Anda di halaman 1dari 12

I.

Formulasi asli : Injeksi Deksametason

II. Master formula


Nama Produk : dex One injection
Jumlah Produk : 5 ampul @1 ml
Tanggal Formulasi : 23 april 2014
No. Reg : DKL 1300400543A1
No. Batch : 03134305

III. Rancangan formula


Tiap 1 ml mengandung:
Dexametason natrium fosfat 5 mg/ml
NaCl 8,8772 mg
Trisodium EDTA 0,1 mg
Dapar fosfat 2%
Aqua pro injeksi ad 1 ml

No Kode Master Formula Konsentrasi


Nama bahan Fungsi
. bahan
1. Dexametason Zat aktif 5 mg
natrium fosfat
2. Dapar fosfat pendapar 2%
3. Aqua Pro Injeksi Pelarut Ad 1 ml
4. Natrium klorida pengisotonis 8,8772gr
5. Trisodium EDTA pengelat 0,1 mg

IV. Alasan pembuatan sediaan


Sediaan Deksametason Natrium Fosfat dibuat dalam bentuk ampul karena
kebanyakan dosis dari rute penggunaanya hanya sekali pakai saja (dalam dosis
kecil). Selain itu, dengan menggunakan bentuk ampul tidak dibutuhkan lagi zat
antimikroba jadi mengurangi biaya produksi. Ampul yang digunakan warnya
bening, karena jika menggunakan ampul coklat dibutuhkan lagi pengkhelat,
namun tidak ada pengkhelat yang cocok dan sesuai dengan kestabilan pH
Deksametason Natrium Fosfat.
Deksametason-Na fosfat memiliki beberepa keuntungan sebagai berikut:
1. Ia sangat larut air ( pH Eur 62 & USP 31 dalam Martindale : 1526 )sehingga
cocok dibuat larutan injeksi.
2. Rute pemberiannya lebih bervariasi (A to Z Drug Facts : Deksametason )
Injeksi Deksametason Natrium fosfat dibuat dalam bentuk ampul
karena kebanyakan dosis dan rute penggunaannya hanya sekali pakai saja
(dalam dosis kecil). Selain itu dengan memilih ampul tidak dibutuhkan lagi
antimikroba, jadi mengurangi biaya produksi. Ampul yang dipilih yaitu
ampul cokelat (amber glass) karena mengingat sifat zat aktif yang
penyimpanannya harus dilindungi dari cahaya.

V. Alasan pemilihan zat aktif


1. Indikasi
- AHFS: 14743
Agen antiinflamasi
- Martindale: 1526
Kortikosteroid dengan sebagian besar aktivitas glukokortikoid.
- A to Z Drug Facts : Dexamethason
Edema serebral, tumor otak, shock, meningitis, bronkupolmunari
displasia, infiltrasi jaringan lunak, ganglia.

2. Mekanisme Kerja
- A to Z Drug Facts : Dexametasone
Kortikosteroid berinteraksi dengan protein reseptor spesifik dalam
jaringan target untuk mengatur ekspresi gen yang responsif terhadap
kortikosteroid, sehingga mengubah tingkat dan berbagai protein disintesis
oleh berbagai jaringan target. Sebagai konsekuensi dari waktu yang
dibutuhkan untuk memodulasi ekspresi gen dan sintesis protein, sebagian
besar efek kortikosteroid tidak langsung tetapi menjadi jelas setelah
beberapa jam. Fakta ini adalah dari signifikansi klinis, karena penundaan
umumnya terlihat sebelumnya efek menguntungkan dari terapi
kortikosteroid menjadi nyata. Meskipun kortikosteroid terutama bertindak
untuk meningkatkan ekspresi gen target, ada contoh yang terdokumentasi
dengan baik di mana glukokortikoid menurunkan transkripsi gen target,
sebagaimana dijelaskan di bawah. Selain efek ini genom, beberapa
tindakan langsung dari kortikosteroid dapat dimediasi oleh reseptor
terikat membran

3. Farmakodinamik & Farmakokinetika


- Goodman & Gilman : Chapter 59
Glukokortikosteroid diabsorbsi secara sistemik dari lokasi pemberiannya.
Setelah diabsorbsi, 90% atau lebih kortisol di plasma terikat secara
reversible dengan protein dibawah keadaan normal. Hanya fraksi
kortikosteroid yang tidak terikat dapat memasuki sel-sel untuk mengantar
efek kortikosteroid.
- Martindale :1526
Deksametason diserap melalui saluran pencernaan. Waktu paruh plasma
sekitar 190 menit. Ikatan pada plasma sekitar 77% - 65% dari dosis yang
dikeluarkan dalam urin pada waktu 24 jam.
- RPS : 962-963
Deksametason Na-fosfat merupakan salah satu senyawa adrenokortikal
yang paling larut. Dengan demikian, dia baik untuk pemberian intravena,
injeksi lokal dari inhalasi, ointment untuk penggunaan topical. Inhalasi
digunakan untuk asma bronchial. Meskipun dapat diberikan intraartikular,
biasanya tidak dianjurkan karena bahaya kerusakan hati.

4. Dosis Dan Rute


- A to Z drug facts: dexametasone
 SISTEMIK: IV / IM: 0,5-9 mg / hari.
 Edema serebral: IV : 10 mg, kemudian 4 mg melalui IM tiap 6 jam
sampai respon maksimum.
 Tumor otak, IV/IM : 2 mg 2 kali sehari.
 Shock, IV : 1-6 mg/kg sebagai injeksi tunggal atau 40 mg diikuti
dengan pengulangan injeksi IV tiap 2-6 jam.
 Meningitis, IV : 0,15 mg/kg tiap 6 jam
 Bronkopulmonari displasia, IV : 0,5 mg/kg
 Intraartikular, intralesional atau jaringan lunak : tulang sendi besar 2-4
jam dan tulang sendi kecil 0,8-1 mg
 Tendon sheaths : 0,4-1 mg
 Infiltrasi jaringan lunak : 2-6 mg
 Ganglia : 1-2 mg
- Dosis (AHFS: 16117)
Dexamethason sodium fosfat dapat diberikan melalui intra-artikular,
intrasinovial, intralesional, jaringan lunak, IM atau injeksi IV atau IV
infuse. Dosis perawatan IM atau IV biasanya sekitar 9,5 sampai 24 mg
perhari. Biasanya pada anak 6-40 mg/kg atau 0,235-1,25 mg/m 2 IM atau
IV 1 atau 2 hari.
1. EFEK SAMPING
- Menurut A to Z drug
Tromboemboli atau emboli lemak; tromboflebitis; agitis nekrotis; aritmia
jantung atau perubahan EKG, hipertensi; ruptur miokard, CHF pada SSP:
Kejang; peningkatan tekanan intrakranial dengan papilledema
(pseudotumor cerebri), vertigo, sakit kepala, neuritis, parestesia, psikosis.

VI. Alasan pemilihan zat tambahan


1. API (Aqua Pro Injection)
- Menurut Martindale :1674
Air untuk injeksi adalah air bebas pirogen yang digunakan untuk
membuat larutan injeksi.
- Menurut Lachman ; 1294
Sejauh ini pembawa yang paling sering digunakan untuk steril adalah air,
karena air merupakan pembawa untuk semua cairan tubuh.
2. Dapar fosfat
Dapar fosfat memiliki pH 7.6 terbuat dari kalium fosfat monobasa 0,2 N dan
natrium hidroksida 0,2 N. pH dari dapar fosfat tersebut sesuai dengan pH
dari bahan tambahan terutama sesuai dengan pH dari zat aktif sehingga dapat
mempertahankan kestabilannya. (FI III, 114).
3. Natrium klorida
- Menurut encyclopedia hal 230
Nacl digunakan sebagai pengisitonis dengan konsentrasi 0,9%. Zat ini
dibutuhkan untuk membantu keisotonisan sediaan yang akan dibuat untuk
mengurangi sakit pada daerah injeksi.
4. Trisodium EDTA
- Menurut pharmaceutical dosage form and design : 135
Banyak obat yang rentan terdegradasi oleh oksidasi, sebuah proses yang
menyatakan penambahan atom elektronegatif atau radikal atau
penghilangan atom elektropositif, radikal atau elektron. Oksidasi bisa
terjadi akibat molekul oksigen meskipun prosesnya lambat, terutama
dalam larutan berair dimana konsentrasi oksigen terlarut rendah. Oksidasi
juga bisa diklasifkasi oleh radikal bebas dengan kerusakan yang terjadi
melalui rentan proses reaksi. Radikal terbentuk akibat aksi cahaya, panas
atau logam-logam transisi (seperti besi, tembaga) yang ada dalam
formulasi.
Alasan: trisodium EDTA dipilih sebagai pengkelat karena kami
menggunakan ampul coklat sebagai wadah. Ampul cokelat mengandung
logam-logam, sehingga agar logam tsb tidak membentuk radikal bebas
dan mempengaruhi zat akatif maka diperlukan agen pengkelat. Trisodium
EDTA stabil pada pH 9,3 dalam 1 % larutan jadi cocok dgn pH kestabilan
zat aktif yaitu 7,5 – 9,5 dalam 1% larutan (Ph. Eur 6.2) atau 7,5-10,5
dalam 1% larutan (USP. 31)(sama-sama basa).

5. Uraian bahan
1. DEXAMETASON NATRII PHOSPHAS
Nama resmi : Dexametason Natrii Phosphas
Nama lain : dexametason natrium fosfat
RM / BM : C22H28FNa2O8P / 516,41
Rumus molekul :
Pemerian : serbuk hablur; putih atau agak kuning; tidak berbau
atau berbau etanol lemah; agak higroskopik
Kelarutan : mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol (95%)
P; praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam
eter P: sangat sukar larut dalam dioksan P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : adrenoglukokortikoidum

2. API (Dirjen POM, 1979: 97)


Nama resmi : Aqua Pro Injection
Sinonim : air untuk injeksi
Pemerian : keasaman-kebasaan; ammonium; besi; tembaga;
timbale; kalsium; klorida; nitrat; sulfat; zat teroksidasi
memenuhi syarat yang tertera pada aqua destilata
Penyimpanan : dalam wadah tertutup kedap. Jika disimpan dalam
wadah betutup kapas berlemak harus digunakan dalam
3 hari setelah penggunaan
Khasiat : pembuatan injeksi
Kegunaan : Pembawa/pelarut
Sterilisasi : Otoklaf

3. Kalium Fosfat (Dirjen POM, 1979)


Nama resmi : Kalii fosfat monobasa
Nama lain : kalium bifosfat / kalium dihidrogen
RM/BM : KH2PO4/136,09 gr/mol
Pemerian : larutan yang terbuat dari kalium fosfat monobasa
0,2 N dan natrium hidroksida 0,2 N dan dan
diencerkan dengan air hingga 200 ml.
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Buffer

4. Trisodium EDTA (Eksipien : 249)


Nama resmi : trisodium edentate
Sinonim : EDTA trisodium, trisodium salt
RM/BM : C10H13N2Na3O8/358,20
Pemerian : serbuk kristal putih
Kelarutan : lebih larut dalam air dibanding garam disodium
(larut 1 dalam 2 bagian air) atau asam bebas.
PH : 9,3 untuk 1% w/v larutan berair
Kegunaan : agen pengkelat

5. Natrium Klorida
Nama resmi : Natrii chloridum
Sinonim : Natrium klorida
RM/BM : NaCl / 58,44
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
hablur putih; tidak berbau; rasa asin
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol
P; sukar larut dalam etanol (95%)P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sumber ion klorida dan ion natrium

VII. Perhitungan
Perhitungan Ekuivalen NaCl
Diketahui:
 Dexametason natrium fosfat 5 mg = 0,005 gram
1 gram Dexametason natrium fosfat0,17
0,005 x 0,17 = 0,00085 gram
 Trisodium EDTA 0,1 mg = 0,0001 gram
1 gram Trisodium EDTA = 0,2 gram NaCl
0,0001 x 0,2 gram = 0,000029 gram
 Dapar Fosfat 2 %
2
= 0,02 mg = 0,00002 gram
100
1 gram Dapar Fosfat = 0,44 NaCl
0,00002 x 0,44 = 0,0000088 gram

0,00085 + 0,000029 + 0,0000088 = 0,0001228 gram


0,9
Jadi, x 1<0,0001228
100
0,009 > 0,0001228

Karena hasil perhitungannya = hipotonis, dan tidak dapat ditolerir, sehingga


membutuhkan NaCl sebagai larutan pengisotonis

Bobot NaCl yang akan ditambahkan =…..?


