FAKULTAS KESEHATAN
DEPARTEMEN KDP
Di susun oleh:
MALANG
2020
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
A. DEFINISI
Gangguan aktivitas dan latihan diartikan sebagai suatu aksi energetic tau keadaan bergerak,
kehilangan kemampuan bergerak walaupun pada waktu yang singkat memerlukan tindakan-
tindakan yang tepat baik oleh klien maupun perawat.
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang
melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak
terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal.
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah
dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kesehatannya.
Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara
bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan misalnya mengalami trauma tulang
belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya
B. ETIOLOGI / PENYEBAB
Kelainan Postur
Gangguan Perkembangan Otot
Kerusakan Sistem Saraf Pusat
Trauma Langsung pada Sistem Mukuloskeletal dan neuromuscular
TANDA DAN GEJALA
Sendi kaku
Gerakan tidak terkordinasi
Gerakan terbatas
Fisik lemah
Mengeluh sulit menggerakkan ekstermitas
Kekuatan otot menurun
Rentang gerak ( ROM)
Gaya hidup
Gaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya.
Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan
senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan
berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk
Proses penyakit dan injuri
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
Tingkat energy
Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan
berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari.
Usia dan status perkembangan
Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasny dibandingkan dengan
seorang remaja. Anak yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula
tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit.
a. Bayi: sistem muskuloskeletal bayi bersifat fleksibel. Ekstremitas lentur dan persendian
memiliki ROM lengkap. Posturnya kaku karena kepala dan tubuh bagian atas dibawa ke
depan dan tidak seimbang sehingga mudah terjatuh.
b. Batita: kekakuan postur tampak berkurang, garis pada tulang belakang servikal dan
lumbal lebih nyata
c. Balita dan anak sekolah: tulang-tulang panjang pada lengan dan tungkai tumbuh. Otot,
ligamen, dan tendon menjadi lebih kuat, berakibat pada perkembangan postur dan
peningkatan kekuatan otot. Koordinasi yang lebih baik memungkinkan anak melakukan
tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik yang baik.
D. Remaja: remaja putri biasanya tumbuh dan berkembang lebih dulu dibanding yang
laki-laki. Pinggul membesar, lemak disimpan di lengan atas, paha, dan bokong.
Perubahan laki-laki pada bentuk biasanya menghasilkan pertumbuhan tulang panjang dan
meningkatnya massa otot. Tungkai menjadi lebih panjang dan pinggul menjadi lebih
sempit. Perkembangan otot meningkat di dada, lengan, bahu, dan tungkai atas.
e. Dewasa: postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal pada tubuh dan
kesegarisan tubuh pada orang dewasa terjadi terutama pada wanita hamil. Perubahan ini
akibat dari respon adaptif tubuh terhadap penambahan berat dan pertumbuhan fetus.
Pusat gravitasi berpindah ke bagian depan. Wanita hamil bersandar ke belakang dan agak
berpunggung lengkung. Dia biasanya mengeluh sakit punggung.
Lansia: kehilangan progresif pada massa tulang total terjadi pada orangtua.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
D. PATOFISIOLOGI
Mekanisme kusal terjadinya penyakit yaitu dari suatu ateroma (endapan lemak) bisa
terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran
darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan
normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding
arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil. Pembuluh
darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena
adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya.
Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak
dan menyebabkan Stroke. Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa
terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang
mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung
atau irama jantung yang abnormal.
Penyumbatan pada arteri serebri media yang sering terjadi menyebabkan kelemahan otot dan
spastisitas kontralateral serta defisit sensorik (hemianestesia) akibat kerusakan girus lateral
presentralis dan postsentralis. Akibat selanjutnya adalah deviasi ocular(deviation conjugee)”
(akibat kerusakan area motorik penglihatan), hemianopsia (radiasi optikus), gangguan bicara
motorik dan sensorik (area bicara broca dan wernicke dari hemisfer dominan), gangguan
persepsi spasial, apraksia, hemineglect (lobus parietalis).
Penyumbatan arteri serebri anterior menyebabkan hemiparesis dan defisit sensorik kontralateral
(akibat kehilangan girus presentralis dan postsentralis bagian medial), kesulitan berbicara (akibat
kerusakan area motorik tambahan) serta apraksia pada lengan kiri jika korpus kalosum anterior
dan hubungan dari hemisfer dominan ke korteks motorik kanan terganggu. Penyumbatan
bilateral pada arteri serebri anterior menyebabkan apatis karena kerusakan dari sistem limbic.
Penyumbatan arteri serebri posterior menyebabkan hemianopsia kontralateral parsial (korteks
parsial primer) dan kebutaan pada penyumbatan bilateral. Selain itu, akan terjadi kehilangan
memori (lobus temporalis bagian bawah).Penyumbatan arteri karotis atau basilaris dapat
menyebabkan defisit di daerah yang disuplai oleh arteri serebri media dan anterior. Jika arteri
koroid anterior tersumbat, ganglia basalis (hipokinesia), kapsula interna (hemiparesis), dan
traktus optikus (hemianopsia) akan terkena
(Gigbregs, 2007) .
E. PATWAY
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
MRI
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hb
G. PROGNOSISA
Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap sistem tubuh beresiko terjadi
gangguan. Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung pada umur klien, dan
kondisi kesehatan secara keseluruhan serta tingkat imobilisasi yang dialami. Misalnya,
perkembangan pengaruh mobilisasi lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan dengan
klien yang lebih muda.
Fisiotheraphy
Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan -miring kiri
1. PENGKAJIAN
b. Tingkat kelelahana.
c. Gangguan pergerakan
d. . Pemeriksaan fisik
Tingkat kesadaran
Postur bentuk tubuh
Ekstermitas
FAKULTAS KESEHATAN
Subjektif
Objektif
Subjektif
Objektif
Sendi kaku
Gerakan tidak terkordinasi
Gerakan terbatas
Fisik lemah
b. Intoleransi aktivitas
2. Intervensi
Tindakan
a. Observasi
b. Terapeutik
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
c. Edukasi
a. Observasi
b. terapeutik
Modifikasi lingkungan (mis, pencahayaan, kebisingan, suhu) batasi waktu tidur siang,
jika perlu
Fasilitasi mengurangi stres sebelum tidur
Tetapkan jadwal tidur rutin
Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan(mis,pijat, pengaturan posisi, terapi
akpressur)
Sesuaikan jadwal pemberian obat/ tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga
c. edukasi
FAKULTAS KESEHATAN
DAFTAR PUSTAKA
Dougherty,L .Lister.S.(2015). Manual Of Clinical Nursing Procedures (9th ed) .UK: The royal
marsden NHS foundation Trust
FAKULTAS KESEHATAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. K No. RM : 5555
FAKULTAS KESEHATAN
- - -
4. Imunisasi:
(v) BCG ( v)Hepatitis
5. Kebiasaan :
Jenis Frekuensim Jumlah Lamanya
Merokok - - -
Kopi - - -
Alkohol - - -
6. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis
Tidak ada - -
C. Riwayat Keluarga
Tidak mempunyai riwayat turunan keluarga
GENOGRAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
Keterangan:
: Pasien
: Meninggal
D. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Makan/minum Mandiri 2
Mandi Mandiri 2
Berpakaian/berdandan Mandiri 2
Toileting 1
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
BAB:
- Frekuensi/pola 2x1 hari 1x1 hari
- Konsistensi lembek lembek
- Warna & bau Kuning/ bau khas Warna kuning/
bau khas
- Kesulitan Tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
BAK:
- Frekuensi/pola 4x1 hari 4x1 hari
- Warna & bau kuning/
- Kesulita tidak ada tidak ada
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
( ) Lain-lain sebutkan:
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: Tidak bisa
melayani istri dengan anak dengan baik.
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: Berdoa dan selalu mengikutu arahan dari tenaga
medis
M. Pola Komunikasi
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Tidak ada pantangan dan agama Islam
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta
M. Pola Seksualitas
FAKULTAS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
6. Abdomen
Inspeksi: Tidak ada jejas, bentuk datar, dan umbilicus bersih
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
Perkusi: timpani
Auskultasi: bising usus 30x / menit
7. Genetalia & Anus
Inspeksi:
Palpasi: Tidak ada pembenjolan dan pembengkakan
8. Ekstermitas
Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terjadi fraktur, edema, sikap mencoba untuk
bergerak, tidak mampu untuk berjalan, kemampuan pergerakan sendinya berkurang,
kekuatan otot dan di tangan sebelah kiri terpasang infus. Kekuatan otot 0 5
3 5
9. Sistem Neurologi
10. Kulit & Kuku
Kulit: Kusam
Kuku: Panjang dan Bersih
Hasil Pemeriksaan Penunjang
Therapy / Penatalaksaan
Fisiotheraphy
Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan -miring kiri
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
Klien mengatakan agar penyakitnya mendapatkan pengobatan yang optimal dan segera
sembuh
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
A. ANALISA DATA
Umur : 30 Tahun
Hemister kiri
hemiparase
FAKULTAS KESEHATAN
GCS= E4V2M6
Gangguan komunikasi
Data subjjektif: - Stroke hemoragik verbal
Data objekatif
Peningkatan tekanan Sistemik
Pasien tampak
lemah Pendarahan Arachnoid/
ventrikel
Pasien tampak
mengalami
penurunankesadara vasoparhe anteri serebral saraf
n serebra
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
BERDASARKAN PRIORITAS
FAKULTAS KESEHATAN
2.
3.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
C. PERENCANAAN
Tujuan: Setelah di lakukan perawatan selama 1x24 jam di harapkan Gangguan mobilitas fisik
teratasi
No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Pergerakan ekstremitas
2. Kekuatan otot
4. Kelemahan Fisik
5 Kaku sendi
Keterangan Penilaian :
1 : Meningkat/memburuk
3 :Sedang
FAKULTAS KESEHATAN
5 .Meningkat/ Menurun
Tindakan
a. Observasi
b. Terapeutik
c. Edukasi
Tujuan:setelah di lakukan perawatan selama 1x24 jam di harapkan Penurunan kapasitas adaptif
intrakranial teratasi
No Indikator 1 2 3 4 5
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
1. Tingkat kesadaran
2. Fungsi kognitif
3. Sakit kepala
4. gelisah
5. tekanan darah
.
Keterangan penilaian:
1. Menurun/memburuk
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat/menurun
5. Membaik/menurunt
Tindakan
a. Observasi
b. Terapeutik
FAKULTAS KESEHATAN
d. Kolaborasi
Diagnosa 3:
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam pasien tidak mengalami
ansietas
No Indikator 1 2 3 4 5
1. Kemampuan berbicara
2, Pemahaman komunikas
4. gagap
5. respon perilaku
Keterangan:
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. meningkat
Intervensi:
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
Tindakan
a. Observasi:
b. Terapeutik
c.edukasi
d. kolaborasi
FAKULTAS KESEHATAN
IMPLEMENTASI
23/11/2020 1 08.00 Intervensi SIKI: Dukungan ambulasi Klien mengerti dan mengikuti arahan dari Rosti
perawaT
Tindakan
a. Observasi
FAKULTAS KESEHATAN
b. Terapeutik
c. Edukasi
23/11/2020 2 10.00 Intervensi: Manajemen peningkatan tekanan Ny A mengikuti semua anjuran yang di rosti
, intrakranial jelaskan oleg perawat
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
Tindakan
a. Observasi
b. Terapeutik
FAKULTAS KESEHATAN
d. Kolaborasi
