Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS DIKELAS


TINGGI

Untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah “Pengembangan Pendidikan


IPS dikelas Tinggi”

Disusun oleh :

Nama : Nur Andini Hardiyanti

Kelas : A IV Malam

NPM : 1802090144

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

TAHUN AJARAN 2020/2021


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA
UTARA

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya


sehingga makalah yang berjudul PERENCANAAN PEMBELAJARAN IPS
DIKELAS TINGGI SD. dan Masyarakat dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan dan memerlukan
perbaikan. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk lebih sempurnanya makalah ini. Atas kritik dan saran yang
diberikan, penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, 01 April 2021

Penulis

Nur Andini Hardiyanti

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

A.    Latar Belakang Masalah.................................................................................................4

B.     Rumusan Masalah..........................................................................................................5

C.    Tujuan.............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6

A. DEFINISI PERENCANAAN.........................................................................................6

B.     PERENCANAAN PEMBELAJARAN.........................................................................7

C.    DASAR PERLUNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN.....................................7

D.    PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PERSIAPAN PENGAJARAN


................................................................................................................................................8

E.     Perencanaan Pembelajaran IPS......................................................................................9

BAB III PENUTUP..................................................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

4
BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu
siswa melakukan kegiatan belajar. Guru harus memiliki empat syarat yang harus
dikuasai yaitu penguasaan materi pelajaran, penugasan professional keguruan dan
pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian untuk
melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus menjadi pribadi yang
berkembang dan bersifat dinamis. Perubahan paradigma pola mengajar guru yang
pada mulanya sebagai sumber informasi bagi siswa dan selalu mendominasi
kegiatan dalam kelas berubah menuju paradigm yang memposisikan guru sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran dan selalu terjadi interaksi antara guru
dengan siswa maupun siswa dengan siswa dalam kelas. Kenyataan ini
mengharuskan guru untuk selalu meningkatkan kemampuanya terutama
memberikan keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatifitas
siswa dalam pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan realisasi dari pengalaman
belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus pembelajaran. Yang berisi
komponen terdiri dari identitas mata pelajaran, kopetensi dasaryang hendak
dicapai, materi pokok beserta uraiannya. Agar guru dapat pengetahuan jika akan
melakukan sebuah perencanaan pembelajaran.[1]
Perencanaan pembelajaran merupakan hal yang amat penting bagi praktisi
pendidikan termasuk pendidik (guru atau dosen). Pentingnya persiapan mengajar
adalah sebagai acuan kelangsungan kegiatan, kelancaran proses kegiatan belajar,
dan sebagai alat feed back maupun untuk alat evaluasi. Oleh karena itu, dengan

5
persiapan mengajar ini, akan amat membantu guru sebab perencanaan merupakan
sarana untuk mencapai tujuan yang resmi.
Pembelajaran IPS berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang
cara individu dan kelompok hidup bersama serta berinteraksi dengan
lingkunganya. Disamping itu siswa dibimbing untuk mengembangkan rasa
bangga terhadap warisan budaya yang positif dan kritis terhadap yang negatif,
serta memiliki kepedualian terhadap keadilan sosial, proses demokrasi, dan
kelanggengan ekologis.[2]

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah maka pemakalah
merumuskan masalah sebagai berikut: “ Perencanaan Pembelajaran IPS di SD/MI
"

C.    Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui: “Perencanaan Pembelajaran IPS
di SD/MI “

6
BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERENCANAAN

Ada beberapa defini tentang perencanaan yang rumusan nya berbeda-beda.


Cunningham[3] misalnya mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi
dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang
aklan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang
diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang
dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan disini
menekankan pada usaha menyeleksi dan menghubugkan sesuatu dengan
kepentingan masa yang akan datangitu dan bagaimana usaha untuk memcapainya
merupakan perencanaan.
Definisi yang ke dua mengemukakan bahwa perencanaan adalah hubungan
antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana seharusnya yang bertalian
dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber.
Bagaimana sehrusnya adalah mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan
disini menekankan pada usaha mengisi kesenjangan antara keadaan sekarang
dengan keadaan yang akan datang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan,
ialah menghilangkan jarak antara keadaan sekarang dengan keadaan mendatang
yang diingikan.
Sementara itu definisi yang lain tentang perencanaan dirumuskan sangat
pendek, perencanaan adalah suatu cara untuk mengantisipasi dan
menyeimbangkan perubahan. Dalam definisi ini ada asumsi bahwa perubahan
selalu terjadi. Perubahan lingkungan ini selalu diantisipasi, dan hasil antisipasi ini
dipakai agar perubahan itu berimbang. Artinya perubahan yang terjadi di luar
organisasi pengajaran tidak jauh berbeda dengan perubahan yang terjadi pada
organisasi itu, organisasi tidak mengalami keguncangan. Jadi, maknaperencanaan
disini adalah usaha mengubah organisasi agar sejalan dengan perubahan
lingkungannya.
Ketiga definisi tersebut diatas memprlihatkan rumusan yang berbeda yang
satu mencari wujud yang akan datang serta uasaha untuk mencapainya, yang kain

7
menghilangakan kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan masa
mendatang. Dan yang stu lagi mengubah keadaan agar sejalan dengan keadaan
lingkungan yang juga berubah-ubah.
Berdasarkan rumusan diatas dapat dibuat rumusan bahwa perencanaan
adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan
dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipasi gna memperkecil
kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran atau pengajaran menurut Dengeng adalah uapaya untuk
membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran
terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai
hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan
metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada
dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
Konsep pembelajaran yang dipakai dalam buku ini memiliki maksud yang
sama dengan konsep pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.[4] Dalam hal
ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan sebagai
upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak
hanya berinteraksi dengan guru sabgai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin
berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran
memuasatkan perhatian pada “ bagaimana membelajarkan siswa” dan bukan pada
“ apa yang di pelajari siswa “. Adapun perhatian terhadap apa yang di pelajari
siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum, yakni mengenai apa isi
pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan.
Pembelajaran yang akan direncanakan memerlukan berbagai teori untuk
merencanakan memerlukan bebagai teori untuk merecanakan agar rencana
pembelajaran yang disusun benar-benar dapat memenuhi[5] harapan dan tujuan
pembelajaran. Untuk itu pembelajaran sebagaimana disebut oleh Degrng.

8
C.    DASAR PERLUNYA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perlunya perencanaan pembelajaran sebagaimana disebutkan diatas,
dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perbaikan
pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagi berikut :
1.    Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan
pembelajaran yang di wujudkan dengan adanya desain pembelajaran
2.    Untuk merancang suatu pembelajaran peru menggunakan pendekatan sistem
3.    Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar
4.    Untuk merencanakan suatu desain pembelajran diacukan pada siswa secara
perorangan
5.    Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan
pembelajran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan
pengiringan dalam pembelajaran
6.    Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa
untuk belajar.

D.    PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI PERSIAPAN


PENGAJARAN
Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaan yang kompleks dan sifatnya
dimensional. Berkenaan dengan hal tersebut, guru paling sedikit harus menguasai
berbagai teknik yang erat hubungannya dengan kegiatan-kegiatan penting dalam
pengajaran. Urutan pembelajaran yang baik selalu melibatkan keputusan guru
berdasarkan berbagai tugas.
Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan
langkah-langkah yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan
pelaksanaan rencana pengajaran. Kerangka tersebut membatasi benyaknya
aktivitas khusus yang akan diselesaikan oleh guru, yaitu hanya enam aktivitas
terutama bagi para guru baru. enam jenis aktivitas dirasakan sudah cukup berat
untuk mulai karirnya sebagai tenaga yang profesional. Dalam kerangka tersebut
terlihat adanya hubungan yang erat antara keenam aktivitas tersebut.[6]
Aktivitas pertama “mendiagnosa kebutuhan peserta didik”, berarti para
guru harus menaruh perhatian khusus terhadap peserta didik dalam kelas. Antara
lain bertalian dengan minat para individu, kebutuhan dan kemampuan mereka.

9
Selanjutnya dicari jalan keluar bagaimana memenuhi hal tersebut. Disamping itu
guru juga harus menentukan bahan pelajaran yang dipilih dan diajarkan kepada
peserta didik. Jawaban-jawaban atau usaha tersebut akan dapat membantu guru
untuk melangkah kepada aktivitas berikutnya. 
Kedua, yaitu “ memilih isi dan menentukan sasaran”. Sasaran pengajaran
kita melukiskan apa yang sebenarnya diharapkan dari peserta didik, agar mereka
mampu melakukan sesuatu sesuai dengan urutan pembelajaran, dengan demikian
para guru dapat mengetahui bahwa ‘peserta didik’ tersebut telah mempelajari
sesuatu dalam kelas. Dalam hubungan ini para guru juga perlu
mempertimbangkan adanya perbedaan individu yang terdapat dalam kelas
tersebut selama mengajar.
Ketiga, mengidentifikasi teknik-teknik “pembelajaran”. Aktivitas ini
dilakukan karena guru telah mengetahui sasaran-sasaran tertentu yang dapat
dipergunakan sebagai basis untuk mengambil suatu keputusan. Guru dapat
memilih secara bebas setiap tehknik pembelajaran, sehingga merupakan
penyesuaian yang bersifat profesional, dan tindakan semacam ini dapat membantu
para peserta didik untuk dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan semula. 
keempat, merencanakan aktivitas “merumuskan unit-unit dan
merencanakan pelajaran”. Dalam aktivitas ini yang paling penting adalah
menorganisasi keputusan-keputusan yang telah diambil, yaitu mengenai peserta
didik secara individu, sasaran-sasarn, dan teknik pembelajaran dan dibukukan
pada dokumen resmi, sehingga dapat dipergunakan untuk melanjutkan
pembelajaran berikutnya.
Kelima, “memberikan motivasi dan implementasi program”. Perencanaan
pada aktivitas ini mempersiapkan guru secara khusus bertalian dengan teknik
motivasional yang akan diterapkan dan beberapa prosedur administratif yang
perlu diikuti agar perencanaan pengajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik. Dalam hubungannya dengan tugas atau aktivitas ini terdapat suatu keputusan
yang sangat penting yang harus dilakukan, yaitu menetapkan transisi antara satu
bagian dari pelajaran yang diberikkan pada hari iru ke pelajaran pada hari-hari
berikutnya.

10
Keenam, merupakan aktivitas yang terakhir, yaitu perencanaan yang
dipusatkan kepada “pengukuran, evaluasi, dan penentuan tingkat”. Aktivitas ini
merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan tes dan penyesuaian
tentang penampilan peserta didik secara individual. Perlu diperhatikan bahwa
terdapat hubungan antara pengukuran, evaluasi dan penentuan tingkatan tersebut
dengan keenam aktivitas lain yang terdapat dalam kerangka kerja sebagaimana
diutarakan diatas. Dengan demikian terdapat hubungan yang langsung antara
masing-masing aktivitas tersebut.

E.     Perencanaan Pembelajaran IPS


Sebelum kita bahas tentang pembelajaran IPS, ada baiknya dikemukakan
aspek perencanaan. Dalam membuat desain perencanaan pembelajaran, Brunner
mendeskripsikan bagaimana prinsip kekuatan, seharusnya diterapkan ketika
menyeleksi isi kurikulum. Pelajaran atau unit kerja yang kuat adalah apabila
berbagai  konsep dasar daripelajaran itu disajikan secara sederhana, tidak  rumit,
dan logis. Melalui organisaasi yang logis. Siswa akan melihat hubungan diantara
berbagai fakta dan di antara berbagai konsep penting dalam sebuah topik.[7]
Perlu  diketahui bahwa disetiap bidang  pembelajaran, ada bannyak yang
tidak  mungkin habis dipelajari dalam waktu tertentu, setahun bahkan mungkin
habis dipelajari dalam waktu tertentu, setahun bahkan mungkin seumur hidup.
Disini guru ips harus memeilih isi berdasarkan ide-ide dasar dan struktur ilmu
pengetahuan dengan memperhatikan pengetahuan dan kemampuan yang
sebelumnya sudah dimiliki siswa. Pada setiap bidang ilmu pengetahuan termasuk
IPS, konsep dan pemahaman konsep tinggi dibangun dalam bentuk seperti
piramida.
Dalam realitasnya tidak sedikit guru yang bermasalah dalam pembelajaran
karena mereka sering kali kurang memiliki pengetahuan yang memadahi tentang
yang mereka ajarkan. Dalam hal ini, jacobs dengan karyanya yang
berjudul Mapping The Big Picture  menawarkan peta tentang kurikulum sebagai
cara bagi guru untuk memahami dan memetakan apa yang sedang mereka 
kerjakan serta membantu memastikan bahwa tidak ada kesenjangan pada
keterampilan-keterampilan yang penting untuk dikuasi guru. Perlu diingat bahwa

11
dalam memahami petakurikulum, dimulai dengan masing-masing guru
mendiskripsikan proses dan keterampilan yang ditekankannya,konsepdan topik
esensial yang diterapkannya, serta hasil yang diharapkan dari siswa. Setelah itu
tergantung situasinya, deskripsi-deskripsi ini saling diinformasikan kepada guru-
guru di sekkolah tersebut, dan peta kurikulum dikonstruksikan untuk
memperlihatkan kurikulum sekolah, termasuk kesenjangan yang mungkin ada dan
topik-topik yang tidak perlu diajarkan lebih dari satu kali.
Proses perencanaan pembelajaran dan pengambilana keputusan oleh guru
IPS. Beberapa diantarannya adalah dasar pemikiran dan pengetahuan perencanaan
IPS, khususnya dampak perencanaan pada pembelajaran siswa dan pada alur
kehidupan di kelas secara keseluruhan, dideskripsikan seperti halnya proses-
proses yang digunakan oleh guru-guru berpengalaman untuk membuat
perencanaan dan mengambil keputusan. Pada bagian tulisan ini juga memasukkan
penjelasan yang agak terperinci tentang prosedur-prosedur perencanaan tertentu
dan sejumlah alat bantu serta teknik yang digunakan untuk perencanaan dibidang
pembelajaran IPS dan bidang-bidang lainnya. Yang selanjutnya akan kita bahas
tentanng  kompleksitas perencanaan dan pengambilan keputusan oleh guru IPS
dan menunjukkan bagaimana fungsi ini dijalankan oleh guru dalam kondisi yang
tidak pasti.
Ada banyak bergai orang  mengekspresikan keyakinan akan kemampuan
mereka untuk mengontrol berbagai kejadian melalui perencanaan yang canggih.
Perencanaan juga sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Salah satu nyaadalah
pentingnya perencanaan diilustrasikan ketika anda memikirkan tentang berapa
banyak nya waktu yang digunakan guru untuk kegiatan ini, misalnya guru
melaporkan bahwa para guru  memperkirakan bahwa mereka menghabiskan satu
sampai dua puluh persen waktu kerjanya setiap minggu untuk kegiatan
perencanaan pembelajaran.

12
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan pembelajaran merupakan hal yang amat penting bagi praktisi


pendidikan termasuk pendidik (guru atau dosen). Pentingnya persiapan mengajar
adalah sebagai acuan kelangsungan kegiatan, kelancaran proses kegiatan belajar,
dan sebagai alat feed back maupun untuk alat evaluasi. Oleh karena itu, dengan
persiapan mengajar ini, akan amat membantu guru sebab perencanaan merupakan
sarana untuk mencapai tujuan yang resmi.

Pembelajaran IPS berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang


cara individu dan kelompok hidup bersama serta berinteraksi dengan
lingkunganya. Disamping itu siswa dibimbing untuk mengembangkan rasa
bangga terhadap warisan budaya yang positif dan kritis terhadap yang negatif,
serta memiliki kepedualian terhadap keadilan sosial, proses demokrasi, dan
kelanggengan ekologis

B. Saran
Kita sebagai calon guru harus bisa menguasai berbagai prinsip pembelajaran
, karena dalam merencanakan sebuah proses pembelajaran kita sebagai calon guru
harus mengetahui berbagai macam prinsip, jika kita tidak mengetahui maka kita
tidak akan bisa menciptakan sebuah pembelajaran yang efektif dan menyenangkan
  

13
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah, 2005, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada)

paket 2 eprints.radenfatah.ac.id/380/2/PAKET%202.pdf / jurnal peendidikan IPS


diakses pada tanggal 19 maret 2017 pada pukul 10.00

Cunningham Willian G. 1982, Systematic Planning for Education Change, Frits


Edition, Mayfield Publishing Company, (California)

Hamzah Uno B, 1998, Teori Belajar dan Pembelajaran (suatu pengantar), (STKIP


Gorontalo: penerbit Nurul Jannah)

Syaefuddin Udin, 2009, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Rosda karya)

Supardan Dadang, 2015, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, ( Jakarta: PT Bumi


Aksara.

14

Anda mungkin juga menyukai