K DI
RSUD M.YUNUS KOTA BENGKULU DENGAN KELUHAN
COMPLETEMEN SINDROM
Oleh :
IKA PURNAMASARI
1826010016
Puji syukur atas anugrah Tuhan Semesta Alam, berkat rahmat dan
nikmat dari Tuhanlah yang memberi kesempatan sehingga, penulis dapat
menyelesaikan asuhan keperawatan ini yang berjudul “Laporan asuhan
keperawatan pada Tn. K di Rsud M.Yunus Kota Bengkuludengan keluhan
Compertemen sindrom” dengan tepat waktu.
Tujuan dalam pembuatan auhan keperawatan ini untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Sistem Musculoscletal, yaitu
ibu Ns. Frenalia S.Kep.,M.Kep, selaku dosen pembimbing dalam penulisan
makalah ini yang bertujuan secra umum dalam proses terselesaikannya suatu
karya ilmiah yang baik dan benar, sedangkan yang berkaitan secara khusus
supaya mahasiswa dapat mengetahui pengrtian compertemen sindrom, etiologi,
patofisiologi,diagnosis, penanganan, woc dan asuhan keperawatan pada pasien
osteomalasia.
Dalam penulisan asuhan keperawatan ini penulis mendapatkan
bimbingan dari dosen pembimbing ibu Ns. Fernalia S.Kep.,M.Kep. , yang telah
memberikan pengarahan tata cara pembuatan karya ilmiah yang benar, dan
penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu memberikan informasi dengan berbagai cara, baik itu berupa saran
maupun arahan,. Sehingga penulis dapat menyelesaikan asuhan keperawatan
ini dengan tepat waktu
Semoga auhan kepeawatan ini dapat bermanfaat sebagai informasi
mengenai asuhan keperawatan pada compertemen sindrom.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
A. Pengertian kompletemen sindrom .......................................................
B. Etiologi.................................................................................................
C. Patofisiologi .........................................................................................
D. Diagnosis ............................................................................................
E. Penanganan .........................................................................................
F. WOC.....................................................................................................
A. Pengkajian ..........................................................................................
B. Diagnosa keperawatan ......................................................................
C. Intervensi
D. Kesimpulan ..........................................................................................
E. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari komplatemen sindrom
2. Untuk mengetahui etiologi kompletemen sindrom
3. Untuk mengetahui patofisiologi kompletemen sindrom
4. Untuk mengetahui diagnosis kompletemen sindrom
5. Untuk mengetahui penanganan kompletemen sindrom
6. Untuk mengetahui woc kompletemen sindrom
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan kompletemen sindrom
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor instrinsik :
Faktor ekstrinsik :gift,
Pendarahan, fraktur
penekanan lengan terlalu
kuat
Sindrom kompartemen
Dx: gangguan
perfusi jaringan
G. Diagnosis Sindrom Kompartemen
H. PenangananSindrom Kompartemen
A. Pengkajian
a. Biodata
Nama : Tn.K
Usia : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Bengkulu
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Masuk rumah sakit : 26 januari 2020
Tanggal pengkajian : 26 januari 2020
B. Penanggungjawab
- Nama : Ny. S
- Usia : 45 tahun
- Jeniskelamin : Perempuan
- Pekerjaan / sumberpenghasilan : Wiraswasta
- Hubungandenganklien : Istri
b. Keluhan utama:
Klien mengeluh nyeri di bagian kaki dan pusing
c. Riwayat penyakit sekarang
Saat ini Tn. K klien datang ke Rs. M yunus kota bengkulu dengan
keluhan nyeri di bagian kaki dan histeris , saat pengkajian di
dapatkan kesadaran composmentis Td 140/90 mmhg, RR 20x/m N:
90x/m S: 37C.Kekuatan otot ekstremitas atas 4, ekstremitas bawah
sinistra 2, ekstremitas dextra 3 terdapat bengkak di bagian tangan
dan kaki dan terdapat pendarahan di bagian lutut .
f. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
TTV
Nadi : 90x/menit
Suhu : 37’C
RR : 20x/menit
Td :140/90mmhg
1. Kepala
inspeksi : Mesocepal , tidak ada lesi , simetris, Warna
hitam,berminyak dan agak kotor
palpasi : tidak ada pembengkakan
2. Mata
Inspeksi : Mata simetris konjungtiva anemis, pupil isokor
3. Hidung :
Inspeksi: Bentuk simetris ,tidak ada polip
4. Mulut
Inspeksi dan palpasi struktur luar : warna mukosa mulut dan bibir
ananemis,tidais
Inspeksi da n palpasi struktus dalam: gigi belum lengkap, tidak ada
perdarahan , tidak ada radang
gusi.
5. Telinga :
Inspeksi: Bentuk simetris dan tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
Palpasi: tida ada nyeri tekan
6. Leher
Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : bising pembuluh darah
7. Thorak
Paru-paru
Inspeksi : simetris, tidak menggunakan otot bantu pernafasan
Palpasi : vokal fremitus kanan-kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : bunyi paru normal (vesikuler)
8. Jatung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : teraba ictus cordis di SIC V-VI
Perkusi : pekak
Auskultasi : terengar bunyi S1 dan S2
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris tidak ada distensi
Palpsi semua kuadran : cubitan perut kembali cepat 2 detik
10. Genetalia
Inspeksi: tidak terpasang kateter
11. Ekstremitas
Tidak ada oedem , terpasang infus, RL 12 tpm di ekstremitas atas
sinistra, terdapat bengkak di bagian kaki kiri dan kedua tangan dan
terdapat luka di lutut. Kekuatan otot ekstremitas ata 4 ekstremitas
baah sinistra bawah 2 dan ekstremitas bawah dekstra 2.
Masalah
No Data Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1 Ds: Nyeri akut Agen Nyeri akut
1.pasien mengeluh pencidera berhubungan
nyeri di bagian fisik dengan agen
kaki kiri pencidera
2.pasien mengeluh fisiologis
kakinya sakit saat dibuktikan
di gerakan dengan pasien
3. Do : mengeluh
Terdapat bengkak nyeri, pasien
di bagian kanan mengeluh
dan kaki kakinya sakit
Klien merintih saat di gerakan
kesakitan
Td:140/90mmhg
Rr: 30x/menit
Suhu : 37’C
Nadi : 90x/m
P:Nyeri timbul
akibat
kecelakaan
sepeda motor
Q:Klien teru-
menerus
kesakitan pada
kaki kiri ia
merasa sakitnya
seperti di tusuk-
tusuk
R: Nyeri tersebut
klien rasakan di
bagian kaki kiri
S : skala nyeri 8
dari 1-10
T : Nyeri yang
dirasakan klien
di mulai saat
klien mengalami
kecelakaan
2. 2. Ds: G Resiko Syok Kerusakan Resiko infeksi di
integritas buktikan
1. Mengeluh nyeri
kulit dengan
kerusakan
3. integritas kulit
Do:
Bengkak di bagian
luka
Pendarahan di
bagian luka dan
kemerahan
Td:140/90mmhg
Rr: 30x/menit
Suhu : 37’C
Nadi : 90x/m
Ds:
Gangguan Penurunan Gangguan
3. 1.pasien mengeluh mobilitas fisik kekuatan mobilita fisik
nyeri di bagian otot berhungan
dengan
kaki kiri
penurunan
2.pasien mengeluh kekuatan otot
di tandai
pusing
dengan
3.pasien mengeluh mengekuh
kesulitan
kakinya sakit saat
menggerakan
di gerakan ekstremitas,
nyeri saat
3. Do :
bergerak,
gerakan
Terdapat luka di terbatas
bagian lutut/patela
sampai tibia
Terdapat bengkak
di bagian kanan
22
dan kaki
Klien merintih
kesakitan
Td:140/90mmhg
2
Rr: 30x/menit
Suhu : 37’C
Nadi : 90x/
B. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis dibuktikan
dengan pasien mengeluh nyeri, pasien mengeluh kakinya sakit saat di
gerakan
2. Resiko infeksi di buktikan dengan faktor esiko kerusakan integritas
kulit .
3. Gangguan mobilita fisik berhungan dengan penurunan kekuatan otot di
tandai dengan mengekuh kesulitan menggerakan ekstremitas, nyeri saat
bergerak, gerakan terbatas
Edukasi
1. Jelakaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
D. 2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus di
lakukan (misal. Duduk di
tempat tidur, duduk di sisi
tempat tidur, pindah dari
tempat tidur ke kursi)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan Tujuan Rencana
Nyeri akut berhu bungandengan TUJUAN KHUSUS Manajemen Nyeri
agen pencidera fisik yang di Se telah dilakukan intervensi Observasi :
buktikan dengan mengeluh keperawatan selama 2x 24 jam maka 1. Identifikasi lokasi,
karakterristik,
nyeri,tampak meringis, frekuensi nyeri akut menurun
durasi,frekuensi,
nadi meningkat, tekanan darah kualitas,itensitas nyeri
2. Identifikasi skla nyeri
meningkat 1. Keluhan nyeri menurun
3. Identifikasi faktor yang
2. Meringis menurun membaik memperberat dan
memperingan nyeri
3. Frekuensi nadi membaik
4. Tekanan darah membaik Traupetik:
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Edukasi
4. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
5. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi
6. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
7. Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Edukasi
4. Jelakaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
5. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
6. Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus di lakukan (misal.
Duduk di tempat tidur, duduk
di sisi tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke kursi)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sindrom kompartemen merupakan masalah yang terjadi saat
perfusi jaringan dalam otot kurang yang dibutuhkan untuk kehidupan
jaringan. Ini bisa disebabkan karena, penurunan kompartemen otot karena
fasia yang membungkus otot terlalu ketat atau gips atau balutan yang
menjerat, peningkatan isi kompartemen otot karena edema atau perdarahan
sehubungan dengan berbagi masalah (Smeltzer & Bare, 2001).
Insiden sindrom kompartemen tergantung pada traumanya. Pada
fraktur humerus atau fraktur lengan bawah, insiden dari sindrom
kompertemen dilaporkan berkisar antara 0,6-2%. Prevalensi sindrom
kompartemen meningkat pada kasus yang berhubungan dengan kerusakan
vaskuler, sindrom kompartemen Universitas Sumatera Utarayang
sesungguhnya mungkin lebih besar dariyang dilaporkan karena sindrom
kompartemen tersebut tidak terdeteksi pada pasien yang keadaan sangat
buruk (Ciu, 2011).
Tujuan dari penanganan kompartemen sindrom adalah mengurangi
defisit fungsi neurologi dengan lebih dulu mengembalikan aliran darah
lokal, melalu bedahdekompresi dan di lakukan jika tekanan intra-
kompartemen mencapai >300mmhg.
B. Saran
Dalam menyusun asuhan keperawatan ini penulis berharap dapat
menambah pegetahuan dan informasi tentang asuhan keperawatan
kompartemen sindrom dan acuan untuk tidakan proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Kowalak, Jennifer P. 2011. Buku Ajar Patofisiologi . EGC : Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Edisi 1, Cetakan II. Jakarta. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia,
Edisi 1,Cetakan II. Jakarta. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia
Wahid, Abdul . 2013. Buku Saku Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Muskuloskletal.TIM : Jakarta.