FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN, 2021 Laporan Pendahuluan Gangguan Cairan Dan Nutrisi
I. Konsep Kebutuhan Nutrisi
I.1 Definisi/ deskripsi kebutuhan nutrisi Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan metabolik tubuh (NANDA, 2012). Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan fisiologis yang digunakan untuk alat transportasi zat nutrisi, elektrolit dan sisa metabolisme, sebagai komponen pembentuk sel, plasma, darah, dan komponen tubuh yang lainnya sebagai pengatur suhu tubuh dan seluler. (Maryunani, Anik. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media).
1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan nutrisi
1. Faktor fisiologis, merupakan faktor yang terkait dengan proses pencernaan atau intake makanan. a. Intake nutrisi b. Kemampuan pencernaan dan absorbsi makanan c. Kebutuhan metabolic 2. Gaya hidup dan kebiasaan 3. Budaya dan keyakinan
1.3 Mekanisme fisologis kebutuhan cairan
Pathway
1.4 Perencanaan Kebutuhan Nutrisi
Diagnosa 1: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh I.1.1 Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC - Memperlihatkan status gizi: asupan makanan dan cairan, yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut: (sebutkan 1-5: tidak adekuat, sedikit adekuat, cukup adekuat, sangat adekuat). a. Makanan oral atau pemberian makanan lewat selang b. Asupan cairan oral atau IV - Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal I.1.2 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC Mandiri 1) Kaji faktor yang mungkin menjadi penyebab kekurangan nutrisi - Banyak faktor yang mempengaruhi kekurangan nutrisi sehingga identifikasi faktor penyebab menjadi penting sebagai bahan intervensi 2) Tanyakan kebiasaan makan, pantangan makan, alergi dan jenis makanan yang disukai - Data untuk perencanaan makan pasien 3) Timbang berat badan pasien - Berat badan merupakan salah satu indikator status nutrisi 4) Jaga kebersihan badan dan mulut pasien - Meningkatkan selera makan pasien 5) Anjurkan pasien makan dengan porsi yang kecil tetapi sering sesuai dengan diet yang diberikan - Mengurangi rasa mual dan meningkatkan asupan nutrisi Kolaborasi : 6) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang sesuai - Merencanakan jenis dan diet yang sesuai kebutuhan pasien Diagnosa 2: Gangguan menelan I.1.3 Tujuan dan kriteria hasil (outcome criteria): berdasarkan NOC - Menunjukkan status menelan, yang dibuktikan oleh indicator berikut (sebutkan 1-5: gangguan ekstrem, tinggi, sedang, rendah dan tidak ada gangguan) a. Mempertahankan makanan di dalam mulut b. Mampu menelan c. Mampu untuk mengosongkan rongga mulut I.1.4 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC Mandiri 1) Pantau tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah dan kemampuan menelan - Menurunkan resiko aspirasi 2) Atur posisi pasien 900 selama makan - Mencegah dan menurunkan resiko aspirasi 3) Kaji mulut dari adanya makanan setelah makan - Mengatahui kemampuan menelan pasien Kolaborasi 4) Konsultasikan dengan ahli gizi tentang makanan yang mudah ditelan - Memfasilitasi pasien agar mudah menelan serta mencerna makanan 1.5 Perencanaan Kebutuhan Cairan Diagnosa 1 : Kekurangan volume cairan 1.1.1 Tujuan dan Kriteria hasil (outcome criteria): Fluid balance; Hydration; Nutritional Status : Food and Fluid Intake 1.1.2 Kriteria Hasil : Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal; Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal; Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan Intervensi keperawatan dan rasional: NIC Rasional: 1) Fluid management Mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi dari level cairan abnormal atau tidak diharapkan
Diagnosa 2 : Kelebihan volume cairan
1.1.3 Tujuan dan Kriteria hasil (outcome criteria): Electrolit and acid base balance; Fluid balance; Hydration 1.1.4 Kriteria Hasil: Terbebas dari edema, efusi, anaskara; Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu/ortopneu; Terbebas dari distensi vena jugularis, reflek hepatojugular (+); Memelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign dalam batas normal; Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan; Menjelaskan indikator kelebihan cairan Intervensi keperawatan dan rasional: NIC Rasional: 1) Fluid Management Mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi dari level cairan abnormal atau tidak diharapkan 2) Fluid Monitoring Menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan
1.6 Daftar Pustaka
Tarwoto & Wartonah. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Wilkinson Judith M & Nancy R Ahem. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Edisi 9. Jakarta: EGC. Saputra, Lyndon. (2013). Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara Publisher.