Anda di halaman 1dari 2

Resume video sidang etikolegal

Reli Albaro 17711087 tutorial 9


Sidang tuntutan Kasus malpraktik dr. Muhammad Faris terhadap Nyonya Siska Wijaya
Kelengkapan anggota sidang:
 Terdakwa : dr. Muhammad Faris, dr Mustofa Permana, dan dr Aisyah Nur Hasanah.
 Penuntut : Ny. Freda Amelia dan Handayani Dwi Utami SH (pengacara)
 Saksi : Tn Arif Renaldi (keluarga korban), Shaffira Maulina Subroto, S.Kep NERS (perawat
puskesmas), dr Faishal Prabowo, Sp.An (dokter anestesi), dr Andi Arizki, Sp.B (komite etik rumah
sakit), dr Hevina Loviyani, M.Kes (komite medik rumah sakit), dr Muhammad Marwan, Sp. Forensik
(ahli forensik)
 Hakim : Ketua Prof Dr Tia Ramadhan, Anggota dr Azizah dan dr Fahreza Mirza Wijayanto
 Pemandu Acara Sidang : Muhammad Kharisma

Prosesi berjalannya acara sidang:


1. Membuka sidang oleh ketua hakim dengan membaca basmallah setelah itu engetok palu
sebanyak 3 kali
2. Penghadiran pihak terdakwa oleh pengacara kemudian dipanggil dan disebutkan satu persatu
sembari menunjukkan identitas. Setelah itu memastikan bahwa terdakwa sehat jasmani dan
rohani untuk melanjutkan sidang
3. Menanyakan apabila terdakwa ingin ditemani penasihat hukum atau tidak. pembacaan surat
penuntut dengan tuduhan malpraktik kepada nyonya Siska Wijaya atas tindakan Sectio Cesaria
di RS FKUII pada Sabtu, 7 Desember 2018 dengan tuduhan sebagai berikut:
i) tidak mendapatkan pelayanan yang baik dengan dibiarkan selama 3 jam sebelum operasi
dengan kondisi gawat darurat dan diminta membayar biaya untuk menebus obat yang akan
digunakan untuk operasi
ii) tidak diberi penjelasan mengenai tindakan beserta risiko, hanya diminta tandatangan
iii) tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
iv) melakukan operasi tanpa diawasi supervisor padahal status terdakwa masih dokter residen
tanpa surat izin praktik
v) meminta dihukum seberat-beratnya sesuai hukum profesi kedokteran dan pembayaran
ganti rugi kepada keluarga korban sesuai pasal 359 dan 361 KUHP
4. pemeriksaan saksi, sebelumnya disumpah menggunakan Al-Qur’an dan ditanyakan kesehatan
jasmani dan rohaninya.
a. Pernyataan pihak korban (ibu korban, saudara) mengatakan berat hati dan terdakwa
bersalah
b. Pernyataan para ahli mengatakan terdakwa sudah melakukan sesuai prosedur
5. Pemeriksaan terhadap tiga terdakwa oleh majelis hakim
6. Pembacaan tuntutan oleh pengacara
7. Penyampaian pembelaan dilakukan oleh dokter mengatakan bahwa melakukan tindakan yang
dilakukan tersebut dalam kondisi sadar penuh dan jika terbukti bersalah siap menerima
hukuman yang berlaku, menerima segala tuntutandan tidak menuntut kembali.
8. Skorsing 15 menit
9. Pembacaan hasil keputusan
a. Dinyatakan tidak terbukti bersalah yg menimbulkan kematian bagi Ny. Siska
b. dr. Aisyah Nur Hasanah terbukti bersalah melakukan kelalaian ketika memberikan
persetujuan tindakna medis dg tidak menerangkan risiko maupun efek samping dari
tindakan yang dilakukan, namun tindakan tsb tidak menyebabkan kecelakaan maupun
menyebabkan kematian Ny. Siska
c. tuntutan pada 3 terdakwa tidak dikabulkan
d. dr Aisyah Nur Hasanah diberikan sanksi oleh MKDHI berupa teguran & bimbingan

REFLEKSI:

 pentingnya komunikasi yang baik antara dokter dengan pasien agar dapat menyampaikan
informed consent sehingga tidak terjadi kesalah pahaman yang muncul di pihak pasien.
 Pentingnya pemahaman pasien akan keterbatasan medis. Dokter hanya perpanjangan tangan
Allah, dan hanya Ia lah yang dapat menyembuhkan.

Anda mungkin juga menyukai