Anda di halaman 1dari 188

RANCANGAN ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENCAPAI

SASARAN PRODUKSI ANDESIT PADA PT. BUKIT SARI INVESTAMA

DI KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU KABUPATEN

LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT

SKRIPSI

Oleh:

JON AFRIZAL
1210024427029

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2017
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : Rancangan Alat Muat Dan Alat Angkut Untuk Mencapai

Sasaran Produksi Andesit Pada PT. Bukit Sari Investama

Di Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima

Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat.

Nama : Jon Afrizal

NPM : 1210024427029

Program Studi : Teknik Pertambangan

Padang, Maret 2017

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Yahdi Azzuhry, A.md, S.T, M. Eng Drs. Murad, MS, MT


NIDN 0007116308

Ketua Jurusan Ketua STTIND

Drs.Murad, MS, MT Tri Ernita, ST, MP


NIDN 0007116308 NIDN 1028027801
RANCANGAN ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENCAPAI

SASARAN PRODUKSI ANDESIT PADA PT. BUKIT SARI INVESTAMA

DI KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU KABUPATEN

LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Teknik Pertambangan

Oleh:

JON AFRIZAL
1210024427029

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


YAYASAN MUHAMMAD YAMIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI
(STTIND) PADANG
2017
RANCANGAN ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENCAPAI
SASARAN PRODUKSI ANDESIT PADA PT. BUKIT SARI INVESTAMA DI
KECAMATAN PANGKALAN KOTO BARU KABUPATEN LIMA PULUH
KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT

Nama : Jon Afrizal


NPM : 1210024427029
Pembimbing I : Yahdi Azzuhry A. md., S.T., M.Eng
Pembimbing II : Drs. Murad MS. MT

ABSTRAK

PT. Bukit Sari Investama adalah perusahaan yang akan bergerak dibidang
pertambangan mineral yaitu pertambangan batu andesit, PT. Bukit Sari Investama
berlokasi di Jorong Simpang Tiga Nagari Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto
Baru Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat, perusahaan ini telah
melakukan eksplorasi untuk mengetahui sebaran, sumberdaya maupun sifat fisik dari
andesit tersebut, hasil eksplorasi PT. Bukit Sari Investama (2015) didapatkan
sumberdaya andesit pada wilayah IUP eksplorasi andesit seluas 211 Hektar, diperoleh
cadangan layak tambang 12.000.000 m³, terdiri dari blok I seluas 14,78 hektar dengan
cadangan 7.300.000 m³ dan blok II seluas 15,86 hektar dengan cadangan 4.700.000
m³.
Target produksi yang diinginkan perusahaan sebanyak 960.000 ton/tahun dari
hasil peledakan, kondisi itu kelihatan harus adanya jumlah alat angkut dan alat muat
yang akan digunakan dalam operasi produksi andesit nantinya agar target produksi
yang diinginkan tercapai maka perusahaan merancang berapa jumlah alat muat dan
alat angkut yang akan digunakan dan menghitung produktivitas alat muat dan alat
angkut dan perkiraan harga alat komulatif agar perusahaan dapat mengetahui berapa
biaya yang akan dikeluarkan dalam pembelian alat muat dan alat angkut nantinya.
Dari hasil pengolahan data dan analisa data yang penulis lakukan maka dapat
diketahui Jumlah alat muat dan alat angkut yang diperlukan dalam operasi produksi
andesit PT. Bukit Sari Investama dengan jenis alat muat Hitachi ZX350LC sebanyak
2 unit dan 1 unit alat cadangan dan jenis alat angkut Hino FM 260 JD sebanyak 7 unit
dan 1 unit cadangan, jumlah produksi 2 unit alat muat sebesar 3.268 ton/hari dan
jumlah alat angkut yang melayani alat muat sebanyak 7 unit dan jumlah biaya yang
akan dikeluarkan dalam pembelian alat muat dan alat angkut sebesar Rp.
12.991.000.000.

Kata Kunci: Jumlah alat muat, produktivitas alat muat dan jumlah alat angkut yang
melayani alat muat, biaya yang dikeluarkan dalam pembelian alat
DESIGN TOOL LOADING AND CONVEYANCES TOOL TO ACHIEVE
PRODUCTION TARGETS ANDESIT IN PT. BUKIT SARI INVESTAMA
SUBDISTRICT PANGKALAN KOTO BARU DISTRICT OF LIMA PULUH
KOTA PROVINCE OF WEST SUMATRA

Name : Jon Afrizal


NPM : 1210024427029
Supervisor I : Yahdi Azzuhry A. md., S.T., M.Eng
Supervisor II : Drs. Murad MS. MT

ABSTRACK

PT. Bukit Sari Investama is the company that will be engaged in mineral
mining is mining andesite, PT. Bukit Sari Investama located in Jorong Simpang Tiga
Nagari Koto Alam subdistrick pangkalan koto baru districk of lima puluh kota
province of west sumatra, This company has been conducting exploration to
determine the distribution of resources as well as the physical properties of the
andesite, exploration results PT. Bukit Sari Investama (2015) obtained resource
andesite in andesite exploration permit areas covering an area of 211 hectares, with
reserves 12.000.000 m³, consisting of the first block area of 14.78 hectares with a
reserve of 7.3 million m³ and II blocks covering an area of 15.86 hectares with
reserves of 4.7 million m³.
production target in wanting the company of 960,000 tonnes/year from the
blasting, the condition does seem there should be its number of tool loading and
transportation equipment for use in production operations andesite her later that the
production target is reached Companies designing how the number of tools and
unloading and transport means will use and calculate productivity tool loading and
transportation and approximate cumulative tool that companies can find out how
much it costs to be incurred in the purchase of equipment loading and transportation
later.
From the data processing and data analysis by the author it can be seen the
number of tools and unloading and conveyance required in production operations
andesite PT. Bukit Sari Investama with the type of tool loading Hitachi ZX350LC 2
units and 1 unit of backup tools and types of conveyances Hino FM 260 JD 7 units
and 1 unit of reserves, the amount of production of 2 units of unloading 3,268 tons /
day and a number of conveyances that serve tool loading and 7 units and the amount
of costs to be incurred in the purchase of equipment loading and transportation of
Rp. 12.991 million.

keywords: Amount tool load, productivity tool load and amount conveyances
that serve tool load, the cost incurred in the purchase of equipment
KATA PENGANTAR

‫ﺒﺴﻢﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ‬
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya lah

penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang merupakan salah satu syarat dalam

menyelesaikan tugas akhir dan jenjang pendidikan S1 Jurusan Teknik Pertambangan

di Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang. Shalawat dan salam semoga

senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat,

dan para pengikut beliau sampai akhir zaman.

Dalam proses menyelesaikan penelitian ini, tentunya penulis telah banyak

dibantu serta mendapat bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ibuk Tri Ernita, ST. MT selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang.

2. Bapak Drs. Murad, MS. MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang. Dan sebagai pembimbing

II dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Yahdi Azzuhry A.Md., S.T., M. Eng selaku pembimbing I dalam

Penulisan Skripsi ini.

4. Bapak H. M. Adityawarman selaku Manajer PT. Bukit Sari Investama.


5. Bapak Penta Wisnu, BE. ST Selaku Pembimbing Lapangan.

6. Seluruh dosen dan karyawan/karyawati Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang.

7. Teman–teman Mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang, khususnya Mahasiswa/Mahasiswi dari Jurusan Teknik

Pertambangan.

8. Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan

baik moril maupun materil dan mereka adalah inspirasi dalam hidup saya.

Semoga Allah SWT Melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Penulis

menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini tidak terlepas dari kesalahan dan

keterbatasan ilmu yang penulis miliki, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan

dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Padang, 2017

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. v

DAFTAR TABEL...................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Maslah ....................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................ 3

1.3 Batasan Masalah ................................................................. 3

1.4 Rumusan Masalah ............................................................... 4

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................ 5

1.6 Manfaat Penelitian .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori .................................................................... 7

2.1.1 Geologi Regional ............................................................ 7

2.1.2 Stratigrafi ........................................................................ 7

2.1.3 Morfologi ........................................................................ 8

2.1.4 Tahap-Tahap Operasi Produksi ...................................... 8


2.1.4.1 Tahap Pra-Konstruksi ....................................... 9

2.1.4.2 Tahap Konstruksi .............................................. 9

2.1.4.3 Tahap Penambangan ......................................... 11

2.1.4.4 Faktor Yang Mempengaruhi Priduktivitas Alat 15

2.1.4.5 Alat Gali Dan Muat ( Excavator) ..................... 19

2.1.4.6 Dasar Pemilihan Ukuran Dari Alat Gali Dan Muat

.......................................................................... 19

2.1.4.7 Excavator .......................................................... 20

2.1.5 Alat Agkut (Dump Truck) ............................................... 23

2.1.5.1 Defenisi Dump truck ........................................ 23

2.1.5.2 Jenis-Jenis Dump truck..................................... 24

2.1.5.3 Perhitungan Ketersedian Alat ........................... 24

2.1.5.4 Perhitungan Produktivitas Alat ......................... 26

2.1.5.5 Proses Penelitian ............................................... 30

2.2 Kerangka Konseptual ........................................................ 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian .................................................................. 34

3.2. Lokasi Penelitian ............................................................... 34

3.3 Variabel Penelitian ............................................................ 36

3.4 Data dan Sumber Data ...................................................... 37

3.4.1 Data ................................................................................. 37

3.4.2 Jenis Data ........................................................................ 37


3.4.3 Sumber Data ................................................................... 38

3.4.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 38

3.5 Teknik Pengolahan Data ................................................... 38

3.5.1 Analisa Data .................................................................... 39

3.5.2 Penelitian Sebelumnya .................................................... 39

3.6 Kerangka Metodologi........................................................ 41

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data ............................................................. 42

4.1.1 Rencana Jam Kerja PT Bukit Sari Investama ................. 43

4.2 Pengolahan Data ................................................................. 43

4.2.1 Perhitungan Ketersedian Alat.......................................... 43

4.2.1.1 Kesampaian Mekanik (Mechanical Avaibility)..... 44

4.2.1.2 Penggunaan Ketersediaan (Use of avaibility) ....... 44

4.2.1.3 Efesiensi Kerja (Effective Utilization) .................. 44

4.2.1.4 Effetive Optimum (Eopt) ...................................... 45

4.2.2 Perhitungan Produktivitas Alat Muat Dan Jumlah Alat

Angkut Yang Melayani Alat Muat .................................. 45

4.2.2.1 Produktifitas Alat Muat Komatsu PC300 Dan

Jumlah Alat Angkut Dump Truck Hino ............................ 46

4.2.2.2 Produktifitas Alat Muat Komatsu PC300 Dan

Jumlah Alat Angkut Dump CWA ..................................... 53

4.2.2.3 Produktifitas Alat Muat Komatsu PC300 Dan


Jumlah Alat Angkut Dump Isuzu Giga 285 PS ................ 61

4.2.2.4 Produktifitas Alat Muat HitachiZX350LC-5B Dan

Jumlah Alat Angkut Dump Hino FM 260 JD ................... 69

4.2.2.5 Produktifitas Alat Muat HitachiZX350LC-5B Dan

Jumlah Alat Angkut Dump Truck CWA 260 Series ......... 77

4.2.2.6 Produktifitas Alat Muat HitachiZX350LC-5B Dan

Jumlah Alat Angkut Dump Truck Isuzu Giga 285 PS ...... 85

4.2.2.7 Produktifitas Alat Muat Koblco SK330 Dan

Jumlah Alat Angkut Dump Truck Hino FM 260 JD......... 93

4.2.2.8 Produktifitas Alat Muat Kobelco SK330 Dan

Jumlah Alat Angkut Dump CWA ..................................... 101

4.2.2.9 Produktifitas Alat Muat Kobelco SK330 Dan

Jumlah Alat Angkut Dump Truck Isuzu Giga 285 PS ...... 109

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data .......................................... 118

5.1.1 Analisa Perhitungan Ketersediaan Alat........................... 118

5.1.2 Analisa Perhitungan Produktifitas Alat Muat ................. 118

5.1.3 Analisa Jumlah Alat Angkut Melayani Excavator Komatsu

PC300 ....................................................................................... 119

5.1.4 Analisis Jumlah Aalat Angkut Yang Melayani Excavator

Hitachi ZX350LC-5B ............................................................... 121

5.1.5 Analissis Jumlah Alat Angkut Yang Melayani Excavator


Kobelco Sk330 ......................................................................... 123

5.1.6. Analisi Rekapitulasi Jumlah Alat Yang Akan Digunakan 124

5.1.7 Analisis Jumlah Alat Muat Dan Alat Angkut Dan

Biaya yang Akan Dikeluarkan Dalam Pembelian Alat ............ 125

5.1.8 Analisis Faktor Keserasian .............................................. 126

5.1.9 Analisis Rekapitulasi Hasil Analisa Data........................ 126

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan......................................................................... 127

6.2 Saran ................................................................................... 127

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman

Table 2.1 Faktor Konversi Volume Tanah/Material........................................ 27

Tabel 3.2 koordinat Daerah Rencana Overasi ProduksiAndesit

PT. Bukit Sari Investama……………………………………. 35

Tabel 4.1 Jam Kerja Efektif Dalam 1 Shift Perhari.................................... 43

Tabel 5.1 Efesiensi Kerja Alat Atau Ketersediaan Alat.............................. 118

Tabel 5.2 Produktifitas Alat Muat Excavator........................................... . 119

Tabel 5.3 Jumlah Dump Truck Hino FM 260 JD Dan Alat Muat

Excavator Komatsu PC 300.......................................................... 120

Tabel 5.4 Jumlah Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Dan Alat Muat

Excavator Komatsu PC 300........................................................ 120

Tabel 5.5 Jumlah Dump Truck CWA 260 Series Dan Alat Muat

Excavator Komatsu PC 300......................................................... 121

Tabel 5.6 Jumlah Dump Truck Hino Fm 260 Jd Dan Alat Muat

Excavator Hitachi ZX350LC......................................................... 121

Tabel 5.7 Jumlah Dump Truck Isuzu Giga 285 Ps Dan Alat Muat

Excavator Hitachi ZX350LC....................................................... 122

Tabel 5.8 Jumlah Dump Truck CWA 260 Series Dan Alat Muat

Excavator Hitachi ZX350LC....................................................... 122

Tabel 5.9 Jumlah Dump Truck Hino FM 260 JD Dan Alat Muat
Excavator Kobelco SK 330....................................................... 123

Tabel 5.10 Jumlah Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Dan Alat Muat

Excavator Kobelco SK 330........................................................ 124

Tabel 5.11 Jumlah Dump Truck CWA 286 Series Dan Alat Muat

Excavator Kobelco SK 330........................................................ 124

Tabel 5.12 Rekapitulasi Jumlah Alat Yang Akan Digunakan...................... 125

Tabel 5.13 Jenis Alat Muat Dan Alat Angkut Dan Perbandingan

Harga Alat.................................................................................. 125

Tabel 5.13 Rekapitulasi Hasil Analisa Data................................................. 126


DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual…………………………………………… .... 33

Gambar 3.1 Peta Lokasi Dan Kesampaian Daerah…………………………… ... 36

Gambar 3.2 Kerangka Metodologi …………………………………………… ... 41


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Peta Topografi

Lampiran B Peta Geologi

Lampiran C Struktur Organisasi

Lampiran D Foto Lapangan

Lampiran E Spesifikasi Alat Muat

Lampiran F Spesifikasi Alat Angkut

Lampiran G Schedul Penelitian

Lampiran H Wawan Cara

Lampiran I Harga Alat

Lampiran J Tabulasi Alat Yang Digunakan


BABI
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Bukit Sari Investama adalah perusahaan yang akan bergerak dibidang

pertambangan mineral yaitu pertambangan batu andesit PT. Bukit Sari Investama

berlokasi di Jorong Simpang Tiga Nagari Koto Alam Kecamatan Pangkalan Koto

Baru Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat, perusahaan ini telah

melakukan eksplorasi untuk mengetahui sebaran, sumberdaya maupun sifat fisik dari

andesit tersebut, eksplorasi didasarkan pada legalitas yang telah dimiliki yaitu

keputusan gubernur Sumatera Barat Nomor 555 – 875 – 2015 tanggal 1 Desember

2015 tentang persetujuan izin usaha pertambangan eksplorasi batuan (andesit) PT.

Bukit Sari Investama, berdasarkan hasil pemetaan geologi dan peta topografi, pada

wilayah IUP eksplorasi andesit PT. Bukit Sari Investama seluas 211 Hektar,

ditemukan andesit dengan luas sebaran 91,09 Hektar yang terbagi menjadi dua blok

yaitu blok I andesit porphiritic-afanitic seluas 42,82 Hektar dan blok II andesit

afanitic seluas 48,27 Hektar.

Hasil eksplorasi PT. Bukit Sari Investama (2015) didapatkan sumberdaya andesit

pada wilayah IUP eksplorasi andesit seluas 211 Hektar, dengan total sumberdaya

127.500.000.00 m³, sedangkan wilayah prospek sebaran andesit adalah seluas 30,64

hektar dengan cadangan layak tambang 12.000.000 m³, terdiri dari blok I seluas 14,78

hektar dengan cadangan 7.300.000 m³ dan blok II seluas 15,86 hektar dengan
cadangan 4.700.000 m³ cadangan tersebut belum ditambang dan dihitung untuk

proses produksi, kondisi itu kelihatan harus adanya jumlah alat angkut dan alat muat

yang akan digunakan.

PT. Bukit Sari Investama belum melakukan operasi produksi karena perusahan belum

mendapatkan izin dari pemerintah Sumatera Barat dan perusahaan sedang mengurus

IUP Operasi Produksi pada saat ini, maka dari pada itu penulis tertarik untuk

melakukan rancangan kebubutuhan alat muat dan alat angkut pada PT. Bukit Sari

Investama karena perusahaan tersebut belum melakukan rancangan produksinya dan

rancangan ini dapat menunjang perusahaan dalam pembuatan laporan analisa

kelayakan proyeknya sebagai salah satu sarat untuk mendapatkan izin operasi

produksinya dari pemerintah Sumatera Barat, adapun target produksi yang

diinginkan perusahaan sebanyak 960.000 ton/tahun dari hasil peledakan, maka dari

pada itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut, dalam

penelitian ini penulis lebih memfokuskan untuk merancang alat operasi produksi

yaitu alat muat dan alat angkut yang akan digunakan dalam penambangan andesit

PT. Bukit Sari Investama adapun judul penelitian yang akan penulis angkat pada

penelitian ini adalah: Rancangan Alat Muat Dan Alat Angkut Untuk Mencapai

Sasaran Produksi Andesit Pada PT. Bukit Sari Investama Di Kecamatan

Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat.
1.2 Identifikasi Masalah

Pokok masalah yang di identifikasi adalah sebagai berikut:

1. Belum dilakukannya rancangan pada operasi produksi batu andesit pada PT.

Bukit Sari Investama

2. Belum diketahui jumlah alat angkut dan alat muat yang akan digunakan di

hitung dari keserasiannya

3. Belum diketahui biaya yang akan di keluarkan PT. Bikit Sari Investama untuk

membeli alat muat dan alat angkut

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan sesuai dengan tujuan dan mengingat keterbatasan

yang ada, maka penulis membatasi penelitian ini pada:

1. PT. Bukit Sari Investama Berlokasi Di jorong Simpang Tiga Nagari Koto

Alam Kecamatan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota

2. Aspek yang dibahas lebih ditekankan pada aspek teknis yaitu pada keserasian

alat muat dan alat angkut sebagai alat utama yang dipakai dalam operasi produksi

penambangan batu andesit PT. Bukit Sari Investama

3. Jenis alat muat dan alat yang akan dibahas dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Merek alat Muat

1. Komatsu PC 300LC

2. Kobelko SK 300
3. Hitachi ZX250LC-5B

b. Merek alat angkut

1. Hino Ranger FM 260 JD

2. Nissan Diesel CWB 260

3. Isuzu Giga 285 PS

4. Data Cycle Time yang digunakan berdasarkan penelitian Iqbal Torik yaitu

Cycle Time alat muat 34,9 detik / bucket, Cycle Time alat angkut 16,26 Menit/

Trip dan jarak angkut yang dirancang sejauh 1,2 Km.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas

maka untuk lebih terarah penelitian ini penulis merumuskan permasalahan dari

beberapa aspek diantaranya:

1. Apa jenis alat muat dan alat angkut yang akan digunakan dalam operasi

produksi penambangan batu andesit pada PT. Bukit Sari Investama berdasarkan

keserasiannya?

2. Berapa jumlah alat muat dan alat angkut yang akan digunakan dalam operasi

produksi penambangan batu andesit pada PT. Bukit Sari Investama berdasarkan

keserasiannya?

3. Berapa jumlah biaya yang akan dibutuhkan PT. Bukit Sari Investama dalam

pembelian alat muat dan alat angkut berdasarkan keserasiannya?


