Anda di halaman 1dari 53

PERBEDAAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN

TERCAPAINYA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI


UPT PUSKESMAS KAMPUNG BALI PADA PERIODE
JUNI 2020-JUNI 2021

Rahmat Satriadi I4061202012


Tasya I4061202016
Shafira Rahmani I4061202030
Zehrotus Sholihah I4061202046

Pembimbing 1 : Agus Fitriangga, SKM, MKM Penguji 1 : dr. Abror Irsan, MMR
Pembimbing 2 : dr. Erny Susilawaty Penguji 2 : dr. Alex
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karakteristik Ibu
Cakupan IDL 2019 (Usia, Tingkat Pendidikan,
Indonesia : 93,7% Pekerjaan)
Kalbar : 82,9%
Kota Pontianak : 82,8%
Motivasi, Sikap dan
Perilaku
Cakupan IDL PKM Kp. Bali
2019 : 40,53%
2020 : 69%
Imunisasi Dasar Lengkap
(IDL) untuk bayi 0-11 bulan Pencegahan PD3I
Target Renstra 2019 :
93%
TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis,
Campak, Rubella, Polio, Radang Selaput
Otak, dan Radang Paru-Paru 3
Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan karakteristik ibu (usia, tingkat


pendidikan, dan pekerjaan) dengan ketepatan imunisasi dasar
lengkap bayi usia 0-11 bulan di Puskesmas Kampung Bali Periode
Juni 2020-Juni 2021?

4
Tujuan
Tujuan Umum :
Mengetahui perbedaan karakteristik ibu (usia, tingkat
pendidikan, dan pekerjaan) Ketepatan imunisasi
dasar lengkap bayi
usia 0-11 bulan di
Tujuan Khusus : Puskesmas
▪ Mengetahui perbedaan karakteristik usia ibu Kampung Bali
Periode Juni 2020-
▪ Mengetahui perbedaan karakteristik tingkat pendidikan
Juni 2021
ibu
▪ Mengetahui perbedaan karakteristik pekerjaan ibu

5
Manfaat
• Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang
penelitian dan permasalahan dalam ilmu kedokteran komunitas.
Bagi
• Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan peneliti dalam
Peneliti
pencatatan dan pelaporan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap dan
Kebijakan Kesehatan di Kota Pontianak.

• Memberikan informasi mengenai pentingnya peran ibu dalam


tumbuh kembang dan kesehatan bayi salah satunya adalah dengan
Bagi pelaksanaan imunisasi dasar lengkap.
Masyarakat • Memberikan edukasi dan penjelasan tentang pentingnya pemberian
imunisasi dasar lengkap usia 0-11 bulan untuk meningkatkan
kesehatan bayi di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bali.
6
Manfaat
• Memberikan informasi mengenai karakteristik ibu dan cakupan
pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan di
Bagi
wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bali
Puskesmas
• Memberikan sumbangan pemikiran kepada UPT Puskesmas
Kampung
Kampung Bali dalam rangka menyusun strategi pembinaan yang
Bali
efektif, efisien kepada masyarakat, mengenai imunisasi dasar
lengkap terutama ibu bayi di wilayah kerja Puskesmas Kampung Bali

• Memberikan informasi mengenai karakteristik ibu dan cakupan


pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan di
Bagi wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bali
Pemerintah • Memberikan referensi bagi pemerintah untuk membuat kebijakan
terkait dalam upaya terlaksananya imunisasi dasar lengkap di
wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bali. 7
TINJAUAN PUSTAKA
Imunisasi Dasar

Imunisasi adalah suatu upaya untuk


menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan.

9
Tujuan Imunisasi Dasar

• Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit


Tujuan yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
Umum

• Tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai


target RPJMN
• Tercapainya UCI di seluruh desa/kelurahan
• Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada baduta dan pada anak usia
Tujuan SD serta WUS
Khusus • Tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi PD3I
• Tercapainya perlindungan optimal kepada masyarakat yang akan
berpergian ke daerah endemis penyakit tertentu
• Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman, serta pengelolaan
limbah medis 10
Manfaat Imunisasi Dasar

Anak
• Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.

Keluarga
• Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit, mendorong pembentukan
keluarga apabila orangtua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman

Negara
• Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan
pembangunan negara

11
Jenis Imunisasi Dasar

• Vaksin beku kering yang mengandung Mycobacterium bovis hidup yang


BCG dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin), strain paris
• Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosis

• Vaksin DPT-HB-Hib (Vaksin Jerap Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B


Rekombinan, Haemophilus influenzae tipe b) berupa suspensi homogen
DPT-HB-Hib • Pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertussis (batuk rejan), hepatitis B, dan
infeksi Haemophilus influenzae tipe b secara simultan.

• Vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat non-


infectiousis, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula
Hepatitis B polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan
• Kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
12
Jenis Imunisasi Dasar
• Vaksin polio trivalent yang terdiri dari suspense virus poliomyelitis tipe 1, 2
Oral Polio dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan
Vaccine ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.
• Kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.

• Disajikan dalam bentuk suspensi dalam bentuk injeksi


Inactive Polio
• Pencegahan poliomyelitis pada bayi & anak immunocompromised, kontak di
Vaccine lingkungan keluarga & kondisi vaksin polio oral menjadi kontraindikasi.

• Vaksin yang berisi virus campak Strain Edmonston Zagreb dan virus rubella
Campak Wistar RA 27/3 hidup yang telah dilemahkan dan berbentuk serbuk kering
(MR) berwarna putih kekuningan.
• Kekebalan aktif terhadap penyakit campak dan rubella.
13
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar

14
Penyelenggaraan Imunisasi : Distribusi Vaksin
Dilakukan dengan cara diantar oleh kabupaten/kota atau diambil oleh puskesmas

Dilakukan atas dasar permintaan resmi dari puskesmas

Menggunakan cold box atau vaccine carrier yang disertai dengan cool pack

Disertai dengan dokumen pengiriman berupa Surat Bukti Barang Keluar (SBBK)
dan Vaccine Arrival Report (VAR)

Pada setiap cold box atau vaccine carrier disertai dengan indikator pembekuan 15
Penyelenggaraan Imunisasi : Penyimpanan Vaksin

• Menurut pedoman CDOB Tahun 2012, prosedur penyimpanan produk rantai dingin vaksin
harus dipastikan disimpan dalam ruangan dengan suhu terjaga, cold room/chiller (2oC sampai
dengan 8oC), freezer room/freezer (-25°C sampai dengan -15°C).
• Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi, Vaksin polio disimpan pada suhu -15°C sampai dengan -25°C pada freezer.
Sedangkan vaksin lainnya disimpan pada suhu 2°C sampai dengan 8°C pada cold room atau
lemari es.
• Penyimpanan pelarut vaksin pada suhu 2°C sampai dengan 8°C atau pada suhu ruang
terhindar dari sinar matahari langsung. Sehari sebelum digunakan, pelarut disimpan pada suhu
2°C sampai dengan 8°C.
16
Penyelenggaraan Imunisasi : Skrining & Vaksin

Pelayanan imunisasi di posyandu diatur mengikuti sistem pelayanan lima


meja. Saat ibu dan bayinya datang dapat dilakukan pendaftaran,
penimbangan, pencatatan, sebelum pelayanan dimulai diberikan penyuluhan
yang dilakukan oleh kader, setelah itu dilakukan pelayanan dan pemberian
imunisasi serta penyuluhan perorangan diberikan oleh petugas kesehatan.

17
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa reaksi


vaksin, reaksi suntikan, efek farmakologis, kesalahan prosedur, koinsiden
atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan.

18
Penyebab KIPI

Kesalahan Prosedur

Reaksi Suntikan

Klasifikasi Induksi Vaksin


Lapangan
Faktor Kebetulan

Penyebab Tidak Diketahui


19
Penyebab KIPI

20
Kelompok Risiko Tinggi KIPI

Kelompok risiko adalah anak yang mendapat reaksi simpang pada


imunisasi terdahulu dan bayi berat lahir rendah. Jadwal imunisasi
bayi pada bayi kurang bulan harus memperhatikan: titer imunitas
pasif melalui transmisi maternal lebih rendah dari pada bayi cukup
bulan, apabila berat badan bayi kecil (<1.000 gram) imunisasi
ditunda dan diberikan setelah bayi mencapai berat 2.000 gram atau
berumur 2 bulan; kecuali untuk imunisasi hepatitis B pada bayi
dengan ibu yang HBs Ag positif. 21
Pemantauan KIPI

Pemantauan KIPI merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari penemuan,


pelacakan, analisis kejadian, tindak lanjut, pelaporan dan evaluasi.
Tujuan utama pemantauan KIPI adalah untuk mendeteksi dini, merespons
KIPI dengan cepat dan tepat, mengurangi dampak negatif imunisasi
terhadap kesehatan individu dan terhadap imunisasi.

22
Evaluasi KIPI

• dilakukan oleh Komda PP-KIPI/Dinkes provinsi minimal 6 bulan


Evaluasi Rutin
sekali. Evaluasi rutin untuk menilai efektivitas pemantauan KIPI

• dilakukan oleh Komda PP-KIPI/Dinas Kesehatan Provinsi


untuk tingkat provinsi dan Komnas PP-KIPI/sub-direktorat
Evaluasi Tahunan Imunisasi untuk tingkat nasional. Perkembangan KIPI dapat
dinilai dari data laporan tahunan di tingkat propinsi dan
nasional

23
Penanggulangan KIPI
Pencegahan Primer

Penanggulangan Medis

• Kasus ringan →
berikan pengobatan
segera di puskesmas
• Kasus berat harus
segera dirujuk

24
Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian: UPT Puskesmas Kampung Bali dan dilaksanakan


pada 26 Juli – 18 September 2021

Juli-Agustus
Penyusunan proposal, September
pengumpulan data, pengolahan Pelaporan penelitian
dan analisis data

26
Rancangan Penelitian

Desain penelitian: analitik dengan pendekatan potong lintang

Populasi terjangkau:
Ibu yang memiliki bayi
Populasi target:
usia 11 bulan pada
Ibu yang memiliki bayi
periode Juni 2020 – Juni Sampel penelitian:
usia 11 bulan pada
2021 di wilayah kerja UPT Seluruh populasi yang
periode Juni 2020 – Juni
Puskesmas Kampung memenuhi kriteria
2021 di wilayah kerja UPT
Bali yang mengikuti penelitian.
Puskesmas Kampung
kegiatan imunisasi di UPT
Bali.
Puskesmas Kampung
Bali.

27
Rancangan Penelitian

Kriteria inklusi:
Kriteria eksklusi:
Ibu yang memiliki bayi
❖ Ibu dengan data yang
usia 11 bulan pada
tidak lengkap
periode Juni 2020-Juni
❖ Ibu yang tidak bersedia
2021 di wilayah kerja UPT
mengikuti penelitian
Puskesmas Kampung
❖ Ibu tidak bisa dihubungi
Bali yang bersedia
selama penelitian
mengikuti penelitian.
dilaksanakan

28
Besar Sampel

Jumlah sampel minimal sebanyak 79 sampel yang diambil dengan non-probability


sampling, yaitu dengan cara consecutive sampling. 29
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang diambil pada penelitian ini merupakan data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara yang berisi
pertanyaan mengenai identitas responden, identitas bayi, pekerjaan
dan tingkat pendidikan responden. Responden akan diberikan
penjelasan terlebih dahulu sebelum wawancara.

30
Metode Pengolahan Data

❖Editing: memeriksa data yang telah dikumpulkan


❖Coding: pemberian kode pada semua variabel
❖Entry: data yang sudah dalam bentuk kode dimasukkan ke dalam
program (software) komputer, yaitu Epidata 3.1.
❖Cleaning: pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan untuk
mengantisipasi adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan,
dan sebagainya, kemudian dilakukan koreksi.

31
Analisis Data

Analisis Univariat: deskripsi variabel penelitian yang disajikan dalam bentuk distribusi
dan persentase dari tiap variabel.

Analisis Bivariat: antara variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang
disesuaikan dengan skala
❖ Variabel usia ibu: uji independent T-test dan uji alternatif: uji Mann Whitney.
❖ Variabel pekerjaan dan pendidikan terakhir ibu: uji Chi-square.

Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan Statistical Product and Service Solution
(SPSS) 24.0
32
Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel bebas: usia Variabel terikat:


ibu, tingkat pendidikan, kelengkapan imunisasi
dan pekerjaan dasar lengkap.

33
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur
1 Imunisasi dasar Imunisasi yang diberikan pada Rekam medis 1. Lengkap
lengkap bayi usia 0-11 bulan yang terdiri dan kartu bayi 2. Tidak Lengkap
dari 1 dosis hepatitis B, 1 dosis
BCG, 3 dosis DTP-HB, 4 dosis
Polio dan 1 dosis campak
2 Usia Ibu Lama waktu hidup sejak Wawancara 1. 18 - 20 tahun
kelahiran 2. 21-30 tahun
3. 31-40 tahun
4. 41-50 thaun
5. > 50 tahun

34
Definisi Operasional
3 Pekerjaan Sesuatu yang dilakukan untuk Wawancara 1. Bekerja
mendapatkan nafkah 2. Tidak Bekerja

4 Tingkat Jenjang pendidikan formal terakhir Wawancara 1. Tidak Sekolah


pendidikan yang ditempuh responden 2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Perguruan Tinggi

35
Instrumen & Etika Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah rekam medis dan kartu bayi.

Penelitian ini dijalankan dengan mematuhi etika yang berlaku.


Pengambilan data dilakukan dengan permohonan izin terlebih dahulu
kepada pihak Puskesmas. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian dan dijaga kerahasiaannya.

36
Alur Penelitian

37
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Subjek Penelitian

Status imunisasi pada subjek penelitian ini dibagi


menjadi dua kelompok, yaitu imunisasi dasar lengkap
dan imunisasi dasar tidak lengkap. Distribusi terbanyak
pada kelompok imunisasi dasar tidak lengkap yaitu 49
orang (61,2%). Kelompok dengan status imunisasi
dasar lengkap berjumlah 31 orang (38,8%).

39
Karakteristik Subjek Penelitian

40
Karakteristik Subjek Penelitian

Distribusi pekerjaan ibu dibagi menjadi 2 kelompok,


yaitu kelompok bekerja dan tidak bekerja. Distribusi
pekerjaan ibu terbanyak pada kelompok tidak bekerja,
yaitu 66 orang (82,5%). Kelompok ibu yang bekerja
sebanyak 14 orang (17,5%).

41
Karakteristik Subjek Penelitian

42
Analisis Univariat

43
Analisis Univariat

44
Analisis Univariat

45
Analisis Bivariat

Umur tidak selalu


dominan menunjang
seseorang untuk
berperilaku.

46
Analisis Bivariat

Faktor pekerjaan ibu tidak dapat berdiri sendiri dalam kelengkapan


imunisasi pada bayi. Status pekerjaan ibu dapat dipengaruhi tingkat
pendidikan ibu.
47
Analisis Bivariat
Semakin tinggi
pendidikan maka
akses komunikasi
dengan institusi
pendidikan dan
pengetahuan ibu
akan semakin luas.

48
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan

Terdapat perbedaan bermakna pada tingkat


pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar.

Tidak terdapat perbedaan bermakna pada usia


dengan kelengkapan imunisasi dasar.

Tidak terdapat perbedaan bermakna pada pekerjaan


dengan kelengkapan imunisasi dasar.
50
Saran
Dinas Kesehatan Kota Pontianak: UPT Puskesmas Kampung Bali

• Memantau dan mengevaluasi program • Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan


pemberantasan dan pencegahan penyakit terutama imunisasi terhadap bayi usia 0-11
menular khususnya imunisasi bulan
• Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan
yang lebih utama adalah upaya preventif
untuk membuat orangtua bayi usia 0-11
bulan lebih memahami betapa pentingnya
imunisasi dengan cara meningkatkan
pemanfaatan sarana video promosi
kesehatan, leaflet, dan brosur.
51
Saran
Ibu bayi usia 0-11 bulan di wilayah
Peneliti lain:
kerja UPT Puskesmas Kampung Bali

• Bagi peneliti lain diharapkan dapat • Meningkatkan kesadaran dan


mengembangkan penelitian pentingnya imunisasi bagi bayi usia
mengenai perbedaan karakteristik 0-11 bulan.
ibu terhadap tercapainya imunisasi
dasar lengkap dengan menggunakan
variabel lain dan desain penelitian
yang lebih kompleks.

52
Terima Kasih

53

Anda mungkin juga menyukai