k.3 Toksikologi
k.3 Toksikologi
OLEH :
KELOMPOK III(3)
Penulis
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Berlakang.................................................Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Makalah............................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan...............................................................Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN.............................................Error! Bookmark not defined.
A. Pengertian Toksisitas Timah dan Toksisitas Herbisida...Error! Bookmark not
defined.
B. Mekanisme ADME Toksisitas Timah dan Toksisitas Hibersida..............Error!
Bookmark not defined.
C. Pemeriksaan Laboratorium Toksisitas Timah dan Toksisitas Hibersida. .Error!
Bookmark not defined.
D. Antidotum Toksisitas Timah dan Toksisitas Hibersida...Error! Bookmark not
defined.
BAB III PENUTUP.....................................................Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan.......................................................Error! Bookmark not defined.
B. Saran.................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Toksisitas merupakan istilah relatif yang biasa dipergunakan dalam
memperbandingkan satu zat kimia dengan lainnya. Adalah biasa untuk
mengatakan bahwa satu zat kimia lebih toksik daripada zat kimia lain.
Perbandingan sangat kurang informatif, kecuali jika pernyataan tersebut
melibatkan informasi tentang mekanisme biologi yang sedang
dipermasalahkan dan juga dalam kondisi bagaimana zat kimia tersebut
berbahaya. Oleh sebab itu, pendekatan toksikologi seharusnya dari sudut
telaah tentang berbagai efek zat kimia atas berbagai sistem biologi, dengan
penekanan pada mekanisme efek berbahaya zat kimia itu dan berbagai kondisi
di mana efek berbahaya itu terjadi (Rahayu dan Solihat, 2018).
Sifat toksik dari suatu senyawa ditentukan oleh: dosis, konsentrasi
racun di reseptor “tempat kerja”, sifat zat tersebut, kondisi bioorganisme atau
sistem bioorganisme, paparan terhadap organisme dan bentuk efek yang
ditimbulkan. Sehingga apabila menggunakan istilah toksik atau toksisitas,
maka perlu untuk mengidentifikasi mekanisme biologi di mana efek
berbahaya itu timbul. Sedangkan toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu
zat kimia, dalam kemampuannya menimbulkan efek berbahaya atau
penyimpangan mekanisme biologi pada suatu organisme (Rahayu dan
Solihat, 2018).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang dapat diambil
dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Pengertian toksisitas timah dan toksisitas herbisida
2. Mekanisme ADME toksisitas timah dan toksisitas herbisida
3. Pemeriksaan laboratorium toksisitas timah dan toksisitas herbisida
4. Antidotum toksisitas timah dan toksisitas herbisida
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Pengertian toksisitas timah dan toksisitas herbisida
2. Mekanisme ADME toksisitas timah dan toksisitas herbisida
3. Pemeriksaan laboratorium toksisitas timah dan toksisitas herbisida
4. Antidotum toksisitas timah dan toksisitas herbisida
BAB II
PEMBAHASAN
- Toksikokinetik Glifosat
a. Absorbsi
Glifosat lebih cepat diserap melalui rute inhalasi dan melalui
saluran pencernaan setelah proses ingesti. Penyerapan setelah asupan
oral sekitar 15%, sedangkan kontak dengan kulit secara umum lebih
rendah sekitar 0,5%. Selain itu absorbsi glifosat menyebabkan
kerusakan langsung pada lambung atau saluran intestinal apabila
tertelan. Penyerapan melalui kulit meningkat jika kulit luka, dan dapat
menyebabkan kematian pada manusia.
b. Distribusi
Setelah glifosat diabsorbsi ke dalam tubuh, selanjutnya
didistribusikan ke saluran bagian tubuh, terutama paru-paru, hati dan
ginjal. Konsentrasi glifosat dalam plasma relatif stabil selama 30 jam
dan dalam paru-paru lebih meningkat dan aktif. Selain didistribusikan
ke paru-paru, hati, dan ginjal glifosat juga didistribusikan ke otot, efek
toksik secara progresif pada organ yang ditentukan oleh biovailibilitas
dan eliminasi; biovailibilitas meningkat diikuti dengan meningkatnya
dosis yang disebabkan oleh toksisitas usus dan hati. Konsentrasi
glifosat lebih rendah didalam jaringan otot, setelah paparan melalui
kulit dan perlahan-lahan dilepaskan masuk kedalam darah (Priyatno
dkk., 2019).
- Gejala dan tanda klinis keracunan glifosat tergantung dosis yang tertelan,
keracunan sub akut pada dosis ringan < 20 -30 mg/kg berat badan, gejala
yang ditimbulkan adalah asimptomatik atau mual, muntah dan diare;
keracunan akut sedang dengan dosis >20 -30 mg/kg berat badan; pada
dosis < 40 – 50 mg/kg berat badan, beberapa pasien dapat bertahan hidup,
namun sebagian besar meninggal dalam 2 -3 minggu karena gagal paru;
gejala-gejala adalah muntah, diare, nyeri perut, ulserasi mulut, dan ulserasi
tenggorokan yang timbul setelah beberapa jam tertelan glifosat (Priyatno
dkk., 2019).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Aplikasi penyemprotan bahan aktif herbisida termasuk glifosat
teremisi ke media lingkungan seperti air. Apabila bahan aktif herbisida
terpapar dengan pekerja dan masyarakat sekitar maka dapat terabsorpsi
kedalam tubuh dan terakumulasi dalam target organ seperti paru-paru, ginjal,
hati, organ tubuh lainnya, sehingga menimbulkan efek kesehatan baik berupa
gejala/tanda klinik, bahkan sampai menyebabakan kematian. Jadi sebaiknya
penggunaan Hebirsida harus menyesuaikan dengan dosis yang baik agar tidak
menimbulkan efek yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Emilia, I., Setiawan, A. A., dan Mutiara, M. D., 2020. Uji Toksisitas Akut Herbisida
Sintetik Ipa Glifosat Terhadap Mortalitas Benih Ikan Lele Sangkuriang
(Clariasgariepinus). Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Vol. 17 (2). ISSN 2581-0170.
Priyatno, A. D., Saputra, D., Rachman, F. Abd., dan Sitorus, R. C., 2019. Bahan
Aktif Herbisida Glifosat pada Air dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan
Masyarakat. Prosiding Seminar Nasional Hari Air Dunia, ISSN : 2621-7469.
Rahayu, M., dan Solihat, M. F., 2018. Toksikologi Klinik. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta.