Oleh:
Novi Irfania 195211020
1
Pengembangan SDM dilakukan dengan meningkatkan jenjang
pendidikan karyawan. Dalam tahun 2004 TELKOM telah
menugaskan 40 orang karyawan untuk mengikuti pendidikan S2
dibidang akuntansi, manajemen SDM dan manajemen
telekomunikasi di Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia
dan Universitas HAN Belanda. Sebanyak 36 orang di antaranya
telah menyelesaikan program tersebut. Selain itu, pada tahun 2004,
3 orang karyawan telah menyelesaikan pendidikan S3 di Amerika
Serikat dalam bidang teknologi dan bisnis telekomunikasi.
Perusahaan juga memberikan kesempatan kepada karyawan yang
melanjutkan pendidikan atas inisiatif sendiri untuk diakui sesuai
dengan tingkat pendidikan terakhir dibidang yang dibutuhkan oleh
perusahaan melalui proses seleksi. Hingga tahun 2004, tercatat
sebanyak 4.181 karyawan telah melaksanakan pendidikan S1, S2
dan S3 atas inisiatif sendiri. Di samping itu, pengembangan SDM
dapat juga dilakukan melalui mutasi secara nasional antar divisi
dan promosi jabatan. Program Pengembangan Eksekutif (EDP)
pada tahun 2004 antara lain Strategic and Functional Leadership
Training, Executive Coaching, Business Knowledge Sharing,
External Executive Education.
Untuk pengembangan Non Eksekutif antara lain pelatihan
beasiswa dari pemerintah Jepang (JICA) yaitu Program
Telecommunication Network Planing and Designing, dari
Pemerintah Swedia Program Information Technology
Management, Chartered Financial Analyst (CFA), pelatihan
Human Resources Management di Australia, pelatihan
Penjenjangan Branch Manager Champion, pelatihan Project
Management dan pelatihan Account Representative.
2. Ramunerasi Karyawan
2
lima tahun terakhir, Telkom telah membayarkan bonus tahunan
berkisar antara Rp 326,9 miliar sampai Rp 513,9 miliar.
3. Penghargaan Karyawan
4. Program Pensiun
3
pension bulanan untuk karyawan yang pensiun sekitar Rp
425.000,- setiap bulannya. Kontribusi kepada Dana Pensiun
Telkom mencapai Rp 187 miliar, Rp 186 miliar dan Rp 182 miliar
masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember,
2011, 2012 dan 2013.
4
5. Program Pelayanan Kesehatan
5
Sesuai dengan UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
serta
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.16/MEN/XI/2011 Tentang Tata Cara Pembuatan dan
Pengesahan Peraturan Perusahaan Serta Pembuatan dan
Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB), SEKAR berhak
mewakili karyawan dalam perundingan PKB dengan manajemen
Perusahaan. Saat ini PKB yang berlaku adalah PKB V yang
berlaku sejak tanggal 23 Agustus 2013, dan berakhir pada 23
Agustus 2015.
Telkomsel dan Infomedia juga memiliki Serikat Pekerja. Serikat
Pekerja Telkomsel atau ”SEPAKAT” beranggotakan 3,972
karyawan atau 92.5% dari jumlah karyawan Telkomsel. Baik di
Telkom maupun di entitas anak perusahaan yang memiliki serikat
pekerja tidak pernah mengalami aksi serikat kerja yan berarti.
6
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Kepuasan Karyawan Dengan Menggunakan Metode
Balanced Scorecard Pada PT. Telkom Banjar
Rata - Score
No. Perspektif Tahun Kriteria
rata card
2012 2013
1 Bisnis internal
a. Inovasi - - -
b. Purna jual - - -
Jumlah
Pembelajaran
2. dan
pertumbuhan
a. Retensi
- 12% 12% Kurang -1
pegawai
b.
Produktifitas - - -
pegawai
c. Kepuasan
76,32% 76,32% Cukup 0
karyawan
Jumlah = 88,32
2 Kurang -1
= 44,16%
Jumlah total =
95,83
2 Kurang -1
= 47,92%
Nilai 47,92% Kurang - 0,428
7
2. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.
8
SAP dan administrasi SDM hingga pengelolaan SDM yang lebih
strategis seperti perencanaan suksesi, penerapan standarisasi
manajemen kinerja, peninjauan dan perubahan organisasi serta
upaya pengembangan SDM.
Pengembangan SDM dilakukan berdasarkan kebutuhan
kompetensi disetiap tingkat jabatan, mulai dari tingkat operatif
yang cenderung lebih bersifat teknis, seperti pengoperasian mesin
dan peralatan kerja, sertifikasi keahlian teknis serta sertifikasi
standar mutu. Sedangkan ditingkatan yang lebih tinggi,
membutuhkan keahlian non teknis yang lebih tinggi dan kompleks
seperti metode peningkatan kompetensi manajerial dan
kepimpinan.
9
Indofood juga melakukan usaha pengembangan dan pelatihan baik
untuk kompetensi teknis, non teknis atau soft skills disusun
berdasarkan kebutuhan agar dapat mencapai sasaran dengan efektif
dan efisien.
10
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ISO
14001, OHSAS 18001, PROPER, ergonomi dan spesialisasi
keahlian pengolahan limbah (Enviroment Pollution Control
Manager) diselenggarakan dan diterapkan sebagai upaya nyata
untuk mewujudkan kepedulian tersebut.
11
DAFTAR PUSTAKA
12