Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN I

PRAKTIK KEPERAWATAN DASAR PROFESI


(Pemberian Kompres Water Tepid Sponge)

DISUSUN OLEH:
TRI ANDRIANI CHOLIFAH
NIM.P27220020275

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2020
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Tri Andriani Cholifah Kode Kasus : 04 (Hepatitis)


Semester :I Mata Kuliah : KDP
Kelas : Ners A Tanggal : 19 Oktober 2020

Jenis Tindakan : Pemberian Kompres Water Tepid Sponge


Pada Tn.A di RS. X

A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan badan demam
B. Diagnosa Medis
Hepatitis
C. Diagnosa Keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder
terhadap inflamasi hepar.
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : Pasien mengatakan demam naik turun sejak 4 hari yang lalu
DO : Suhu : 38,5º C
Kulit teraba panas
kulit dan mucosa bibir tampak kering
E. Dasar Pemikiran Tindakan
Water tepid sponge merupakan suatu prosedur untuk meningkatkan kontrol
kehilangan panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi, yang dilakukan pada
pasien yang mengalami demam tinggi. Tujuan dari water tepid sponge ini untuk
menurunkan suhu tubuh pada orang yang mengalami hipertermi (Hidayati, 2014).
Pada perlakuan water tepid sponge pada responden sesuai dengan SOP, terdapat
penurunan suhu tubuh pada anak setelah dilakukan perlakuan. Rata rata penurunan
suhu pada tindakan water tepid sponge adalah pada suhu 36,503°C. Efek yang
timbul pada pasien dengan hipertermia setelah dilakukan water tepid sponge adalah
merasa lebih nyaman dan suhu tubuh menurun.
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
A.Persiapan Alat
1. Sarung Tangan
2.Baskom mandi
3. Waslap
4.Air hangat (37ºc)
5. Handuk pengering
6.Termometer
7.Selimut Mandi
8.Selimut tidur
B.Tahap Pre Interaksi
1. Baca catatan keperawatan dan catatan medis pasien
2.Siapkan alat alat dan privasi ruangan
3. Cuci tangan
C.Fase Orientasi
1.Memberikan salam
2.Memperkenalkan diri
3.Menjelaskan tujuan tindakan
4.Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan dan persetujuan pasien dan keluarga

D. Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan bersih
3. Mengatur posisi pasien supine
4. Bantu klien melepas pakaiannya
5. Tempatkan alas mandi dibawah punggung klien
6. Pasang selimut mandi diarea tubuh yang tidak dilakukan tepid water sponge
7. Cek kembali temperature air, rendam waslap dan handuk diperas
8. Pasang waslap basah di bawah aksila dan selangkangan paha (karena
terdapat pembuluh darah besar) serta pasang pula handuk dibagian tubuh
anterior agar terjadi perpindahan panas dengan cara konduksi
9. Ganti waslap dan handuk tiap 5 menit
10. Jika sudah selesai keringkan bagian tubuh klien
11. Ukur kembali nadi dan temperature badan klien, observasi kembali respon
klien terhadap terapi
12. Lanjutkan kembali tepid water spoonge ini dibagian tubuh posterior selama
3-5 menit. Kaji kembali nadi dan temperature setiap 15 menit
13. Hentikan tindakan jika suhu tubuh klien sudah kembali dalam batas normal
jika suhu turun di bawah batas normal tindakan tidak dilanjutkan
14. Keringkan seluruh tubuh dan bantu klien memakai pakaian
15.Alat-alat dan pasien dirapikan, ganti linen jika basah
16.Lepaskan sarung tangan
17. Cuci tangan
E. Fase Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2.Simpulkan hasil kegiatan
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Berpamitan
5. Merapikan alat
6. Cuci tangan
7. Dokumentasi tindakan

G. Analisis Tindakan
Water tepid sponge merupakan kombinasi teknik blok dengan seka. Teknik ini
menggunakan kompres blok tidak hanya di satu tempat saja, melainkan langsung
di beberapa tempat yang memiliki pembuluh darah besar. Selain itu masih ada
perlakuan tambahan yaitu dengan memberikan seka dibeberapa area tubuh
sehingga perlakuan yang diterapkan terhadap klien ini akan semakin komplek dan
rumit dibandingkan dengan teknik yang lain. Namun dengan kompres blok
langsung di berbagai tempat ini akan memfasilitasi penyampaian sinyal ke
hipotalamus lebih gencar. Selain itu pemberian seka akan mempercepat pelebaran
pembuluh darah perifer akan memfasilitasi perpindahan panas dari tubuh ke
lingkungan sekitar yang akan semakin mempercepat penurunan suhu tubuh
(Reiga, 2010).
Menurut (Widyawati & Cahyanti, 2010) terapi tepid sponge memiliki tujuan sebagai
berikut:
1) Memberikan pelepasan panas tubuh melalui cara evaporasi konveksi
2) Memberikan efek vasodilatasi pada pembuluh darah
3) Memberikan rasa nyaman
H. Bahaya Dilakukannya Tindakan
- Suhu yang tidak sesuai akan menyebabkan pasien mengigil
- Waktu prosedur tindakan yang terlalu lama dapat menyebabkan pasien merasa
kelelahan
Kontraindikasi pada terapi tepid sponge (Widyawati & Cahyanti, 2010) adalah:
- Tidak ada luka pada daerah pemberian terapi tepid sponge
- Tidak diberikan pada neonatus

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


NIC:
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor tanda tanda vital
- Monitor penurunan tingkat kesadaran
- Monitor intake dan output cairan
- Berikan anti piretik sesuai advis dokter
- Kelola Antibiotik sesuai advis dokter
- Anjurkan pasien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat .
- Berikan kompres water tepid sponge sesuai prosedur
- Berikan sirkulasi udara yang baik di sekitar lingkungan pasien
- Berikan cairan intravena
- Berikan Kompres hangat pasien pada lipat paha dan aksila
- Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
- Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa) ,sklera mata,
dan warna urine.
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S: Pasien mengatakan demam sudah berkurang,badan masih lemes
O: KU cukup ,
TD: 110/70 S: 37,5ºc,
N: 88x/menit Rr: 20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
K. Evaluasi diri
Tindakan kompres Water Tepid Sponge ini untuk pasien dewasa kadang pasien
merasa malu jika prosedur dilakukan semua oleh perawat,oleh karena itu perawat
melibatkan peran keluarga (istri) untuk menyeka atau memberikan kompres pada
bagian tubuh tertentu.
L. Daftar Pustaka / Referensi
Widyawati, I. Y., & Cahyanti, I. S. (2010). Pengaruh Tepid Sponge Terhadap
Penurunan Demam Pada Anak.
Reiga, Celso Garcia De La. (2010). Cristobal Colon Espanol. Kessinger
Publishing. [2]
Hidayati, R., dkk. (2014). Praktik Laboratorium Keperawatan Jilid 1.
Jakarta:Erlangga

Nama Mahasiswa Nama Pembimbing


Tri Andriani Cholifah Tri Widyastuti Handayani,
M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Kom
NIM
NIP

P27220020275

Tanda Tangan Tanda Tangan

Tanggal Tanggal

Anda mungkin juga menyukai