INTISARI
Kata kunci : Fase Orientasi, Fase Identifikasi, Fase Eksploitasi, Fase Terminasi,
Komunikasi Terapeutik
Referensi: 31 (2001-2015)
PENDAHULUAN yang sakit atau membutuhkan perawatan
Keperawatan sebagai suatu profesi kesehatan yang dinilai dalam proses
mengharuskan pelayanan keperawatan interpersonal sebab melibatkan interaksi
diberikan secara profesional oleh antara dua atau lebih individu yang
perawat. Untuk dapat dikatakan mempunyai tujuan menurut Peplau
profesional salah satu cirinya adalah dalam Kusumawati (2013). Peplau
pelayanan keperawatan yang diberikan mengembangkan modelnya dengan
berdasarkan pada ilmu pengetahuan. merinci konsep struktural dari proses
Tingkat pengetahuan yang cukup antar-personal disinilah letak fase
memungkinkan perawat untuk mengerti hubungan perawat-pasien. Peplau
tentang suatu hal dan dapat menanggapi menjelaskan tentang empat fase
berdasarkan rasional dan secara hubungan perawat –pasien, yaitu fase
konseptual memahami apa yang harus orientasi, identifikasi, eksploitasi dan
dilakukan untuk mencapai yang terminasi. Empat fase itu saling
diinginkan. perawat dituntut untuk berkaitan. Disetiap fase diperlukan peran
mempunyai pengetahuan tentang konsep yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
dan teori sebagai dasar interaksi dalam klien (Asmadi, 2008).
mengartikan suatu informasi yang Berdasarkan data-data diatas didapatkan
diterima serta dapat menjalin komunikasi adanya kesenjangan dan kebutuhan akan
yang efektif (Nursalam, 2001). pentingnya komunikasi terapeutik
perawat kepada pasien. Untuk alasan
pasien adalah individu (system personal) inilah maka sangat pentinglah bagi
yang tidak mampu mengatasi peristiwa peneliti untuk menjabarkan pelaksanaan
atau masalah kesehatan ketika komunikasi terapeutik yang dilakukan
berinteraksi dengan lingkungan (King, oleh perawat di ruang perawatan Rumah
2009). Pernyataan King, ditambahkan Sakit.
kembali oleh (Leineger, 2009) bahwa
pasien adalah individu, keluarga, METODE PENELITIAN
kelompok, masyarakat, atau komunitas Jenis Penelitian
dengan kemungkinan kebutuhan fisik, Penelitian ini menggunakan metode
psikologis, atau sosial, didalam konteks teknik pengumpulan data yang dilakukan
budaya mereka, yang merupakan
dengan cara kuesioner dengan sejumlah
penerimaan asuhan keperawatan.
sampel penelitian dengan rancangan
Komunikasi terapeutik adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
komunikasi yang direncanakan secara
sadar, mempunyai tujuan serta Sampel Penelitian
kegiatannya dipusatkan untuk Populasi pada penelitian ini adalah
kesembuhan pasien. Pada dasarnya keseluruhan pasien di ruang Teratai
komunikasi terapeutik merupakan
RSUD Dr. H. Soemarno Sosroadmodjo
komunikasi interpersonal (antarpribadi)
yang professional mengarah pada tujuan Kuala Kapuas. Sampel dalam penelitian
kesembuhan pasien dengan titik tolak ini sebanyak 42 responden yang diambil
saling memberikan pengertian antara secara Accidental sampling dengan
tenaga medis dan pasien (Kusumawati, batasan waktu pengumpulan sampel dan
2012). data selama satu bulan.
Peneliti :
1. Jenny Anggraeni
Mahasiswa STIKES Suaka Insan
Banjarmasin
2. Anastasia Maratning
Dosen STIKES Suaka Insan
Banjarmasin
3. Theresia Ivana
Dosen STIKES Suaka Insan
Banjarmasin