Oleh:
Nindya Nabilah Utami (1702612194)
Arya Krisna Manggala (1702612061)
Pembimbing:
Prof. Dr. dr. Tjok Raka Putra, Sp.PD-KR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, analytic skill yang berjudul “Kolesistitis Akut Kalkulus et causa
Kolelitiasis” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Analytic skill ini disusun
dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di Departemen/KSM Ilmu
Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar.
Dalam penyusunan analytic skill ini, penulis banyak memperoleh bimbingan,
petunjuk serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini,
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
- Dr. dr. Ketut Suega, Sp.PD-KHOM selaku Kepala Bagian/SMF Ilmu Penyakit
Dalam FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar,
- dr. Made Susila Utama, Sp.PD-KPTI selaku Koordinator Pendidikan sekaligus
Pembimbing kami di Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK UNUD/RSUP
Sanglah Denpasar,
- Prof. Dr. dr. Tjokorda Raka Putra, Sp. PD-KR selaku pembimbing
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungan dan
bantuan yang telah diberikan dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat
memberikan sumbangan ilmiah dalam masalah kesehatan.
Penulis
ANALYTIC SKILL
DEPARTEMEN/KSM ILMU PENYAKIT DALAM
FK UNUD/RSUP SANGLAH
I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : WCT
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 11 September 1993
Usia : 25 tahun
Agama : Kristen Protestan
Etnis : Kupang
Status pernikahan : Belum Menikah
Alamat : Jalan Perwira No. 45 Desa Kelapa Lima, Kupang, NTT
No. Rekam medis : 19018039
Tanggal MRS : 23 April 2019
Tanggal Pemeriksaan : 25 April 2019
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri perut kanan atas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke UGD RSUP Sanglah dengan keluhan nyeri perut yang
dirasakan sejak 2 hari dan memberat sekitar 2 jam sebelum masuk MRS. Nyeri
perut dirasakan seperti tertusuk pada perut kanan atas dan menjalar hingga ke
punggung bagian belakang yang tidak membaik dengan berbaring atau dengan
perubahan posisi. Pasien juga megeluh mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu
sebanyak 3 kali, muntah dikatakan berisi makanan, cair, berwarna kuning, dan
tidak terdapat darah. Karena mual dan muntah tersebut, pasien mengalami
penurunan nafsu makan.
Pasien juga mengalami demam bersamaan dengan nyeri perut yang dirasakan.
Demam yang dirasakan hilang timbul dan membaik dengan pemberian obat.
Pasien mengatakan tidak terdapat masalah dalam buang air kecil dan tidak ada
nyeri. Pasien juga mengatakan buang air besar normal, sebanyak satu kali sehari,
tanpa adanya darah, lendir, atau kehitaman. Pasien menyangkal mengeluh nyeri
dada maupun sesak nafas.
Pada saat pemeriksaan, nyeri perut dikatakan sudah berkurang dan demam juga
sudah berkurang.
Status Generalis
Mata : konjungtiva anemis (-/-); sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+)
3 mm/3 mm isokor, edema palpebra (-/-)
THT : Tonsil T1/T1; faring hiperemis (-); bibir sianosis (-); bibir
pucat (-)
Leher : JVP PR ± 0 cmH2O; pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks : Simetris, retraksi (-)
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V garis MCL sinistra
Perkusi :
Batas Atas : ICS II Sinistra
Batas Kanan : PSL Dekstra
Batas Bawah : ICS V
Batas Kiri : ICS V garis MCL sinistra
Auskultasi :
Edema - -
- -
Kesan:
Hepatomegali dengan fatty liver
Cholelithiasis
Lien, Pankreas, Ginjal kanan kiri, Buli, Prostat, Paraaorta tak tampak
kelainan
I. DIAGNOSIS
Kolesistitis akut kalkulus et causa kolelitiasis
II. PENATALAKSANAAN
Terapi
a. IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
b. Diet 2100 kkal/hari + free lemak
c. Paracetamol 750 mg tiap 8 jam IO
d. Ceftriaxone 2 gram tiap 24 jam IO
Rencana Pemeriksaan
a. Perbaikan kondisi
Monitoring
a. Keluhan
b. Vital sign
III. PROGNOSIS
a. Ad Vitam : Dubius ad bonam
b. Ad Functionam : Dubius ad bonam
c. Ad Sanationam : Dubius ad bonam
IV. KIE
a. Memberikan informasi tentang penyakit dan gejala perburukan pasien pada
pasien dan keluarganya secara lengkap.
b. Memberikan edukasi tentang obat yang diminum kepada pasien dan keluarga
pasien.
c. Memberikan edukasi keluarga pasien untuk menghindari faktor risiko seperti
makan makanan yang berlemak.
d. Mengedukasi keluarga pasien untuk menjaga asupan nutrisi yang bergizi baik
dan seimbang dan sesuai dengan diet pada penyakit pasien.