PERTEMUAN KE 1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelsaikan pembahasan materi perkuliahan pada pertemuan ini,
mahasisiwa dapat mendeskripsikan konsep dasar perencanaan sumber daya
manusia (SDM) dengan tepat dan cermat meliputi latar belakang, hakikat dan makna
perencanaan, tujuan, serta fungsi perencanaan sumber daya manusia (SDM).
B. URAIAN MATERI
1. Latar Belakang
Salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi, baik
yang berorientasi bisnis dengan fakos utamanya mencari keuntungan (profit)
secara finansial, mapun organisasi nirlaba yang orientasi utamanya sosial
kemanusiaan, adalah faktor sumberdaya manusia (SDM) yang merupakan aset
penting sekaligus sebagai modal (human capital). Dulu banyak orang yang
berpendapat bahwa SDM itu bukan faktor utama, bahkan hanya dipandang
sebagai alat untuk mencapai tujuan, sehingga nyaris tidak diangap penting untuk
merencanakan SDM, kalau pun ada hanya sekedarnya saja.
Dalam pandangan modern, SDM merupakan faktor utama yang
menentukan hidup atau matinya sebuah organisasi, baik organisasi bisnis
maupun sosial. Oleh karena itu jika sebuah organisasi atau perusahaan
mengharapkan terus eksis dan berkembang mengalami kemajuan dan perbaikan
secara berkelanjutan (continuous improvement) maka harus memiliki kepedulian
yang tinggi terhadap kebutuhan SDM melalui sebuah perencanaan yang
komprehensif dan sistematis serta dinamis. Perencanaan SDM merupakan suatu
kebutuhan pokok dalam setiap organisasi atau perusahaan dan ditangani oleh
suatu unit khusus yang dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian di bidangnya.
Sebagai pertanda bahwa SDM merupakan hal yang penting, bahkan
penting sekali, pada level nasional pun, Pemerintah menempatkan
pembangunan SDM sebagai salah satu prioriats utama dalam program
pembangunan nasional. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan SDM
unggul, agar Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki keunggulan dan
berkemajuan di dunia internasional. Potensi besar Bangsa Indosnesia adalah
jumlah SDM yang banyak dan dalam kondisi usia produktif yang masuk pada
fase banus demografi.
plan, we will plan to fail. Sangat rasional, jika perencanaan yang dibuat
ternyata salah, maka bisa dikatakan telah merencanakan sebuah kegagalan.
Jangankan perencanaanya yang salah, perencanaan yang benar pun bisa
mengalamai kegagalan jika implentasinya tidak benar. Apalagi jika
perencanaannya sudah salah. Oleh karena itu maka perencanaan SDM
harus betul-betul dilaksanakan secara matang untuk menjamin pemenuhuan
kebutuhan pegawai masa depan. Banyak resiko yang akan dihadapi oleh
sebuah organisassi atau perusahaan jika tidak memiliki perencanaan, antara
lain akan mengalami kekurangan tenaga kerja yang memenuhi syarat baik
kualitas maupun kuantitas jika saatnya diperlukan. Tidak bisa mengontrol
apakah tenaga kerja yang ada kekurangan atau kelebihan, apakah kualifikasi
dan kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Tidak diketahui kapan saatnya
perusahaan harus merekrut dan menerima pegawai baru, untuk posisi apa,
berapa banyak, dsb. Untuk mengatasi hal tersebut, maka solusinya adalah
perencanaan yang matang dan memiliki akurasi yang tinggi.
a. Faktor internal.
Yang dimaksud faktor internal adalah faktor yang ada dalam lingkungan
organisasi atau perusahaan itu sendiri, antara lain:
1) Rencana Strategik (Renstra).
3) Pendanaan.
4) Rencana produksi.
5) Produk baru.
b. Faktor Eksternal
1) Kebijakan pemerintah.
3) Geografis.
4) Teknologi
7) Pesaing (competitor).
8) Demografi
d. Terprediksinya kondisi tenaga kerja yang tersedia, yang telah diluluskan, atau
akan dihasilkan oleh lembaga penghasilnya, baik menyangkut kualitas
maupun kuantitasnya, termasuk spesifikasi keahliannya.
e. Diperoleh estimasi kebutuhan dana dan fasilitas lain yang diperlukan agar
pegawai mencapai tingkat produktivitas yang optimal.
a. Sistematis dan logis. Sebuah perencanaan harus dibuat secara sitematis dan
logis, mengikuti langkah dan tata aturan yang lazim dipakai. Disusun
berdasarkan data dan informasi yang valid dan masuk akal, tidak dikira-kira
atau direkayasa tanpa data. Dengan demikian maka dapat
dipertanggungjawabkan dan mudah dipahami oleh siapa saja yang
memerlukannya.
b. Komprehensif.
Perencanaan SDM harus mencakup berbagai hal yang berkaitan agar
cakupannya luas dan menyeluruh (komprehensif). Hal tersebut supaya tidak
terjadi kondisi yang parsial yang akan mengakibatkan kerugian perusahaan.
Perencanaan SDM yang komprehensif akan memberikan penjaminan
efektivitas ketersediaan pegawai secara berkelanjutan.
c. Futuristik.
Perencanaan SDM disiapkan untuk antisipasi masa depan dengan
mempertimbangkan masa lalu dan masa kini. Antispasi dibuat berbasis
kecenderungan yang diperoleh dari hasil analisis data dan informasi yang
tepat. Oleh karena itu perencanaan harus mampu menggambarkan situasai
masa depan yang menjadi kebutuhan perusahaan
d. Dinamis.
Tidak ada sesuatu yang sempurna, termasuk perencanaan SDM. Walau pun
sudah dibuat berbasis data dan informasi selengkap mungkin, namun di era
perkembangan teknolgi yang cepat dan masif, banyak hal mengalami aneka
perubahan yang begitu cepat dan berdampak ke berbagai hal termasuk
terhadap kebutuhan SDM. Oleh karena itu perencanaan SDM harus memiliki
kelenturan yang tinggi agar mudah beradaptasi dalam penyesuaian dengan
perubahan dan tuntutan perusahaan.
C. LATIHAN/TUGAS
Tugas/latihan ini merupakan bagian integral dari perkuliahan, dilaksanakan
dalam jam terstruktur dan mandiri sebagai tugas individu atau kelompok, yaitu:
D. REFERENSI
Badriyah Mila (2017), Menajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung.
Effendy Muhadjir (2020) Membangun Manusia Produktif, Kompas 20 Februari 20,
Gramedia, Jakarta.
Gaol L CHR Jimly (2014) A to Z Human Capital- Manajemen Sumber Daya Manusia,
Grasindo, jakarta.
Kompas, 20 Februari 20, SDM Terampil Diutamakan, Gramedia, Jakarta.
Mangkunegara AA Anwar Prabu (2014), Perencanaan dan Pengembangan Sumber
Daya Mansusia, Aditama, Bandung.
Mondy R Wayne (2008), Human Resource Manaagement (Manajemen Sumber
Daya Manusia), Alih bahasa: Bayu Airlangga, Erlangga, jakarta
Nurhidayat Despian (2020), Daerah Abai Pendidikan, Capaian IPM Rendah,
Media Indonesia, hal 2, tg 19 Februarin2020, Jakarta.