Oleh
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................3
C. Manfaat.....................................................................................................3
B. Materi Kegiatan............................................................................................4
C. Prosedur Pelaksanaan...................................................................................4
III. PEMBAHASAN...........................................................................................7
ii
2. Pemasaran Hasil Usaha Peternakan Kelinci.................................................9
IV. PENUTUP...................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................12
iii
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak
2000 tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan
percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci
mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di
berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut trewelu
dan sebagainya.
digunakan sebagai bahan tepung tulang, penghasil daging yang mempunyai gizi
tinggi serta rambut dan kulitnya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan.
Sejak maraknya daging gelonggongan pada sapi dan ayam tiren serta flu
burung dan antraks, daging kelinci menjadi sasaran konsumsi sebagai pengganti
daging tersebut. Dari berbagai jenis kelinci , kelinci Flamish Giant merupakan
alternatif, karena kelinci ini memiliki bobot badan yang besar, berat badannya
1
Kelinci merupakan golongan ternak herbivora yang mempunyai sifat
laku kelinci memakan kembali kotoran (faeces) lunak langsung dari anusnya
(coprophage pellets) yang terjadi pada malam hari, sehingga disebut juga
pertama usus besar) yang besar, kemampuan kelinci dalam mencerna serat kasar
perhatian dan tatalaksana pemeliharaan dari peternaknya. Jenis, jumlah, dan mutu
C. Manfaat
B. Materi Kegiatan
analisa usaha peternakan kelinci dan keuntungan yang diperoleh dalam usaha
mengamati secara langsung kegiatan yang ada pada usaha peternakan kelinci
C. Prosedur Pelaksanaan
lokasi usaha peternakan yang dibutuhkan. Dari beberapa infomasi yang diperoleh,
saya memilih satu usaha peternakan yaitu usaha peternakan kelinci milik bapak
Paidi.
2. Melakukan Kunjungan Ke Usaha yang Dipilih
Setelah sampai dilokasi usaha peternakan kelinci milik bapak Paidi, saya
jumlah dan jenis kelinci, jenis pakan yang diberikan, serta manajemen
peternakan agar diperoleh keuntungan yang didapat dari hasil usaha peternakan
6. Menyusun Laporan
merupakan lulusan SD dan memutuskan untuk beternak kelinci sejak 3 tahun yang
biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Biaya investasi adalah biaya yang
pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan suatu usaha dalam jumlah yang
besar. Biaya tetap adalah pengeluaran konstan yang harus dikeluarkan, meskipun
tidak ada aktivitas produksi. Biaya variable adalah biaya yang hanya dikeluarkan
Berdasarkan Tabel 1. Total biaya investasi usaha peternakan kelinci milik Bapak
Paidi sebanyak 6.330.000 yang berasal dari tempat pakan dengan biaya total
210.000, Nipple dot dengan biaya total 420.000, Lampu dengan biaya total
mengurangi harga awal dengan harga akhir kemudian hasilnya dikali jumlah per
itemnya baru dibagi umur ekonomis. Total biaya tetap usaha peternakan kelinci
milik Bapak Paidi sebanyak 22.803.333 yang berasal dari penyusutan tempat
Berdasarkan tabel 3. Total biaya variabel usaha peternakan kelinci milik Bapak
Paidi sebanyak 48.902.000 yang berasal dari bibit kelinci dengan biaya variabel
dengan biaya variabel total 364.000, vitamin dengan biaya variabel total 48.000,
secara langsung biasanya pembeli datang langsung ke tempat beliau. Bapak Paidi
Walaupun tidak dipasarkan dengan media sosial ternak kelincinya tetap laku. Hal
ini dikarenakan beliau sering mengikuti kontes-kontes kelinci dan juga bergabung
di komunitas ternak kelinci. Untuk setiap tahunnya kelinci dengan jenis Flamish
Giant dapat terjual dengan jumlah kurang lebih 36 ekor. Untuk jenis New
Zealand setiap tahunnya dapat terjual dengan jumlah kurang lebih 84 ekor.
Untuk jenis
Flam setiap tahunnya dapat terjual 60 ekor. Jadi total penjualan seluruh kelinci
Paidi yaitu dihitung terlebih dahulu total penerimaan untuk setiap tahunnya.
Setelah diketahui total penerimaan untuk setiap tahunnya, hitung total biaya
dengan cara menambahkan biaya tetap dan biaya variabel. Setelah itu baru akan
Berdasarkan tabel 4. Total penerimaan usaha peternakan kelinci milik Bapak Paidi
yaitu sebesar 96.600.000. Yang diperoleh dari penjualan jenis kelinci Flamish
Giant sebanyak 36 ekor dengan hasil 54.000.000. Jenis kelinci New Zealand
sebanyak 84 ekor dengan hasil 33.600.000. Jenis kelinci Flam sebanyak 60 ekor
= 22.803.333 + 48.902.000
= Rp. 71.705.333,-
= 96.600.000 - 71.705.333
= Rp.24.894.667 ,-
Jadi untuk total keuntungan yang diperoleh Bapak Paidi dari usaha peternakan
A. Kesimpulan
Usaha peternakan kelinci milik Bapak Paidi sebanyak 77 ekor. Yang terdapat
3 jenis kelinci yaitu Flemish Giant, New Zealand, dan Flam. Untuk setiap
tahunnya Bapak Paidi dapat menjual kelincinya sebanyak 180 ekor. 36 ekor
dengan jenis Flamish Giant. 84 ekor dengan jenis New Zealand. 60 ekor
dengan jenis Flam. Serta untuk total keuntungan yang diperoleh Bapak Paidi dari
usaha peternakan kelinci yang dimilikinya dalam satu tahun yaitu sebesar
Rp.24.894.667 ,-.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan