Anda di halaman 1dari 20

LOGBOOK BLOK 4

BIOMEDIK 2
DISKUSI KELOMPOK KE-2

Hari dan Tanggal : Rabu, 7 April 2020

Waktu : 13.00 - 15.50

Bahan Kajian : Biokimia

Pokok Bahasan : Sistem Pencernaan Manusia

Sub Pokok Bahasan : Proses Pencernaan Pada Manusia

Narasumber : Dr. Euis Reni Yuslianti, drg., M.Kes

Kontributor Terkait :

Fasilitator : Prof. Dr. Rachman Ardan,drg., Sp.Prost

Kelompok : 3

Ketua : Zulfi Nauval Hanafi (4211201035)

Sekretaris : Nisa Aulia Maharani (4211201006)

Anggota : 1. Fiqry Solehudin Amaruloh (4211201005)


2. Inggi Andika Ardianto (4211201019)
3. Vadya Dwi Rindiani (4211201020)
4. Nadya Catur Insani (4211201036)
5. Hasna Nur Afifah (4211201049)
6. Gita Putri Handayani (4211201050)
7. Bayu Syamsul Arif (4211201063)
8. Chantika Indira Sarry (4211201064)
9. Athiyah Nur Zairah (4211201077)
10. Putry Nurul Zannah (4211201078)
11. Galuh Aditya PrayogaGaluh Aditya Prayoga (4211201089)

CAPAIAN PEMBELAJARAN BLOK


CPB1
Mampu memahami dan menjelaskan dasar-dasar sistem organ mulai tingkat molekuler,
seluler, jaringan, dan organ, dan sistem organ, didukung oleh proses biokimia sehingga
dapat mencapai hubungan antarsel yang harmonis, integratif, dan koordinatif dalam
mempertahankan homeostasis sebagai landasan dalam menjelaskan berbagai masalah
kesehatan.
CPB2
Mampu memahami dan menjelaskan dasar-dasar sistem pencernaan baik secara anatomi
sistem pencernaan, neurofisiologi pencernaan, dan metabolisme pada proses pencernaan

Sasaran belajar : (S1, 2, 8, 11, 13 ; KU1, 2, 9 ; KK2 ; P5)


Setelah menyelesaikan diskusi ini, mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi struktur sistem organ dan kelenjar yang terlibat dalam proses
pencernaan, mulai dari saluran pencernaan (rongga mulut sampai rektum) dan organ
pencernaan tambahan (kelenjar saliva, hepar, pankreas, sistem empedu).
2. Menganalisis fungsi masing-masing organ sistem pencernaan dalam proses
pencernaan.
3. Mengidentifikasi struktur sirkulasi darah yang menghubungkan saluran cerna dan
organ hepar serta pankreas.
4. Menganalisis proses pencernaan dari awal makan sampai diekskresikan dan molekul
akhir bahan makanan hasil pencernaan (proses mastikasi, proses deglutisi, digesti,
absorpsi, dan defekasi) serta pengendalian sekresi enzim dan aktivitas usus dalam
sistem pencernaan.
5. Menganalisis proses pencernaan berbagai zat gizi, yakni karbohidrat, protein, lipid.

SKENARIO

Jarwo seorang mahasiswa FK Unjani semester 2 sangat antusias menjalani materi Blok 4,
sepulang praktikum anatomi di kampus siang hari berjalan menuju tempat kos tercium aroma
baso hot jeletot langganannya sampai air liurnya menetes, perutnya terasa lapar dan terasa perih
pada bagian atas perutnya. Jarwo langsung memesan baso isi telur lengkap dengan mie dan
sayurannya yang pedas serta menyantap dengan lahap sampai kenyang, beberapa jam kemudian
Jarwo merasa sakit perut dan ingin buang air besar
Tugas Mahasiswa :
1. Jelaskan struktur organ sistem pencernaan Jarwo yang dipakai untuk mencernakan mie
baso mulai dari saluran pencernaan (rongga mulut sampai rektum) dan organ
pencernaan tambahan (kelenjar saliva, hepar, pankreas, sistem empedu).
Jawaban:

Pencernaan manusia melalui 2 proses, yaitu:


1. Secara Mekanik
Proses mencerna makanan dengan mengunyah dan ditekan sampai menjadi
seperti bubur.
2. Secara Kimiawi
Proses mencerna makanan dengan menggunakan enzim yang akan
menghancurkan ikatan-ikatan senyawa kompleks yang ada dalam makanan
tersebut. Enzim-enzim tersebut sangat dibutuhkan karena ketika masih dalam
bentuk makanan utuh, senyawa di dalamnya masih dalam bentuk molekul
kompleks, atau makromolekul yang terdiri dari lemak, karbohidrat, protein, dan
asam nukleat.
● Mulut
Mulut merupakan sistem pencernaan yang akan melakukan proses
pencernaan paling awal. Di dalam mulut, ada gigi dan lidah yang akan
menghancurkan makanan secara Mekanik. Di saat yang sama, enzim di
dalam ludah kita yang dihasilkan oleh kelenjar saliva mulai memutus
rangkaian-rangkain polimer di dalam makanan. Setelah makanan yang
dikunyah sudah cukup halus, muncul dorongan untuk menelan makanan
tersebut. Proses menelan ini adalah tahapan kedua dari proses pencernaan,
yaitu propulsi. Pada proses propulsi, makanan yang sudah hancur secara
mekanik di mulut didorong lebih dalam di saluran pencernaan.
● Kerongkongan ( Esofagus )
Saat menelan makanan, secara tidak sadar akan dilakukan gerakan
peristaltik yang dilakukan oleh otot-otot saluran pencernaan. Pada gerakan
peristaltik, otot-otot saluran pencernaan bergerak secara bergantian untuk
mendorong makanan ke tujuan berikutnya di saluran pencernaan. Pada
gerakan peristaltik, otot-otot saluran pencernaan bergerak secara
bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan berikutnya di saluran
pencernaan.
● Lambung ( Ventrikulus )
Proses pencernaan makanan tersebut tidak cuma ditampung dan
menunggu asam lambung bekerja, tapi juga digiling dan dihancurkan oleh
dinding lambung yang aktif bergerak. Dinding lambung terbuat dari
struktur yang mirip dengan bagian saluran pencernaan lainnya ditambah
dengan beberapa modifikasi yang hanya ditemukan di lambung.
Mirip saluran pencernaan lainnya, dinding lambung terdiri dari
empat lapisan utama yaitu lapisan mukosa, sub-mukosa, muskularis
eksterna, dan serosa. Pada lambung, lapisan muskularis itu lebih tebal.
Ada lapisan otot halus tambahan yang bantu dinding lambung untuk secara
aktif menggiling dan menghancurkan makanan yang masuk ke lambung.

● Usus Halus ( Intestinum )


Usus halus terdiri atas:
1. Usus 12 Jari ( Duodenum )
Melakukan proses pencernaan secara kimiawi.
2. Usus Kosong ( Jejenum )
Usus tempat sebagian besar penyerapan zat-zat makanan terjadi.
3. Usus Absorpsi ( Ileum )
Usus tempat terjadinya penyerapan zat-zat khusus seperti vitamin.
Di usus masih terjadi proses pencernaan lanjutan, baik secara
mekanik lewat gerakan peristalsis maupun kimiawi dengan enzim-
enzim yang ada di dalamnya. Pada proses pencernaan, usus
mendapatkan bantuan dari hati, kantong empedu, dan pankreas.

● Usus Besar ( Kolon )


Bakteri-bakteri ini akan mencerna bagian chyme yang ga bisa
dicerna oleh tubuh dengan menggunakan ribuan enzim yang bisa mereka
buat sendiri. Proses ini akan menghasilkan vitamin-vitamin penting dan
asam lemak yang masih bisa diserap oleh usus besar. Selain itu, bakteri-
bakteri ini juga menghasilkan gas-gas seperti karbon dioksida, metana,
hidrogen sulfida, dan merkaptan.
● Rektum
Rektum atau dubur, adalah ruangan sekitar 20 cm yang
menyambungkan usus besar ke anus. Menerima kotoran (feses) dari usus
besar, adalah tugas utama dari dubur. Saat gas atau feses masuk ke dalam
dubur, maka akan ada sensor yang dikirimkan ke otak. Kemudian, otak
akan memutuskan, akan mengeluarkan atau menahan kotoran yang ada di
dubur.Dalam proses buang air besar, sfingter (otot) akan merileks dan
rektum berkontraksi, sehingga feses akan keluar lewat anus.
● Anus
Anus adalah pemberhentian terakhir dari proses pencernaan,
sebelum akhirnya makanan yang sudah berubah menjadi kotoran atau
feses, keluar dari tubuh. Anus terdiri dari otot dasar panggul dan dua
sfingter (otot internal dan eksternal). Lapisan atas anus, bertugas untuk
mendeteksi isi dubur. Lapisan ini akan mengetahui bentuk atau konsistensi
dari feses, entah itu cairan, solid, atau hanya gas.
Sumber : https://pahamify.com/blog/artikel/biologi-sistem-pencernaan-manusia/

Organ Pencernaan Tambahan

1. Salivary gland (kelenjar ludah)


● Kelenjar parotid, submandibular, sublingual
● Kelenjar eksokrin yang menghasilkan ludah
2. Lidah
● Membantu menghancurkan makanan dan menelan
● Organ pengecap/perasa
3. Gigi
● Menghancurkan makanan
4. Liver (hepar/hati)
● Memproduksi cairan empedu untuk mengemulsi lemak. Sebagian dialirkan ke
duodenum, sebagian disimpan dalam kandung empedu (gallbladder)
● Metabolisme protein, lemak, karbohidrat
● Menghasilkan urea (sebagai produk akhir), dibentuk dalam hati dan terdiri
dari amonia
● Memecah insulin dan hormon lain
● Produksi faktor koagulasi (pengentalan)
5. Kandung empedu
● Tempat penyimpanan empedu
6. Pankreas

Fungsi eksokrin; produksi protein pencernaan

● Menyimpan enzim inaktif menghasilkan aktif saat protein masuk


● Tripsinogen
● Kimotripsinogen
● kimotripsin mencerna protei
● Karboksipeptidase
● Amilase: mencerna karbohidrat

Fungsi endokrin; produksi hormon

● Somatostatin: menghalangi fungsi insulin


● Glukagon: menstimulasi glikogen dalam hati untuk diubah menjadi glukosa
● Insulin: memasukkan glukosa ke dalam sel untuk menghasilkan energi
7. Umbai cacing
● Organ vestigial (tidak memiliki fungsi utama)
● Fungsi imun
● Menjaga bakteri baik dalam pencernaan

2. Bagaimana fungsi masing-masing organ sistem pencernaan tersebut dalam proses


pencernaan tersebut?
Jawaban:

Nama Organ Fungsi


Mulut :  Menghancukan makanan dengan bantuan
gigi sehingga ukurannya menjadi kecil
 Tempat mencampur dan mengaduk
makanan
 Mengunyah makanan menggunakan gigi
Kerongkongan :  Menggerakan makanan dari mulut menuju
(esophagus) lambung dengan gerakan peristaltik
 Memindahkan makanan ke dalam lambng dengan
Gerakan peristaltic (didorong menuju lambung)
Lambung :  Memecah makanan
 Mencampur dengan enzim dan asam
 Tempat tercampurnya makanan
 Menyimpan makanan
 mencerna makanan,sampai makanan siap
disalurkan ke usus halus melalui bagian pilorus
bagian bawah lambung
Usus Halus :  Menyerap Sebagian besar nutrisi dalam
makanan
 Mengabsorbsi digesti
 Mengakhiri proses pencernaan

Usus Besar :  penyerapan air dan pembentukan feses


Rektum :  Kantung yang berfungsi menampung
feses. Setelah penuh terjadi perangsangan
karena ekstensi (peregangan) dinding
rektum sehingga timbul keinginan untuk
buang air besar (defikasi).
 Menyerap air dari feses
Salivary gland :  Membasahi dan melumasi rongga mulut
(kelenjar ludah) dan isinya
 Memulai pencernaan makanan
 Menyelenggarakan eksresi zat-zat tertentu
seperti urea dan tiosianat
 Mereabsorpsi natrium dan mengeksresi
kalium
 Menghasilkan air liur
Liver :  Memproduksi cairan empedu untuk
(hepar/hati) mengemulsi lemak. Sebagian dialirkan ke
duodenum, sebagian disimpan dalam
kandung empedu (gallbladder)
 Metabolisme protein, lemak, karbohidrat
 Menghasilkan urea (sebagai produk akhir),
dibentuk dalam hati dan terdiri dari
amonia
 Memecah insulin dan hormon lain
 Produksi faktor koagulasi (pengentalan)
 Metabolisme Karbohidrat, protein, vit.
A,D,E,K
Kandung :  Tempat penyimpanan empedu
empedu  Mencerna lemak dalam tubuh
 Pembuangan kolesterol berlebih
Pankreas :  Menghasilkan hormone insulin
 Menghasilkan getah berupa enzim untuk
menghancurkan makanan dalam perut
 Fungsi eksokrin; produksi protein
pencernaan
 Menyimpan enzim inaktif → aktif saat
protein masuk
 Tripsinogen
 Kimotripsinogen – kimotripsin mencerna
protein
 Karboksipeptidase
 Amilase: mencerna karbohidrat
Sumber:

http://repository.uki.ac.id/2761/1/modulIBD.pdf

https://youtu.be/Te33hOtOSsQ

3. Jelaskan sistem sirkulasi darah yang menghubungkan sistem cerna dengan organ hepar
dan pankreas!
Jawaban:
Hati mempunyai 2 aliran darah; dari saluran cerna dan limpa melalui vena porta
hepatis dan dari aorta melalui arteri hepatica. Darah dari vena porta dan arteri hepatica
bercampur dan mengalir melalui hati dan akhirnya terkumpul dalam v. hepatica dextra
dan sinistra, yang bermuara ke dalam v. cava.
Sebagian besar curah jantung mengalir melalui pembuluh-pembuluh usus dan
melalui lien, akhirnya berjalan ke dalam sistem vena porta dan kemudian melalui hati.
Ini disebut sistem siklus porta, apabila ditambah dengan aliran darah arteri ke hati,
disebut sirkulasi splanknikus.
Vena porta membawa darah ke hati dari lambung, usus, limpa, pankreas dan
kandung empedu. Darah dari lambung, usus, pankreas, dan limpa dikumpulkan oleh
vena porta (pembuluh gerbang). Didalam hati vena ini membelah diri kedalam sistem
kapiler dan kemudian bersatu dengan kapiler-kapiler arteria hepatika. Arteri ini
mengantarkan darah dari aorta ke hati dan menjelajahi seluruh organ ini. Persediaan
darah ganda ini dikumpulkan oleh sebuah vena yang bersatu untuk membentuk vena
hepatika. Vena ini mengantarkan darahnya ke vena kava inferior dan kemudian ke
jantung.
Sirkulasi splanknik merupakan pembuluh darah pada system pencernaan yang
meliputi aliran darah yang melalui usus sendiri ditambah aliran darah melalui limpa,
pankreas, dan hati. Pada sirkulasi splanknik semua darah yang melewati usus, limpa,
dan pankreas kemudian segera mengalir ke dalam hati melalui vena porta. Di dalam
hati, darah mengalir melewati berjuta-juta sinusoid hati yang sangat kecil dan akhirnya
meninggalkan hati melalui vena hepatika yang berakhir ke dalam vena cava dari
sirkulasi sistemik. Aliran darah yang melalui hati ini sebelum masuk vena cava,
membiarkan sel-sel retikuloendotel yang membatasi sinusoid-sinusoid hati
mengeluarkan bakteri dan bahan partikel lainnya yang mungkin memasuki darah dari
traktus gastrointestinal, sehingga mencegah transportasi langsung agen-agen yang
berbahaya ke dalam jaringan tubuh yang lain. Zat makanan nonlemak dan larut-air yang
diabsorbsi dari usus (seperti karbohidrat dan protein) ditranspor dalam darah vena porta
ke sinusoid-sinusoid hati yang sama. Di sini, sel retikuloendotel dan sel parenkim utama
hati, yaitu sel-sel hati, menyerap dan menyimpan untuk sementara setengah sampai tiga
perempat dari seluruh zat makanan yang diabsorbsi. Juga, banyak pemrosesan zat-zat
makanan yang diperantarai secara kimiawi terjadi di dalam sel hati. Hampir semua
lemak yang diabsorbsi dari traktus intestinal tidak dibawa ke dalam darah porta
melainkan diabsorbsi ke dalam saluran limfatik usus dan kemudian dialirkan ke dalam
sirkulasi darah sistemik melalui duktus torasikus, melintasi hati.

Sumber : buku fisiologi kedokteran guyton&hall (760)

4. Jelaskan mekanisme perjalanan mie baso yang dimakan Jarwo dari awal makan sampai
diekskresikan dan molekul akhir bahan makanan hasil pencernaan!
Jawaban:
Mie Baso mengandung lemak, protein, dan karbohidrat
● Mastikasi: proses pengunyahan makanan oleh gigi
● Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan
● Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim, terdapat di lambung(pencernaan). Pengeluaran sisa-sisa
pencernaan (egesti). Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi
digesti makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis. Hasil akhir proses
pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul atau partikel-partikel makanan
yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino yang siap diserap (absorpsi) oleh
mukosa saluran pencernaan.
● Absorpsi: proses penyerapan terjadi di usus halus
● Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh
melalui anus
1. Mulut

Di rongga mulut terdapat gigi (gerigi) yang berfungsi untuk


menyobek, mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga menjadi
zat-zat yang lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim pencernaan. Di
rongga mulut terdapat bibir, lidah dan palatum (langit-langit) untuk
membantu penguyahan zat makanan, dan penelanan zat makanan. Di rongga
mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva) yang mengandung enzim
ptyalin (amilase)

2. Faring (Pharynx)

Terjadi persilangan antara saluran makanan dan saluran udara.


Epiglotis berperan sebagai pengatur (klep) kedua saluran tersebut. Pada saat
menelan makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan sebaliknya jika
sedang menghirup nafas.

3. Esofagus (kerongkongan)

Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan


rongga mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan lambung
terdapat sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang
sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke esophagus.

4. Gastrium (lambung)
Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan
asam lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak mengandung
kelenjar pencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan kardiaka
menghasilkan lendir. Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell)
menghasilkan HCl, dan chief cell menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di
lambung meliputi:

 Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak,


dan karbohidrat

 Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur


makanan (chyme). Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung
chyme menuju ke usus dua belas jari (duodenum)

5. Duodenum

Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus dan duktus


pankreatikus. Cairan empedu dari kantung empedu dikeluarkan lewat duktus
koledokus. Cairan pankreas lewat duktus pankreatikus. Cairan pankreas
mengandung enzim lipase, amylase, trypsinogen dan chemotrypsinogen.
Lipase untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan oleh empedu)
menjadi asam lemak dan gliserol. Amylase untuk memecah amilum menjadi
sakarida sederhana.

6. Jejunum

Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan. Proses


penyerapan (absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difusi, osmosis, dan transpor
aktif.

1) Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi fasilitasi.

2) Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.

3) Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.

4) Air melalui mekanisme difusi dan osmose.

5) Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan transport aktif.

7. Ileum

Di ileum makanan akan diserap ole hvili. Asam amino dan glukosa,
vitamin, mineral akan diangkut oleh kapiler darah, sedang asam lemak dan
gliserol akan diangkut oleh pembuluh limfe.

8. Intestinum crassum (usus besar)

Usus besar merupakan tempat untuk absorpsi air dan mineral yang
tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara mikrobiotis oleh bakteri
komensal (E. coli), menghasilkan gas, dan sintesis vit. K
9. Rektum

Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses.


Setelah penuh terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan) dinding
rektum sehingga timbul keinginan untuk buang air besar (defekasi).

10. ANUS

Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi mengatur


pengeluaran tinja.

Hasil akhir pencernaan:

1) Karbohidrat: monosakarida (glukosa, galaktosa, fruktosa)

2) Protein: asam amino dan dipeptide

3) Triasilgliserol(lemak trigliserida): asam lemak, gliserol dan monoasil


gliserol (monogliserida)

4) Asam Nukleat: Nukelobasa, nukleosida, dan pentose

Sumber:

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131764503/pengabdian/SistDigesti-SMAKlsn05.pdf dan
PPT K8 Biokimia Pencernaan

5. Bagaimana proses pencernaan Jarwo dalam mencernakan mie baso mulai dari mulut
sampai usus besar dan bagaimana pengendalian sekresi enzim dan aktivitas usus dalam
sistem pencernaan?
Jawaban :

Proses pencernaan :
1. Mengunyah
Makanan dipotong-potong dan dikunyah oleh gigi menjadi bagian-bagian
kecil yang lebih mudah dicerna . saliva akan membungkus bagian dari makanan
tersebut dengan enzim- enzim pencernaan, enzim yang dipakai adalah enzim
amilase yang berasal dari saliva untuk mengolah polisakarida menjadi lebih
sederhana dan mulai mencernanya menjadi Bolus

2. Menelan (deglusi)
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi,
tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan
peristaltik. seluruh proses terjadi dalam 2 detik

3. Makanan di lambung
 Pencampuran 15-20 detik
 Kimus: sudah bercampur dgn cairan lambung
 Kontraksi lapar: terjadi bila lambung kosong, setelah beberapa jam

4. Pengosongan lambung
 Terjadi karena peristaltik yang kuat: kontraksi tonik sfingter pilorus
5. Aktivitas usus dalam sistem pencernaan
1) Usus Halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan
tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus
terdiri tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejenum),usus penyerapan (ileum).Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan dan penyerapan sari makanan. Pencernaan makanan masih
terjadi di usus dua belas jari sedangkan penyerapan sari makanan terjadi di
usus penyerapan.
2) Usus besar dibagi menjadi tiga, yaitu sekum,kolon,dan rektum. Sektum
adalah bagian usus besar yang berfungsi untuk menyerap cairan dan garam.
Di ujung sekum terdapat usus buntu atau apendiks. Bagian yang terasa
sakit pada orang yang menderita radang usus buntu adalah di perut sebelah
kanan bawah. Kolon dibedakan menjadi kolon naik, kolon datar, dan kolon
turun. Selain berfungsi seperti sekum, kolon juga berfungsi menyimpan
makanan. Selanjutnya sisa makanan dari kolon masuk ke rektum, dan
kemudian dikeluarkan melalui anus. Sisa pencernaan yang dikeluarkan
melalui anus disebut feses atau tinja. Sebelum dikeluarkan dari anus, sisa
makanan di dalam usus besar dibusukkan terlebih dahulu oleh bakteri
Escherichiacoli.
6. Haustral churning
Gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorpsi air. 2,5 L air
diabsorbsi dalam 24 jam, berlangsung selama 5 menit.
7. Colon Peristaltik
Gelombang mencampur yang lambat oleh otot longitudinal dan otot
sirkuler, mendorong chyme ke colon

6. Jelaskan enzim-enzim yang terlibat dalam proses pencernaan mie baso termasuk sumber
dan substrat yang diuraikan!
Jawaban:
Enzim pencernaan adalah substansi di perut dan sistem pencernaan yang memecah
makanan. Kelenjar pencernaan berperan untuk menghasilkan berbagai enzim
pencernaan. Enzim-enzim yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan ini dibutuhkan
untuk membantu proses pencernaan makanan, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh.
Pencernaan karbohidrat adalah dengan hidrolisis untuk membebaskan
oligosakarida,disakarida dan monosakarida. Indeks glikemik tepung bervariasi antara
hampir 1 (atau hampir 100%) hingga hampir 0 akibat perbedaan laju hidrolisis.
Polisakarida tepung merupakan substrat untuk fermentasi bakteri di usus besar, dan
butirat serta asam lemak rantai pendek lain yang terbentuk merupakan sumber bahan
bakar yang bermakna bagi enterosit usus.
Amilase Mengatalisis Hidrolisis Tepung
Hidrolisis tepung (starch) dikatalisis oleh amilase liur dan pankreas, yang mengkatalisis
hidrolisis acak ikatan glikosida α (1 → 4) menghasilkan dekstrin, kemudian campuran
glukosa, maltosa, dan maltriosa serta dekstrin bercabang kecil
Enzim-Enzim yang Terlibat Proses Pencernaan Mie Baso
1. Mulut
● Enzim Amilase: mencerna karbohindrat (mie) yang awalnya
polisakarida menjadi disakarida, mengubah amilum menjadi maltase
2. Lambung
● Enzim pepsin: mengubah protein yang ada di baso menjadi pepton
● Enzim renin: mengendap kasein, dan kasein diubah menjadi pepton
● Lipase: memecah lemak dari (baso) menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Pankreas
● Enzim tripsin : mengubah protein menjadi polipeptida
● Enzim lipase : mencerna trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak
● Enzim kimotripsin : mengubah protein menjadi asam amino sederhana
● Enzim protease : protein dipecah menjadi asam amino
4. Usus Halus

Mukosa usus:

● Enzim laktase: mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktase


● Enzim sukrase: mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
● Enzim maltase: mengubah maltosa menjadi glukosa

Sitoplasma sel mukosa:

● Enzim peptidase: mengubah polipeptida menjadi asam amino


Sumber:

https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/PENCERNAAN%20ENZIMATIK%20DES
%202018_0.pdf dan buku ganong halaman 462

7. Bagaimana proses ingesti, absopsi, dan sekresi karbohidrat yang terkandung dalam mie
yang di makan Jarwo?
Jawaban:
● Ingesti adalah pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
● Absorpsi adalah proses penyerapan sari makanan yang terjadi di usus halus.
● Sekresi adalah proses untuk membuat dan melepaskan substansi kimiawi dalam
bentuk lendir yang dilakukan oleh sel tubuh dan kelenjar.
Sebelumnya dapat dilihat dari scenario bahwa mie yang dimakan jarwo
merupakan sumber dari karbohidrat
1. Pencernaan KH di mulut: kelenjar air liur mengeluarkan saliva yang
mengandung enzim ptyalin (amilase). Perannya untuk mengubah amilum
menjadi sakarida sederhana.
2. Pencernaan KH di lambung: Karbohidrat dalam makanan ditampung,
disimpan, dan dicampur dengan asam lambung, lendir dan pepsin.
3. Pencernaan KH di Usus halus: di dalam duodenum terdapat amylase untuk
memecah amilum menjadi monosakarida.

Maltosa ⎯⎯⎯→ glukosa + glukosa maltase

Sukrosa ⎯⎯⎯→ fruktosa + glukosa sukrase

Laktosa ⎯⎯⎯→ galaktosa + glukosa laktase

4. Proses penyerapan (absorpsi) KH melalui mekanisme difusi fasilitasi oleh


hormon insulin, terutama di duodenum dan jejunum

Semua sisa karbohidrat yang tidak diabsorbsi akan difermentasi flora usus
menjadi asam laktat dan gas hidrogen, serta short chain fatty acid (SCFA)

Sumber:

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131764503/pengabdian/SistDigesti-SMAKlsn05.pdf

8. Bagaimana proses ingesti, absopsi, sekresi asam amino yang terkandung dalam telur
baso yang dimakan Jarwo?
Jawaban:
● ingesti : makanan (asam amino) masuk ke dalam mulut dalam bentuk
polipeptida lalu dikunyah
● absorbsi
A. asam amino diserap melalui membran luminal sel-sel epitel usu dalam
bentuk depeptida, tripeptida dan beberapa asam ammino bebas
B. kebanyakakn peptida atau molekul asam amino bergabung dalam
membran microviluus dengan suatu protein transport khusus yang
membutuhkan penggabungan dengan natrium sebelum transpor dapat
terjadi.
C. setelah bergabun, ion natrium kemudian bergerak melewati gradien
elektrokimianya ke bagian dalam sel dan menarik asam amino / peptida
bersama dengannya.
D. beberapa asam amino tidak membutuhhkan mekanisme ko-transport
natriun ini namun sebaliknya tranpor oleh protein transport membran
khusuyaitu melalui difusi terfasilitasi.
E. sekresi asam amino yang tidak diabsorpsi oleh usu halus akan
difermentasi diusus besar oleh bakteri usus. hasilnya adalah zat
ptomaine dan Nh3 yang akan diproses menjadi urea di hepar

9. Bagaimana proses ingesti absopsi dan transport lipid yang terkandung dalam daging
baso yang dimakan Jarwo?
Jawaban:
Sebelumnya dapat dilihat dari scenario bahwa daging baso yang dimakan jarwo
merupakan sumber dari lemak
● Ingesti adalah masuknya makanan kedalam mulut, disini terjadi proses
pemotongan dan penggilingan makanan yang dilakukan secara mekanik oleh
gigi. Gigi berfungsi untuk menyobek, mengunyah makanan secara mekanis dan
kimiawi sehingga menjadi zat-zat yang lebih kecil. Di rongga mulut terdapat
muara kelenjar air liur (saliva) yang mengandung enzim amilase. Fungsi utama
dari enzim amilase adalah untuk memecah pati dalam makanan sehingga
mereka dapat digunakan oleh tubuh.
● Absorbsi merupakan proses penyerapan nutrien oleh usus melalui saluran
darah dan getah bening menuju ke hepar. Proses absorbsi ini tidak merata di
setiap bagian saluran pencernaan. Pada lambung hanya terjadi proses absorpsi
alcohol, sedangkan pada usus halus terjadi proses absorpsi paling utama yaitu
90% dari nutrien yang sudah dicerna dan sedikit absorbsi air. Absorpsi lipid
yaitu difusi dan Fatty acid binding protein.Asam empedu dan protein pembawa
asam lemak membantu absorpsi lipid di usus halus. Campuran asam lemak,
mono dan diasilgliserol diabsorpsi usus halus dengan bantuan asam empedu.
Asam empedu membentuk misel yang membawa produk degradasi lipid
sehingga dapat ditransport menembus membran sel usus yang permukaannya
berlapis air.
● Lipid ditransport dalam bentuk kompleks lipoprotein. Produk hasil digesti lipid
yang diabsorpsi oleh sel usus halus diubah kembali menjadi tag oleh sel dlm
bentuk kilomokron. Kilomikron ini akan dilepaskan ke dalam darah melalui
sistem limfatik. Sedangkan tag yang disintesis di hati dikemas dalam bentuk
vldl dan dilepaskan langsung ke dalam sirkulasi darah
● Selama pencernaan, sebagian besar trigliserida dipecah menjadi monogliserida
dan asam lemak. Kemudian, sewaktu melalui sel epitel usus, monogliserida dan
asam lemak disintesis kembali menjadi molekul trigliserida baru yang masuk ke
dalam limfe dalam bentuk droplet kecil yang tersebar yang disebut kilomikron.
Sebagian besar kolesterol dan fosfolipid yang diabsorbsi dari saluran
pencernaan memasuki kilomikron. Kilomikron kemudan ditranspor ke atas
melalui duktus torasikus dan masuk ke dalam darah vena yang bersirkulasi pada
pertemuan vena jugularis dan subklavia. Akhirnya kilomikron masuk ke dalam
darah dan berfungsi sebagai salah satu lipoprotein utama dalam darah.
Sumber:
http://repositori.unsil.ac.id/252/6/6.%20BAB%20II%20LANDASAN
%20TEORETIS%20ANCOVA%20Revisi.pdf,
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:7qSoZRbLJSkJ:raysha.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/70361/4
.%2BSistem%2BPencernaan.pdf+&cd=4&hl=jv&ct=clnk&gl=id,
http://eprints.umm.ac.id/41383/3/jiptummpp-gdl-andangtaru-46881-3-babii.pdf.
K8 Biokimia Pencernaan

10. Mengapa ketika tercium aroma baso hot jeletot air liur Jarwo menetes, perutnya terasa
lapar dan terasa perih pada bagian atas perutnya?
Jawaban:
Saat tubuh menerima rangsangan bau makanan yang terlihat enak dan lezat, contoh
dalam skenario yaitu aroma baso hot jeletot, otak akan mengira bahwa kita akan segera
memakan makanan itu. Oleh sebab itu otak langsung bereaksi dengan cara
mempersiapkan sistem pencernaan kita untuk menerima makanan yang kita lihat.
Setelah diperintah otak, lambung akan mempersiapkan diri dan menyesuaikan
jumlah asam lambung. Tidak hanya itu, otak juga memberi perintah kepada kelenjar
saliva yang ada di dalam mulut untuk memproduksi air liur serta mengumpulkannya di
dalam mulut. Ketika otak memerintahkan lambung untuk mempersiapkan diri dan
menyesuaikan kadar asam lambungnya, akan berdampak pada keadaan di dalam perut
ikut keroncongan dan perutnya terasa lapar. Keadaan inilah yang akan terjadi jika kita
benar-benar ingin memakan sesuatu. Namun pada kenyataannya otak salah memberi
perintah dan mengira kita akan benar-benar mengunyah makanan lezat yang ada di
depan mata. Apalagi saat perut kita merasa lapar, air liur yang telah diproduksi bisa
menetes tanpa kita sadari.
Pada kondisi bagian perut atas terasa perih, hal itu diakibatkan salah satu faktornya
yaitu orang tersebut dalam pada kondisi lapar. Secara alami lambung akan terus
memproduksi asam lambung setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam
sesudah makan biasanya dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh
akan merasakan lapar, pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Ketika seseorang
lapar, maka asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga
dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di sekitar epigastrium.

Sumber: http://eprints.umpo.ac.id/4061/3/3%20BAB%202.pdf

Air liur keluar karena saliva bisa dirangsang oleh saraf pada nucleus salivatorius
yang berada di sistem saraf pusat sehingga daerah nafsu makan pada otak mengatur efek
mengeluarkan air liur yang terletak di dekat pusat parasimpatis hypothalamus anterior
sebagai respon terhadap sinyal dari mencium makan tersebut. Rangsangan simpatis juga
dapat meningkatkan saliva dalam jumlah sedikit, lebih sedikit dari rangsangan
parasimpatis.
Akibat dari rangsangan parasimpatis akan melepaskan asetilkolin sehingga
merangsang sekresi pepsinogen oleh sel sel peptic, asam hidroklorida oleh sel sel
pariental dan mucus oleh sel sel mucus. Sel pariental dan sel mucus merupakan
pembanding antara gastrin dan histamin yang secara kuat akan merangsang sekresi asam
sehingga menyebabkan adanya rasa lapar dan perih pada bagian atas perut akibat adanya
rangsangan dari parasimpatis.

Sumber: Buku Guyton and Hall halaman 862

REFERENSI

1. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi. 2003.
2. L. Lehninger. Principles of biochemistry. CBS Publishers and Distributors. 2003.
3. Elliott WH, Elliott DC, Jefferson JR. Biochemistry and molecular biology. Oxford: Oxford
University Press; 1997 May.
4. Hall JE. Guyton and Hall textbook of medical physiology e-Book. Elsevier Health Sciences; 2015
May

Anda mungkin juga menyukai