0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan10 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk kesalahan dalam hukum pidana yaitu kesengajaan dan kealpaan
2. Terdapat berbagai teori mengenai kesengajaan dan unsur-unsur yang terkait dengannya seperti teori kehendak, pengetahuan, dan macam-macam kesengajaan
3. Dibahas pula mengenai kealpaan, alasan penghapus pidana, dan sumber ruj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk kesalahan dalam hukum pidana yaitu kesengajaan dan kealpaan
2. Terdapat berbagai teori mengenai kesengajaan dan unsur-unsur yang terkait dengannya seperti teori kehendak, pengetahuan, dan macam-macam kesengajaan
3. Dibahas pula mengenai kealpaan, alasan penghapus pidana, dan sumber ruj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk kesalahan dalam hukum pidana yaitu kesengajaan dan kealpaan
2. Terdapat berbagai teori mengenai kesengajaan dan unsur-unsur yang terkait dengannya seperti teori kehendak, pengetahuan, dan macam-macam kesengajaan
3. Dibahas pula mengenai kealpaan, alasan penghapus pidana, dan sumber ruj
Pembelajaran 10 Hukum Pidana Warih Anjari KESENGAJAAN • Arti: menghendaki (willen) & mengetahui (witten). • Teori: 1. T. Kehendak (wilstheorie): kesengajaan adl kehendak utk mewujudkan unsur-unsur delik dlm rumusan UU. (von Hippel, Simons & Zevenbergen) 2. T. Pengetahuan/membayangkan: sengaja berarti membayangkan akan akibat yang timbul. • Corak kesengajaan: 1. Kesengajaan dg maksud (dolus directus). 2. Kesengajaan dg sadar kepastian 3. Kesengajaan dg sadar kemungkinan (dolus eventualis) HAL YANG BERKAITAN DENGAN KESENGAJAAN • Teori apa boleh buat: akibat tdk dikehendaki oleh sipelaku, namun apabila akibat muncul apa boleh buat diterima juga (berani menambil resiko) • Kesengajaan yg diobyektifkan: sikap batin /kesengajaan disimpulkan dr keadaan lahir yang nampak dari luar. • Kesengajaan berwarna dan tidak berwarna 1. Berwarna: kesengajaan mencakup pengetahuan si pembuat bahwa perbuatannya melawan hukum. 2. Tidak berwarna: utk adanya kesengajaan cukup bahwa sipembuat menghendaki perbuatan yang dilarang, tdk perlu tahu bahwa perbuatannya bersifat melawan hukum. ...lanjutan... • Kekeliruan & kesesatan 1. Error facti: kesesatan menyangkut peristiwanya (error facti non nocet) 2. Error iuris: kesesatan hukumnya (error iuris nocet) • Error in persona atau error in objecto: suatu kekeliruan dr pihak terdakwa thdp obyek jika obyeknya nilai/sifatnya sama maka tdk menguntungkan tersangka ttp jika objeknya berbeda scr hakiki maka tersangka tetap dipidana. Lanjutan,,, • Aberratio ictus: bukan kesesatan ttp kelihaian dr obyek sehingga akibat tidak sesuai dengan yang dituju oleh pelaku. (A menembak B, tetapi B mengelak dan kena C sehingga mati). • Delik putatief: mengira melakukan perbuatan pidana padahal perbuatannya tidak dipidana KEALPAAN • Arti: kurang hati-hati, kurang penduga-duga, sembrono, teledor. • Menetapkan kealpaan: ditentukan secara normatif , sikap batin seseorang ditetapkan dari luar bagaimana seharusnya ia berbuat dg mengambil ukuran sikap batin orang pada umunya apabila dalam situasi sama dg sipelaku. • Utk dap dipidana hrs ada culpa lata(alpa yg disadari/ kekuranghati- hatian yg besar) dan bukan culpa levis (kealpaan yg ringan). • Ukurannya: ada kewajiban untuk berbuat lain (dpt didsrkan dr uu maupun diluar uu. Jika pelaku btdk melakukan mk dpt digunakan sbg dasar utk nmenyatakan adanya kealpaan. Lanjutan,,,, • Delik pro parte dolus pro parte culpa: delik yg memuat kesengajaan dan kealpaan sekaligus (Pasal 480, 483, 484, 287, 288, 292). • Kealpaan seseorang tdk dpt meniadakan kealpaan orang lain. (pengendara mobil tetap dipidana krn pada malam hari menabrak pengendara gerobak yg tdk menggunakan lampu). • Kesalahan dlm pelanggaran : hakim tdak perlu memeriksa kesalahan pelaku pelanggaran krn berbuat /tdk berbuat pelanggaran krn bertentangan dg uu/tdk. Unsur ke 3: tidak ada alasan pemaaf Alasan pembenar: Alasan pemaaf: • menghapuskan • menghapuskan melawan hknya kesalahan perbuatan. • Ps. 44, ps. 48, ps. 49 • Ps. 49 (1), ps 50, ps (2), ps. 51 (2) 51 (1) • Berkaitan dg unsur • Berkaitan dg unsur subyektif obyektif ALASAN PENGHAPUS PIDANA • Arti: alasan yg memungkinkan orang yg melakukan perbuatan yg memenuhi rumusan delik tidak dipidana. • Jenisnya: 1. Mvt : Inwedig ( Pertumbuhan jiwanya cacat/Ps 44 dibawah umur) dan uit wedig (daya paksa/Ps 48, pembelaan terpaksa/ Ps 49, melaksanakan UU/Ps 50, melaksanakan perintah jabatan/Ps 51) 2. Ilmu pengetahuan hk pidana (alasan pembenar dan alasan pemaaf) 3. Berdasarkan KUHP: APP umum (Ps 44,48,49, 50, 51) dan APP khusus (ps 166, 221(2). Pustaka • I Made Widnyana, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta Fikahati Aneska, 2010. • Anjari, Warih, Hukum Pidana Buku Ajar, UTA’45 Jakarta, 2018.