Anda di halaman 1dari 9

Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.

155

PEMANFAATAN DAN BIOAKTIVITAS TABAT BARITO (Ficus deltoidea JACK)

Marina Silalahi

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Kristen Indonesia


e-mail: marina_biouki@yahoo.com; marina_silalahi@uki.ac.id

ABSTRAK

Tabat barito atau Ficus deltoidea (FD) merupakan tanaman obat yang telah lama digunakan masyarakat lokal
Indonesia terutama di pulau Sumatera dan Kalimantan, namun belum sepopuler di Malaysia. Beberapa kendala
dalam pengembangan tumbuhan sebagai obat tradisional adalah ketebatasn informasinya. Penulisan artikel ini
didasarkan pada kajian literature yang terbit secara on line maupun ofline tentang manfaat dan bioaktivitas FD.
Data yang diperoleh disintesakan sehingga diperoleh informasi yang konfrehensif. Secara etnobotani FD
digunakan untuk mengatasi luka, diare, diabetes mellitus, tonik pasca melahirkan, penambah stamina dan obat
kanker. Ficus deltoidea memiliki bioaktivitas sebagai anti diabetes mellitus, anti kanker, anti mikroba,
aprosidiak, anti inflamasi, antioksidan dan anti obesitas. Aktivitas FD berhubungan dengan kandungan metabolit
sekundernya terutama asam ursolik, fenolat, flavonoid, isoviteksin, moretenol, betulin, lupenone, dan lupeol.
Isoviteksin memiliki aktivitas sebagai antiangiogenik dan anti kanker. Bioaktivitas FD sebagai anti kanker dan
obesitas perlu dilanjutkan sehingga dapat dikembangkan sebagai obat alternatif.

Kata Kunci: Ficus deltoidea, isoviteksin, anti kanker

ABSTRACT

Tabat Barito or Ficus deltoidea (FD) is a medicinal plant has long been used by local people in Indonesian,
especially on the Sumatra and Kalimantan islands, but has been not as popular as in Malaysia. The some
obstacles in the development of plants as traditional medicine is limited information. The writing of this article is
based on a study of the literature published online and online about the benefits and bioactivity of FD. The data
obtained is synthesized so that information is obtained that is comprehensive. Ethnobotany FD is used to treat
wounds, diarrhea, diabetes mellitus, postpartum tonics, stamina enhancers, and cancer drugs. Ficus deltoidea
has bioactivity as anti-diabetes mellitus, anti-cancer, anti-microbial, aprosidiac, anti-inflammatory, antioxidant
and anti-obesity. Ficus deltoidea activity is related to the content of secondary metabolites, especially ursolic
acid, phenolics, flavonoids, isovitexin, moretenol, betulin, lupenone, and lupeol. Isovitexin has antiangiogenic
and anti-cancer activity. Bioactivity FD as an anti-cancer and obesity needs to be continued so that it can be
developed as an alternative medicine.

Keywords: Ficus deltoidea, isovitexin, anti-cancer

A. Pendahuluan tumbuhan sering dikaitkan dengan


Ficus deltoidea (FD) atau yang karakter yang dimiliki oleh tumbuhan.
lebih dikenal dengan tabat barito Si raja landong memiliki arti tanaman
merupakan tumbuhan obat yang telah yang memiliki seperti tahi lalat
lama dimanfaatkan oleh berbagai etnis (landong) karena pada permukaan
di Indonesia khususnya masyarakat bawah setiap helaian daun Fd
lokal di Pulau Sumatera, Kalimantan memiliki 1-2 titik coklat yang
(Rojo et al. 1999), dan juga Malaysia menyerupai tahi lalat (Gambar 1).
(Bunawan et al. 2014). Oleh Ficus deltoidea merupakan spesies
masyarakat lokal Indonesia FD lebih dalam famili Moraceae yang
dikenal sebagai tabat barito, namun berhabitus perdu dan sebagian
oleh etis Batak Simalungun disebut merupakan tumbuha epipit dan
dengan siraja landong (Silalahi et al. ditemukan pada hutan sekunder
2015a), sedangkan oleh Batak Karo (Silalahi 2014). Di Malaysia, FD
dikenal dengan tawar palitan (Silalahi digunakan untuk mengatasi gangguan
2014). Pemberian nama lokal pada setelah melahirkan, kadar glukosa

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 29
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.155

darah, dan tekanan darah (Norrizah et pemanfaatnya dapat dikembangkan


al. 2012), sedangkan oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif terutama
lokal etnis Batak Simalungun pada penyakit yang berhubungan
digunakan sebagai bahan untuk dengan gangguan metabolisme seperti
pembuatan ramuan tinuktuk (ramuan kanker, obesitas, dan diabetes
untuk meningkatkan stamina) (Silalahi mellitus.
et al. 2015a). Walaupun masayarakat
lokal etnis Batak telah lama B. Metode
memanfaatkan FD, namun Penulisan artikel ini didasarkan
ppenegmabangannya masih tertinggal pada kajian literature yang telah terbit
dibandingkan Malaysia. Bunawan et secara on line maupun off line. Untuk
al. (2014) telah mengembangkan artikel yang terbit secara on line di
ramuan FD menjadi “teh”, herbal dan perole ari google scholar, jurnal ilmiah
tonik kesehatan. dengan menggunakan kata kunci Ficus
Fatihah et al. (2014) menyatakan deltoidea, bioactivity of Ficus
bahwa FD memiliki variasi morfologi deltoitea, dan botany of Ficus
yang sangat ekstrim dan batas-batas deltoidea. Artikel yang diperoleh
yang tidak jelas di antara varietasnya disintesakan sehingga memberi
sehingga identifikasinya sering yang informasi yang konfrehensif tentang
menyesatkan varietasnya. Pedagang pemanfaatan FD.
tumbuhan obat di pasar Kabanjahe,
Sumatera Utara telah lama C. Hasil dan Pembahasan
memperjual-belikan FD, namun saat Ficus merupakan salah satu genus
ini pasokan sudah mulai sulit yang terdapat dalam famili Moraceae.
ditemukan (Silalahi et al. 2015b). Ficus memiliki sekitar 800 spesies
Oleh pedagang di pasar Kabanjahe, (Sirisha et al. 2010) -1000 spesies
FD merupakan salah satu tumbuhan (Rojo et al. 1999) salah satunya
yang digunakan sebagai ramuan obat anggota spesiesnya Ficus deltoidea.
kanker. Ficus deltoidea Jack sinonim dengan
Berbagai penyakit gangguan Ficus diversifolia Blume (1825), Ficus
metabolisme semakin meningkat lutescens Desf. (1829), Ficus
karena pola makan yang tidak motleyana Miq (1867). Distribusi di
seimbang seperti diabetes mellitus, Thailand, Semenanjung Malaysia,
kanker dan obesitas. Penggunaan Sumatera, Jaa, Borneo, Philphina
tumbuhan sebagai obat alternatif (Palawan), Sulawesi, dan telah di
semakin menarik dikaji termasuk FD introdus di Indo-China, India dan
karena dianggap memiliki efek Pakistan (Rojo et al 1999). Ficus
samping yang lebih rendah deltoidea memiliki variasi yang sangat
dibandingkan dengan obat sintetis. luas sehingga terdapat variasi dalam
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat karakter morfologinya.
tradisional berhubungan dengan Vernaculer name FD antara lain
bioaktivitasnya dan kandungan tabat barito (Indonesia), ara burung,
metabolit sekundernya. Pemahaman ara tanah dan arah jelatah (Malysia)
tentang bioaktivitas sangat penting (Rojo et al. 1999), siraja landong
sehingga dapat meminalisasi efek (Silalahi et al. 2015a) dan tawar
samping dari penggunaan tumbuha palitan (Silalahi 2014). Di Malaysia
obat. Artikel ini akan memberi FD dikenal dengan nama mas cotek,
informasi tentang pemanfaatan FD telinga beruk, serapat angin, sempit-
sebagai obat tradisional dihubungkan sempit, agoluran (Bunawan et a.l
dengan bioaktivitasnya, sehingga 2014). Ficus deltoidea memiliki ciri-

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 30
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.155

ciri: tumbuhan epifit yang selalu hijau menggarpu. Memiliki stipula dengan
(evergreen) atau perdu kecil dengan panjang 8-12 cm, berasangan atau
tinggi hingga 2m. Daun berbentuk sendiri berbentuk globose hingga
bulat telur hingga ellips atau deltaoid oblong. Bunga jantan tersebar dengan
dengan ukuran 2,5-8 cm x 1,3-7,5 cm 23 tepal yang bebas dan 2 stamen.
dengan bagian basal cuneate, bagian Bunga betina sesil hingga subsesil
apeks tumpul atau melebar. Bagian dengan 3-4 tepal. Ficus deltoidea
tepi daun rata dengan spot bewarna memiliki variasi spesies dengan
putih dibagian ata, dengan bewarna berbagai varietas. Umumya ditemukan
seperti karat dibagian permukaan di dataran rendah hingga ketinggian
bawah dan tulang daun terkadang 3.200 m dpl (Rojo et al. 1999).

