Disusun Oleh :
Dosen Pengampu:
2021
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 1
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN............................................................................................ 1
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN BAHASA ............................................................................................. 3
2.2 UNIVERSALITAS BAHASA DAN TIMBULNYA VARIAN BAHASA ................ 5
2.3 FUNGSI BAHASA DAN UNIVERSAL ...................................................................... 6
2.4 HAKIKAT BAHASA .................................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................... 12
PENUTUP .............................................................................................................................. 12
2.5 KESIMPULAN ............................................................................................................ 12
2.6 SARAN ......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berbeda dengan teori innate, pada kondisi lain dikatakan bahwa saat
manusia dilahirkan, otak manusia bagaikan kertas yang putih bersih. Teori ini
dinamakan teori tabularasa atau emperisme. Dikatakan dalam teori ini bahwa
bahasa berkembang karena jasa lingkungan tempat tumbuhnya anak menjadi
dewasa. Bahasa yang dijumpai oleh anak dalam lingkungannnya itulah yang
akhirnya berwujud dalam otak. Teori ini mengatakan bahwa bahasa tak akan
berkembang tanpa jasa lingkungan.
Benarkah bahasa manusia benar-benar beda?
Kata orang kuno, bahasa yang berbeda-beda “memisahkan” manusia
sehingga kerap menyebabkan timbulnya salah paham. Namun, sebenarnya tidak
ada perbedaan fundamental antara bahasa Jerman, Mandarin, Arab, Jawa Kuno,
Jepang, Sansekerta, atau Bahasa Indonesia sekali pun. Karena itu, bahasa apa pun,
asalkan masih “bahasa manusia”, dapatlah dipelajari. Orang Indonesia bisa belajar
bahasa Rusia, orang Zimbabwe bisa belajar bahasa Tagalog, dan orang Eskimo bisa
diajari bahasa Hindi, tapi “bahasa” hewani tidak bisa dipelajari dan diajarkan.
Tagalog,
Kebisaan antarmanusia dapat saling mempelajari semua bahasa di dunia
membuat salah satu calon linguis besar dunia pada 1950-an, Noam Chomsky,
membuat satu hipotesis bahwa basis semua bahasa di dunia adalah tata bahasa
universal, yang ada dalam diri setiap orang. Hipotesis ini menjadi sangat heboh
pada saat itu. Hal itu kemudian menyulut revolusi di riset otak manusia. Hipotesis
itu berkembang pesat, dan kemudian menjadi semacam gerakan ahli bahasa
(disebut “linguis”) untuk mencari kaidah-kaidah keuniversalan bahasa manusia
(disebut “tatabahasa universal”).
Tatabahasa universal adalah kumpulan aturan, yang kemudian
disimpulkan struktur setiap bahasa manusia bumi. Tata bahasa universal ini asli
bawaan setiap manusia, tertancap erat di otak kita. Mereka membentuk matriks,
kerangka semua bahasa manusia. Seandainya tidak ada tata bahasa universal ini,
kemungkinan besar bahasa-bahasa di muka bumi ini akan sangat berlainan
sehingga bagi manusia yang bahasanya tidak sama, tidak akan dapat saling
berkomunikasi.
4
Bahasa-bahasa di dunia memiliki beberapa persamaan, yakni :
1. Bahasa-bahasa di dunia menggunakan butir-butir linguistik yang jenisnya
sama,
2. Bahasa-bahasa di dunia memiliki jenis varian yang sama,
3. Bahasa-bahasa di dunia sama-sama menggunakan aturan gramatikal yang
mendasari struktur butir-butir tersebut,
4. Bahasa tersebut menggunakan sistem perlambangan makna yang sama,
5. Bahasa-bahasa di dunia bersifat kreatif,
6. Pemerolehan bahasa melalui proses tahapan-tahapan yang sama, dan
7. Dalam berkomunikasi orang cenderung menyesuaikan diri kepada mitra
bicara dan norma komunikasi agar komunikasi berjalan lancar.
Dari berbagai laporan penelitian sosiolinguistik dapat dicatat bahwa semua bahasa
memiliki varian seperti idiolek, dialek, ragam, undak-usuk, dan register (Gumperz
dan Hymes, 1972, Fishman, 1972, Halliday, 1979, Poedjosoedarmo,(1984).
5
2.3 Fungsi Bahasa dalam Universal
Dalam keilmuan dapat dipahami bahwa bahasa memiliki sifat yang teratur,
berpola, memiliki makna dan fungsi. Sistematis diartikan pula bahwa bahasa
tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun acak. Karenanya, sebagai sebuah
sistem, bahasa juga sistemik. Bahasa sebagai lambang artinya memiliki simbol
untuk menyampaikan pesan kepada lawan bicara. Bahasa berfungsi untuk
menegaskan bahasa yang hendak disampaikan.
1. Bahasa itu adalah Bunyi. Kata bunyi berbeda dengan kata suara. Menurut
Krdaklaksana (1983:27) bunyi adalah pesan dari pusat saraf sebagai akibat
dari gendang telinga yang bereaksi karena perubahan- perubahan dalam
tekanan udara. Karena itu, banyak ahli menyatakan bahwa yang disebut
bahasa itu adalah yang sifatnya primer, dapat diucapkan dan menghasilkan
bunyi.
2. Bahasa itu adalah Tulisan. Dengan demikian, bahasa tulis adalah bahasa
sekunder yang sifatnya berupa rekaman dari bahasa lisan, yang apabila
dibacakan atau dihafalkan tetap melahirkan bunyi juga. Sebagai bunyi,
bahasa berfungsi untuk menyampaikan pesan lambang dari kebahasaan
sebagaimana disebutkan diatas bahwa bahasa juga bersifat lambang.
3. Bahasa itu Bermakna. Bahasa sebagai suatu hal yang bermakna erat
dengan kaitannya sistem lambang bunyi. Oleh sebab itu, dilambangkan
dengan suatu pengertian, suatu konsep, sutau ide, atau suatu pikiran, yang
hendak disampaikan melalui wujud bunyi bahasa yang bermakna. Bahasa
dapat berupa satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem, kata, frasa,
klausa, kalimat, dan wacana.
6
4. Bahasa itu Arbitrer. Arbitrer dapat diartikan semena-mena, berubah-ubah,
tidak tetap. Arbitrer diartikan pula dengan tidak adanya hubungan wajib
antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi) dengan konsep atau
pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Hal ini berfungsi untuk
memudahkan orang dalam melakukan tindakan kebahasaan.
5. Bahasa itu Unik. Bahasa dikatakan memiliki sifat yang unik karena setiap
bahasa memiliki ciri khas sendiri yang dimungkinkan tidak dimiliki oleh
bahasa yang lain. Ciri khas ini menyangkut sistem bunyi, siistem
pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat dan sistem-sistem
lainnya. Diantara keunikan yang dimiliki bahasa memiliki tekanan kata
bersifat morfemis, melainkan sintaksis. Bahasa bersifat unik berfungsi
untuk membedakan antara bahasa yang satu dengan lainnya.
6. Bahasa itu Universal, selain unik dengan ciri-criri khas tersendiri, setiap
bahasa juga dimungkinkan memiliki ciri yang sama untuk beberapa
kategori. Hal ini bisa dilihat pada fungsi dan beberapa sifat bahasa. Karena
bahasa itu bersifat ujaran, ciri yang paling umum dimiliki oleh setiap
bahasa itu adalah memiliki vokal dan konsonan. Namun, beberapa vokal
dan konsonan pada setiap bahasa tidak selamanya menjadi persoalan
keunikan. Bahasa Indonesia misalnya, memiliki 5 buah vokal dan 21
konsonan, tetapi bahasa Arab memiliki 3 buah vokal pendek, 3 buah vokal
panjang, serta 28 konsonan (Al- Khuli, 1982:321). Oleh sifatnya yang
universal, bahasa memiliki fungsi yang sangat umum dan menyeluruh
dalam tindakan komunikasi.
7. Bahasa itu Bervariasi. Setiap masyarakat memiliki variasi atau ragam
dalam bertutur. Bahasa Aceh misalnya, antara penutur bahasa Aceh bagi
masyarakat Aceh Barat dengan masyarakat Aceh Utara memiliki variasi.
Variasi bahasa dapat terjadi secara idiolek, dialek, kronolek, sosiolek, dan
fungsional.
8. Bahasa itu Dinamis. Hampir disetiap tindakan manusia selalu
menggunakan bahasa. Bahkan, dalam bermimpi pun, menggunakan
bahasa.
7
Karena setiap tindakan manusia sering berubah-ubah seiring perubahan
zaman yang diikuti oleh perubahan pola pikir manusia, bahasa yang
digunakan pun kerap memiliki perubahan. Inilah yang dimaksud dengan
dinamis. Dengan kata lain, Bahasa tidak statis, tetapi akan terus berubah
mengikuti kebutuhan dan tuntutan pemakai bahasa.
9. Bahasa sebagai alat Interaksi Sosial. Bahasa sebagai alat interaksi sosial
sangat jelas fungsinya, yakni dalam interaksi, manusia memang tidak
dapat terlepas dari bahasa. Hampir di setiap tindakan manusia tidak
terlepas dari bahasa, maka salah satu hakikat bahasa menjadi alat
komunikasi dalam bergaul sehari-hari.
8
Menurut Abdul chair dan leonie agustine menyebutkan hakikat bahasa
dalam buku “pragmatic : perkenalan awal” yaitu sebuah system, artinya bahasa itu
dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat
dikaidahkan.
Disamping itu, menurut A.S.Hornby (1996) dalam oxford advanced
Learne’s dictionary, menyatakan bahasa adalah system bunyi dan kata yang
digunakan manusia untuk mengekspresikan pikiran dan
perasaannya.
Berdasarkan definisi Bahasa dari Krida Laksana dan dari bebrapa pakar lain.Maka
dapat disebutkan ciri ciri atau sifat yang hakii dari suatu Bahasa antara lain :
1. Bahasa sebagai sistem.
Maksudnya bahwa bahasa tersebut terdiri dari unsur-unsur atau komponen
teratur dan menurut pola tertentu.
Contohnya:
9
3. Bahasa itu bermakna
Bahasa itu adalah system lambang.Oleh karena itu lambang-lambang itu
mengacu pada suatu konsep, ide atau pikiran. Maka, dapat dikatakan
bahwa bahasa itu mempunyai makna.
Contohnya:
10
6. Bahasa itu unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimilki oleh
orang lain. artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas tertentu yang tidak
dimiliki bahasa lain.
Contohnya:
11
BAB III
PENUTUP
2.5 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa Bahasa adalah
suatu sistem komunikasi menggunakan bunyi yang diucapkan melalui organ-
organ ujaran dan didengar di antara anggota-anggota masyarakat, serta
menggunakan pemrosesan simbol-simbol vokal dengan makna konvensional
secara arbitrer. ( Pei dalam Brown,1987:4).
12
2.6 SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14