 Penambahan NaCl
0,009 – 0,0001228 = 0,0088772 gram = 8,8772 mg

 Perhitungan Pka
pH = 7,6
pH = - log [H+]
7,6 = - log [H+]
-7,6 = log [H+]
[H+] = inv. Log (-7,6)
[H+] = 2,51 x 10-8

[H+] = √ Ka. c
2,51 X 10-8 = √ Ka.0,2
(2,51 X 10-8 = Ka. 0,2
6,3 X 10-16 = Ka . 2X 10-1
6,3 x 10−16 −15
Ka = −1
=7,15 X 10
2 X 10

PKa = - log Ka
= - log (3,15 X 10-15)
= - (log 3,15 + log 10-15)
= - log 3,15 + 15
= 15 – log 3,15
= 15 – 0,498
= 14,502

Perhitungan Dosis
Dewasa : Dosis lazim 1 mg- 40 mg sehari

VIII. CARA KERJA


1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Alat-alat gelas dibebas alkalikan dengan cara direndam dalam HCl panas
0,1 N selama 30 menit kemudian dibilas dengan air suling
3. Alat-alat dari karet dibebas sulfurkan dengan cara direndam dengan
Na2CO3 2% yang mengandung Na lauril sulfat 0,1 % selama 15 menit,
kemudian dibilas dengan air suling.
4. Disterilkan masing-masing alat sesuai dengan cara sterilisasinya

No Nama alat Jumlah Cara sterilisasi Waktu


1. Kaca arloji 2 Oven (170 0C) 30 menit
2 Erlenmeyer 2 Oven (170 0C) 30 menit
3 Sendok porselen 1 Oven (170 0C) 30 menit
4 Beker glass 1 Oven (170 0C) 30 menit
5 Corong 1 Oven (170 0C) 30 menit
6 Batang Pengaduk 1 Oven (170 0C) 30 menit
7 Ampul 5 Oven (170 0C) 30 menit
8 Pipet 1 Autoklaf (115-116 0C) 30 menit
9 Gelas Ukur 2 Autoklaf (115-116 0C) 30 menit
10 Spuit 1 Autoklaf (115-116 0C) 30 menit
11 Krustang 1 Autoklaf (115-116 0C) 30 menit
12 Karet pipet 1 Rendam dalam alkohol 15 enit

5. Menimbang zat aktif dan zat tambahan dengan menggunakan kaca arloji,
kemudian dimasukkan kedalam beker glass, zat aktif dan zat tambahan
dilarutkan dengan API kemudian kaca arloji dua kali.
6. Dituang sedikit API untuk membasahi kertas saring yanag akan digunakan
untuk menyaring.
7. Larutan zat dituangkan kedalam gelas ukur, catat volume larutan,
ditambahakan dengan air bilasan beker glass sampai tepat 15 ml, kemudian
cek pH larutan zat.
8. Memindahkan corong yang telah dilapisi oleh kertas saring ke Erlenmeyer
yang bersih dan kering.
9. Larutan disaring didalam gelas ukur melalui corong kedalam Erlenmeyer
yang telah disiapkan.
10. Sisa 19 ml digunakan untuk membilas gelas piala berulang kali.
Ditampung dalam gelas ukur kemudian disaring kedalam Erlenmeyer
yang berisi filtrat 15 ml.
11. Mengisikan larutan zat kedalam wadah (dengan mengggunakan spuit)
dilebihkan 2,2 ml.
12. Dialiri gas nitrogen (dispensasi)
13. Ampul ditutup dengan API
14. Disterilkan dengan autoklaf pada suhu 98-100 0C selama 30 menit
IX. Etiket dan brosur

Anda mungkin juga menyukai