Anda di halaman 1dari 1

Contoh kasus:

Seorang kakek bernama Evart yang berumur 65 tahun mengeluh nyeri pada perut bagian
bawah. Kakek mengatakan bahwa sudah seminggu belum BAB. Biasanya kakek bisa BAB
tiga hari sekali. Sejak saat itu kakek tidak pernah menghabiskan porsi makan sehari-harinya
karena kurang nafsu makan. Setelah dikaji inspeksi terdapat pembesaran abdomen dan saat
dipalpasi ada impaksi feses.

1.      Pengkajian
Nama                                 : Evart
Tanggal lahir                      : 5 November 1945
Jenis kelamin                     : Laki-laki
Tanggal MRS                     : 30 November 2010
Alamat                               : Surabaya
Diagnosa Medis                 : Konstipasi
Sumber Informasi              : Klien, pemeriksaan fisik, kolonoskopi
Keluhan utama                  : nyeri pada perut, seminggu belum BAB
Riwayat penyakit sekarang            :
Evart yang berumur 65 tahun mengeluh nyeri pada perut bagian bawah. Kakek mengatakan
bahwa sudah seminggu belum BAB. Biasanya kakek bisa BAB tiga hari sekali. Sejak saat itu
kakek tidak pernah menghabiskan porsi makan sehari-harinya dan hanya seperempat bagian
saja. Selain itu, kakek mengaku mudah lelah untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Riwayat kesehatan keluarga           : -

Review of system :
a.       B1 (Breath)       : RR meningkat
b.      B2 (Blood)      : denyut jantung meningkat, TD meningkat
c.       B3 (Brain)       : nyeri pada abdomen bawah
d.      B4 (Bladder)    : -
e.       B5 (Bowel)    : nafsu makan turun, BB turun ( 60kg ke 55kg)
f.       B6 (Bone)        :-

Hasil pemeriksaan fisik umum :


a.       keadaan umum    : lemah
b.      TTV                          : tekanan darah 130/95 mmHg, nadi : 90x/mnt, RR 23x/mnt

Pemeriksaan fisik abdomen


a.       Inspeksi           : distensi abdomen
b.      Palpasi             : perut terasa keras, ada impaksi feses
c.       Perkusi           : redup / pekak
d.      Auskultasi      : bising usus tidak terdengar

Anda mungkin juga menyukai