FAKULTAS KESEHATAN
b. Terapeutik
c.edukasi
FAKULTAS KESEHATAN
d. kolaborasi
FAKULTAS KESEHATAN
D. PELAKSANAAN
SLKI :
No. Indikator
1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S
1 - 1 - - 2 1 1 1 1 5
+ + + + +
2 1 1 - - 3 1 1 1 1 5
+ + + + + +
3 1 1 - - 3 1 1 1 1 5
+ + + + + +
4 1 1 - 1 4 1 1 1 1 5
+ + + + + + +
5 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5
+ + + + + + +
+
Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
SLKI :
No. Indikator
1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S
1 1 - - 1 1 2 1 1 1+ 1 5
+ + + + +
2 2 - - 1 1 2 1 1 1+ 1 5
+ + + + +
3 3 1 1+ 1 - 4 1 1 1+ 1 5
+ + + + +
4 4 1 1+ 1 1 5 1 1 1+ 1 5
+ + + + + +
5 5 1 1+ 1 1 5 1 1 1+ 1 5
+ + + + + +
Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
1:-
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
SLKI :
No. Indikator
1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S
1 1 1+ 1+ - - 2 1+ 1+ 1+ 1+ 5
2 2 1+ 1+ + + 5 1+ 1+ 1+ 1+ 5
3 3 1+ - - 1 2 1+ 1+ 1+ 1+ 5
+
4 4 1+ - - 1 2 1+ 1+ 1+ 1+ 5
+
5 5 1+ 1+ 5+ 1 5 1+ 1+ 1+ 1+ 5
+
Keterangan Penilaian :
- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan
S : Skoring
Keterangan Skoring :
1:-
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
2 : 1+
3 : 2+
4 : 3+
5 : 4+
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
E. EVALUASI
Hari/Tanggal No. Dx
Evaluasi TTD
Jam Kep
23/11/2020 1 S: - Rosti
O: Data objektif:
FAKULTAS KESEHATAN
O:
TD: 160/80
Pasien masihbmengalami kesulitan
berbicara dengan bibir
GCS= E4M6V2
P: lanjutkan intervensi
S:-
FAKULTAS KESEHATAN
P: lanjutkan intervensi
RESUME KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
S O A P I E
Pasien Tampak Hipervolemia Manajemen hipervolemia Manajemen hipervolemia S:
mengatakan perut observasi observasi S: Pasien
perutnya pasien Monitor intake dan output Memonitor intake dan mengatakan
penuh cairan, membesar cairan output cairan masih ada
pasien Terdapat Monitor tanda Memonitor tanda bengkak di
mengeluh edema hemokonsentrasi hemokonsentrasi area tangan
sulit BAK dibagian (mis, kadar natrium, dan (mis, kadar natrium, dan dan kaki
Output 5- tangan dan albumin meningkat) albumin meningkat) Masih sulit
8 gelas kaki ,piting Monitor kecepatan Memonitor kecepatan BAK
+4 infus secara ketat infus secara ketat Input
Produksi Terapeutik Terapeutik 50ml/24 jam
urin kurang Timbang berat badan menimbang berat O:
lebih 50 setiap hari badan setiap hari Tampak
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
nadi:70x/m, S:37℃
suhu:37℃ Intervensi SIKI: Edukasi A: Masalah belum
Disfungsi seksualitas Intervensi SIKI: Edukasi teratasi
seksual Tindakan seksualitas P: lanjutkan
Data a. Observasi Tindakan intervensi
subjektif: • Observasi kesiapan a. Observasi manajemen jalan
• Pasien Data objektif: dan kemampuan menerima • mengObservasi napas
mengatakan •genetalia informasi kesiapan dan kemampuan S: Pasien
hasrat seksual kering b. Terapeutik menerima informasi mengatakan hasrat
menurun • Sediakan materi dan b. Terapeutik seksualnya tetap
• Pasien media pendidikan kesehatan • menyediakan materi menurun
mengungkap • Jadwalkan pendidikan dan media pendidikan • Pasien
kan kesehatan sesuai kesepakatan kesehatan mengungkapkan
ketertarikan • Berikan kesempatan •menJadwalkan pendidikan ketertarikan pada
pada untuk bertanya kesehatan sesuai kesepakatan pasangan tetap
pasangan • Fasilitasi kesadaran • memBerikan berubah
berubah keluarga terhadap anak dan kesempatan untuk bertanya O: -
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN