Disusun Oleh :
Kelompok VI
MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2020/2021
MANADO
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah
kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas kelompok makalah tentang “Prinsip dan
ajaran islam dalam ilmu”
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu kami ingin menyampaikan
banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah mendukung didalam penyusunan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga penyusunan tugas kelompok makalah tentang “Etika
Islam Dalam Penerapan Ilmu” ini bisa memberi manfaat maupun inspirasi pada pembaca.
Kelompok VI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………...
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam merupakan agama Samawi yang diturunkan oleh ALLAH S.W.T. kepada
manusia dan Nabi Muhammad S.A.W. merupakan rasul yang diturunkan oleh ALLAH
S.W.T. kepada manusia sebagai pembimbing serta rujukan. Perkara yang menjadi asas
kepada penganut agama Islam adalah iman dan amal. Iman adalah kepercayaan kita
kepada apa jua yang diturunkan oleh ALLAH S.W.T. dan amal pula merupakan ibadah
yang wajib serta perlu dilaksanakan bagi membenarkan iman seseorang itu. Bagi
memperolehi iman serta amal yang benar perkara yang perlu ada bagi setiap individu
muslim itu adalah ilmu. Seperti mana wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah
Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 dengan jelas mewajibkan. Orang yang berilmu juga mendapat
pengiktirafan dan kedudukan yang tinggi di sisi ALLAH S.W.T. seperti yang
firmanNYA:
“Allah memberikan hikmah (ilmu pengetahuan) kepada sesiapa yang
dikehendakiNya dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beerti ia telah
diberikan kebaikan yang banyak”. (Al-Baqarah:269
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Prinsip Dan Ajaran Islam Dalam Ilmu
2. Bagaimana Ilmu Dalam Perspektif Islam
3. Apa Penerapan Ilmu Berbasis Sunnatullah Dan Qadarullah
4. Apa Ayat Dan Hadist Yang Relevan
C. Tujuan penulisan
1. Mahasiswa Manpu Mengetahui Prinsip Dan Ajaran Islam Dalam Ilmu
2. Mahasiswa Mampu Mengetahui Ilmu Dalam Perspektif Islam
3. Mahasiswa Mampu Mengetahui Penerapan Ilmu Berbasis Sunnatullah Dan
Qadarullah
4. Mahasiswa Mampu Mengetahui Ayat Dan Hadist Yang Relevan
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Qadarullah
Takdir (qadar) adalah perkara yang telah diketahui dan ditentukan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan telah dituliskan oleh al-qalam (pena) dari segala sesuatu
yang akan terjadi hingga akhir zaman.
Ilmu berdasarkan Qadarullah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ال يؤمن عبد حتى يؤمن بالقدر خبره وشره حتى بعلم أن ما أصابه لم يكن ليخطئه وأن ما أخطأه لم يكن ليصيبه
“Tidak beriman salah seorang dari kalian hingga dia beriman kepada qadar baik dan
buruknya dari Allah, dan hingga yakin bahwa apa yang menimpanya tidak akan luput
darinya, serta apa yang luput darinya tidak akan menimpanya.”
(Shahih, riwayat Tirmidzi dalam Sunan-nya (IV/451) dari Jabir bin ‘Abdillah
radhiyallahu ‘anhu, dan diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya
(no. 6985) dari ‘Abdullah bin ‘Amr. Syaikh Ahmad Syakir berkata: ‘Sanad hadits ini
shahih.’
Jibril ‘alaihis salam pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengenai iman, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
اإليمان أن تؤ من با هلل ومال ئكته وكتبه ورسله واليوم اال خر وتؤ من بالقدرخيره وشره
“Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-
Rasul-Nya, hari akhir serta qadha’ dan qadar, yang baik maupun yang buruk.”
(Shahih, riwayat Muslim dalam Shahih-nya di kitab al-Iman wal Islam wal Ihsan
(VIII/1, IX/5))
Dan Shahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma juga pernah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كل شيء بقدر حتى العجز والكيسز
“Segala sesuatu telah ditakdirkan, sampai-sampai kelemahan dan kepintaran.”
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu yang benar menurut syari’at Islam adalah ilmu yang bersumber dari Al-
Qur’an dan As-Sunah serta tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam semesta ini.
Dalam Al-Qur’an maupun As-Sunah kita sebagai umat Islam diperintahkan untuk
menuntut ilmu dan dihukumi wajib. Karena sesungguhnya ilmu merupakan syarat utama
diterimanya suatu amalan. Ilmu pada dasarnya memiliki banyak keutamaan, tiga di
antaranya adalah ilmu dapat mengangkat derajat pemiliknya (seorang mukmin) di atas
hamba lainnya, Allah SWT akan memudahkan bagi orang yang berilmu jalan menuju
surga, seluruh makhluk akan memintakan ampun bagi para penuntut ilmu. Individu
muslim yang menuntu ilmu dalam masa yang sama perlu menghindari perasaan malas
dan mudah jemu dengan buku pengajian. Ini dapat diatasi dengan membaca nota atau
buku-buku yang kecil dan ringan. Selain itu amalan zikrullah dan membaca ayat-ayat
suci Al-Quran mampu melembut hati manusai kerana sesiapa yang menjauhi nasihat
ataupun tazkirah diri ditakuti Allah akan mengeraskan hatinya sebagaimana firman
ALLAH S.W.T. yang bermaksud :
“Dan ingatlah ketika mana nabi Musa berkata kepada kaumnya :Wahai kaumku!
Mengapa kamu menyakitiku sedangkan kamu mengetahui bahawa aku ini adalah utusan
Allah .
“Sesungguhnya perumpamaan teman yang shalih dan teman yang buruk hanyalah
seumpama pembawa minyak wangi dan peniup tungku api seorang tukang besi. Bagi
pembawa minyak wangi, boleh jadi sama ada dia memberinya kepada kamu (minyak
wangi) atau kamu membeli daripadanya (minyak wangi) atau kamu mendapat bau harum
daripadanya. Bagi peniup tungku api seorang tukang besi, boleh jadi sama ada ia akan
membakar pakaian kamu (kerana kesan tiupan api) atau kamu mendapat bau yang tidak
sedap daripadanya (bau besi).”
Oleh itu sesiapa yang berusaha untuk memahami agama Islam hendaklah sentiasa
berhubung dengan orang-orang yang perhubungannya sentiasa bersama ilmu. Mereka
adalah orang-orang yang perhatiannya sentiasa kepada al-Qur’an dan al-Sunnah yang
sahih.
DAFTAR PUSTAKA
https://asbarsalim009.blogspot.com/2015/03/prinsip-dan-ajaran-islam-dalam-ilmu.html