Anda di halaman 1dari 11

BUDAYA DAN KEPRIBADIAN

Dosen Pengampu:
Dr. Chindy Asli Pravesti S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 8
1. Saina Kurniawati (195000013)
2. Astri Debora Kristanti (1950000016)

BK A2 2019
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS PEDAGOGIK DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya Kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul ” Budaya dan
Kepribadian ”. Dalam mata kuliah Lintas Budaya ini kami selesaikan bersama dengan semaksimal mungkin
dengan bantuan sumber - sumber informasi dan bantuan dari buku guna mempermudah dalam
menyelesaikan tugas makalah ini .
Tak lepas dari itu tentu saja dalam pembuatan makalah ini kami menyadari segala bentuk kekurangan
yang ada di dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu kami juga mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya
atas segala kesalahan serta kekurangannya. Oleh karena itu dengan sangat terbuka kami menerima segala
bentuk kritik dan saran guna memperbaiki kekurangan serta kesalahan .
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya dan kami berharap semoga
makalah kreteria dan prosedur pemilihan media ini diambil manfaatnya dan bisa memberikan inspirasi dan
menambah wawaan baru kepada semua pembaca.

Surabaya, 8 Mei 021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........………………………………....………………...........................................................i
DAFTAR ISI..................................…………….....……………………………...................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................…........……………………………….....................….1
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................………………………………..1
BAB II LANDASAN TEORI
A. Budaya.....................................................................………...........………………………………………………………2
B. Kepribadian...................................................................………............………………………………………………..3
C. Budaya dan Kepribadian……….................................................……..............………………………………………..5
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………….……………………………………………………7
SARANAN…………………………………………………………………………………………….…………………………………………………7
DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………………………………….……………………………………………..8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Antara kebudayaan dan kepribadian mempunyai hubungan yang erat. Menurut pandangan para pengkaji
kebudayaan dengan kepribadian, tahun-tahun awal kehidupan anak-anak sangat vital bagi pembentukan
kepribadian anak, karena itu masa kanak-kanakyang sama akan menghasilkan kepribadian orang dewasa
yang sama. Karena kebudayaan menentukan apa yang harus diajarkan oleh orang tua dan bagaimana cara
mengajarkannya (isi dan cara sosialisasi), maka bisa diharapkan behwa kebudayaan dengan nilai-nilai
tertentu akan menghasilkan tipe kepribadian tertentu.

Umpamanya teori yang dikemukakan Mc. Clelland secara eksplisit mengatakan bahwa cara dan isi
pendidikan anak mulai dari lahir yang menekankan tema percaya pada diri sendiri, ketaktergaantungan,
kebebasan dan persaingan yang sehat telah menghasilkan orang-orang Amerika yang sangat berorientasi
pada prestasi dan menjadi pengusa yang kreatif dan inovatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Budaya?
2. Apa Pengertian dari Kepribadian?
3. Apa hubungan dari Budaya dan Kepribadian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Budaya
2. Untuk mengetahui Kepribadian
3. Untuk mengerti hubungan Budaya dan Kepribadian

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. BUDAYA
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang,
dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, peristiwa itu membuktikan bahwa
budaya dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar, dan meliputi
banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-
nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.
"Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif"
di Tiongkok. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman
mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-
anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

1. Unsur Budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara
lain sebagai berikut:

A.. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:[6]


1. Alat-alat teknologi
2, Aistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik

B. Bronislaw Malinowski mengatakan 4 unsur pokok kebudayaan meliputi:


1. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
5
2. Organisasi ekonomi.
3. Alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
4. Organisasi kekuatan (politik)

C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture)
yaitu:
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Sistem teknologi, dan peralatan
4. Sistem kesenian
5. Sistem mata pencarian hidup
6. Sistem religi
7. Sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan

2. Sifat Hakekat Kebudayaan


Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaannya masing-masing, berbeda yang satu dengan
yang lainnya, namun setiap kebudayaan memiliki sifat hakekat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan
dimanapun juga, sifat hakekat kebudayaan tersebut adalah:

a. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia


b. Kebudayaan telah ada dan terlebih dahulu ada dari pada lahirnya sutu generasi tertentu, dan tidak akan
habis dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
c. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.
d. Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban.
Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan diizinkan

B. KEPRIBADIAN
1. Pengertian Kepribadian Secara Umum
Seorang tersusun atas dasar fatalitas jasmani dan rohania, di samping ada faktor temperamen,
karakter,dan bakat fitalitas jasmani seseorang bergantunng pada konstruksi tubuhnya yang terpengaruh oleh
factor-faktor hereditas sehingga keaadaanya dapat di katakan tetap atau konstan dan merupakan daya hidup
yang sifatnya jasmanias.
2. Kepribadian menurut beberapa para ahli psikologi yaitu:
a. Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan ciri-ciri kognitif, sifat atau presdiposisi(kecenderungan)
yang relatif berlangsung secara terus menerus dan dibawa oleh seseorang dalam berbagai konteks
6
kehidupannya serta saat berinteraksi dengan orang lain sehingga membedakannya dengan orang-orang yang
lainnya, matsumoto dan juang (2004).
b. Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas sistem-sistem psiko-fisik yang
menentukan cara manuisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan, allport(1961:dalam sarwono 2009:dalam
meinarno dkk,2011). Dalam allport ini defenisi kepribadian ini menekankan kepada kita bahwa bahwa
kepribadian bersifat dinamis bukan statis, ia merupakan struktur fundamental yang akan terus berubah
seiring waktu.
3. Pengertian Kepribadian Menurut Beberapa Alih Sosiologi
a. Menurut Horton (1982)
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan
ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu.
Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri
khas pribadinya.
b. Menurut Schever Dan Lamm (1998)
Ia mendevinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku
seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap,
maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di
hadapi.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
a) Warisan Biologis
Warisan biologis adalah semua hal yang di terima seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orang
tuanya atau sifat turunan dari kedua orang tua .
Contohnya : ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka berdiam diri,
maka sifat itu tanpa di sadari di miliki juga oleh anaknya Samuel. Contoh lainnya adalah ayah otis adalah
seorang yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan lebar otomatis otispun akan bertumbuh ke hal yang sama.
b) Lingkungan Fisik
Pengaruh lingkungan atau fisik terhadap kepribadian manusia paling sedikit di bandingkan factor- factor
lainya. Lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya kepribadian khusus seseorang.
5. Perbedaan Pengertian Orang Pada Zaman Duhulu Dan Orang Pada Zaman Sekarang
a) Dulu orang percaya bahwa beberapa unsur kepribadian seperti ambisi, kejujuran, kriminalitas,
penimpanan seksual dan sebagainya, merupakan warisan dari orangtua.
b) Namun pada zaman sekarang orang lebih percaya beberapa pakar bahkan sifat kepribadian di tentukan
oleh pengalaman seperti kemampuan, perestasi, dan prilaku sepenuhnya di tentukak lingkungannya.
Hal ini sangat benar karena kita melihat kondisi yang terjadi pada zaman ini, pada umumnya orang tidak
dapat melakukan segala sesuatu dengan kepribadianya sendiri tetapi kepribadian itu sangat di pengaruhi oleh
kebudayaan. Salah satu contoh yang membutikan bahwa kepribadian di pengaruhi oleh kebudayaan adalah,
7
dulu masyarakat Indonesia pada umumnya tidak pernah mengenakan pakaiyan seksi, sangat sopan santun
ketika bertemu atau akan melewati depan orang yang lebih tua dan sangat menjaga perasaan orang lain Hal
ini di laksanakan tanpa ada peraturan namun dengan kesadaran daripada pribadi seseorang yang memang
sudah membudaya.
Tetapi yang kita temukan sekarang adalah, banyak sekali perilaku yang terjadi dan itu sangat
bertentangan dengan kepribadian seseorang pada zaman dulu, ini semua terjadi karena pemanasan global
dan perkembangan budaya atau pertukaran budaya antar suatu kelompok suku, bangsa, bahasa, dan benua
dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

C. KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN


Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dengan jutaan penduduk yang tersebar di
seluruh pulau sudah pasti pula memiliki corak budaya yang beraneka ragam. Dari ragam corak budaya ini
pula menghasilkan ragam kepribadian individu masyarakat Indonesia. Kepribadian sendiri adalah corak
tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap yang melekat pada
seseorang apabila berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.
Masyarakan dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian juga
akan mewujudkan perilaku manusia, perilaku manusia dapat dibedakan dari kepribadiannya karena
kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri individu.
Ketiga hal tersebut mencerminkan kepribadian seseorang tersebut. Contohnya: seseorang yang melihat
perselisihan antara dua orang, hal yang mungkin muncul dalam diri orang tersebut adalah keinginan untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut dan kegiatannya atau perbuatan yang akan dilakukannya untuk
menyelesaikan masalah tersebut disebut tindakan.
Pembentukan kepribadian individu pada umumnya dipengaruhi oleh faktor kabudayaan, organisme
biologis, lingkungan alam dan lingkungan sosial individu.
1. Faktor biologis, dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung, misalnya seseorang yang mempunyai
badan yang lemah secara fisik dapat mempunyai sifat rendah diri atau cacat fisik dan juga bisa
mempengaruhi kepribadian seseorang, atau karena kesalahan hormon dalam tubuh manusia akan
mempengaruhi kepribadian seseorang.
2. Faktor lingkungan alam dan lingkungan sosial dalam masyarakat akan dijumpai suatu proses dimana
seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperikelakuan sesuai dengan keinginan
kelompok (sosialisasi). Secara sosiologis, pembentukan kepribadian seseorang dapat diperoleh melalui
proses tersebut yang dimulai sejak kelahirannya. Misalnya seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan
yang ketat aturan maka dia akan tumbuh menjadi orang yang teratur.
Pengaruh Kebudayaan Terhadap Perkembangan Kepribadian, Berdasarkan definisi kebudayaan dan
kepribadian yang telah dikemukakan sebelumnya, kebudayaan memiliki beberapa pengertian, yaitu segala
sesuatu yang dilakukan oleh manusia atau peradaban manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budi mereka.
8
Kebudayaan juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dimanfaatkan
untuk kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya. Sedangkan kepribadian diartikan sebagai sifat
khas dan hakiki seseorang yang membedakan dia dari orang lain.
Terdapat beberapa tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian yaitu:
1. Cara hidup di desa dan di kota yang berbeda. Anak yang dibesarkan di desa akan mempunyai sifat irit,
percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkan di kota bersifat individualistik.
2. Kebudayaan khusus atau kelas sosial, orang yang memiliki materi yang lebih mempunyai gaya hidup
yang berbeda dengan orang yang berkekurangan
3. Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang yang dididik oleh agama yang berbeda akan memiliki
kepribadian yang berbeda pula.
4. Pekerjaan atau keahlian. Misalnya kepribadian pengajar akan berbeda dengan dokter atau pengacara.
Kesimpulannya, kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan cipta,
karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma baru yang berlaku dalam
masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap individu sebagai identitas dari suatu
kelompok masyarakat tertentu yang membedakan mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki
nilai dan norma yang berbeda.
Secara tidak sengaja, kebudayaan kelompok masyarakat tertentu akan terbawa keluar apabila salah
seorang anggotanya melakukan hubungan dengan kelompok masyarakat lain yang memiliki kebudayaan
berbeda. Di sinilah akan terlihat perbedaan tingkah laku sosial dari anggota masing-masing kelompok.
Masing-masing akan membawa tingkah laku sosial yang berlaku di dalam kelompoknya. Itulah yang disebut
dengan kepribadian umum dari suatu masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa tidak berarti bahwa semua anggota termasuk di dalamnya. Karena
kepribadian tidak hanya dibentuk oleh faktor kebudayaan saja. Bisa saja dalam suatu kelompok itu terdapat
pula kepribadian yang berbeda-beda dari masing-masing anggotanya, namun tetap ada satu kepribadian
umum yang melekat pada diri mereka masing-masing sebagai bagian dari pengaruh kebudayaan itu tadi.

9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kebudayaan merupakan segala sesuatu yang meliputi ide/gagasan dan perilaku yang menjadi pedoman
atau acuan seseorang dalam bertingkahlaku dimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain,
pengertian kebudayaan mencakup sesuatu yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, pola-pola
berfikir, merasakan, dan bertindak.
Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan ciri-ciri kognitif, sifat atau
presdiposisi(kecenderungan) yang relatif berlangsung secara terus menerus dan dibawa oleh seseorang
dalam berbagai konteks kehidupannya serta saat berinteraksi dengan orang lain sehingga membedakannya
dengan orang-orang yang lainnya, matsumoto dan juang (2004)
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri atas sistem-sistem psiko-fisik
yang menentukan cara manuisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan, allport(1961:dalam sarwono
2009:dalam meinarno dkk,2011). Dalam allport ini defenisi kepribadian ini menekankan kepada kita bahwa
bahwa kepribadian bersifat dinamis bukan statis, ia merupakan struktur fundamental yang akan terus
berubah seiring waktu.
Kesimpulannya, kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan
cipta, karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma baru yang berlaku dalam
masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap individu sebagai identitas dari suatu
kelompok masyarakat tertentu yang membedakan mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki
nilai dan norma yang berbeda.

B. SARAN
Sebagai seorang calon konselor yang profesional kita harus mampu memahami apa yang menjadi
Pengertian dari kepribadian serta kebudayaan agar kita mampu mengenali apa yang menjadi sifat dan
kepribadian yang membudaya pada seorang klien yang kita hadapi,dan untuk itu dengan kita mempelajari
makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua. Kami dari pihak kelompok lima menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu kepada
pihak pembaca kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dalam
pembuatan makalah kedepan.

10
DAFTAR PUSTAKA

http:// matsumoto, David. 2008. Pengantar psikologi lintas budaya, yogyakarta : pustaka belajar.
http:// pengertian kebudayaan menurut para ahli.com
http:// pengertian kepribadian menurut para ahli. com

11

Anda mungkin juga menyukai