Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH NURSING HISTORY

MATA KULIAH : SAINS KEPERAWATAN

PENGARUH PERANG TERHADAP PERKEMBANGAN


KEPERAWATAN

Oleh Kelompok 3 :
1. Agung Prasetia 216070300111018
2. Daniar Septianing Faradina 210670300141023
3. Dwi Wiyono 216070300141010
4. Muhammad Ismail 216070300141021
5. Nur 'Aini 216070300111008
6. Tezar Nusi 216070301111012

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat terselesaikan.
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik
Berbasis Bukti.
Selama proses penyusunan proposal ini penulis dibimbing dan dibantu
oleh berbagai pihak, oleh karenanya itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dr. Asti Melani Astari. S.Kp., M.Kep., Sp.Mat.
Semoga amal kebaikan diterima oleh Allah SWT. Dalam penyusunan
tugas ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk penulis
sangat mengharapkan kritik dan sarana untuk perbaikan dimasa mendatang.

Jember, 28 Agustus 2021

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional berdasarkan ilmu
dan dasar keperawatan yang berupa pelayanan biopsikososial dan spiritual
secara komprehensif yang berfokus pada individu, keluarga dan komunitas.
Pelayanan yang diberikan adalah upaya untuk mencapai derajat kesehatan
semaksimal mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki dalam menjalankan
kegiatan dibidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Putri, 2014).
Keperawatan ini berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Perawat
sendiri adalah individu yang mampu memberikan dan melayani sistem asuhan
professionalisme yang dinyatakan layak dan legal. (Roymond, 2019)
Perkembangan sejarah proses keperawatan dimulai dari zaman purba,
zaman keagamaan, permulaan abad XVII, masa sebelum perang dunia II,
masa selama perang dunia II, dan terakhir masa pasca perang dunia II.
Dengan adanya perkembangan tersebut, membuat masyarakat perlahan-lahan
tidak mempercayai kekuatan alam atau gaib. Tugas perawat dalam perang
yaitu merawat korban perang yang terdiri dari beberapa hal. Pertama, mereka
mengkarantina orang yang menderita sakit dan yang terluka serta menyuplai
air pada para prajurit yang kehausan dalam perang. Kedua, mereka
mengangkut orang-orang yang terluka dan yang mati syahid dalam perang
tersebut. Ketiga, mereka membantu para prajurit memanggul mesin senjata,
membawakan panah, dan fasilitas perang lainnya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan memaparkan makalah
terkait dengan Pengaruh perang dalam dunia keperawatan. Untuk mengetahui
peran perawat dan pengaruh keperawatan masa- masa perang Dunia,
mengetahui proses keperawatan, tujuan dan fungsi keperawatan dalam
Perang Dunia.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh perang terhadap perkembangan dunia keperawatan
di dunia.
1.3 Manfaat
Pembaca mampu mengetahui sejarah keperawatan dunia terutama pada masa
perang dunia dan menjadikan tambahan referensi terkait tema yang dipaparkan
ini.
BAB II
ISI

2.1 Sejarah Proses Keperawatan


Perkembangan keperawatan erat kaitannya dengan kemajuan peradaban di
dunia. Sejarah keperawatan tidak lepas dari kepercayan animism, penyebaran
agama didunia serta kondisi social ekonomi masyarakat. Pada awalnya tindakan
keperawatan didasari oleh “instinct of mother” yang banyak dirasakan oleh kaum
wanita, seperti rasa ingin merawat dan mengobat seseorang yang sedang sakit
(Yunus, 2019).
Pada jaman purba masih belum ditemukannya proses keperawatan karena
pada jaman tersebut manusia masih mempercayai animism. Manusia sakit akan
sembuh dikarenakan adanya kekuatan alam yang didapatkan. Proses keperawatan
mulai muncul saat jaman keagamaan. Pada abad ke VI keperawatan mulai
berkembang di jazirah arab. Ilmu pasti, ilmu kimia, hygiene, dan obat- obatan.
Prinsip-prinsip dasar perawatan kesehatan seperti pentingnya menjaga
keberhasilan makanan, air dan lingkungan berkembang secara pesat.
Tokoh keperawatan yang terkenal dari dunia Arab pada masa tersebut adalah
“Rafida” .
2.2 Pengaruh Perang Terhadap Perkembangan Keperawatan
a. Perkembangan pada masa penyebaran Islam
Proses keperawatan pada jaman Islam merupakan kombinasi dari
tindakan pencegahan (Preventif Health Care) dan tindakan pengobatan
(Curative Health Care). Pada masa ini praktik keperawatan masih dikenal
sebagai praktik kesehatan dikarenakan tidak adanya istilah perawat atau
dokter. Semua tindakan perawat atau dokter dilakukan secara satu kesatuan
dalam pemberian keperawatan.
Kebutuhan terhadap ahli kesehatan meningkat ketika peperangan
terjadi pada jaman penyebaran agama Islam. Pada jaman ini Nabi Muhammad
SAW melakukan peperangan sebanyak 27 kali. Ada yang menyebutkan
sebanyak 16 sampai dengan 19 kali.
Peperangan yang terjadi menimbulkan banyak korban, baik korban
jiwa ataupun korban dengan cacat fisik. Banyak yang terluka akibat tusakan
dari padang, anak panah, ataupun tombak, sehingga kasus yang sering terjadi
yaitu kematian akibat banyaknya pendarahan. Korban perang yang dirawat
ditempat yang telah disediakan. Pada masa itu yang sering menjadi tempat
pengobatan yaitu masjid, salah satunya adalah masjid Nabawi pada saat
terjadinya perang Khandaq.
Pada jaman ini mayoritas yang menjadi perawat adalah wanita yang
berusia 20-45 tahun. Mereka adalah istri, putrid dan sahabat dari Nabi. Tugas
mereka dalam merawat korban perang itu terkait beberapa hal.
1) Menempatkan korban perang dan memberikan kebutuhan air pada prajurit
yang sedang mengikuti perang.
2) Menempatkan orang yang terluka dan yang mati syahid saat terjadi
peperangan
3) Membantu membawa mesin senjata seperti tombak, pedang, anak panah
dan fasilitas lainnya.
Salah satu dari orang yang dikenal sebagai perawat awal Islam adalah
Rufaidah. Ia adalah anak seorang tabib yang berasal dari Bani Aslam yang
mengobati orang-orang yang terluka ketika peperangan terjadi antara umat
Islam dan kaum kafir Quraisy. Bani Aslam ini sangat terkenal dengan
kehebatan mereka dalam mengobati orang yang sakit sejak zaman pra-Islam.
Rufaidah terkenal di kalangan masyarakat pada saat itu karena dua hal.
Pertama, kala itu ia dikenal sebagai pakar pengobatan dan ilmu bedah. Ia
biasa mengkarantina orang-orang yang sakit dan terluka di medan
pertempuran. Bahkan dalam perang khandaq ia mengusulkan diri kepada
rasulullah saw untuk ikut andil dalam perang tersebut Kedua, Ketika masa
damai beliau mendirikan tenda kesehatan di depan masjid Nabawi. Kemudian
perhatiannya tidak terbatas di tenda kesehatan saja, dia mencoba mengatasi
masalah sosial yang akan menyebabkan penyakit. Selain itu, membantu setiap
muslim yang membutuhkan, memelihara yatim piatu, dan mendidik mereka.
b. Masa Sebelum Perang Dunia II
Pada masa ini, belum ditemukan adanya pendidikan yang formal
sehingga membuat tenaga perawat masih sedikit namun ruang lingkup
mengenai pelayanan keperawatan sudah memiliki kemampuan untuk
mengobati seseorang yang sedang sakit dan kebutuhan dasar manusia
terpenuhi.
c. Masa Selama Perang Dunia II
Pada masa ini, di Amerika sudah berkembang pesat mengenai bidang
keperawatan. Perkembangan tersebut dipengaruhi karena meningkatnya
kesadaran masyarakat mengenai kesehatan, jumlah penduduk yang sudah
meningkat, dan munculnya masalah baru dalam bidang kesehatan. Pada masa
ini, pendidikan keperawatan mulai dikembangkan menjadi keperawatan
professional karena memiliki upaya untuk menjadi lebih aktif dan kreatif
d. Masa Pasca Perang Dunia II
Pada masa ini, sejak tahun 1950 pendidikan keperawatan telah
berkembang (Bachelor Master). Seiring waktu, pada tahun 1967 proses
keperawatan memiliki 4 tahap, yakni pengkajian, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi (Saputra, 2020).
BAB III
PEMBAHASAN

Sejarah mencatat bahwa akibat perang yang pernah terjadi telah memberi
dampak bagi perkembangan sejarah didunia keperawatan. Menurut Budiono, 2016
dijelaskan bahwa akibat adanya perang besar antar agama yang dikenal dengan
perang Salib, telah membawa dampak korban yang cukup besar. Akibat kejadian ini,
maka didirikanlah rumah sakit untuk merawat korban perang.
Di benua Eropa (Inggris) sendiri perkembangan dunia keperawatan ditandai
dengan munculnya seorang tokoh keperawatan yang bernama Florence Nightingale
(tahun 1820 – 1910) yang berupaya mengorbankan seluruh hidupnya demi merawat
korban perang. Pada masa ini, dibangun pula sekolah pendidikan keperawatan yang
dibangun oleh Perhimpunan Perawat Nasional Inggris (British Nurse Association)
oleh Erenwick ditahun 1987. Sebagai seorang tokoh keperawatan pertama di Inggris,
Florence Nightingale menyoroti bagaimana dunia keperawatan di masa itu. Pendapat
menetapkan perlunya sebuah struktur dasar untuk mengembangkan dunia
keperawatan, diantaranya:
1. Didirikannya sekolah perawat
2. Tujuan pendidikan perawat harus ditentukan
3. Menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki oleh calon tenaga perawat
Secara garis besar, dimasa Florence Nightingale hingga munculnya perang Dunia II,
dunia keperawatan beluim menunjukkan perkembangan yang cukup besar. Maka dari
itu pada masa ini sering dikenal dengan masa pemeliharaan.
Pada saat munculnya perang dunia II, sebuah tekad yang besar muncul pada
semua pihak, khususnya dalam bidang ilmu dan bidang kehidupan. Hal ini
dikarenakan banyak korban akibat perang berjatuhan, hingga meyebabkan
penderitaan diseluruh penjuru dunia. Tidak terkecuali di Amerika, yang akibat perang
ini mendorong untuk berkembangnya dunia perawatan. Alasan yang selalu mendasari
tekad besar ini antara lain:
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dibidang kesehatan
2. Timbulnya masalah baru dibidang kesehatan akibat dari pertambahan jumlah
penduduk yang cukup tinggi
3. Tingkah laku masyarakat yang berubah akibat pertumbuhan ekonomi
4. Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran, adanya
pertemuan penting di bidang medik dan penemuan penting dalam cara terapi
terbaru kesehatan.
5. Munculnya upaya kesehatan yang lebih aktif, dimana tidak hanya upaya kuratif,
tapi juga upaya promotif dan juga preventif
6. Perubahan perkembangan pendidikan sehingga pendidikan keperawatan juga
mengalami perkembangan.
Menurut Fhirawati, 2020 disimpulkan bahwa akibat adanya perang telah
banyak mempengaruhi sejarah perkembangan dunia keperawatan juga. Dimana akibat
banyaknya jumlah korban pada masa perang, telah mendorong para tokoh untuk
berpikir untuk menolong para korban dan mendirikan sekolah pendidikan
keperawatan di beberapa tempat didunia. Sampai dengan saat ini, dunia keperawatan
masih memerlukan perjuangan yang cukup besar. Meskipun keperawatan sudah
mulai disebut sebagai sebuah profesi, akan tetapi jika lebih ditelaah kembali dari
karakter profesi, profesi keperawatan akan lebih tepat dianggap sebagai suatu profesi
yang baru lahir atau yang sedang berkembang.
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sejarah mencatat dampak dari peperangan memberikan dampak terhadap
perkembangan sejarah keperawatan. Perang besar antar-agama yang dikenal
dengan perang salib. Perang ini membawa banyak derita bagi rakyat, korban luka
dan terbunuh, kelaparan, berbagai penyakit, dan lain-lain. Untuk mengatasi
kondisi tersebut, mulai didirikan sejumlah rumah sakit guna memberi pertolongan
dan perawatan bagi korban perang. Akhirnya, ilmu pengobatan dan perawatan pun
terus mengalami kemajuan. Akan tetapi, kiblat pembelajaran untuk ilmu
pengobatan dan perawtan yang semula dari negara islam sekarang beralih ke
negara barat.
Dapat Kami simpulkan bahwa Tugas dan fungsi perawat dalam masa
perang adalah merawat korban perang sehingga tidak terjadi kematian yang lebih
banyak dan banyak korban perang yang terselamatkan. Tugas perawat pada massa
perang adalah mengkarantina orang yang menderita sakit dan yang terluka,
berkoordinasi menyediakan atau mansuplay air pada para prajurit yang kehausan
dalam perang. Mereka Mengevakuasi para prajurit yang terluka dan yang mati
syahid dalam perang tersebut. Membangun Barak2 atau rumah sakit lapangan
guna merawat para korban perang yang berhasil di evakuasi. Memberikan
perawatan pasca perang sehingga angka kematian yang disebabkan perang bisa
menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Budiono, Sumirah. 2016. Konsep Dasar Keperawatan: Bumi Medika


Fhirawati., dkk. 2020. Konsep Dasar Keperawatan
Resita, Yunus. (2019). Konsep Proses Keperawatan Dalam Tindakan Asuhan
Keperawatan. Journal Osfpreprints
Saputra, Abdul. (2020). Rufaidah Al-Aslamiyah: Perawat Pertama di Dunia Islam
(Abad 6-7 M.). Historia Madania Journal, Vol. 4

Anda mungkin juga menyukai