Anda di halaman 1dari 10

Nama: Muhammad Daffa Alfarid

Kelas: Beta 2016 (kelompok B5)


NIM: 04011281621143

LEARNING ISSUE
 Anatomi dan Fisiologi Ekstremitas (otot, tulang, sendi, syaraf; proses pemecahan purin
di hepar s/d eksresi di ginjal)

ANATOMI LUTUT
Sendi lutut
Sendi lutut merupakan sendi terbesar dalam tubuh manusia. Pada dasarnya terdiri dari dua
articulatio kondilaris yaitu, antara kondilus femoralis dan kondilus tibia serta sebuah sendi
plana antara fasies patelaris femoris dan patella. Sendi fibular tibial tidak terlibat langsung.
Kondilus femoralis melebar kearah distal dan posterior. Kondilus ini dibentuk oleh kondilus
lateralis femoralis dan kondilus medialis femoralis. Sedangkan pada kondilus tibial dibentuk
oleh kondilus medialis tibial dan kondilus lateralis tibial yang dipisahkan oleh eminentia
interkondiloidea.
Pada permukaan dari sendi terdapat patella. Patella adalah tulang sesamoid yang paling besar
pada tubuh manusia dan terletak pada tendon dari otot quadriceps femoralis. Pada bagian
inferior apex patella berikatan dengan ligamen patellae yang terletak di anterior tuberkel tibial
sampai ke kondilus.

Cairan sinovial
Pada sendi yang normal, cairan sendi sangat sedikit, sehingga sulit diaspirasi dan dipelajari.
Cairan sendi merupakan ultra filtrasi atau dialisat plasma. Pada umumnya kadar molekul dari
ion kecil adalah sama dengan plasma, tetapi kadar proteinnya lebih rendah. Molekul-molekul
dari plasma, sebelum mencapai rongga sendi harus melewati sawar indotel avaskuler,
kemudian melalui matriks subsinovial dari lapisan sinovium. Sawar endothelial sangat
selektif. Makin besar molekulnya, makin sulit melalui sawar tersebut, sehingga molekul
protein yang besar akan tetap berada dalam jaringan vaskuler. Sebaliknya, molekul dari cairan
sendi dapat kembali ke plasma tanpa halangan apapun melalui system limfatik walaupun
ukurannya besar.

Membran sinovial
Membran sinovial merupakan jaringan avaskuler yang melapisi permukaan dalam kapsul
sendi, tetapi tidak melapisi permukaan rawan sendi. Membran ini licin dan lunak, berlipat-
lipat sehingga dapat menyesuaikan diri pada setiap gerakan sendi atau perubahan tekanan
intra-artikular.
Membran sinovial tersusun atas 1-3 lapis sel-sel sinovial (sinoviosit) yang menutupi jaringan
subsinovial dibawahnya, tanpa dibatasi oleh membran basalis.
Walaupun banyak pembuluh darah dan limfa di dalam jaringan subsinovial, tetapi tidak satu
pun mencapai lapisan sinoviosit. Jaringan pembuluh darah ini berperan dalam transfer
konstituen darah ke dalam rongga sendi dan pembentukan cairan sendi.

Fisiologi Sendi Lutut


Sendi lutut dapat melakukan fleksio dan ekstensio, dan pada posisi fleksio memungkinkan
dilakukan rotasi.
Pada lutut yang ekstensio kedua ligamenta kollateral tegang. Waktu ekstensio kondilus
femoralis berada dalam posisi yang hampir ekstrem dimana ligamentum kollateral teregang
sepenuhnya. Waktu 100 terakhir sebelum ekstensio sempurna terdapat rotasio terminal
obligatorik sekitar 50dan kedua ligamentum lateral menjadi tegang pada saat yang sama
terdapat sedikit pemisahan ligamenta cruciatum. Rotasio aktif akhir dari tungkai yang tidak
dibebani berat (berdiri) melalui rotasio medial paha. Pada posisi ekstensio yang ekstrem,
ligamenta kollateral dan ligamenta krusiatum tegang.
Pada lutut yang ditekuk (fleksio) ligamenta kollateral melemas. Rotasio mungkin dilakukan
pada posisi fleksio. Luas rotasio medial tungkai kurang daripada rotasio lateral. Waktu rotasio
medial tibia pada femur, ligamenta krusiatum satu sama lain saling memutar dan dengan
demikian mencegah rotasio medial yang jumlahnya berlebihan. Waktu rotasio lateral,
ligamenta krusiatum tidak terlepas. Batas rotasio lateral ditentukan oleh ligamentum kollateral
lateral; luas rotasio lateral maksimalnya adalah 450 sampai 600. Jumlah rotasio dapat
diperiksa dengan pergerakan kapitulum fibulae bila tungkai diangkat dari tanah.
PROSES PEMECAHAN PURIN

Pembentukan asam urat dimulai dengan metabolisme dari DNA dan RNA
menjadi adenosine dan guanosine. Adenosine kemudian dimetabolisme menjadi
hypoxanthine, selanjutnya hypoxanthine dimetabolisme menjadi xanthine.
Sedangkan guanosine sendiri dimetabolisme menjadi xantine. Xantine hasil
metabolisme dari hypoxanthine dan guanosine kemudian dirubah menjadi asam urat
dengan bantuan xanthine oxidase. Asam urat akan langsung diekresi melalui
glomerulus

 Acute monoarthritis e.c. gout


a. Diagnosis banding
Jawab:
Ditinjau dari onsetnya, terdapat beberapa diagnosis banding:

Ditinjau dari etiologinya, terdapat beberapa diagnosis banding:


Rematoid artritis Gout osteoartritis
Reumatoid artritis (RA) Gout disebabkan kelebihan osteoartritis adalah kerusakan
adalah penyakit di mana asam urat di dalam tubuh dan keausan tulang rawan
sistem kekebalan tubuh (hiperurikemia) yang yang berfungsi sebagai
secara keliru menyerang berlangsung bertahuntahun bantalan.
jaringan yang sehat, sehingga terjadi penumpukan
menyebabkan peradangan asam urat yang mengkristal
yang merusak sendi di sendi yang terkena
sendi di tubuh, tetapi sendi sendi yang lebih besar di bantalan sendi berat seperti
tulang kecil di tangan dan pergelangan kaki, tumit, pinggul dan lutut
kaki yang paling lutut, pergelangan tangan,
terpengaruh. jari, siku
memengaruhi sendi yang hanya satu sendi tunggal. hanya satu sendi tunggal.
sama di kedua sisi tubuh
(simetris)
b. Diagnosis kerja
Gout Monoartritis akut

c. Algoritma penegakan diagnosis


Jawab:

d. Definisi
Jawab:
Gout monoartritis akut :
Proses inflamasi akut yang terjadi pada satu sendi selama beberapa hari disebut sebagai
monoartritis akut. Jika inflamasi yang terjadi dikarenakan penumpukan dan pengkristalan
asam urat pada sendi, maka disebut sebagai gout.
e. Epidemiologi
Jawab:
Artritis gout menyebar secara merata di seluruh dunia. Prevalensi bervariasi antar negara yang
kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan lingkungan, diet, dan genetik (Rothschild,
2013). Di Inggris dari tahun 2000 sampai 2007 kejadian artritis gout 2,68 per 1000 penduduk,
dengan perbandingan 4,42 penderita pria dan 1,32 penderita wanita dan meningkat seiring
bertambahnya usia (Soriano et al, 2011). Di Italia kejadian artritis gout meningkat dari 6,7 per
1000 penduduk pada tahun 2005 menjadi 9,1 per 1000 penduduk pada tahun 2009
(Rothschild, 2013). Sedangkan jumlah kejadian artritis gout di Indonesia masih belum jelas
karena data yang masih sedikit. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki berbagai
macam jenis etnis dan kebudayaan, jadi sangat memungkinkan jika Indonesia memiliki lebih
banyak variasi jumlah kejadian artritis gout (Talarima et al, 2012). Pada tahun 2009 di
Maluku Tengah ditemukan 132 kasus, dan terbanyak ada di Kota Masohi berjumlah 54 kasus
(Talarima et al, 2012). Prevalensi artritis gout di Desa Sembiran, Bali sekitar 18,9%,
sedangkan di Kota Denpasar sekitar 18,2%. Tingginya prevalensi artritis gout di masyarakat
Bali berkaitan dengan kebiasaan makan makanan tinggi purin seperti lawar babi yang diolah
dari daging babi, betutu ayam/itik, pepes ayam/babi, sate babi, dan babi guling (Hensen,
2007).

f. Faktor risiko
Jawab:
Beberapa faktor risiko terjadinya monoartritis akibat gout adalah usia, asupan senyawa purin
berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas fisik,
hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama diuretika) dan gangguan
fungsi ginjal.

g. Etiologi
Jawab:
ANALISIS MASALAH
 Apa makna tidak ada trauma dan keluhan pada sendinya sebelum muncul nyeri hebat
pada lutut kanan?
Jawab:
Hal tersebut menunjukkan bahwa keluhan nyeri lutut kanan yang dialami Tn. Rudi bukan
berasal dari trauma dan bersifat akut karena muncul secara tiba - tiba.

 Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan fisik umum Tn. Rudi?
Jawab:
- Frekuensi nafas 22 (normal dewasa 12-20):
- Temperatur tubuh 37,5℃ (normal dewasa 36,5℃-37,2℃):
- VAS 7:

 Apakah kemungkinan penyebab dari tingginya asam urat darah pada Tn. Rudi?
Jawab:
Dari semua faktor risiko peningkatan asam urat darah, kemungkinan penyebab utama nya
adalah konsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi (seafood: udang, cumi, lobster,
dsb.).

Anda mungkin juga menyukai