1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis alat muat dan alat angkut dan

jumlah alat muat dan alat angkut yang akan digunakan oleh PT. Bukit Sari Investama

yang ditinjau dari beberapa aspek di bawah ini:

1. Menentukan jumlah alat muat dan jenis alat muat dan alat angkut yang akan

digunakan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama berdasarkan

keserasiannya.

2. Menghitung produktivitas alat muat dan jumlah alat angkut yang akan

melayani alat muat pada operasi produksi penambangan batu andesit PT. Bukit

Sari Investama.

3. Menghitung biaya yang akan dikeluarkan dalam pembelian alat muat dan alat

angkut yang akan digunakan dalam operasi produksi penambangan batu andesit

PT. Bukit Sari Investama.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan

maupun bagi penulis sendiri. Berikut manfaat yang dapat diperoleh:

1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi PT. Bukit Sari

Investama untuk penerapan panambangan dan membantu dalam rancangan

penambangan.

2. Bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan sehingga

dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata.

3. Bagi Institusi STTIND Padang

Dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk pembuatan jurnal dan dapat

dijadikan sebagai referensi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan melakukan

penelitian khususnya dibidang keilmuan teknik pertambangan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan teori yang berhubungan dengan judul penelitian

untuk penguat penelitian diantaranya dapat dilihat sebagai berikut:

2.1.1 Geologi

Struktur geologi yang berkembang di sekitar daerah eksplorasi dipengaruhi oleh

struktur geologi regional, yaitu sesar semangko yang merupakan sesar utama di pulau

sumatera berarah baratlaut sampai tenggara yang merupakan sesar geser menganan.

Struktur yang berkembang di wilayah eksplorasi merupakan struktur sekunder dari

sesar semangko, yang umumnya berarah barat sampai timur, hal ini ditunjukkan

dengan beberapa kekar-kekar yang di jumpai. (Sumber: Laporan Eksplorasi PT. BSI

2015)

2.1.2 Stratigrafi

Dari hasil eksplorasi yang dilakukan, stratigrafi daerah rencana operasi produksi

andesit dari muda ke tua terdiri dari:

a. Satuan Andesit Porfiritik

Warna abu-abu cerah, porfiri afanitik, mineral kwarsa, hornblende, feldspar

dominan dalam masa dasar plagioklas dan granodiorit.


b. Satuan Andesit Afanitik

Dominan lava andesit, abu abu cerah, holokristalin, euhedral, berbutir sangat

halus/afanitic, equigranular, kuarsa, piroksen, hornblende, mineral mafik lebih

dominandari pada mineral felsik, banyak di jumpai kekar-kekar.

c. Satuan Lempung Tufa

Warna putih kecoklatan tidak berlapis, dominan tufa ukuran lempung, sampai

dengan pasir halus, banyak alami pelapukan.

d. Satuan Dataran Aluvial

Tersusun material lepas, ukuran lempung sampai dengan cobble, terdiri dari

material andesit, tufa anglomerat dan lempung. (Sumber: Laporan Eksplorasi

PT. BSI 2015)

2.1.3 Morfologi

Hasil oroentasi lapangan yang dikompilasikan dengan digital surface, geomorfologi

diwilayah eksplorasi termasuk kedalam satuan geomorfologi perbukitan. Perbukitan

pada daerah eksplorasi berada pada ketinggian 338–712 dpl yang di dominasi oleh

perbukitan dengan kemiringan lereng 20%-60%, seetiap satuan geomorfik

mempunyai ciri dan kenampakan yang khas, baik dari bentuk perbukitan, kemiringan

lereng maupun pola aliran sungai. (Sumber: Laporan Eksplorasi PT. BSI)

2.1.4 Tahap-Tahap Operasi Produksi


Rencana operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama Meliputi tahapan-tahapan

sebagai berikut:

2.1.4.1 Tahap Pra-Kontruksi

Pada tahap pra kontruksi, kegiatan yang akan dilakukan meliputi sosialisasi rencana

kegiatan, sosialisasi juga dilakukan dalam rangka penyelesaian kepemilikan lahan

terhadap daerah rencana operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama,

penyelesaian kepemilikan lahan menyangkut perjanjian penggunaan lahan untuk

kegian operasi produksi. (Sumber: Laporan Eksplorasi PT. BSI)

2.1.4.2 Tahap Kontruksi

1. Kegiatan

a. Pematokan Batas Wilayah

pematokan batas wilayah dilakukan pada daerah konsensi IUP operasi produksi

yang direncanakan sebanyak 28 patok pada luas wilayah 136 Hektar.

b. Pengukuran Batas kepemilikan Lahan

Pada daerah yang direncanakan sebagai wilayah kosensi kepemilikan lahan

terbagi atas lahan fasilitas, lahan fasilitas merupakan lahan yang diperlukan

sebagai lahan bukaan yang secara langsung dimanfaatkan untuk berbagai

fasilitas operasi produksi,seperti daerah penambangan, sarana dan prasarana,

infrastruktur dan pengolahan.

c. Mobilitas Peralatan
Untuk terlaksananya operasi produksi andesit sesuai dengan rencana,

dibutuhkan berbagai peralatan dan kendaraan angkut. Mobilitas alat berat yang

akan dipergunakan dalam kegian operasi produksi melalui jalur jalan padang-

bukittinggi-payahkumbuh-koto alam, lokasi dimana pengangkutan peralatan

tersebut akan berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dibidang

lalu lintas mobilitas dan kebutuhan peralatan dan perlengkapan pada tahap

konstruksi.

d. Land Clearing

Untuk pembangunan sarana dan prasarana atau infrastruktur, perlu dilakukan

pembersihan lahan (land clearing) agar bebas dari vegetasi penutup.

Pembersihan dilakukan melalui penebangan tanaman atau pohon-pohon

penutup pada areal yang akan dibuka, tanaman yang akan ditebang akan diganti

rugi sesuai dengan keepakatan antara pemilik lahan dengan pemilik lahan.

e. Pembuatan Jalan

Kebutuhan ruas jalan, diantaranya jalan masuk (acces road) yang merupakan

jalan tambang (mine haul road) sepanjang ± 2,4 Km, berfungsi sebagai jalur

lalu lintas bagi kendaraan dan peralatan dengan lebar jalan ± 30 meter dan jalan

produksi sepanjang 1,3 Km, jalan ini merupakan jalan dengan kontruksi jalan

tanah diperkeras melaui proses pemadatan, yang diharapkan dapat menahan

beban minimal 35 ton. Pembangunan infrastruktur ini dimulai dari kegiatan

penyiapan lahan hingga perkerasan.

f. Pembangunan sarana-prasarana
Pembangunan berbagai bentuk sarana dan prasarana ditunjukkan sebagai

penunjang berbagai aktifitas operasi produksi dengan luas lahan secara

keseluruhan 5.328.80 m² yang meliputi bangunan perkantoran, base camp atau

mess, sarana peribadatan, bengkel (work shop)

g. Pembangunan Gudang Bahan peledak

Pembagunan gudang bahan peledak seluas 527 m² dalam pelaksanaannya akan

mengacu pada kepmen 555.K/M.PE/1995 tentang kesehatan dan keselamatan

kerja. Bagunan gedung bahan peledak yang akan dibagun dalam bentuk

bagunan di atas permukaan dan merupakan gudang bahan peledak utama yang

terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Gedung bahan peledak peka detonator (Dinamit)

2. Gudang bahan peledak peka primer (Detenator)

3. Gudang bahan ramuan bahan peledak (ANFO)

h. Pembangunan Unit Stone Crusher

Pembangunan unit pengolahan berupa stone crusher dengan kapasitas 200

ton/jam membutuhkan lahan seluas 28.140 m²

i. Penataan Lahan

Penataan lahan dilakukan untuk kebutuhan tanah penutup (overburden) seluas

8.280 m² dan lahan pembibitan seluas 0,4 Ha. (Sumber: Laporan Eksplorasi PT.

BSI)

2.1.4.3 Tahap Penambangan

1. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap tahapan ini antara lain:

a. Land Clearing

Land clearing (pembersihan lahan) dilakukan pada areal yang akan dilakukan

kegiatan penambangan, agar bebas dari vegetasi penutup. Pembersihan di

lakukan melalui penebangan tanaman/pohon-pohon pentup pada areal yang

akan dibuka. Tanaman yang akan ditebang akan diganti rugi sesuai dengan

kesepakatan antara perusahaan dengan pemilik lahan.

b. Pengupasan Dan Pengamanan Tanah Pucuk

Pengupasan tanah pucuk (topsoil) dilakukan pada areal (front) penambangan.

Ketebalan tanah pucuk berpariasi dari 10–30 cm. setelah dikupas tanah pucuk

diangkut ditempatkan untuk dimanfaatkan kembali untuk reklamasi,

penumpukan tanah pucuk (top soil) dilakukan secara dumping dengan

ketinggian tidak lebih dari 2 (dua) meter pada lahan seluas 1 (satu) hektar,

untuk mengurangi tingkat erosi oleh air hujan maka pada tumpukan tanah

pucuk dilakukan penanaman tanaman cover crop seperti jenis tumbuhan

kacang-kacangan dan tanaman semusim.

c. Pengalian Dan Pemindahan Overburden

Overburden baik berupa tanah maupun batuan dilakukan dengan mengunakan

backhoe/excavator yang berfungsi sebagai alat gali dan muat, kemudian di

angkut dengan mengunakan dump truck dan di tempatkan pada lokasi yang
telah di tentukan. Spesifikasi teknis geometri rencana timbunan tanah penutup

(overburden storage) sebagai berikut:

1. Rencana Luas kumulatif : 5 Ha

2. Tinggi Bench : 6 meter

3. Lebar Bench : 5 Meter

4. Kemiringan Antar Bench : 45º

5. Kemiringan Keseluruhan : 50 %

d. Penambangan

Penambangan dilakukan system tambang terbuka (open pit mining), dan

perusahaan melakukan peledakan dalam operasi penambangan dan pembuatan

lubang ledak (pemboran) dilakukan dengan crawler rock drills (CRD), crawler

rock drills terdiri atas tiang sandaran batang bor, dilengkapi roda (track) untuk

dapat bergerak atau pindah tempat, mampu membuat lubang dengan diameter

2,5 sampai 5 inch dan kedalaman sampai 9 meter, crawler rock drills di

lengkapi dengan kompresor dan mempunyai kemampuan di atas jack hammer,

dapat dipergunakan untuk pemboran horizontal sampai bentuk tegak, panjang

bataang bor 6,10 atau 15 feet, tergantung dari rencana pemboran untuk

mendapatkan lubang ledak.

e. Pengecilan ukuran raw material

Materil hasil peledakan dikumpulkan dengan menggunakan bulldozer dan

dimuat kedalam truck dengan alat muat backhoe atau excavator untuk di
tumpuk pada stok yard tambang, untuk selanjutnya di lakukan pemecahan pada

unit stone crusher menjadi berbagai ukuran.

f. Aspal Mixing Plant (AMP)

Kebutuhan pada aspal hot mix cukup tinggi sehingga direncanakan pada tahun

ke 6 (enam) akan dibagun dan di operasikan AMP dengan kapasitas aspal

concrete wearing course (AC-WC) 4.000 ton/bulan, adapun material yang

dibutuhkan adalah dari produksi split sendiri.

g. Pembuatan Check Dam

Pembuatan check dam dilakukan pada alur-alur sungai dan system drainase

yang berada di wilayah kegiatan untuk menghindari atau menyaring padatan

tersuspensi (TSS) agar tidak terus terbawa oleh arus sungai yang merupakan

perairan umum.

h. Reklamasi

Kegiatan reklamasi merupakan kegitan yang dilakukan secara bertahap dan

sudah akan dilakukan pada saat kegiatan operasi produksi dimulai dan berakhir

pada saat paska tambang. Pada tahap operasi produksi kegiatan reklamasi

dilakukan pada lahan bukaan yang di atasnya sudah tidak ada aktifitas

penambangan, meliputi penataan lahan, pengaturan system drainase, dan

penghijauan (revegetasi) dengan tanaman pioner seperti akasia, sengon atou

cherry. Tanamam pioner tersebut merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan

berkembang pada lahan yang krisis sekalipun, setelah tanaman pioner itu

tumbuh 6-10 bulan maka diselingi dengan tanaman produktif dilakukan pada
lahan pembibitan yang telah disediakan dan nantinya digunakan untuk

menyelingi tanaman pioner, setiap tanaman produktif yang ditanam terlebih

dahulu di buatkan lubang dengan ukuran 60 x 60 cm dan diberi pupuk kandang

atau kompos kemudian bagian atasnya ditutup dengan tanah pucuk.

2. Peralatan

Komposisi dari rencana kebutuhan peralatan dan perlengkapan pada tahap

penambangan dan pengolahan disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Waktu Yang Dibutuhkan

Waktu yang dibutuhkan bagi pelaksanaan berbagai kegiatan pada tahap

penambangan dan pengolahan, selama 12 tahun dimana jangka waktu tersebut di

proyeksikan dari dua daerah prospek yang terdapat pada rencana derah operasi

produksi. ( Sumber: Laporan Eksplorasi PT. BSI)

2.1.4.4 Faktor Yang Mempengaruhi Produktifitas Alat

Untuk memperkirakan produksi alat berat secara teliti perlu dipelajari faktor-faktor

yang secara langsung dapat mempengaruhi hasil kerja alat tersebut, faktor-faktor

tersebut adalah:

1. Tahanan Gali (Digging Resistance)

Tahan gali (Digging Resistance, sering disingkat DR) merupakan tahanan yang

dialami oleh alat gali pada waktu melakukan penggalian material, penyebab

timbulnya tahanan ini adalah :


a. Gesekan antara alat gali dan tanah umumnya semakin besar kelembaban

dan butiran tanah maka semakin besar pula gesekan alat dan tanah yang

terjadi.

b. Kekerasan pada material yang di gali

c. Kekerasan dan ukuran butiran tanah atau material yang di gali

d. Adanya adhesi antara tanah dengan alat gali, dan kohesi antara butiran

tanah itu sendiri.

e. Berat jenis tanah (terutama berpengaruh pada alat gali yang berfungsi

sebagai alat muat, minsalnya power shovel, clamshell, dragline dan

sejenisnya).

2. Tahanan Guling Atau Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)

Bagian yang mengalami Rolling Resistance (RR) secara langsung adalah ban

bagian luar kendaraan, tahanan guling RR tergantung pada banyak faktor

diantaranya yang terpenting adalah:

a. Keadaan jalan (kekerasan dan kemulusan permukaan jalan), semakin

keras dan mulus atau rata jalan tersebut maka tahanan gulingnya RR

semakin kecil.

b. Keadan ban yang bersangkutan dan permukaan jalur jalan jika memakai

ban karet maka yang berpengaruh adalah ukuran, tekanan dan permukaan

dari ban alat berat yang digunakan apakah ban luar masih baru atau sudah

gundul dan bagai mana model kembangan ban itu.

3. Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)


Grade Resistance (GR) adalah besarnya gaya berat yang melawan atau

membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui, jika

jalur jalan itu naik disebut kemiringan positif dan jika jalan jalur itu turun

disebut kemiringan negatif.

4. Koefisien Traksi (CT)

Koefisien Traksi (CT) adalah faktor yang menunjukkan berapa bagian dari

seluruh kendaraan itu pada ban atau truck yang dapat dipakai untuk menarik

atau mendorong. Jadi CT adalah suatu faktor dimana jumlah berat kendaraan

pada ban penggerak itu harus dikalikan untuk menunjukkan Rimpull maksimum

antara jalur jalan dan ban tepat sebelum roda itu selip.

5. Rimpull

Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau

ban penggerak yang menyentuh permukaan jalur jalan dari suatu kendaraan.

6. Percepatan (Acceleration)

Percepatan (Acceleration) adalah waktu yang diperlukan untuk mempercepat

kendaraan dengan memakai kelebihan Rimpull yang tidak digunakan untuk

mengerakkan kendaraan pada jalur tertentu.

7. Elevasi Letak Proyek

Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena kerja mesin dipengaruhi

oleh tekanan dan temperatur udara luar berdasarkan pengalaman kenaikan 1000

ft (300m) pertama dari permukaan laut, tidak akan berpengruh pada mesin-

mesin empat tak, tetapi untuk selanjutnya setiap kenaikan 1000 ft ke dua
(dihitung dari permukaan laut) HP berkurang rata-rata sebesar ± 3% sedangkan

pada mesin-mesin 2 tak kemerosotannya berkisar 1%

8. Efesiensi Operator

Factor manusia sebagai operator alat sangat sukar ditemtukan dengan tepat,

sebab selalu berubah-ubah dari waktu kewaktu bahkan dari jam ke jam

tergantung pada keadaan cuaca dan kondisi alat yang dikemudikan, suasana

kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan bonus agar dapat mempertinggi

efesiensi operator alat.

9. Faktor Pengembangan (Swell Faktor)

Tanah maupun massa batuan yang ada dialam ini telah dalam kondisi

terkonsolidasi dengan baik, artinya bagian-bagian yang kosong atau ruangan

yang terisi udara diantaran butirannya sangat sedikit namun demikian jika tanah

tersebut digali dari tempat aslinya maka terjadilah pengembangan atau

pemuaian volume. Tanah asli yang di alam volumenya 1m³ jika digali

volumenya bias menjadi 1,25% ini terjadi karena tanah yang digali mengalami

pengembangan dan pemuaian dari volume semula akibat ruang antara

butirannya yang membesar.

10. Berat Material

Berat material yang diangkut oleh alat angkut dapat berpengaruh pada:

a. Kecepatan kendaraan dengan Horse Power (HP) yang dimilikinya

b. Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan kemiringan

dan tahanan gulir dari jalur jalan yang dilalui


c. Membatasi volume material yang diangkut

Oleh sebab itu berat jenis material harus di perhitungkan pengaruhnya terhadap

kapasitas alat muat maupun alat angkut. (Sumber: Wedhanto Sonny (2009) Alat

Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis, Jurnal Teknik Sipil Universitas Negri

Malang).

2.1.4.5 Alat Gali Dan Muat (Excavator)

Alat gali dan muat terdiri dari:

1. Power Shovel

2. Dozer Shovel

3. Backhoe

4. Dragline

5. Cold Milling Machine (Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

2.1.4.6 Dasar Pemilihan Ukuran Dari Alat Gali Dan Muat

a. Adanya Jaminan Keselamatan Kerja (Safety)

Maksudnya adalah jaminan keselamatan kerja dari alat, yaitu apakah alat pemindahan

tanah mekanis tersebut membahayakan operatornya atau tidak.

b. Ongkos Gali Dan Muat Seminimum Mungkin

Suatu perusahaan pembongkaran atau pemindahan tanah mekanis yang akan memilih

peralatan apa yang akan dipakai, terlebih dahulu harus menghitung secara teoritis

tentang:
1. Produksinya (output) atau kapasitas alatnya

2. Biaya kepemilikan (cost of owning)

3. Biaya operasi (cost of operating)

Ongkos pembongkaran dari suatu alat PTM yang termurah itulah yang dipilih untuk

dipakai.

c. Sinkronisasi Dengan Alat PTM Lainnya (utamanya keserasian kerja antara alat

muat dan alat angkut)

Adanya singkronisasi dengan alat-alat PTM lain harus di pertimbangkan, sebab

kelancaran pekerjaan PTM terdiri dari beberapa kegiatan kerja. Setiap pekerjaan

mempunyai peralatan dan kegiatan kerja yang berlainan, dengan demikian suatu alat

akan mempunyai ketergantungan dengan alat lainnya.

d. Penyesuaian Dengan Kondisi Kerja

Maksud penyesuaian dengan kondisi kerja adalah agar dalam pemilihan alat gali dan

muat disesuaikan dengan:

1. Dimana alat tersebut akan dipakai

2. Untuk menangani material berapa ton

3. Fasilitas-fasilitas kelengkapan lain (perbengkelan)

4. Jenis material yang akan ditangani (akan diapakan)

5. Kemampuan operator (Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

2.1.4.7 Excavator

Adalah alat penggali yang cocok untuk menggali parit atau saluran-saluran, gerakan

bucket atau dipper dari Excavator pada saat menggali arahnya adalah kearah badan
(body) Excavator itu sendiri, jadi tidak seperti power shovel dimana arah

penggaliannya menjauhi badan (body) power shovel.

A. Macam-macam Excavator

Macam-macam Excavator berdasarkan penggerak dipper nya terdiri dari:

1. Hydraulically Operated Hoe

a. Crawler Mounted Hydraulically Operated Hoe

b. Wheel Mounted Hydraulically Operated Hoe

2. Cable Operated Hoe

B. Cara Kerja Excavator

excavator melakukan penggalian (cutting) dengan menempatkan dirinya diatas

jenjang (bench) setelah dipper terisi penuh, boom diangkat kemudian memutar

(swing) kearah truck yang menempatkan pada posisi untuk dimuat dan dipper

menumpahkan galiannya pada bak truck.

C. Pola Pemuatan

Secara umum pola pemuatan ada empat kelompok besar yaitu:

a. Berdasarkan dari jumlah penempatan posisi truck untuk dimuat terhadap posisi

Excavator (biasa disebut pola gali muat) maka ada tiga pola yaitu:

1. Single back up

Truck memposisikan untuk dimuat pada satu tempat

2. Dauble beck up

Truck memposisikan diri untuk dimuat pada dua tempat

3. Triple beck up
Truck memposisikan diri untuk di muat pada tiga tempat

b. Berdasarkan dari posisi truck untuk dimuati hasil galian beck up hoe

(pola galian muat) maka terdapat dua pola yaitu:

1. Bottom loading

Dimana posisi Excavator dan truck berada pada satu level (sama-sama diatas

jenjang)

2. Top loading

Dimana posisi Excavator diatas jenjang dan truck berada di bawah jenjang

c. Berdasarkan cara manuvernya, pola muat dapat dibedakan menjadi

1. Frontal cut

Excavator berhadapan dengan muka jenjang atau front pengalian, pada pola ini

alat muat memuat pertama kali pada truck sebelah kiri sampai penuh, kemudian

dilanjutkan pemuatan pada truck sebelah kanan, sudut putar Excavator antara

10º sampai 110º

2. Parallel cut with drive by

Excavator bergerak melintang dan sejajar dengan front penggalian, pola ini di

terapkan apabila lokasi pemuatan memiliki dua akses dan berdekatan dengan

lokasi penimbunan. Memiliki efesiensi tinggi untuk alat muat dan angkut

walaupun sudut rata-rata alat muat lebih besar dibandingkan frontal cut

d. Berdasarkan posisi penggalian alat muat, pemuatan dibagi menjadi empat yaitu:

1. V-shape loading
Untuk menggali, maka harus didorong kearah permukaan kerja. Jika mengkuk

telah penuh (primer mover) mundur dan mangkuk diangkat keatas untuk

selanjutnya material diangkut kesuatu tempat penimbunan atau dimuat keatas

alat angkut, gerakan yang dilakukan membentuk huruf V

2. I-shape loading

Dalam pola pemuatan ini gerakan dari wheel loader hanya maju mundur,

sedangkan gerakan dari DT juga maju mundur tetapi memotong arah gerak dari

wheel loader. Gerakan yang dilakukan membentuk huruf I.

3. Cross loading

Dimana gerakan dari wheel loader hanya maju mundur, sedangkan gerakan DT

maju dan memotong arah gerakkan dari wheel loader

4. Chain loading

Dimana gerakan dari alat maju mundur, sedangkan gerakan dari truck setelah

dilakukan pengisian bergerak maju secara terus menerus, biasanya di terapkan

pada tambang terbuka dengan produksi perhari yang relatif tinggi. (Sumber:

Yanto Indonesianto 2011)

2.1.5 Alat Angkut (Dump Truck)

2.1.5.1 Definisi Dump Truck

Dump truck adalah alat yang dapat memindahkan material pada jarak menengah

sampai jarak jauh (500 meter up). Muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan

untuk membongkar muatannya dapat bekerja sendiri. Dump truck dapat

menumpahkan muatannya secara hidrolis yang menyebabkan satu sisi baknya


terangkat, sedangakn satu sisi lain berfungsi sebagai sumbu putaran atau engsel.

Dalam industri pertambangan khususnya pertambangan terbuka (open pit mining)

dump truck digunakan untuk memindahkan material hasil tambang maupun material

tanah penutup barang tambang. Untuk menigkatkan produktifitas pertambangan maka

di perlukan adanya alat transportasi pertambangan yang memiliki fasilitas besar dan

perfoma yang baik. Kapasitas sebuah Off-Road Mining Dump Truck ditentukan oleh

kapasitas dump body-nya. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik maka di

perlukan dump body dengan performa yang baik serta aman untuk digunakan.

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

2.1.5.2 Jenis-Jenis Dump Truck

Dump truck ada dua golongan ditinjau dari besar muatannya:

1. On High Way Dump Truck, muatannya dibawah dari 20 m³.

2. Off High Way Dump Truck, muatannya diatas 20 m³.

Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis dump truck dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu:

1. End-Dump atau Rear Dump, yaitu Dump Truck dengan cara pengosongan

muatan ke belakang.

2. Side Dump, Dump truck dengan cara pengosongan kesamping.

3. Bottom-Dump, Dump truck dengan cara pengosongan kesamping.

2.1.5.3 Perhitungan Ketersediaan Alat


Perhitungan ketersediaan alat-alat tambang baik dari segi ketersediaan mekanik, fisik

dan operasi efektif. Penentuan rumus yang digunakan untuk perhitungan alat berat

adalah sebagai berikut:

a. Availability Index atau mechanical avaibility (AI atau MA) atau kesiapan mekanik

Yaitu angka yang menunjukan kesiapan alat atau kesatuan peralatan dalam kondisi

tertentu untuk dapat dioperasikan, dinyatakan dalam persen. AI adalah perbandingan

antara jam efektif dengan jam kerja yang tersedia.

MA = x 100%
……….……………………………........ ..................................(2.1a)

(sumber: Partanto, 1996 )

keterangan:
MA = Mechanical availability atau kesiapan mekanik
W = Working hours atau jumlah jam kerja alat
R = Repair hours atau jumlah jam untuk perbaikan

b. Use of avaibility (U.A) atau penggunaan ketersediaan

Yaitu angka yang menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu

alat untuk beroperasi, pada saat alat tersebut dapat dipergunakan (available)

U.A = {(W) / (W + S)} x 100%

Partanto,1996)………………………………………………………................... (2.2a)
(Sumber:...........................

Keterangan:
U.A = use of avaibility atau penggunaan ketersediaan
W = Working hours atau jam kerja alat
S = Jumlah jam standby
c. Effective Utilization (E.U) atau penggunaaan efektif (efesiensi kerja)

Yaitu menunjukan beberapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat

dimanfaatkan untuk kerja produktif. Effective utilization sebenarnya sama dengan

pengertian efesiensi kerja. Perbandingan antara jam kerja sesungguhnya (jam kerja

produktif) dengan jam kerja yang dijadwalkan. Dari hasil presentase ini kita bisa

melihat apakah sudah tercapai jam dari penjadwalan jam kerja alat yang

direncanakan, dengan rumus sebagai berikut:

E.U = {(W) / T} x 100% ....................................................................(2.3a)

(sumber: Partanto, 1996)

Keterangan:
T = W + R + S Total hours availability atau schedule hours atau
jumlah jam kerja yang tersedia.
T = Total hari atau jumlah jam kerja

d. Effective Optimum (Eopt), Efesiensi kerja alat yang dipakai untuk produksi.

.......................................................................(2.4a)

(sumber: Partanto, 1996)

Keterangan:
W = jam kerja alat
S = jumlah jam stand by
R = jumlah jam perbaikan

2.1.5.4 Perhitungan Produktifitas Alat

a. Sweel Factor (factor pengembangan tanah)


Sweel Faktor adalah pengembangan volume suatu material setelah digali dari

tempatnya (di alam). Material didapati dalam keadaan padat dan terkonsolidasi

dengan baik sehingga hanya sedikit bagian-bagian kosong (void) yang terisi udara

diantara butir-butirnya.

Tabel 2.1

Faktor Konversi Volume Tanah/Material

Kondisi Perubahan Kondisi Berikutnya


Jenis Material
Awal Kondisi Asli Kondisi Gembur Kondisi Padat

(A) 1.00 1.11 0.99


Sand Tanah
(B) 0.90 1.00 0.80
Berpasir
(C) 1.05 1.77 1.00

(A) 1.00 1.25 0.90


Sand clay/Tanah
(B) 0.80 1.00 0.72
Biasa
(C) 1.11 1.39 1.00
(A) 1.00 1.25 0.90

Clay/Tahah Liat (B) 0.70 1.00 0.63

(C) 1.11 1.59 1.00

(A) 1.00 1.18 1.08


Gravelly
Soil/Tanah (B) 0.85 1.00 0.91

Berkerikil (C) 0.93 1.09 1.00

(A) 1.00 1.42 1.03

Grovels/Kerikil (B) 0.70 1.00 0.91

(C) 0.77 1.10 1.00

(A) 1.00 1.42 1.03


Kerikil Besar
(B) 0.70 1.00 0.91
Padat
(C) 0.77 1.10 1.00

Pecahan Batu (A) 1.00 1.65 1.22


Kapur, Batu Pasir,
(B) 0.61 1.00 0.74
Cadas Lunak,
(C) 0.82 1.35 1.00
Sirtu
Tabel Lanjutan 2.1

Kondisi Perubahan Kondisi Berikutnya


Jenis Material
Awal Kondisi Asli Kondisi Gembur Kondisi Padat

Pecahan Granit, (A) 1.00 1.70 1.31


Basalt, Cadas
(B) 0.59 1.00 0.77
Keras, Dan
(C) 0.76 1.30 1.00
Lainnya
(A) 1.00 1.75 1.40
Pecahan Cadas,
Broken Rock (B) 0.57 1.00 0.80
(C) 0.71 1.24 1.00

Ledakan Batu (A) 1.00 1.80 1.30


Cadas, Kapur (B) 0.56 1.00 0.72
Keras (C) 0.77 1.38 1.00
(Sumber: Andi Tenrisukki Teriajeng, 2003)
Keterangan Tabel:
(A) : Asli
(B) : Gembur (Loose)
(C) : Padat (Compact)

b. Produktifitas Alat Muat Dan Jumlah Alat Muat Yang Dibutuhkan


1. Produksi alat muat/jam
fill factor) x MA xEU ...................(2.1b)

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

2. Produksi Alat Mauat/hari ................................................................(2.2b)

Produksi Alat muat/hari x jamkerja/hari

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

3. Jumlah Alat Muat Yang Bekerja Dilapangan

...............................................(2.3b)

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

4. Jumlah alat muat yang harus disediakan

....................................................................................................................(2.4b)
Alat muat yang bekerja : MA

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

5. Jumlah cadangan alat muat


Alat muat yang harus disediakan – Alat muat yang bekerja dilapangan
(Sumber: Yanto Indonesianto 2011) ...................................................(2.5b)

c. Jumlah Alat Angkut Yang Dibutuhkan Untuk Melayani Excavator

1. Jumlah Trip/Jam

.............................................................................................(2.1c)
60 menit : Cycle Time

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

2. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Melayani Excavator

....................................................................(2.2c)

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)


Keterangan:

NT : Jumlah Truck
CtL : Waktu Edar Satu Swing
nL : Jumlah Alat Muat
CtT : Watu Edar Dump Truck

3. Jumlah Dump Truck Yang Harus Disediakan

Jumlah Dump Truck Bekerja : MA ..........................................(2.3c)

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

4. Jumlah Dump Truck Cadangan

Dump Truck Yang Bekerja- Dump Truck Yang Bekerja ..............(2.4c)

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

d. Faktor Keserasian (Match Factor)

Menurut Yanto Indonesianto (2011) faktor keserasian adalah sejumlah alat angkut

(Truck) bekerja melayani sejumlah alat muat serasi apa bila produksi alat muat =

Produksi alat angkut (Truck).


............................................................................(2.1d)

(Sumber: Yanto Indonesianto 2011)

Keterangan
NT : Jumlah Truck
CL : Waktu Edar Satu Swing
nL : Jumlah Alat Muat
Ct : Watu Edar Dump Truck

e. Menentukan jenis alat muat dan alat angkut yang akan digunaka dalam operasi

produksi dan menentukan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian alat dari

keserasian.

2.1.5.5 Proses Penelitian

Dalam proses penelitian ini terdapat tiga tahapan penelitian yaitu:

1. Input

Input dimulai dari tinjauan lapangan yaitu melihat permasalahan yang ada di

lapangan, pada waktu melakukan tinjauan lapangan tanggal 22 februari 2016

kondisi lapangan masih hutan belantara belum ada kegiatan penambangan,

perusahaan telah melakukan eksplorasi terhadap bahan galian andesit yang akan

dilakukan penambangan dan telah menghitung jumlah cadangan andesit yang

layak tambang sebanyak 12.000.000 ton/m³.

Pada saat ini perusahaan masih dalam proses mengurus izin untuk melanjutkan

pada tahap operasi produksi kepada pemerintah kota padang, untuk

mendapatkan izin operasi produksi maka perusahaan harus membuat laporan

analisa kelayakan proyek dan menyerahkannya kepada pemerintah kota padang


yang berwenang, untuk membuat laporan analisa kelayakan proyek perusahaan

membutuhkan data jumlah alat muat dan alat angkut yang akan digunakan

dalam proses operasi produksi nantinya dan jumlah alat muat dan alat angkut

harus disesuaikan dengan target produksi yang diinginkan perusahaan.

Dari uraian di atas maka peneliti akan menghitung jumlah alat muat dan alat

angkut yang akan digunakan perusahaan dalam operasi produksi andesit

nantinya dan disesuaian dengan keserasian kedua alat tersebut, dalam proses

penelitian ini peneliti membutuhkan data diantaranya, data rencana produksi,

data eksplorasi dan jenis alat muat dan alat angkut yang diminta oleh

perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi penunjang dalam

pembuatan laporan analisa kelayakan proyek yang akan dibuat oleh perusahaan

untuk mendapatkan izin dalam melakukan operasi produksi andesit.

2. Poses pengolahan data

Proses pengolahan data dimulai setelah peneliti mendapatkan data dari

perusahaan dan data yang dapat menunjang dalam proses penelitian ini, dalam

proses menghitung jumlah alat muat dan alat angkut peneliti mengunakan

litelatur yaitu buku Yanto Indonesianto (pemindahan tanah mekanis 2011),

buku Partanto Prodjhosumarto (pemindahan tanah mekanis 1996) dan arsip dari

perusahaan.

Dalam penelitian ini peneliti mempunyai kendala yaitu perusahaan belum

mempunyai jam kerja dikarenakan perusahaan belum melakukan kegiatan

penambangan, dalam proses pengolahan data ini peneliti menghitung jenis alat
muat excavator komatsu pc 300, excavator cobelco Sk 330 dan excavator

hitachi ZX 350 LC-5B dan jenis alat angkut dump truck Hino FM 260 Jd, dump

truck Isuzu GiGa 285 PS, dump truck nisan CWB 260.

3. Output

Output dari hasil pengolahan data penelitian yaitu:

1) Menentukan jumlah alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani

alat muat dalam proses penambangan

2) Menentukan jenis alat muat dan alat angkut yang akan digunkan

berdasarkan keserasian dan keekonomisan harga

3) Menentukan jumlah biaya yang akan di keluaran oleh perusahaan

dalam pembelian alat muat dan alat angkut.


2.2 Kerangka Konseptual

Input Proses Output

Data sekunder terdiri A. Menghitung jumlah Untuk


dari: alat muat dan alat mengetahui
1. Data rencana target angkut yang biaya yang
produksi dibutuhkan pada dikeluarkan PT.
2. Data Luas Areal operasi produksi PT. Bukit Sari
WIUP PT. Bukit
Bukit Sari Investama Investama
Sari Investama
3. Peta Topografi
B. Menghitung dalam
4. Peta Geologi Produktivitas alat pembelian alat
5. Data Laporan muat dan jumlah alat muat dan alat
Eksplorasi PT. Bukit angkut yang melayani angkut dan
Sari Investama alat muat dalam jumlah alat muat
6. Data harga alat muat operasi produksi dan alat angkut
dan alat angkut C. Menghitung biaya yang dibutuhkan
7. Data spesifikasi alat yang akan dikeluarkan pada operasi
muat dan alat angkut dalam pembelian alat produksi
Data Primer : berdasarkan tingkat berdasarkan
1. Data wawancara
keserasian keserasian
dengan pihak PT.
Bukit Sari Investama

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian terapan (applied research).

Penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk hati-hati, sistematik dan

terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan digunakan segera untuk

keperluan tertentu. Menurut Sugiono (2009 : 10-11), penelitian terapan ini

digolongkan dalam penggolongan menurut tujuan.

3.2 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada PT. Bukit Sari Investama

yang terletak di Jorong Simpang Tiga, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan

Koto Baru, Kabupaten Limah Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, Yang merupakan

daerah penciutan dan peningkatan dari izin usaha pertambangan (IUP) eksplorasi

andesit PT. Bukit Sari Investama Nomor 554-875-2015 (KW2113075122015011)

tanggal 1 desember 2015. Sedangkan secara geografis berada pada koordinat 00º 00’

12,888’’ LU - 00º 00’ 50,890’’ LS dan 100º 42’ 12,452’’ - 100º 43’ 0,098’’ BT,

dengan batas rincian kordinat geografis seperti pada tabel 3.2


Tabel 3.2
Koordinat daerah rencana operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama

NO BujurTimur Lintang
º ’ ” º ’ ” LU/LS
01 100 42 43,390 00 0 12.888 LU
02 100 42 43,390 00 0 3.334 LU
03 100 42 46.756 00 0 3.334 LU
04 100 42 46.756 00 0 6.408 LS
05 100 42 50.479 00 0 6.408 LS
06 100 42 50.479 00 0 18.796 LS
07 100 42 59.133 00 0 18.796 LS
08 100 42 59.133 00 0 25.074 LS
09 100 42 0.098 00 0 25.074 LS
10 100 42 0.098 00 0 29.383 LS
11 100 42 58.705 00 0 29.383 LS
12 100 42 58.705 00 0 31.216 LS
13 100 42 56.811 00 0 31.216 LS
14 100 42 56.811 00 0 49.680 LS
15 100 42 50.302 00 0 49.680 LS
16 100 42 50.302 00 0 50.890 LS
17 100 42 40.100 00 0 50.890 LS
18 100 42 40.100 00 0 43.484 LS
19 100 42 34.938 00 0 43.484 LS
20 100 42 34.938 00 0 24.670 LS
21 100 42 41.169 00 0 24.670 LS
22 100 42 41.169 00 0 18.554 LS
23 100 42 44.546 00 0 18.554 LS
24 100 42 44.546 00 0 14.662 LS
25 100 42 48.636 00 0 14.662 LS
26 100 42 48.636 00 0 9.313 LS
27 100 42 12.452 00 0 9.313 LS
28 100 42 12.452 00 0 12.888 LU
Sumber: PT. Bukit Sari Investama

Untuk mencapai lokasi rencana operasi produksi PT. Bukit Sari Investama, dapat

dicapai dengan kendaraan roda empat dan roda dua melalui lajur jalan negara,

Padang-Payahkumbuh (124) - Koto Alam (35 Km) dengan waktu tempuh 4,5 jam

seperti gambar 3.1.


Gambar 3.1 Peta Lokasi dan Kesampaian Daerah Rencana PT. Bukit Sari Investama

Penelitian ini penulis laksanakan dari tanggal 22 Februari 2016 samapi dengan 22

Maret 2016.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sudjana (2002), Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari

sekelompok objek yang di teliti yang mempunyai variasi satu dengan yang lain dalam

kelompok tersebut. Sesuai dengan permasalahan yang di teliti maka variabel

penelitian adalah rancangan produksi penambangan batuan desit pada PT. Bukit Sari

Investama, Jorong SimpangTigo, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto

Baru, Kabupaten Limah Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.


3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Data

Data penelitian ini data yang penulis gunakan yaitu:

1. Data rencana produksi PT. Bukit Sari Investama

2. Data luas areal WIUP PT. Bukit Sari Investama

3. Peta Topografi PT. Bukit Sari Investama

4. Peta Geologi PT. Bukit Sari Investama

5. Laporan Eksplorasi PT. Bukit Sari Investama

3.4.2 Jenis Data

Data yang dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer, data sekunder

diperoleh dari sumber-sumber buku atau studi kepustakaan atau dari perusahaan

sedangkan data primer data yang diambil secara langsung dari lapangan.

a. Data Sekunder

1. Data rencana produksi PT. Bukit Sari Investama

2. Data luas areal WIUP PT. Bukit Sari Investama

3. Laporan eksplorasi PT. Bukit Sari Investama

4. Peta Topografi PT. Bukit Sari Investama

5. Peta Geologi PT. Bukit Sari Investama

6. Data harga alat muat dan alat angkut

7. Data spesifikasi alat muat dan alat angkut

b. Data Primer

1. Data wawancara dengan pihak PT. Bukit Sari Investama


3.4.3 Sumber Data

Sumber data yang penulis dapatkan berasal dari pangamatan langsung ataupun studi

kepustakaan serta dari arsip-arsip PT. Bukit Sari Investama.

