Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

PELAYANAN PUBLIK

Nama : Fransiska Linda Puspitasari, S.Pd.


NIP : 199107312020122001
Angkatan :V
Kelompok :I

A. Isu yang Diangkat


Isu aktual yang saya angkat pada tugas kali ini adalah “Penyelenggaraan Pembelajaran
yang Tidak Efektif Selama Masa Pandemi di SMPN 31 Bengkulu Utara”.

B. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Pandemi covid 19 yang melanda sejak awal 2020 sempat melemahkan berbagai sektor di
Indonesia, tanpa terkecuali sektor pendidikan. Lembaga pendidikan di Indonesia bahkan
sempat menutup pembelajaran tatap muka pada awal Maret 2020. Sistem pembelajaran
beralih menjadi sistem dalam jaringan (daring) yakni pembelajaran yang dilakukan tanpa
tatap muka, dimana para siswa menggunakan platform khusus dalam mengakses materi
pembelajaran.
Pembelajaran daring ini diterapkan dihampir semua sekolah dan semua jenjang
pendidikan, salah satunya di SMPN 31 Bengkulu Utara. Pembelajaran daring dilakukan
melalui aplikasi chat yaitu wa grup. Setiap guru memberikan tugas melalui wa grup
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh sekolah, siswa mengerjakan tugas
tersebut kemudian mengirimkan jawabannya melalui wa pula. Namun setelah berjalan
beberapa bulan ternyata banyak permasalahan yang dialami.
Kemudian setelah hampir berjalan satu tahun pembelajaran daring, keluar kebijakan baru
tentang pembelajaran tatap muka pada awal tahun 2021. Pembelajaran tatap muka ini
dilakukan secara tatap muka terbatas, yakni dalam satu ruangan hanya boleh diisi 50%
dari kapasitas ruangan. Akhirnya SMPN 31 Bengkulu Utara menggambil langkah sistem
shift ganjil genap. Shif ganjil melakukan pembelajaran di pagi hari dan shif genap
melakukan pembelajaran di siang hari. Agar semua mata pelajaran dapat diajarkan selama
satu minggu (6 hari kerja) maka dilakukan pengurangan waktu pembelajaran yang semula
40 menit menjadi 20 menit. Namun muncul lagi permasalahan yang baru yakni guru
sering kali telat masuk ke kelas dan bahkan guru enggan masuk dishift kedua karena
harus mengulang pembelajaran yang sama meski dengan siswa yang berbeda.
Berdasarkan hasil evaluasi, mulai Agustus 2021 kami merubah sistem shift menjadi shift
1 hadir diminggu ganjil dan shift 2 diminggu genap. Nyatanya baru berjalan satu bulan
masih saja menemui beberapa kendala.

C. Penyebab Terjadinya Isu


Setelah dilakukan identifikasi terhadap isu tentang Penyelenggaraan Pembelajaran yang
Tidak Efektif Selama Masa Pandemi di SMPN 31 Bengkulu Utara, maka didapatkan
beberapa penyebab terjadinya permasalahan tersebut:
1. Waktu pembelajaran yang sangat terbatas
2. Pada pembelajaran daring, guru tidak dapat menilai secara langsung tentang
pemahaman anak terhadap materi yang diberikan
3. Pembelajaran daring lebih memfokuskan pada pemberian tugas tanpa pemberian
penjelasan materi oleh guru
4. Pengurangan jam mengajar pada pembelajaran tatap muka shift pagi dan siang
membuat guru tidak leluasa menjelaskan materi yang sedang diajarkan
5. Rasa jenuh guru karena harus menjelaskan hal yang sama diwaktu yang berbeda
dengan siswa yang berbeda pula
6. Akses transportasi umum yang tidak tersedia, menggakibatkan siswa lebih memilih
untuk tidak masuk ke sekolah ketika berbeda shift dengan teman yang ditumpanginya

D. Dampak
Jika Penyelenggaraan Pembelajaran yang Tidak Efektif Selama Masa Pandemi di SMPN
31 Bengkulu Utara terus berlanjut maka akan berdampak pada:
1. Siswa tidak mendapat pemahaman yang mendalam terkait pembelajaran yang
diberikan
2. Tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai
3. Motivasi belajar siswa menurun, yang berimbas pada prestasi belajar siswa yang
menurun pula
4. Dampak yang paling fatal yakni menurunnya mutu pendidikan di SMPN 31 Bengkulu
Utara
E. Penerapan Analisis SWOT terhadap isu
1. Strength (Kekuatan)
Adapun kekuatan yang dimiliki oleh SMPN 31 Bengkulu Utara saat ini adalah:
a) Visi dan misi sekolah yang berorientasi pada prestasi sekolah
b) Mata pelajaran yang diampu oleh guru sudah sesuai dengan latar belakang
pendidikan yang dimiliki oleh guru
c) Lebih dari 50% guru sudah bersertifikasi sebagai guru professional
d) Siswa memiliki prestasi yang cukup baik

2. Weakness (Kelemahan)
Beberapa hal yang menjadi kelemahan SMPN 31 Bengkulu Utara yaitu:
a) Motivasi guru masih dinilai sangat kurang dalam upaya pemenuhan tugas dan
tanggung jawabnya
b) Kesiapan guru dalam proses KBM belum dirasa siap untuk lebih serius dan
disiplin
c) Kualifikasi pendidikan guru yang tidak merata, tidak sesuai jumlah yang
dibutuhkan dengan jumlah guru yang ada
d) Kepedulian guru yang cukup rendah terhadap siswa
e) Pembelajaran yang dilakukan oleh guru lebih berorientasi terhadap
terselesaikannya beban belajar, sehingga sering kali mengabaikan tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan
f) Guru kurang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga siswa seringkai
jenuh dengan pembelajaran yang diberikan

3. Opportunity (Peluang)
Peluang diluar sekolah dan memberikan peluang berkembang bagi SMPN 31
Bengkulu Utara dimasa depan adalah:
a) Pengalaman mengajar tenaga pendidik sudah mencapai 52% 15 tahun masa kerja
b) Guru mendapatkan fasilitas yang cukup dari sekolah untuk melakukan
pengembangan diri
c) Pihak sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang baik supaya guru lebih
meningkat kreatifitasnya dalam mengajar
d) Sekolah memiliki teknologi dan komunikasi dalam mendukung peningkatan
kreatifitas guru dalam mengajar
4. Threat (Ancaman)

Aancaman bagi sekolah yang datang dari luar SMPN 31 Bengkulu Utara dan dapat
mengancam eksistensi SMPN 31 Bengkulu Utara dimasa depan adalah:

a) Penghapusan sistem zonasi yang membuat siswa lebih leluasa memilih sekolah
yang diminati

b) Teknologi informasi yang semakin berkembang, sehingga menuntut guru untuk


menggunakan pembelajaran yang berbasis ICT

F. Rekomendasi Penyelesaian
1. Jika pebelajaran dilakukan secara daring, idealnya guru menggunakan platform
sejenis zoom meeting, google meet, atau google classroom agar selama proses
pembelajaran berlagsung interaksi antara siswa dengan guru tetap terlihat
2. Dalam pembelajaran daring tidak hanya berupa penugasan, tetapi guru tetap
memberikan materi ajar sesuai dengan pokok bahasan yang sedang dibahas
3. Perlu dilakukan home visit bagi siswa yang tingkat kehadirannya kurang baik dalam
pembelajaran daring maupun luring
4. Memberikan perhatian lebih kepada siswa yang motivasi belajarnya mulai menurun
5. Pada pembelajaran tatap muka terbatas, guru menggunakan waktu seefektif mungkin
sehingga materi tetap tersampaikan dengan baik
6. Adanya penambahan pembelajaran diluar jam belajar tatap muka di sekolah, misalkan
diskusi melalui wa grup
7. Guru merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar siwa tidak bosan ketika
mengikuti pembelajaran baik secara daring maupun tatap muka

Dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran masa pandemi di SMPN 31 Bengkulu


Utara, saya selaku guru bimbingan konseling berperan dalam melakukan pendampingan
bagi siswa yang motivasi dan minat belajarnya menurun. Melakukan home visit bagi
siswa yang tingkat kehadirannya rendah baik dalam pembelajaran daring maupun
pembelajaran tatap muka.

Anda mungkin juga menyukai