Anda di halaman 1dari 16

METODE PRIMER MODIFIKASI

Makalah dan Role Play ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Manajemen
Keperawatan

Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Aqila Fidia Haya
2. Bq. Arifa
3. Beryl Aji Khafidyan
4. Sri Intan Dewi Lestari
5. Siti Rahayu Widasari Putri

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA
TERAPAN KEPERAWATAN MATARAM
SEMESTER I
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
yang berjudul “METODE PRIMER MODIFIKASI”

Tak lupa kami haturkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Begitu-pun kepada dosen yang
membimbing kami guna menyelesaikan tugas ini.

Meskipun banyak kekurangan yang terdapat di dalam di dalam tugas ini.


Tapi kami selalu berusaha agar tugas yang kami buat bisa bermanfaat baik bagi
kami sendiri atau-pun orang lain.

Kami sangat berharap kepada siapa yang bisa memberikan kritik dan saran
agar kedepannya, kami bisa membuat tugas yang lebih baik lagi.

Mataram, 10 September 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................................i

Kata Pengantar...................................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan :

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................2

Bab II Kajian Teori :

2.1 Definisi Metode Primer Modifikasi.................................................................3

2.2 Keuntungan Metode Primer Modifikasi.......................................................... 4

2.3 Kelemahan Metode Primer Modifikasi............................................................4

2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Metode Primer Modifikasi.................................5

2.5 Role Play Metode Primer Modifikasi..............................................................8

Bab III Asuhan Keperawatan :

3.1 Kesimpulan....................................................................................................11

3.2 Saran..............................................................................................................11

Daftar Pustaka..................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi keperawatan merupakan salah satu profesi luhur bidang kesehatan.
Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting
dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Standar tentang evaluasi dan pengendalian mutu menjelaskan bahwa pelayanan
keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dengan
terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalian mutu di rumah sakit.
Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pelayanan keperawatan di
rumah sakit mengharuskan setiap perawat bekerja secara profesional dan mandiri
(Aditama, 2013)

Primary nursing merupakan salah satu sistem penugasan perawat di rumah


sakit yang harus mengetahui kebutuhan pasien, rencana keperawatan, pelaksanaan
dan evaluasi, dan perawat bertanggung jawab selama 24 jam dari mulai pasien
masuk hingga pasien pulang (Whitby, 2003). Perawat primer dalam primary
nursing memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk setiap pasien
dan memiliki wewenang, otonomi selama pasien dirawat di rumah sakit (Wan et
al., 2011). Primary nursing membutuhkan perawat RN (registered nurse) yang
bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan selama 24 jam (Marquis
& Huston, 2000). Primary nursing menunjuk satu perawat primer yang menangani
5 hingga 6 pasien selama 24 jam dan perawat primer harus mampu menunjukkan
ketegasan, memimpin diri sendiri, mampu membuat keputusan, bertanggung
jawab dan mampu berkomunikasi dengan profesional kesehatan lainnya (Gillies,
1989).

Pada tahun 2006 ditemukan hasil penelitian tentang penerapan primary


nursing dibandingkan dengan sistem lain dalam pelayanan asuhan keperawatan
terjadi peningkatan tingkat kepuasan pasien dari 50% menjadi 97%
(Jehan&Nelson, 2006). Aplikasi primary nursing dalam satu unit rumah sakit di

1
2

bagian barat Amerika menunjukkan kinerja perawat meningkat 9% sedangkan


nursing team menunjukkan profesionalisme perawat menurun dari 17-12%
(Fairbanks, 1981 dalam Gilies, 1989). Primary nursing merupakan sistem
keperawatan yang adekuat, membawa dampak keuntungan bagi profesi
keperawatan, promosi jabatan dari keperawatan, peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan, peningkatan kualitas staf keperawatan, biaya rawatan menurun dan
peningkatan kepuasan pasien (Gardner, 1991 dalam Melchoir et al., 1999).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari metode primer modifikasi ?

2. Apa keuntungan dari metode primer modifikasi ?

3. Apa kelemahan metode primer modifikasi ?

4. Bagaimana tugas dan tanggung jawab penerapan metode primer


modifikasi ?
5. Bagaimana role play metode primer modifikasi ?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui dan mengerti rumusan masalah diatas dengan


baik agar dapat mengaplikasikan metode tersebut dalam manajemen
keperawatan di lapangan nantinya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Metode Primer Modifikasi

Metode primer modifikasi adalah metode gabungan antara metode


penugasan tim dengan metode perawatan primer. Metode ini menugaskan
sekelompok perawat merawat pasien dari datang sampai pulang. Pada
model ini, digunakan secara kombinasi dari kedua sistem. Menurut Ratna
S.Sudarsono (2000), penerapan sistem model ini didasarkan pada beberapa
alasan :

1. Keperawatan primer tidak di gunakan secara murni, karena perawat


primer harus mempunyai latar belakang pendidikan S1 Keperawatan
atau setara.

2. Keperawatan tim tidak di gunakan secara murni, karena tanggung


jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim

3. Melalui kombinasi kedua model tersebut di harapkan komunitas


asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat
pada primer. Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di
rumah sakit sebagain besar adalah lulusan SPK, maka akan mendapat
bimbingan dari perawat primer/ ketua tim tentang asuhan
keperawatan.

Untuk ruang model ini di perlukan 26 perawat, dengan


menggunakan model modifikasi keperawatan primer ini diperlukan 4
(empat) orang perawat primer (PP) dengan kualifikasi Ners, di samping
seorang kepala ruang rawat, juga Ners, Perawat Associate(PA) 21 orang,
kualifikasi pendidikan perawat asosiasi terdiri atas lulusan D3
Keperawatan ( 3orang) dan SPK (18 orang).

2.2 Keuntungan Metode Primer Modifikasi


Disetiap metode keperawatan pasti mempunyai keuntungan dan
kelemahan, disini ada beberapa keuntungan dari metode primer modifikasi
dalam keperawatan, yaitu :
3
4

1. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh


2. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
3. Memungkinkan komunikasi antar tim, sehinggah konflik mudah di
atasi dan memberikan kepuasaan pada anggota tim

4. Saling memberi pengalaman antar sesama tim


5. Bersifat kontunuitas dan komprehensif
6. Mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan
memungkinkan pengembangan diri

7. Mendorong kemandirian perawat


8. Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat

2.3 Kelemahan Metode Primer Modifikasi


1. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya

2. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan
kimunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga
kelancaran tugas terhambat

3. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu


tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau
ketua tim

4. Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat

5. Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional


6. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain

2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Penerapan Metode Primer Modifikasi


*Penjelasan Kode
PP : Perawat Primer
PA : Perawat
Associate
Pada metode ini tugas dan tanggung jawab didalam melaksanakan Asuhan
keperawatan dibedakan atas tugas dan tanggung jawab Kepala Ruangan, PP, PA.
5

Tugas dan tanggung jawab perawat menurut Sitorus (2004) adalah sebagai berikut
:

1. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Ruang

1) Mengatur jadwal dinas

2) Mengatur dan mengendalikan kebersuhan dan ketertiban

3) Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan masalah ruangan

4) Membimbing mahasiswa

5) Melakukan kegiatan administrasi dan surat menyurat

6) Menciptakan hubungan kerja yang harmonis

7) Memeriksa kelengkapan status setiap hari

8) Merencanakan dan memfasilitasi fasilitas yang dibutuhkan

9) Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA

10) Memantau dan mengevaluasi penampilan kerja

11) Membuat peta resiko diruang rawat

12) Merencanakan dan mengevaluasi mutu askep

2. Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Primer (PP)

1) Melakukan kontrak dengan klien dan keluarga

2) Melakukan pengkajian terhadap klien baru/melengkapi hasil dari PA

3) Menetapkan rencana ASKEP dan menjelaskan pada PA

4) Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada klien

5) Melakukan bimbingan dan evaluasi pada PA dalam melakukan


tindakan keperawatan
6) Memonitor dokumentasi yang dilakukan PA

7) Mengatur pelaksanaan konsul dan lab

8) Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA

9) Melakukan kegiatan serah terima klien


6

10) Mendampingi visit team medis

11) Melakukan evaluasi ASKEP dan membuat catatan perkembangan


klien setiap hari
12) Memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga

13) Membuat rencana pulang

3. Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Associate (PA)

1) Membaca rencana perawatan yang telah ditetapkan PP

2) Membina hubungan terapeutik dengan klien dan keluarga

3) Menerima delegasi peran PP bila PP tidak ada

4) Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan renpra

5) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan


mendokumentasikannya
6) Memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan

7) Mengkomunikasikan semua masalah kepada PP

8) Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic, lab, pengobatan dan


tindakan keperawatan
9) Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan

10) Melakukan inventarisasi fasilitas

11) Membantu tim lain yang membutuhkan


3 *Diagram Sistem Asuhan Keperawatan Metode Modifikasi Primer
7

2.1 Role Play Metode Primer Modifikasi Dalam


Manajemen Keperawatan

Pembagian Peran :
1. Beryl Aji Khadhafiyan (Kepala Ruang+Dokter)
2. Siti Rahayu Widasari Putri (Perawat Primer)
3. Sri Intan Dewi Lestari (Perawat Asosiet 1)
4. B. Arifa (Perawat Asosiet 2)
5. Aqilla Fidia Haya (Perawat Asosiet 3)

