Makalah IPS Kelas Tinggi
Makalah IPS Kelas Tinggi
Disusun oleh :
Kelas : A IV Malam
NPM : 1802090144
2
KATA PENGANTAR
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. DEFINISI PERENCANAAN.........................................................................................6
B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN.........................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
4
BAB I PENDAHULUAN
5
persiapan mengajar ini, akan amat membantu guru sebab perencanaan merupakan
sarana untuk mencapai tujuan yang resmi.
Pembelajaran IPS berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang
cara individu dan kelompok hidup bersama serta berinteraksi dengan
lingkunganya. Disamping itu siswa dibimbing untuk mengembangkan rasa
bangga terhadap warisan budaya yang positif dan kritis terhadap yang negatif,
serta memiliki kepedualian terhadap keadilan sosial, proses demokrasi, dan
kelanggengan ekologis.[2]
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah maka pemakalah
merumuskan masalah sebagai berikut: “ Perencanaan Pembelajaran IPS di SD/MI
"
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui: “Perencanaan Pembelajaran IPS
di SD/MI “
6
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI PERENCANAAN
7
menghilangakan kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan masa
mendatang. Dan yang stu lagi mengubah keadaan agar sejalan dengan keadaan
lingkungan yang juga berubah-ubah.
Berdasarkan rumusan diatas dapat dibuat rumusan bahwa perencanaan
adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan
dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipasi gna memperkecil
kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran atau pengajaran menurut Dengeng adalah uapaya untuk
membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran
terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai
hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan
metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada
dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
Konsep pembelajaran yang dipakai dalam buku ini memiliki maksud yang
sama dengan konsep pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.[4] Dalam hal
ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan sebagai
upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak
hanya berinteraksi dengan guru sabgai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin
berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran
memuasatkan perhatian pada “ bagaimana membelajarkan siswa” dan bukan pada
“ apa yang di pelajari siswa “. Adapun perhatian terhadap apa yang di pelajari
siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum, yakni mengenai apa isi
pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan.
Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk
merencanakan memerlukan bebagai teori untuk merecanakan agar rencana
pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi[5] harapan dan tujuan
pembelajaran. Untuk itu pembelajaran sebagaimana disebut oleh Degrng.
8
C. DASAR PERLUNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan diatas,
dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagi berikut :
1. Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan
pembelajaran yang di wujudkan dengan adanya desain pembelajaran
2. Untuk merancang suatu pembelajaran peru menggunakan pendekatan sistem
3. Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar
4. Untuk merencanakan suatu desain pembelajran diacukan pada siswa secara
perorangan
5. Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan
pengiringan dalam pembelajaran
6. Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa
untuk belajar.
9
Selanjutnya dicari jalan keluar bagaimana memenuhi hal tersebut. Disamping itu
guru juga harus menentukan bahan pelajaran yang dipilih dan diajarkan kepada
peserta didik. Jawaban-jawaban atau usaha tersebut akan dapat membantu guru
untuk melangkah kepada aktivitas berikutnya.
Kedua, yaitu “ memilih isi dan menentukan sasaran”. Sasaran pengajaran
kita melukiskan apa yang sebenarnya diharapkan dari peserta didik, agar mereka
mampu melakukan sesuatu sesuai dengan urutan pembelajaran, dengan demikian
para guru dapat mengetahui bahwa ‘peserta didik’ tersebut telah mempelajari
sesuatu dalam kelas. Dalam hubungan ini para guru juga perlu
mempertimbangkan adanya perbedaan individu yang terdapat dalam kelas
tersebut selama mengajar.
Ketiga, mengidentifikasi teknik-teknik “pembelajaran”. Aktivitas ini
dilakukan karena guru telah mengetahui sasaran-sasaran tertentu yang dapat
dipergunakan sebagai basis untuk mengambil suatu keputusan. Guru dapat
memilih secara bebas setiap tehknik pembelajaran, sehingga merupakan
penyesuaian yang bersifat profesional, dan tindakan semacam ini dapat membantu
para peserta didik untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan semula.
keempat, merencanakan aktivitas “merumuskan unit-unit dan
merencanakan pelajaran”. Dalam aktivitas ini yang paling penting adalah
menorganisasi keputusan-keputusan yang telah diambil, yaitu mengenai peserta
didik secara individu, sasaran-sasarn, dan teknik pembelajaran dan dibukukan
pada dokumen resmi, sehingga dapat dipergunakan untuk melanjutkan
pembelajaran berikutnya.
Kelima, “memberikan motivasi dan implementasi program”. Perencanaan
pada aktivitas ini mempersiapkan guru secara khusus bertalian dengan teknik
motivasional yang akan diterapkan dan beberapa prosedur administratif yang
perlu diikuti agar perencanaan pengajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik. Dalam hubungannya dengan tugas atau aktivitas ini terdapat suatu keputusan
yang sangat penting yang harus dilakukan, yaitu menetapkan transisi antara satu
bagian dari pelajaran yang diberikkan pada hari iru ke pelajaran pada hari-hari
berikutnya.
10
Keenam, merupakan aktivitas yang terakhir, yaitu perencanaan yang
dipusatkan kepada “pengukuran, evaluasi, dan penentuan tingkat”. Aktivitas ini
merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan tes dan penyesuaian
tentang penampilan peserta didik secara individual. Perlu diperhatikan bahwa
terdapat hubungan antara pengukuran, evaluasi dan penentuan tingkatan tersebut
dengan keenam aktivitas lain yang terdapat dalam kerangka kerja sebagaimana
diutarakan diatas. Dengan demikian terdapat hubungan yang langsung antara
masing-masing aktivitas tersebut.
11
dalam memahami petakurikulum, dimulai dengan masing-masing guru
mendiskripsikan proses dan keterampilan yang ditekankannya,konsepdan topik
esensial yang diterapkannya, serta hasil yang diharapkan dari siswa. Setelah itu
tergantung situasinya, deskripsi-deskripsi ini saling diinformasikan kepada guru-
guru di sekkolah tersebut, dan peta kurikulum dikonstruksikan untuk
memperlihatkan kurikulum sekolah, termasuk kesenjangan yang mungkin ada dan
topik-topik yang tidak perlu diajarkan lebih dari satu kali.
Proses perencanaan pembelajaran dan pengambilana keputusan oleh guru
IPS. Beberapa diantarannya adalah dasar pemikiran dan pengetahuan perencanaan
IPS, khususnya dampak perencanaan pada pembelajaran siswa dan pada alur
kehidupan di kelas secara keseluruhan, dideskripsikan seperti halnya proses-
proses yang digunakan oleh guru-guru berpengalaman untuk membuat
perencanaan dan mengambil keputusan. Pada bagian tulisan ini juga memasukkan
penjelasan yang agak terperinci tentang prosedur-prosedur perencanaan tertentu
dan sejumlah alat bantu serta teknik yang digunakan untuk perencanaan dibidang
pembelajaran IPS dan bidang-bidang lainnya. Yang selanjutnya akan kita bahas
tentanng kompleksitas perencanaan dan pengambilan keputusan oleh guru IPS
dan menunjukkan bagaimana fungsi ini dijalankan oleh guru dalam kondisi yang
tidak pasti.
Ada banyak bergai orang mengekspresikan keyakinan akan kemampuan
mereka untuk mengontrol berbagai kejadian melalui perencanaan yang canggih.
Perencanaan juga sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Salah satu nyaadalah
pentingnya perencanaan diilustrasikan ketika anda memikirkan tentang berapa
banyak nya waktu yang digunakan guru untuk kegiatan ini, misalnya guru
melaporkan bahwa para guru memperkirakan bahwa mereka menghabiskan satu
sampai dua puluh persen waktu kerjanya setiap minggu untuk kegiatan
perencanaan pembelajaran.
12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kita sebagai calon guru harus bisa menguasai berbagai prinsip pembelajaran
, karena dalam merencanakan sebuah proses pembelajaran kita sebagai calon guru
harus mengetahui berbagai macam prinsip, jika kita tidak mengetahui maka kita
tidak akan bisa menciptakan sebuah pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
13
DAFTAR PUSTAKA
14