Anda di halaman 1dari 3

Analisis Kasus Perusahaan Theranos Dan Keterkaitan Dengan Management Control

System Yang Ada Di Perusahaan Tersebut

Theranos merupakan startup unicorn asal Amerika Serikat yang mengembangkan


teknologi otomatisasi untuk analisa darah, dan mengalami kegagalan karena pemiliknya
terbukti melakukan penipuan. Theranos sebagai perangkat medis, menawarkan 240 tes
penyakit, dari kolesterol hingga kanker, dengan hanya setetes darah. Lebih hebatnya, analisis
penyakit bisa diterima oleh pengguna hanya dalam waktu 15 menit. Lalu, untuk membuat
perangkat tersebut bisa digunakan secara luas, Theranos sukses melobi aturan di Amerika
Serikat untuk memungkinkan masyarakat melakukan tes darah tanpa rekomendasi dokter.

Pada 2014, pendapatan startup tersebut mencapai $100 juta. Investor menyambutnya


dengan baik. Salah satu investor terbesar Theranos ialah Puget Sound Venture Club, yang
mengucurkan uang lebih dari $500 juta bagi Theranos. Theranos lantas menjadi salah
satu startup “langka” dan masuk kategori “unicorn”. Valuasi startup tersebut diperkirakan
mencapai angka $9 miliar. 

Akan tetapi, peruntungan Theranos kemudian sirna. John Carreyrou, melalui The


Wall Street Journal, menulis investigasi tentang startup itu pada 2015. Theranos dianggap
menjual produk yang berdiri di atas paten palsu, paten yang sebatas deskripsi saja,
tanpa bisa dikonversi menjadi perangkat nyata, yang benar-benar bisa berjalan seperti
klaim Holmes. Theranos menghadapi serangkaian tuntutan hukum dan komersial dari
otoritas medis, investor, otoritas pasar modal, otoritas hukum, mantan mitra bisnis, pasien,
dan lainnya. Pada Maret 2018, Holmes dan mantan direksi Theranos, Sunny Balwani,
didakwa melakukan penipuan kepada investor, dokter, dan pasien. Theranos berhenti
beroperasi pada Agustus 2018. Kasus penipuan ini menjadi contoh kasus agar investor bisa
berhati-hati dalam menggelontorkan dana kepada sebuah perusahaan, apalagi jika belum
adanya bukti teknologi tersebut berhasil dilakukan.

1. Menurut saya perusahaan Startup Theranos ini belum melakukan strategi perusahaan
dan strategi bisnis yang baik. Yang mana menurut Mintzberg (1978) Strategi
merupakan penetapan tujuan dan sasaran yang bersifat mendasar bagi sebuah
organisasi. Strategi telah didefinisikan dalam berbagai cara. Pada umumnya strategi
berorientasi pada tujuan jangka panjang organisasi. Setelah tujuan dan sasaran
dirumuskan, maka dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Seharusnya
perusahaan Theranos dalam melakukan bisnis dalam mengembangkan teknologi
otomatisasi untuk analisa darah harus benar-benar melakukan penelitian yang lebih
matang. Tidak seharusnya melakukan penipuan publik dengan mengakui telah
mengembangkan teknologi yang ternyata sudah ada di pasaran, yang nantinya akan
menimbulkan kerugian atau dampak besar bagi perusahaannya sendiri. Juga agar hasil
yang didapatkan tidak akan menimbulkan risiko jangka panjang. Seperti yang terjadi
dalam kasus Perusahaan Theranos sekarang ini. Perusahaan Startup Theranos baiknya
juga melakukan strategi perusahaan yang benar, yang didefinisikan sebagai upaya
perusahaan untuk memaksimalkan sumber daya yang di miliki. Pengukuran kinerja
dan teknik pengendalian penting untuk keberhasilan penerapan strategi perusahaan
dan strategi bisnis
2. Berikut Analisa SWOT yang didapat dari kasus Perusahaan Theranos:
a. Strenght
Perusahaan Theranos ini memiliki prosedur tes darah yang lebih simpel,
pendanaan dari investor yang berlimpah serta harga produk yang ditawarkan
murah. Yang membuat banyak masyarakat tertarik untuk memakai jasa teknologi
analisa darah yang ditawarkan perusahaan ini.
b. Weakness
Theranos memiliki keterbatasan kemampuan alat dimana, alat yang digunakan
kemampuannya tidak sehebat seperti yang disampaikan. Bahkan tes kesehatan
hanya dilakukan oleh mesin tradisional yang dibeli dari perusahaan lain. Oleh
karena itu, akurasi hasil pengujian sangat kacau. Hal ini menimbulkan risiko yang
akan berdampak besar pada perusahaan jika tidak segera dilakukan perbaikan.
c. Opportunities
Revisi aturan kesehatan di Amerika Serikat untuk memungkinkan masyarakat
melakukan tes darah tanpa rekomendasi dokter merupakan peluang bagi
masyarakat untuk lebih leluasa mengunjungi Theranos dibandingkan laboratorium
konvensional yang harganya jauh lebih mahal.
d. Threat
Hasil pengujian laboratorium konvensional (yang merupakan pesaing Theranos)
jauh lebih akurat sehingga dapat digunakan sebagai pembanding untuk melihat
adanya moral hazard  dalam bisnis Theranos. Kelemahan sistem paten di AS juga
mengancam keberlangsungan Theranos sebab dalam buku Bad Blood, John
Carreyrou mencoba mematenkan “data storage unit” yang merupakan proses awal
dalam proses bisnis Theranos sehingga dia menerima royalty dari Theranos untuk
setiap proses bisnis yang dilakukannya.
3. Jadi, baiknya perusahaan Startup Theranos kedepannya dapat memperbaiki strategi
bisnis dan strategi perusahaannya, salah satunya dengan lebih terbuka dan dapat
menghasilkan produk atau memberikan jasa yang sesuai dengan janji mereka, serta
melakukan usaha sesuai dengan hukum dan etika bisnis. Karena perusahaan startup
pada umumnya cenderung untuk memiliki visi untuk mengubah dunia, bergerak cepat
serta melanggar kebiasaan, juga mengganggu pasar konvensional. Mantra “ignore the
rules” atau “fake it till you make it”, mendorong pengusaha startup untuk berpikir
bahwa usaha mereka akan berhasil sehingga mendorong mereka untuk berinovasi
lebih jauh. Mantra ini awalnya tidak bermasalah, namun menjadi bermasalah ketika
mereka sudah mendapatkan suntikan investasi yang berlimpah dan membuat
perusahaan startup berpikiran untuk dapat melakukan segala cara agar mendapatkan
profit melimpah dan membuat investor merasa puas dengan kinerja perusahaan.
4. Berikut beberapa penyebab mengapa perusahaan startup melakukan fraud atau
menipu para investor, yaitu adanya tekanan dari para investor yang meminta
pertumbuhan yang cepat dan imbal hasil investasi yang segera. Serta, kompetisi yang
ketat, tingginya biaya pengembangan dan pengenalan produk atau jasa, yang
menambah tekanan kepada pengusaha startup. Lalu kesempatan untuk tidak
menyajikan data atau informasi yang benar. Perusahaan startup dapat menyajikan
laporan yang disusunnya sendiri tanpa diaudit atau diverifikasi oleh pihak
independen, bahkan mereka mungkin tidak melaporkan apapun. Terlebih, jika startup
tersebut telah menjadi buah bibir, dapat menjadikan investor dan masyarakat terlena.

Anda mungkin juga menyukai