Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Pengembangan Kecakapan ”

Diajukan sebagai salah satu Tugas


Mata Kuliah Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Disusun oleh kelompok 3 :

1. Widia Aprilia NIM: 1703011120


2. Lusi Amelia NIM: 1703011131
3. Risky Dewi Salita NIM: 1703011109

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Ratnawati, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
DHARMASRAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT,yang selalu memberikan rahmat dan


kasih sayangnya kepada kita semua khusunya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.shalawat serta salam semoga selalu tercurah di
limpahkan kepada junjungan alam yakni,Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya
diakhir zaman. Amin
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perencanaan dan Strategi Pembelajaran yang membahas tentang pengembangan
kecakapan.Akhirnya saya sampaikan terimakasih atas perhatianya terhadap
makalah inidan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri penulis
sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.

Dharmasraya, 04 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah....................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................4

C. Tujuan.................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

A. Strategi pengembangan kecakapan..................................................................5

B. Pengembangan Pola Fikir (kognitif).................................................................8

C. Pengembangan Sikap.......................................................................................10

D. Pengembangan Psikomotor.............................................................................12

BAB III PENUTUP.....................................................................................................13

A. Kesimpulan.......................................................................................................13

B. Kritik dan Saran...............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan dilaksanakan dengan menitik beratkan pada transmisi sains
yang tanpa karakter,sehingga proses dehumanisasi dalam proses pembangunan
bangsa.lemahnya dunia pendidikan dalam mempromosikan nilai-nilai luhur
bangsa menyebabkan semakin kritisnya rasa kebanggaan terhadap tanah air,
tanggung jawab soaial,bahkan komitmen beragama. Masih banyak praktik
pendidikan yang belum memberikan kesempatan kepada murid untuk
mengembangkan segenappotensi agar memiliki kepribadian seutuhnya. Untuk itu
gagasan pendidikan islam terpadu menjadi bagian penting dalam penyelesaiaan
masalah pendidikan.
Secara konseptual pendidikan nasional mendukung gagasan tentang pendidikan
terpadu sebagaimana tertuang dalam rumusan tujuan pendidikan nasional yaitu
berkembangnya potensi pesetra didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maaha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratif sertabertanggung jawab.
Membangun manusia yang cerdas harus bersama dengan memantapkan
keimanan dan ketaqwaan agar kecerdasan manusia tetap dalam sikap ketundukan
dan pengakuan akan keberadaan tuhan. Mengembangakan pengetahuan dan
keterampilan juga harus disertai dengan penanaman budi pekerti luhur agar
manusia yang berpengetahuan tetap bersikap rendah hatisehingga terjadi
keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN

A. Strategi pengembangan kecakapan


Secarah fitrah dimensi manusia adalah jasad, akal dan ruh. Ketiga dimensi
ini harus di jaga secara seimbang. Jika terperihara fisiknya saja, sedangkan akal
dan ruh tidak dipelihara maka manusia seperti itu hanya kuat fisik atau
jasmaniahnya saja sedangkan hatinya kering dan gersang dan akalnya tidak
berkembang sebagaimana harusnya manusia yang memiliki kelebihan potensi
akal. Begitu juga orang yang diasah otaknya saja sementara fisik dan rohaninya
tidak diperhatikan, maka manusia itu ibarat orang yang pintar dengan teori-teori
ilmu pengetahuan tapi jasat sakit tak trawat dan jiwa dan rohaninya tidak
tentaram.
Dalam winkkel,(1966) gegne menyatakan bahwa fase dalam kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut
1. Fase Motivasi
Memberikan kesadaran kepada siswa tentang tujuan yang harus dicapai
sehingga siswa bersedia untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan, sebab akan
memberikan motifasinyaa lemah maka siswa cenderung membiarkan
permasalahan yang diajuakan tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya. Jadi
peran guru adalah memberikan motivasi belajar bagi siswa dan mengingatkan
akan tujuan yang harus dicapai.
2. Fase Menaruh Perhatian
Siswa memperhatikan unsur-unsur yang relevan untuk membentuk pola-
pola perseptual tertentu dengan memperhatikan hal-hal yang akan dipelajari
sehingga konsentrasi terjamin.
3. Fase Pengelolaan
Siswa dapat memehami informasi yang didapat dalam jangka pendek dan
mengolah informasi tersebut untuk diambil manfaatnya. Dalam hal ini siswa harus
mengingat kembali cara yang pernah digunakan sehingga terpilih cara mana yang
paling cocok untuk masalah ini. Kalau tidak tersedia maka siswa harus kreatif
menciptakan ide baru paling tidak mengarah kepada tujuan yang dimaksud.
4. Fase Umpan Balik
Mendapatkan konfirmasi tepat atau tidaknya penyelesaian yang
dikemukakan, karena komunikasi ini daapat meningkatkan atau menurunkan
motivasi siswa untuk berusaha keras memeras otak lagi pada lain kesempatan .
Fase-fase tersebut dapat diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan kemampuan
kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Untuk menyempurnakan raangkaian fase dalam proses belajar siswa tersebut di
atas dapat dilihat tabel berikut:
a. Perhatian Siswa khusus memperhatikan hal-
hal yang akan di pelajari.
b.menggali (motivation, Siswa sadar akan tujuan
expectancy) instruksional dan bersedia
melibatkan diri
c. mengali (retrieval to working Siswa mengingat kembali dari
memory) ingatanjangka panjang apa yang
sudah pernaah diketahui
/ dipahami/ dikuasai tentang
pokok bahasan yang sedang
dipelajari
d. berprestasi selektif Siswa mengamati unsur-unsur
daalam perangsang yang relevan
baagi pokok bahasan siswa
memperoleh pola perseptual
e. mengolah informasi Siswa memberikan makna pada
pola perseptual dengan membuat
informasi yang sungguh berarti
antara lain dengan
menghubungkan informasi lama
yang sudah digali dari ingatan
jangka panjang
f. menggali informasi Siswa membuktikan melalui suatu
prestasi kepaada guru dan diri
sendiri bahwa pokok bahasan
telah dikuasai dengan
memberikan indikasi bahwa
tujuan instruksionaal khusus pada
dasarnya telah tercapai
g. mendapatkan umpan balik Siswa mendapat penguatan dari
guru kalau prestasinya tepat, dan
mendapat koreksi kalau
prestasinya salah
h. memantapkan hasil belajar Siswa mengerjakan berbagai
tugas untuk mengakarkan hasil
belajar. Siswa mengulang-ulang
kembali

Rangkaian fase ini mencerminkan rangkaian kejadian yang dialami oleh siswa
yang sedang belajar. Gurulah yang harusmenciptakan dan mengatur kondisi
eksternal itu, supaya siswa yang belajar mendapat dukungan dari lingkungan.

B. Pengembangan Pola Fikir (kognitif)


Adalah pembinaan kecerdasan dan ilm pengetahuan yang luas dan
mendalam sebagai penjabaran dari sifat fathonah tidaak hanya cerdas tapi juga
bijaksana dalam bertindak dan berfikir, sebab sifat tersebut mampu menangkap
gejala dan hakikat dibalik semua peristiwa yang ada di sekitarnya kemudian
mengambil keputusan sebagai pengalaman dan pelajaran yang berharga.
Menurut Toto Tasmara dalam bukunya yang berjudul kecerdasan rohaniah
mengemukakan bahwa karakteristikyang terkandung dalam penjiwaaan sifat
fathonah itu antara lain adalah:
1. The man of wisdom
Mereka tidak hanya menguasai dan terampil melaksanakan profesinya,
tetapi juga sangat berdedikasi dan dibekali debgan hikmah kebijaksanaan.(al-
baqorah 269)
2. High in integrity
Mereka sangat bersungguh-sungguh dalam segala hal, khususnya dalam
meningkatkan kualitas keilmuan dirinya dan tidak hanya memikirkan apa yang
tampak tetapi mampu melihat apa yang tergambar tersebut melalui renenguan dan
tafakur (ali imran:190)
3. Willingnessto learn
Mereka memiliki motifasi yang kuat untuk belajar dan mampu menngambil
pelajaran dari peristiwa yang dihadapi (yusuf:111)
4. Proactive stance
Mereka bersikap proaktif, ingin memberikan konstibusi positif bagi
lingkunganya. Dengan pengalaman dan kemampuan tersebut ia telah menjadi
sosok yang mampu mengambil keputusan yang terbaik dan menjauhkan hal-hal
yang merugikan ( al-maidah:100)
5. Faith in god
Mereka sangat mencintai tuhannya dan dengan petunjuknya merasa
hidupnya telah diatur oleh allah sehingga tumbuh keyakinan bahwa allah sebagai
tempat sandran dan bertawakal (ali imran 7,30-31 al baqarah :138)
6. Creditable and reputable
Mereka selalu berusaha untuk menempatkan dirinya sebagai insane yang
dapat dipercaya sehingga tidak pernah ingkar janji atau menghianati amanah yang
dipikulkan kepadanya (ar-ra’d: 19-22)
7. Being the best
Selalu ingin menjadi yang teladan dan menampilkan unjuk kerja yang
terbaik (ali imran : 110)
8 .emphaty and composion
Menaruh rasa cinta kepada orang lain sebagaiman mencintai diri sendiri (at-
taubah 128 )
9.Emotional maturity
Memiliki kedewasaan emosi, tabah dan tidak mengenal kata menyerah serta
mampu mengendalikan diri dan tidak emosional dalam mengambil keputusan
(lukman 17)
10. balace
Memiliki jiwa yang tenang sebagaiman dalam al-qur’an sebagai nafsul
mutmainnah (al-fajr 27-30 asy syu’ara 89 )
11. sense of mission
Memiliki arah tujuan atau misi yang jelas dalam kehidupannya (at taubah:33
al-fath:28, ash-shaf:9)
12. sense of compotition
Mereka memiliki sikap untuk bersaing dengan sehat karena sadar bahwa
setiap umat memiliki kiblat dan matabat (al-baqarah:148)
Agama islam memiliki peran yang cukup besar dan mengagumkan dalam konsep
pendidikan baik dalam bidang seni, politik, ilmu pengetahuan dan lainnya.
Untuk mewujudkan konsep pembinaan intelektual dalam islam maka haarus
disusunlah beberapa kaidah agar bisa memudahkan orang tua dan guru dalam
membina anak dengan ilmu dan pemikiran yang benaar. Pola pembinaan akal
menurut hafizt untuk membentuk pola fikir anak hingga dewasa diawali dengan
a. Menanamkan kecintaan anak akan ilmu
b. Membimbing anak menghafal al-qurr’an
c. Mengajarkan anak bahasa arab dan bahasa asing lainya
d. Mengarahkan anak kepada kecenderungan bakatnya

C. Pengembangan Sikap
Afektif adalah pembinaan sikap mental yang mantapdan matang sebagai
pengajaran dari sikap amanah sebagai indikator dari seseorang yang mempunyai
kecerdasan dengan sikap yang selalu ingin dipercaya, menghormati dan dihormati,
sikap tersebut hanya dapat tumbuh apabila kita meyakini sesuatu yang kita anggap
benar sebagai prinsip yang tidak dapat diganggu gugat.
Menutut toto tasmara didalam diri yang amanah ada beberapa penilaian
yang melekat yaitu:
1. Rasa tanggung jawab dengan menunjukan hasil yang optimal
2. Kecenderungan kepentingan dan sense of urgency. Merasa bahwa hidupnya
memiliki suatu nilai yang penting dengan rasadikejar dan mengejar sesuatu
agar amanah dapat diselesaikan dengan baik
3. Al-amin ingin di percaya dan mempercayai, yaitu sebuah proses untuk saling
mempercayai
4. Hormat dan menghormati yaitu hidup yang wajar dan tidak harus menjadi
karismatik atau berupaya membuat dirinya yang dikultuskan.
Mengajarkan sikap lebih bukan hanya dengan teori saja tetapi dengan
memberikan teladan dan contoh yang baik dan mudah dipahami. Yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana membekali anak didik dalam
kebiasaannyabersikap adanya dorongan dan latihan agar mau menyampaikan
keinginan-keinginan secara terbuka sehingga memungkinkan agresivitas
lingkungan dapat dilawan dan ditundukkan oleh diri mereka sendiri.
a. Proses pengkondisian
Dalam proses belajar mengajar di sekolah siswa dapat memperoleh sikap-
sikap baik positif dan negatif terkadang siswa maupun guru tidak menyadarinya.
Bsuasana belajar yang kondusif, proses belajar yang aktif, kreatif dan
menyenangkan, akan menimbulkan citra yang baik terhadap mata pelajaran
sehinggamelahirkan rasa senang terhadap pelajaran dan bahkan kepada guru yang
mengajar pelajaran tersebut. Bahkan juga sebaliknya suasana belajar yang
menyenangkan, cara guru mengajar yang tidak tepat, galak suka menyinggung
perasaan anak,lama kelamaan akan menimbulkan rasa benci terhadap pelajaran
dan bahkan juga membenci guru tersebut.
Sikap siswa di sekolah dapat ditentukan oleh kondisi dan situasi belajar
dan bahkan guru dapat menambah semangat belajar siswa dengan memberikan
hadiah, kebebasaan dalam kreatifitas yang positif bagi siswa yang berprestasi.
b. Belajar dari model
Tingkah laku yang dimunculkan oleh seseorang yang dihormati,
dikagumidan dipercayai oleh anak dapat senantiasa mempengaruhi sikap dan
perilaku anak. Anak yang sering menyaksikan tingkah laku tersebut akan
cenderung menirunya dan berbuat yang sama.apalagi mendapat umpan balik dari
orang ke tiga yaitu orang yang memuji tingkah laku yang dimunculkan oleh guru
sebagai model itu mencerminkan suatu sikap dan siikap itulah yang akhirnya
ditiru oleh siswa.
Dalam pembelajaran sikap atau tekanaan yang harus diberikan pada hal-hal
tertentu yaitu:
a. Pemotivasian
Berperan dalam rangka belajar menurut kondisi pada saat tertentu.
b. Pengkonsentrasian memberikan penekanan dalam belajar dari model
c. Pengolahan
Mencerna penjelasan-penjelasan yang disertai dengan keteladanan yang
diberikan oleh model atau menyertai izin untuk berbuat sesuatu yang baik dan
disenangi sehingga siswa dapat menunjukan prestasinya.
d. Umpan balik
Siswa mendapatkan konfirmasi mengenai perbuatan dan perkataannya
yang mencerminkan suatu sikap yang positif.

D. Pengembangan Psikomotor
Yaitu pembinaan tingkah laku dengan akhlak yang mulia sebagai
penjabaran dari sifat shidiq rasulullah dan pembinaan keterampilan kepemimpinan
yang visioner dan bijaksana sebagai penjabaran sifat tabliqh rasulullah. Menurut
Toto Tasmars (2001: 221) mengemukakan bahwa nilai tabliqh telah memberikan
muatan yang mencakup kemampuan berkomunikasi, pemimpin, pengembangan
dan peningkatan kualitas dumber daya insani dan kemampuan diri untuk
mengelolah sesuatu sikap tabliqh melahirkan keyakinan dan kekuatan, dan
kesungguhan untuk melahirkan hasil unjuk kerja yang bernilai tinggi. Mereka
tidak gampang menyerah, patah semangat, walaupun tantangan dan tekanan
menghalang setiap langkah pekerjaannya karena yakin dan mampu mengatasi
setiap tantangan yang dihadapi. Belajar keterampilan motorik menuntuk
kemampuan untuk merangkai sejumlah gerak-gerik jasmani sampai menjadi satu
keseluruhan yang harus dilakukan dengan tulus karena Allah.sebagai indikator
kecakapan dari aspek psikomotor menurut kennethdalam rosiyada (2004: 1041)
meliputi:
1. Observing (memperhatikan)
2. Imition (peniruaan)
3. Praticing (pembiasaan)
4. Adapting (penyesuaian)
Meningkatkan ciri khas dari belajarketerampilan motorik maka latihan
memegang peranan untuk mendarah dagingkan keterampilan yang sedang
dipelajari.tanpa alatihan dan pembisaan, tidak mungkian orang menguasai
keterampilan menjadi miliknya.
Hal-hal yang perlu dikembangkan dalam kecakapan psikomotor akan
dipahami sebagai berikut:
a. Ketrampilan yang sedang dipelajari membutuhkan usaha kontinu dan banyak
sekali latihan. Untuk itu perlu memotivasi siswa agar selalu bersemagat
menjalaninya.
b. Belajar keterampilan selalu menurut pengamatan terhadap lingkunagan untuk
menentukan posisi fisik seperti olah raga, menulis kali grafi dan lainnya.
c. Mempelajari prosedur yang harus diikuti dan melatih diri baik
subketerampilan maupun seluruh rangkain gerak gerik disertai koordinasi
ketika siswa mengolah informasi yang dipelajarinya
d. Penggalian program mental yang tersimpan dalam ingatan jangka pnjang dari
infoermasi yang telah dipelajari sebelumnya.
e. Kofirmasi pengetahuaan teoritis kedalam tindakan aplikatif dapat mengambil
wujud umpan balik intrinsik atau ekstrinsik, dapat menyempurnakan
keterampilan sampai semuanya berjalan dengan otomatis.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia diberikan kelebihan akal maka dengan akal tersebut
manusia dapat berkembang dengan menggali potensi yang ada pada
dirinya. Agar potensitersebut bisa berjalan dengan baik dan maksimal
maka diperlukan mata pelajaran pengembangan kecakapan seperti pada
siswa dalamdunia pendidikan. Adapun pengembangan tersebut diterapkan
dengan berbagai fase dengan tujuan motifasi untuk memberikan kesadaran
dengan melibatkan diri agar tujuan bisa tercapai, memberikan perhatian
dalam setiap pembelajaran, pengolahan informasi untuk diamalkan dan
diambil maknanya, dan memberikan umpan balikbagi yang berprestasi.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pembinaan-pembinaan tertentu.
Pembinaan pola pikir/kognitif untukkecerdasan dan ilmu
pengetahuanyang luas dan mendalam, afektif untuk membina
pengembangan sikap mental yang mantap dan matang melalui proses
pengkondisian dan belajar dari contoh daan pengalaman yang ada.
Pengembangan psikomotor untuk memberikan pengalaman yang praktis
dan wawasan ilmu pengetahuan yang luas.
B. Kritik dan Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya banayak kekurangan dan
kelemahan maka kami harapkan saran dan kritikan yang membangun agar
kekurangan dan kelemahan tersebut dapat diperbaiki dan disempurnakan
kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai