Mini Project ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Surat Tanda
Oleh :
Pendamping
PUSKESMAS SUSUKAN II
JAWA TENGAH
HALAMAN PENGESAHAN
Gambaran Pengetahuan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Susukan II
Mini Project ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Surat Tanda
Oleh :
Mengesahkan
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
Pengetahuan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Susukan 2” sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Hidup ibu hamil. Penulis mengucapkan terima kasih dan
2. dr. Edy Wibowo, selaku dokter pendamping yang telah membantu, memberikan
Susukan 2.
4. Ibu Tri Yuli Istanti, S.Tr. Keb, selaku penanggung jawab KIA di Puskesmas
Susukan 2.
5. dr. Nurul teman internsip saya di Puskesmas Susukan 2, serta semua pihak yang
telah membantu kelancaran dan penyelesaian Mini Project ini yang tidak dapat
Penulis menyadari bahwa Mini Project ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
untuk perbaikan program ini kedepannya. Semoga Mini Project ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................7
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................8
A. Tinjauan Pustaka.................................................................................................8
1. Hemoglobin........................................................................................................8
3. Pengetahuan......................................................................................................16
B. Kerangka Konsep.................................................................................................19
C. Definisi Operasional.............................................................................................20
BAB III............................................................................................................................21
METODE PENELITIAN................................................................................................21
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................21
2
D. Metode Pengumpulan Data..................................................................................22
F. Pengukuran Pengetahuan......................................................................................22
BAB IV............................................................................................................................24
A. Hasil Penelitian.......................................................................................................24
B. Pembahasan................................................................................................................28
BAB V.............................................................................................................................32
3
A. KESIMPULAN....................................................................................................32
B. SARAN.................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................34
LAMPIRAN....................................................................................................................36
4
BAB I
PENDAHULUAN
melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-
75% serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan, dimana
terdapat 25% ibu hamil mengalami anemia di Negara berkembang. Selama kehamilan
diperlukan lebih banyak zat besi karena ibu harus memenuhi kebutuhan janin dan
dirinya sendiri. Wanita hamil yang menderita anemia dikarenakan kebutuhan akan zat
gizi meningkat tetapi konsumsi makanannya tidak memenuhi syarat gizi (Khomsan,
2002).
atau hitung eritrosit di bawah normal. Anemia dalam kehamilan adalah jika kadar
hemoglobin ibu hamil pada trimester 1 dan 3 kurang dari 11 g/dl dan kurang dari 10,5
danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah
anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan
berhubungan dengan meningkatnya angka kematian ibu dan bayi, persalinan prematur,
bayi dengan berat badan lahir rendah dan efek merugikan lainnya. Meskipun hanya 15
% dari ibu hamil di negara maju yang mengalami anemia, namun prevalensi anemia di
5
negara berkembang relatif tinggi yaitu 33% sampai 75% (Irianti dkk, 2014). Hasil
anemia ibu hamil di Indonesia adalah 50-63%. Selain itu, 40% wanita usia subur
mengalami anemia (Depkes RI, 2012). Tingginya angka kejadian anemia pada ibu
hamil sangat memengaruhi AKI. AKI dari Hasil Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia tahun 2012 sebesar 359/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012).
Banjarnegara tahun 2019 adalah 139,83/100.000 kelahiran hidup dimana secara absolut
dihitung dari jumlah kematian ibu sebesar 22 kasus dengan jumlah kelahiran hidup
sebesar 15.733 bayi lahir hidup. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan tahun
(2016) ibu hamil yang mengalami anemia pada 11,9 %. .Banyaknya kasus kematian
pada saat kehamilan dan nifas mendorong perlunya peningkatan kualitas kunjungan ibu
hamil sesuai dan kunjungan nifas sesuai standard. Masih tingginya kasus kematian ibu
di Kabupaten Banjarnegara salah satunya dipengaruhi oleh adanya masalah gizi pada
sehingga disebut anemia gizi besi, penyebab anemia gizi besi diantaranya kandungan
zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan, meningkatnya
kebutuhan tubuh ibu hamil akan zat besi karena zat besi diperlukan untuk kebutuhan
janin serta kebutuhan ibu sendiri, meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh (Fadlun
dan Achmad F, 2012). Ibu yang anemia tidak dapat menoleransi kehilangan darah
seperti perempuan sehat tanpa anemia, pada waktu persalinan kehilangan darah 1000 ml
tidak mengakibatkan kematian pada ibu sehat, tetapi pada ibu anemia kehilangan darah
6
kurang dari itu dapat berakibat fatal. Ibu hamil dengan anemia juga meningkatkan
resiko operasi atau penyembuhan luka tidak segera, sehingga luka dapat terbuka
seluruhnya (Prawirohardjo, 2009). Ibu hamil yang menderita anemia defisensi besi juga
akan beresiko sembilan kali lebih besar untuk melahirkan BBLR. Anak yang lahir
dengan BBLR akan cenderung mempunyai status gizi kurang yang salah satunya yaitu
status gizi pendek atau stunting.. Pada tahun 2019 dari jumlah ibu hamil sebanyak
18.101 yang mendapatkan tablet tambah darah (90 tablet) adalah 15.458 (85,4%).
