KARSINOMA UTERI
1. Anatomi
Uterus merupakan organ berotot, berongga (hollow organ) dan berbentuk
buah pir, yang terletak dalam rongga panggul di anatara kandung kemih dan
rektum pada panggul wanita. Posisi uterus adalah anteversi (menekuk ke depan)
dan antefleksi (membelok ke depan). Uterus matur memiliki panjang sekitar 7,5
cm, lebar 5 cm (pada diameter terpanjangnya), tebal 2,5 m, dan beratnya sekitar
60 g.
Uterus atau uterus terdiri atas tiga bagian: bagian atas disebut fundus,
tengah disebut corpus, dan bagian bawah adalah cervix. Secara lapisan, dinding
uterus memiliki dua lapisan; lapisan endometrium pada bagian dalam, dan
miometrium pada bagian luar. Kanker uteri dapat terbentuk pada salah satu
jaringan yang membentuk Uterus (Creasman et al., 2011; FIGO, 2011).
1
Mini Referat
2
Mini Referat
3
Mini Referat
4
Mini Referat
2. EPIDEMIOLOGI
5
Mini Referat
dari lapisan luar jaringan otot (miometrium) uterus, adalah bentuk jauh lebih
umum dari kanker uterus, yang terdiri dari kurang dari 10% dari semua kasus
kanker Uterus (WHO, 2006)
Kejadian kanker endometrium lebih tinggi pada Caucasian dibandingkan
wanita asia atau berkulit hitam, namun angka kematian lebih tinggi pada pada
orang kulit hitam. Hal ini diduga jeleknya perawatan dan presentasi pada stadium
lanjut. Sarkoma uteri, selain dari subtype histologi, lebih sering pada wanita
berkulit hitam. Klasifikasi terbaru dari sarkoma uterus meliputi leiomyosarcoma,
endometrial stroma sarcoma dan sarkoma Undifferentiated. Leiomyosarcoma
(LMS) cenderung terjadi lebih sering pada wanita berusia 30-50 tahun
dibandingkan dengan carcinosarcomas dan sarkoma stroma endometrium (EES),
yang memiliki insiden yang lebih tinggi pada wanita yang lebih tua dari 50 tahun
(Jing et al., 2013).
6
Mini Referat
7
Mini Referat
Diabetes, terdapat risiko 2-3 kali pada orang yang mengalami diabetes.
Riwayat keluarga dengan kanker uterus, wanita yang memiliki keluaraga
dengan riwayat kanker uterus memiliki peningkatan resiko dua kali lipat.
Riwayat terpapar radiasi pada bagian pelvis
Gambar 5 Rangkuman Faktor Risiko Kanker Uterus (Felix dan Brinton, 2018)
Tabel 1 Rangkuman Relative Risk Kanker Uterus dan Penjelasannya (Felix dan
Brinton, 2018)
Estimated Heterogeneity of
Domain Factor Comments
Relative Riska risk
Metabolic Each 5 kg/m2 increase in
Association stronger
factors body mass index (BMI) is
Obesity 2.0–5.0 for type I than II
associated with a 62%
cancers
increased risk
Uncertain extent to which
No heterogeneity
Diabetes 2.0 relations are confounded by
observed
obesity
Association between
hypertension and
endometrial cancer was
Hypertension 1.1–1.3 Not examined
weaker, but still significant,
among studies with
adjustment for BMI
Metabolic 1.4–2.0 No heterogeneity Adjustment for
syndrome observed overweight/obesity does not
eliminate increased risks
associated with metabolic
syndrome factors
8
Mini Referat
9
Mini Referat
among postmenopausal
with type I
women
SERPINE1: 2.4
VEGF-A: 2.6
No heterogeneity
Anti-inflammatory Endometrial cancer risk was
observed although
Inflammatory cytokines (IL13, most pronounced among
the number of
markers IL21): 0.5–0.6 obese women with the
women with type II
Pro-inflammatory highest inflammation score
was small
cytokines (CCL3,
IL1B, IL23): 0.5–0.6
Inverse associations were
strongest among
Adiponectin 0.5 Not examined postmenopausal women,
nulliparous women, and non-
hormone users
Associations were strongest
among non-hormone users,
Leptin 2.2 Not examined
diabetic women, and in
prospective studies
4. Diagnosis
4.1.1. Anamnesis
10
Mini Referat
dokter umum dapat menggali adanya faktor risiko pada tabel 1 yang telah
dipaparkan (Felix dan Brinton, 2018).
