Kelompok 1 TEKNIK PEMBUATAN SPESIMEN
Kelompok 1 TEKNIK PEMBUATAN SPESIMEN
KELOMPOK 1
DEWI SULISTYO RINI (A1C420002)
ANNISA AYUDIA SOLICHAH (A1C420030)
AMELIAPUTRI MAHARANI (A1C420032)
KELAS REGULER A
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat menyesaikan laporan makalah
mengenai Teknik Pembuatan Spesimen.
Makalah ini telah disusun secara maksimal atas bantuan dari berbagai pihak sehingga
laporan makalah ini bisa selesai dengan lancar. Untuk itu, penulis banyak berterima kasih
kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala bantuan dan
dukungan selama pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca, guna menghasilkan laporan makalah yang lebih baik.
Penulis berharap, makalah yang disusun dapat memberikan manfaat serta inspirasi
bagi pembaca.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar …………………………………………………………………………
Daftar Isi ………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………………….
1.4 Manfaat Penulisan ……………………………………………………………………
Biologi berkembang dari hasil kerja para peneliti biologi, menggali pengetahuan dari
objek-objek biologi. Sebagai Objeknya adalah semua makhluk hidup. Menggali ciri
objek harus dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap objek tersebut. Dengan
demikian semua makhluk dapat menjadi objek pengamatan.
Pada objek kita dapat menggali gejala-gejala, menemukan masalah dan
memecahkannya. Namun tidak semua objek dengan mudah kita temukan di sekitar kita.
Untuk objek tumbuhan atau hewan yang cukup langka, atau habitatnya jauh (misal di
pantai), maka dibutuhkan suatu koleksi awetan.
Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan organ tubuhnya, pengawetan
dan penyimpanannya. Koleksi objek harus memperhatikan pula kelestarian objek
tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan objek. Salah satunya dengan cara
pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan terhadap objek tumbuhan maupun
hewan. Pengawetan dapat dengan cara basah ataupun kering. Cara dan bahan pengawet
nya bervariasi, tergantung sifat objeknya.
Untuk organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan dengan
awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan awetan kering
berupa herbarium. Demikian halnya untuk pengawetan hewan. Hewan dapat diawetkan
dengan cara kering ataupun basah. Macam-macam serangga dapat diawetkan cara kering
disebut insektarium. Awetan kering untuk burung disebut taksidermi. Pengawetan juga
dapat dilakukan terhadap hewan-hewan Avertebrata lainnya. Bagaimana cara pembuatan
awetan ?
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini
adalah apakah pemanfaatan spesimen dapat diterapakan dalam metode pembelajaran
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa saja konsep serta teknik yang dipelajari
dalam pembuatan spesimen serta menambah wawasan mengenai teknik membuat
pengawetan, teknik pengawetan invertebrata, serta teknik pengawetan vertebrata.
Salah satu metode pengawetan spesimen adalah dengan cara pengawetan basah.
Pengawetan basah dilakukan dengan mengawetkan objek biologi dalam suatu larutan
kimia. Larutan kimia yang biasa digunakan adalah alkohol 70% dan formalin 4% yang
dapat digunakan secara tunggal ataupun kombinasi keduanya. Namun hasil awetan dari
keduanya dalam jangka waktu lama dapat menjadi rapuh dan warna spesimen menjadi
pudar. Larutan tersebut juga memiliki kandungan zat berbahaya sehingga penggunaan
jangka panjang akan berisiko bagi kesehatan.
a. Cara pengumpulan
Bila kita hendak memulai pengumpulan hewan air, maka kita harus
menyiapkan alat-alat seperti jaring, kantong plastik, pengawet sementara, alkohol
70% atau spiritus 2,5% atau formalin 4%, pinset terutama untuk mengumpulkan
hewan yang dapat menggigit ataupun bila takut memegangnya secara langsung.
Untuk hewan-hewan air tawar, misalnya dari sawah, sungai, ataupun rawa,
cukup membawa jaring serta pengawet. Begitu halnya untuk mengumpulkan hewan
laut juga memerlukan peralatan yang sama.
b. Cara pengawetan
Apabila telah menyiapkan hewan yang akan diawetkan,selanjutnya diperlukan
untuk menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk pengawet, misalnya sebagai
berikut.
Alkohol 70%
Formalin 4%
Asam asetat glacial
Gliserin
Hewan invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Hwan ini merupakan kelompok yang paling banyak ditemukan di bumi. Hampir 2 juta
jenis yang telah ditemukan dan dikenali saat ini. Hewan ini hidup dalam lingkungan yang
beragam, mulai dari hutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Hewan ini dikelompokkan
menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan
berkulit duri, dan hewan yang memiliki kaki yang beruas-ruas.
Metode penelitian
i. Alat
Alat suntik
Toples
Plaster
Ember
penjepit
kamera
alat tulis menulis
ii. Bahan
spesimen (Diadema paucipinum dan asteroidea)
formalin
alkohol
iii. Cara kerja
a. Untuk pengawetan basah terhadap hewan bulu babi, yaitu sebagai berikut.
Siapkan alat dan bahan yang akan diawetkan yaitu hewan spons dan bulu
babi
Gunakan penjepit untuk mengambil bulu babiyang ada dalam ember
untuk kemudian dimasukkan ke dalam toples yang telah disiapkan
Setelah kedua spesimen tersebut dimasukkan ke dalam toples, maka
toples tersebut harus diisi dengan air bersih sampai setengah toples
Tambahkan alkohol sebanyak 1,0 cc dan formalin sebanyak 0,5 cc
Setelahnya, toples ditutup rapat menggunakan plaster untuk selanjutnya
diberi label
Awetan disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara
langsung
b. Untuk pengawetan kering terhadap hewan Bintang laut, yaitu sebagai berikut.
Siapkan alat dan bahan yang akan diawetkan yaitu bintang laut
Ambil bintang laut yang ada dalam ember untuk selanjutnya diletakkan
di atas meja praktikum untuk disuntik dengan formalin sebanyak 0,1 cc
Suntik dengan formalin pada tiap tentakelnya
Setelahnya, jemur bintang laut tersebut di bawah sinar matahari.
Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam klasifikasi
makhluk hidup, vertebrata termasuk dalam subfilum dari chordata dan berakhir di kingdom
animalia.
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya sistem pengawetan yang baik, hewan yang ditemukan dan dikoleksi
dilapangan tidak akan mengalami kerusakan misalnya akibat pengerutan atau pembusukan.
Dengan itu maka pengawetan pada hewan terdiri atas spesimen kering dan spesimen basah.
Spesimen kering adalah teknik mengawetkan hewan dengan cara pengeringan dibawah terik
matahari, sedangkan spesimen basah dibuat dengan cara memasukkan spesimen hewan ke
dalam botol/toples yang berisi campuran larutan aquades dan formalin.
Daftar Pustaka