LAPoran 7. Cnidaria. Zaiddin Ria
LAPoran 7. Cnidaria. Zaiddin Ria
PERCOBAAN VII
CNIDARIA
OLEH :
STAMBUK : F1D119057
KELOMPOK : V (LIMA)
JURUSAN BIOLOGI
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cnidaria adalah filum yang mengandung lebih dari 9.000 spesies yang
meter. Cnidaria adalah fase polip dan medusa, polip bersifat sesil atau
berukuran kurang lebih 5 mm dan terikat pada suatu objek didasar laut.
Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm tapi ada juga
cnidaria dibagi menjadi 3 kelas yaitu hydrozoa, scyphozoa dan anthozoa. Kelas
kadang-kadang ada yang soliter dan ada juga yang hidup di air tawar. Contoh
Scyphozoa dikenal sebagai the true medusae (medusa sejati) atau jelly fish
(ubur-ubur). Fase medusa sangat dominan dan fase polip tidak ada atau
soliter atau koloni, dan dalam daur hidupnya tidak ada fase medusa, contoh
dari kelas ini adalah ubur-ubur (Aurelia sp.). Berdasarkan uraian diatas, maka
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
A. Cnidaria
bahasa Latin yaitu koilos yang berarti selom atau rongga tubuh, dan enteron
yang berarti usus. Jadi, Coelenterata dapat diartikan sebagai rongga tubuh yang
memiliki fungsi sebagai usus. Sedangkan Cnidaria berasal dari bahasa Yunani
dasar perairan disebut dengan polip, dan yang berenang bebas disebut dengan
2016).
B. Ciri-Ciri Cnidaria
yang berfungsi sebagai pencernaan, sirkulasi dan satu set tentakel. Tentakel
Nematocyst berada di dalam cnidoblast atau kapsul luar. Pada permukaan luar
stimulus mekanik atau kimia. Di dasar cnidocyl terdapat lubang, gulungan, alat
tajam dan tuba yang mengandung racun yaitu cnidocytes yang terdapat di
Indonesia. Ubur-ubur yang telah diusahakan adalah berasal dari perairan Riau
dan Kalimantan Barat, perairan sepanjang pantai Utara Jawa, perairan Cilacap,
negara yaitu Cina dan Jepang, ubur-ubur banyak dikonsumsi manusia dalam
dimanfaatkan secara optimal sehingga lebih banyak diekspor ke luar negeri, hal
tersebut disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai kandungan gizi ubur-
D. Habitat Cnidaria
berirama. Beberapa jenis juga tergantung dari arus dan ombak, bila keadaan
ombak cukup besar mereka cenderung bergerak kepantai. Medusa dari bangsa
di perairan hangat dan sedang. Beberapa jenis dari marga Cyanea dapat sampai
di daerah kutub. Marga Pelagia lebih menyukai perairan terbuka. Marga ini
tidak mempunyai stadium larva yang melekat, dari planula langsung berubah
bentuk menjadi ephyra. Selain perairan terbuka, beberapa jenis ada yang
senang berenang dekat ke permukaan, ada yang lebih menyukai tempat yang
dalam. Bangsa Rhizostomeae hidup pada perairan dangkal di daerah tropis dan
dikatakan bahwa ubur-ubur tersebar luas di semua perairan laut (Anna, 2003).
2014).
E. Fungsi Fisiologi
habitat ikan dan hewan laut lainnya. Ada juga jenis Anthozoa yang membentuk
rangka dari zat tanduk yang sering dikenal sebagai akar bahar
Kendari.
B. Bahan Praktikum
Pengamatan.
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan 3.
5
Tabel 3. Lanjutan Deskripsi Ubur-Ubur (Cassiopea ornato)
No Jenis Klasifikasi Deskripsi
1 2 3 4
1. Ubur-ubur (Cassiopea Kingdom : Animalia Ubur-ubur (Cassiopea ornato) merupakan jenis ubur-
ornato) Filum : Cnidaria ubur terbalik yang tudungnya berada di posisi bawah.
Kelas : Scyphozoa Ubur-ubur ini tergolong dalam kelompok hewan yang
Ordo : Rhizostomae terspesialisasi hidup di dasar perairan. Ubur-ubur
Famili : Cassiopeidae Cassiopea ornato berukuran sekitar 15-20 cm. Ubur-
Genus : Cassiopea ubur ini mendapatkan makanan dari zooxanthella,
Spesies : Cassiopea ornato mikroalga yang terdapat didalam jaringan tubuhnya.
Ubur-ubur dan zooxanthella hidup bersamaan dan
saling menguntungkan (simbiosis mutualisme).
Zooxanthella mampu memproduksi makanannya
sendiri melalui proses fotosintesis dan memasok
energi bagi inang ubur-uburnya. Ubur-ubur ini
membalik tubuhnya, bagaikan payung terbalik
menghadap matahari.
B. Pembahasan
mempunyai ciri-ciri melewati fase polip dan medusa, polip bersifat sesil atau
laut. Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm hingga 30 cm tapi ada
sebagai sumber nutrisi, pada siklus hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan
bentuk medusa.
berfungsi sebagai pencernaan, sirkulasi dan satu set tentakel. Tentakel dilapisi
berada di dalam cnidoblast atau kapsul luar. Pada permukaan luar cnidoblast
mekanik atau kimia. Di dasar cnidocyl terdapat lubang, gulungan, alat tajam
dan tuba yang mengandung racun yaitu cnidocytes yang terdapat di dalam
nematocyst. Racun yang masuk ke dalam mikrovaskular dermis akan
membentuk sistem organ serta struktur pada lapisan tubuh ubur-ubur setelah
lapisan luar tubuhnya, antara dua lapisan tersebut terdapat mesoglea, yang
difusi. Mesoglea berperan sebagai sumber nutrisi bagi ubur-ubur. Respirasi dan
ekskresi dilakukan oleh seluruh tubuh secara difusi dan osmosis. Tengah-
tengah permukaan tubuh sebelah bawah (permukaan oral atau permukaan sub
manubrium. Ujung distal manubrium terdapat lubang mulut. Sisi atau sudut
kedalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan 4 buah
untuk berhubungan dengan saluran cincin yang ada dibagian tepi ubur-ubur.
terdapat nematosis (sel penyengat). Nematosis dilepaskan bila ada musuh dan
individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di
dalam tubuh individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan
berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan
menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel. Silia dilepaskan dan
Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri menjadi medusa disebut
langsung sebagai racun pada miokardium, jaringan saraf, hepar dan ginjal.
Racun ini juga menyebabkan pelepasan kalium dari eritrosit dalam lima menit,
darah. Racun ubur-ubur juga memiliki efek lisis terhadap sel yang bersifat non
A. Kesimpulan
kesimpulan pada praktikum ini adalah secara morfologi struktur tubuh ubur-
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
praktikannya.
Hasanah, V.A., Munawir A. dan Efendi E., 2016, Pengaruh Induksi Racun Ubur-
Ubur (Physalia utriculus) terhadap Fungsi Oksigenasi dari Eritrosit
pada Mencit Jantan, Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1) : 122
Junaidi., Kurnianto, R., Uslianti, S. dan Wahyudi, T., 2014, Rancang Bangun
Mesin Pembuat Abon Ubur-Ubur, Jurnal ELKHA, 6(2) : 35