Anda di halaman 1dari 19

ISSN 2407-7232

JURNAL PENELITIAN
KEPERAWATAN
Volume 7, No. 1, Pebruari 2021

Penerapan Early Warning System (EWS) Sebagai Deteksi Dini Kematian di Critical Care
Area: Literature Reveiw

Caring Perawat pada Pasien dalam Kondisi Kritis di Kabupaten Kediri

Perilaku Pasien TB Paru Tentang Pencegahan Penularan TB Paru di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri

Tugas Keluarga dalam Perawatan Anak dengan ISPA yang Mengalami Demam di
Puskesmas Pesantren I Kota Kediri

Kelebihan Volume Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa

Gambaran Kualitas Tidur Pada Penderita Hipertensi: Literature Review

Latihan Dasar Panggul Menurunkan Derajat Inkontinensia URI pada Lanjut Usia: Literature
Review

Kecemasan pada Orang Tua Anak dengan Thalasemia: Literature Review

Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Skrining Pra Nikah: Literature Review

Hubungan Tingkat Pendidikan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Kepatuhan Minum
Obat Penderita TBC Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sukomoro Kabupaten Magetan

Diterbitkan oleh
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI

Jurnal Penelitian Hal Kediri


Vol.7 No.1 2407-7232
Keperawatan 1 - 81 Pebruari 2021
2407-7232

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN

Volume 7, No. 1, Pebruari 2021


PenanggungJawab
Selvia David Richard, S.Kep., Ns., M.Kep

KetuaPenyunting
Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep

Sekretaris
Desi Natalia Trijayanti Idris, S.Kep., Ns., M.Kep

Penyunting Ahli:
Dr. Titih Huriah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kom (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) Sara
Lee Campblell (Lee University) Charlotte Webb (Lee University)

Penyunting Pelaksana
Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep
Desi Natalia Trijayanti Idris, S.Kep., Ns., M.Kep
Heru Suwardianto, S.Kep., Ns M.Kep
KiliAstarani, S.Kep., Ns., M.Kep
ErlinKurnia, S.Kep., Ns., M.Kes
Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes

Sirkulasi
Ovin Valentia Pangemanan, S.Psi

Diterbitkan Oleh:
STIKES RS. Baptis Kediri
Jl. Mayjend Panjaitan No. 3B Kediri
Email: uuptppmstikesbaptis@gmail.com
Link:https://jurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/keperawatan
2407-7232

JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN


Volume 7, No. 1, Pebruari 2021
DAFTAR ISI

Penerapan Early Warning System (EWS) Sebagai Deteksi Dini Kematian di 1 -9


Critical Care Area: Literature Reveiw
Diah Pujiastuti | Enjelia Purwaty | Janah | Pablo Yohanes Ngadhi | Paskalis
Surianto | Rani Chrisna Dewi | Yunince Talu

Caring Perawat pada Pasien dalam Kondisi Kritis di Kabupaten Kediri 10-15
Vela Purnamasari | Dewi Yunicha

Perilaku Pasien TB Paru Tentang Pencegahan Penularan TB Paru di Wilayah 16-25


Kerja UPTD Puskesmas Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri
Wahyu Tanoto | Dodik Arso Wibowo | Himas Naila Fahriyatus Zakiah

Tugas Keluarga dalam Perawatan Anak dengan ISPA yang Mengalami Demam 26-31
di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri
Dewi Ika Sari Hari Poernomo |Srinalesti Mahanani

Kelebihan Volume Cairan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani 32-38
Hemodialisa
Erlin Kurnia

Gambaran Kualitas Tidur Pada Penderita Hipertensi: Literature Review 39-46


Stefanus Aperyan | Kili Astarani | Dian Taviyanda

Latihan Dasar Panggul Menurunkan Derajat Inkontinensia URI pada Lanjut 47 -55
Usia: Literature Review
Oknalita Tri Praptika | Rimawati | Sandy Kurniajati

Kecemasan pada Orang Tua Anak dengan Thalasemia: Literature Review 56-64
Yesika Margiana| Maria Anita Yusiana| Tri Sulistyarini

Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Skrining PraNikah: Literature 65-72


Review
WidyaWati | Selvia David Richard | Aries Wahyuningsih

Hubungan Tingkat Pendidikan Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap 73 - 81


Kepatuhan Minum Obat Penderita TBC Paru di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukomoro Kabupaten Magetan
Marwan
Hal:
1
2

PENERAPAN EARLY WARNING SYSTEM (EWS) SEBAGAI DETEKSI DINI KEMATIAN DI


CRITICAL CARE AREA

APPLICATION OF EARLY WARNING SYSTEM (EWS) AS EARLY DETECTION OF


MORTALITY IN CRITICAL CARE AREA

*Diah Pujiastuti1, Enjelia Purwaty1, Janah1, Pablo Yohanes Ngadhi1, Paskalis Surianto1,
Rani Chrisna Dewi1, Yunince Talu1

1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum
*Email: diah@stikesbethesda.ac.id

ABSTRAK

Keperawatan merupakan bagian terpenting dari rumah sakit dalam memberikan


asuhan keperawatan yang berkesinambungan. Perawat dan tim medis lainnya dituntut
untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tepat karena waktu adalah nyawa (Time
saving is life saving) dalam pelayanan keperawatan kritis. Perawat sebagai pelaksana
dalam memberikan asuhan keperawatan harus melakukan pengkajian secara terfokus dan
mengobservasi tanda vital agar dapat menilai dan mengetahui resiko terjadinya
perburukan pasien, mendeteksi dan merespon dengan mengaktifkan emergency call.
Sistem scoring pendeteksian dini atau peringatan dini untuk mendeteksi adanya
perburukan keadaan pasien dengan penerapan Early Warning Scores (EWS). Tujuan
memberikan informasi tentang penerapan Early Warning Scores (EWS) sebagai deteksi
dini kematian di critical care area. Penelitian ini merupakan literature review lima jurnal
dari web www.googlescholar.com, www.pubmed.gov, www.sciencedirect.com yang
dipublikasikan dari tahun 2015 sampai dengan 2020. EWS merupakan sistem penilaian
fisiologis berdasarkan penilaian cepat dan kuantitatif dari perubahan tanda-tanda vital dan
pada awalnya dikembangkan untuk mengidentifikasi dan melacak pasien rawat inap yang
berisiko mengalami kerusakan di luar area perawatan kritis untuk memastikan stabilisasi
dini dan dipindahkan ke unit perawatan intensif (ICU) jika sesuai, dan untuk mencegah
serangan jantung yang dapat dihindari. EWS efektif digunakan di IGD sebagai alat bantu
monitoring kondisi pasien selain triase dan dapat memprediksi kemunduran kondisi
pasien serta sangat efektif di IGD. EWS memiliki nilai prediktif yang sangat baik dan
telah disepakati mempengaruhi pasien dalam kondisi yang kritis. Penerapan EWS dapat
mengurangi beban kerja perawat, menurunkan angka mortalitas dan membuat manfaat
bagi organisasi rumah sakit.

Kata kunci: EWS, kematian, keperawatan kritis

ABSTRACK

Nursing is an important point of the hospital in providing continuous nursing care.


Nurses and other medical teams are required to provide fast and right service because
time is life (time saving is life saving) in critical nursing care. Nurses as role in providing
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 7. (1) Januari 2021 ISSN. 2407-7232
2

nursing care must carry out focused assessments and observe vital signs in order to
measure and see the patient's worsening response, respond and respond by activating
emergency calls. Early detection scoring system or early warning to wait for a patient's
condition worsening by implementing Early Warning Scores (EWS). Purpose: to provide
information on the application of Early Warning Scores (EWS) as early detection of death
in intensive care areas. This paper is a literature review of five journals from
www.googlescholar.com, www.pubmed.gov, www.sciencedirect.com were published
from 2015 to 2020. The inclusion criteria in this study are journals according to the topic,
namely EWS, Mortality, Critical Area. While the exclusions are papers in the form of
articles, poster reviews and correspondence. EWS is an order-based and quantitative
physiological surveillance system of changes in vital signs and was developed to identify
and monitor inpatients who are hospitalized. risk of damage outside the area of care to
ensure early stabilization and transfer to the intensive care unit (ICU) where appropriate,
and to prevent avoidable cardiac prevention. EWS is effective in use in the emergency
department as a tool for monitoring the patienst’s condition in addition to tiage and can
predict deterioration of the patient’s condition and is very effektif in the emergency
departments. EWS have excellent predictive value and have been agreed to affect patient’s in
critical condition. The application of EWS can reduce the workload of nurses,
reduce mortality and create benefits for hospital organizations.

Keywords: EWS, Mortality, Critical Area.

Pendahuluan keadaan pasien dengan penerapan Early


Warning Scores (EWS). Enam paramater
Keperawatan merupakan salah satu fisiologis EWS dalam yang digunakan
bagian penting dari rumah sakit dalam adalah frekuensi pernafasan, saturasi
memberikan asuhan keperawatan yang oksigen, temperatur, tekanan darah
berkesinambungan. Perawat dan tim medis sistolik, frekuensi, nadi, dan tingkat
lainnya dituntut untuk memberikan kesadaran (National Clinical Effectiveness
pelayanan yang cepat karena waktu adalah Committee, 2013). EWS merupakan suatu
nyawa (Time saving is life saving) dalam sistem permintaan bantuan untuk
pelayanan keperawatan kritis. Perawat mengatasi masalah kesehatan pasien secara
sebagai pelaksana dalam memberikan dini. EWS didasarkan atas penilaian
asuhan keperawatan harus melakukan terhadap perubahan keadaan pasien
pengkajian secara terfokus dan melalui pengamatan yang sistematis
mengobsevasi tanda vital agar dapat terhadap semua perubahan fisiologis
menilai dan mengetahui resiko terjadinya pasien sehingga dapat menghindari
perburukan pasien, mendeteksi dan kejadian yang tidak diharapkan diruang
merespon dengan mengaktifkan emergency gawat darurat maupun ruang Intersive
call (Duncan, 2012). Penggunaan Early Care Unit (ICU). Hal ini didukung dengan
Waring Scores sangat berkaitan erat penelitian yang dilakukan oleh Covino,
dengan peran perawat yang melakukan Sandroni, Santoro, Sabia, Simeoni, Bocci,
observasi harian tanda-tanda vital. Ojetti, Candelli, Antonelli, Gasbarrini,
Kesalahan atau kejadian tidak diharapkan Franceschi (2020) pada pasien Covid-19
dapat diminimalisir dengan meningkatkan yang masuk ke Intesive Care Unit dengan
pengetahuan melalui pelatihan perawat dan menggunakan sistem pendeteksi dini
ketersedian sarana yang mendukung National Early Warning System (NEWS)
implementasi keselamatan pasien. yang juga merupakan pengembangan dari
Di dunia telah diperkenalkan sistem sistem Early Warning System (EWS),
scoring pendeteksian dini atau peringatan penelitian tersebut menunjukkan NEWS
dini untuk mendeteksi adanya perburukan memiliki akurasi keseluruhan tertinggi
Hal: 1-9 Penerapan Early Warning System (EWS) Sebagai Deteksi Dini Kematian di Critical
3
Care Area: Literature Reveiw

dalam menilai penurunan kondisi klinis Critical Area. Sedangkan eksklusinya


pasien yang membutuhkan perawatan ke yaitu makalah dalam bentuk artikel, poster
ruang ICU dan pada kasus kematian. review dan korespondensi. Pencarian
NEWS memiliki akurasi tertinggi baik sumber dilakukan di Google Scholar, web
pada 48 jam dan 7 hari (AUROC 0,802 Pubmed, Sciencedirect.com yang
[0,756-0,844] dan 0,783 [0,735-0,826], dipublikasikan dari tahun 2015 sampai
masing-masing), dan yang tertinggi NPV, dengan 2020. Kata kunci yang digunakan
baik pada 48 jam dan 7 hari (93,4 [90,6- meliputi EWS, Mortality, Critical Area.
95,4]% untuk NEWS≤5 dan 93,1 [89,8-
95,3]% untuk NEWS ≤4, masing-masing
dengan NEWS2 (NPV 93,7 [90,6 - 95,8] Hasil Penelitian
dan 92,4 [89,3 - 94,7] masing-masing pada
48 jam dan 7 hari). Hasil telaah review menunjukkan
NEWS adalah salah satu alat paling
bahwa penelitian tersebut bertujuan untuk
akurat untuk memprediksi kerusakan memberikan informasi tentang penerapan
pasien di luar ICU. Dalam sebuah studi
early warnig system dalam deteksi dini
perbandingan termasuk 198.755 set
pada kematian di critical area. Penelitian
observasi yang dikumpulkan dari 35.585 Hutabarat, Novieastari, dan Satinah (2020)
penerimaan medis akut berturut-turut di menambahkan untuk melakukan
Inggris, 23 NEWS lebih terkait erat dengan modifikasi asesmen early warning system
masuk ICU atau kematian dibandingkan upaya peningkatan penerapan keselamatan
dengan 33 sistem penilaian lainnya (tidak pasien sedangkan penelitian Mitsunaga,
termasuk REMS). Selain itu, dalam Hasegawa, Uzura, Okuno, Otani, Ohtaki,
pengaturan khusus pasien perawatan akut Sekine, dan Takeda (2019) menambahkan
yang dirawat karena dugaan infeksi di perbandingan skor NEWS dan skor
UGD atau bangsal rumah sakit, NEWS MEWS untuk memprediksi masuk dan
telah terbukti lebih akurat untuk kematian di rumah sakit pada pasien lanjut
memprediksi kematian atau transfer ICU usia dalam pengaturan pra-rumah sakit dan
(Covino et al., 2020). Oleh karena itu EWS di unit gawat darurat.
sangat penting pada pengelolaan pasien Desain penelitian dua dari 5 jurnal
dirumah sakit sebagai langkah tepat untuk adalah desain observasional retrospektif
menghindari kejadian yang tidak
(Covino, Sandroni, Santoro, Sabia,
diharapkan dan sebagai sistem pendeteksi Simeoni, Bocci, Ojetti, Candelli, Antonelli,
dini pada perburukan kondisi klinis pasien Gasbarrini, Franceschi, 2020; dan
yang sedang dalam perawatan. Mitsunaga, Hasegawa, Uzura, Okuno,
Literature review ini memberikanOtani, Ohtaki, Sekine, dan Taked, 2019).
gambaran dan perkembangan isu serta Dua jurnal menggunakan desain
mengidentifikasi metode sistem
observasional prospektif (Mitsunaga,
pendeteksian dini EWS dan berbagai Hasegawa, Uzura, Okuno, Otani, Ohtaki,
bentuk pengembangan dari sistem EWS Sekine, dan Taked, 2019; dan
tersebut bagi pasien kritis di ruang Uppanisakom, Bhurayanontachai,
Intensive Care Unit (ICU). Boonyarat, dan Kaewpradit, 2017) dan
satu jurnal menggunakan metode action
research (Hutabarat, Novieastari, dan
Metodologi Penelitian Satinah, 2020).
Hasil dari kelima jurnal
Metode yang digunakan dalam membuktikan bahwa early warning system
makalah ini adalah tinjauan literatur. dapat digunakan sebagai indikator deteksi
Peneliti mendapatkan sumber 144 jurnal dini dalam keselamatan pasien di cricical
kemudian dipilih sesuai dengan inklusinya area. EWS merupakan sistem penilaian
sehingga mendapatkan lima jurnal. Kriteria fisiologis berdasarkan penilaian cepat dan
inklusi dalam penelitian ini yaitu jurnal kuantitatif dari perubahan tanda-tanda vital
sesuai dengan topik yaitu EWS, Mortality, dan pada awalnya dikembangkan untuk
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 7. (1) Januari 2021 ISSN. 2407-7232
4

mengidentifikasi dan melacak pasien rawat Physicians mengembangkan National


inap yang berisiko mengalami kerusakan Early Warning Score (NEWS) sebagai
di luar area perawatan kritis untuk pendekatan standar untuk penilaian dan
memastikan stabilisasi dini dan respons terhadap penyakit kritis. NEWS
dipindahkan ke unit perawatan intensif terbukti valid secara independen, dan
(ICU) jika sesuai, dan untuk mencegah survei menunjukkan bahwa staf
serangan jantung yang dapat dihindari. menemukan NEWS mudah digunakan,
Sistem skoring berfungsi dengan akurat tidak meningkatkan beban kerja dan
untuk pasien resiko kematian. EWS dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk
digunakan untuk membedakan antara mengidentifikasi pasien yang memburuk.
pasien dengan penurunan kondisi sehingga EWS meliputi beberapa macam yaitu The
dapat dketahui lebih awal dan dapat National Early Warning Score (NEWS)
ditangani lebih cepat serta merupakan jalur dikembangkan dan divalidasi di bangsal
dan pemicu parameter fisiologis, yang rumah sakit untuk mendeteksi pasien
memungkinkan deteksi dini kerusakan dengan peningkatan risiko masuk ICU
pasien di banyak tingkat perawatan yang tidak direncanakan, gagal jantung dan
kesehatan (pra-rumah sakit, unit gawat kematian di rumah sakit dalam 24 jam
darurat, dan bangsal) (Panday RSN, (Bilben, et al., 2016). National Early
Minderhoud TC, Alam N, dkk., 2017). Warning Score (NEWS) adalah yang
paling akurat dalam memprediksi kematian
di rumah sakit (Lyons PG, dkk 2018). Skor
Pembahasan diberikan sesuai dengan pengukuran
fisiologis yang secara pragmatis dicatat
Sistem deteksi dini di critical area selama rawat inap. Ada tujuh parameter
menggunakan Early Warning System yang menyusun sistem penilaian ini:
(EWS) untuk mendeteksi penurunan frekuensi pernapasan, saturasi oksigen,
kondisi pasien. EWS adalah alat dan kebutuhan oksigen, suhu tubuh, denyut
prasarana perawat dalam mengidentifikasi nadi, tekanan darah sistolik, dan tingkat
perubahan kondisi pasien. EWS kesadaran. Skor yang lebih tinggi
merupakan suatu sistem permintaan menunjukkan kerusakan dan keparahan
bantuan untuk mengatasi masalah klinis yang signifikan. NEWS
kesehatan pasien secara dini. EWS dikelompokkan menjadi 3 kelas menurut
didasarkan atas penilaian terhadap skor gabungan yang meliputi risiko rendah
perubahan keadaan pasien melalui (NEWS 0–4), risiko sedang (NEWS 5–6),
pengamatan yang sistematis terhadap dan risiko tinggi (NEWS >6). Selanjutnya
semua perubahan fisiologis pasien. Sistem intensitas perawatan disesuaikan dengan
ini merupakan konsep pendekatan proaktif level NEWS.
untuk meningkatkan keselamatan pasien Vitalpac Early Warning Scoring
dan hasil klinis pasien yang lebih baik (ViEWS) merupakan salah satu bentuk
dengan standarisasi pendekatan asesmen dari EWS. ViEWS merupakan sebuah
dan menetapkan skoring parameter sistem skoring fisiologis yang berfokus
fisiologis yang sederhana (Zuhri & pada pendeteksian dini sebelum
Nurmalia, 2018). perburukan itu terjadi sehingga diharapkan
EWS juga dikembangkan sebagai dengan tatalaksana yang lebih dini, kondisi
panduan untuk penilaian cepat dan yang mengancam jiwa dapat tertangani
diagnosis dini untuk penyakit akut pada lebih cepat atau bahkan dapat dihindari
pasien yang dirawat di rumah sakit. Itu sehingga output yang dihasilkan lebih baik.
dimaksudkan untuk menjadi alat pelacak Parameter yang digunakan dalan ViEWS
dan pemicu untuk penilaian yang konsisten meliputi frekuensi nadi, tekanan darah
terhadap keparahan penyakit dan untuk sistolik, frekuensi pernapasan, suhu tubuh
menyediakan data dasar yang berguna dan glascow coma scale, saturasi oksigen
untuk mengevaluasi kemajuan klinis dan penggunaan oksigen (Prytherch et al.,
pasien. Tahun 2012, The Royal College of 2010).
Hal: 1-9 Penerapan Early Warning System (EWS) Sebagai Deteksi Dini Kematian di Critical
5
Care Area: Literature Reveiw

Berdasarkan penelitian Ahmad et rawat ke ruang rawat lainnya, pasien paska


al., (2017) didapatkan hasil AUC (Area operasi dalam 24 jam pertama sesuai
Under Curve) pada ViEWS yaitu 0,929 dengan ketentuan penatalaksanaan pasien
(IK95% 0,929-1,005) yang berarti bahwa paska operasi, pasien dengan penyakit
ViEWS merupakan deteksi dini kronis, pasien yang perkembangan
perburukan yang sangat kuat. Hal ini penyakitnya tidak menunjukkan perbaikan,
sejalan dengan penelitian Prytherch et al., pemantauan rutin pada semua pasien,
(2011) didapatkan nilai AUC (Area Under minimal 1 kali dalam satu shift dinas
Curve) adalah 0,888 dan penelitian Dundar perawat, pada pasien di Dialysis Unit dan
et al., (2015) juga didapatkan nilai AUC Rawat jalan lainnya yang akan dirawat
(Area Under Curve) adalah 0,900 (IK95% inap untuk menentukan ruang perawatan,
0,860-0,941) yang berarti bahwa ViEWS dan pasien yang akan dipindahkan dari
merupakan skoring yang kuat sebagai Siloam Hospitals ke rumah sakit lainnya.
deteksi dini perburukan pasien di IGD. Penilaian EWS juga dilakukan
EWS dilakukan terhadap semua terhadap pasien yang akan dipindahkan
pasien pada asesmen awal dengan kondisi dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya,
penyakit akut dan pemantauan secara dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya.
berkala pada semua pasien yang Bila didapati nilai yang memungkinkan
mempunyai risiko tinggi berkembang untuk pengamatan EWS lebih lanjut
menjadi sakit kritis selama berada di rumah (pemicu aktivasi respon klinik) maka
sakit. Pasien-pasien tersebut adalah pasien keputusan untuk memindahkan pasien bisa
yang keadaan umumnya dinilai tidak dipertimbangkan lagi. Dengan mencatat
nyaman (uneasy feeling), pasien yang EWS secara teratur, kecenderungan respon
datang ke unit gawat darurat, pasien klinis pasien dapat ditelusuri untuk deteksi
dengan keadaan hemodinamik tidak stabil, dini potensi penurunan kondis klinis pasien
pasien yang baru dipindahkan dari ruang dan memberikan pemicu untuk eskalasi
rawat intensif ke bangsal rawat inap, respon klinis lebih lanjut.
pasien yang akan dipindahkan dari ruang

National Early Warning Score (NEWS)


National Early Warning Score (NEWS)
Parameter
3 2 1 0 1 2 3
Fisiologi
Respiratory ≤8 9-11 12-20 21-24 ≥ 25
rate (bpm)
Oxygen ≤ 91 92-93 94-95 ≥ 96
saturation (%)
Inhaled Yes No
oxygen
Temperature ≤35.0 35.1-36.0 36.1-38.0 38.1-39.0 ≥ 39.1
0
( C)
Systolic blood ≤ 90 91-100 101-110 111-219
pressure
(mmHg)
Pulse rate ≤ 40 41-50 51-90 91-110 111-130 ≥ 131
(bpm)
AVPU A V, P, or U

Penilaian AVPU: A, alert; V,


to voice; P, to pain; U, to
unresponsive, bpm, beaths or breaths per respon yang tidak ada. Kondisi waspada
minute. Skala AVPU,
menunjukkan pasien benar-benar terjaga,
meliputi pengkajian kewaspadaan, tetapi belum tentu berorientasi penuh, akan
pengkajian respon suara, pengkajian membuka matanya secara spontan,
respon nyeri, dan pengkajian tentang merespons suara, dan memiliki fungsi
motorik yang utuh. Kondisi hasil
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 7. (1) Januari 2021 ISSN. 2407-7232
6

pengkajian suara diaman pasien membuat gesekan sternum. Hasil pengkajian dari
semacam respons (melalui mata, suara, kondisi responsif yaitu pasien tidak
atau gerakan) saat diajak berbicara memberikan respons mata, suara, atau
dengannya, meskipun responsnya bisa motorik baik terhadap suara maupun nyeri.
berupa erangan, atau gerakan anggota Perhatikan juga bahwa onset baru dari
tubuh ringan. Pengkajian respon nyeri kebingungan membutuhkan evaluasi klinis
yaitu pasien muncul respons (sekali lagi, bahkan jika itu bukan bagian resmi dari
melalui mata, suara atau gerakan) setelah sistem NEWS.
penerapan stimulus berbahaya, seperti

Skor NEWS dan respon klinis yang dilakukan


Frekuensi
Skor Klasifikasi Respon Klinis Tindakan
Monitor
0 Sangat Dilakukan Melanjutkan monitoring/ Min 12 jam
rendah monitoring monitoring rutin
1-4 Rendah Harus segera 1. Perawat pelaksana Min 4-6 jam
dievaluasi oleh menginformasikan kepada
pperawat terdaftar ketua tim/
yang kompeten penanggungjawab jaga
harus memutuskan ruangan tentang siapa yang
apakah perubahan melaksanakan assesmen
frekuensi selanjutnya
pemantauan klinis 2. Ketua tim /
atau wajib eskalasi penanggungjawab
perawatan klinis membuat keputussan
meningkatkan frekuensi
observasi/ monitoring atau
perbaikan asuhan yang
dibutuhkan oleh pasien.
5-6 Sedang Harus segera 1. Ketua tim (perawat) segera Min 1 jam
melakukan tinjauan memberikan informasi
mendesak oleh tentang kondisi pasien
klinisi yang kepada dokter jaga
terampil dengan 2. Dokter jaga melakukan
kompetensi dalam assesmen sesuai
penilaian penyakit kompetensinya dan
akut di bangsal menentukan kondisi pasien
biasanya oleh apakah dalam penyakit
dokter akut
3. Siapkan fasilitas
monitoring yang lebih
canggih
≥7 Tinggi Harus segera 1. Ketua tim(perawat) Bed set
memberikan melaporkan kepada tim monitor/
penilaian darurat code blue every time
secara klinis oleh 2. Tim code blue melakukan
tim assesmen segera
penjangkauan/critic 3. Stabilisasi oleh tim code
al care outreach bllue dan pasien dirujuk
dengan kompetensi sesuai kondis pasien
penanganan pasien 4. Untuk pasien di IGD,
kritis dan biasanya perawat penanggungjawab
terjadi transfer segera kirim pasien ke
pasien ke area ruang resusitasi untuk
perawatan dengan bantuan hidup dasar
alat bantu
Hal: 1-9 Penerapan Early Warning System (EWS) Sebagai Deteksi Dini Kematian di Critical
7
Care Area: Literature Reveiw

Alat ukur ini menunjukkan bahwa peningkatan EWS saat masuk memprediksi
deteksi dini, ketepatan waktu merespon, peningkatan mortalitas, peningkatan
dan kompetensi respon klinis, sangat kemungkinan masuk ke ICU atau ICCU,
penting untuk menentukan hasil klinis kematian dan lama tinggal di rumah sakit
yang diharapkan. Dengan menggunakan yang lebih lama. Sejalan dengan penelitian
sistem yang sederhana pendekatan ini Downey et. al. (2017) mengatakan bahwa
didasarkan kepada dua persyaratan utama, EWS telah ditemukan untuk menjadi
yaitu metode yang sistematis untuk prediksi yang sangat baik untuk serangan
mengukur parameter fisiologis sederhana jantung, transfer ICU dan kematian di ICU
pada semua pasien untuk memungkinkan serta 30 hari kematian dan lamanya di
identifikasi awal pasien yang mengalami ICU. Dengan demikian, EWS dapat
penyakit akut atau kondisi perburukan, dan digunakan sebagai alat triase di unit gawat
definisi yang jelas tentang ketepatan darurat untuk pasien medis akut dan
urgensi dan skala respon klinis yang mengidentifikasi pasien yang ''berisiko''
diperlukan, disesuaikan dengan beratnya sejak awal. Purnamasari & Aryani (2019)
penyakit. mengatakan bahwa penggunaan EWS di
NEWS adalah yang paling akurat IGD menunjukkan bahwa EWS efektif
dalam memprediksi kematian di rumah digunakan di IGD sebagai alat bantu
sakit dan masuk ICU. NEWS dan REWS monitoring kondisi pasien selain triase dan
yang dinilai pada saat kedatangan di unit dapat memprediksi kemunduran kondisi
gawat darurat merupakan skor yang paling pasien serta sangat efektif di IGD yang
akurat untuk memprediksi risiko masuk cenderung terlalu penuh.
ICU dan kematian, masing-masing, pada EWS dapat membantu perawat dan
48 jam dan 7 hari. REWS mempunyai 8 dokter untuk mengidentifikasi pasien yang
parameter yaitu: nadi, suhu, TD sistolik, rentan dan keputusan bantuan seperti jenis
laju napas, kesadaran, saturasi oksigen, tempat tidur medis yang diperlukan (yaitu,
suplemen oksigen dan penggunaan otot bangsal umum versus tempat tidur
pernapasan. Perhitungan skoring pada ketergantungan tinggi) dan interval yang
REWS sedikit berbeda dengan EWS sesuai untuk observasi keperawatan dan
dimana pada area putih atau stabil tinjauan dokter. Selain itu, selain peran
memiliki skoring 0 – 1 hal sesuai dengan potensinya sebagai alat triase, EWS
panduan MEWS jika hanya pada satu mungkin berguna dalam pengaturan pra-
parameter mendapat skoring 1 bukan rumah sakit yang membantu paramedis
merupakan kegawatan pada pasien dalam mengidentifikasi pasien yang sangat
(Veronika Hutabarat, Enie Novieastari, sakit dan mengingatkan bagian gawat
Satinah, 2020). Dalam sebuah studi darurat tentang kedatangan mereka dalam
perbandingan termasuk 198.755 set waktu dekat. Sistem saat ini yang
observasi yang dikumpulkan dari 35.585 digunakan oleh paramedis untuk bagian
penerimaan medis akut berturut-turut di gawat darurat pra-peringatan akan
Inggris, 23 NEWS lebih terkait erat dengan kedatangan pasien yang sakit kritis telah
masuk ICU atau kematian dibandingkan disorot sebagai tidak memadai. EWS
dengan 33 sistem penilaian lainnya. Selain memiliki nilai prediktif yang sangat baik
itu, dalam pengaturan khusus pasien dan telah disepakati mempengaruhi pasien
perawatan akut yang dirawat karena dalam kondisi yang kritis. Akan tetapi,
dugaan infeksi di UGD atau bangsal rumah penting untuk disadari bahwa EWS lebih
sakit, NEWS telah terbukti lebih akurat efektif dalam kelompok-kelompok pasien
untuk memprediksi kematian atau transfer tertentu dan perhatian harus diberikan
ICU (Covino, Sandroni, Santoro, Sabia, kepada orang yang lanjut usia, ibu hamil,
Simeoni, Bocci, Ojetti, Candelli, Antonelli, pediatric, paliatif dan kelompok cedera
Gasbarrini, Franceschi, 2020). kepala.
Penelitian Brown & Bleetman Modifikasi EWS menjadi REWS
(2016) menunjukkan bahwa untuk lebih efektif dan efesien dilakukan karena
perawatan medis yang tidak dipilih, disesuaikan dengan jenis dan kekhususan
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 7. (1) Januari 2021 ISSN. 2407-7232
8

Rumah Sakit dan berdampak terhadap DAFTAR PUSTAKA


kualitas asuhan keperawatan dalam
menerapkan keselamatan pasien. 94,9% Bente, B., Linda, G., & Signe, S. (2016).
mengatakan mudah menentukan intervensi National Early Warning Score
sesuai skoring REWS. 100% mengatakan (NEWS) as an emergency
membantu mendeteksi kondisi, 97,4% department predictor of disease
mengatakan lebih efektif dan 92,3% severity and 90-day survival in the
mengatakan lebih efesien dalam acutely dyspneic patient – a
mendeteksi perubahan pasien. prospective observational study.
Scandinavian Journal of Trauma,
Resuscitation and Emergency
Kesimpulan Medicine DOI 10.1186/s13049-016-
0273-9.
EWS meningkatkan komunikasi dan Brown, E., and Bleetman, A. (2006).
respon proaktif daripada reaktif untuk awal Ambulans memperingatkan rumah
tanda-tanda penurunan kondiiss pasien. sakit: perlunya panduan yang jelas.
NEWS adalah yang paling akurat dalam Emergency Med J; 23: 811–14.
memprediksi kematian di rumah sakit dan Covino, M., Sandroni, C., Santoro, M.,
masuk ICU. Hal ini untuk mencegah Sabia, L., Simeoni, B., Bocci, M. G.,
kejadian yang tidak diinginkan dan akan Ojetti, V., et. al. (2020). Predicting
mendorong pemberian tindakan sedini intensive care unit admission and
mungkin. EWS efektif digunakan di IGD death for COVID-19 patients in the
sebagai alat bantu monitoring kondisi emergency department using early
pasien selain triase dan dapat memprediksi warning scores. Corresponding
kemunduran kondisi pasien serta sangat author at: Department of
efektif di IGD. EWS memiliki nilai Department of Intensive Care,
prediktif yang sangat baik dan telah Emergency Medicine and
disepakati mempengaruhi pasien dalam Anaesthesiology - Fondazione
kondisi yang kritis. Penerapan EWS dapat Policlinico Universitario A. Gemelli,
mengurangi beban kerja perawat, IRCCS, Universita Cattolica del
menurunkan angka mortalitas dan Sacro Cuore Roma, Largo Francesco
membuat manfaat bagi organisasi rumah Vito, 1, 00168 Rome,
sakit. Italy.Mohamad Zuhri, & Nurmalia,
D. (2018). Pengaruh Early Warning
System Terhadap Kompetensi
Saran Perawat : Literature Review.
Prosiding Seminar Keperawatan, 1.
EWS dapat diterapkan diarea Downey, CL., Tahir, W., and Randell, R.
emergency seperti instalasi gawat darurat (2017). Strengths and limitations of
dan ruang perawatan intersive tetapi perlu Early Warning Scores: a systematic
diperhatikan kriteria pasien yang lebih review and narrative synthesis.
efektif untuk penggunaan EWS. International Journal of Nursing
Kompetensi tenaga kesehatan juga sangat Studies, 76. pp. 106-119. ISSN
mempengaruhi dalam deteksi awal kondisi 0020-7489.
pasien, sehingga harus memiliki Groarke, JD., Gallagher, J., Stack, J.,
pengetahuan dan keterampilan yang luas Aftab, Dwyer, C., McGovern, R.,
terkait EWS agar mampu mengaplikasikan Courtney, G. (2013). Use od an
EWS dengan efektif, serta harus didukung admission early warning score to
dengan sarana dan prasarana yang predict patient morbidity and
memadai dalam penilaian EWS. mortality and treatment success.
BMJ Journal.
doi:10.1136/emj.2007.051425, 803-
806.
Hal: 1-9 Penerapan Early Warning System (EWS) Sebagai Deteksi Dini Kematian di Critical
9
Care Area: Literature Reveiw

Tokyo: Department Of Emergency


Hutabarat, V., Novieastari, E., dan Satinah. Medicine, Jikei University School Of
(2020). Modifikasi asesmen early Medicine.
warning system upaya peningkatan Zaky, A.S., Soeharto S., & Fathoni, M.
penerapan keselamatan pasien. (2017). Efektifitas vitalpac early
Jakarta : Fakultas Ilmu Keperawatan warning scoring (VEWS) sebagai
Universitas Indonesia. deteksi dini perburukan pasien
Ozgur, A., Can, T., Pinar, G., Huseyin, A., access block di IGD dr. Iskak
Eryuksel, S. E., and Sait, K. (2018). Tulungagung. J.K. Mesencephalon,
Usage of NEWS for prediction of Vol.3 No.2, 74-79.
mortality and in-hospital cardiac
arrest rates in a Turkish university
hospital. Turkish Journal of Medical
Sciences doi:10.3906/sag-1706-67.
Purnamasari, S. D., dan Aryani, D. F.
(2019). Relationship between
nurses’ knowledge of initial
assessment and application of early
warning system at emergency
department of type a hospital in
Jakarta. UI Proceedings on Health
and Medicine Vol. 4.
Prytherch, D. R., Smith, G. B., Schmidt, P.
E., & Featherstone, P. I. (2010).
Views-towards a national early
warning score for detecting
adultlnpatient deterioration.
Resuscitation, 81 (8), 932-937.
Toshiya, M., Izumu, H., Masahiko, U.,
Kenji, O., Kei, O., Yuhei, O.,
Akihiro, S., & Satoshi, T. (2019).
Comparison of the national early
warning score (news) and the
modified early warning score
(mews) for predicting admission and
in-hospital mortality in elderly
patients in the pre-hospital setting
and in the emergency department.
PeerJ 7:e6947 DOI
10.7717/peerj.6947.
Mitsunaga, T., Hasegawa, I., Uzura, M.,
Okuno, K., Otani, K., Ohtaki, Y.,
Sekine, A., et.al. (2019).
Comparison of the national early
warning score (news) and the
modified early warning score
(mews) for predicting admission and
in-hospital mortality in elderly
patients in the pre-hospital setting
and in the emergency department.

Anda mungkin juga menyukai