Gambar 1. Tabat barito (Ficus deltoidea) yang diperoleh dari hutan sekunder Sumatera Utara
(Dokumentasi pribadi)

Fatihah et al. (2014) menyatakan intermedia, var. kunstleri, dan var.


bahwa Fd memiliki variasi morfologi Motleyana menyatkan bahwa karakter
yang sangat ekstrim dan batas-batas morfologi dalam jenis bentuk daun,
yang tidak jelas di antara varietasnya ukuran, tekstur permukaan, margin,
sehingga identifikasinya sering yang midrib dichotomous, dan panjang
menyesatkan varietasnya. Fatihah et tangkai daun (Gambar 2). Variasi
al. (2014) yang melakukan penelitian karakter anatomi FD terdapat pada
pada 7 varietas F. deltoidea, yaitu var. struktur lamina, daun epidermis, dan
deltoidea, var. angustifolia, var. pelepah (Fatihah et al. 2014).
trengganuensis, var. bilobata, var.

Gambar 2. Keragaman bentuk daun dari berbagai varietas Ficus deltoidea. Gambar bagian kiri menunjukkan
permukaan atas, sedangkan bagian kanannya menunjukkan permukaan bawah. A. var. kunstleri, B. var.
trengganuensis, C. var. bilobata, D. var. angustifolia, E. var. deltoidea, F. var. intermedia, G. var. Motleyana
(Fatihah et al. 2014)

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 31
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.155

Mat et al. (2011) memperlajari menghidrolisis karbohidarat seperti α-


enam varietas Fd termasuk varietas glucosidase dan α-amylase merupakan
deltoidea, angustifolia, salah satu pendekatan untuk
trengganuensis, bilobata, intermedia, mengontrol hiperglicemia (Farsi et al.
dan kunstleri. Bagian atas, tengah dan 2011) atau meningkatkan pengbilan
bawah tanaman menunjukkan variasi glukosa di otot atau pengurangan
morfologi dalam hal panjang daun, glukoneogenesis di hati (Adam et al.
lebar daun, luas daun dan panjang 2007). Ekstrak air FD pada dosis 1000
tangkai daun. FD memiliki daun mg/kg memiliki aktivitas
heterophila karena dedaunan dari hipoglikemik setelah dua jam
tanaman muda berbeda dari tanaman pemberian ekstrak pada tikus diabetik
dewasa. Heterophila bentuk daun (Adam et al. 2007).
terdeteksi dalam varietas angustifolia, Ekstrak metanol dari daun FD
bilobata, intermedia dan menghambat pegaruh enzim α-
trengganuensis, sementara enam glucosidase dan α-amylase, sehingga
varietas F. deltoidea menunjukkan dapat digunakan sebagai obat diabetes
apeks daun heterophila (Mat et al. mellitus. Fraksi n-butanol
2011). menunjukkan pengaruh signifikan
Ficus deltoidea salah satu obat menghambat α-glucosidase dan α-
tradisional yang paling populer amylase (nilai IC50=15,1 dan 39,42
tanaman Malaysia, Kalimantan dan μg/ml) secara berurutan. Fraksi n-
juga etnis Batak di Sumatera Utara butanol FD mengandung isovitexin
(Silalahi 2015a). FD di Malaysia (24,63 mg/g) dan vitexin (8,3 mg/g)
digunakan mengatasi luka, rematik, lebih tinggi dibandingkan dengan
tonik setelah melahirkan, dan anti ekstraksi dengan menggunakan fraksi
diabetes mellitus (Bunawan et al. lainnya (Farsi et l 2011).
2014). Oleh masyarakat lokal etnis Adam et al. (2011) menyatakan
Batak FD telah diperjual-belikan dan bahwa aktivitas antihiperglikemia dari
digunakan sebgai ramuan obat kanker FD dimediasi melalui stimulasi sekresi
dan penambah stamina (Silalahi et al. indulin dari sel β pankresa,
2015b). Bagi masyarakat Asia meningkatkan pengambilan glukosa
Tenggara daun FD telah digunakan oleh sel-sel adiposit, augmentasi
sebagai obat tradisional untuk (pengumpulan) sekresi adinoponeksin
mengobati diabetes mellitus, dari sel-sel adiposit. Aktivitas
peradangan, diare, dan infeksi (Farsi et pankeatik dan ekstra pankreatik dari
al. 2016). Walaupun sebagai obat FD menunjukkan potensinya sebagai
tradisional FD digunakan untuk obat oral anti DM. Sifat sekresi
mengatasi berbagai penyakit, namun adinoponektin dan sensivitas insulin
bioaktivitas yang telah teruji meliputi menunjukkan potensi FD sebagai obat
anti diabetes mellitus, anti kanker, anti DM tipe-2 yang berhubungan dengan
obesitas, anti mikroba, aprosidiak, anti resistensi terhadap insulin (Adam et
inflamasi dan anti oksidan. al. 2011). FD merupakan tanaman
Diabetes mellitus merupakan obat yang sangat populer di Malysia
penyakit yang disebabkan kadar dan telah dikembangkan menjadi
glukosa darah di atas normal atau kapsul, teh dan teh tonik (Bunawan et
sering disebut dengan hiperglikemia. al. 2014).
Ficus deltoidea telah lama digunakan Kanker merupakan salah satu
sebagai obat tradisional untuk penyebab kematian manusia, yang
mengatasi penyakit diabetes mellitus. disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
Penghambatan enzim yang yang berlebihan, oleh karena itu

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 32
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.155

senyawa anti kanker merupakan ovarium manusia tidak diamati dalam


senywa yang dapat menghambat atau ekstrak air, tetapi pada ekstrak etanol
mengakibatkan kematian sel. Daun FD terjadi fragmentasi DNA pada
memiliki aktivitas terhadap kanker konsentrasi 1000 μg/ml dan DNA
ovarium (Norrizah et al. 2012), kanker terpecah sekitar 200 Kbp. Apoptosis
payudara (Shafaei et al. 2014), kanker terlihat pada 1000 μg/ml dari kedua
prostat (Hanafi et al. 2017). Ekstrak ekstrak daun FD (Akhir et al. 2011).
daun FD mampu menghambat Aktivitas antiangiogenik
pertumbuhan kanker melalui: (1) berhubungan dengan asam ursolik,
apoptosis dengan mengaktifkan jalur fenolat total dan flavonoid dari ekstrak
intrinsik, (2) penghambatan migrasi metanol dan ekstrak air FD (Shafaei et
dan invasi dan (3) menghambat al. 2014). Ekstrak metanol dan air FD
angiogenesis (Hanafi et al. 2017). mengandung kadar asam ursolik,
Senyawa dan jenis organ FD yang fenolat total dan flavonoid (Shafaei et
digunakan untuk ekstrasi sangat al. 2014). Senyawa fenolik utama
berpengaruh terhadap kemampuan yang terdapat pada daun FD adalah
menghambat pertumbuhan sel. Ekstrak fenol 27,12% dan 2,4-bis
air daun FD memiliki nilai (dimetilbenzil) -6-t-butilfenol 11,83%
IC50=224,39 ± 6,24 μg/ml lebih tinggi (Wei et al. 2011). Ekstrak FD
dibandingkan dengan ekstrak air nilai mengandung isovitexin dalam var.
IC50 143,03 ± 20,21 μg/ml pada sel angustifolia; dan asam oleanolic,
karsinoma ovarium manusia (Akhir et moretenol, betulin, lupenone,dan
al. 2011). Ekstrak metanol dan ekstrak lupeol dalam var. Deltoidea (Hanafi et
air FD pada dosis 100 μg disc-1 al. 2017). Senyawa isovitexin
menghambat vaskularisasi membran memiliki aktivitas antiproliferatif
chorioallantoic embrio ayam dengan (Hanafi et al. 2017).
penghambatan nilai-nilai dari 62,0 ± Aprosidiak merupakan istilah yang
6,3 dan 43,3 ± 4,8% secara berurutan. digunakan untuk meningkatkan libido
Ekstrak metanol dan air FD atau gairah seksual. Beberapa
menunjukkan sitotoksisitas terhadap tumbuhan yang telah lama digunakan
sel kanker payudara dan usus besar, untuk meningkatkan aktivitas seksual
namun non-sitotoksik melawan sel-sel seperti pasak bumi (Eurycoma
endotel normal. Pada cincin aorta longifolia) (Achmad et al. 2008).
tikus, ekstrak metanol dan air FD Secara etnobotani tumbuhan yang
menghambat pertumbuhan pembuluh digunakan sebagai aprosidiak
darah kecil (mikrovessel) dengan nilai merupakan tanaman yang dapat
IC50 48,2 ± 1,1 dan 62,7 ± 1,4 μgml-1, meningkatkan stamina termasuk FD
secara berurutan. (Shafaei et al. 2014). (Silalahi et al. 2015a). Pemberian
Ekstrak metanol daun aktivitas ekstrak metanol buah dan daun FD
sitotosik melawan sel line HL-60 mempengaruhi sistem reproduksi tikus
dengan IC50 sebesar 11,4 lebih rendah (Norrizah et al. 2012). Silalahi et al.
dibandingkan buah dengan IC50 (2015a) menyatakan bahwa FD
sebesar 13,6 µg mL-1 (Norrizah et al. merupakan salah satu bahan dalam
2012). pembuatan ramuan tinukuk tawar
Sel-sel kanker A2780 menunjukkan (ramuan penambah stamina) oleh etnis
respon yang berbeda pada profil Batak Simalungun. Berat epididimis,
pertumbuhan sel terhadap perlakuan jumlah dan viabilitas sperma
dengan konsentrasi yang berbeda dari meningkat secara signifikasn ketika
ekstrak air dan etanol dari Fd. diberi ekstrak buah Fd, namun
Fragmentasi DNA sel karsinoma menurunkan berat testes dan jumlah

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 33
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.155

sperma normal pada tikus jantan Fusobacterium nucleatum merupakan


(Norrizah et al. 2012). bakteri patogen di rongga mulut
Nurdiana et al. (2012) menyatakan (Azizan et al. 2017).
bahwa disfungsi seksual dan Konsentrasi hambat minimum
infertilitas pada laki-laki sebagaian ekstrak daun FD terhadap E. coli, B.
berhubungan dengan penyakit diabetes subtilis dan S. aureus adalah 150, 220
mellitus dan penyakit jantung. Dalam dan 130 μg/ml secara berurutan
percobaan di laboratorium, injeksi (Suryati et al. 2011). Kemampuan
aloksan monohidrat secara signifikan ekstrak FD menghambat pertumbuhan
menurunkan kadar testosteron, jumlah bakteri berhubungan dengan senyawa
sperma dan motilitas tetapi secara lupeol (Suryati et al. 2011) dan
signifikan meningkatkan kadar essensial oil (Azizan et al. 2017).
glukosa darah, tingkat pembekuan Essensial oil yang terdapat di daun FD
darah dan kelainan sperma (Nurdiana terutama terdiri dari sesquiterpenoids
et al. 2012). Pemberian ekstrak air (60,9%), dan caryophyllene (36,3),
dan etanol daun FD pada tikus secara humulene (5,5%) dan germacrene D
signifikan meningkatkan tingkat (7,7%) (Azizan et al. 2017).
testosteron, jumlah sperma dan Antioksidan merupakan senyawa
motilitas (Nurdiana et al. 2012). yang berfungsi untuk menangkal
Berbagai jenis mikroba memiliki radikal bebas. Ekstrak daun FD
sifat patogen sehingga dapat memiliki aktivitas sebagai aktivitas
menyababkan penyakit pada manusia. antioksidan (Wei et al. 2011). Dalam
Untuk menghambat pertumbuhan percobaab di laboratorium aktivitas
tatau untuk merasngsang kematian sebagai antioksidan diuji dengan
mikroba digunakan senyawa anti metode pemulungan radikal bebas
mikroba. Aktivitas ekstrak FD sebagai oleh α, α-diphenyl-β-picrylhydrazyl
anti mikroba telah dilaporkan oleh (DPPH). Pada konsentrasi maksimum
Suryati et al. (2011) dan Azizan et al. ekstrak FD mampu menghambat
(2017). Ficus deltoidea memiliki pemulungan 30% DPPH (Wei et al.
antibakteri sedang hingga kuat sifat 2011). Spesies Ficus kaya sumber
terhadap bakteri oral tujuh strain senyawa polifenol, flavanoid yang
patogen yang menyebabkan gangguan bertanggung jawab untuk sifat
struktur membran atau dinding sel antioksidan kuat yang membantu
bakteri (Azizan et al. 2017). dalam pencegahan dan terapi berbagai
Ekstrak daun FD menghambat oksidatif penyakit terkait stres (Sirisha
pertumbuhan Eschericia coli, Bacillus et al. 2010).
subtilis dan Staphylococsus aureus Kandungan senyawa fenolik total
(Suryati et al. 2011), Enterococcus pada buah FD dipengaruhi oleh
faecalis, Streptococcus mutans, senyawa yang digunakan untuk
Streptococcus mitis, Streptococcus ekstraksi. Buah FD yang diekstrak
salivarius, Aggregatibacter dengan heksana menunjukkan
actinomycetemcomitans, kandungan fenolik total yang tinggi
Porphyromonas gingivalis, dan (259,2 mg/g GAE) diikuti metanol
Fusobacterium nucleatum (Azizan et (245,2 mg/g GAE) dan klorofom
al. 2017). Enterococcus faecalis, (159,2 mg/g GAE) (Aris et al. 2009).
Streptococcus mutans, Streptococcus Walaupun kandungan fenolik total
mitis, Streptococcus salivarius, ekstrak heksana lebih tinggi, namun
Aggregatibacter hasil uji DPPH, menunjukkan bahwa
actinomycetemcomitans, ekstrak metanol dan klorofom
Porphyromonas gingivalis dan memiliki aktivitas penangkapan