Pre-conference

KR :” Selamat pagi semua semoga hari ini dalam keadaan baik, hari ini kita
akan melakukan operan perawat yang dinas shift malam akan digantikan dengan
perawat shift pagi yang akan bertugas di pagi hari ini. Hari ini kita akan
melakukan perawatan kepada pasien di ruang seruni kamar 01 dengan pasien diare
dan kamar 02 dengan pasien demam”

PA 3 :” Baik langsung saja saya informasikan untuk kemarin pada malam hari
pasien kamar 01 dengan diare yang sudah melakukan perawatan selama 3 hari
dengan tanda-tanda vital untuk tekanan darahnya 110/70 nadinya 70 kali per
menit dan suhunya 36,5 derajat pernapasannya 18 kali permenit. Pasien kamar 02
dengan demam pasien mengatakan mual, pusing, dan insomnia. Tindakan yang
sudah diberikan berupa pemberian obat oral dan parenteral. Tindakan pagi ini
perlu dilakukan tindakan cek vital sign kembali dan untuk pasien demam pantau
suhunya.”

PP :” Ya baik untuk perawat shift pagi silahkan melanjutkan tindakan dari


PA3 kepada kedua pasien tersebut. “

PA1 :” Baik saya akan melakukan tindakan yang sudah diberikan, selanjutnya
saya meminta tolong pada PA2 untuk membantu saya menyiapkan obat, alat TTV
sign untuk pasien kamar 01 diare dan kamar 02 demam.”

PA2 :” Iya siap, saya akan membantu proses tindakan apa saja yang sudah
disebutkan tadi.”
8

PP :” Mari kita berkeliling menuju ruangan untuk bertemu dengan pasien


yang akan dilakuakn tindakan diatas.”

Menuju kamar 01 dan kamar 02 untuk bertemu semua pasien, setelah


itu kembali ke ruangan dan mempersiapkan alat- alat yang akan digunakan
untuk tindakan.

Saat PA1 memasuki kamar 01 dengan pasien diare

PA1 :” Assalamualaikum, selamat pagi ibu saya dengan PA1 yang akan
memberikan perawatan pada ibu, sebelumnya bagaimana kabar ibu hari ini ?”

Px 1 :” Belum baik mbak kemarin malam saya gak bisa tidur terus perut saya
masih agak sakit”

PA1 :” Baik ibu disini saya akan melakukan tindakan cek ttv dan pemberian obat
oral dan obat anti nyuntuk mengurangi rasa nyeri ibu jadi mohon kerjasamanya ya
bu?”

Px1 :” Baik mbak.”

PA1 :” Nah bu tindakan sudah selesai dilakukan, semoga ibu cepat pulih dan
selamat istirahat kembali, nanti apabila ada keluhan yang di rasa kembali ibu bisa
pencet tombol darurat disini atau keluarganya yang sedang menjaga ibu.
Terimakasih.”

Setelah itu PA2 menuju kamar 02 pasien demam untuk melakukan


tindakan cek vital sign

PA2 :” Assalamualaikum, selamat pagi saya PA2 yang akan memberikan


perawatan pada ibu. Sebelumnya bagaimana kabar ibu hari ini ?”

Px 2 :” Saya masih lemas mbak, dan hanya pusing sediki”

PA2 :” Baik ibu disini saya akan melakukan tindakan cek vital signt ibu, jadi
mohon kerjasamanya ya bu.”

Px2 : “Baik mbak.”

PA2 :” Nah bu tindakan sudah selesai dilakukan, semoga ibu cepat pulih dan
selamat istirahat kembali, nanti apabila ada keluhan yang di rasa kembali ibu bisa
9

pencet tombol darurat atau keluarga yang bisa membantu. Terimakasih.”

Setelah Px 1 dan Px 2 diberikan tindakan, PA1 dan PA 2


memberitahu bagaimana kondisi pasien saat itu dan tindakan apa saja yang
telah dilakukan.

PA1 :” Saya sudah melakukan tindakan kepada pasien diare kamar 01 dengan
memberikan obat oral dan Dan telah dilakukan pemeriksaan TTV Tekanan darah
120/90 Mmhg, nadi : 80x/menit, pernapasan 25x/menit, dan suhu 36oC.”

PA2 :” Saya juga sudah melakukan tindakan kepada pasien typus kamar 02
telah diberikan tindakan pemberian pemeriksaan TTV Tekanan darah 140/90
Mmhg,nadi: 80x/menit, pernapasan 22x/menit, dan suhu 36,7oC.”

PP :” Baik mbak, silahkan dituliskan di buku laporan seperti biasanya ya,


setelah ini silahkan berikan intervensi lanjutan pada pasien diare kamar 01 dan
pasien demam kamar 02 untuk menurunkan demam pasien dengan kompres
hangat dan pemberian tambahan diit makanan.”

PA1 & PA2 :” Iya saya akan menuliskannya di buku laporan.”

Post Conference

Pada siang hari kepala ruangan beserta staf melakukan operan


kembali untuk pergantian shif baru dari shif pagi ke shif sore.

KR :” Selamat sore, saat ini kita akan melakukan operan dari shif pagi ke shif
sore, jadi dikamar 01 seruni pasien diare telah diberikan obat oral Dan telah
dilakukan pemeriksaan TTV Tekanan darah 120/90 Mmhg, nadi : 70x/menit,
pernapasan 25x/menit, dan suhu 37oC. Dikamar 02 dengan demam telah dilakukan
pemeriksaan TTV Tekanan darah 140/90 Mmhg,nadi: 70x/menit, pernapasan
22x/menit, dan suhu 36,7oC. Nanti kemungkinan ada visite dokter untuk pasien
diare kamar 01 dan pasien demam kamar 02, untuk pasien kamar 01 jangan lupa
hasil output dan input diberitahukan kepada dokter agar mengetahui intervensi
yang akan dilakukan selanjutnya. Sedangkan untuk kamar 02 terapi tetap
dilanjutkan sampai mendapatkan keputusan dari dokter apakah boleh dipulangkan
atau tidak.”

PA3 :” Baik saya akan melakukan semuanya dan akan menyampaikan hasil input
10

dan output pasien diare kamar 01 dan hasil pemeriksaan pasien demam dengan
kamar 02.”

Pada jam 17.00 PA 3 datang ke ruang dokter untuk memberikan hasil


pemeriksaan pasien diare dengan kamar 01 dan pasien demam dengan
kamar 02.

PA3 :” Dokter ini hasil pemeriksaan dari pasien diare kamar 01

Dokter :” Baik mbak, menurut hasil pemeriksaan pasien diare kamar 01


diperbolehkan untuk pulang karena kondisi sudah stabil dan mohon dijelaskan
bagaimana perawatan lanjutan untuk di rumah.”.

PA3 :” Iya siap dok, Nah dokter ini data pasien demam kamar 02 untuk hasil
pemeriksaannya tadi semua hasilnya sudah dalam kisaran normal jadi bagaimana
tindakan lanjutannya?”

Dokter :” Boleh saya cek data nya terlebih dahulu

mbak.” PA3 :” Ini dok data dari pasien demam kamar

02.”

Dokter :” Hasil data dari pasien typus ini sudah membaik dan juga diperbolehkan
untuk pulang dan silahkan dipersiapkan berkas-berkas untuk kepulangan pasien.

Setelah dokter memeriksa hasil pemeriksaan pasien dari pasien diare


kamar 01 dan pasien demam kamar 02 ternyata kondisi pasien keduanya
sudah membaik dan boleh untuk pulang.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas adalah Metode primer
modifikasi yaitu metode gabungan antara metode penugasan tim dengan metode
perawatan primer. Metode ini menugaskan sekelompok perawat merawat pasien
dari datang sampai pulang. Pada model ini, digunakan secara kombinasi dari
kedua sistem.

Keuntungan metode primer modifikasi dalam keperawatan, yaitu bertujuan


untuk Mendukung pelaksanaan proses keperawatan, Saling memberi pengalaman
antar sesama tim, Bersifat kontunuitas dan komprehensif, Mendorong
kemandirian perawat dan ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat.
Sedangkan kelemahan dari metode primer modifikasi yaitu Tim yang satu tidak
mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi tanggung jawabnya, Perawat
yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung
kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim, Perlu kualitas dan kuantitas
tenaga perawat, Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional dan Biaya
relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain Adapun tugas dan tanggung jawab
perawat dengan modifikasi keperawatan primer yaitu Tugas dan Tanggung Jawab
Kepala Ruang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Primer (PP), dan Tugas
Tanggung Jawab Perawat Associate (PA).

4.2 Saran
Adapun saran untuk pembaca, yaitu agar dapat memahami perbedaan
setiap tugas dan tanggung jawab dari kepala ruangan,perawat primer dan perawat
associate agar tugas dan tanggung jawab tersebut dapat terjalani sesuai tanggung
jawab itu sendiri untuk metode praktik keperawatan dan mampu
mengaplikasikannya dengan sebaik mungkin serta tidak menjadikan kelemahan -
kelemahan metode primer modifikasi ini untuk tidak memberikan pelayanan yang
optimal.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. 2001. Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta :


Widya Medika.
Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai