetahui tujuan takdir.
2. Mengetahui tujuan takdir.
3. Mengetahui tujuan pembagian didalam takidr.
4. Mengetahui tujuan Manfaat Iman kepada takdir.
BAB II
1
Arnesih, “Makalah” ( https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113440020.pdf, Diakses pada
tanggal 29/11/2020 pukul : 20.58)
PEMBAHASAN
A. Pengertian Takdir
Takdir berasal dari akar kata qadara yang berarti memberi kadar, mengukur
atau ukuran. Yang mana Allah telah menetapkan kadar, ukuran atau batas tertentu
pada diri, sifat dan kemampuan makhluk-Nya. Semua makhluk Allah swt telah
ditetapkan takdirnya dan Allah menunjukkan arah yang mereka tuju, seperti yang
tercantum dalam surat Al-A’la (87) : 1-3
Takdir merupakan sebuah sebutan atas pengetahuan Allah Swt yang meliputi
seluruh alam. Allah Swt menulis segala peristiwa yang terjadi baik kepada alam
maupun manusia. Takdir Allah Swt hanya untuk menyelaraskan takdir dengan
keinginan manusia, karena manusia diberkahi kelebihan akal untuk mampu
membedakan antara perbuatan baik dan perbuatan buruk, Allah Swt hanya
membimbing kita menuju amal kebaikan yang menyebabkan kita mempunyai
keinginan dan kemudian melakukannya. Amal kebaikan kita didapat melalui
keimanan, ketaatan yang tulus dan berdo’a agar selalu mendapatkan ridha Allah
Swt.3
Takdir dalam Alquran terdapat dalam Alquran Surah Al Anam ayat 96,
Surah Al-Furqan ayat 2, Surah Yasin ayat 38, dan Surah Fussilat ayat 12.
Keseluruhan ayat tersebut terdapat tiga kesimpulan. pertama, takdir berlaku untuk
fenomena alam, artinya hukum dan ketentuan dari Tuhan mengikat perilaku alam
sehingga hukum sebab akibat yang terjadi di alam ini dapat dipahami manusia,
kedua, takdir Tuhan terkait hukum sosial (sunnatullah). Hukum ini melibatkan
manusia di dalamnya, dan ketiga, akibat dari takdir dalam arti hukum kepastian
2
Arnesih, “Makalah” ( https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113440020.pdf,
Diakses pada tanggal 29/11/2020 pukul : 20.58)
3
Arnesih,“Konsep Takdir Dalam Al-Qur’an”, (Studi Tafsir Tematik)
(https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98077985952787496, Diakses pada 30/11/2020
pukul : 21.23)
Allah yang baru diketahui setalah berada di akhirat. Takdir yang seperti ini yang
harus diyakini dengan keimanan. Selama manusia masih di dunia, dampaknya
belum bisa dibuktikan hanya melalui Alquran, manusia membayangkannya saja.
Inilah yang qadarullah, nasib manusia yang ditentukan oleh perbuatannya selama
didunia.4
B. Konsep Takdir
Takdir merupakan suatu hal yang sangat ghaib sehingga kita tidak dapat
mengetahui takdir kita sedikitpun. Yang dapat kita lakukan hanyalah berusaha
karena berusaha telah Allah tentukan sebagai suatu kewajiban. Sangat penting
bagi manusia untuk mengusahakan qadha yang selanjutnya menerima qadarnya.
Dalam takdir ada empat tingkatan yang wajib diimani, yaitu :
1. Al-‘Ilmu
Setiap orang harus meyakini bahwa Allah mengetahui segala sesuatu baik secara
global maupun terperinci. Dia mengetahui apa yang detail maupun yang jelas atas
setiap gerak-gerik makhluk-Nya.
2. Al-Kitabah
Setiap orang harus meyakini Allah mencatat semua itu dalam Lauhul Mahfuz.
3. Al-Masyiah (kehendak)
4
Ratna Ajeng Tejomukti, Ani Nursalikah, “KHAZANAH: Tiga Definisi Takdir Menurut Islam”
(https://khazanah.republika.co.id/berita/q2xz96366/tiga-definisi-takdir-menurut-islam, Diakses pada 30/11/2020
pukul : 21.40)
5
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si , “BENTARA HIKMAH: Iman Kepada Takdir: Hati Menjadi
Tenang” (https://arbaswedan.id/iman-kepada-takdir-hati-menjadi-tenang/ , Diakses pada 30/11/2020 pukul :
22:14)
Kehendak Allah ini bersifat umum, bahwa tidak ada satupun di langit maupun di
bumi melainkan terjadi dengan iradat/masyiah (kehendak/keinginan) Allah SWT.
Tidak ada di dalam kekuasaan-Nya yang tidak diinginkan-Nya selamanya, baik
yang berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh zat Allah atau yang dilakukan
untuk makhluk-Nya.
4. Al-Khalqu
Bahwa tidak ada satupun di langit dan di bumi melainkan Allah sebagai pencipta,
pemilik, pengatur, dan penguasanya.6
C. Pembagian Takdir
Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram. Sebagai
manusia, kita tidak bisa mengetahui mana yang termasuk takdir muallaq dan
takdir mubram.
BAB III
8
Sanitif.com “Pengertian Qada dan Qadar” (https://saintif.com/qada-dan-qadar/ , Diakses pada
01/12/2020 pukul 12:14)
9
Celya Candra, “Makalah Tauhid : Konsep takdir dalam peningkatan mutu sumber daya manusia”
(http://celyacandra.blogspot.com/2016/04/makalah-tauhid-konsep-takdir-dalam.html, Diakses pada 01/12/2020
pukul : 12.30)
PENUTUP/KESIMPULAN
Takdir berasal dari akar kata qadara yang berarti memberi kadar, mengukur
atau ukuran. Yang mana Allah telah menetapkan kadar, ukuran atau batas tertentu
pada diri, sifat dan kemampuan makhluk-Nya.
Takdir merupakan sebuah sebutan atas pengetahuan Allah Swt yang meliputi
seluruh alam. Allah Swt menulis segala peristiwa yang terjadi baik kepada alam
maupun manusia. Takdir Allah Swt hanya untuk menyelaraskan takdir dengan
keinginan manusia, karena manusia diberkahi kelebihan akal untuk mampu
membedakan antara perbuatan baik dan perbuatan buruk, Allah Swt hanya
membimbing kita menuju amal kebaikan yang menyebabkan kita mempunyai
keinginan dan kemudian melakukannya.
Dengan memahami Takdir Allah maka kita dapat menarik kesimpulan yaitu
sebagai manusia kita harus meyakini adanya takdir Allah. Dan tugas manusia adalah
berusha dan berdoa. Doa dan usaha haruslah seimbang. Tanpa keduanya semua
tidak ada artinya. Jika tidak ada ikhtiar dari manusia maka takdir menjadi tidak
bermakna. Begitu sebaliknya jika tidak ada takdir maka ikhtiar manusia akan sia-
sia.
DAFTAR PUSTAKA
Arnesih, “Makalah” (https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113440020.pdf,
Diakses pada tanggal 29/11/2020 pukul : 20.58)
2
Arnesih, “Makalah” (https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB114113440020.pdf,
Diakses pada tanggal 29/11/2020 pukul : 20.58)
3
Arnesih,“Konsep Takdir Dalam Al-Qur’an”, (Studi Tafsir Tematik)
(https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/98077985952787496, Diakses pada
30/11/2020 pukul : 21.23)
4
Ratna Ajeng Tejomukti, Ani Nursalikah, “KHAZANAH: Tiga Definisi Takdir Menurut
Islam” (https://khazanah.republika.co.id/berita/q2xz96366/tiga-definisi-takdir-menurut-islam,
Diakses pada 30/11/2020 pukul : 21.40)
5
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si , “BENTARA HIKMAH: Iman Kepada Takdir: Hati
Menjadi Tenang” (https://arbaswedan.id/iman-kepada-takdir-hati-menjadi-tenang/ , Diakses
pada 30/11/2020 pukul : 22:14)
6
Celya Candra, “Makalah Tauhid : Konsep takdir dalam peningkatan mutu sumber daya
manusia” (http://celyacandra.blogspot.com/2016/04/makalah-tauhid-konsep-takdir-
dalam.html, Diakses pada 01/12/2020 pukul : 11:53)
7
Sanitif.com “Pengertian Qada dan Qadar” (https://saintif.com/qada-dan-qadar/ , Diakses
pada 01/12/2020 pukul : 12:14)
8
Sanitif.com “Pengertian Qada dan Qadar” (https://saintif.com/qada-dan-qadar/ , Diakses
pada 01/12/2020 pukul 12:14)
9
Celya Candra, “Makalah Tauhid : Konsep takdir dalam peningkatan mutu sumber daya
manusia” (http://celyacandra.blogspot.com/2016/04/makalah-tauhid-konsep-takdir-
dalam.html, Diakses pada 01/12/2020 pukul : 12.30)