Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL II

(Uji Pembakaran dan Uji Berat Jenis)

NAMA : ADITYA SUSANTO

NPM : 17020004

GROUP : 1K1

DOSEN : JUJU J, AT., M.ST

ASISTEN : DESTI M, S.ST

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2017
I. Maksud dan Tujuan

 Mengidentifikasi jenis serat dengan cara pembakaran

 Mengidentifikasi berat jenis dari serat


II. Dasar Teori

Serat tekstil adalah suatu benda yang memiliki perbandingan antara


panjang dan diameter yang sangat besar. Serat dapat digunakan sebagai serat
tekstil harus memenuhi persyaratan diantaranya adalah panjang, fleksibilitas,
dan kekuatan. Serat tekstil akan dibentuk menjadi benang dengan cara
dipintal, benang akan ditenun atau dirajut menjadi kain. Kain ini terbentuk
dari serat tekstil yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan kain
yang dapat dilihat dipasaran.

Serat tekstil secara garis besar terbagi menjadi dua yaitu serat alam dan
serat bbuatan, serat alam merupakan serat yang berasak dari alam dan serat
buatan merupakan serat yang harus dibuat terlebih dahulu karena belum
tersedia di alam dalam bentuk serat. Uji pembakaran ini adalah cara yang
paling tua untuk mengidentifikasi serat. Cara ini hanya dapat digunakaan
untuk memperkirakan golongan serat secara umum dan tidk dapat
dipertnggungjaabkan untuk campuran serat. Alat yang digunakan untuk
percobaan ini hanyalah sumber nyala api. Korek api merupakan sumber yang
tidak baik, sebab korek api sendiri saat terbakar mengeluarkan bau yang keras,
yang akan mengganggu bahan yang diperiksa. Nyala api yang paling baik
adalah nyala pi dari pembakar bunsen yang mempergunakan bahan bkar gs.
Atau dapat pul nyala api dengan bahan bakar alkohol.

i
Serat yang akan diperiksa dibuat kira-kira sebesar benang Ne110 dengan
panjang 4-5 cm dan diberi puntiran. Puntiran diberikan agak kuat, supaya
terbakarnya agak lambat,sehingga untuk bermacam-macam serat memerlukan
aktu yang hampir sama. Contoh serat didekatkn pada api dari samping dengan
perlahan-lahan. Waktu serat dekat nyala api dimatikan. Apakah bahan
meleleh, menggulung atau terbakar mendadak.

Pada saat menyala, supaya diperhatikan dimana terjadinya nyala api, dan
pada saat serat terbakar oleh nyala segera dipindahkan dri nyala api. Bila nyala
api dari serat segera padm (setelah lepas dari nyala api0 maka segera dicatat
bau dari gas yang dikelurkan oleh serat yang terbakar itu. Tetapi klau serat
tetap menyala, maka nyala dimatikan dengn jalan meniup dan dicatat bu yng
dikeluarkan oleh serat yng terbakar itu setelah nyala api padam perlu dictat
apakah sert mengelurkan sap tu tidk. Khirnya perlu dicatat pula bentuk, warna,
dan kekerasan dari abu sisa pembakaran.

Apabila serat terbakar cepat, meninggalkan abu terbentuk serat dan


berbau seperti kertas terbkar, mak keadaan ini menunjukkn erat selulosa.
Apabila sert tidak terbakar sama sekali, maka keadaan ini menunjukkan serat
gelas atau asbs. Serat gelas dapat dilihat dari lelhn filamennya yang berbentuk
zat pdat ksar, dn filamennya endiri sangat getas. Adanya zat penyempurnaan
pad serat gelas ditunjukkan oleh bau cat terbakar dan aap sedikit. Apabil serat
terbakar tanpa ada abu, berbau rambut terbakar, meninggalkan bulatan kecil
hitam diujungnya, maka keadaan ini menunjukkan serat protein. Apabila bau
yang ditimbulkan ama seperti diatas tetapi tidak meninggalkan abu, mka hal
ini menunjukkan serat sutera yang diberati.

i
Apabila serat meleleh dn membentuk bulatan kecil ujungnya, tanpa
berbau rmbut terbkr, maka keadaan ini menunjukkan sert aetat rayon, nylon,
dynel, orlon, atau dacron. Sedangkan adanya bulatan kecil yang keras
menunjukkan nylon. Bau seperti amidaa dan adanya bulatan kecil yang keras
menunjukkan nylon. Bau segak dengan bulatan kecil tk teratur menunjukkan
Orlon, dynel atau vinyon. Bau yang keras dan adany bulatn kecil tak teratur
menunjukkan dacron atau Saran.

Berat jenis serat dapat diketahui dengan bantuan zat cair yang diketahui
berat jenisnya, dimana serat dapat terapung, tenggelam, atau melayang. Untuk
menentukan berat jenis dari suatu serat, digunakan dua macam cairan yang
dapat tercampur sempurna di dalam berbagai perbandingan sehingga
menghasilkan larutan dengan berat jenis 1,0 sampai 1,5. Larutan yang dapat
digunakan antara lain karbontetraklorida (CCl4) dengan berat jenis 1,6 dan
xylene dengan berat jenis 0,8. Untuk membuat berbagai larutan dengan berat
jenis antara 1,0 sampai 1,6 dibuat larutan dengan mencampur larutan
karbontetraklorida (CCl4) dan xylena dengan perbandingan yang tertera dalam
tabel berikut :

i
Tabel I Tabel Berat Jenis

Bagian
Nomor Bagian Berat
karbontetraklorida
Campuran Xylena Jenis
(CCl4)
1 10 0 1,600
2 9 1 1,527
3 8 2 1,454
4 7 3 1,381
5 6 4 1,308
6 5 5 1,235
7 4 6 1,162
8 3 7 1,089
9 2 8 1,016
10 1 9 0,943
11 0 10 0,870

III. Percobaan
a. Alat dan Bahan
a. Alat

 Pembakar Bunsen

 Pinset

 Korek Api

 Alat Pelindung diri

 Selotip

i
 Tabung Reaksi

 Rak Tabung

 Pengait tembaga
b. Bahan

 Serat kapas

 Serat rayon viskosa

 Serat rami

 Serat wool

 Serat sutera

 Serat polyester

 Serat poliakrilat

 Serat poliamida (nylon)

 Serat campuran poliester-kapas

 Serat campuran polyester-rayon viskosa

 Serat campuran polyester-wool

b. Cara kerja

 Untuk Percobaan Pembakaran:


1. Mempuntir beberapa helai serat yang akan diperiksa kira-kira sebesar
batang korek api dengan panjang 4-5 cm.
2. Mendekatkan contoh serat pada nyala api dari samping dengn perlahan-
lahan, waktu serat dekat nyala api diamati apakah bahan meleleh,
menggulung atau terbakar mendadak

i
3. Memperhatikan dimana terjadinya nyala api pada saat serat menyala,
bila api segera padam begitu dijauhkan dari api maka segera diamati
bau dari gas serat yang terbakar tersebut
4. Mematikan api jika api terus menyala, dengan cara ditiup kemudian
diamati bau yang dikeluarkan serat tersebut.
5. Setelah nyala api padam, memperhatikan apakah serat mengeluarkan
asap atau tidak. Kemudian melihat sisa pembakaran yang ditinggalkan
serat tersebut.

 Untuk Percobaan Berat Jenis.


1. Membersihkan tabung reaksi kemudian mengeringknnya
2. Mengisi masing-masing tabung reaksi yang telah bersih dengan larutan
campuran xylol dan cci4 yang telah diketahui berat jenisnya
3. Mengambil serat yang akan diuju berat jenisnya 2-3 lembar kemudian
dibentuk bulatan kecil
4. Memasukkan bulatan serat satu persatu kedalam tabung reaksi yang
berisi larutan yang telah diketahui berat jenisnya berurutan dari berat
jenis terbesar ke larutan dengan berat jenis yang makin kecil
5. Kemudian mengamati apakah serat mengapung, melayang atau
tenggelam
6. Serat yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari larutan pertama yang
mempunyai BJ 1,600 akan terapung
7. Serat yang mempunyi BJ lebih besar dari BJ larutan kan tenggelam
8. Serat yang memnpunyai BJ sama dengan BJ larutannya akan melayang
di tengah-tengah

i
9. Berat jenis serat ditentukan dengan mengamati pada larutan dengn
posisi serat melayang, hal ini menunjukkan BJ serat tersebut.

i
V. Diskusi

Dalam melakukan percobaan uji pembakaran ini kesalahan – kesalahan


yang dilakukan. Hal – hal ini misalnya disebabkan oleh :

Pengamatan terhadap asap terkadang agak sulit dilakukan, karena ada


serat – serat yang pada saat dibakar asapnya berwarna putih tetapi setelah
padam timbul asap hitam. Dalam hal ini dibuktikan dalam pengamatan asap
pada poliester, poliakrilat, poliester-rayon, poliester-wool. Yang seharusnya
asap yang ditimbulkan dari pembakaran serat tersebut adalah hitam. Ini
dikarenakan kurang ketelitian dalam mengamati warna asap pada serat yang
terbakar.

Membedakan bau dari serat yang terbakar cukup sulit, karena bau yang
ditimbulkan terkadang tak dikenal, terutama dari serat – serat campuran. Ini
dibuktikan dari pengamatan bau dari poliester-rayon dan rayon asetat. Yang
seharusnya adalah bau dominan kertas untuk polyester-rayon dan bau asam
untuk rayon asetat. Ini dikarenakan kurang ketajaman dalam meresapi bebauan
pada hasil pembakaran serat.

Praktikan yang melakukan praktikum sebelumnya belum pernah melakukan


praktikum uji pembakaran jadi sangat mungkin melakukan kesalahan.

Hasil dari percobaan uji berat jenis bisa terjadi kesalahan – kesalahan yang
disebabkan :

 Zat –zat yang digunakan sudah tidak murni.

 Kurang teliti dalam melakukan praktikum

i
 Alat – alat yang sudah rusak.

 Keringat dari praktikan yang melakukan praktikum

 Serat menempel pada tabung reaksi jadi membuat serat nyangkut di


tengah tengah

 Pengamat terlalu cepat menyimpulkan keadaan serat :


terapung, tenggelam atau melayang, sebelum serat benar-
benar terendam (dalam arti menyerap cairan penguji).
 Untuk percobaan berat jenis serat yang akan diuji harus
bersih dari kotoran dan ukuran serat jangan terlalu besar
(secukupnya).
 Apabila dalam percobaan tidak ditemukan serat yang
melayang (tidak tenggelam dan tidak terapung) maka
perhitungan berat jenis dilakukan dengan merata-ratakannya
dengan menjumlah bj terapung dan bj tenggelam (cari yang
terdekat) kemudian dibagi dua.

Namun, dari hasil pengamatan berat jenis menunjukan sama seperti


literatur yang ada

IV. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan uji pembakaran, maka dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut :

 Ciri – ciri untuk serat selulosa pada saat dibakar :


o Baunya seperti kertas terbakar
o Terbakar habis jika dibiarkan apinya
o Terbentuk abu yang halus dan berwarna hitam keabu – abuan

i
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat rami dan kapas.

 Ciri – ciri serat protein :


o Baunya seperti rambut terbakar
o Terbentuk bulatan kecil diujung berwarna hitam dan mudah
remuk
o Api tidak menjalar

Hal ini dapat dilihat pada uji serat wool dan sutera.

 Ciri – ciri serat buatan apabila dilakukan pembakaran :


o Berbau seperti plastik terbakar
o Ada yang meleleh sampai habis dan ada jga yang meleleh
sebentar tidak sampai habis
o Sisa pembakaran berupa bulatan kecil diujungnya, berwarna
hitam dan keras.

Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat – serat poliester,
poliakrilat, dan poliamida.

Pengujian serat secara pembakaran hanya dapat menggolongkan serat


secara umum dan belum dapar memastikan jenis serat secara khusus, apalagi
untuk serat campuran.

Setelah melakukan uji berat jenis, maka dapat diambil kesimpulan


sebagai berikut :

 Berat jenis serat kapas 1,5635 gr/cm³

 Berat jenis Rayon Viskosa 1,4905 gr/cm³

i
 Berat jenis Rami 1,4905 gr/cm³

 Berat jenis Sutera 1,4175 gr/cm³

 Berat jenis Wool 1,3445gr/cm³

 Berat jenis Poliester 1,4175 gr/cm³

 Berat jenis Poliaklirat 1,199 gr/cm³

 Berat jenis Poliamida 1,162gr/cm³

 Berat jenis Poliester-Kapas 1,4175 gr/cm³

 Berat jenis Poliester-Rayon 1,4175 gr/cm³

 Berat jenis Poliester-Wool 1,475 gr/cm³

i
DAFTAR PUSTAKA

“ Evaluasi Tekstil Kimia “, Institut Teknologi Tekstil, Bandung


“ Serat – serat Tekstil “, Institut Teknologi Tekstil, Bandung
http://serattekstil.blogspot.com/2010/03/mikroskop1-2-i.html Diakses pada
tanggal 25 Februari 2018 pukul 18.00

Anda mungkin juga menyukai