3.4.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Studi pustaka, mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan membaca buku-

buku literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas sehingga dapat

digunakan sebagai landasan dalam pemecahan masalah

2. Studi lapangan, mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan melakukan

pengamatan langsung diantaranya, data jumlah cadangan bahan galian, umur

tambang, dan lain-lainnya

3.5 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Perhitungan Ketersediaan Alat

a. Availability Index atau mechanical avaibility (AI atau MA) atau kesiapan

mekanik.

b. Use of avaibility (U.A) atau penggunaan ketersediaan

c. Effective Utilization (E.U) atau penggunaan efektif (efesiensi kerja)

d. Effective Optimum (Eopt), Efesiensi kerjaalat yang dipakai untuk produksi.

2. Perhitungan Produktifitas Alat Muat

a. Produktifitas Alat Muat dan jumlah alat yang dibutuhkan


1. Produksi alat muat/jam

2. Produksi alat muat/hari

3. Jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

4. Jumlah alat muat yang harus disediakan

5. Jumlah cadangan alat muat

b. Jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

1. Jumlah Trip /jam

2. Jumlah dump truck yang bekerja

3. Jumlah dump truk yang harus disediakan

4. Jumlah dump truck cadangan

c. Faktor Keserasian (Match Factor)

d. Menentukan jenis alat muat dan alat angkut yang akan digunakan dalam

operasi produksi dan menentukan biaya yang akan dikeluarkan untuk

pembelian alat angkut dan alat muat berdasarkan keserasiannya.

3.5.1 Analisa Data

Setelah melalui tahap dalam pengumpulan data dan pengolahan data maka dilakukan

analisa data dari pengolahan data yang didapat.

3.5.2 Penelitian Sebelumnya

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Suharyanto, dengan judul analisa teknis

produksi alat muat dan alat angkut pada penambangan andesit PT. Baraya Inti Bumi

Site Plered Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat, UPN, Yogyakarta 2012.
Besarnya produksi andesit yang ditargetkan perusahaan di tahun 2012 adalah sebesar

50.000 Ton/bulan. Target ini di dasarkan dari ketersediaan alat berat yang beroperasi

di tambang. Alat aktual yang dipakai untuk mencapai target itu saat ini adalah 1 (unit)

unit excavator PC400-08 dan 5 (lima) unit dump truck Hino FM 260 JD. Target

produksi tersebut harus dipenuhi dengan jam kerja yang ada. Berdasarkan hasil

pengujian batuan andesit yang dilakukan oleh perusahaan, diketahui bahwa densitas

andesit di wilayah tersebut adalah 2.307 ton/m³. Produksi aktual dari 1 (satu)

excavator Komatsu PC 400-8 adalah 35.000 ton perbulan. Kemampuan aktual dari 5

unit dump truck Hino FM 260 JD yang ada adalah sebesar 47.000 ton perbulan.

Karena ada perbedaan kemampuan antara excavator dan dump truck, maka

kemampuan aktual yang biasa dipakai adalah kemampuan yang lebih rendah yakni

kemampuan excavator (35.000 ton/bulan) dan ini masih di bawah dari target yang

telah di rencanakan perusahaan sebesar 50.000 ton/perbulan. Untuk mencapai target

yang direncanakan yaitu sebesar 50.000 ton/bulan di tahun 2012 maka jumlah alat

muat dan alat angkut yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Jumlah excavator yang di butuhkan sebanyak 2 unit dengan total kemampuan

produksi sebesar 70.000 ton/bulan.

2. Untuk jumlah dump truck fm 260 jd yang di butuhkan adalah 6 unit dengan

total kemampuan produksi sebesar 58.000 ton/bulan.

Jadi apa bila target yang ada tetap dipertahankan maka alat yang ada harus ditambah

dengan 1 unit excavator komatsu pc 400-8 sehingga alat muat menjadi 2 unit dan

dump truck hino fm 260 jd sebanyak 1 unit dan menjdi 6 unit alat angkut.
3.6 Kerangka Metodologi

Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian:

MULAI

Survey Lapangan StudiLiteratur

IdentifikasiMasalah

BatasanMasalah

RumusanMasalah

Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Data Sekunder Data Primer

Pengolahan Data

Analisa Data

Hasil Penelitian

SELESAI

Gambar 3.2 Kerangka Metodologi


BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisikan pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian rancangan

produksi andesit pada PT. Bukit Sari Investama, kemudian dilanjutkan dengan

pengolahan data.

4.1 Pengumpulan Data

Untuk melakukan pengolahan data, tentunya perlu terlebih dahulu dikumpulkan data-

data yang berhubungan dengan tujuan penelitian, data yang dikumpulkan tersebut

terdiri dari data primer dan data sekunder, berikut adalah data-data yang

dikumpulkan:

1. Data Sekunder

Adapun data primer yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:


1. Data rencana target produksi PT. Bukit Sari Investama

2. Data luas areal WIUP PT. Bukit Sari Investama

3. Laporan eksplorasi PT. Bukit Sari Investama

4. Peta Topografi PT Bukit Sari Investama

5. Peta Geologi PT. Bukit Sari Investama

6. Data harga alat muat dan alat angkut

7. Data spesifikasi alat muat dan alat angkut

2. Data Primer

1. Data wawancara dengan pihak PT. Bukit Sari Investama.


4.1.1 Rencana Jam Kerja PT. Bukit Sari Investama
PT. Bukit Sari Investama merencanakan satu shift kerja perharinya seperti pada tabel

4.1

Tabel 4.1
Jam Kerja Efektif Dalam 1 Shift Perhari
Waktu
Waktu Kerja
Kegiatan Pukul (WIB) Nonkerja
(menit)
(menit)

Masuk kerja 07,30


Perjalanan kefront
07,30 – 07,40 10
tambang
Persiapan operasional
07,40 – 8,00 20
penambangan
Operasional
8,00 – 12,00 240
penambangan
Istirahat 12,00 – 13,00 60
Operasional
13,00 – 16,00 240
penambangan
Selesai kerja 16,00

Jumlah Total Jam Kerja 480 90


(Sumber: Pengolahan Data)
4.2 Pengolahan Data
Pada pengolahan data, ada beberapa topik yang akan dibahas, diantaranya:

4.2.1 Perhitungan Ketersediaan alat


Pada perhitungan ketersedian alat dapat dilihat dalam uraian dibawah ini.
4.2.1.1 Availability Index atau Mechanical Avaibility (AI atau MA) Atau

Kesampaian Mekanik

Untuk mendapatkan nilai Availability Index atau Mechanical Avaibility terlebih

dahulu harus mengetahui jumlah jam kerja alat (W) = 480 (Menit), dan jumlah jam

untuk perbaikan (R) = 0 (Menit). Pada perhitungan Availability Index atau

Mechanical Avaibility adalah sebagai berikut:

.................................................................(2.1a)
MA = x 100%

MA=

= 100%

4.2.1.2 Use of avaibility (U.A) atau penggunaan ketersediaan

Untuk mendapatkan nilai Use of avaibility (U.A), terlebih dahulu kita harus

mengetahui nilai jam kerja alat (W) = 480 Menit dan nilai jam standby (S) = 60

Menit. Pada perhitungan Use of avaibility (U.A) atau penggunaan ketersediaan adalah

sebagai berikut:
U.A = {(W) / (W + S)} x 100%
................................................................................................................(2.2a)

U.A= (480) / (480+60) x 100%

= 88%

4.2.1.3 Effective Utilization (E.U) atau penggunaaan efektif (efesiensi kerja)

Untuk mendapatkan nilai Effective Utilization (E.U) atau efesiensi kerja alat terlebih

dahulu kita harus mengetahui nilai jam kerja alat (W) = 480 menit dan nilai total jam
kerja (T) = 540 Menit. Pada perhitungan Effective Utilization (E.U) atau penggunaaan

efektif adalah sebagai berikut:

E.U = {(W) / T} x 100% .................................................................(2.3a)

E.U = (480/540) x 100%

= 88%

4.2.1.4 Effective Optimum (Eopt), Efesiensi kerja alat yang dipakai untuk

produksi

Untuk mengetahui nilai Effective Optimum (Eopt), atau efesiensi kerja alat terlebih

dahulu kita harus mengetahui nilai jam kerja alat (W) = 480 menit dan nilai jam

standby alat (S) = 60 menit dan nilai jam perbaikan alat (R) = 0 menit. Pada

perhitungan Effective Optimum (Eopt), Efesiensi kerja alat yang dipakai untuk

produksi adalah sebagai berikut:

...............................................................................................................(2.4a)

Eopt =

= 100%

4.2.2 Perhitungan Produktifitas Alat Muat Dan Jumlah Alat Angkut Yang

Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dapat dilihat dalam uraian sebagai berikut.


4.2.2.1 Produktifitas Alat Muat Komatsu PC 300 Dan Jumlah Alat Angkut

Dump Truck Hino FM 260 JD Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat Komatsu PC 300

Diketahui:

Kapasitas bucket : 1,80 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket

Fill factor bucket : 0,63

Swell factor : 1,80

Density Andesit : 2,3

Target produksi batu andesit :2,857 ton/hari

EU : 83%

MA : 100%

Kapasitas Dump Truck :33,54 m³

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket × cycle time

= 12 bucket x 34,9 detik/bucket

= 418 detik

= 6,96 Menit
1. Produksi komatsu PC 300 perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat komatsu Pc 300 perjam terlebih

dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik dan

kapasitas bucket alat muat (1,80 m³) dari spesifikasi alat, dan nilai faktor bucket

(0,63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai effective

utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perjam

dapat dilihat seperti berikut:

= .................(2.1b)

= 1 x 0,88

= 102,785 LCM/jam : 1,80 (Faktor pengembangan)

= 57,102 BCM/Jam x 2,3 (density)

= 131,334 Ton/Jam

2. Produksi komatsu PC 300 perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia di perusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ..........................................................(2.2b)

= 102,785 LCM/jam x 8 jam/hari

= 822,28 LCM/hari : 1,80 (Faktor Pengembangan)


= 456,822 BCM/hari x 2,3 (density)

= 1,050 Ton/hari

3. Jumlah komatsu PC300 yang bekerja di lapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja di lapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui

berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,050

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:

= ...........................................................(2.3b)

= 2,72

= 3 Alat muat komatsu PC300

4. Jumlah komatsu PC300 yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada

penambangan andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang bekerja di lapangan yaitu 3 unit alat muat dan dibagi nilai

Mechanical Avaibility atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui

jumlah alat muat yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:
= Alat muat yang bekerja di lapangan : MA ..............................(2.4b)

= 3 Alat muat : 100%

=3

= 3 Alat Muat

5. Jumlah cadangan alat muat komatsu PC300

Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan di kurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja di lapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)

= (3-3) Alat Muat


=0
= 1 Alat muat komatsu PC300

B. Jumlah Dump Truck Hino FM 260 JD Yang Melayani Alat Muat Komatsu PC

300

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6310 mm = 6,310 m


Lebar bak DT : 2450 mm = 2,450 m

Tinggi bak DT : 2170 mm = 2,170 m

Total panjang DT : 8480 mm = 8,480 m

1. Waktu Yang dibutuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit menuju

stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 495,15 detik
= 8,25 menit
2. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Kembali Kosong

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk kembali menuju front tambang dengan

jarak angkut 1,2 Km adalah

= 317,93 detik

= 5,29 menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 12 bucket

= 418,8 detik

= 6,98 menit

2. Waktu menumpahkan muatan,

= 30,48 detik

= 0,50 menit
4. Waktu Variabel Dump Truck

1. Waktu Travel Bermuatan = 8,25 menit

2. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit

5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,26

6. Jumlah Trip Dump Truck

= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 3,69

= 4 Trip/Jam

7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,310 m x 2,450 m x 2,170 m
= 33,54 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Di lapangan Melayani Excavator

Komatsu PC 300

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)
=

= 7 truck

9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja di lapangan (2.2c) dan dibagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)

= 7 truck : 100%

= 7 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 7 dump truck ˗ 7 dump truck

=0

= 1 dump truck
11. Faktor Keserasian (Match Factor)

Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu

swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)

MF =

= 1,00

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.

4.2.2.2 Produktifitas Alat Muat Komatsu PC 300 Dan Jumlah Alat Angkut

Dump Truck Nissan CWA 260 Series Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat Komatsu PC 300

Diketahui:

Kapasitas bucket : 1,80 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket


Fill factor bucket : 0,63

Swell factor : 1,80

Density Andesit : 2,3

Target produksi batu andesit :2,857 ton/hari

EU : 83%

MA : 100%

Kapasitas Dump Truck :33.70 m³

Banyaknya bucket untuk mengisi DT =

= 11,79

= 12 bucket

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket × cycle time

= 12 bucket x 34,9 detik/bucket

= 418 detik

= 6,98 Menit

1. Produksi komatsu PC 300 perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat komatsu Pc 300 perjam terlebih

dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik dan

kapasitas bucket alat muat (1.80 m³) dari spesifikasi alat, dan nilai faktor bucket
(0.63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai effective

utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perjam

dapat dilihat seperti berikut:

= .................(2.1b)

= 1 x 0,88

= 102,785 LCM/jam : 1,80 (Faktor pengembangan)

= 57,102 BCM/Jam x 2,3 (density)

= 131,334 Ton/Jam

6. Produksi komatsu PC 300 perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia di perusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ..........................................................(2.2b)

= 102,785 LCM/jam x 8 jam/hari

= 822,28 LCM/hari : 1,80 (Faktor Pengembangan)

= 456,822 BCM/hari x 2,3 (density)

= 1,050 Ton/hari
7. Jumlah komatsu PC300 yang bekerja di lapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja di lapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui

berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,050

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:

= ...........................................................(2.3b)

= 2,72

= 3 Alat muat komatsu PC300

8. Jumlah komatsu PC300 yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada

penambangan andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang bekerja di lapangan yaitu 3 unit alat muat dan dibagi nilai

Mechanical Avaibility atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui

jumlah alat muat yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang bekerja di lapangan : MA ..............................(2.4b)

= 3 Alat muat : 100%


=3

= 3 Alat Muat

9. Jumlah cadangan alat muat komatsu PC300

Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan di kurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja di lapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)

= (3-3) Alat Muat


=0
= 1 Alat muat komatsu PC300

B. Jumlah Dump Truck Nissan CWA 260 Series Yang Melayani Alat Muat

Komatsu PC 300

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6280 mm = 6,280 m

Lebar bak DT : 2475 mm = 2,475 m

Tinggi bak DT : 2170 mm = 2,170 m


1. Waktu Yang dibutuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit

menuju stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 495,15 detik

= 8,25 menit

2. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Kembali Kosong

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk kembali menuju front tambang dengan

jarak angkut 1,2 Km adalah

= 317 detik

= 5,29 menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 12 bucket

= 418,8 detik

= 6,98 menit

2. Waktu menumpahkan muatan

= 30,48 detik

= 0,50 menit

4. Waktu Variabel Dump Truck

A. Waktu Travel Bermuatan = 8,29 menit

B. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit


5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,26 menit

6. Jumlah Trip Dump Truck

= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 30,69

= 4 Trip/Jam

7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,280 m x 2,475 m x 2,170 m
= 33,70 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Di lapangan Melayani Excavator

Komatsu PC 300

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)

= 7 truck
9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja di lapangan (2.2c) dan dibagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)

= 7 truck : 100%

= 7 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 7 dump truck ˗ 7 dump truck

=0

= 1 dump truck

11. Faktor Keserasian (Match Factor)


Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu

swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)

MF =

= 1,00

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.

4.2.2.3 Produktifitas Alat Muat Komatsu PC 300 Dan Jumlah Alat Angkut

Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat Komatsu PC 300

Diketahui:

Kapasitas bucket : 1,80 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket

Fill factor bucket : 0,63


Swell factor : 1,80

Density Andesit : 2,3

Target produksi batu andesit :2,857 ton perhari

EU : 83%

MA : 100%

Kapasitas Dump Truck :36,10 m³

Banyaknya bucket untuk mengisi DT =

= 12,63

= 13 bucket

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket × cycle time

= 13 bucket x 34,9 detik/bucket

= 453,7 detik

= 7,56 Menit

1. Produksi komatsu PC 300 perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat komatsu Pc 300 perjam terlebih

dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik dan

kapasitas bucket alat muat (1.80 m³) dari spesifikasi alat, dan nilai faktor bucket

(0.63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai effective
utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perjam

dapat dilihat seperti berikut:

= .................(2.1b)

= 1 x 0,88

= 102,785 LCM/jam : 1,80 (Faktor pengembangan)

= 57,102 BCM/Jam x 2,3 (density)

= 131,334 Ton/Jam

2. Produksi komatsu PC 300 perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia di perusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ..........................................................(2.2b)

= 102,785 LCM/jam x 8 jam/hari

= 822,28 LCM/hari : 1,80 (Faktor Pengembangan)

= 456,822 BCM/hari x 2,3 (density)

= 1,050 Ton/hari

3. Jumlah komatsu PC300 yang bekerja di lapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja di lapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui
berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,050

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:

= ...........................................................(2.3b)

= 2,72

= 3 Alat muat komatsu PC300

4. Jumlah komatsu PC300 yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada

penambangan andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang bekerja di lapangan yaitu 3 unit alat muat dan dibagi nilai

Mechanical Avaibility atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui

jumlah alat muat yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang bekerja di lapangan : MA ..............................(2.4b)

= 3 Alat muat : 100%

=3

= 3 Alat Muat

5. Jumlah cadangan alat muat komatsu PC300


Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan di kurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja di lapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)

= (3-3) Alat Muat


=0
= 1 Alat muat komatsu PC300

B. Jumlah Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Yang Melayani Alat Muat Komatsu

PC 300

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6295 mm = 6,295 m

Lebar bak DT : 2400 mm = 2,400 m

Tinggi bak DT : 2390 mm = 2,390 m

1. Waktu Yang di butuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit menuju

stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah


= 495,15 detik

= 8,25 Menit

2. Waktu Yang Di butuhkan Untuk Travel Kembali Kosong

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk menuju front tambang dengan jarak

angkut 1,2 Km adalah

= 317,93 detik

= 5,29 Menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 13 bucket

= 453,7 detik

= 7,56 menit

2. Waktu menumpahkan muatan

= 30,48 detik

= 0,50 menit

4. Waktu Variabel Dump Truck

A. Waktu Travel Bermuatan = 8,25 menit

B. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit

5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,26 menit

6. Jumlah Trip Dump Truck


= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 3,69

= 4 Trip/Jam

7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,295 m x 2,400 m x 2,390 m
= 36,10 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Dilapangan Melayani Excavator Komatsu

PC 300

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)

= 6,45

= 7 truck

9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan


Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja dilapangan (2.2c) dan dibagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)

= 7 truck : 100%

= 7 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 7 dump truck ˗ 7 dump truck

=0

= 1 dump truck

11. Faktor Keserasian (Match Factor)

Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu
swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)

MF =

= 1,08

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.

4.2.2.4 Produktifitas Alat Muat Hitachi ZX350LC-5B Dan Jumlah Alat Angkut

Dump Truck Hino FM 260 JD Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat HITACHI ZX 350LC-5B

Diketahui:

Kapasitas bucket : 2,80 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket

Fill factor bucket : 0,63

Swell factor : 1,80

Density : 2,3

Target produksi batu andesit : 2,857 ton/hari

EU : 83%
MA : 100%

Kapasitas Dump Truck : 33,54 m³

Banyaknya bucket untuk mengisi DT =

= x 0,63

= 7,54

= 8 bucket

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket x cycle time

= 8 bucket x 34,9 detik/bucket

= 279,2 detik

= 4,65 Menit

1. Produksi HITACHI ZX350LC-5B perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat Hitachi ZX350LC-5B perjam

terlebih dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik

dan kapasitas bucket alat muat (2,80 m³) dari sesifikasi alat, dan nilai faktor

bucket (0,63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai

effective utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat

perjam dapat dilihat seperti berikut:

= ..................(2.1b)

= 1 x 0,88
= 159,888 LCM/jam : 1,80

= 88,826 BCM/Jam x 2,3

= 204,299 Ton/Jam

2. Produksi HITACHI ZX350LC-5B perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia di perusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ............................................................(2.2b)

= 159,888 LCM/jam x 8 jam/hari

= 1,279 LCM/hari : 1,80

= 710,613 BCM/Hari x 2,3

= 1,634 Ton/hari

3. Jumlah HITACHI ZX350LC-5B yang bekerja di lapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja di lapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui

berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,634

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:


= ......................................................(2.3b)

= 1,74

= 2 HITACHI ZX350LC-5B

4. Jumlah HITACHI ZX 350 LC-5B yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada penambanga

andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah alat muat yang

bekerja di lapangan yaitu 2 unit alat muat dan dibagi nilai Mechanical Avaibility

atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui jumlah alat muat yang

harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang bekerja dilapangan : MA ...........................(2.4b)

= 2 Alat muat : 100%

=2
= 2 Alat MuatHITACHI ZX350LC-5B

5. Jumlah cadangan alat muat HITACHI ZX350LC-5B

Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan dikurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja dilapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:


= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)

= (2-2) Alat Muat

=0

= 1 Alat muat HITACHI ZX350LC-5B

B. Jumlah Dump Truck Hino FM 260 JD Yang Melayani Alat Muat Hitachi

ZX350LC-5B

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6310 mm = 6,310 m

Lebar bak DT : 2450 mm = 2,450 m

Tinggi bak DT : 2170 mm = 2,170 m

Total panjang DT : 8480 mm = 8,480 m

1. Waktu Yang dibutuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit

menuju stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 495,15 detik

= 8,25 Menit

2. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Kembali Kosong


Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk menuju front tambang dengan jarak

angkut 1,2 Km adalah

= 317,93 detik

= 5,29 Menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 8 bucket

= 279.2 detik

= 4,65 menit

2. Waktu menumpahkan muatan

= 30,48 detik

= 0,50 menit

4. Waktu Variabel Dump Truck

A. Waktu Travel Bermuatan = 8,25 menit

B. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit

5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,26 menit

6. Jumlah Trip Dump Truck

= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 3,69
= 4 Trip/Jam

7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,310 m x 2,450 m x 2,170 m
= 33,54 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Dilapangan Melayani Excavator Komatsu

PC 300

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)

= 6,99

= 7 truck

9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja di lapangan (2.2c) dan dibagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:


= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)

= 7 truck : 100%

=7

= 7 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 7 dump truck ˗ 7 dump truck

=0

= 1 dump truck

11. Faktor Keserasian (Match Factor)

Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu

swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)
MF =

= 1,00

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.

4.2.2.5 Produktifitas Alat Muat Hitachi ZX350LC-5B Dan Jumlah Alat Angkut

Dump Truck Nissan CWB 260 Series Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat HITACHI ZX 350LC-5B

Diketahui:

Kapasitas bucket : 2,80 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket

Fill factor bucket : 0,63

Swell factor : 1,80

Density : 2,3

Target produksi batu andesit : 2,857 ton perhari

EU : 83%

MA : 100%

Kapasitas Dump Truck : 33,70 m³


Banyaknya bucket untuk mengisi DT =

= x 0,63

= 7,58

= 8 bucket

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket x cycle time

= 8 bucket x 34,9 detik/bucket

= 279,2 detik

= 4,65 Menit

1. Produksi HITACHI ZX350LC-5B perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat Hitachi ZX350LC-5B perjam

terlebih dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik

dan kapasitas bucket alat muat (2,80 m³) dari sesifikasi alat, dan nilai faktor

bucket (0,63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai

effective utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat

perjam dapat dilihat seperti berikut:

= ..................(2.1b)

= 1 x 0,88

= 159,888 LCM/jam : 1,80

= 88,826 BCM/Jam x 2,3


= 204,299 Ton/Jam

2. Produksi HITACHI ZX350LC-5B perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia di perusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ............................................................(2.2b)

= 159,888 LCM/jam x 8 jam/hari

= 1,279 LCM/hari : 1,80

= 710,613 BCM/Hari x 2,3

= 1,634 Ton/hari

3. Jumlah HITACHI ZX350LC-5B yang bekerja di lapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja di lapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui

berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,634

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:

= ......................................................(2.3b)
=

= 1,74

= 2 HITACHI ZX350LC-5B

4. Jumlah HITACHI ZX 350 LC-5B yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada penambanga

andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah alat muat yang

bekerja di lapangan yaitu 2 unit alat muat dan dibagi nilai Mechanical Avaibility

atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui jumlah alat muat yang

harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang bekerja dilapangan : MA ...........................(2.4b)

= 2 Alat muat : 100%

=2
= 2 Alat MuatHITACHI ZX350LC-5B

5. Jumlah cadangan alat muat HITACHI ZX350LC-5B

Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan dikurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja dilapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)

= (2-2) Alat Muat


=0

= 1 Alat muat HITACHI ZX350LC-5B

B. Jumlah Dump Truck Nissan CWA 260 Series Yang Melayani Alat Muat

Hitachi ZX350LC-5B

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6280 mm = 6,280 m

Lebar bak DT : 2475 mm = 2,475 m

Tinggi bak DT : 2170 mm = 2,170 m

1. Waktu Yang di butuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit

menuju stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 495,15 detik

= 8,25 menit

2. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Kembali Kosong

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk menuju front tambang dengan jarak

angkut 1,2 Km adalah


= 317,93 detik

= 5,29 Menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 8 bucket

= 279,2 detik

= 4,65 menit

2. Waktu menumpahkan muatan

= 30,48 detik

= 0,50 menit

4. Waktu Variabel Dump Truck

A. Waktu Travel Bermuatan = 8,25 menit

B. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit

5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,26 menit

6. Jumlah Trip Dump Truck

= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 3,69

= 4 Trip/Jam
7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,280 m x 2,475 m x 2,170 m
= 33,70 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Dilapangan Melayani Excavator Hitachi

ZX350LC-5B

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)

= 6,99

= 7 truck

9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja di lapangan (2.2c) dan di bagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)


= 7 truck : 100%

=7

= 7 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 7 dump truck ˗ 7 dump truck

=0

= 1 dump truck

11. Faktor Keserasian (Match Factor)

Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu

swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)
MF =

= 1,00

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.

4.2.2.6 Produktifitas Alat Muat Hitachi ZX350LC-5B Dan Jumlah Alat Angkut

Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat HITACHI ZX 350LC-5B

Diketahui:

Kapasitas bucket : 2,80 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket

Fill factor bucket : 0,63

Swell factor : 1,80

Density : 2,3

Target produksi batu andesit : 2,857 ton perhari

EU : 83%

MA : 100%

Kapasitas Dump Truck : 36,10 m³


Banyaknya bucket untuk mengisi DT =

= x 0,63

= 7,58

= 8,12

= 9 bucket

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket x cycle time

= 9 bucket x 34,9 detik/bucket

= 314,1 detik

= 5,23 Menit

1. Produksi HITACHI ZX350LC-5B perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat Hitachi ZX350LC-5B perjam

terlebih dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik

dan kapasitas bucket alat muat (2,80 m³) dari sesifikasi alat, dan nilai faktor

bucket (0,63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai

effective utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat

perjam dapat dilihat seperti berikut:

= ..................(2.1b)

= 1 x 0,88

= 159,888 LCM/jam : 1,80


= 88,826 BCM/Jam x 2,3

= 204,299 Ton/Jam

2. Produksi HITACHI ZX350LC-5B perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia di perusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ............................................................(2.2b)

= 159,888 LCM/jam x 8 jam/hari

= 1,279 LCM/hari : 1,80

= 710,613 BCM/Hari x 2,3

= 1,634 Ton/hari

3. Jumlah HITACHI ZX350LC-5B yang bekerja di lapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja di lapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui

berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,634

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:


= ......................................................(2.3b)

= 1,74

= 2 HITACHI ZX350LC-5B

4. Jumlah HITACHI ZX 350 LC-5B yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada penambanga

andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah alat muat yang

bekerja di lapangan yaitu 2 unit alat muat dan dibagi nilai Mechanical Avaibility

atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui jumlah alat muat yang

harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang bekerja dilapangan : MA ...........................(2.4b)

= 2 Alat muat : 100%

=2
= 2 Alat MuatHITACHI ZX350LC-5B

5. Jumlah cadangan alat muat HITACHI ZX350LC-5B

Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan dikurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja dilapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:


= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)

= (2-2) Alat Muat

=0

= 1 Alat muat HITACHI ZX350LC-5B

B. Jumlah Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Yang Melayani Alat Muat Hitachi

ZX350LC-5B

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6295 mm = 6,295 m

Lebar bak DT : 2400 mm = 2,400 m

Tinggi bak DT : 2390 mm = 2,390 m

1. Waktu Yang di butuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit menuju

stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 495,15 detik

= 8,25 Menit

2. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Kembali Kosong


Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk menuju front tambang dengan jarak

angkut 1,2 Km adalah

= 317 detik

= 5,29 Menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 9 bucket

= 314,1 detik

= 5,23 menit

2. Waktu menumpahkan muatan

= 30,48 detik

= 0,50 menit

4. Waktu Variabel Dump Truck

A. Waktu Travel Bermuatan = 8,25 menit

B. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit

5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,26 menit

6. Jumlah Trip Dump Truck

= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 3,69
= 4 Trip/Jam

7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,295 m x 2,400 m x 2,390 m
= 36,10 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Di lapangan Melayani Excavator Hitachi

ZX350LC-5B

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)

= 6,21

= 7 truck

9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja di lapangan (2.2c) dan di bagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:


= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)

= 7 truck : 100%

= 7 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 7 dump truck ˗ 7 dump truck

=0

= 1 dump truck

11. Faktor Keserasian (Match Factor)

Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu

swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)
MF =

= 1,12

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.

4.2.2.7 Produktifitas Alat Muat Kobelco SK330 Dan Jumlah Alat Angkut Dump

Truck Hino FM 260 JD Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat Kobelco SK330

Diketahui:

Kapasitas bucket : 2,00 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket

Fill factor bucket : 0,63

Swell factor : 1,80

Density : 2,3

Target produksi batu andesit : 2,857 ton perhari

EU : 88%

MA : 100%

Kapasitas Dump Truck : 33,54 m³


Banyaknya bucket untuk mengisi DT =

= x0,63

= 10,56

= 11 bucket

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket x cycle time

= 11 bucket x 34,9 detik/bucket

= 383,9 detik

= 6,39 Menit

1. Produksi Kobelco SK 330 perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat Kobelco SK 330 perjam terlebih

dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik dan

kapasitas bucket alat muat (2,00) dari sesifikasi alat, dan nilai faktor bucket

(0,63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai effective

utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perjam

dapat dilihat seperti berikut:

....................(2.1b)

= 1 x 0,88

= 114,206 LCM/jam: 1,80


= 63,448 BCM/Jam x 2,3

= 145,930 Ton/jam

2. Produksi komatsu Kobelco SK330 perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia diperusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ...........................................................(2.2b)

= 114,206 LCM/jam x 8 jam/hari

= 913,648 LCM/hari : 1,80

= 507,582 BCM/Hari x 2,3

= 1,167 Ton/hari

3. Jumlah kobelco SK330 yang bekerja dilapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja dilapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui

berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,167

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:


= ...........................................................(2.3b)

= 2,44

= 3 Alat muat kobelko SK330

4. Jumlah kobelco SK330 yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada penambanga

andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah alat muat yang

bekerja di lapangan yaitu 3 unit alat muat dan dibagi nilai Mechanical Avaibility

atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui jumlah alat muat yang

harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang bekerja dilapangan : MA .............................(2.4b)

= 3 Alat muat : 100%

=3

= 3 Alat MuatKobelko SK330

5. Jumlah cadangan alat muat kobelco SK330

Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan dikurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja dilapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)
= (3-3) Alat Muat

=0

= 1 Alat muat kobelco SK330

B. Jumlah Dump Truck Hino FM 260 JD Yang Melayani Alat Muat Kobelco

SK330

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6310 mm = 6,310 m

Lebar bak DT : 2450 mm = 2,450 m

Tinggi bak DT : 2170 mm = 2,170 m

Total panjang DT : 8480 mm = 8,480 m

1. Waktu Yang dibutuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit

menuju stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 495,15 detik

= 8,25 Menit

2. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Kembali Kosong


Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit

menuju stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 317,93 detik

= 5,29 Menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 11 bucket

= 383,9 detik

= 6,39 menit

2. Waktu menumpahkan muatan

= 30,48 detik

= 0,50 menit

4. Waktu Variabel Dump Truck

A. Waktu Travel Bermuatan = 8,25 menit

B. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit

5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,26 menit

6. Jumlah Trip Dump Truck

= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 3,69
= 4 Trip/Jam

7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,310 m x 2,450 m x 2,170 m
= 33,54 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Di lapangan Melayani Excavator Kobelco

SK330

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)

= 7,63

= 8 truck

9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja di lapangan (2.2c) dan di bagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:


= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)

= 8 truck : 100%

=8

= 8 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 8 dump truck ˗ 8 dump truck

=0

= 1 dump truck

11. Faktor Keserasian (Match Factor)

Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu

swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)
MF =

= 1.04

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.

4.2.2.8 Produktifitas Alat Muat Kobelco SK330 Dan Jumlah Alat Angkut Dump

Truck Nissan CWB 260 Series Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat Kobelco SK330

Diketahui:

Kapasitas bucket : 2,00 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket

Fill factor bucket : 0,63

Swell factor : 1,80

Density : 2,3

Target produksi batu andesit : 2,857 ton perhari

EU : 88%

MA : 88%

Kapasitas Dump Truck : 33,70 m³


Banyaknya bucket untuk mengisi DT =

= x0,63

= 10,61

= 11 bucket

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket x cycle time

= 11 bucket x 34,9 detik/bucket

= 383,9 detik

= 6,39 Menit

1. Produksi Kobelco SK 330 perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat Kobelco SK 330 perjam terlebih

dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik dan

kapasitas bucket alat muat (2,00) dari sesifikasi alat, dan nilai faktor bucket

(0,63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai effective

utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perjam

dapat dilihat seperti berikut:

....................(2.1b)

= 1 x 0,88

= 114,206 LCM/jam: 1,80


= 63,448 BCM/Jam x 2,3

= 145,930 Ton/jam

2. Produksi komatsu Kobelco SK330 perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia diperusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ...........................................................(2.2b)

= 114,206 LCM/jam x 8 jam/hari

= 913,648 LCM/hari : 1,80

= 507,582 BCM/Hari x 2,3

= 1,167 Ton/hari

3. Jumlah kobelco SK330 yang bekerja dilapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja dilapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui

berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,167

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:


= ...........................................................(2.3b)

= 2,44

= 3 Alat muat kobelko SK330

4. Jumlah kobelco SK330 yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada penambanga

andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah alat muat yang

bekerja di lapangan yaitu 3 unit alat muat dan dibagi nilai Mechanical Avaibility

atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui jumlah alat muat yang

harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang bekerja dilapangan : MA .............................(2.4b)

= 3 Alat muat : 100%

=3

= 3 Alat MuatKobelko SK330

5. Jumlah cadangan alat muat kobelco SK330

Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan dikurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja dilapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)
= (3-3) Alat Muat

=0

= 1 Alat muat kobelco SK330

B. Jumlah Dump Truck Nissan CWA 260 Series Yang Melayani Alat Muat

Kobelco SK330

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6280 mm = 6,280 m

Lebar bak DT : 2475 mm = 2,475 m

Tinggi bak DT : 2170 mm = 2,170 m

1. Waktu Yang di butuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit

menuju stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 495,15 detik
= 8,25 Menit
2. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Kembali Kosong
Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit

menuju stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 317,93 detik

= 5,29 menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 11 bucket

= 383,9 detik

= 6,39 menit

2. Waktu menumpahkan muatan

= 30,48 detik

= 0,50 menit

4. Waktu Variabel Dump Truck

A. Waktu Travel Bermuatan = 8,25 menit

B. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit

5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,26 menit

6. Jumlah Trip Dump Truck

= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 3,69
= 4 Trip/Jam

7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,280 m x 2,475 m x 2,170 m
= 33,70 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Dilapangan Melayani Excavator Hitachi

ZX350LC-5B

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)

= 7,63

= 8 truck

9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja di lapangan (2.2c) dan dibagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:


= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)

= 8 truck : 100%

=8

= 8 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 8 dump truck ˗ 8 dump truck

=0

= 1 dump truck

11. Faktor Keserasian (Match Factor)

Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu

swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)
MF =

= 1,04

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.

4.2.2.9 Produktifitas Alat Muat Kobelco SK330 Dan Jumlah Alat Angkut Dump

Truck Isuzu Giga 285 PS Yang Melayani Alat Muat

Pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat angkut yang melayani alat

muat dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai

berikut:

A. Produksi Alat Muat Kobelco SK330

Diketahui:

Kapasitas bucket : 2,00 m³

Cycle time Excavator : 34,9 detik/bucket

Fill factor bucket : 0,63

Swell factor : 1,80

Density : 2,3

Target produksi batu andesit : 2,857 ton/hari

EU : 88%

MA : 100%

Kapasitas Dump Truck : 36,10 m³


Banyaknya bucket untuk mengisi DT =

= x0,63

= 11,37

= 12 bucket

Waktu untuk mengisi 1 Dump Truck = banyak bucket x cycle time

= 12 bucket x 34,9 detik/bucket

= 418,8 detik

= 6,98 Menit

1. Produksi Kobelco SK 330 perjam

Untuk mendapatkan nilai produksi alat muat Kobelco SK 330 perjam terlebih

dahulu mencari nilai waktu edar alat muat satu swing (CT) = 34,9 detik dan

kapasitas bucket alat muat (2,00) dari sesifikasi alat, dan nilai faktor bucket

(0,63), serta mencari nilai mechanical avaibility (M.A) (2.1a) dan nilai effective

utilization (E.U) (2.3a). Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perjam

dapat dilihat seperti berikut:

....................(2.1b)

= 1 x 0,88

= 114,206 LCM/jam: 1,80


= 63,448 BCM/Jam x 2,3

= 145,930 Ton/jam

2. Produksi komatsu Kobelco SK330 perhari

Untuk mendapatkan jumlah produksi alat muat perhari maka harus mengetahui

berapa jumlah produksi alat muat tersebut perjamnya dan dapat dikalikan dengan

jumlah jam kerja perhari yang tersedia diperusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan nilai produksi alat muat perharinya dapat dilihat sebagai berikut:

= Produksi/jam x 8 jam/hari ...........................................................(2.2b)

= 114,206 LCM/jam x 8 jam/hari

= 913,648 LCM/hari : 1,80

= 507,582 BCM/Hari x 2,3

= 1,167 Ton/hari

3. Jumlah kobelco SK330 yang bekerja dilapangan

Untuk mengetahui jumlah alat muat yang bekerja dilapangan pada operasi

produksi andesit PT. Bukit Sari Investama, terlebih dahulu harus mengetahui

berapa jumlah target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama perharinya pada

penelitian ini target produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebesar

2,857 Ton/hari dan jumlah produksi alat muat perhari adalah sebesar 1,167

Ton/hari. Untuk mengetahui berapa jumlah alat muat yang bekerja di lapangan

dapat dilihat sebagai berikut:


= ...........................................................(2.3b)

= 2,44

= 3 Alat muat kobelko SK330

4. Jumlah kobelco SK330 yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat alat muat yang harus disediakan pada penambanga

andesit PT. Bukit Sari Invetama terlebih dahulu mencari jumlah alat muat yang

bekerja di lapangan yaitu 3 unit alat muat dan dibagi nilai Mechanical Avaibility

atau kesampaian mekanik yaitu 100%, Untuk mengetahui jumlah alat muat yang

harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang bekerja dilapangan : MA .............................(2.4b)

= 3 Alat muat : 100%

=3
= 3 Alat MuatKobelko SK330
5. Jumlah cadangan alat muat kobelco SK330

Untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan terlebih dahulu mencari jumlah

alat muat yang hrus disediakan dan dikurangi dengan jumlah alat muat yang

harus bekerja dilapangan, untuk mengetahui jumlah alat muat cadangan dapat

dilihat sebagai berikut:

= Alat muat yang harus disediakan ˗ Alat muat yang harus bekerja ...(2.5b)

= (3-3) Alat Muat


=0

= 1 Alat muat kobelco SK330

B. Jumlah Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Yang Melayani Alat Muat Kobelco

SK330

Pada perhitungan jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani excavator

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

Diketahui:

Jarak angkut batu andesit : 1,2 Km

Ukuran bak dump truck

Panjang bak DT : 6295 mm = 6,295 m

Lebar bak DT : 2400 mm = 2,400 m

Tinggi bak DT : 2390 mm = 2,390 m

1. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Bermuatan

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk membawa bahan galian andesit menuju

stone crusher dengan jarak angkut 1,2 Km adalah

= 495,15 detik

= 8,25 Menit

2. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Travel Kembali Kosong

Waktu yang dibutuhkan alat angkut untuk menuju front tambang dengan jarak

angkut 1,2 Km adalah


= 317,93 detik

= 5,29 Menit

3. Waktu Tetap Dump Truk

1. Waktu Pengisian DT

= 34,9 detik/bucket x 12 bucket

= 418,8 detik

= 6,98 menit

2. Waktu menumpahkan muatan

= 30,48 detik

= 0,50 menit

4. Waktu Variabel Dump Truck

A. Waktu Travel Bermuatan = 8,25 menit

B. Waktu Kembali Kosong = 5,29 menit

5. Cycle Time Dump Truck

= 976,11 detik

= 16,11 menit

6. Jumlah Trip Dump Truck

= 60 menit : Cycle time Dump Truck

= 60 menit : 16,26 menit

= 3,69

= 4 Trip/Jam
7. Kapasitas Dump Truck

= PxLxT
= 6,295 m x 2,400 m x 2,390 m
= 36.10 m³
8. Jumlah Dump Truck Yang Bekerja Di lapangan Melayani Excavator Kobelco

SK330

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang melayani alat muat saat bekerja

terlebih dahulu harus mengetahui jumlah alat muat (nL) dan waktu edar alat

angkut (CtT) dibagi dengan waktu edar alat muat (CtL), Untuk menghitung

jumlah alat angkut yang melayani alat muat dapat dilihat sebagai berikut:

= .......................................................................(2.2c)

= 6,98

= 7 truck

9. Jumlah Dump Truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut yang harus disediakan terlebih dahulu

dapat mengetahui jumlah alat angkut yang bekerja di lapangan (2.2c) dan dibagi

dengan nilai mechanical avaibility (2.1a), untuk mengetahui jumlah alat angkut

yang harus disediakan dapat dilihat sebagai berikut:

= Jumlah dump truck yang bekerja : MA ......................................(2.3c)


= 7 truck : 100%

=7

= 7 truck

10. Jumlah cadangan dump truck yang harus disediakan

Untuk mengetahui jumlah alat angkut cadangan dump truck terlebih dahulu harus

mengetahui jumlah alat angkut yang hatus disediakan (2.3c) dan jumlah alat

angkut yang bekerja dilapangan (2.2c), untuk mengetahui jumlah cadangan dump

truck pada penambangan andesit PT. Bukit Sari Investama dapat dilihat sebagai

berikut:

= Dump Truck yang harus disediakan ˗ Dump Truck yang bekerja ...(2.4c)

= 7 dump truck ˗ 7 dump truck

=0

= 1 dump truck

11. Faktor Keserasian (Match Factor)

Pada perhitungan faktor keserasian (match factor) produktifitas alat angkut dan

alat muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama terlebih dahulu menghitung jumlah dump truck (NT), waktu edar satu

swing, Jumlah alat muat (nL), waktu edar dump truck (Ct), untuk mengetahui

match faktor kedua alat tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

...........................................................(2.1d)
MF =

= 1.00

MF = 1, maka kedua alat tersebut sudah serasi (Synchron), artinya kedua alat

tersebut akan sama sibuk bekerja dan tidak ada yang menunggu.
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Hasil Pengolahan Data

Hasil pengolahan data yang telah didapat pada rancangan operasi produksi andesit

PT. Bukit Sari Investama yang terdiri dari jumlah alat muat dan alat angkut yang

dibutuhkan pada operasi andesit PT. Bukit Sari Investama, menghitung ketersedian

alat, produktifitas alat muat dan alat angkut serta menghitung biaya yang dikeluarkan

dalam pembelian alat muat dan alat angkut berdasarkan keekonomisan harga alat dan

berdasarkan tingkat keserasian, maka dilakukan analisis hasil pengolahan data

sebagai berikut:

5.1.1 Analisis Perhitungan Ketersedian Alat

Dari hasil pengolahan data pada perhitungan ketersedian alat muat dan alat angkut

yang akan digunakan pada operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama dapat

dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini:

Tabel 5.1

Efesiensi Kerja Alat Atau Ketersedian Alat

MA % UA% EU% Eopt

100% 88% 88% 100%

(Sumber: Pengolahan Data)


5.1.2 Analisis Perhitungan Produktifitas Alat Muat

Dari hasil pengolahan data pada perhitungan produktifitas alat muat dan jumlah alat

muat yang dibutuhkan dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama dapat

dilihat pada tabel 5.2 di halaman 119.

Tabel 5.2

Produktivitas Alat Muat Excavator

Jumlah
Jumlah
Produksi Jumlah
Alat Muat Harga Alat Muat
NO Nama Alat Muat Perunit Cadangan Perunit
Beroperasi
Alat Muat Alat Muat
/hari
Rp.
1 Komatsu PC 300 1,050 Ton 3 Unit 1
2,300,000,000.,

Rp.
2 1,634 Ton 2 Unit 1
Hitachi ZX350LC-5B 2,157,000,000.,

Rp.
3 1,167Ton 3 Unit 1
Kobelco SK330 2,246,000,000.,

(Sumber: Pengolahan Data)

5.1.3 Analisis Jumlah Alat Angkut Yang Melayani Excavator Komatsu Pc 300

Dari hasil pengolahan data, jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani

excavator Komatsu PC300 dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama

adalah sebagai berikut:

1. Exacavator Komatsu PC 300 Dan Alat Angkut Dump Ttuck Hino FM 260

Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat komatsu PC 300 dengan alat angkut

Hino FM 260 JD dapat dilihat pada tabel 5.3 dihalaman 120.


Tabel 5.3
Jumlah Dump Truck Hino FM 260 JD Dan Alat Muat Excavator Komatsu PC
300
No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya
Harga Alat Perunit
Dan Alat Angkut Alat Pembelian Alat
Excavator
1 Rp 2,300,000,000 4 Rp 9,200,000,000
Komatsu PC 300
2 Hino FM 260 JD Rp 815,000,000 8 Rp 6,520,000,000

Jumlah Rp15,720,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)

2. Exacavator Komatsu PC 300 Dan Alat Angkut Dump Ttuck Isuzu Giga 285

PS

Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat komatsu PC 300 dengan alat angkut

Isuzu Giga 285 PS dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini.

Tabel 5.4
Jumlah Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Dan Alat Muat Excavator
Komatsu PC 300
No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya
Harga Alat Perunit
Dan AlatA ngkut Alat Pembelian Alat
Excavator
1 Rp 2,300,000,000 4 Rp 9,200,000,000
Komatsu PC 300
Isuzu Giga 285
2 Rp 844,000,000 8 Rp 6,752,000,000
PS
Jumlah Rp 15,925,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)

3. Exacavator Komatsu PC 300 Dan Alat Angkut Dump Ttuck CWA 260 Series
Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat komatsu PC 300 dengan alat angkut

CWA 260 Series dapat dilihat pada tabel 5.5 dihalaman 121.

Tabel 5.5
Jumlah Dump Truck CWA 260 Series Dan Alat Muat Excavator Komatsu
PC 300
No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya
Harga Alat Perunit
Dan Alat Angkut Alat Pembelian Alat
Excavator
1 Rp 2,300,000,000 4 Rp 9,200,000,000
Komatsu PC 300
2 CWA 260 Series Rp 850,000,000 8 Rp 6,800,000,000

Jumlah Rp 16,000,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)

5.1.4 Analisis JumlahAlat Angkut Yang Melayani Excavator Hitachi ZX350LC

Dari hasil pengolahan data, jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani

excavator Hitachi ZX350LC-5B dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari

Investama adalah sebagai berikut:

1. Exacavator Hitachi ZX350LC Dan Alat Angkut Dump Ttuck Hino FM 260

JD

Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat Hitachi ZX350LC-5B dengan alat

angkut Hino FM 260 JD dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini.
Tabel 5.6
Jumlah Alat Angkut Dump Truck Hino FM 260 JD Dan Alat Muat Excavator
Hitachi ZX350LC
No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya
Harga Alat Perunit
Dan Alat Angkut Alat Pembelian Alat
Excavator Hitachi
1 Rp 2,157,000,000 3 Rp 6,471,000,000
ZX350LC-5B
2 Hino FM 260 JD Rp 815,000,000 8 Rp 6,520,000,000

Jumlah Rp 12,991,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)


2. Exacavator Hitachi ZX350LC Dan Alat Angkut Dump Ttuck Isuzu Giga 285

PS

Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat Hitachi ZX350LC-5B dengan alat

angkut Isuzu Giga 285 PS dapat dilihat pada tabel 5.7 dibawah ini.

Tabel 5.7
Jumlah Alat Angkut Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Dan Alat Muat
Excavator Hitachi ZX350LC
No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya
Harga Alat Perunit
Dan Alat Angkut Alat Pembelian Alat
Excavator Hitachi
1 Rp2,157,000,000 3 Rp 6,471,000,000
ZX350LC-5B
Isuzu Giga 285
2 Rp 844,000,000 8 Rp 6,752,000,000
PS
Jumlah Rp13,223,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)


3. Exacavator Hitachi ZX350LC Dan Alat Angkut Dump Ttuck CWA 260

Series

Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat Hitachi ZX350LC-5B dengan alat

angkut CWA 260 Series dapat dilihat pada tabel 5.8 dibawah ini.

Tabel 5.8
Jumlah Alat Angkut Dump Truck CWA 260 Series Dan Alat Muat
Excavator Hitachi ZX350LC
No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya
Harga Alat Perunit
Dan AlatA ngkut Alat Pembelian Alat
Excavator Hitachi
1 Rp2,157,000,000 3 Rp 6,471,000,000
ZX350LC-5B
2 CWA 260 Series Rp 850,000,000 8 Rp 6,800,000,000

Jumlah Rp13,271,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)

5.1.5 Analisis Jumlah Alat Angkut Yang Melayani Excavator Kobelco SK330

Dari hasil pengolahan data, jumlah alat angkut yang dibutuhkan untuk melayani

excavator Kobelco SK330 dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama

adalah sebagai berikut:

1. Exacavator Kobelco SK 330 Dan Alat Angkut Dump Truck Hino 260 JD

Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat Kobelco SK 330 dengan alat angkut

Hino FM 260 JD dapat dilihat pada tabel 5.9 dibawah ini.


Tabel 5.9

Jumlah Alat Angkut Dump Truck Hino FM 260 JD Dan Alat Muat Excavator

Kobelco SK 330

No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya


Harga Alat Perunit
Dan Alat Angkut Alat Pembelian Alat
Excavator
1 Rp2,246,000,000 4 Rp 8,984,000,000
Kobelco SK 330
2 Hino FM 260 JD Rp 815,000,000 9 Rp 7,335,000,000

Jumlah Rp16,319,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)

2. Exacavator Kobelco SK 330 Dan Alat Angkut Dump Truck Isuzu Giga 285

PS

Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat Kobelco SK 330 dengan alat angkut

Isuzu Giga 285 PS dapat dilihat pada tabel 5.10 dihalaman 124.

Tabel 5.10
Jumlah Alat Angkut Dump Truck Isuzu Giga 285 PS Dan Alat Muat Excavator
Kobelco SK 330
No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya
Harga Alat Perunit
Dan Alat Angkut Alat Pembelian Alat
Excavator
1 Rp2,246,000,000 4 Rp 8,984,000,000
Kobelco SK 330
2 Isuzu Giga 285 Rp 844,000,000 8 Rp 6,752,000,000
PS
Jumlah Rp15,736,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)


3. Exacavator Kobelco SK 330 Dan Alat Angkut Dump Truck CWA 260 Serie

Brikut ini adalah kombinasi antara alat muat Kobelco SK 330 dengan alat angkut

CWA 260 Series dapat dilihat pada tabel 5.11 dibawah ini.

Tabel 5.11
Jumlah Alat Angkut Dump Truck CWA 260 Series Dan Alat Muat
Excavator Kobelco SK 330
No Nama Alat Muat Jumlah Total Biaya
Harga Alat Perunit
Dan Alat Angkut Alat Pembelian Alat
Excavator
1 Rp2,246,000,000 4 Rp 8,984,000,000
Kobelco SK 330
2 CWA 260 Series Rp 850,000,000 9 Rp 7,650,000,000

Jumlah Rp16,634,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)

5.1.6 Analisi Rekapitulasi Jumlah Alat Yang Akan Digunakan

Dari hasil analisis kombinasi sembilan alternatif yang telah dilakukan maka dapat

diketahui jenis dan jumlah alat muat dan alat angkut yang akan digunakan

Berdasarkan keserasiannya dan harga yang paling ekonomis, untuk lebih jelas dapat

dilihat pada tabel 5.12 (Terlampir).

5.1.7 Analisis Jenis Alat Muat Dan Alat Angkut Dan Biaya Yang Akan Di

Keluarkan Dalam Pembelian Alat

Pada pemilihan alat muat dan alat angkut dan jumlah biaya yang akan di keluarkan

untuk pembelian alat muat dan alat angkut berdasarkan pengolahan data penulis

dalam operasi produksi andesit PT. Bukit Sari Investama berdasarkan keserasiannya

dan harga yang paling ekonomis dapat dilihat pada tabel 5.13 dibawah ini.
Tabel 5.13
Jenis Alat Muat Dan Alat Angkut Dan Perbandingan Harga Alat
Total Biaya Pembelian Alat Muat Dan
NO Nama Alat Muat Dan Alat Angkut
Alat Angkut
Excavator Komatsu PC 300 VS Dump
1 Rp.15,720,000,000
Truck Hino FM 260 JD
Excavator Komatsu PC 300 VS Dump
2 Rp.15,925,000,000
Truck Isuzu Giga 285 PS
Excavator Komatsu PC 300 VS Dump
3 Rp.16,000,000,000
Truck CWA 260 Series
Excavator Hitachi ZX350LC VS
4 Rp.12,991,000,000
Dump Truck Hino FM 260 JD
Excavator Hitachi ZX350LC VS
5 Rp.13,223,000,000
Dump Truck Isuzu Giga 285 PS
Excavator Hitachi ZX350LC VS
6 Rp.13,271,000,000
Dump Truck CWA 260 Series
Excavator Kobelco Sk330 VS Dump
7 Rp.16,319,000,000
Truck Hino FM 260 JD
Excavator Kobelco Sk330 VS Dump
8 Rp.15,736,000,000
Truck Isuzu Giga 285 PS
Excavator Kobelco Sk330 VS Dump
9 Rp.16,634,000,000
Truck CWA 260 Series
Berdasarkan tabel 5.13 di halaman 125 maka jenis alat muat dan alat angkut yang
(Sumber: Pengolahan Data)
termurah yaitu jenis alat muat Hitachi ZX350LC dan alat angkut dump truck Hino

FM 260 JD dengan jumlah alat muat 3 unit dan 9 unit alat angkut, untuk lebih jelas

dapat dilihat pada tabel 5.6 pada halaman 121.


5.1.8 Analisis Faktor Keserasian Alat

Dari hasil pengolahan data didapatkan match factor (MF) antara kedua alat mekanis

tersebut adalah 1 (satu), artinya kedua alat tersebut akan bekerja 100% tanpa ada

waktu tunggu yang dimiliki kedua alat tersebut.

5.1.9 Analisis Rekapitulasi Hasil Analisa Data

Dari hasil analisa data yang dilakukan oleh penulis maka dapat diketahui jenis dan

jumlah alat muat dan alat angkut yang akan digunakan dalam operasi produksi

andesit PT. Bukit Sari Investama dan jumlah biaya yang akan dikeluarkan dalam

pembelian alat dapat dilihat pada tabel 5.14 dibawah ini.

Tabel 5.14
Rekapitulasi Hasil Analisa Data
Jenis Alat Jumlah Jumlah
Total Biaya
No Muat Dan Alat Alat Yang Alat Harga Alat/Unit
Pembelian alat
Angkut Beropersi Cadangan
Excavator
1 Hitachi 2 Unit 1 Unit Rp2,157,000,000 Rp 6,471,000,000
ZX350LC
Dump Truck
2 Hino FM 260 7 Unit 1 Unit Rp 815,000,000 Rp 6,520,000,000
JD

Jumlah Rp 12,991,000,000

(Sumber: Pengolahan Data)


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa data yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Jumlah alat muat dan alat angkut yang diperlukan dalam operasi produksi

andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:

a. Jumlah alat muat dengan jenis Hitachi ZX350LC sebanyak 2 unit dan 1

unit alat cadangan.

b. Jumlah alat angkut dengan jenis Hino FM 260 JD sebanyak 7 unit dan 1

unit alat cadangan.

2. Jumlah Produksi 2 unit alat muat jenis Hitachi ZX350LC sebesar 3,268

ton/hari dan jumlah alat angkut untuk melayani alat muat sebanyak 7 unit

dengan jenis alat angkut Hino FM 260 JD

3. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pembelian alat muat dan alat angkut yang

akan digunakan dalam operasi produksi penambangan batu andesit PT. Bukit

Sari Investama sebesar Rp.12,991,000,000

6.2 Saran

Dalam melakukan operasi produksi andesit sebaiknya PT. Bukit Sari Investama

mengunakan alat muat Hitachi ZX350LC dan alat angkut dump truck Hino FM 260

JD karena setelah penulis melakukan penelitian dan melakukan pengolahan data


penulis melihat kedua jenis alat tersebut layak untuk digunakan karena dari

perbandingan penggunaan alat dan harga kedua alat tersebut lebih ekonomis dan lebih

serasi untuk digunakan dalam operasi produksi nantinya.


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Andi Tenrisukki Tanriajeng, Pemindahan Tanah Mekanis, Penerbit Gunadarma,


Jakarta, 2003.

Anonim, Laporan Eksplorasi, PT. Bukit Sari Investama, 2015.

Fernanda Yuliandy, Kajian Teknis Produktifitas Alat Muat Dan Alat Angkut
Batu Bara Pada Penambangan Batu Bara Di PT. Bukit Asam Site MTBU
Tanjung Enim Sumatera Selatan, UPN “Peteran” Yogyakarta, 2016. Jurnal
Intekna Diakses 14 Januari 2017.

Hariz Subhan, dkk, Analisa Kemampuan Kerja Alat Angkut Untuk Mencapai
Target Produksi Overburden 240.000 Bcm Perbulan DI Site Project
Darmo PT. Ulima Nitra Tanjung Enim Sumatera Selatan, Universitas
Sriwijaya, 2016. Jurnal Prosiding Teknik Pertambangan Diakses 14 Januari
2017.

Hilman Fakhruzy, dkk, Penentuan Komposisi Alat Angkut Pertambangan (Dump


Truck) Dengan Mengunakan Metode Simulasi PT. United Tractors
Semen Gersik Tuban, Instutit Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya,
2015. Jurnal Geomine Diakses 14 Januari 2017.

M. Restiano Fauzi, dkk, Kajian Ketersedian Alat Mekanis Pada Operasi


Penambangan Batu Andesit Di PT. Mandiri Sejahtera Sentra Kecamatan
Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat, Universitas
Islam Bandung, 2016. Jurnal Prosiding Diakses 14 Januari 2017.

Muhammad Hadiwijaya, dkk, Perencanaan Penambangan Dan Pengolahan Batu


Andesit CV Jaya Batu Persada Malinping Utara Kecamatan Malinping
Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Universitas Islam Bandung, 2016.
Jurnal Prosiding Diakses 14 Januari 2017.

Partanto Prodjosumarto, Pemindahan Tanah Mekanis, Institut Teknologi Bandung,


1996.

Rezky Anisari, Produktivitas Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan
Tanah Penutup Di Pit 8 Fleet D PT. Jhonlin Baratama Jobsite Satui
Kalimantan Selatan, Politeknik Negeri Banjar Masin, 2016. Jurnal Intekna
Diakses 14 Januari 2017.
, Keserasian Alat Muat Dan Alat Angkut Untuk Kecapaian Target
Produksi Pengupasan Batuan Penutup Pada PT. Unirich Mega Persada
Site Hajak Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah, Politenik Negri
BanjarMasin, 2012. Jurnal Intekna Diakses 14 Januari 2017.

Riezki Andaru Munthoha, Optimalisasi Produksi Peralatan Mekanis Sebagai


Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Pengupasan Lapisan Tanah
Penutup Di PT. Putera Baramitra Batulicin Kalimantan Selatan, Teknik
Pertambangan UPN “ Veteran” Yogyakarta, 2015. Jurnal Geomine Diakses 14
Januari 2017.

Riko Ervil, dkk, Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi STTIND Padang,
Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang, 2016.

Riki Rizki Ilahi, dkk, Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat (Excavator)
Dan Alat Angkut (Dump Truck) Pada Pengupasan Tanah Penutup Bulan
September 2013 Di Pit 3 Bangko Barat PT. Bukit Asam (Persero) Tbk
UPTE, Universitas Sriwijaya, 2015. Jurnal Geomine Diakses 14 Januari 2017.

Shendy Bayu Widhiyansyah, dkk, Rencana Pengantian Alat Gali Muat Dan Alat
Angkut Berdasarkan Kajian Teknis Dan Kajian Ekonomis Pada
Penambagan Andesit Di PT. Panghegar Mitra Abadi Kabupaten
Bandung Provinsi Jawa Barat, Universitas Islam Bandung, 2016. Jurnal
Prosiding Diakses 14 Januari 2017.

Sonny Wedhanto, Alat Berat Dan Pemindahan Tanah Mekanis, (Diktat Kuliah
Untuk Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negri Malang (UM),
2009.

Sugito Prayogi, dkk, Rancangan Ekonomi Untuk Produksi 50.000 Ton/Bulan


Pada Penambangan Andesit Di PT. Baraya Inti Bumi Site Plered
Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat, Universitas Islam Bandung,
2016. Jurnal Prosiding Diakses 14 Januari 2017.

Susi Fatena Rostiyanti, Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Edisi Kedua,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

Wahyu Aryando, dkk, Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat
Angkut Pada Pengupasan Tanah Penutup Batubara Di Bangko Barat Pit
1 PT. Bukit Asam (Persero) Tbk UPTE, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta, 2016. Jurnal Teknologi Pertambangan
Diakses 14 Januari 2017.
LAMPIRAN
Lampiran II
Cycle Time Excavator Komatsu Pc 300
No W. Gali (detik) W. Isi (detik) W. Tumpah (detik) W. Ayun Kosong (detik)
1 13,4 3,8 4,3 3,6
2 12,4 6,2 17,5 6,8
3 13,6 4,7 3,8 4,4
4 17,2 4,8 28,7 4,2
5 16,8 8,0 3,4 7,4
6 9,8 5,5 3,2 5,2
7 10,2 7,3 34,2 7,2
8 11,6 3,5 3,6 3,3
9 8,8 9,6 25,3 9,0
10 14,0 6,7 3,4 5,2
11 12,0 4,7 3,5 4,8
12 12,8 5,3 26,6 4,8
13 9,6 5,0 3,5 4,7
14 11,2 8,8 2,7 8,7
15 13,0 3,8 20,4 3,9
16 13,3 7,7 4,0 7,4
17 13,2 5,0 3,2 4,7
18 16,0 6,0 18,8 4,5
19 10,7 5,2 3,4 4,2
20 16,6 5,0 7,1 4,1
21 13,7 4,6 26,2 4,5
22 15,2 6,8 2,8 5,5
23 12,2 7,0 3,0 6,9
24 12,7 4,3 20,5 3,4
25 14,3 4,2 3,3 4,1
26 10,7 5,1 16,7 4,6
27 11,5 7,4 3,2 6,6
28 10,0 4,7 27,8 5,0
29 9,8 8,0 3,6 7,0
30 14,1 4,8 3,4 4,9
Total 380,4 173,5 331,0 160,5
Rata-
Rata 12,7 5,8 11,0 5,4

(Sumber: Skripsi Iqbal Torik 2016)


Waktu Edar Excavator:

W. Gali = 12,7 Detik

W. Swing Isi = 5,8 Detik

W. Dumping = 11.0 Detik

W. Swing Kosong = 5.4 Detik

Waktu Edar Rata-Rata (CT) Excavator

CT Excavator = W. Gali + W. Swing Isi + W. Dumping + W. Swing Kosong

= (12,7 + 5,8 + 11,0 + 5,4) Detik

= 34,9 Detik atau 0,58 Menit.


Lampiran III

CYCLE TIME DUMP TRUCK NISSAN CWA 260

No W. Muat W. W.Manuver W. W. W.
(detik) Angkut Tumpah Tumpah Kembali Manuver
(detik) (detik) (detik) (detik) Muat
(detik)
1 68,29 503,64 30,48 30,88 303,59 34,02
2 43,67 514,86 29,83 30,15 299,34 30,42
3 59,06 492,45 32,56 31,53 296,24 29,89
4 53,89 502,54 25,68 34,15 302,01 30,56
5 63,67 401,54 34,46 33,46 302,12 30,15
6 68,08 481,31 26,54 25,29 301,98 29,96
7 64,57 420,43 30,34 24,88 318,17 31,02
8 63,12 467,26 27,37 29,03 310,03 32,01
9 60,43 543,81 27,85 28,51 309,29 34,64
10 79,42 528,91 35,65 31,18 310,42 31,35
11 59,01 425,48 35,38 23,72 301,68 33,51
12 63,21 482,27 33,57 22,09 319,49 43,36
13 66,42 502,64 31,75 28,85 403,02 51,78
14 60,73 511,04 30,05 32,65 307,93 54,05
15 61,78 518,85 39,45 30,54 337,92 47,27
16 55,26 507,27 30,49 34,39 312,03 39,51
17 56,72 512,85 31,12 30,82 341,03 44,68
18 68.74 490,01 30,11 30,36 346,35 34,10
19 63,46 499,24 34,78 38,35 320,63 37,24
20 69,42 516,96 32,15 27,53 311,19 40,15
21 79,43 538,95 33,48 26,42 330,46 41,76
22 57,42 505,78 34,09 28,11 339,21 43,04
23 72,75 492,38 24,64 26,42 300,06 37,58
24 58,93 490,20 24,78 31,36 310,74 34,32
25 60,39 529,32 28,14 44,01 297,43 39,97
26 63,24 523,23 30,05 33,04 299,92 40,83
27 66,25 480,29 28,78 36,26 302,47 36,26
28 66,12 438,28 29,94 31,45 309,64 39,57
29 62,01 529,49 33,69 29,09 302,54 40,56
30 69,73 503,38 32,05 30,03 391,23 49,04
Total 1905,22 14854,66 929,25 914,55 9538,16 1142,6
Rata-
Rata 63,50 495,15 30,97 30,48 317,93 38,08

(Sumber: Skripsi Iqbal Torik 2016)


Waktu Edar dump Truck :

Waktu muat = 63,50 detik

Waktu angkut = 495,15 detik

Waktu manuver tumpah = 30,97 detik

Waktu tumpah = 30,48 detik

Waktu kembali = 317,93 detik

Waktu manuver muat = 38,08 detik

Jadi waktu edar CT rata-rata alat angkut :

CT alat Angkut = W Edar + W Angkut + W Manuver Tumpah + W Tumpah +

W Kembali + W Manuver Muat.

= (63,50 + 495,15 + 30,97 + 30,48 + 317,93 + 38,08) detik

= 976,11detik / 16,26 menit.


Lampiran VI

RINGKASAN JURNAL

1. Jurnal prosiding Teknik Pertambangan Vol 02 Tahun 2016, Muhammad

Hadiwijaya dkk” Perencanaan Penambangan Dan Pengolahan Batu Andesit CV

Jaya Batu Persada Malinping Utara Kecamatan Malinping Kabupaten Lebak

Provinsi Banten”.

Berdasarkan jurnal Prosiding Teknik Pertambangan yang ditulis oleh

Muhammad Hadiwijaya dkk, untuk menghasilkan produksi maksimal penambangan

maka target produksi penambangan ditentukan dari besar kemampuan produksi alat

pengolahan batu andesit yaitu sebesar 156.000 bcm/tahun, beberapa hal yang masuk

kedalam rancangan teknis penambangan yaitu pembongkaran bahan tambang

(peledakan) pemuatan dan pengangkutan bahan tambang, peledakan dilakukan setiap

3 kali sehari dengan jumah lubang ledak 3 lubang dengan geometri peledakan yaitu

burden 2,18 m spasi 2,67 m kedalaman lubang 10,53 m tinggi bench 10 m subdrilling

0,53 m stemming 1,67 m powder column 8,86 m volume 58,21 m³. Pemutan batu

andesit menggunakan satu unit alat muat excavator backhoe komatsu pc 200-6 dan

diangkut dengan menggunkan 3 unit dump truck hino super rangger FF 172 Make.

2. Jurnal Intekna Volume 16 Mei 2016, Hj. Rezky Anisari, ST,MT” Produktivitas

Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan Tanah Penutup Di Pit 8 Fleet D PT

Jhonlin Baratama Jobsite Satui Kalimantan Selatan”.


Berdasarkan dari jurnal Intekna yang ditulis oleh Hj. Rezky,ST,MT,

waktu siklus alat muat 20,68 detik/siklus dan waktu siklus alat angkut 518,35

detik/siklus, produktivitas aktual Alat muat Excavator CAT 390 D 457,32

Bcm/jam dari target yang direncanakan adalah 427 Bcm/jam dan target alat muat telah

tercapai, sedangkan produktivitas aktual alat angkut Heavy Duty (HD) CAT 773E

126,01 Bcm/jam/unit dari target yang direncanakan adalah 127 Bcm/jam/unit dan

target alat angkut belum tercapai, ketercapaian target produktivitas alat muat

Excavator CAT390D adalah sebesar 107% sedangkan ketercapaian target

produktivitas alat angkut Heavy Duty (HD) CAT 773 E adalah 99%. Waktu siklus

alat angkut Heavy Duty CAT 773 E mencapai 518,35 detik/siklus.

3. Jurnal Prosiding Teknik Pertambangan Tahun 2016. M. Restiano Fauzi, dkk”

Kajian Ketersediaan Alat Mekanis Pada Penambangan Batu Andesit Di PT.

Mandiri Sejahtera Sentra Kecamatan Tegal Waru Kabupaten Purwakarta Provinsi

Jawa Barat”.

Dari pengolahan data yang dilakukan, availability terbesar dimiliki oleh DT-

07 (Beiben LBZF46EA) dengan physical availability sebesar 94,39%, mechanical

availability 96,27 %, Use Of Availability 81,46 % dan effective utilization 79,53 %.

Nilai availability terkecil ditunjukan oleh DT – 08 (Beiben LBZF46EA) dengan nilai

physical availability 37,65%, mechanical availability 41,27%, use of availability

33,46% dan effective utilization sebesar 30,51%. Mean Time Between Stoppages

terbesar dimiliki oleh dump truck Trackbuild 04 dengan nilai rata-rata 59,66 dan
terkecil dimiliki oleh Excavator Kobelco 06 dengan rata-rata hanya 14,22. Ini

menunjukan bahwa Excavator Kobelco 06 banyak terhenti pada waktu seharusnya

alat digunakan.

4. Jurnal Prosiding Teknik Pertambangan Volume 02 Tahun 2016, Shendy Bayu

Widhyansyah, dkk” Rencana Penggantian Alat Gali-Muat Dan Alat Angkut

Berdasarkan Kajian Teknis Dan Kajian Ekonomi Pada Penambangan Andesit Di

PT. Panghegar Mitra Abadi Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat”.

Berdasarkan jurnal dari prosiding yang ditulis oleh Shendy Bayu

Widhyansyah, dkk. Produksi alat gali-muat yang digunakan saat ini adalah

sebesar 725,44 BCM/hari, produksi alat gali-muat baru sebesar 757,04 BCM/hari.

Sedangkan produksi alat angkut yang digunakan saat ini adalah sebesar 725,04

BCM/hari, lalu produksi alat angkut baru sebesar 756,24 BCM/hari. Biaya operasi

alat gali-muat yang digunakan saat ini adalah sebesar Rp

932.874.814,00/tahun, dan alat baru yaitu Rp 751.172.685,00/tahun dengan kenaikan

biaya operasi setiap tahunya sebesar 3,35% (berdasarkan tingkat inflasi). Sedangkan

biaya operasi untuk alat angkut yang digunakan saat ini yaitu sebesar Rp

334.650.048,00/tahun dan untuk alat baru sebesar Rp 246.446.086,00/tahun.

Present Worth Cost (PWC) alat gali-muat saat ini lebih kecil dibandingkan

dengan alat gali-muat baru, karena untuk alat gali-muat baru memerlukan biaya

kapital sedangkan untuk alat gali-muat saat ini masih tergolong baru, sehingga

menghasilkan PWC yang lebih kecil dibandingkan alat gali-muat baru. Sedangkan
Present Worth Cost alat angkut yang digunakan saat ini lebih besar dibandingkan

dengan alat baru. Berdasarkan kajian secara teknis alat gali-muat baru memiliki

produksi yang lebih besar, namun apabila dikaji secara ekonomis alat baru lebih baik

karena lebih hemat dalam segi biaya operasi, namun berdasarkan Present Worth Cost

alat yang digunakan saat ini lebih kecil dibandingkan alat yang baru, oleh

karena itu direkomendasikan untuk alat gali-muat untuk saat ini tidak perlu

diganti. Sedangkan untuk alat angkut sebaiknya diganti dengan alat yang baru karena

secara teknis alat angkut saat ini produksinya lebih kecil dibandingkan dengan alat

baru, dan secara ekonomis alat angkut saat ini biaya operasi dan juga Present

Worth Cost lebih besar dibandingkan dengan alat baru.

5. Jurnal Teknologi Pertambangan Volume 02 Februari 2016, Wahyu Aryanho, dkk”

Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut Pada Pengupasan

Tanah Penutup Batubara Di Bangko Barat Pit 1 PT. Bukit Asam (PERSERO)

TBK UPTE”

Berdasarkan dari jurnal Teknologi Pertambangan yang ditulis oleh Wahyu

Aryando dkk, Kombinasi alat yang ada saat ini di area pit 1 Banko Barat PT.

Bukit Asam Tbk yaitu 1 unit alat muat (back hoe) Caterpillar 385C BK 77

dilayani oleh 4 unit alat angkut (dump truck) Caterpillar HD 773E dengan

jarak rata-rata 1175 meter. 1 unit alat muat (back hoe) Caterpillar 385C BK 80

dilayani oleh 4 unit alat angkut (dump truck) Komatsu HD 773E dengan

jarak rata-rata 1200 meter. Kombinasi antar alat muat dan alat angkut di PT. Bukit
Asam,Tbk menghasilkan tingkat produksi yang belum maksimal dengan

efisiensi kerja yang tergolong kurang yaitu sebesar 62,17 %. Saat ini produksi

kombinasi antara alat muat dan alat angkut untuk lapisan tanah penutup sebesar

259.616,7 BCM/bulan, sedangkan target produksi adalah 350.000 BCM/bulan.

Upaya peningkatan produktivitas alat dapat dilakukan dengan cara

Mengurangi dan menghilangkan hambatan- hambatan yang dapat dihindari

sehingga efisiensi kerja rata-rata dapat meningkat dari 62,17 % menjadi 83,13 %.

Produktivitas alat setelah peningkatan waktu kerja efektif menjadi 363.169,8

BCM/bulan sehingga target produksi tecapai. Produktivitas alat setelah

peningkatan efisiensi kerja disertai penambahan curah muat sebanyak 8 kali adalah

484.785 BCM/bulan.

6. Jurnal Geomine Vol 03 Desember 2015, Hilman Fakharuzy dkk” Penentuan

Komposisi Alat Angkut Pertambangan (Dump Truck) Dengan Menggunakan

Model Simulasi PT. United Tractors Semen Gersik Tuban”.

Model simulasi yang telah dibuat dapat digunakan untuk menentukan jumlah

dan komposisi dari alat angkut pertambangan (Dump Truck) yang ada di PT.UTSG

Kondisi eksisting pada perusahaan dengan kombinasi alat angkut sejumlah 28 unit

dump truck berkapasitas 20 ton dan 19 unit dump truck berkapasitas 30 ton

mampu menghasilkan tonase batu kapur sebesar 5.334.900. Oleh sebab itu untuk

memenuhi demand tahunan PT.SG sejumlah 10.848.000 ton dibutuhkan penambahan

unit dump truck berkapasitas 20 ton sejumlah 53 unit. Sehingga jumlah total alat
angkut yang digunakan PT.UTSG untuk memenuhi demand satu tahun sejumlah

100 unit dengan 81 unit dump truck berkapas 20 ton dan 19 unit dump truck

berkapasitas 30 ton. Hasil analisis pengaruh ongkos sewa jika alat yang digunakan

alat lama, maka kombinasi skenario pertama masih lebih baik dibandingkan

skenario kedua. Karena total biaya yang dihasilkan lebih baik skenario pertama

sejumlah Rp.77.911.293.750. Akan tetapi jika kedua skenario dibandingkan dengan

skenario ketiga maka kombinasi skenario ketiga masih lebih baik dari keduannya

dengan total biaya Rp.62.109.198.169. kombinasi dump truck pada skenario tiga

adalah 30 ton sejumlah 32 unit dan dump truck 20 ton sejumlah 50 unit Hasil analisis

pengaruh ongkos sewa jika diasumsikan alat baru, maka kombinasi skenario kedua

masih lebih baik dibandingkan skenario pertama. Karena total biaya yang

dihasilkan lebih baik skenario kedua sejumlah Rp.142.468.262.136. Akan tetapi

jika kedua skenario dibandingkan dengan skenario ketiga maka kombinasi skenario

ketiga masih lebih baik dari keduannya dengan total biaya Rp.114.309.345.623. Alat

angkut pertambangan dengan kapasitas 30 ton jauh lebih efisien dibandingkan

dengan penggunaan dump truck 20 ton. Dari segi besarnya muatan dan efisiensi biaya

operasional alat angkut 30 ton jauh lebih efisien. Dengan kondisi eksisting saat ini,

komposisi jumlah dan jenis alat angkut pertambagan yang dimiliki PT. SG dengan 28

unit dump truck berkapasitas 20 ton dan 19 unit dump truck berakapasitas 30 ton

telah mampu untuk memenuhi demand rata-rata batu kapur per hari yang diminta

PT.SG. Akan tetapi jika terjadi peningkatan demand, PT.UTSG harus menyediakan

cadangan rata-rata 53 unit dump truck 20 ton untuk mengantisipasi terjadinya gap.
Selain itu karena biaya alat sewa jauh lebih murah maka perusahaan memutuskan

untuk lebuh baik menyewa alat karena penambahan dump truck hanya ketika terjadi

adanya gap saja

7. Jurnal Geomine Vol 03 Desember 2015, Riki Rizki Ilahi, dkk” Kajian teknis

Produktivitas Alat Gali-Muat (Excavator) Dan Alat Angkut (DumpTruck) Pada

Pengupasan Tanah Penutup Bulan September 2013 Di Pit 3 Banko Barat PT. Bukit

Asam (Persero) Tbk UPTE”.

Setelah dilakukannya upaya optimasi dengan cara meningkatkan efisiensi

kerja, ketercapaian produksi mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu

872.080,59 BCM (121,12%) atau dengan selisih 152.080,59 BCM dari target

produksi bulan September 2013. Tingkat keserasian kerja excavator dan dump truck

dalam proses pengupasan tanah penutup pada Pit 3 Barat Tambang Banko Barat

dari pengamatan di lapangan antara 6 unit excavator Caterpillar 385 yang

dikombinasikan dengan 30 unit dump truck Caterpillar HD 773E diperoleh angka

keserasian kerja sebesar 1,02, Dengan angka keserasian kerja yang lebih dari satu

(MF > 1) dari semua kombinasi excavator dan dump truck tersebut, akibatnya di

lapangan ditemukan waktu tunggu dari dump truck. Waktu tunggu dump truck

adalah sebesar 0,255 menit (15,30 detik).

8. Jurnal Prosiding Teknik Pertambangan Tahun 2016, Hariz Subhan, dkk” Analisis

Kemampuan Kerja Alat Angkut Untuk Mencapai Target Produksi Overburden


240.000 Bcm/Bulan Di Site Project Darmo PT. Ulima Nitra Tanjung Enim

Sumatera Selatan”.

Pada site project Darmo produksi aktual dilapangan yang dicapai pada bulan

Oktober 2013 sebesar 225.152,99 bcm/bulan. Perlu dilakukan kajian terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja dari alat angkut, seperti waktu

kerja efektif, kesediaan kerja alat angkut, kondisi jalan angkut produksi (geometri

jalan), dan sistem antrian yang digunakan pada produksi overburden serta kondisi

permukaan kerja. Setelah dilakukan evaluasi terhadap beberapa faktor yang

mempengaruhi produksi alat angkut. Maka secara teoritis didapatkan peningkatan

kapasitas produksi dump truck dan dapat memenuhi target perbulan yang telah

ditetapkan perusahan yaitu sebesar 286,796.59 bcm/bulan.

9. Jurnal Intekna Tahun 2012, Rezky Anisari ”Keserasian Alat Muat Dan Alat

Angkut Untuk Kecapaian Target Paroduksi Pengupasan Batuan Penutup Pada PT.

Unirich Mega Persada Site Hajak Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah”.

Dari hasil pengamatan di lapangan diper- oleh waktu siklus alat muat

Excavator Backhoe Doosan 500 LCV sebesar 0.46 menit dan alat angkut DT Hino

FM 60 Ti sebesar 7.47 menit dengan 10 (sepuluh) pengamatan untuk alat muat dan

alat angkut. Dari hasil perhitungan diperoleh produksi alat muat Excavator

Backhoe Doosan 500 LCV sebesar 176.093 bcm/jam dan 5 alat angkut (5x32,39

bcm/jam = 161,95 bcm/jam) dianggap lebih optimal jika tetap dipasangkan dengan 6

alat angkut maka produktifity alat muat harus dioptimalkan. Dimana perolehan
produksi alat angkut DT Hino FM 60 Ti sebesar 32,39 bcm/jam. Sedangkan

Keserasian Alat (Match Factor) Excavator Backhoe Doosan 500 LCV dengan alat

angkut DT Hino FM 60 Ti diperoleh 1.10. Dengan demikian alat angkut DT Hino

FM 60 Ti masih ada yang antri. Agar alat muat dan alat angkut bekerja secara

optimal maka diperlukan 5 unit alat angkut dengan perhitungan MF =0,92 atau 1

(serasi).

10. Jurnal Itekna Volume 17 Mei 2016, Fernanda Yuliandy ”Kajian Teknis

Produktifitas Alat Muat Dan Alat Angkut Batubara Pada Penambangan Batubara

Di PT. Bukit Asam. Site MTBU Tanjung Enim Sumatera Selatan”.

Terdapat kombinasi alat muat dengan alat angkut yang harus ditingkatkan

produksi. Yaitu kombinasi 1 unit PC 750SE-6 dengan 9 unit Hino FM260JD. Target

produksi yang ditetapkan sebesar 250.000 Ton/bulan, secara perhitungan tercapai

sebesar 235.181,3 Ton/bulan untuk alat muat dan 231.877,8 Ton/bulan untuk alat

angkutnya. Hal ini dikarenakan masih tingginya factor hambatan yang menyebabkan

rendahnya efisiensi kerja sehingga produksi yang dihasilkan oleh alat muat dan alat

angkut belum mampu mencapai target produksi. Untuk meningkatkan produksi alat

muat dan alat angkut dilakukan dengan cara melakukan pencegahan dan pengurangan

terhadap hambatan-hambatan yang terjadi terutama hambatan yang dapat ditekan

maka akan dapat meningkatkan waktu kerja efektif. Dari peningkatan efisiensi kerja

diperoleh efisiensi kerja alat muat yang semula 71 % meningkat menjadi 77 % dan

efisiensi kerja alat angkut yang semula 67 % meningkat menjadi 73 %. Maka


produksi alat muat meningkat dari 235.181,3 Ton/bulan menjadi 255.055,8

Ton/bulan. Sedangkan produksi pada alat angkut meningkat dari 231.877,8 Ton/bulan

menjadi 252.643 Ton/bulan.

11. Jurnal Geomine Vol 01 Juni 2015, Riezki Andaru Munthoha ”Optimalisasi

Produksi Peralatan Mekanis Sebagai Upaya Pencapaian Sasaran Produksi

Pengupasan Lapisan Tanah Penutup Di PT. Putera Baramitra Batulicin

Kalimantan Selatan”.

Sasaran produksi pada pengupasan material overburden pit utara site 36 Mantewe

yang ditetapkan PT. Putera Bara Mitra belum terpenuhi yaitu 13000 bcm/hari. Hal ini

dipengaruhi oleh tingkat efisiensi kerja dan waktu edar yang kurang optimal dari alat

angkut. Pada saat ini, pada alat muat kemampuan produksinya adalah sebesar

13460,181 bcm/hari. Untuk alat angkut kemampuan produksinya sebesar 10521,74

bcm/hari, berarti alat angkut belum mampu mencapai sasaran produksi. Upaya

peningkatan produksi dapat di lakukan dengan cara, Peningkatan efisiensi kerja alat

yaitu dengan melakukan perbaikan terhadap hambatan – hambatan, sehingga

efisiensi kerja alat muat pada front 1 meningkat dari 75,52% menjadi 82,41 %, pada

front 2 meningkat dari 75,17% menjadi 81,65 %, pada front 3 meningkat dari

75,77% menjadi 82,71 %. Untuk efisiensi kerja alat angkut pada front 1 meningkat

dari 74,37% menjadi 83,41 %, pada front 2 meningkat dari 73,92% menjadi 80,25 %,

pada front 3 meningkat dari 75,02% menjadi 81,2 %. Penambahan jumlah curah

(bucket) alat muat ke alat angkut dari 4 kali menjadi 5kali. Perubahan waktu edar
dengan cara perbaikan kondisi lapangan serta penambahan curah bucket alat muat ke

alat angkut yang menghasilkan perubahan waktu edar alat angkut pada front 1 dari

5,61 menit menjadi 5,63 menit, pada front 2 dari 5,58 menit menjadi 5,56 menit, pada

front 3 dari 5,44 menit menjadi 5,5 menit. Setelah dilakukan peningkatan efisiensi

kerja alat muat dan alat angkut, penambahan jumlah curah ( bucket ) alat muat ke

alat angkut serta perbaikan waktu edar alat angkut, maka produksi lapisan tanah

penutup meningkat dari 10521,74 bcm/hari menjadi 14221,45 bcm/hari.

12. Jurnal Prosiding Teknik Pertambangan Volume 2 Tahun 2016, Sugito Prayogi,

dkk, “ Rancangan Ekonomi Untuk Produksi 50.000 Ton/Bulan Pada

Penambangan Andesit Di PT. Baraya Inti Bumi Site Plered Kabupaten

Purwakarta Provinsi Jawa Barat”.

Jumlah alat yang dibutuhkan untuk mencapai target produksi 600.000 Ton/Tahun

adalah 2 unit alat gali muat PC 300LC-6 dan 3 unit alat angkut Hino FM 260 JD,

biaya yang harus disediakan oleh perusahaan untuk ongkos gali muat perton andesit

Rp. 1,049/Ton dan ongkos untuk alat angkut adalah sebesar Rp. 1.900.88/Ton.

Dengan target produksi sebesar 600.000 BCM/tahun dengan cadangan sebesar

9.600.000 ton didapatkan umur tambang selama 16 tahun.

1. Rancangan Produksi Andesit Pada PT. Bukit Sari Investama Di Kecamatan

Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat.

4. Jumlah alat muat dan alat angkut yang diperlukan dalam operasi produksi

andesit PT. Bukit Sari Investama adalah sebagai berikut:


c. Jumlah alat muat dengan jenis Kobelco SK330 sebanyak 2 unit dan 1 unit

alat cadangan.

d. Jumlah alat angkut dengan jenis Isuzu Giga 285 PS sebanyak 5 unit dan 1

unit alat cadangan.

5. Jumlah Produksi 2 unit alat muat jenis Kobelco SK330 sebesar 3.400 ton/hari

dan jumlah alat angkut untuk melayani alat muat sebanyak 5 unit dengan jenis

alat angkut Isuzu Giga 285 PS .

6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pembelian alat muat dan alat angkut yang

akan digunakan dalam operasi produksi penambangan batu andesit PT. Bukit

Sari Investama sebesar Rp.11.792.000.000.


Lampiran VIII

Spesifikasi Excavator kobelco SK 330

 Engine

 Make Mitsubishi

 Model 6D16-TLEB

 Gross Power 247 hp 184.2 kw

 Net Power 238 hp 177.5 kw

 Power Measured @ 2200 rpm

 Displacement 460 cu in 7.5 L


 Aspiration
Turbocharged

 Operational

 Operating Weight 80300 lb 36423.5 kg

 Fuel Capacity 76.6 gal 290 L

 Hydrauilc System Fluid Capacity 92.7 gal 351 L

 Hydraulic System Relief Valve Pressure 3990 psi 27510.1 kPa

 Hydraulic Pump Flow Capacity 139.7 gal/min 529 L/min

 Swing Mechanism

 Swing Speed
9.1 rpm

 Undercarriage

 Shoe Size 31.5 in 800 mm

 Ground Pressure 5470 psi 37714.3 kPa

 Max Travel Speed 3.6 mph 5.8 km/h

 Drawbar Pull 63800 lb 283.8 kN

 Track Gauge 9.7 ft in 2960 mm


 Buckets

 Reference Bucket Capacity 1.80 yd3 1.40 m3

 Minimum Bucket Capacity 0.88 yd3 0.67 m3

 Maximum Bucket Capacity 2.65yd3 2.00 m3

 Boom/Stick Option (HEX) 1

 Boom/Stick Option (HEX) 1 Stick w/ arm 10'10" (3300mm)

 Shipping Height of Unit 11.2 ft in 3400 mm

 Shipping Length of Unit 36.7 ft in 11200 mm

 Max Digging Depth 23.6 ft in 7200 mm

 Max Reach Along Ground 36.1 ft in 10990 mm

 Max Cutting Height 35.4 ft in 10780 mm

 Max Loading Height 24.9 ft in 7580 mm

 Max Vertical Wall Digging Depth 20.6 ft in 6280 mm

 Dimensions
 Width to Outside of Tracks 11.2 ft in 3400 mm
 Height to Top of Cab 10.3 ft in 3124.2 mm
 Ground Clearance 2.5 ft in 760 mm
 Counterweight Clearance 4.9 ft in 1480 mm
 Tail Swing Radius 11.5 ft in 3500 mm
 Length of Track on Ground 13.3 ft in 4050 mm
Lampiran IX
SPESIFIKASI PERALATAN ALAT GALI MUAT
Excavator Komatsu PC 300

GAMBAR A.1

DIMENSI EXAVATOR KOMATSU PC 300

Merk : KOMATSU

Type : Backhoe Front

Model mesin : Komatsu PC 300C

Kapasitas bucket : 1.80 m3

Berat : 29.000 kg

Kapasitas bahan bakar : 440 liter

A : 11005 mm G : 706 mm M : 700 mm

B : 11005 mm H : 3300 mm N : 37 mm
C : 3400 mm I : 4020 mm O : 2815 mm

D : 3570 mm J : 5026 mm P : 2995 mm

E : 3365 mm K : 2870 mm Q : 3500 mm

F :1420 mm L : 3070 mm

GAMBAR A.2
DIMENSI JANGKAUAN EXCAVATOR KOMATSU PC 300

A : 9690 mm D : 4960 mm G : 9920 mm


B : 6710 mm E : 5900 mm H : 4390
C : 6260 mm F : 10150 mm

GAMBAR A.2
DIMENSI JANGKAUAN EXCAVATOR KOMATSU PC 300

A : 9690 mm D : 4960 mm G : 9920 mm


B : 6710 mm E : 5900 mm H : 4390
C : 6260 mm F : 10150 mm
Lampiran X
SPESIFIKASI PERALATAN ALAT GALI MUAT
Backhoe Hitachi ZX350LC-5B

G C

H B F

K D
J I
E
L A

GAMBAR A.1

DIMENSI BACK HOE HITACHI ZX350LC-5B

Merk : HITACHI

Type : Backhoe Front

Model mesin : HITACHI ZX350LC-5B

Kapasitas bucket : 2.80 m3

Berat : 29.000 kg

Kapasitas bahan bakar : 400 liter

A : 4.0 m G : 2.99 m F : 1.88 m

B : 2.66 m H : 3.14 m L : 3.39 m

C : 3.60 m I : 800 mm
D : 4.94 m J : 2.59 m

E : 3365 mm K : 0.50 mm

C D

A
B F

GAMBAR A.2
DIMENSI JANGKAUAN BACK HOE HITACHIZX350LC-5B

A : 10.57 m D : 4.60 m
B : 6.84 m E : 4.61 m
C : 6.60 m F : 5.51 m

GAMBAR A.2

DIMENSI JANGKAUAN BACK HOE HITACHIZX350LC-5B

A : 10.57 m D : 4.60 m

B : 6.84 m E : 4.61 m

C : 6.60 m F : 5.51 m
Lampiran XI

SPESIFIKASI DUMP TRUCK ISUZU GIGA 285 PS

APLIKASI ISUZU GIGA 285 PS

SPESIFIKASI ISUZU GIGA 285 PS


DIMENSI / DIMENSION (mm) FVZ 285 PS
Panjang / Overall Length (OAL) 8,365
Lebar / Overall Width (OW) 2,400
Tinggi / Oerall Height (OH) 2,860
Jarak Sumbu / Wheel Base (WB) 5,300
Julur Depan / Front Overhang (FOH) 1,440
Julur Belakang / Rear Overhang (ROH) 1,625
Panjang Chassis ke Belakang / Cabin to End 6,295
Jarak Terendah ke Tanah / Min.Cleareance (HH) 235
Jejak Depan / Front Tread (AW) 1,970
Jejak Belakang / Rear Tread (CW) 1,845
MESIN / ENGINE
Model 6HK1-TCS
Inline Six Cylinder, OHC, Direct
Tipe / Type
Injection Diesel
Diameter x Langkah / Bore x Stroke (mm) 115 x 125
Isi Silinder / Piston Dispalcement (cc) 7,790
Tenaga / Maximum Power (PS/rpm) 285 / 2,400
Torsi / Maximum Torque (Kgm/rpm) 90 / 1,450

TRANSMISI / TRANSMISSION
Model ZF 9S1112TD
Perbandinagan Gigi / Gear Ratio 12,728
st
1 8.829
nd
2 6,281
rd
3 4,644
4th 3,478
th
5 2,538
th
6 1,806
th
7 1,335
th
8 1,000
Rev. 12,040
Perbandingan Gigi Akhir / Final Gear Ratio 6,143
RODA / TYRE
Depan / Front 10,00 - 20-16PR (Lug)
Belakang / Rear 10,00 - 20-16PR (Lug)
SUSPENSI / SUSPENSION
Depan / Front Multileaf
Belakang / Rear Multileaf (Turnnion Suspension)
REM / BRAKE
Kontrol / Control Brake Air Over Hydraulic
AXLE
Depan / Front (kg) 3,600
Belakang / Rear (kg) 7,700
LAIN-LAIN / OTHERS
Kap. Tangki / Feul Tank Capacity (Ltr) 200
Radius Putar / Min.Turning Radius (m) 7,7
Max. Gradeability (%) 47
Alternator (V - A) 24 - 50
Kecepatan Maksimum / Max.Speed (km/hr) 83
Kabin / Cabin Wide - 5 (With Bed Space)
Frame Dimension 850 x 258 x 10 + 4.5 + 12
Emisi Regulation Euro - 2
Lampiran XII

SPESIFIKASI HINO FM 260 JD :

PRODUK Model FM 260 JD


PRODUKSI Kode Produksi FM8JNKD-RGJ
Kecepatan
PERFORMANCE 86
Maksimum(km/jam)
Daya Tanjak (tan Ø) 47.1
MESIN Model J08E-UF
Tipe Diesel 4 Stroke; In-Line
Tenaga Maks (PS/rpm) 260 / 2500
Momen Putir Maks.
76 / 1500
(Kgm/rpm)
Jumlah Silinder 6
Diameter x Langkah
112 x 130
Piston (mm)
Isi Silinder 7684
Single Dry Plate, with Coil
KOPLING Tipe
Spring
Diameter 380
TRANSMISI Tipe ZF-951115TD
Perbanding Gigi -
ke-1 12.728
ke-2 8.829
ke-3 6.281
ke-4 4.644
ke-5 3.478
ke-6 2.538
ke-7 1.806
ke-8 1.335
ke-9 1
mundur 12.040
KEMUDI Tipe Integral Power Steering
Radius Putar Min. (m)8.8
SUMBU Depan Reverse Elliot,
Full floating type with
Belakang
hypoid gear
Perbandingan gigi akhir STD = 6.428
Sistem Penggerak Rear 6x4
REM Rem Utama Air Over Hydraulic,
Rem Pelambat With on Exhaust Pipe
Internal Expanding tipe
Rem Parkirr
pada transmisi output
RODA & BAN Ukuran Rim 20X7.00T-162
Ukuran Ban 10.00-20-16PR
Jumlah Ban 10
SISTIM LISTRIK Accu 12V-65Ah x2
TANGKI SOLAR Kapasitas (L) 200
DIMENSI (mm) Jarak Sumbu Roda 4130+1300
Total Panjang 8480
Total Lebar 2450
Total Tinggi 2700
Lebar Jejak Depan FR Tr 1930
Lebar jejak Belakang RR
STD:1855(JIS-8)
Tr
6310
Jarak Kabin ke Belakang
265
Jarak Terendah Ke Tanah
Julur Depan FPH 1255
Julur Belakang ROH 1795
Rigid Axle with Semi
SUSPENSI Depan & Belakang
Elliptic
BERAT CHASSIS
Depan 2900
(kg)
Belakang 3710
Berat Kosong 6610
GVWR 26000
TIPE KAROSERI Dump O
Mobil Boks O
Boks Berpendingin O
Bak Terbuka O
Crane O
Mobil Derek O
Tangki O
Los Bak O
Truk Logging O
Tangki High Blow O
Spesifikasi Produk UD Trucks

6x4 Truck CWB 260 Series

Spesifikasi Umum 6x4 Truck CWA 260 Series


CWB 260
M M | MX | SX
Mesin FE6TC FE6TC
Power / Torsi 260PS/74,2kgm 260PS/74,2kgm

MPS62T (6 Percepatan FS8209BBE (9 Percepatan Tinggi /


Transmisi
) Rendah)
Rasio gigi 1 9.008 12.640
Rasio gigi 6 1.000 1.000
Reduksi gigi akhir 6.833 6.833

Ban 10,00 x 20 – 16PR 10,00 x 20 – 16PR U-LUG


Aplikasi 6x4 Truck CWA 260 Series

CWA 260 Series


Spesifikasi Umum CWA 260
M MX SX
Series
Dimensi
Jarak Sumbu mm 5.450 5.450 6.400
Panjang Total mm 8.350 8.350 10.320
Lebar Total mm 2.475 2.475 2.475
Total Tinggi mm 2.700 2.700 2.700
Jarak Pijak Roda Depan mm 1.940 1.940 1.940
Jarak Pijak Roda Belakang mm 1.860 1.860 1.860
Julur Depan mm 1.280 1.280 1.280
Julur Belakang mm 1.620 1.620 2.640
Jarak Kabin ke Belakang mm 6.280 3.910 4.860
Jarak Terendah ke Tanah mm 250 250 250

Berat Kosong
Chassis dengan Kabin kg 6.043 6.082 6.627
Sumbu Depan kg 2.659 2.676 2.916
Sumbu Belakang kg 3.384 3.406 3.711

Berat Bruto Kendaraan kg 26.000

Kemampuan
Kecepatan Maksimum km/h 84 84 84
Radius Putar m 8.2 8.2 9.8
Daya Tanjak tanØ 0.30 0.45 0.45

Mesin FE6TA MESIN DIESEL


Model 4 langkah injeksi langsung berpendingin udara
Tipe segaris turbocharge intercooler
Diameter x Langkah mm 108 x 126
Isi Silinder cc 6.925 cc
Output Maksimum (Kw(PS)/rpm) 190 (260)/2.800
Torsi Maksimum (N.m(Kgm)/rpm) 710 (72.4)/1.800

Kopling
Tipe Dry Single Plate
Gardan
Gardan Depan Reverse Elliot "I" Beam
Gardan Belakang Fully floating, Banjo Type

Reduksi Gigi Akhir Single reduction, hypoid gear


Perbandingan Reduksi Gigi Akhir 6.833

Tranmisi MPS62T FS 8209


6 Percepatan Maju & 1 9 Percepatan Maju &
Model
Mundur 2 Mundur
Tipe Syncromesh at 2,3,4,5, and 6
1st 9.008
2nd 5.483
3rd 3.196
Perbandingan Gigi 4th 2.056
5th 1.398
6th 1.000
Rev 9.022
Sistem Kemudi
Tipe Recirculating ball screw with
hydraulic power assistance

Suspensi
Suspensi Kabin Leaf Spring with Shock Absorber
Depan Semielliptic Leaf Spring dng
double acting shock absorber
Belakang Trunion-mounted suspension leaf Springs

Rangka
Tipe / Type C-Channel dng Ladder
Tinggi x Lebar x Tebal mm 300 x 80 x 8
Bagian Utama Luar
Tinggi x Lebar x Tebal mm 284 x 72 x 6
Bagian Penguat Dalam
Rem
Utama Air Over Hydraulic
Parkir Manual, Link to Transmission
Rem Tambahan Exhaust Brake

Roda
Velg 7,00 T - 20 - 8 baut
Ban 10.00 x 20 - 16 PR

Tangki Bahan Bakar L 200


FOTO LAPANGAN

Poto Jalan menuju lokasi WIUP

Poto Jalan menuju WIUP melalui jalan


PNPM
Poto memasuki WIUP

Poto memasuki WIUP


Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Jon Afrizal

NIM : 1210024427029

Program Studi : Teknik Pertambangan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:

“Rancangan Alat Muat Dan Alat Angkut Untuk Mencapai Sasaran Produksi Andesit
Pada PT. Bukit Sari Investama Di Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima
Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat”

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi
orang lain. Apabila kemudian dari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar
kesarjanaannya).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Padang, Maret 2016


Pembuat Pernyataan

(Jon Afrizal)
BIODATA WISUDAWAN

Nama : Jon Afrizal

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/ Tanggal
: Simpang Bukit / 24 April 1994
Lahir

Nomor Pokok
: 1210024427029
Mahasiswa
Program Studi : Teknik Pertambangan

Tanggal Lulus : 27 Maret 2017

IPK : 2.94

Predikat Lulus :
Rancangan Alat Muat Dan Alat Angkut
Untuk Mencapai Sasaran Produksi
Andesit Pada PT. Bukit Sari Investama
Judul Skripsi :
Di Kecamatan Pangkalan Koto Baru
Kabupaten Limapuluh Kota Privinsi
Sumatera Barat.

1. Yahdi Azzuhry, A.md, S.T, M. Eng


Dosen Pembimbing :
2. Drs. Murad, MS, MT

Asal SMA : SMA N 7 Sarolangun

Nama Orang Tua


Ayah : Sugiono
Ibu : Solmah

Desa Bukit, Kecamatan Pelawan,


Alamat :
Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

Anda mungkin juga menyukai