Secara global, sekitar satu dari empat anak di bawah 5 tahun mengalami stunting
(26 persen pada tahun 2011). diperkirakan 80 persen dari 165 juta anak di dunia
mengalami stunting (UNICEF, 2013). Menurut Riskesdas 2013 prevalensi status gizi
buruk dan gizi kurang pada anak balita tahun 2010 sampai 2013 terus meningkat. Pada
gizi kurang, tahun 2010 yaitu 4,9% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 5,7%, pada
gizi buruk tahun 2010 sebesar 13% meningkat menjadi 13,9% pada tahun 2013.
Prevalensi status gizi balita berdasarkan indeks tinggi badan berdasarkan umur (PB/U)
yaitu anak balita pendek (stunted) dan anak balita sangat pendek (severe stunted) yang
berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur (PB/U) adalah 37.2% (terdiri atas 18.0%
sangat pendek dan 19.2% pendek). Hasil tersebut menunjukkan jika lebih dari sepertiga
anak balita Indonesia mengalami stunting. dan di Provinsi Jawa Tengah prevalensi
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan dasar mengenai bahaya anemia akan menjadi hal yang penting untuk
7
dimiliki setiap bakal , dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya di kemudian
hari.
Kabupaten Banjarnegara. UPT Puskesmas Susukan 2 merupakan salah satu UPT Dinas
2. Wilayah kerja UPT Puskesmas Susukan 2 terbagi menjadi 7 desa yaitu Panerusan
Kemrangon. UPT Puskesmas Susukan 2 dipimpin oleh kepala puskesmas dan dalam
serta tenaga laboratorium dan tenaga lain baik medis maupun non-medis.
Data yang didapatkan dari Poli KIA puskesmas Susukan 2 menunjukkan bahwa
angka kematian bayi (AKB) di tahun 2020 mencapai 4 jiwa dengan prosentase 2 %.
Masih terjadinya kasus AKB di wilayah Susukan 2 disebabkan penyebab yang bersifat
multifactorial baik dari faktor ibu maupun faktor janin dan atau bayi itu sendiri yaitu
kelainan kongenital dan lahir prematur yang dapat disebabkan karena anemia pada ibu
hamil. Dalam data yang diperoleh dari Poli KIA Susukan 2 jumlah ibu hamil RESTI di
wilayah ini adalah 46 orang, dengan diantarannya dikarenakan adanya kejadian ibu
hamil dengan anemia. Jumlah kejadian ibu hamil dengan anemia pada tahun 2020
yaitu 15 orang dan data pada bulan januari 2021 terjadi peningkatan sejumlah 4 orang.
Hal ini membuat UPT puskesmas Susukan 2 berupaya untuk menurunkan AKI,AKB
dengan sebuah program UKM Esensial yaitu dengan Kelas Bumil (ibu hamil).
8
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti berkeinginan untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah
Susukan 2 "
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Puskesmas Susukan 2.
2. Tujuan Khusus
anemia.
anemia.
c. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda dan gejala
anemia.
anemia
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
9
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
2. Manfaat Praktis
anemia, penyebab anemia, tanda dan gejala anemia, bahaya anemia, dan
pencegahan anemia.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Hemoglobin
a. Definisi
sel darah merah.Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/ 100 ml
darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah
b. Kadar Hb
akurat sampai 2-3% (Supariasa, et al., 2001, p.145).Gejala awal anemia berupa
badan lemah, kurang nafsu makan, kurang energi, konsentrasi menurun, sakit
mata, bibir, dan kuku tampak pucat. Penanggulangan anemia pada ibu hamil
dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas
makanan sehari-hari. Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapatkan preparat besi
11
12
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu hamil
a) Faktor Dasar
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
pengaturan diet sangat penting diberikan karena zat besi lebih mudah diserap
dari bahan makanan dibanding dari zat besi oral (Varney, et al., 2006, p.624).
Kebutuhan itu dapat dipenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi seperti
daging berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-
2) Pendidikan
p.95).
dihitung dalam satuan tahun dibagi menjadi 3 kategori yaitu katagori pendidikan
jumlah tahun sukses sekolah sampai dengan 9 tahun, pendidikan sedang yaitu
ibu dengan jumlah tahun sukses sekolah sampai dengan 12 tahun atau
13
menamatkan pendidikan SLTA diberi dan pendidikan tinggi yaitu ibu dengan
zat besi (Fe) serta kesadarannya terhadap konsumsi tablet zat besi (Fe) untuk ibu
hamil. Keadaan defisiensi zat besi (Fe) pada ibu hamil sangat ditentukan oleh
banyak faktor antara lain tingkat pendidikan ibu hamil. Tingkat pendidikan ibu
tentang zat besi (Fe) menjadi 19 terbatas dan berdampak pada terjadinya
akibat anemia, kurang dapat memilih bahan makanan bergizi khususnya yang
3) Faktor Sosial-Budaya
pantangan yang harus diikuti oleh kelompok khusus misalnya ibu hamil, bayi,
ibu nifas merupakan kebiasaan- kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat
14
mengkonsumsi jenis makanan tertentu dapat dipengaruhi oleh faktor budaya/
mengandung perlambang atau nasihat yang dianggap baik ataupun yang tidak
baik yang lambat laun akan menjadi kebiasaan/ adat (Sulistyoningsih, 2011,
p.53).
b) Faktor Langsung
1) Konsumsi Tablet Fe
Tablet besi adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi anemia gizi besi
tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk
sel darah merah janin dan plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami
kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi
Status gizi adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh sebagai akibat
pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh
kandungan, apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan atau pada saat
kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR). Disamping itu
baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagainya. Kondisi
anak yang terlahir dari ibu yang kekurangan gizi dan hidup dalam lingkungan
15
yang miskin akan menghasilkan generasi kekurangan gizi dan mudah terkena
penyakit infeksi. Keadaan ini biasanya ditandai dengan berat dan tinggi badan
kehamilan ibu akan mengalami penambahan berat badan sekitar 10-12 kg,
sedangkan ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 150 cm cukup sekitar 8,8
– 13,6 kg. Pada trimester II dan III pertambahan berat badan sekitar 0,34 – 0,5
kg tiap minggu. Ibu yang sebelum hamil memiliki berat normal kemungkinan
tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan setiap hari, namun penambahan
berat badannya harus dipantau agar selama hamil tidak mengalami kekurangan
3) Penyakit Infeksi
diketahuai dengan pasti. Pada malaria fase akut terjadi penurunan absorpsi besi,
kadar haptoglobin yang rendah, sebagai akibat dari hemolisis intravaskuler, akan
16
4) Perdarahan
Penyebab anemia besi juga dikarenakan terlampau banyaknya besi keluar dari
alamiah setiap bulan. Jika darah keluar selama menstruasi sangat banyak akan
1) Frekuensi ANC
Pelayanan antenal adalah pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan janinnya oleh
pemeriksaan ANC yang ideal adalah sekali dalam sebulan saat mulai terlambat
anemia pada ibu hamil dapat dideteksi sedini mungkin sehingga ibu dapat
2) Paritas
bayi hidup atau mati (Patricia W, 2006, 26 p.78). Paritas ibu merupakan
frekuensi ibu pernah melahirkan anak hidup atau mati, tetapi bukan aborsi
kelahiran dan abortus/ jumlah keguguran.Sedang dalam arti khusus yaitu jumlah
atau banyaknya anak yang dilahirkan.Paritas dikatakan tinggi bila seorang ibu/
17
wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita yang sudah
mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesejahteraannya akan
lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang atau lintang (Poedji Rochjati, 2003,
p.60).
3) Umur Ibu
Usia reproduksi wanita digolongkan menjadi dua, yaitu usia reproduksi sehat
dan usia reproduksi tidak sehat. Usia reproduksi sehat yaitu mulai dari umur 20
tahun sampai 35 tahun. Sedangkan usia reproduksi tidak sehat yaitu umur
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun (Manuaba, 1998, p.14). Semakin
muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh
terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur muda perlu tambahan gizi yang
untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang
4) Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun.
kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun, maka anak akan memiliki probabilitas
hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak
kelahiran dibawah 2 tahun (Aguswilopo, 2004, p.5). Jarak yang terlalu dekat
18
akan menyebabkan kualitas janin atau anak yang rendah dan juga akan
menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/ bayi yang dikandung (Baliwati, 2004,
p.3).
Anemia merupakan suatu kondisi dimana berkurangnya jumlah sel darah merah,
kualitas hemoglobin, dan volume hematokrit dibawah nilai normal per 100ml
kehamilan adalah kondisi dimana kadar hemoglobin ibu hamil kurang dari 11
g/dl pada trimester I dan III, atau pada trimester II kadar hemoglobinnya kurang
darah dan sumsum tulang serta kebutuhan zat-zat makanan pun bertambah, oleh
19
Tabel 1.Kriteria Anemia Berdasarkan Rata-Rata Kadar Hemoglobin Normal
minggu
Trimester II: 13-28 10,5 – 14,0 10,5 (Ht 31%)
minggu
Trimester III: 29 11,0 – 14,0 11,0 (ht 33%)
minggu-melahirkan
Sumber : WHO, Clinical Use of Blood
darah yaitu plasma 30%, sel darah 18%, dan Hemoglobin 19%.Namun
hamil.
dalam masa kehamilan jantung harus bekerja lebih berat. Akibat hidremia
meningkat. Kerja jantung yang lebih ringan karena viskositas darah yang
darah tidak meningkat. Selain itu, pengenceran darah ini akan meminimalisir
20
banyaknya unsur besi yang hilang pada perdarahan waktu persalinan jika
anemia :
c. Sakit kepala
d. Konsentrasi menurun
a. Kulit pucat
1) Abortus
2) Partus prematurus
5) Syok
21
7) Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 gr/100ml dapat
1) Kematian mudigah
2) Kematian perinatal
3) Prematuritas
mudah diserap.
b. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hamil minimal 90
(KB)
indoibu, baik selama dalam masa kehamilan, saat persalinan maupun dalam
pecah dini.
22
Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh anemia saat persalinan
berlangsung lamadan terjadi partus terlantar. Pada kala kedua juga dapat
intelegensia rendah.
3. Pengetahuan
24
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada masa kini lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”,
a) Tahu (know)
(recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
b) Memahami (comprehension)
tersebut secara benar.Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
dan sebagainya.
c) Aplikasi (applications)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d) Analisis (analysis)
25
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
e) Sintesis (synthesis)
baru kata lainnya adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
f) Evaluasi (evaluation)
1. Pendidikan
26
menghambat perkembangan seseorang terhadap nilai-nilai baru yang
diperkenalkan.
3. Umur
lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Menurut Saifudin (2009) ada
factor resiko yang mendukung tinggnya angka kemat ian ibu yaitu "4
terlalu" terlalu muda (< 20 tahun), terlalu tua (> 35 tahun), terlalu banyak
4. Pengalaman
pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal itu
akan menggunakan cara itu dan bila gagal orang tidak akan menggunakan
5. Informasi
27
6. Sosial-budaya
B. Kerangka Konsep
1. Usia
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Sumber informasi
28
C. Definisi Operasional
n
1. Pengetahuan Segala Kuesioner Wawancara 1. Kurang, Ordinal
yang yang
diketahui dicapai
responden <56%
mengenai 2. Cukup,
hemoglobin yang
dicapai
56%-75%
3. Baik, jika
skor yang
dicapai
76%-100%
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
cross-sectional.
1. Lokasi
2. Waktu
1. Populasi
Populasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
2. Sampel
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
menggunakan rumus:
30
Zα 2 × p × q
Rumus Populasi Infinite → n0=
d2
n0
Rumus Populasi Finite → n=
n0
( )
1+
N
Keterangan
1. n: Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan
2. Zα: Tingkat kemaknaan, dengan nilai 1.96 pada α =0.05
3. p: Proporsi kasus yang diteliti dalam populasi jika ptidak diketahui maka
menggunakan p terbesar, yaitu p = 0,5
4. q:1− p, pada studi ini didapatkan 0,5
5. d: Kesalahan absolut yang dapat diterima yang pada studi ini digunakan 10%
6. N: Jumlah populasi, pada studi ini sebesar 55 orang
41
n= =39,57 40 orang
41
( 1+
1119)
Besar sampel minimal yang diperlukan sebanyak 35 orang.
1. Data Primer
kuesioner semua dan ibu hamil yang memeriksakan diri di Puskesmas Susukan
31
E. Teknik Pengolahan Data
Seluruh data yang terkumpul,baik berupa data primer maupun sekunder diolah
32
1. Menyunting (data editing)
jawaban kuesioner.
klarifikasi.
tersebut tidak ada yang salah, sehingga data tersebut telah siap diolah dan
dianalisis.
F. Pengukuran Pengetahuan
pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0 (Notoatmodjo, 2003,
dengan skor yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya
33
P = persentase
f = frekuensi dari seluruh alternatif jawaban yang menjadi pilihan yang telah
selaku peneliti.
c. Pengetahuan kurang bila skor atau nilai ≤ 56% (Nursalam, 2003, p.124).
34
BAB IV
A. Hasil Penelitian
meliputi poli umum, poli gigi dan mulut, poli KIA KB, Poli gizi, UGD, Farmasi, dan
Susukan 2 terdiri dari 5 UKM. UKM esensial meliputi upaya promosi kesehatan,
35
kehamilan yaitu dari pemeriksaan poli umum, gigi, gizi dan laboratorium .
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2021.
Responden dalam penelitian ini ibu hamil yang datang ke Poliklinik KIA untuk
pemeriksaan kesehatan dan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Total responden dalam penelitian ini
36
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Ibu Hamil Wilayah
Susukan 2.
(%)
Usia
Remaja awal (12-16 th) 0 0
Remaja akhir (17-25 th) 6 17,14
Dewasa awal (26-35 th) 22 62,85
Dewasa akhir (36-45 th) 7 20
Jumlah 35 100
Pendidikan
SMP 16 45,17
SMA 19 54,28
Perguruan Tinggi 0 0
Jumlah 35 100
Pekerjaan
Bekerja 10 28,57
Tidak bekerja 25 71,14
Jumlah 35 100
37
Tabel 4.1 menggambarkan distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan
diketahui bahwa sebagian besar responden berada dalam rentang usia dewasa awal (26-
35 tahun) yaitu sebanyak 22 responden (62,85 %). Kemudian dilihat dari karakteristik
pendidikan sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMA yaitu
sebanyak 19 responden (54,28%) dan tidak ada responden yang tidak bersekolah.
2.
14 responden (40%).
38
b. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pengertian Anemia di Wilayah Susukan
pengetahuan dan ibu hamil tentang pengertian anemia sebagian besar tidak tahu yaitu
Susukan 2
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak tahu penyebab anemia yaitu
d. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda dan Gejala Anemia di Wilayah
Susukan 2
39
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Baik 14 40
Cukup 8 22,85
Kurang 13 37,14
Jumlah 35 100
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil penelitian bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang tanda dan gejala anemia sebagian besar memiliki pengetahuan
cukup dan kurang yaitu sebanyak 8 responden berpengetahuan cukup (22,85%) dan
Susukan 2
bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang dampak anemia dalam kehamilan
Wilayah Susukan 2
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di desa memiliki
responden (48,57%).
B. Pembahasan
Hasil tingkat pengetahuan dan ibu hamil tentang anemia ini dibagi menjadi
tiga kategori yaitu kategori pengetahuan baik, pengetahuan cukup dan pengetahuan
kurang. Hasil penelitian diketahui bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
faktor yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, kultur, pengalaman, informasi, dan lingkungan.
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik usia diketahui bahwa sebagian besar ibu
hamil berada dalam rentang usia dewasa awal 26-35 tahun yaitu sebanyak 22
responden (62,85%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dan ibu hamil di desa
berada dalam rentang usia yang masih reproduktif , matang, dan tidak beresiko tinggi.
Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Huclok
(1998) (dalam Wawan dan Dewi, 2011) mengatakan bahwa semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Kematangan tersebut akan sangat mempengaruhi terhadap daya tangkap dan
41
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pendidikan sebagian besar ibu hamil
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lestari (2015)
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Informasi dan pengalaman akan
menambah informasi yang bersifat informal bagi seseorang. YB Mantra yang dikutip
seseorang untuk berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya semakin tinggi
(Wawan dan Dewi, 2011) Semakin tinggi pendidikan maka akan mudah menerima hal
baru dan meyesuaikan diri dengan hal baru tersebut (Lestari, 2015). sehingga semakin
besar dan ibu hamil tidak bekerja yaitu berjumlah 25 responden (71,14%). Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Wawan dan Dewi (2011) yang
mengatakan bahwa kegiatan bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu tetapi
memiliki pengaruh terhadap pengetahuan seseorang karena dengan bekerja ibu banyak
banyak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan olah Sulistyowati
(2012) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia di Puskesmas
bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan cukup 19 responden (61,29%)
dan sebagian besar responden memiliki usia 20-35 tahun sebanyak 28 responden
42
(60%), pendidikan terakhir SMA sebanyak 19 responden (54,29%), respoonden yang
pengertian anemia sebagian besar tidak tahu yaitu sebanyak 22 responden (62,85 %).
besar ibu hamil tidak dapat menjawab dengan benar mengenai pernyataan bahwa
anemia adalah apabila kadar hemoglobin darah kurang dari 11 gr/dl. Pengetahuan ibu
hamil tentang pengertian anemia sebagian besar tidak tahu kemungkinan dipengaruhi
penyebab anemia sebagian besar tidak tahu yaitu sebanyak 25 responden (71,42%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak tahu tentang
kurangnya konsumsi zat besi selama kehamilan menjadi penyebab terbanyak anemia
pada ibu hamil. Pengetahuan responden yang kurang mengenai penyebab anemia
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama
diperoleh saat kunjungan ANC ataupun melalui konseling mengenai tablet Fe saat
pemeriksaan kesehatan dan dapat diketahui dari adanya kelas ibu hamil. Namun,
karena kondisi panndemi semua kelas ibu hamil ditiadakan sehingga pengetahuan
3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Dan Gejala Anemia
43
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang tanda dan gejala anemia sebagian besar dalam kategori cukup dan
sebagian besar ibu hamil dapat menjawab dengan benar pernyataan tentang rasa
pusing, berkunang-kunang, letih, lemah, lesu, lunglai, kelopak mata pucat, kuku
pucat merupakan tanda dan gejala anemia. Hanya sebagian kecil ibu hamil yang
anemia.
tentang dampak anemia sebagian besar dalam kategori kurang yaitu sebanyak 20
responden (57,14%). Hasil tabulasi menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil
gangguan tumbuh janin, menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah,
dan mengganggu kecerdasan bayi. Pengetahuan ibu yang kurang tentang dampak
anemia dapat disebabkan oleh faktor kurangnya pengalaman dan infromasi mengenai
dampak anemia. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lestari (2015)
bahwa pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dilakukan dan dialami seseorang
Anemia
memiliki pengetahuan yang kurang tentang pencegahan dan tatalaksana anemia yaitu
44
sebanyak 17 responden (48,57%). Kurangnya informasi mengenai pencegahan
pencegahan anemia.
pencegahan anemia juga yaitu faktor usia. Huclok (1998) (dalam Wawan dan Dewi,
2011) mengatakan bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Kematangan tersebut akan
sangat mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang sehingga
45
BAB V
A. KESIMPULAN
kurang (37,14%).
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka peneliti memberikan saran yaitu :
kelas secara rutin untuk para ibu hamil. Bagi bidan ataupun petugas kesehatan
lainnya yang terkait disarankan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil
sebagai bahan referensi dan peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut
47
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2014), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi kedua, Pustaka
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. 2013. Jumlah Ibu hamil dan Kejadian
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2010. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
www.dinkes.jatimprov.go.id
Banjarnegara.
Banjarnegara.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil- kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf.
Fadlun dan Ahmad F. 2012. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Salemba Medika.
Herlina N, Djamilan F. 2006. Faktor Resiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bogor. Jakarta: Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol.4 No.2
48
Khomsan, A., 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada
Irianti, B dkk. (2014), Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Edisi Pertama, Sagung Seto,
Jakarta, Indonesia.
Kusumawati, Bangun Tri, (2012), „Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Anemia Pada Kehamilan Di Desa Gundik Wilayah Kerja Puskesmas Nailan Slahung
Banjarnegara‟, Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Diploma III Kebidanan, Universitas
Muhammadiyah, Banjarnegara.
Lestari, T. (2015), Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan, Edisi
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Ida bagus Gde Fajar manuaba, Ida Bagus Gde
Sugiyono. (2016), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Edisi pertama,
Sulistyowati, Fr. Dina, (2012), „Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gambirsari Surakarta‟, Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Diploma III
Wawan, A dan Dewi M. (2011), Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Wasnidar. 2007. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil, konsep dan penatalaksanaan. Jakarta.
49
LAMPIRAN
50
51
Lampiran 2. Materi Kelas Anemia Ibu Hamil
52
53
Lampiran 3.Kuesioner pengetahuan anemia
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
No telp / HP :
Dengan prosedur penelitian ini mencakup pengisian kuesioner tentang identitas diri,
Apabila ada hal – hal yang tidak berkenan pada saya, maka saya berhak mengajukan
Peneliti Responden
54
√ KUESIONER PENELITIAN
(PRE – TEST)
Tanggal Penelitian :
Nama Pewawancara :
Identitas Responden
1. No. Responden
..................................................................................
2. Nama
..................................................................................
3. Alamat
..................................................................................
..................................................................................
4. No.HP / /
6. Umur
9. Berat badan kg
SUMBER INFORMASI
55
Apakah pernah mendengar tentang anemia kehamilan ?
Ya Tidak
1. Media
a. Televisi e. Leaflet
d. Radio
e. Poster
2. Orang tua
a. Bapak
b. Ibu
3. Mertua
a. Bapak mertua
b. Ibu mertua
4. Teman
5. Tetangga
6. Saudara
7. Tenaga Kesehatan
a. Bidan
b. Dokter
c. Perawat
56
√
PENGETAHUAN Berikan tanda untuk pilihan anda
tahu
1. Anemia ibu hamil adalah apabila kadar hemoglobin darah
hamil
3. Gejala anemia dapat ditunjukkan dengan rasa pusing dan
berkunang - kunang
4. 5 L ( Letih, lemah, lesu, lelah, lunglai) bukan gejala anemia
5. Kelopak mata yang pucat adalah gejala anemia
6. Kuku yang pucat bukan gejala anemia
7. Mual muntah terus menerus pada kehamilan muda adalah
gejala anemia
8. Berdebar – debar bukan gejala anemia
9. Anemia kehamilan dapat mengakibatkan keguguran
10. Anemia kehamilan dapat mengakibatkan gangguan tumbuh
pada
15. Anemia dapat dicegah dengan meningkatkan makan
Hemoglobin
17. Makanan sumber zat besi lebih banyak pada makanan
hewani
19. Anemia bisa dicegah dengan makan makanan mengandung
57
zat besi yang mudah diserap
20. Anemia dapat dicegah dengan mengurangi makanan yang
PRAKTEK
√
Berikan tanda untuk pilihan anda
g Pernah
1. Sebelum hamil selalu mengkonsumsi sumber zat besi dengan
lain)
2. Secara rutin memeriksakan kadar Hemoglobin darah minimal
3 bulan sekali
3. Selalu memakan makanan sumber zat besi dari hewani (hati,
mempersiapkan kehamilan
10. Meningkatkan asupan makan yang mengandung protein tinggi
58
Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan Minipro
59
60