Nim : 19105030056
Riview Makalah
Seperti yang kita ketahui sebagai seorang penafsir Qur’an kita sangat membutuhkan qaidah-
qaidah bahasa Arab dan qaidah-qaidah lainnya. Didalam makalah ini disebutkan bahwa
menafsiri al-qur’an itu tidak bisa lepas dari Qawa’id al-Tafsir yang sangat erat kaitannya dengan
bahasa Arab, sehingga dapat mengetahui ketinggian nilai-nilai dan kedudukan al-qur’an. Karena
dengan mengetahui qowa’id al-Tafsir kita dapat lebih mudah dalam menafsirkan al-Qur’an.
Qowa’id al-Tafsir ialah pedoman dasar yang harus diketahui oleh seorang mufassir dalam
memberikan penjelasan atau keterangan mengenai makna-makna yang terkandung dalam al-
Qur’an.
Sayyid M.Quraisy Shihab juga membagi beberapa komponen. Pertama, ketentuan dalam
menafsirkan al-Qur’an. Kedua, sistematika penafsiran. Ketiga, aturan-aturan khusus untuk
membantu memahami ayat-ayat al-Qur’an. Maka dari itu untuk menafsirkan al-Qur’an seorang
itu harus memperhatikan aspek-aspek bahasa al-Qur’an serta kolerasi antar surat, tanpa
mengabaikan qaidah-qaidah kebahasaan.
Didalam makalah ini penulis menyampaikan kaidah dasar penafsiran itu ada 4 :
Karena didalam penafsiran sangat membutuhkan kaidah keabahasaan, maka didalam makalah ini
disebutkan bahwa aidah kebahasaan itu melikupi beberapa kaidah yaitu :
Dalam memahami al-Qur’an yang berbahasa Arab baik dari segi arti ataupun makna, maka
diperlukan penafsiran. Dalam upaya penafsiran dan memahami ayat-ayat al-Qur’an, maka
diperlukan syarat ilmu pengetahuan yaitu dengan mengetahui Qawa’id al-Tafsir. Didalam
mempelajari Qwa’id al-Tafsir membutuhkan kaidah-kaidah dasar dan kaidah kebahasaan. Hal itu
akan membantu kita memahami makna yang dimaksud dalamayat-ayat al-Qur’an.