Anda di halaman 1dari 46

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

DEPARTEMEN KDP

Di susun oleh:

MARIA DOMITILA ROSTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2020
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

A. DEFINISI

Gangguan aktivitas dan latihan diartikan sebagai suatu aksi energetic tau keadaan bergerak,
kehilangan kemampuan bergerak walaupun pada waktu yang singkat memerlukan tindakan-
tindakan yang tepat baik oleh klien maupun perawat.

Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang
melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak
terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal.

Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah
dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kesehatannya.

Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara
bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan misalnya mengalami trauma tulang
belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya

B. ETIOLOGI / PENYEBAB
 Kelainan Postur
 Gangguan Perkembangan Otot
 Kerusakan Sistem Saraf Pusat
 Trauma Langsung pada Sistem Mukuloskeletal dan neuromuscular
TANDA DAN GEJALA
 Sendi kaku
 Gerakan tidak terkordinasi
 Gerakan terbatas
 Fisik lemah
 Mengeluh sulit menggerakkan ekstermitas
 Kekuatan otot menurun
 Rentang gerak ( ROM)

C. FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN AKTIFITAS DAN


LATIHAN

 Gaya hidup
Gaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat
pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya.
Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan
senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan
berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk
 Proses penyakit dan injuri
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya


misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan untukobilisasi secara bebas.
Demikian pula orang yang baru menjalani operasi. Karena adanya nyeri mereka
cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harus istirahat di tempat
tidurkarena mederita penyakit tertentu misallya; CVA yang berakibat kelumpuhan,
typoid dan penyakit kardiovaskuler.
 Kebudayaan
Kebudayaan dapat mempengarumi poa dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya;
seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berebda mobilitasnya dengan
anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan
berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya.

 Tingkat energy
Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan
berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari.
 Usia dan status perkembangan
Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasny dibandingkan dengan
seorang remaja. Anak yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula
tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit.
a. Bayi: sistem muskuloskeletal bayi bersifat fleksibel. Ekstremitas lentur dan persendian
memiliki ROM lengkap. Posturnya kaku karena kepala dan tubuh bagian atas dibawa ke
depan dan tidak seimbang sehingga mudah terjatuh.
b. Batita: kekakuan postur tampak berkurang, garis pada tulang belakang servikal dan
lumbal lebih nyata
c. Balita dan anak sekolah: tulang-tulang panjang pada lengan dan tungkai tumbuh. Otot,
ligamen, dan tendon menjadi lebih kuat, berakibat pada perkembangan postur dan
peningkatan kekuatan otot. Koordinasi yang lebih baik memungkinkan anak melakukan
tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik yang baik.
D. Remaja: remaja putri biasanya tumbuh dan berkembang lebih dulu dibanding yang
laki-laki. Pinggul membesar, lemak disimpan di lengan atas, paha, dan bokong.
Perubahan laki-laki pada bentuk biasanya menghasilkan pertumbuhan tulang panjang dan
meningkatnya massa otot. Tungkai menjadi lebih panjang dan pinggul menjadi lebih
sempit. Perkembangan otot meningkat di dada, lengan, bahu, dan tungkai atas.
e. Dewasa: postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal pada tubuh dan
kesegarisan tubuh pada orang dewasa terjadi terutama pada wanita hamil. Perubahan ini
akibat dari respon adaptif tubuh terhadap penambahan berat dan pertumbuhan fetus.
Pusat gravitasi berpindah ke bagian depan. Wanita hamil bersandar ke belakang dan agak
berpunggung lengkung. Dia biasanya mengeluh sakit punggung.
 Lansia: kehilangan progresif pada massa tulang total terjadi pada orangtua.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

D. PATOFISIOLOGI

Mekanisme kusal terjadinya penyakit yaitu dari suatu ateroma (endapan lemak) bisa
terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran
darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan
normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding
arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil. Pembuluh
darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena
adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya.
Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak
dan menyebabkan Stroke. Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan
berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa
terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang
mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung
atau irama jantung yang abnormal.

Penyumbatan pada arteri serebri media yang sering terjadi menyebabkan kelemahan otot dan
spastisitas kontralateral serta defisit sensorik (hemianestesia) akibat kerusakan girus lateral
presentralis dan postsentralis. Akibat selanjutnya adalah deviasi ocular(deviation conjugee)”
(akibat kerusakan area motorik penglihatan), hemianopsia (radiasi optikus), gangguan bicara
motorik dan sensorik (area bicara broca dan wernicke dari hemisfer dominan), gangguan
persepsi spasial, apraksia, hemineglect (lobus parietalis).

Penyumbatan arteri serebri anterior menyebabkan hemiparesis dan defisit sensorik kontralateral
(akibat kehilangan girus presentralis dan postsentralis bagian medial), kesulitan berbicara (akibat
kerusakan area motorik tambahan) serta apraksia pada lengan kiri jika korpus kalosum anterior
dan hubungan dari hemisfer dominan ke korteks motorik kanan terganggu. Penyumbatan
bilateral pada arteri serebri anterior menyebabkan apatis karena kerusakan dari sistem limbic.
Penyumbatan arteri serebri posterior menyebabkan hemianopsia kontralateral parsial (korteks
parsial primer) dan kebutaan pada penyumbatan bilateral. Selain itu, akan terjadi kehilangan
memori (lobus temporalis bagian bawah).Penyumbatan arteri karotis atau basilaris dapat
menyebabkan defisit di daerah yang disuplai oleh arteri serebri media dan anterior. Jika arteri
koroid anterior tersumbat, ganglia basalis (hipokinesia), kapsula interna (hemiparesis), dan
traktus optikus (hemianopsia) akan terkena

(Gigbregs, 2007) .

E. PATWAY
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK / PENUNJANG”

 Pemeriksaan kekekuatan otot (neuthopografi)


 Foto rontgen
 Ct scan tulang
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 MRI
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan Hb

G. PROGNOSISA

Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap sistem tubuh beresiko terjadi
gangguan. Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung pada umur klien, dan
kondisi kesehatan secara keseluruhan serta tingkat imobilisasi yang dialami. Misalnya,
perkembangan pengaruh mobilisasi lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan dengan
klien yang lebih muda.

H. THERAPHY (tindakan penanganan)

 Fisiotheraphy
 Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan -miring kiri

B.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. PENGKAJIAN

a. Tingkatan aktivitas sehari-hari

 Pola Aktifitas sehari-harib.


 Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik

b. Tingkat kelelahana.

 Aktivitas yang membuat lelah


 Riwayat sesak nafas

c. Gangguan pergerakan

 Penyebab gangguan pergerakan


 Tanda dan gejala
 Efek dari gangguan pergerakan

d. . Pemeriksaan fisik

 Tingkat kesadaran
 Postur bentuk tubuh
 Ekstermitas

2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

a.Gangguan mobilitas fisik

Gejala dan tanda mayor

Subjektif

 Mengeluh sulit menggerakkan ekstermitas

Objektif

 Kekuatan otot menurun


 Rentang gerak ( ROM)

Gejala dan tanda minor

Subjektif

 Nyeri saat bergerak


 Enggan melakukan pergerakan
 Merasa cemas saat bergerak

Objektif

 Sendi kaku
 Gerakan tidak terkordinasi
 Gerakan terbatas
 Fisik lemah

b. Intoleransi aktivitas

c. Gangguan pola tidur

2. Intervensi

1. Diagnosa 1 : Dukungan ambulasi

Tindakan

a. Observasi

 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi

b. Terapeutik
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis,tongkat, kruk)


 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi

c. Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


 Anjurkan melakukan ambulasi
 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus di lakukan (mis, berjalan dati tempat tidur ke
kursi roda , berjalan sesuai toleransi

2. Diagnosa 2: Dukungan tidur

a. Observasi

 Identifikasi aktivitas dan tidur


 Identifikasi faktor pengganggu tidur
 Identifikasi obat tidur yang di konsumsi

b. terapeutik

 Modifikasi lingkungan (mis, pencahayaan, kebisingan, suhu) batasi waktu tidur siang,
jika perlu
 Fasilitasi mengurangi stres sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
 Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan(mis,pijat, pengaturan posisi, terapi
akpressur)
 Sesuaikan jadwal pemberian obat/ tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga

c. edukasi

 Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakt


 Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan menghindari makanan/ minuman yang mengganggu tidur
 Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakologi lainnya
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

DAFTAR PUSTAKA

Berman, A.,Snyder.S.&Fradsen, G.(2016).KOZIER &Erb’fundamental of nursing (10th ed).


USA:pearson education

Dougherty,L .Lister.S.(2015). Manual Of Clinical Nursing Procedures (9th ed) .UK: The royal
marsden NHS foundation Trust

, Marjory dkk. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2001-2002.


Philadelphia: USAJohnson, Marlon, M.Maas, S. Moorhead. 2000. Nusing Outcomes
Classification ( NOC) Second edition. Mosby: USA.Kozier, Barbara, G. Erb, K. Blais. 1995.
Fundamental of Nursing Concept, Process and Practice.Addison-Wesley: CaliforniaMcCloskey.
1996. Nursing Intervention Classification ( NIC). Mosby: USAWartonah, Tarwoto. 2006.
Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3. Salemba Medika: Jakarta

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN


Nama Mahasiswa : Maria Domitila Rosti Tempat Praktik : RSUD Pasuruan
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

NIM : 2016610048 Tgl. Praktik : 23/11/20

A. Identitas Klien
Nama : Tn. K No. RM : 5555

Usia :30 tahun Tgl. Masuk : 23/11/2020

Jenis kelamin :Perempuan Tgl. Pengkajian : 23/11/2020

Alamat :jln. Sinabung, malang Sumber informasi: istri

No. telepon :082134567098 Nama klg. dekat yg bisa dihubungi: Ny. T

Status pernikahan :Menikah

Agama :Islam Status : Menikah

Suku :Jawa Alama :Jln.Sinabung ,Malang

Pendidikan : SMA No. telepon : 085334657076

Pekerjaan : Buruh Pendidikan : SMA

Lama berkerja :- Pekerjaan : IRT

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan Utama
a. Saat MRS : Pusing kepala dan lemas badanya
 Saat Pengkajian : saat di kaji pasien mengatakan pusing kepala dan lemas badanya ,TTV:
TD 160/80, nadi 110x/menit, RR: 16x/menit, Suhu: 36 ℃ , GCS= E4M6V2

2. Riwayat Kesehatan Saat ini


Keluarga pasien mengatakan pasien pagi- pagi pergi naik sepeda, sesudah di jalan pasien
gemetaran tangannya lalu lemas kemudian pasien jatuh dan tidak sadarkan diri lalu pasien di
tolong warga sekitar dibawa ke puskesmas pasuruan lalu di rujuk ke RSUD pasuruan untuk
mendapatkan perawatan yang lebih insentif , lalu pasien datang ke IGD , dari IGD pasien di
pindahkan ke ruang unit stroke untuk menfdapatkan perawatan yang lebih lanjut.
c. Riwayat Kesehatan Terdahulu
2. Penyakit yg pernah dialami : ada
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : tidak ada
b. Operasi (jenis & waktu) : tidak ada
c. Penyakit:
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Kronis : tidak ada............................................................................................................


.............................................................................................................................
 Akut : Hipertensi ........................................................................................................

d. Terakhir masuki Rs : 8 Oktober 2020


3. Alergi (obat, makanan, plester, dll): Tidak ada riwayat alergi
Tipe Reaksi Tindakan

- - -
4. Imunisasi:
(v) BCG ( v)Hepatitis

(v) Polio (v) Campak

(v) DPT ( ) tidak ada

5. Kebiasaan :
Jenis Frekuensim Jumlah Lamanya

Merokok - - -

Kopi - - -

Alkohol - - -

6. Obat-obatan yg digunakan:
Jenis Lamanya Dosis

Tidak ada - -

C. Riwayat Keluarga
Tidak mempunyai riwayat turunan keluarga

GENOGRAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Keterangan:

: Pasien

: Meninggal

....................... : Tinggal serumah

D. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan

 Kebersihan Bersih Bersih


 Bahaya kecelakaan Tidak ada Ada
 Polusi Tidak ada Tidak ada
 Ventilasi ada Ada
 Pencahayaan Ada Ada
E. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit

 Makan/minum Mandiri 2
 Mandi Mandiri 2
 Berpakaian/berdandan Mandiri 2
 Toileting 1
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Mobilitas di tempat tidur Mandiri 2


 Berpindah Mandiri 2
 Berjalan Mandiri 1
 Naik tangga Mandiri 1
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain (1 orang) , 3 =
dibantu orang lain (min. 2 orang), 4 = tidak mampu

F. Pola Nutrisi Metabolik


Rumah Rumah Sakit

 Jenis diit/makanan Tidak ada TKTP


 Frekuensi/pola 3x/ hari 3x/ hari
 Porsi yg dihabiskan 2 Porsi 1/3 porsi
 Komposisi menu Nasi, sayur,tempeh, ikan nasi, sayur, tempe
,daging
 Pantangan Tidak ada Tidak ada
 Napsu makan Meningkat sama
 Fluktuasi BB 6 bln. Terakhir 60 59
 Jenis minuman air putih air putih
 Frekuensi/pola minum 8x1 hari 7x1 hari
 Gelas yg dihabiskan 7-8 gelas 5-6gelas
 Sukar menelan (padat/cair) tidak tidak
 Pemakaian gigi palsu (area) tidak tidak
 Riw. masalah penyembuhan luka tidak ada tidak ada
G. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit

 BAB:
- Frekuensi/pola 2x1 hari 1x1 hari
- Konsistensi lembek lembek
- Warna & bau Kuning/ bau khas Warna kuning/
bau khas
- Kesulitan Tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi tidak ada tidak ada
 BAK:
- Frekuensi/pola 4x1 hari 4x1 hari
- Warna & bau kuning/
- Kesulita tidak ada tidak ada
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Upaya mengatasi Tidak ada Obat


analgesik
H. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit

 Tidur siang:Lamanya 2 jam 1 jam


- Jam …s/d… jam 13.00- 15.00 13.00-14.00
- Kenyamanan stlh. tidur Tidak nyaman Tidak nyaman
 Tidur malam: Lamanya 7- 8 jam 7- 8 jam
- Jam …s/d… 09.00- 06.00 09.00.06.00
- Kenyamanan stlh. tidur Tidak nyaman Tidak nyaman
- Kebiasaan sblm. tidur Membersihkan diri Tidak ada
- Kesulitan Tidak ada tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak
ada
I. Pola Kebersihan Diri
Rumah Rumah Sakit

 Mandi:Frekuensi 2x1 hari nyeka 2x1


- Penggunaan sabun Ya Ya
 Keramas: Frekuensi 3x1 minggu tidak
- Penggunaan shampoo Ya Tidak
 Gosok gigi: Frekuensi 2x1 hari 1x1 hari
- Penggunaan pasta gigi Ya Ya
 Ganti baju:Frekuensi 2x1 hari 1x1 hari
 Memotong kuku: Frekuensi 1x1 minggu tidak ada
 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
 Upaya yg dilakukan Tidak ada Tidak ada
J. Pola Toleransi-Koping Stres
1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri (v ) dibantu orang lain, sebutkan, istri ny T
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri, dll):
Tidak ada

3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: Tidak ada


4. Harapan setelah menjalani perawatan: Penyakitnya segera sembuh
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: bisa beraktivitas seperti biasa kembali
K. Konsep Diri
1. Gambaran diri: Klien ingin sembuh dari penyakitnta
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2. Ideal diri: Klien mengaku pasrah dengan kondisinya saat ini


3. Harga diri: Klien mengatakan tidak malu dengan kondisinya saat ini
4. Peran: Terganggu karena sakit
5. Identitas diri: Klien berperan sebagai ibu rumah tangga
M. Pola Peran & Hubungan

1. Peran dalam keluarga: Sebagai ibu rumah tangga


2. Sistem pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain, sebutkan:
Suami dengan 1 orang anak

3. Kesulitan dalam keluarga: ( ) Hub. dengan orang tua ( v) Hub.dengan pasangan


( ) Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak

( ) Lain-lain sebutkan:

4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: Tidak bisa
melayani istri dengan anak dengan baik.
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: Berdoa dan selalu mengikutu arahan dari tenaga
medis
M. Pola Komunikasi

1. Bicara: ( v ) Normal ( v )Bahasa utama: Indonesia


( ) Tidak jelas (v )Bahasa daerah: Jawa

( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian: Tidak ada

( v ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain( )Afek:

2. Tempat tinggal:( ) Sendiri


( ) Kos/asrama

( v) Bersama orang lain, yaitu: istri dan anak

3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Tidak ada pantangan dan agama Islam
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 ( ) Rp. 1.5 juta – 2 juta

(v )Rp. 500.000 – 1 juta ( ) > 2 juta

M. Pola Seksualitas

1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada ( v) ada


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2. Upaya yang dilakukan pasangan:


(v ) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti,

M. Pola Nilai & Kepercayaan

1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya


2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi): Melakukan ibadah
sholat jika tidak mengalami sakit yang di rasakan
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: Sholat
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: Harapannya pasien segera
sembuh sehingga bisa melaksanakan ibadah
N . Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Lemah.
 Kesadaran: Compos Mentis ( kesadaran peuh)
 Tanda-tanda vital: - Tekanan darah : 160/80 mmHg - Suhu : 36 oC
- Nadi : 110 x/menit - RR 16x/menit :

 Tinggi badan: 155 cm Berat Badan: 59kg


2. Kepala & Leher : Rambut hitam, tidak ada lesi , rambut bersih,tidak mudah rontok

a. Mata : Konjugtiva tidak anemis, bentuk simetris,sklera tidak ikterik


b. Hidung: pasien terpasang O2 nassal kanul 3 liter dan selang NGT,hidung simetris
c. Mulut & tenggorokan: Mukosa bibir lembab, Gigi bersih,tidak ada perdarahan,tdk ada
masa
d. Telinga: Pendengaran baik,serumen ada dalam batas normal , tidak dijumpai adanya
peradangan dan pendarahan,simetris......................................................................................................
..................................................................................................................................................
e. Leher: Tidak ada pembesaraan kelenjar tiroid
3. Thorak & Dada:
 Jantung
- Inspeksi: Taktil premitus tidak nampak
- Palpasi: itdk ada pembesaran jantung
- Perkusi: redup
- Auskultasi: S1 dan S2 reguler.............................................................................................
.............................................................................................................................................
 Paru
- Inspeksi: Simetris
- Palpasi: Sonor
- Perkusi: Paru vesikuler (+
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Auskultasi: Tidak ada suara nafas tambah


4. Payudara & Ketiak
Inspeksi : simetris, payudara ada puting

Palpasi: Tidak ada nyeri tekan

5. Punggung & Tulang Belakang


Tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan

6. Abdomen
 Inspeksi: Tidak ada jejas, bentuk datar, dan umbilicus bersih
 Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
 Perkusi: timpani
 Auskultasi: bising usus 30x / menit
7. Genetalia & Anus
 Inspeksi:
 Palpasi: Tidak ada pembenjolan dan pembengkakan
8. Ekstermitas
Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terjadi fraktur, edema, sikap mencoba untuk
bergerak, tidak mampu untuk berjalan, kemampuan pergerakan sendinya berkurang,
kekuatan otot dan di tangan sebelah kiri terpasang infus. Kekuatan otot 0 5
3 5
9. Sistem Neurologi
10. Kulit & Kuku

 Kulit: Kusam
 Kuku: Panjang dan Bersih
Hasil Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan kekekuatan otot (neuthopografi)


 Foto rontgen
 Ct scan tulang
 MRI
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan Hb

Therapy / Penatalaksaan

 Fisiotheraphy
 Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan -miring kiri
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya

Klien mengatakan agar penyakitnya mendapatkan pengobatan yang optimal dan segera
sembuh
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

A. ANALISA DATA

Nama Pasien : Tn.K

Umur : 30 Tahun

No. Register : 5555

Data penunjang Etiologi Masalah Keperawatan


Data subjektif: - Stroke hemoragik Gangguan mobilitas fisik
Data objektif:
 Pasien mengalami Tekanan sistemik
kelemahan pada
ekstrimitas kanan Pendarahan arachnoid/ventrikel
 Hanya bisa beraktifitas
di tempat tidur Hematama serebral
 Kemampuan
pergerakan sendi Vasopasme arteri
terbatas
 Kekuatan otot Iskemik/ infark
0 5
3 5 Defisit neurologi

Hemister kiri

hemiparase

Data subjektif: Stroke hemoragik Penurunan kapasitas


 Pasien mengangguk adaptif intrakranial
saat ditanya pusing Tekanan sistemik

Data objektif: Pendarahan arachnoid/ventrikel


 Pasien mengalami
penurunan kesadaran PTIK/ Hemiaris Serebral
 TD: 160/80
 Pasien mengalami Suplai darah kejaringan serebral
kesulitan berbicara tidak adekuat
dengan bibir
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 GCS= E4V2M6
Gangguan komunikasi
Data subjjektif: - Stroke hemoragik verbal
Data objekatif
Peningkatan tekanan Sistemik
 Pasien tampak
lemah Pendarahan Arachnoid/
ventrikel
 Pasien tampak
mengalami
penurunankesadara vasoparhe anteri serebral saraf
n serebra

 Pasien kesulitan iskemik/infark


bicara
defisit neorogi
 Terlihat mulut tidak
simetris
hemiparase/ plegi kanan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

BERDASARKAN PRIORITAS

No Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanggal Teratasi


Ditemukan

1. Gangguan mobilitas fisik 23/11/2020


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Penurunan kapasitas adaptif intrakranial 23/11/2020

2.

Gangguan komunikasi verbals 23/11/2020

3.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

C. PERENCANAAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 1 : Gangguan mobilitas fisik

Tujuan: Setelah di lakukan perawatan selama 1x24 jam di harapkan Gangguan mobilitas fisik
teratasi

Kriteria Hasil: Meningkat

SLKI : mobilitas fisik

No Indikator 1 2 3 4 5
.

1. Pergerakan ekstremitas

2. Kekuatan otot

3. Rentang gerak (ROM)

4. Kelemahan Fisik

5 Kaku sendi

Keterangan Penilaian :

1 : Meningkat/memburuk

2 : Cukup Meningkat/cukup menurun

3 :Sedang

4 :Cukup meningkat /cukup menurun


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

5 .Meningkat/ Menurun

Intervensi SIKI: Dukungan ambulasi

Tindakan

a. Observasi

 Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


 Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
 Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi

b. Terapeutik

 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis,tongkat, kruk)


 Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi

c. Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi


 Anjurkan melakukan ambulasi
 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus di lakukan (mis, berjalan dati tempat tidur ke
kursi roda , berjalan sesuai toleransi

Diagnosa Keperawatan: 2: Penurunan kapasitas adaptif intrakranial

Tujuan:setelah di lakukan perawatan selama 1x24 jam di harapkan Penurunan kapasitas adaptif
intrakranial teratasi

Kriteria hasil: meningkat

No Indikator 1 2 3 4 5
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

1. Tingkat kesadaran
2. Fungsi kognitif
3. Sakit kepala
4. gelisah
5. tekanan darah
.

Keterangan penilaian:

1. Menurun/memburuk

2. Cukup menurun

3. Sedang

4. Cukup meningkat/menurun

5. Membaik/menurunt

Intervensi: Manajemen peningkatan tekanan intrakranial

Tindakan

a. Observasi

 Identifikasi penyebab peningkatan tekanan TIK (mis,lesi,gangguan metabolisme)


 Monitor tanda gejala peningkattan TIK (mis, tekanan darah meningkat ,tekanan nadi,
pola napas)
 Monitor MAP(Mean Arterial Pressure)
 Monitor CPP( Cerebral perfusion pressure)

b. Terapeutik

 Berikan posisi semi fowler


 Cegah terjadinya kejang
 Hindari penggunaan PEEP
 Hindari pemberian cairan IV hipotonik
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Atur ventilator agar PaCo2 optimal


 Pertahankan suhu tubuh normal

d. Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan


 Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
 Kolaborasi pemberian pelunak tinja

Diagnosa 3:

Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam pasien tidak mengalami
ansietas

Kriteria hasil: membaik

SIKI: Perawatan diri

No Indikator 1 2 3 4 5

1. Kemampuan berbicara

2, Pemahaman komunikas

3. Kesesuaian ekspresi wajah/tubuh

4. gagap

5. respon perilaku

Keterangan:

1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. meningkat

Intervensi:
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Tindakan

a. Observasi:

 monitor kecepatan, tekanan, kuantitas,volume ,diksi bicara


 monitor proses kognitif ,anatomis,dan fisiologis terkait
 monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang mengganggi bicara

b. Terapeutik

 gunakan metode komunikasi alternatif( menulis, mata berkedip,papan komunikasi


dengan gambar dan huruf, isyarat tangan, dan komputer)
 sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis,berdiri di depan pasien, dengarkan
dengan seksama, tunjukkan satu gagasan atau pemikiran sekaligus bicaralah dengan
perlahan sambil menghindari teiakan, gunakan komunikasi tertulis, atau meminta bantuan
kelurga untuk memahami ucapan pasien)
 berikan dukungan psikologis
 gunakan juru bicara
 ulangi apa yang di sampaikan pasien

c.edukasi

 anjurkan berbicara perlahan


 ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berhubungan
dengan kemampuan berbicara

d. kolaborasi

 rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2. Tujuan, Kriteria Standar, Interensi, Rasional

IMPLEMENTASI

Nama Klien : Tn.K Tanggal Pengkajian : 2311/2020

No Reg : 1010 Diagnosa Medis : Stroke hemoragik

No. Dx. TTD & Nama


Tgl Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien
Kep. Terang

23/11/2020 1 08.00 Intervensi SIKI: Dukungan ambulasi Klien mengerti dan mengikuti arahan dari Rosti
perawaT
Tindakan

a. Observasi

 Mengidentifikasi adanya nyeri atau


keluhan fisik lainnya
 Mengidentifikasi toleransi fisik
melakukan ambulasi
 Memonitor frekuensi jantung dan tekanan
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

darah sebelum memulai ambulasi

b. Terapeutik

 Memfasilitasi aktivitas ambulasi dengan


alat bantu (mis,tongkat, kruk)
 Memfasilitasi melakukan mobilisasi fisik,
jika perlu
 Melibatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan ambulasi

c. Edukasi

 Menjelaskan tujuan dan prosedur


ambulasi
 Mengjurkan melakukan ambulasi
 Mengjarkan ambulasi sederhana yang
harus di lakukan (mis, berjalan dati
tempat tidur ke kursi roda , berjalan
sesuai toleransi

23/11/2020 2 10.00 Intervensi: Manajemen peningkatan tekanan Ny A mengikuti semua anjuran yang di rosti
, intrakranial jelaskan oleg perawat
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Tindakan

a. Observasi

 Mengidentifikasi penyebab peningkatan


tekanan TIK (mis,lesi,gangguan
metabolisme)
 Memonitor tanda gejala peningkattan
TIK (mis, tekanan darah meningkat
,tekanan nadi, pola napas)
 Memonitor MAP(Mean Arterial
Pressure)
 Memonitor CPP( Cerebral perfusion
pressure)

b. Terapeutik

 memberikan posisi semi fowler


 Cegah terjadinya kejang
 menghindari penggunaan PEEP
 menghindari pemberian cairan IV
hipotonik
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 mengatur ventilator agar PaCo2 optimal


 mempertahankan suhu tubuh normal

d. Kolaborasi

 berkolaborasi pemberian sedasi dan anti


konvulsan
 berkolaborasi pemberian diuretik osmosis
 berkolaborasi pemberian pelunak tinja

23/11/2020 3 12.00 Tindakan Ny A Mengikuti dan menyetujui semua Rosti


penjelasan dan tindakan dari perawat
a. Observasi:

 monitor kecepatan, tekanan,


kuantitas,volume ,diksi bicara
 monitor proses kognitif ,anatomis,dan
fisiologis terkait
 monitor frustasi, marah, depresi, atau hal
lain yang mengganggi bicara
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

b. Terapeutik

 gunakan metode komunikasi


alternatif( menulis, mata berkedip,papan
komunikasi dengan gambar dan huruf,
isyarat tangan, dan komputer)
 sesuaikan gaya komunikasi dengan
kebutuhan (mis,berdiri di depan pasien,
dengarkan dengan seksama, tunjukkan
satu gagasan atau pemikiran sekaligus
bicaralah dengan perlahan sambil
menghindari teiakan, gunakan
komunikasi tertulis, atau meminta
bantuan kelurga untuk memahami ucapan
pasien)
 berikan dukungan psikologis
 gunakan juru bicara
 ulangi apa yang di sampaikan pasien

c.edukasi

 anjurkan berbicara perlahan


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 ajarkan pasien dan keluarga proses


kognitif, anatomis, dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan
berbicara

d. kolaborasi

 rujuk ke ahli patologi bicara atau


terapis
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

D. PELAKSANAAN

CATATAN PERKEMBANGAN (PROGRESS NOTE)

Diagnosa Keperawatan No.1

SLKI :

Tanggal Observasi dan Hasil

No. Indikator

1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S

1 - 1 - - 2 1 1 1 1 5
+ + + + +

2 1 1 - - 3 1 1 1 1 5
+ + + + + +

3 1 1 - - 3 1 1 1 1 5
+ + + + + +

4 1 1 - 1 4 1 1 1 1 5
+ + + + + + +

5 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5
+ + + + + + +
+

Keterangan Penilaian :

- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan

S : Skoring

Keterangan Skoring :

1:-
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2 : 1+

3 : 2+

4 : 3+

5 : 4+

Diagnosa Keperawatan No.2

SLKI :

Tanggal Observasi dan Hasil

No. Indikator

1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S

1 1 - - 1 1 2 1 1 1+ 1 5
+ + + + +

2 2 - - 1 1 2 1 1 1+ 1 5
+ + + + +

3 3 1 1+ 1 - 4 1 1 1+ 1 5
+ + + + +

4 4 1 1+ 1 1 5 1 1 1+ 1 5
+ + + + + +

5 5 1 1+ 1 1 5 1 1 1+ 1 5
+ + + + + +

Keterangan Penilaian :

- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan

S : Skoring

Keterangan Skoring :
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

1:-

2 : 1+

3 : 2+

4 : 3+

5 : 4+

Diagnosa Keperawatan No.3

SLKI :

Tanggal Observasi dan Hasil

No. Indikator

1 2 3 4 S 1 2 3 4 S 1 2 3 4 S

1 1 1+ 1+ - - 2 1+ 1+ 1+ 1+ 5

2 2 1+ 1+ + + 5 1+ 1+ 1+ 1+ 5

3 3 1+ - - 1 2 1+ 1+ 1+ 1+ 5
+

4 4 1+ - - 1 2 1+ 1+ 1+ 1+ 5
+

5 5 1+ 1+ 5+ 1 5 1+ 1+ 1+ 1+ 5
+

Keterangan Penilaian :

- : tidak sesuai
+ : sesuai yang diharapkan

S : Skoring

Keterangan Skoring :

1:-
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2 : 1+

3 : 2+

4 : 3+

5 : 4+
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

E. EVALUASI

Hari/Tanggal No. Dx
Evaluasi TTD
Jam Kep

23/11/2020 1 S: - Rosti

O: Data objektif:

 Pasien masih mengalami kelemahan


pada ekstrimitas kanan
 Hanya bisa beraktifitas di tempat
tidur
 Kemampuan pergerakan sendi
23/11/2020 2 terbatas
 Kekuatan otot
0 5
3 5 Rosti ttd
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

A: Masalah belum Teratasi

23 3 P: Lanjutkan intervensi Rosti ttd


/11/2020
S:

 Pasien mengangguk saat ditanya


pusing

O:

 TD: 160/80
 Pasien masihbmengalami kesulitan
berbicara dengan bibir
 GCS= E4M6V2

A:Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

S:-

O: Pasien masih tampak lemah

 Pasien masih sulit bicara


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Mulut tampak tidak simetris

A: Masalah belum teraatasi

P: lanjutkan intervensi

RESUME KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

NAMA KLIEN :Tn. K TANGGAL :23/11/2020

NO. REG :30

S O A P I E
Pasien  Tampak Hipervolemia Manajemen hipervolemia Manajemen hipervolemia S:
mengatakan perut observasi observasi  S: Pasien
perutnya pasien  Monitor intake dan output  Memonitor intake dan mengatakan
penuh cairan, membesar cairan output cairan masih ada
pasien  Terdapat  Monitor tanda  Memonitor tanda bengkak di
mengeluh edema hemokonsentrasi hemokonsentrasi area tangan
sulit BAK dibagian (mis, kadar natrium, dan (mis, kadar natrium, dan dan kaki
 Output 5- tangan dan albumin meningkat) albumin meningkat)  Masih sulit
8 gelas kaki ,piting  Monitor kecepatan  Memonitor kecepatan BAK
+4 infus secara ketat infus secara ketat  Input
 Produksi Terapeutik Terapeutik 50ml/24 jam
urin kurang  Timbang berat badan  menimbang berat O:
lebih 50 setiap hari badan setiap hari  Tampak
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

ml/24 jam  Batasi asupan cairan  memBatasi asupan edema di


dan garam cairan dan garam area tangan
 Tinggikan kepala  meninggikan kepala dan kaki.,
tempat tidur 30-40℃ tempat tidur 30-40℃ piting +2
Edukasi Edukasi output urin
 Ajarkan cara  mengajarkan cara 150cc/hari
membatasi cairan membatasi cairan A: Masalah belum

 Anjurkan melapor jika  menganjurkan teratasi

haluaran urin <0,5 melapor jika haluaran P: lanjutkan

mL/kg/jam dalam 6 urin <0,5 mL/kg/jam intervensi

jam dalam 6 jam  Kolaborasi


Kolaborasi Kolaborasi pemberia

 Kolaborasi pemberian  berKolaborasi diuretik

deuretik pemberian deuretik  Batasi


asupan
cairan dan
garam
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Manajemen jalan nafas Manajemen jalan nafas


Bersihan jalan
napas tidak  Monitor pola  Memonitor pola
Klen KU: Pasien efektif nafas(frekuensi,kedala nafas(frekuensi,kedala
mengatakan lemah berhubungan man , dan usaha man , dan usaha
sesak dan Terdapat suara dengan spasme napas) napas) S: Pasien
batuk napas jalan nafas  Posisikan semi fowler/  memposisikan semi mengatakan masih
berdahak tambahan fowler fowler/ fowler sesak dan batuk
:ronchi,  Lakukan penghisapan  melakukan + -
+ - lendir penghisapan lendir -
+ -  Ajarkan teknik batuk  mengajarkan teknik - -
pernapasan efektif batuk efektif P: Klien tampak
reguler  Berikan O2 jika perlu sesak, TD :100/60,
memberikan O2 jika perlu
RR: 28X/M,td: N:80X/M
100/60, RR: 27X/M
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

nadi:70x/m, S:37℃
suhu:37℃ Intervensi SIKI: Edukasi A: Masalah belum
Disfungsi seksualitas Intervensi SIKI: Edukasi teratasi
seksual Tindakan seksualitas P: lanjutkan
Data a. Observasi Tindakan intervensi
subjektif: • Observasi kesiapan a. Observasi manajemen jalan
• Pasien Data objektif: dan kemampuan menerima • mengObservasi napas
mengatakan •genetalia informasi kesiapan dan kemampuan S: Pasien
hasrat seksual kering b. Terapeutik menerima informasi mengatakan hasrat
menurun • Sediakan materi dan b. Terapeutik seksualnya tetap
• Pasien media pendidikan kesehatan • menyediakan materi menurun
mengungkap • Jadwalkan pendidikan dan media pendidikan • Pasien
kan kesehatan sesuai kesepakatan kesehatan mengungkapkan
ketertarikan • Berikan kesempatan •menJadwalkan pendidikan ketertarikan pada
pada untuk bertanya kesehatan sesuai kesepakatan pasangan tetap
pasangan • Fasilitasi kesadaran • memBerikan berubah
berubah keluarga terhadap anak dan kesempatan untuk bertanya O: -
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

remaja dan remaja serta • memFasilitasi A: Malah belum


pengaruh media kesadaran keluarga terhadap teratasi
c. Edukasi anak dan remaja dan remaja P: Lanjutkan
• Jelaskan anatomi dan serta pengaruh media intervensi
fisiologi sistem reproduksi c. Edukasi
Lki –laki dan perempuan • menjelaskan anatomi
• Jelaskan dan fisiologi sistem
perkembangan seksualitas reproduksi Lki –laki dan
sepanjang siklus kehidupan perempuan
• Anjurkan anak/ remaja • menjelaskan
tidak melakukan aktivitas perkembangan seksualitas
seksual di luar nikah sepanjang siklus kehidupan
• Anjurkan orang tua • memganjurkan anak/
menjadi edukator seksualitas remaja tidak melakukan
bagi anak- anaknya Jelaskan aktivitas seksual di luar nikah
perkembangan emosi masa • menganjurkan orang
anak dan remaja tua menjadi edukator
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

• Ajarkan keterampilan seksualitas bagi anak-


komunikasi asertif untuk anaknya Jelaskan
menolak tekanan teman perkembangan emosi masa
sebaya dan sosial anak dan remaja
• mengajarkan
keterampilan komunikasi
asertif untuk menolak tekanan
teman sebaya dan sosial
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Anda mungkin juga menyukai