Anda di halaman 1dari 2

Nama: Marwati M Leo

Kelas: X IPA 5

1. Bagaimana proses penyebaran Islam di kerajaan Bone, Soppeng, Wajo?

Menurut Prof. Dr. Ahmad M. Sewang dalam Islamisasi Kerajaan Gowa : Abad XVI sampai abad XVII,
Sultan Alauddin kemudian mengeluarkandekrit pada 9 November 1607 bahwa kerajaan Gowa
sebagai kerajaan Islam dan pusat Islamisasi di Sulawesi Selatan. Untuk merealisasikan dekrit itu,
Sultan Alauddin mengirim utusan ke kerajaan - kerajaan tetangga dengan membawa hadiah untuk
para raja. Kerajaan Kerajaan yang menyambut baik antara lain Sawitto, Balanipa, Bantaeng, dan
Selayar. Selain dengan jalan damai, menurut Ahmad, penyebaran Islam juga dilakukan dengan
peperangan. Tiga Kerajaan Bugis : Bone, Wajo, dan Soppeng yang tergabung dalam aliansi
Tellumpoccoe (tiga kerajaan besar), Persekutuan untuk menghadapi Kerajaan Makassar, menolak
seruan agar memeluk Islam. Maka, pecahlah perang antara kerajaan Makassar yang terdiri dari
kerajaan Bone, Soppeng, dan Wajo. Menurut lontara Bugis perang itu disebut mussu selleng (perang
pengislaman). Meskipun terjadi perang dengan raja-raja Bugis yang menolak ajaran pengislaman
akibat kesalahpahaman, Gowa senantiasa tetap menyebarkan Islam menurut prinsip dakwah
Islamiyah. Bagi masyarakat Bugis perang itu dianggap Sebagai musu selleng (perang pengislaman)
yang menyimpan banyak korban dan dendam. Ahmad menyatakan bahwa terlepas dari motivasi
yang mendorong Sultan Alauddin mengumumkan perang terhadap kerajaan-kerajaan Bugis, perang
itu menguntungkan proses Islamisasi di Sulawesi selatan sebab diiringi dengan pengislaman
terhadap raja-raja yang ditaklukkan.Gowa menaklukkan kerajaan Soppeng pada 1609, Kerajaan
Wajo pada 1610 dan kerajaan Bone pada 1611. Dengan Raja Bone masuk Islam,sebagian besar
wilayah Sulawesi Selatan telah memeluk Islam, kecuali Tana Toraja. Dengan demikian proses
Islamisasi antara 1605-1611 merupakan periode penerimaan Islam secara besar-besaran.

2. Mengapa Kerajaan Bone, Soppeng, Wajo membentuk alliansi tellu poncoe dan bagaimana akhir
kesepakatan tersebut!

Aliansi tellumpoccoe adalah aliansi yang melibatkan tiga kerajaan Bugis, yaitu Bone, Soppeng, dan
Wajo. Alliansi ini didasarkan pada keinginan untuk mengikat tali persaudaraan ketiga kerajaan Bugis
tersebut. Selain itu motifnya adalah untuk bersatu menentang agresi Kerajaan Gowa yang
merupakan penguasa adi daya di daratan Sulawesi pada zamannya.

Akhir dari kesepakatan ini pecah adalah saat Wajo berpihak ke Gowa dengan alasan Bone dan
Soppeng berpihak ke Belanda. Saat Gowa dikalahkan oleh Armada gabungan Bone, Soppeng, VOC,
dan Buton, Arung Matowa Wajo pada saat itu, La Tenri Lai To Sengngeng tidak ingin
menandatangani perjanjian Bungayya. Akibatnya pertempuran dilanjutkan dengan drama
pengepungan wajo, tepatnya Benteng Tosora selama 3 bulan oleh armada gabungan Bone,dibawah
pimpinan Arung Palakka.

3. Mengapa sampai terjadi perang antara Gowa dengan kerajaan Bone,Soppeng, Wajo?

Terjadi perang antara Gawa dengan kerajaan Bone, Soppeng,dan Wajo ini disebabkan oleh 3
kerajaan bugis yang tergabung dalam aliansi Tellumpoccoe menolak seruan agar memeluk Islam.
Maka pecahlah perang antara kerajaan Gowa dan kerajaan Bone Soppeng, Wajo yang disebut
sebagai musu selleng (perang pengislaman)

4.Kemukakan ungkapan-ungkapan bijak yang menjadi Filosofi orang-orang tua kita dari kerajaan-
kerajaan Islam di Sulsel yang relevan dan dapat dijadikan contoh Sikap di zaman sekarang.

- "Macca na malempu' " =Pintar dan jujur

-"Taro ada' taro gau "= Satu kata satu perbuatan

- "Sipakatau' " = Memanusiakan manusia

- "Sipakalebbi" = Saling menghargai

- "Sipatokkong" = Saling membantu

Anda mungkin juga menyukai