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 34
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.155

radikal bebas melebihi 50% pada senyawa vitexin dan isovitexin sebesar
konsentrasi 250 μg/mL dan 125 2,45 ± 0,00 - 19 ± 0,12 mg/g dan 1,58
μg/mL (Aris et al. 2009). Penelitian ± 0,02 - 41,49 ± 0,47 mg/g secara
yang berbeda ditunjukkan oleh Sin et (Abdullah et al. 2009). Aktivitas
al. (2018) kandungan fenolik total ekstrak FD yang ditemukan sebanding
ekstrak air FD lebih tinggi dengan apigenin, asam
deibandingkan dengan ekatrak nordihydroguaiaretic, indometasin,
lainnya. Ekstrak air FD memiliki yang digunakan sebagai kontrol (p
kandungan fenolik total (368,42 ± <0,05).
6,37 mg GAE/g), diikuti oleh metanol Jumlah penderita obesitas semakin
(295,03 ±16,65 mg GAE/g) dan etanol meningkat karena komsumsi makanan
(263,45 ± 5,28 mg GAE/g). Nilai IC50 yang berlebihan. Obesitas secara
terendah berdasarkan grafik langsung maupun tidak langsing
penghambatan persentase terhadap sering berhubungan dengan gangguan
konsentrasi sampel ditunjukkan oleh jantung, stroke dan diabetes mellitus.
ekstrak etanol (16,5 μg/mL), diikuti Penumpukan jaringan lemak (adiposa)
oleh ekstrak metanol (22,0 μg / mL), merupakan indikasi dari obesitas, oleh
dan ekstrak air (23,5 μg/mL) (Sin et karena senyawa yang menghambat
al. 2018). 85% dari aktivitas pembentukan lemak berpotensi
antioksidan total dari infus FD berair sebagai anti obesitas. Won et al.
disebabkan monomer flavan-3-ol dan (2012) menyatakan bahwa ekstrak FD
proanthocyanidins (Omar et al. 2011). var. deltoidia dan var. Angustifolia
Sebanyak 19 senyawa kimia berhasil dapat digunakan sebagai obat
diidentifikasi dengan fenol 27,12% pelangsingan alami, pada 3T3-L1
dan 2,4-bis (dimetilbenzil) -6-t- adiposit. Studi mengungkapkan bahwa
butilfenol 11,83% sebagai yang utama ekstrak metanol dan ekstrak air FD
senyawa (Wei et al. 2011). dari kedua var. deltoidia dan var.
Inflamasi atau peradangan angustifolia secara signifikan
merupakan reaksi tubuh untuk menghambat pematangan
melindungi diri terhadap kerusakan preadipocytes. (Woon 2012).
dala tubuh. Ekstrak daun FD memiliki
sifat anti inflamasi (Abdullah et al. D. Kesimpulan dan Saran
2009). Secara tradisional FD Berdasarkan hasil penelitian dan
digunakan untuk mengobati penyakit pembahasan yang dilakukan, maka
seperti luka, luka, dan reumatik dapat disimpulkan: (1) Sebagai obat
(Zakaria et al. 2011). Tikus percobaan tradisonal Ficus deltoidea digunakan
(n=6) yang diinduksi dengan untuk mengatasi luka, diare, diabetes
peradangan akut (uji edema, mellitus, tonik pasca melahirkan,
keragenan) dan peradangan kronis (uji penambah stamina dan obat kanker,
granuloma, uji formalin) kemudaaian (2) Bioaktivitas Ficus deltoidea
diberi ekstrak air daun FD pada dosis sebagai anti diabetes mellitus, anti
30, 100, dan 300 mg/kg diberikan kanker, anti mikroba, aprosidiak, anti
secara intraperitoneal menunjukkan inflamasi, antioksidan dan anti
aktivitas anti-inflamasi yang obesitas, (3) Aktivitas FD
signifikan (p <0,05) di semua tes berhubungan dengan kandungan
(Zakaria et al. 2011). metabolit sekundernya terutama asam
Ekstrak FD memiliki aktivitas anti- ursolik, fenolat, flavonoid, isoviteksin,
inflamasi yang diuji secara in vitro moretenol, betulin, lupenone, dan
yaitu lipoxygenase, hyaluronidase dan lupeol.
edema. Ekstrak FD mengandung

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 35
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.155

Daftar Pustaka

Achmad, S.J., Syah, Y.M., Hakim, E.H., Juliawaty, 7(12): 52441.


L.D., Makmur, L. & Mujahidin, D. (2008). doi:10.1371/journal.pone.0052441
Ilmu kimia dan kegunaan tumbuh-tumbuhan Hanafi, M.M.M., Afzan, A., Yaakob, H., Aziz, R.,
obat Indonesia, Institut Teknologi Bandung. Sarmidi, M.R., Wolfender, J.L. & Prieto,
Bandung, viii + 350 hlm. J.M. (2017). In vitro pro-apoptotic and anti-
Adam, Z., Hamid, M., Ismail, A. & Khamis, S. migratory effects of Ficus deltoidea L. plant
(2007). Effect of Ficus deltoidea aqueous extracts on the human prostate cancer cell
extract on blood glucose level in normal and lines PC3. Frontiers in Pharmacology
mild diabetic rats. Jurnal Sains Kesihatan 8(895): 1-20.
Malaysia 5(2): 9-16. Mat, N., Rosni, N.A., Rashid, N.Z.A., Haron, N.,
Abdullah, Z., Hussain, K., Ismail, Z. & Ali, R.M. Nor, Z.M., Nudin, N.F.H., Yunus, A.G. &
(2009). Anti-inflammatory activity of Ali, A.M. (2010). Leaf morphological
standardised extracts of leaves of three variations and heterophylly in Ficus
varieties of Ficus deltoidea. International deltoidea Jack (Moraceae). J. Trop. Agric.
Journal of Pharmaceutical and Clinical and Fd. Sc. 38(1): 115-122.
Research 1(3): 100-105. Norrizah, J.S., Norizan, A., Ruzaina, S.A.S.,
Akhir, N.A.M., Chua, L.S., Majid, F.A.A. & Dzulsuhaimi, D. & Hidayah, M.S.N. (2012).
Sarmidi, M.R. (2011). Cytotoxicity of Cytotoxicity activity and reproductive
aqueous and ethanolic extracts of Ficus profiles of male rats treated with methanolic
deltoidea on human ovarian carcinoma cell exctracts of Ficus deltoidea. Research
line. British Journal of Medicine & Medical Journal of Medicinal Plant 6(2): 197-202.
Research 1(4): 397-409. Nurdiana, S., Idzham, M.A.Z., Zanariah, A. &
Aris, S.R.S., Mustafa, S., Ahmat, N., Jaafar, F.M. Hakim, M.L. (2012). Effect of Ficus
& Ahmad, R. (2009). Phenolic content and deltoidea leaves extracts on blood clotting,
antioxidant activity of fruits of Ficus sperm quality and testosterone level in
deltoidea var Angustifolia Sp. The alloxan-induced male diabetic rats.
Malaysian Journal of Analytical Sciences International Journal of Pharmaceutical
13(2): 146-150. Sciences Review and Research 13(1): 111-
Azizan, N., Said, S.M., Abidin, Z.Z. & Jantan, I. 115.
(2017). Composition and antibacterial Rojo, J.P., Pitargue, F.C. & Sosef, M.S.M. (1999).
activity of the essential oils of Orthosiphon Ficus, in: Plant Resources of South-East
stamineus Benth and Ficus deltoidea Jack Asia. No. 12(1) Medicinal and Poisonous
against pathogenic oral bacteria. Molecules Plant 1. De Padua, L.S., Bunyapraphatsara,
22(2135): 1-18. N. & Lemmens, R.H.M.J. (Editor).
Bunawan, H., Amin, N.M., Bunawan, S.N., Backhyus Publisher, Leiden, The
Baharum, S.N. & Noor, N.M. (2014). Ficus Netherland: 277-289.
deltoidea Jack: A review on its Shafaei, A., Muslim, N.S., Nassar, Z.D., Aisha,
phytochemical and pharmacological A.F.A., Majid, A.M.S.A. & Ismail, Z.
importance. Hindawi Publishing (2014). Antiangiogenic effect of ficus
Corporation. Evidence-Based deltoidea jack standardised leaf extracts.
Complementary and Alternative Medicine. Tropical Journal of Pharmaceutical
ID 902734, 8 pages. Research 13(5): 761-768.
http://dx.doi.org/10.1155/2014/902734. Silalahi, M. (2014). The ethnomedicine of the
Farsi, E., Shafaei, A., Hor, S.Y., Ahamed, M.B., medicinal plants in sub-ethnic batak north
Yam, M.F., Asmawi, M.Z. & Ismail, Z. sumatra and the conservation perspective.
2013. Genotoxicity and acute and Indonesia. PhD Thesis, University Indonesia
subchronic toxicity studies of a standardized of Biology Departement.
methanolic extract of Ficus deltoidea leaves. Silalahi, M., Nisyawati, Walujo, E.B., & Supriatna,
Clinics 68(6): 865-875. J. (2015a) Local knowledge of medicinal
Fatihah, H.N.N., Mat, N., Zaimah, A.R.N., plants in sub-ethnic Batak Simalungun of
Zuhailah, M.N., Norhaslinda, H., Khairil, North Sumatra, Indonesia. Biodiversitas
M., Ghani, A.Y. & Ali, A.M. (2012). 16(1): 44-54.
Morphological phylogenetic analysis of Silalahi, M., Nisyawati, Walujo, E.B., Supriatna, J.,
seven varieties of Ficus deltoidea Jack from & Mangunwardoyo, W. (2015b) The local
the Malay Peninsula of Malaysia. Plos One knowledge of medicinal plants trader and
diversity of medicinal plants in the

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 36
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.155

Kabanjahe traditional market, North Wei, L.S., Wee, W., Siong, J.Y.F. & Syamsumir,
Sumatra, Indonesia. Journal of D.F. (2011). Characterization of antioxidant,
Ethnopharmacology 175: 432-443. antimicrobial, anticancer property and
chemical composition of Ficus deltoidea
Sin, M.H., Mamat, A.S., Aslam, M.S. & Ahmad, Jack. leaf extract. Journal of Biologically
M.S. (2017). Total phenolic content and Active Products from Nature 1(1): 1-6.
anti-oxidant potential of Ficus deltoidea Woon, S.M., Seng, Y.W., Ling, A.P.K., Chye, S.M.
using green and non-green solvents. J & Koh, R.Y. (2014). Anti-adipogenic effects
Pharm Negative Results 8: 15-9. of extracts of Ficus deltoidea var. deltoidea
Sirisha, N., Sreenivasulu, M., Sangeeta, K. & and var. angustifolia on 3T3-L1 adipocytes.
Chetty, C.M. (2010). Antioxidant properties J Zhejiang Univ-Sci B (Biomed &
of ficus species-a review. International Biotechnol) 15(3): 295-302.
Journal of Pharm Tech Research 2(4): Zakaria, Z.A., Hussain, M.K., Mohamad, A.S.,
2174-2182. Abdullah, F.C. & Sulaiman, M.R. (2011).
Suryati, Nurdin, H., Dachriyanus, & Lajis, M.N.H. Anti-inflammatory activity of the aqueous
(2011). Structure elucidation of antibacterial extract of Ficus deltoidea. Biological
compound from Ficus deltoidea Jack leaves. Research for Nursing 000(00) 1-8. DOI:
Indo. J. Chem 11(1): 67-70. 10.1177/1099800410395378
http://brn.sagepub.co: 1-8.

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 37

Anda mungkin juga menyukai