Anda di halaman 1dari 6

Tugas Analisis Diagnosa Keperawatan Ketidakefektifan Pola Napas dan Diagnosa

Keperawatan Gangguan Pertukaran Gas

1. Ketidakefektifan Pola Napas

Definisi : Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat.

Batasan Karakteristik :
 Bradipnea
 Dispnea
 Fase ekspirasi memanjang
 Ortopnea
 Penggunaan otot bantu pernapasan
 Penggunaan posisi tiga titik
 Peningkatan diameter anterior posterior
 Penurunan kapasitas vital
 Penurunan tekanan ekspirasi
 Penurunan tekanan inspirasi
 Penurunan ventilasi semenit
 Pernapasan bibir
 Pernapasan cuping hidung
 Perubahan ekskursi dada
 Pola napas abnormal (irama, frekuensi, kedalaman)
 Takipnea
Faktor yang Berhubungan
 Ansietas
 Cedera medulla spinalis
 Deformotas dinding dada
 Deformitas tulang
 Disfungsi neuromuscular
 Gangguan muskuloskelatal
 Gangguan neurologis (elektroensefalogram [EEG] positif, trauma kepala,
gangguan kejang )
 Hiperventilasi
 Imaturitas neurologis
 Keletihan
 Keletihan otot pernapasan
 Nyeri
 Obesitas
 Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
 Sindrom hipoventilasi
Factor-faktor Yang Mempengaruhi Pola Napas Tidak Efektif
1. Faktor fisiologis
a. Menurunnya kemampuan untuk meningkatkan O2
b. Menurunnya kosentrasi O2 yang di inspirasi pada saluran pernapasan bagian
atas
c. Hivopolemia sehingga tekanan darah menurun yang meningkatkan
terganggunya O2
d. Meningkatnya metabolism seperti adanya infeksi, demam
e. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada
kehamilan, obesitas, muskulus skeletor yang abnormal.
2. Faktor Perkembangan
3. Faktor Perilaku
a. Nutrisi
b. Exercise
c. Merokok yang dapat menyebabkan fasokontriksi pembuluh darah perifer dan
koroner
d. Substance abuse (alkohol dan obat-obatan)
e. Kecemasan
4. Faktor lingkungan
a. Tempat kerja (polusi)
b. Suhu lingkungan,
c. Ketinggian dari permukaan laut
d. Patofisiologi

2. Ganguan Pertukaran Gas


Definisi : Kelebihan atau defisit oksigenasi dan atau eliminasi karbon dioksida pada
membrane alveolar-kapiler.

Batasan Karakteristik :
 Diaforesis
 Dispnea
 Gangguan penglihatan
 Gas darah arteri abnormal
 Gelisah
 Hiperkapnia
 Hipoksemia
 Hipoksia
 Iritabilitas
 Konfusi
 Napas cuping hidung
 Penurunan karbon dioksida
 pH arteri abnormal
 pola pernapasan abnormal (kecepatan, irama, kedalaman)
 Sakit kepala saat bangun
 Sianosis
 Somnolen
 Takikardia
 Warna kulit abnormal (pucat, kehitaman)
Faktor yang Berhubungan
 Ketidakseimbangan ventilasi perfusi
 Perubahan membrane alveolar-kapiler

Kesimpulan :
Di dalam kasus, pada pengkajian prime airway saat pasien tiba di IGD tidak ada
sumbatan pada jalan napasnya, ditandai dengan tidak terdapat suara napas tambahan seperti
wheezing, gurgling, dan snoring. Hal tersebut tidak sesuai dengan diagnose keperawatan
ketidakefektifan pola napas dimana batasan karakteristik dari diagnose tersebut adalah
adanya suara napas abnormal (seperti wheezing, gurgling, dll). Sedangkan, di dalam
pengkajian primer breathing RR pasien pada saat di IGD adalah 30x/ menit. Normalnya RR
pada orang dewasa yaitu 12-20x/ menit, sehingga RR pasien dapat disimpulkan bahwa
mengalami percepatan atau takikardi. Hal tersebut sesuai dengan batasan karakteristik dari
diagnose keperawatan gangguan pertukaran gas yaitu adanya takikardi.
Pada pathway kasus dijelaskan bahwa terdapat peningkatan pmbuluh darah sehingga
mengakibatkan peningkatan afterload, dimana hal tersebut membuat COP dan SV menurun.
Menurunnya COP dan SV ini dapat menyebabkan suplay oksigen menurun yang mana akan
membuat warna kulit pasien abnormal (pucat dan kehitaman), menurunyanya COP dan SV
ini juga secara otimatis membuat kadar CO2 didalam darahpun akan berkurang, hal tersebut
sesuai dengan batasan karakteristik diagnose keperawatan gangguan pertukaran gas.
Dilihat dari definisi diagnose keperawatan gangguan pertukaran gas itu sendiri adalah
kelebihan atau defisit oksigenasi dan atau eliminasi karbon dioksida pada membrane
alveolar-kapiler. Pada kasus terjadi defisit oksigenasi dikarenakan adanya penurunan COP
dan SV. Sehingga, kesimpulan yang saya dapatkan dari data diatas untuk diagnose
keperawatan yang sesuai dengan tanda dan gejala pasien adalah gangguan pertukaran gas.
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, M.G dkk. (2013). Nursing Intervention Classification (NIC), 6th Indonesian
edition. Indonesia : Mocomedia
Carpenito,L.J. (1995). Buku Saku; Diagnosis Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta: ECG
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2014). NANDA-I Diagnosis Keperawatan: Definisi &
Klasifikasi, 2018-2020. Edisi 11. Jakarta: ECG
Moorhead Sue, dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC), 5th Indonesian edition.
Indonesia : Mocomedia
Wilknson, J. (2006). Buku Saku; Diagnosis Keperawatan. Edisi ke-7. Jakarta: ECG
Wilson, Donna J, dan Michele Geiger-Bronsky. (2008). Respiratory Nursing A Core
Curriculum. New York : Springer Publishing Company
Tugas Analisis Diagnosa Keperawatan Ketidakefektifan Pola Napas dan Diagnosa
Keperawatan Gangguan Pertukaran Gas Mata Kuliah Kegawatdaruratan dan Kritis
Dosen Pengampu Suhartini, S.Kp., MNS., PhD

Disusun Oleh :

Nabila Marsa Dhiya Ulhaq (22020117140021)


Kelas A17.2

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019

Anda mungkin juga menyukai