Identifikasi k3 Radioterapi
Identifikasi k3 Radioterapi
Disusun Oleh :
A. Latar Belakang
Oleh karena itu, dalam pembahasan makalah ini penulis akan berusaha
membahas mengenai keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelayanan
radioterapi.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Apa yang dimaksud dengan K3?
b. Apa tujuan dari K3?
c. Apa saja ruang lingkup K3?
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Radioterapi
a. Apa yang dimaksud dengan Radioterapi?
b. Apa tujuan dari penggunaan Radioterapi?
c. Apa saja jenis-jenis Radioterapi?
d. Bagaimana efek samping dari pemberian Radioterapi?
e. Bagaimana identifikasi K3 di Unit Radioterapi?
f. Apa saja kecelakaan yang pernah terjadi di Unit Radioterapi?
g. Bagaimana upaya K3 dalam pelayanan Radioterapi?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan para pembaca,
khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui bagaimana aspek keselamatan dan kesehatan kerja
dalam pelayanan radioterapi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian K3
Secara filosofi : suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.
Secara keilmuan : Ilmu pengetauan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
2. Tujuan K3
Sebagaimana dijelaskan dalam pengertian K3 secara filosofi bahwa
K3 bertujuan untuk menjamin kesempurnaan jasmaniah dan rokhaniah
tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya. Oleh karena itu
keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk mencegah dan
mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan
menjamian :
a. Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja dalam
keadaan selamat dan sehat.
b. Bahwa setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan
efisien.
c. Bahwa proses produksi dapat berjalan lancar.
Kondisi tersebut di atas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan
termasuk kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah
dan ditanggulangi. Oleh karena itu setiap usaha K3 tidak lain adalah
usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan dan penyakit di
tempat kerja.
3. Ruang Lingkup K3
Ruang lingkup keselamatan dan kesehatan kerja dapat digariskan
sebagai berikut :
o Proses produksi
2. Tujuan Radioterapi
Terapi radiasi yang juga disebut radioterapi, irradiasi, terapi sinar-
x, atau istilah populernya "dibestral" ini bertujuan untuk menghancurkan
jaringan kanker. Paling tidak untuk mengurangi ukurannya atau
menghilangkan gejala dan gangguan yang menyertainya. Terkadang
malah digunakan untuk pencegahan (profilaktik). Radiasi
menghancurkan material genetik sel sehingga sel tidak dapat membelah
dan tumbuh lagi.
Tidak hanya sel kanker yang hancur oleh radiasi. Sel normal juga.
Karena itu dalam terapi radiasi dokter selalu berusaha menghancurkan
sel kanker sebanyak mungkin, sambil sebisa mungkin menghindari sel
sehat di sekitarnya. Tetapi sekalipun terkena, kebanyakan sel normal dan
sehat mampu memulihkan diri dari efek radiasi. Radiasi bisa digunakan
untuk mengobati hampir semua jenis tumor padat termasuk kanker otak,
payudara, leher rahim, tenggorokan, paru-paru, pankreas, prostat, kulit,
dan sebagainya, bahkan juga leukemia dan limfoma. Cara dan dosisnya
tergantung banyak hal, antara lain jenis kanker, lokasinya, apakah
jaringan di sekitarnya rawan rusak, kesehatan umum dan riwayat medis
penderita, apakah penderita menjalani pengobatan lain, dan sebagainya.
3. Jenis Radioterapi
Terapi radiasi banyak jenisnya. Secara garis besar terbagi atas
radiasi eksternal/teleterapi (menggunakan mesin di luar tubuh), radiasi
internal/brakiterapi (menggunakan radioaktif yang dimasukkan ke dalam
tubuh yang sakit), serta radiasi sistemik yang mengikuti aliran darah ke
seluruh tubuh. Yang paling banyak digunakan adalah radiasi eksternal.
Sebagian merupakan perpaduan antara radiasi eksternal dan internal atau
sistemik. Kedua jenis radiasi kadang diberikan bergantian, kadang
bersamaan.
a. Radiasi Eksternal (Teleterapi)
Terapi radiasi jenis ini bisa dijalani oleh pasien rawat jalan
(tidak perlu opname). Juga bisa digunakan untuk menghilangkan
nyeri dan gangguan lain yang lazim dialami oleh penderita kanker
yang sudah metastase (menyebar).
c. Radiasi Sistemik
tidak ada
Selain itu sumber daya manusia/kualifikasi tenaga
(misalnya dokter spesialis radioterapi onkologi, fisika medik)
juga tidak memadai.
2) Untuk Pasien
Selama pemeriksaan radioterapi berlangsung, pasien harus
mengikuti semua instruksi petugas secara baik dan benar agar
tidak terjadi kesalahan penyinaran yang berakibat bertambahnya
penerimaan dosis radiasi pada pasien.
Seperti halnya pada fiksasi tubuh pasien, diperlukan alat
bantu fiksasi pada bagian kepala dan leher pasien agar tidak
bergerak tubuhnya, karena apabila pasien bergerak maka bisa
terjadi ketidaktepatan penyinaran sel kanker ke bagian sel tubuh
yang sehat, maka diperlukan alat seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2: Topeng untuk di bagian leher dan kepala
sebagai fiksasi pasien saat radioterapi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan radiasi untuk radioterapi memberi manfaat dalam
pengobatan kanker, namun harus memperhatikan keselamatan pasien,
petugas yang terlibat dan anggota masyarakat
Untuk menjamin keselamatan dalam pelayanan radioterapi perlu
dilaksanakan program jaminan kualitas yang meliputi prosedur klinis,
fisika, teknis dan keselamatan radiasi
Kalibrasi keluaran radiasi harus dilakukan sebelum alat dipakai
pertamakali (komisioning), secara berkala minimal setiap dua tahun dan
setelah alat mengalami perbaikan
Sumber radiasi bekas harus dikelola dengan baik sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sedapat mungkin di re-ekspor ke negara asal atau
diserahkan ke P2PLR-BATAN.
Perlu adanya perhatian terhadap kondisi fasilitas radioterapi yaitu
perbaikan peralatan yang rusak, penyediaan peralatan penunjang yang
memadai dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Berdasarkan hasil evaluasi film badge, pada umumnya petugas yang
terlibat dalam pelayanan radioterapi menerima dosis dibawah nilai batas
yang diizinkan namun para petugas yang menggunakan sumber radium
perlu meningkatkan disiplin untuk selalu memakai film badge.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis berharap untuk
makalah selanjutnya akan lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini dapat
menjadi pembelajaran bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Radioterapi
http://nuisyeutea.blogspot.com/2010/04/konsep-dasar-kesehatan-
keselamatan.html
http://www.dharmais.co.id/index.php/radiotherapy-department.html
http://asmiatunchemistry.blogspot.com/
http://www.cancerlinksusa.com/radiation/info.html