PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN (JUDUL
PERUBAHAN
BAB)
a. Pertumbuhan / Growth
c. Keuntungan / Profit
e. Kompetisi / Competition
c. Mengoptimisasi Inventory
f. Manajemen Waktu
1. Shared Values
2. Strategy
Merupakan Perencanaan
Korporasi akan Sumber Dayanya
untuk mencapai Tujuan yang
diidentifikasi.
3. Structure
4. System
5.Staff
6. Style
7. Skill
Kurt Lewin membahas resistansi terhadap perubahan di era tahun 1940an, yang
berfokus pada aspek-aspek sifat individu yang harus ditanggapi untuk
mendapatkan perubahan organisasi yang efektip.
A. Psikologis
B. Materialistik
A. KOMITMEN
B. MANDAT PERUBAHAN
C. MASUKAN
D. AKUNTABILITAS
F. EVALUASI
• Perjanjian bersama untuk VISI PERUBAHAN, tidak ada initiatip lain yang
berkompetisi.
• Penghargaan, baik Sosial maupun moneter, yang memotivasi individu maupun grup
untuk merasa memiliki tanggung jawab maupun peran baru mereka.
Strategi Manajemen Perubahan yang baik memiliki tiga (3) elemen berikut:
A. Pemetaan Situasi
B. Struktur Pendukung
ADKAR merupakan singkatan dari lima (5) elemen kunci perubahan, yaitu:
Awareness-Desire-Knowledge-Ability-Reinforcement. Teori yang diajukan oleh
Kurt Lewin menghubungkan Strategi Manajemen Perubahan dengan Chemistry.
Menurut Kurt Lewin, Perubahan terjadi melalui tiga (3) fasa berikut:
Model ini disampaikan oleh John P Kotter, seorang pionir dalam Manajemen
Perubahan. Pada tahun 2001, Business Week menamakan Kotter “Leadership
Guru No.1” di USA berdasarkan survey terhadap 504 perusahaan. Dari
pengalamannya pada Manajemen Perubahan, Kotter menyimpulkan bahwa
untuk mendapatkan keberhasilan dalam perubahan organisasi, delapan (8)
langkah emas ini harus diikuti:
7. Never Letting Up
Sumber utama dari Value Creation adalah potensi inovasi yang ditentukan oleh
kapabilitas organisasi untuk belajar melakukan utilisasi aset dan
mengoperasikannya dengan cara berbeda.
4.2. Pengenalan Risk and Return pada Perencanaan Strategi Manajemen Perubahan
Untuk melihat kelima Risiko tersebut, tujuh (7) pertanyaan berikut perlu
ditanyakan:
% dari Tujuan jangka pendek yang berhubungan dengan tujuan jangka panjang.
Leadership – Involvement
% dari Manajer senior yang turut mengambil bagian dalam tim perubahan.
Leadership – Stability
Jumlah reorganisasi yang dilakukan korporasi dalam lima (5) tahun terakhir
Leadership – Visibility
% dari waktu yang digunakan manajemen senior di lapangan atau jumlah waktu
per minggunya yang digunakan manajemen senior di lapangan.
Communication Channels
1
BPIR – Business Performance Improvement Resource
% dari pegawai level bawah yang dilatih dalam teknik manajemen perubahan.
Policy Communication
% dari pegawai level bawah yang mengerti akan Visi, Misi dan Tujuan
perusahaan.
Strategy – Communication
% dari pegawai level bawah yang percaya bahwa untuk periode tertentu,
komunikasi secara efektip telah menginformasikan strategi organisasi.
Workforce Capability
Balanced Scorecard
Performance Management
Process Management
Continuous Improvement
Cost Reduction
Reengineering
1. Identifikasi Permasalahan
2. Analisa Situasi
6. Rekomendasi Alternatip/Aktivitas
Agar menjadi organisasi yang ahli dan memiliki efisiensi tinggi, maka organisasi
harus belajar menjadi EXCELLENT. Operational Excellence merupakan filosofi
dari Kepemimpinan, Kerjasama Tim, dan Pemecahan Masalah yang
menghasilkan Continuous Improvement di seluruh lini organisasi dengan fokus
pada kebutuhan customer, empowerment pegawai, dan optimasi aktivitas yang
ada dalam proses kerja.
ELIMINATE WASTE
1. Eliminate Things That Are Not Used- Mengurangi Hal-Hal Yang Tidak
Dipakai
OPTIMIZE INVENTORY
34. Focus On The Care Process And Purpose – Fokus Pada Proses
Penjagaan
MANAGE TIME
MANAGE VARIATION