Sarkoma uterus dapat muncul dengan cara yang mirip dengan karsinoma
endometrium dengan perdarahan vagina, dan seringkali tekanan panggul.
Pencitraan akan mengungkapkan massa dan pembesaran uterus. Leiomyosarcoma
dapat muncul pada wanita di awal dekade keenam kehidupan dengan menstruasi
tidak teratur atau perdarahan pascamenopause. Gejala lain termasuk nyeri,
tekanan panggul, dan massa panggul yang membesar dengan cepat. Sayangnya,
diagnosis jarang dibuat sebelum operasi definitif. Sarkoma stroma endometrium
(ESS) biasanya muncul dengan perdarahan pascamenopause, nyeri panggul, dan
massa yang membesar. Seperti tumor mullerian campuran (MMT), ESS biasanya
muncul pada dekade ketujuh kehidupan. Penurunan berat badan, anoreksia, dan
perubahan kebiasaan buang air besar atau kandung kemih adalah tanda-tanda
penyakit lanjut pada semua kasus kanker uterus (Felix dan Brinton, 2018).
11
Mini Referat
Gambar 6 Pemeriksaan
Pelvis (Cote et al., 2015)
12
Mini Referat
mengambil sel-sel dari leher uterus dan vagina. Sel-sel tersebut dlihat dibawah
mikroskop untuk melihat jika terdapat sel-sel yang abnormal. Prosedur ini disebut
juga papsmear (Cote et al., 2015).
13
Mini Referat
14
Mini Referat
15
Mini Referat
harus diperiksa dalam bidang sagital untuk invasi tumor ke dalam stroma serviks.
Parametria medial juga harus diperiksa, diikuti oleh seluruh corpus uteri dari
kornu sampai kornu pada bidang sagital, dan dari serviks ke fundus dalam bidang
aksial. Ukuran tumor kemudian harus diukur dan, jika mungkin, rasio Gordon
diukur pada area invasi miometrium terdalam (Matoba et al., 2016; Siegel et al.,
2018).
16
Mini Referat
2. CT-Scan
CT scan adalah prosedur x-ray yang menghasilkan gambar penampang
bagian dalam tubuh secara mendetail. Pemindai CT mengambil banyak gambar
saat kamera berputar di sekitar pasien. Komputer kemudian menggabungkan
gambar-gambar ini menjadi gambar potongan tubuh Anda. Mesin akan
mengambil gambar dari banyak irisan bagian tubuh pasienyang sedang dipelajari
(Matoba et al., 2016; Siegel et al., 2018).
CT scan tidak digunakan untuk mendiagnosis kanker uterus. Tetapi
mereka dapat membantu melihat apakah kanker telah menyebar/metastasis ke
organ lain dan untuk melihat apakah kanker itu kembali lagi setelah diberikan
treatment (Matoba et al., 2016; Siegel et al., 2018).
17
Mini Referat
18
Mini Referat
19
Mini Referat
20
Mini Referat
21
Mini Referat
22
Mini Referat
6. Penatalaksanaan
6.1. Pembedahan
Operasi harus dilakukan pada semua jenis kanker uterus terlepas dari
jenisnya jika terdapat kemungkinan reseksi tumor primer. Pembedah primer
mempunyai tingkat kesembuhan yang lebih tinggi dari radioterapi radikal khusus
untuk pengobatan utama kanker uterus (Sorbe et al., 2013; FIGO, 2018).
Stadium I dan II
Pembedahan merupakan pilihan yang disarankan, histerektomi totalis,
salpingo-ooforektomi bilateral, bilasan peritonium dan/atau pengangkatan
kelenjar getah bening pelvis dan para aorta dalam kasus-kasus tertentu.
Limfadenektomi dulu belum merupakan bagian pembedahan standar. Mungkin
ada situasi dimana histerektomi Wertheim dan limfadenektomi pelvis dapat
dipertimbangkan. Histerektomi vaginal dapat dipertimbangkan dimana
23
Mini Referat
6.2. Radioterapi
Radioterapi menggunakan energi dan partikel-partikel x-ray yang tinggi
untuk membunuh sel-sel yang abnormal. Pemberian radioterapi mempunyai
waktu-waktu tertentu. Indikasi untuk kombinasi radioterapi pasca-operasi (FIGO,
2018):
• Tumor grade 3
• invasi miometrium> 1/2
• Stadium II atau lebih
• Keterlibatan kelenjar getah bening
• Teknik Radioterapi
a) terapi sinar eksternal untuk seluruh pelvis: 3 atau 4 bidang 'brick'
menggunakan 9 atau 16 MeV foton (seperti untuk karsinoma serviks)
Dosis: 4500cGy dalam 20 fraksi selama 4 minggu
b) Cesium vagina menggunakan 'line source’ dengan Dosis: 3000cGy pada
mukosa vagina dalam waktu sekitar 8 jam.
24
Mini Referat
25
Mini Referat
7. Follow-up
7.1. Setelah Pembedahan
Pemeriksaan pasca-operasi setelah enam minggu. Pemeriksaan selanjutnya
3 bulan pada 1 tahun pertama, 6 bulan pada 2 tahun berikutnya dan setiap tahun
sampai 5 tahun. Jika setelah 5 tahun hasilnya baik, hasil pap smear tidak
mempunyai indikasi untuk penanganan kanker uterus (Sorbe et al., 2013).
26
Mini Referat
spotting diantara menstruasi, atau kapan saja pada wanita yang sudah mengalami
menopause, kadang-kadang pasien juga merasa nyeri pada pelvis (Anwar et al.,
2011).
Penanganan pada karsinoma korpus uteri yang mengalami rekurensi dapat
dilakukan sendiri: Pembedahan, radioterapi, hormon dan/ atau kemoterapi dapat
digunakan. Rekurensi yang bersifat lokal dapat diintervensi dengan pembedahan,
Pasien yang belum mendapatkan radioterapi dapat dipertimbangkan untuk
radioterapi. Dosis yang dianjurkan 5000cGy ke mukosa vagina dalama sekali
insersi (Anwar et al., 2011).
27
Mini Referat
DAFTAR PUSTAKA
Creasman, F Odicino, et al. 2011. Carcinoma of the corpus uteri : Figo annual
Report.
Anwar, Mochmad, et al. 2011. Ilmu kandungan, edisi 3. Kanker Korpus uteri.
Jakarta : PT. Bina pustaka Sarwono Prwihardjo.
28
Mini Referat
Creasman WT, Ali S, Mutch DG, Zaino RJ, Powell MA, Mannel RS, et
al. Surgical-pathological findings in type 1 and 2 endometrial cancer: An
NRG Oncology/Gynecologic Oncology Group study on GOG-210
protocol. Gynecol Oncol. 2017;145(3):519–25
Cote ML, Alhajj T, Ruterbusch JJ, Bernstein L, Brinton LA, Blot WJ, et al. Risk
factors for endometrial cancer in black and white women: a pooled
analysis from the Epidemiology of Endometrial Cancer Consortium
(E2C2). Cancer causes & control : CCC. 2015;26(2):287–96
Matoba, Y., Kisu, I., Saotome, K., Katayama, M., Taniguchi, M., Miura, Y., Goto,
T. and Hirao, N., 2016. Clear cell carcinoma of the lower uterine segment:
A case report. Molecular and Clinical Oncology, 5(6), pp.701-704.
FIGO - Amant, F., Mirza, M., Koskas, M. and Creutzberg, C., 2018. Cancer of the
corpus uteri. International Journal of Gynecology & Obstetrics, 143,
pp.37-50.
FIGO - Abu-Rustum, N., Zhou, Q., Iasonos, A., Alektiar, K., Leitao, M., Chi, D.,
Sonoda, Y., Soslow, R., Hensley, M. and Barakat, R., 2011. The Revised
2009 FIGO Staging System for Endometrial Cancer: Should the 1988
FIGO Stages IA and IB Be Altered?. International Journal of
Gynecologic Cancer, 21(3), pp.511-516.
29