Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PERAN FUNGSI DAN ETIKA DALAM

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dosen pengampu :
Umi romayati keswara S.kep.,Ns.,M.kes

Disusun oleh
KELOMPOK 3

1. Mahda Afsani (18320015)


2. Iwal (18320013)
3. Lisa depita sari (18320014)
4. Mery Andiny (18320016)

UNIVERSITAS MALAHAYATI FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
BANDAR LAMPUNG T.A 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Di era globalisasi saat ini dan ditengah-tengah persaingan yang begitu ketat
seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Maka
sebagai perawat yang professional dituntut mampu memberikan pelayanan yang
terbaik bagi masyarakat.
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang terhadap orang
lain dalam hal ini perawat untuk : memberikan asuhan keperawatan, melakukan
pembelaan pada klien, sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat,
coordinator dalam pelayanan pasien. Kolaborator dalam membina kerjasama
dengan profesi lain dan sejawat, konsultan pada tenaga kerja dan pasien,
pembaharu system, metodologi dan sikap. (peran perawat, CHS, 1989). Peran
perawat menurut Lokakarya Nasional, 1983 adalah : sebagai pelaksana pelayanan
keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan dan institusi pendidikan, sebagai
pendidik dalam keperawatan, peneliti dan pengembang keperawatan. Kozier,
Barbara, 1995:21 mendefinisikan peran adalah seperangkat tingkah laku yang
diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu
system. Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam maupun dari luar
dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
seseorang pada situasi social tertentu. Peran perawat yang dimaksud adalah cara
untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan
pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk
menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan
kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai cirri terpisah
demi untuk kejelasan.
Bagi perawat kesehatan masyakat ada dua istilah yang harus dipahami di
dalam perawat kesehatan masyarakat yaitu : (1). Public health nursing (PHN) dan
community health nursing (CHN). Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang
sama yaitu perawatan kesehatan masyarakat. Ruth. B.Freeman dalam bukunya :
public health nursing practice, 1961, tetapi pada tahun 1981, beliau menulis dalam
bukunya : community health nursing practice. Jadi istilah PHN            adalah
istilah lama sedangkan mulai tahun 1981 dipakai istilah community health nursing,
perubahan istilah tersebut dikarenakan PHN mengandung pengertian yang sangat
luas. Tidak terbatas, misalnya masyarakat Indonesia, masyarakat gresik,
masyarakat lamongan, masyarakat eropa dan lain sebagainya. Sehingga disini tidak
jelas batasnya, sulit untuk mengukur sasarannya dalam pembinan perawatan
kesehatan masyarakat, sehingga terjadilah perubahan istilah menjadi community
health nursing. Community health nursing., community : artinya masyarakat
terbatas yang mempunyai persamaan value, interest dan merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografis jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga. Misalnya didalam kesehatan dikenal dengan kelompok ibu hamil,
kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok
masyarakat dalam satu wilayah desa binaan dan lain sebagainya.. Dengan adanya
kelompok-kelompok tersebut pembinaannya akan lebih dikarenakan sudah
diketahui karakteristik dari tiap kelompok-kelompok tersebut dan tidak terlalu luas.
Sebagai perawat kesehatan masyarakat dalam melaksanakan tugasnya sebagai
perawat yang professional, berdaya guna dan berhasil guna maka perawat dituntut
mampu dan iklas mempersembahkan pelayanan yang bermutu, dengan memelihara
dan mendekatkan integritas sifat-sifat pribadi yang luhur dengan ilmu dan
ketrampilan yang memadai serta dengan kesadaran bahwa pekerjaan yang
dipersembahkan adalah merupakan bagian dari peran perawat professional yang
mengupayakan kesehatan secara penuh dan menyeluruh.
Perawat professional tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga dan
merawat klien saja tetapi bagaimana dia mampu emberikan pelayanan secara
menyeluruh baik dari aspek biologis, psikologis,social, dan spiritual dengan penuh
semangat dalam memberikan pelayanan yang diiringi dengan senyuman yang
ikhlas dan tulus. (Wahit, 2005:74).
B.   Tujuan penulisan
a.    Tujuan Umum
Setelah diberikan pembelajaran, mahasiswa/i diharapkan mampu memahami peran,
fungsi dan etika perawat dalam komunitas, trend dan issue keperawatan komunitas
dan konsep pembangunan kesehatan di Indonesia.
b.    Tujuan Khusus
Setelah diberikan pembelajaran, mahasiswa/i diharapkan mampu :
a)    Menjelaskan peran perawat komunitas
b)    Menjelaskan fungsi perawat komunitas
c)     Menjelaskan etika keperawatan komunitas
d)    Mengetahui trend dan issue keperawatan komunitas
e)    Mengetahui konsep pembangunan kesehatan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Peran, Fungsi Dan Etika Perawat Dalam Keperawatan Komunitas


1.    Peran perawat komunitas
Bagi perawat kesehatan masyarakat ada 2 istilah yang harus dipahami
didalam perawatan kesehatan masyarakat yaitu: Public Health Nursing (PHN) dan
Community Health Nursing (CHN).
Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu perawwatan
kesehatan masyarakat. Ruth. B. Freeman dalam bukunya: Public Health Nursing
Practice 1961, tetapi pada tahun 1981, beliau menulis dalam bukunya: Community
Health Nursing Practice. Jadi istilah PHN adalah istilah lama sedangkan mulai
tahun 1981 dipakai istilah Community Health Nursing, perubahan istilah tersebut
dikarenakan PHN mengandung pengertian yang sangat luas, tidak terbatas,
misalnya Masyarakat Indonesia, Masyarakat Gresik, Masyarakat Lamongan,
Masyarakat Eropa dan lain sebagainya.
1.  Peran Perawat Komunitas
Banyak peran yang dapat dilaksanakan oleh seorang perawat dalam
keperawatan di komunitas, namun secara garis besar peran yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a     Peran perawat pada individu atau keluarga
Adapun peran perawat komunitas pada individu atau keluarga adalah
sebagi berikut:
a)    Peran sebagai pelaksana kesehatan
Yaitu selurh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas
dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan team kesehatan
lainnya sehingga tercipta keterpaduan dalam system pelayanan kesehatan. (Nasrul
Effendi, 1998:23). Clinical nurse specialist attau perawat spesialis klinik, yaitu
memberikan pelayanan pada tingkat individu, keluarga dan kelompok, dan bentuk
tanggung jawab pada peran ini adalah melalui upaya promotif dan preventif dalam
kaitannya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Dalam melaksanakan peran tersebut, perawat menggunnakan pendekatan
pemecahan masalah klien melalui proses kkeperawatan, dan dalamhal ini perawat
bertindak selaku comforter atau pemberi rasa nyaman, protector dan advocate yaitu
pelindung dan pembela, commnunicator, mediator dan rehabilitas.
b)    Peran sebagai pendidik
Dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas dan di masyarakat dilakukan
secara teroganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan-perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. Peran ini dapat dilakukan oleh petugas kesehatan (perawat
komunitas) dan anggota profesi lain dalam bentuk formal ataupun non formal.
Pengajaran yang di lakukan bertujuan untuk mempertahankan dan meningakatkan
kesehatan masyarakat. Focus pengajaran dapat berbentuk, penanaman perilaku
sehat, peningkatan nutrisi dan pengaturan diet, olah raga, pengelolaan Stress,
pendidikan tentang proses penyakit dan pentingnya pengobatan yang
berkelanjutan, pendidikan tentang penggunaan obat, pendidikan tentang perawatan
mandiri.

b.    Peran sebagai konseling


Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapai yang pada
akhirnya dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah
kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.

c.    Peran menajerial sebagai konsultan dan advocator


Manajemen berarti: suatu proses yang merupakan rangkaian kegiatan-kegiatan
yang sistematik, manajemen adalah alat dari administrasi untuk mencapai tujuan.
Tugas-tugas manajer adalah sebagai:
v  Pengambilan keputusan
v  Pemikul tanggung jawab
v  Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan
v  Pemikiran konseptual
v  Bekerjasama denagan dan melalui orang lain
v  Mediator, politikus dan diplomat.
d.    Perawat kesehatan masyarakat sekolah
Permasalahan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan tahap
perkembangan pada anak : usia presekolah (4-6 th), usia sekolah (6-12 th) dan
adolescent (13-19 th). Kegiatan yang dilakukan adalah : skrining, penemuan kasus,
surveillance status imunisasi, pengelolaan keluhan ringan dan pemberian obat-
obatan.
e.    Perawat kesehatan di rumah / hospice care
Adalah bagian dari rangkaian perawat kesehatan umum yang disediakan
bagi individu. Keluarga untuk meningkatkan, memelihara dan memulihkan
kesehatan guna memaksimalkan kesehatan dan meminimalkan penyakit.
2.    Fungsi perawat komunitas
a.    Definisi fungsi
Suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya. Fungsi
dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain.
b.    Fungsi perawat dalam melaksanakan tugasnya
            Fungsi perawat dalam melaksanakan tugasnya antara lain fungsi
independent, fungsi dependent dan fungsi interindependent.

a)    Fungsi independent
Yaitu fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara sendiri, tidak
tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lainnya. Perawaat harus dapat
memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan atau tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia baik bio, psiko, sosio/cultural maupun spiritual, mulai
dari tingkat individu utuh, mencakup seluruh siklus kehidupan, sampai pada
tingkat masyarakat, dan juga mencerminkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar pada tingkat system organ fungsional sampai molecular. Kegiaatan ini
dilakukan dengan diprakarsai oleh perawat, dan perawat serta bertanggung gugat
atas rencana dan keputusannya.  
b)    Fungsi dependent
Kegiaatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat atas
instruksi dari tim kesehatan lainnya ( dokter, ahli gizi, radiologi dan lainnya ).  
c)    Fungsi interdependent
          Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalam
perawatan maupun kesehatan.
3.    Etik keperawatan kesehatan komunitas
a.    Definisi
Etik atau ethics berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata ethos yang berarti
kebiasaan, adat, perilaku atau karakter. Sedangkan berdasarkan kamus Webster
etik adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral.
Maka dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang
menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang
benar yaitu baik dan buruk, kewajiban dan tanggung jawab. Jadi, etika adalah
berhubungan dengan pertimbangan membuat keputusan terhadap suatu perbuatan
karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan apa yang harus
dilakukan moral. Etika keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku
moral dalam keperwatan. Keputusan berdasarkan kode etik vsebagai standar yang
diukur dan dievaluasi perilaku moral perawat.
Etika keperawatan kesehatan komunitas : etika adalah pengambilan
keputusan berdasarkan moral, pengetahuan tentang hak klien dan bertanggung
jawab profesi. Hak klien atas kesehatannnya adalah merupakan hak yang bersifat
alami dimana tiap masyarakat berhak memperoleh derajat kesehaatan yang
seoptimal mungkin. Hak atas pelayanan kesehatan merupakan hak untuk
mendapatkan pelayanan atas barang dan jasa kesehatan yang berupa :
a)    Hak untuk mendapatkan pelayanan yang terhormat
b)    Memperoleh informasi pengobatan yang lengkap
c)    Informasi untuk suatu persetujuan
d)    Penolakan pengobatan
e)    Minta dilayani
f)     Penolakan partisipasi riset
g)    Kesinambungan pelayanan
h)   Informasi tentang peraturan

b.    Dasar pemikiran dan tujuan etika keperawatan profesi keperawatan


1.    Dasar pemikiran etika
Etika adalah kode perilaku yang berhubungan dengan apa yang baik dan
apa yang tidak baikdengan kewajiban moral prinsip benar dan salah dalam suatu
tindakan diddasarkan perilaku yang bersumber pada moral sangsi yang diberikan
bukan sangsi hukum tetapi sangsi moral.
Tujuan etika profesi keperawatan
1.    Menciptakan kepercayaan klien pada perawat
2.    Menciptakan kepercayaan sesama perawat
3.    Menciptakan kepercayaan masyarakat pada profesi perawat
c. Kode etik keperawatan, prinsip dan fungsi kode etik
Ø  Kode etik keperawatan
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etik kesehatan yang
menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan
masyarakat. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh dewan
pimpinan pusat persatuan perawat nasional Indonesia melalui musyawarah
Nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Kode etik keperawatan
Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal. Bab I terdiri dari 4 pasal,
menjelaskan tentang tanggung jawab terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
Ø  Prinsip dasar kode etik
Adalah menghargai hak dan marabat manusia. Apabila menghadapi situasi
yang melibatkan keputusan yang bersifat etis dan moralitas, perawat hendaknya
bertanya  pada diri sendiri.
a)    Bagaimana pengaruh tindakan saya pada klien ?
b)    Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap tim kerja ?
c)    Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap tim diri sendiri ?
d)    Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap profesi ?
Ø  Fungsi kode etik
fungsi kode etik dalam system pelayanan kesehatan dan dalam praktik
keperawatan ( Kozier & Erb, 1990 ), antara lain :
a)    Etika berhubungan dengan standart profesi untuk melindungi perawat dank lien.
b)    Kode etik sebagai alat untuk menyusun standart praktek professional,
memperbaiki dan memelihara standart tersebut.
c)    Merupakan pedoman dalam melaksanakan tindakan dan harus diterima sebagai
nilai pribadi bagi anggota professional
d)    Member kerangka piker pada angota profesi untuk membuat keputusan.
Sedangkan menurut Hipoctrates, mengatakan bahwa kode etik berfungsi
sebagai :
a)    Menghindari ketegangan antar manusia.
b)    Memperbaiki status kepribadian.
c)    Menopang pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
Kode etik keperawatan sebagai kerangka pikir untuk mengambil keputusan
dan tanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan lain dan profesi
( ANA, 1976 ).
Ø  Perilaku personal perawat yang berkaitan dengan kode etik
1.    Perawat melaksanakan pelayanan dengan menghargai derajat manusia, tidak
membedakan kebangsaan.
2.    Perawat melindungi hak klien melibatkan dirinya terhadap hal yang relevan
dengan asuhan keperawatan.
3.    Perawat mempertahankan kompetensinya dalam praktek keperawatan, mengenal
dan menerima tanggung jawab untuk kegiatan dan keputusan yang diambil.
4.    Perawat mempertimbangkan orang lain dengan criteria tertentu apabila akan
mendelegasikan tugas / menujuk seseorang untuk melakukan kegiatan
keperawatan.
5.    Perawat melindungi klien bila keperawatannya dan keselamatannya diganggu oleh
orang yang tidak berwenang, tidak etis dan illegal.
6.    Perawat berpartisipasi dalam kegiatan riset bila hak  individu  menjadi subjek
dilindungi.
7.    Perawat berpartisipasi dalam usaha-usaha profesi untuk meningkatkan standart
praktek dan pendidikan keperawatan.
8.    Perawat bertindak melalui organisasi profesi, berperan serta dalam mengadakan
dan mempertahankan kondisi pekerjaan yang memungkinkan kualitas askep yang
tinggi.
9.    Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan dan orang-orang lain
dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
10. Perawat menolak tawaran untuk subjek advertensi atau promosi komersial.
Ø  Tanggung jawab berhubungan dengan kode etik
1.    Tanggung jawab trhadap tugas berupaya promotif dan rehabilitatif .
2.    Tanggung jawab terhadap orang lain yaitu menghargai anggota masyarakat.
3.    Tanggung jawab tehadap masyarakat yaitu sebagai anggota masyarakat .
4.    Tanggung jawab terhadap profesi yaitu selalu mengembangkan profesi
Ø  Tanggung jawab profesi
Respon terhadap hak klien
1.    Kewajiban terhadap kode etik
a.    Apa adanya hubungannya dengan prinsip moral univesal ?,perbuatan berdasarkan
prinsip moral.
b.    Apa adanya hubungannya dengan persyaratan legal praktek profesional ,aturan
dalam kode etik dan tanggung jawab moral.
2.    Kejujuran (veracity)
Bagaimana dengan informasi yang jujur akan menimbulkan kecemasan pada
klien ?
Ø  Prinsip dasar dalam keperawatan kesehatan komunitas
1.    Prinsip dasar dalam keperawatan kesehatan komunitas
1)    Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2)    Empat tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yaitu :
individu, keluarga, kelompok dalam hal ini kelompok khusus dan masyarakat.
3)    Perawat kesehatan masyarakat dalam bekerja selalu mengikutsertakan partisipasi
masyarakat dan menanggualangi masalah kesehatan  mereka sendiri.
4)    Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada
upaya  promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitative.
5)    Dasar utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan
pemecahan masalah yang yang dituangkan dalam proses keperawatan.
6)    Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat di masyarakat, dan pasiennya
adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sehat maupun yang sakit.
7)    Tujuan perawatan adalah meningkatan fungsi kehidupan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
8)    Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat msyarakat
9)    Bekerja secara team bukan individu.
10) Selalu melakukan kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani
masyarakat yang sehat dan sakit, penduduk yang sakit dan tidak berobat ke
puskesmas dan pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
11) Home visit sangat diperlukan dalam membantu mengatasi masalah kesehatan atau
perawatan pada klien.
12) Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama
13) Pelaksanaan kesehatan masyarakat mengacu pada system pelayanan kesehatan
yang ada.
14) Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat dilakukan di puskesmas,
panti, sekolah, keluarga sebagai unit pelayanan.
2.    Prinsip etika dalam keperawatan kesehatan komunitas
§  Prinsip kebaikan
Yaitu mempertimbangkan bahaya dengan keuntungan dan analisa kebutuhan biaya
dalam penentuan dampak terhadap populasi.
§  Prinsip autonomi
Yaitu menghormat pada orang karena tiap individu mempunyai hak untuk
menentukan rencana hidupnya, menyiapkan persetujuan informasi, bebas memilih
dan menolak tindakan serta perlindungan terhadap autonomi yang hilang. Individu
mempunyai kebebasan untuk menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan
rencana yang mreka pilih. Masalah yang muncul dari penerapan prinsip otonomi
adalah adanya variasi kemampuan klien yang dipengaruhi banyak hal:
a)    Tingkatan kesadaran
b)    Usia
c)    Penyakit
d)    Lingkungan rumah sakit
e)    Ekonomi
f)     Tersedianya informasi dan lain-lain (vatch dan fry, 1987)
§  Kejujuran atau veracity
Prinsip dalam pengertian memberikan asuhan keperawatan tindakan
yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan dan kapasitas komunitas. Atau
menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak melakukan kebohongan. Kejujuran
harus dimiliki oleh perawat saat berhubungan dengan klien. Kejujuran merupakan
dasar terbinanya hubungan saling percaya antara perawat klien.
B.   Trend dan issue keperawatan komunitas
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan
dan metode keperawatan kesehatan berubah , karena gaya hidup masyarakat
berubah dan perawat tersendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan
tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend dan
holistik dalam keperawatan yang ditunjukan kepada manusia secara keseluruhan
dalam segala dimensi. Dalam sehat dan sakit dan dalam interaksinya dengan
keluarga komunitas. Keperawatan menetapkan diri dalam ilmu sosial bidang lain
karena fokus asuhan keperawatan meluas. Trend dalam pendidikan keperawatan
adalah berkembang jumlah peserta didik keperawatan yang menerima pendidikan
keperawatan bagi pserta didik di tingkat D3 keperawatan, S1 keperawatan/
kesehatan masyarakat sampai dengan tingkat yang lebih tinggi yaitu S2
keperawatan ataupun kesehatan. Organisasi dalam kesehatan , khususnya
keperawatan profesional terus menerus menekankan pentingnya pendidikan bagi
perawat dalam mendapatkan dan memperluas pesan baru.
Trend praktek keperawatan meliputi perkembanagn  berbagai tempat
praktek dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara
terus menerus meninggkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim
asuhan keperawatan. Peran perawat meninggkatkan dengan meluasnya fokus
asuhan keperawatan. Trend dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek–aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikkan
keperawatan sebagai profesi meliputi: Pendidikan, teori, pelayanan, otonomi dan
kode etik. Aktifitas dari anggota organisasi keperawatan profesional
mengambarkan trend dalam pendidikan dan praktek keperawatan. Trend lain yang
lagi dibicarakan adalah Pengaruh politik terhadap keperawatan professional dan
pengaruh perawat dalam peraturan dan praktek keperawatan.
C.   Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia
1.    Visi dan misi Indonesia sehat 2010
ü  Visi
Visi pembangunan kesehatan di indonesia adalah sehat 2010. Dalam
indonesia sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang
kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu :
ü  Lingkungan yang bebas dari polusi;
ü  Tersedianya sumber air bersih;
ü  Sanitasi lingkungan yang memadai;
ü  Perumahan dan pemukiman yang sehat;
ü  Terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan
memelihara nilai-nlai budaya bangsa.

Perilaku masyarakat indonesia sehat 2010 yang diharapkan adalah :


1.  Bersifat proaktif untuk memelihara untuk meningkatkan kesehatan;
2.  Mencegah resiko terjadinya penyakit;
3.  Melindungi diri dari ancaman sakit;
4.  Berpartisifasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Selanjutnya, pada masa depan diharapkan masyrakat mampu menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat
ekonomi maaupun non ekonomi. Pelayanan kesehatan yang bermutu yang
dimaksudkan disisnin adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
pengguna jasa, serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika profesi.
Diharapakan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku hidup sehat serta
kemampuan masyarakat tersebut di atas, Indonesia sehat 2010 dapat tercapai.
ü  Misi
Untuk mencapai visi tersebut diatas, disusunlah misi pembangunan
kesehatan sebagai berikut.
1.    Menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, keberhasilan
pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja sektor
kesehatan saja, tetapi sangat di pengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribisi
positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Dengan demikian, untuk
mewujudkan indonesia sehat 2010, para penanggung jawab program pembangunan
harus memasukan pertimbangan kesehatan dalam suatu kebijakan
pembangunannya. Program pembanguanan yang tidak berkonstribusi positif
terhadap kesehatan sebaiknya tidak di laksanakan.
2.    Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat .kesehatan adalah
tanggung jawab bersama diri setiap individu, masyarakat ,pemerintah dan swasta.
Jika hanya mengandalkan pemerintah tanpa kesadaran individu dan masyarakat
untuk secara mandiri menjaga kesehatan, tujuan indonesia sehat 2010 tidak akan
tercapai. Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat unuk memilih serta
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan
program pembangunan kesehatan.
3.    Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau. Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat. Namun, penyelenggaran pelayanan kesehatan tidak semata-mata
berada di tangan pemerintah, melainkan mengikutsertakan peran serta aktif
segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi peran swata sebesar – besarnya.
4.    Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
berserta lingkungannya. Tugas utama sektor adalah memelihara dan meningkatkan
kesahatan segenap warga negaranya, yaitu : setiap individu, keluarga dan
masyarakat indonesia ,tanpa meninggalkan upaya penyemubuhan
penyakit( curative ) atau pemulihan kesehatan ( health rehabilitation ). Untuk 
terselenggaranya tugas tersebut, penyelenggaraaan upaya kesehatan yang harus
diutamakan adalah yang bersifat promotif dan preventif, yang didukung oleh upaya
kuratif dan rehabilitatif. Agar memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, dan masyarakat diperlukan pula terciptanya lingkungan yang sehat. Oleh
karena itu, tugas- tugas menyehatkan lingkungan harus pula di prioritaskan.
2. Konsep masyarakat dan konsep sehat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan
istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia berinteraksi menurut suatu
sisitem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatau rasa
identitas bersama. Sehat adalah suatu keadaaan yang lengkap, meliputi :
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial, bukan  hanya bebas dari penyakit dan
kecacatan/ kelemahan.
Ciri- ciri masyarakat sehat adalah sebagai berikut :
1.    Adanya peningkatan kemampuan dari masyrakat untuk hidup sehat.
2.    Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan
kesehatan (health promotion), pencegahan penyakit( health prevention),
penyembuhan penyakit (curative), dan pemulihan kesehatan( health rehabilitation)
terutama untuk ibu dan anak.
3.    Berupaya selalu meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama penyediaan
sanitasidasr yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarkat untuk
meningkatkan mutu lingkungan hidup.
4.    Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat.
5.    Berupaya selalu menurunkanangka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab
dan penyakit.
3.    Trend dan issue pembangunan kesehatan
Dalam membahas topik trend dan isu pembangunan kesehatan, tidaka
akan terlepas dari peran pemerintah daerah di era desentralisasi dalam bidang
kesehatan. Undang- undang No. 25 Tahun 1999 tentang pertimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah membawa perubahan yang mendasar dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Sistem pemerintahaan berubah menjadi
desentralisasi, kewenangan pemerintah yang selama ini berada di tangan
pemerintahan pusat beralih kepemerintah daerah.
Di era otonomi ini, baik kegiatan biroksi, administrasi, maupun ekonomi
daerah tidak banyak bergantung pada pemerintah pusat. Daerah pun dapat
menyusun rencana kegiatan pembangunan sesuai dengan kebutuhan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dalam berbagai aspek,
termasuk di bidang kesehatan. Hal ini mengacu kepada:
1.    Pasal 11 ayat (2) undang-undang No. 22 tahun 1999.
2.    Pasal 2 ayat (1) peraturan pemerintah (PP) 25 tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Kozier, Barbara, 1995:21 mendefinisikan peran adalah seperangkat tingkah
laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya
dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam
maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan dari seseorang pada situasi social tertentu. Peran perawat yang
dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana
telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan
oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara
professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang
dinyatakan sebagai cirri terpisah demi untuk kejelasan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ilmu Keperawatan Komunitas 2, Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik Dengan


Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik Dan Keluarga.
2. http://donnybenjolan.blogspot.com/2011/03/peran-fungsi-dan-etika-dalam-
keperawan.html

Anda mungkin juga menyukai