Makalah Komunitas 2
Makalah Komunitas 2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang................................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................2
1.3 Manfaat..........................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Anak Usia Sekolah...........................................................3
2.2 Tahap Perkembangan Anak Usia Sekolah.....................................3
2.3 Tugas Orang Tua dalam Perkembangan Anak Usia Sekolah........6
2.4 Tipologi Gaya Asuh Orang Tua.....................................................7
2.5 Dampak Gaya Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Kompetensi
Sosial Anak....................................................................................9
2.6 Cara Mencapai Tugas Perkembangan Anak..................................10
2.7 Masalah Kesehatan Anak Usia Sekolah di Indonesia....................13
2.8 Upaya Peningkatan Kesehatan Anak Usia Sekolah di Indonesia. .17
2.9 Peran Perawat Upaya Peningkatan Kesehatan Anak Usia
Sekolah………………………..…………………………………...22
2.10 Masalah Kesehatan Anak Usia Sekolah di Luar Negeri………...23
2.11 Upaya Peningkatan Kesehatan Anak Usia Sekolah di Luar Negeri23
2.12 Fungsi Perawat…………………………………………………..27
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Asuhan Keperawatan pada Kelompok Anak Usia Sekolah ..........28
3.2 Asuhan Keperawatan Kasus..........................................................38
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................46
4.2 Saran..............................................................................................46
Daftar Pustaka..............................................................................................47
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
2.2.2 Perkembangan
1. Perkembangan biologis
Pada usia sekolah pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan
memiliki perbedaan, pada anak laki-laki lebih tinggi dan kurus, pada
anak perempuan lebih pendek dan gemuk. Pada usia ini
pembentukan lemak lebih cepat daripada otot.
2. Perkembangan psikososial
Pada masa ini anak-anak selalu melakukan aktivitas bersama atau
kelompok.
Menurut Freud perkembangan psikososial pada anak usia sekolah
digolongkan dalam fase laten, yaitu ketika anak berada dalam fase
oidipus.
3. Perkembangan kognitif
Menurut Pieget anak berada dalam tahap operasional konkret, yaitu
anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol
kemampuan anak yang dimiliki pada tahap operasional konkret,
yaitu:
a. Konservasi: menyukai sesuatu yang dapat dipelajari secara konkret
bukan magis
b. Klasifikasi: mulai belajar mengelompokkan, menyusun dan
mengurutkan
c. Kombinasi: mulai mencoba belajar dengan angka dan huruf sesuai
dengan keinginan yang dihubungkan dengan pengalaman yang
sebelumnya.
4. Perkembangan spiritual
Pada usia anak-anak mulai tertarik terhadap surga dan neraka,
sehingga mereka mematuhi semua peraturan karena takut masuk
neraka.
5. Perkembangan bahasa
Kosa kata anak bertambah, kealahan pengucapan mulai berkurang
karena bertambahnya pengalaman dan telah mendengarkan
penguapan yang benar. Pembicaraan yang dilakukan dalam tahap ini
lebih terkendali dan terseleksi karena anak menggunakan
pembicaraan sebagai alat komunikasi.
6. Perkembangan seksual
Pada masa ini anak mulai menyesuaikan penampilan, pakaian, dan
gerak-geriknya sesuai dengan peran seksnya.
7. Perkembangan konsep diri
Dipengaruhi oleh hubungan dengan orangtua, saudara dan saudara
lainnya. Dan anak membentuk konsep diri sehingga membentuk ego
ideal yang berfungsi sebagai standar perilaku umum yang di
internalisasi.
2. Subsistem
a. Lingkungan fisik
Kebersihan lingkungan di sekolah dan tempat tinggal anak,
aktivitas anak yang dilakukan di sekolah maupun di rumah yang
dapat mempengaruhi kesehatan anak usia sekolah, serta
keberadaan dan bentuk kegiatan peer / kelompok anak usia sekolah
baik di sekolah maupun di rumah.
b. Pelayanan kesehatan dan sosial
Ketersediaan pelayanan khusus anak usia sekolah baik di sekolah
maupun di lingkungan tempat tinggal, bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan anak usia sekolah, keberadaan pelayanan konseling di
sekolah, keberadaan UKS di sekolah, interaksi anak usia sekolah
dengan petugas UKS, jenis pelayanan dan keberlangsungan UKS,
serta tenaga yang terlibat dalam kegiatan pelayanan UKS.
c. Ekonomi
Keadaan social ekonomi keluarga, jumlah anak usia sekolah yang
bekerja, jenis pekerjaan anak usia sekolah, serta pembayaran untuk
mendapatkan pelayanan anak usia sekolah.
d. Keamanan dan transportasi
Kebiasaan personal hygiene terkait anak usia sekolah,
perlindungan terhadap kecelakaan di sekolah, dan di rumah,
kenyamanan dan keamanan di lingkungan sekolah dan rumah bagi
anak usia sekolah, ketersediaan upaya pelayanan keamanan yang
ada di sekolah, serta sarana transportasi yang biasa digunakan anak
usia sekolah dan yang tersedia di lingkungannya.
e. Pemerintah dan politik
Kebijakan pemerintah terkait kesehatan anak usia sekolah, upaya
kesehatan atau kegiatan sejenis untuk anak usia sekolah, serta
kebutuhan anak usia sekolah terhadap kegiatan pelayanan
kesehatan anak usia sekolah.
f. Komunikasi
Komunikasi formal yang sering digunakan anak usia sekolah untuk
memperoleh informasi tentang kesehatan (koran, internet, radio,
televisi, dsb), komunikasi informal yang diperoleh anak usia
sekolah, keinginan anak usia sekolah untuk memperoleh
pendidikan kesehatan, serta komunikasi yang biasa digunakan
orang tua dan peer terhadap anak usia sekolah.
g. Pendidikan
Pendidikan formal anak usia sekolah, pendidikan informal anak
usia sekolah, kegiatan informal (pengajian, perkumpulan, dsb)
yang dilakukan anak usia sekolah dirumah dan disekolah, serta
pemahaman anak usia sekolah terkait kesehatan.
h. Rekreasi
Jenis, frekuensi, dan tempat yang sering digunakan anak usia
sekolah untuk melakukan kegiatan rekreasi bersama, saranan
penyaluran bakat anak usia sekolah, serta pemanfaatan waktu anak
usia sekolah.
2. Data Subsistem
2.1 Fisik dan Lingkungan
SD Muhammadiyah 21 berlokasi di Jalan Bulak Sari Masjid 19
Surabaya, terletak di pinggir jalan. Banyak sekali kendaraan yang
berlalu lalang di depan SD tersebut sehingga para siswa mengeluh sulit
menyebrang jalan dan membutuhkan satpam untuk membantu
menyebrang jalan.
SD Muhammadiyah 21 berlokasi di kawasan yang padat penduduk.
Kualitas udara di DS Muhammadiyah 21 buruk dikarenakan adanya
tempat sampah yang menumpuk di depan SD tersebut. Selokan di
sekitar sekolah bersih karena parit tertutup rapat sehingga tidak ada
orang yang membuang sampah sembarangan di selokan.
2.2 Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Terdapat satu buah UKS di SD Muhammadiya 21, namun tidak ada
petugas kesehatan yang menjaga UKS. Hanya disediakan kotak P3K
dan obat-obat yang umum digunakan, seperti paracetamol di UKS.
Terdapat satu puskemas yang berlokasi dekat dengan SD tersebut,
namun SD tersebut cukup jauh dengan rumah sakit.
2.3 Ekonomi
Mayoritas perekonomian keluarga siswa adalah menengah ke bawah.
Rata-rata pengahsilan orang tua cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, seperti kebutuhan untuk makan dan membayar uang
sekolah. Dengan penghasilan yang cukup jarang sekali orang tua
memeriksakan kesehatan anaknya, misalnya untuk memeriksa
kesehatan gigi ke dokter gigi. Apabila mereka sakit, orang tua hanya
membelikan obat yang dijual bebas di warung sekitar rumah.
2.4 Keamanan dan Transportasi
Mudah menemukan transportasi umum di sekolah ini karena letak
sekolah yang berlokasi di pinggir jalan. Beberpa tranportasi
umumyang terdapat di sekolah ini adalang bemo dan becak. Beberapa
siswa masih diantar jemput dengan sepeda motor dan siswa yang
rumahnya berlokasi dekat dengan sekolah menggunakan sepeda dan
beberapa berjalan kaki.
SD Muhammadiyah 21 memiliki dua orang petugas keamanan,
sehingga siswa dapat meminta bantuan patugas keamanan untuk
menyebrang jalan. Dengan adanya satpam kecelakaan kendaraan
bermotor dapat diminimalkan.
2.5 Pemerintah dan Politik
Pemerintah daerah setempat memiliki kebijakan memakai baju batik
setiap hari Jumat. Sekolah tersebut memiliki peraturan yang harus
ditaati oleh setiap siswa, seperti tidak boleh datang terlambat dan harus
melaksanakan shalat 5 waktu. Terdapat guru BK di SD tersebut untuk
membantu siswa menentukan bakat dan minat yang dimiliki setiap
siswa.
2.6 Komunikasi
Para siswa tidak diizinkan membawa alat komunikasi ke sekolah
karena dikhawatirkan akan timbul kesenjangan social dan
mengantisipasi alat komunikasi tersebut hilang. Bagi siswa yang
diantar jemput oleh orang tua, siswa tersebut tidak boleh meninggalkan
sekolah sebelum orang tua datang untuk menjemput. Jika suatu kali
orang tua terlambat menjemput anaknya, maka orang tua berkewajiban
berkoordinasi dengan pihak sekolah.
2.7 Pendidikan
Pendidikan di SD Muhammadiyah 21 berlandaskan Islam, banyak
mata pelajaran mengenai agama Islam diajarkan kepada siswanya,
seperti fikih dan kemuhammadiyahan. Meskipun banyak mata pelajran
mengenai Islam, mata pelajaran pokok tetap menjadi prioritas utama
yang harus dikuasai oleh siswa di sekolah tersebut.
Beberapa ekstrakulikuler ditawarkan di sekolah tersebut, seperti
paduan suara, tari, pramuka, bahakan robotika. Setiap siswa berhak
memilih ekstraklikuler yang diminati sesuai dengan bakat yang mereka
miliki.
2.8 Rekreasi
Sekolah menyediakan lapangan bagi para siswa untuk bermain
meskipun lapangan yang disediakan tidak cukup luas. Sekolah juga
mengadakan study tour satu tahun sekali untuk siswa kelas 4,5, dan 6.
B. Analisis Data
1. Kerusakan gigi pada agregat anak usia sekolah di SD Muhammadiyah 21
Surabaya.
Data pendukung:
1) Kebiasaan
Perilaku hidup sehat di sekolah kurang diperhatikan khususnya dalam
menjaga asupan makanan. Para siswa masih gemar jajan makanan
manis dan jajan sembarangan sehingga berefek pada kesehatan gigi
dan berbagai permasalahan kesehatan didukung juga karena kurangnya
pengawasan dari orang tua.
2) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Terdapat satu buah UKS di SD Muhammadiya 21, namun tidak ada
petugas kesehatan yang menjaga UKS. Hanya disediakan kotak P3K
dan obat-obat yang umum digunakan, seperti paracetamol di UKS.
Terdapat satu puskemas yang berlokasi dekat dengan SD tersebut,
namun SD tersebut cukup jauh dengan rumah sakit.
3) Keamanan dan Transportasi
Pada umumnya jika masih berada dalam lingkungan sekolah para
siswa mendapat penjagaan dari para guru dan petugas keamanan
sekolah. Untuk transportasi anak-anak diantar-jemput oleh pihak
keluarganya dan sebagian menggunakan sepeda sebagai alat
transportasi mereka.
4) Ekonomi
Mayoritas perekonomian keluarga siswa adalah menengah ke bawah.
Rata-rata pengahsilan orang tua cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, seperti kebutuhan untuk makan dan membayar uang
sekolah. Dengan penghasilan yang cukup jarang sekali orang tua
memeriksakan kesehatan anaknya, misalnya untuk memeriksa
kesehatan gigi ke dokter gigi. Apabila mereka sakit, orang tua hanya
membelikan obat yang dijual bebas di warung sekitar rumah.
C. Penapisan Masalah
Dari hasil analisis data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan
masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun penapisan tersebut dapat
dilihat sebagai berikut :
Masalah Perhatian Poin Tingkat Kemungkinan Jumlah
keperwatan masyarakat Prevalensi Bahaya Untuk
1 : Sangat dikelola
rendah
2 : Rendah
3 : Tinggi
4 : Sangat
Tinggi
Kerusakan gigi 3 4 3 3 108
Ketidakefektifa 4 3 3 4 144
n pemeliharaan
kesehatan
.Darling, N. 1999. Parenting Style and Its Correlates. ERIC Digest. Champaign IL:
ERIC Clearinghouse on Elementary and Early Childhood Education.
Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Effendy, N. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Heru, Adi. 1995. Kader Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Moore, S. G. 1992. The Role of Parents in the Development of Peer Group
Competence. ERIC Digest.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Pratik. EGC. Jakarta.
Yatim, Faisal. Unknown. 30 Gangguan Kesehatan pada Anak Usia Sekolah. Pustaka
Populer Obor.
http://www.spesialis.info/?parasetamol-menyebabkan-asma-pada-anak,1415 diakses
pada tanggal 18 september 2014 pada pukul 10.48