Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RETNO AYU SEPTIANI UTANIA

NIM : 11970523543
KELAS : 4F ADMINISTRASI NEGARA
MATKUL : STUDY AL – QURAN

SOAL UAS!

1. Coba kamu jelaskan secara singkat bagaimana sebenarnya al-Qur'an bisa tersusun
sempurna seperti sekarang ini, padahal tersusunnya tidak sesuai dengan urutan
Wahyu.
Jawab : Susunan sistematika surat-surat Alquran tiudak sesuai dengan urutan turunnya.
Alquran turun sesuai dengan tuntutan keadaan waktu itu. Turunnya berproses lama, sekitar
22 tahun lebih. Ada kalanya hanya turun satu ayat, kadang-kadang turun satu surat dan
seterusnya.
Ada pun susunan surat-surat Alquran, seperti yang kita lihat sekarang adalah sesuai dengan
contoh Nabi Muhammad SAW kalau beliau membacanya baik di waktu shalat maupun di
luar shalat. Para sahabat sepakat untuk menyusun Alquran tidak seperti proses turunnya
ayat tersebut, tapi sesuai dengan apa yang dibacakan oleh Nabi seperti dapat kita lihat pada
Alquran sekarang.

2. Apakah huruf muqaththa'ah termasuk bagian dari fawatihussuwar, jelaskan!


Jawab : Istilah fawatihus suwar ini sering dijumbuhkan orang dengan al-huruful
muqaththa’ah (huruf terputus-putus yang terdapat di permulaan surah-surah al-qur’an)
seperti Dr. Shubhi Ash-Shahih dalam kitabnya Mabahits fi’Ulumil Qur’an. Karena itu,
perlu ditegaskan bahwa fawatihus suwar itu berbeda dengan huruful muqaththa’ah yang
hanya mempunyai salah satu macam dari fawatihus suwar yang ada sepuluh macam yang
hanya menjadi pembahasan dari 29 surah dari 114 surah-surah Al-qur’an.

3. Sebutkan pembagian aqsam Al-Qur'an serta berikan contoh!


Jawab : macam-macam aqsam al qu'an :
- Zhahir, ialah sumpah di dalamnya disebutkan fi ̔il qasam dan Muqsam bih. Dan
diantaranya ada yang dihilangkan fi ̔il qasamnya, sebagaimana pada umumnya, karena
dicukupkan dengan huruf jar berupa waw, ta dan ba. Contohnya dalam QS. Al-Qiyammah
ayat 1-2
-Mudhmar ialah yang di dalamnya tidak dijelaskan fi ̔il qasam dan tidak pula muqsam bih,
tetapi ia ditunjukkan oleh lam taukid yang masuk ke dalam jawab qasam, Selanjutnya,
apabila qasam berfungsi untuk memperkuat Muqsam ‘alaih, maka beberapa fi ̔il dapat
difungsikan sebagai qasam jika konteks kalimatnya menunjukkan makna qasam.
Contohnya dalam QS. Ali Imran ayat 187

4. Apa yang dimaksud dengan tafsir dan takwil serta hubungannya dengan ayat-ayat
muhkam dan ayat-ayat mutasyabih!
Jawab : Menurut istilah, takwil berarti mengembalikan sesuatu kepada tujuannya, yakni
menerangkan apa yang dimaksud. Kedua, tafsir menerangkan makna lafal yang tak
menerima selain dari satu arti, sedangkan takwil menetapkan makna yang dikehendaki
suatu lafal yang dapat menerima banyak makna karena didukung oleh dalil.
Hubungan tafsir dan takwil dengan ayat-ayat muhkam dan ayat-ayat mutasyabih yaitu
Muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya sudah jelas, tidak samar lagidan tidak
menimbulkan pertanyaan jika disebutkan. Sedangkan mutasyabih adalah ayat-ayat yang
maknanya belum jelas. Ulama berbeda pendapat dalam hal memahami ayat-ayat
mutasyabih yaitu antara bisa tidaknya manusia memahami/memaknai ayat-ayat
mutasyabhat.

Anda mungkin juga menyukai