Anda di halaman 1dari 24

MANAGERIAL SUPPORT SYSTEMS

Dosen Pengajar:
Dr. Eri Besra, SE, MM

Dibuat Oleh:

Shelby Edinov 2020522075


Syafira Aviola 2020522077
Khairul Rahman 2020522091
Vindi Putri Kurnia Illahi 2020522089

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
MANAGERIAL SUPPORT SYSTEMS

Managerial support systems dirancang untuk memberikan dukungan


kepada manajer tertentu atau sekelompok kecil manajer, dan merupakan aplikasi
untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial seperti group support
systems, executive information systems, dan expert systems. Managerial support
systems, sebaliknya, dimaksudkan untuk langsung mendukung manajer seperti
membuat strategi dan keputusan taktikal untuk perusahaan. Misalnya, decision
support systems (DSS) yang dirancang untuk membantu manajer dan profesional
lainnya menganalisis data internal dan eksternal.

1. DECISION SUPPORT SYSTEMS


Decision Support System (DSS) adalah sistem berbasis komputer, yang
hampir selalu interaktif, yang dirancang untuk membantu manajer atau pembuat
keputusan lain dalam membuat keputusan. DSS menggabungkan kedua data dan
model untuk membantu pembuat keputusan memecahkan masalah, terutama
masalah yang tidak terstruktur dengan baik.

Gambar 1.1 Decision Support Systems Components


Gambar 1.1 menunjukkan bahwa DSS membutuhkan tiga komponen utama,
yaitu model management untuk menerapkan model yang sesuai, data management
untuk memilih dan menangani data yang sesuai, dan dialog management untuk
memfasilitasi manager ke DSS. Pengguna berinteraksi dengan DSS melalui
komponen dialog manajemen, mengidentifikasi model khusus dan kumpulan data
yang akan digunakan, dan kemudian DSS menyajikan hasil untuk pengguna
melalui komponen dialog manajemen yang sama. Manajemen model dan
komponen manajemen data sebagian besar bertindak di belakang layar, dan
mereka bervariasi dari yang relatif sederhana untuk model spreadsheet yang khas
hingga yang cukup kompleks untuk model penjadwalan berbasis pemrograman
matematika. Semua contoh DSS lebih tepat disebut spesific DSS. Ini adalah
aplikasi yang sebenarnya yang membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Sebaliknya, DSS generator adalah paket perangkat lunak yang menyediakan
seperengkat kemampuan untuk membangun spesific DSS dengan cepat dan
mudah (Sprague dan Carlson, 1982). Sebelumnya pada proforma laporan
keuangan misalnya, Microsoft Excel dapat dilihat sebagai DSS generator,
sedangkan model Excel khusus untuk proyek laporan keuangan pada sebuah divisi
khusus dari perusahaan adalah spesific DSS.

2. DATA MINING
Data mining menggunakan berbagai teknologi (seperti decision trees dan
neural networks) untuk mencari iinformasi dari sejumlah besar data yang
tersimpan di organization’s data warehouse. Dengan perkembangan data
warehouse skala besar dan ketersediaan kekuatan pemrosesan yang murah, minat
baru dalam apa yang kemudian disebut data mining muncul dalam beberapa tahun
terakhir. Seiring dengan minat baru ini, datanglah berbagai high powered dan
commercial data mining software products yang relatif mudah digunakan. Di
antara produk-produknya yaitu: IBM SPSS Modeler profesional, Oracle Data
Mining, Salford prediktif Miner, SAS Enterprise Miner dan Text Miner, TIBCO
Spotfire Miner, XLMiner untuk Windows (termasuk untuk Microsoft Excel dari
Resampling Statistik), dan KnowledgeSEEKER, KnowledgeSTUDIO, dan
StrategyBUILDER dari Angoss Software (berbasis di Kanada). Di antaranya yang
lebih menarik dari produk data mining adalah text mining products, seperti SAS
Text Miner, yang memiliki kemampuan untuk menangani informasi tekstual,
menarik data dari surat, memo, catatan medis, blog, wiki, tweet, dan semua jenis
dokumen serta menemukan tema dan pola dalam dokumen-dokumen.
Salah satu teknik keputusan atau pendekatan yang digunakan dalam data
mining adalah decision tree. Teknik populer lainnya termasuk linear and logistic
regression, association rules untuk menemukan pola-pola dari peristiwa yang
terjadi bersamaan. Software Data mining mencari database untuk pola dan
hubungan, employing techniques seperti neural networks. Aplikasi khas dari data
mining diuraikan pada Tabel 1.
Tabel 1.1 Penggunaan Data Mining
3. GROUP SUPPORT SYSTEMS
Alat kolaborasi yang secara khusus ditujukan untuk supporting meetings
adalah jenis khusus dari groupware yang disebut group support system (GSS).
GSS merupakan varian penting DSS di mana sistem ini dirancang untuk
mendukung kelompok daripada individu. GSS kadang-kadang disebut group
DSSs atau electronic meeting systems, berusaha untuk mengambil keuntungan
dari kekuatan kelompok untuk membuat keputusan yang lebih baik daripada
individu bertindak sendiri.
4. GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS
Geographic information system (GIS), spatial decision support system
(SDSS), location intelligence, geodemographics, computer mapping, and
automated routing adalah nama untuk keluarga aplikasi berbasis manipulation of
relationships in space.

Gambar 4.1

Gambar 4.1 menunjukkan sebuah GIS yang merupakan istilah umum


untuk setiap sistem yang mengkhususkan diri dalam geographic data
menampilkan tampilan pengguna yang kaya dan lingkungan yang interaktif
merupakan hal yang sangat menarik untuk human decision makers. Geographic
technologies saat ini sedang bergerak pada fungsi bisnis utama yang diaktifkan
oleh teknologi seperti radio frequency identification (RFID) tags, embedded
Global Positioning System (GPS) capabilities, and spatial analysis dalam
database management systems (DBMSs).
Bisnis Mengadopsi Teknologi Geografis
Teknologi geografis dalam bisnis adalah rahasia yang disimpan selama
bertahun- tahun. Aplikasi bisnis lainnya termasuk analisis dan perencanaan pasar,
logistik, real estat, teknik lingkungan, dan analisis pola geografis yang digunakan
bankir hipotek untuk menunjukkan bahwa mereka bukan daerah “redline” - yaitu
tidak adil yang didukung pinjaman berdasarkan lokasi. Hari ini, banyak sumber
memberikan data berkode geografis berkualitas tinggi; Beberapa perusahaan
memintanya untuk mendigitalkan peta atau foto mereka sendiri.
Dua pendekatan untuk merepresentasikan data spasial yang banyak
digunakan yaitu: pendekatan raster dan pendekatan vektor. Kedua jenis data yang
dikelola dalam model data yang menyimpan data terkait pada lapisan yang dikenal
sebagai cakupan atau tema. GIS berbasis raster membagi ruang menjadi kecil, sel
ditentukan sama pengaturan dalam kotak. Dalam GIS, sel-sel ini (raster) dapat
mengambil berbagai nilai dan mendapatkan lokasi mereka relatif terhadap sel
lainnya.
GIS berbasis vektor banyak digunakan dalam administrasi dan utilitas
umum dan, dapat dibilang, adalah yang paling umum digunakan dalam bisnis.
Sistem vektor mengaitkan fitur dalam garis dengan titik, garis, atau poligon.
Hubungan antara elemen vektor yang disebut topologi; fitur menentukan apakah
fitur tumpang tindih atau berpotongan. Namun, data vektor tidak terus menerus;
tumpang tindih dan diterjemahkan yang dihasilkan antara fitur penyajian dan
analisis sehingga perlu diperhatikan spesialis. Model data yang paling umum
untuk data vektor dan raster adalah model cakupan di mana lapisan yang berbeda
atau tema yang mewakili jenis yang sama dari fitur geografis di area yang sama
dan ditumpuk keatas satu sama lain.
Sementara itu, teknologi GIS saat ini menggunakan data jenis kedua,
sering menggunakan set data raster untuk realisme dan data vektor untuk jalan,
batas administrasi, dan lokasi. Dengan menggunakan data jenis kedua, analisis
geografis dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:
1) Apa yang berbatasan dengan fitur ini?
2) Situs mana yang paling dekat, atau berapa banyak yang berada dalam jarak
tertentu?
3) Apa yang terkandung dalam area ini, atau berapa banyak yang terkandung
dalam area ini?
4) Fitur apa yang dilintasi elemen ini, atau berapa banyak jalur yang tersedia?
5) Apa yang bisa dilihat dari lokasi ini?

Masalah untuk Organisasi Sistem Informasi


Berkat kematangan alat GIS, organisasi dapat diperoleh secara geografis
teknologi dengan bahasa scripting, antarmuka program aplikasi dengan populer
paket perangkat lunak desktop, dan paket pemetaan interaktif berbasis Internet
(seperti Layanan Web MapPoint Microsoft). Mengelola opsi teknologi geografi,
saat ini hal tersebut tersedia pada familiar platform, mungkin kurang menantang
untuk sebuah organisasi IS khas mengelola data spasial. Data geografis (yang
ingin Anda beli, bukan membangun) yang jelas termasuk peta dasar, peta kode
pos, jaringan jalan, dan peta pasar media iklan. Data lain tersebar di dalam
database internal perusahaan, termasuk lokasi pelanggan, lokasi gudang
perusahaan dan pusat distribusi, dan lokasi aset tetap dan bergerak. Karena nilai
dari suatu bisnis “akan spasial” berasal dari data internal dan eksternal yang
Dibawa bersamaan, adalah personil yang mengharapkan biaya pendidikan dan
masalah kualitas untuk data geografis.
Perkembangan yang sedang berlangsung di dalam teknologi geografis
diperluas:
1) Tiga dimensi dan dinamis untuk mensimulasikan gerakan melalui ruang
dan waktu, seperti merekonstruksi jalan Badai Katrina.
2) Geografi di tangan Anda proliferasi lanjutan teknologi spasial seperti GPS
ke perangkat genggam untuk konsumen pengguna dalam layanan berbasis
lokasi.
3) Menghubungkan kemampuan spasial dengan kemampuan nirkabel
untuk penyebaran dan pemindahan tersebut aset yang tepat baik manusia
maupun non manusia — ke tempat yang tepat, secara real time, terutama
untuk keamanan publik atau layanan pelanggan.
4) Model peramalan yang mencakup geografi sebagai variabel untuk
memprediksi, misalnya, menanggapi konsumen untuk program kartu
loyalitas berdasarkan kedekatannya dengan pengadopsi lain dan untuk
iklan billboard.
5) Penggunaan teknologi spasial dalam berbagai pengaturan baru, seperti
menjinakkan data di luar kendali gudang dan data point-of-sale (POS),
memvisualisasikan serangan keamanan jaringan, dan mengidentifikasi
negara asal penyedia layanan Internet (ISP).

5. EXECUTIVE INFORMATION SYSTEMS (EIS)/BUSINESS


INTELLIGENCE SYSTEMS
Konsep kunci sistem informasi eksekutif (EIS) adalah sistem tersebut
memberikan informasi terbaru tentang online tentang bisnis dalam bentuk agregat
dengan mudah diakses eksekutif senior dan manajer lainnya. EIS dirancang untuk
digunakan langsung oleh manajer tanpa bantuan. EIS menggunakan grafik yang
canggih, komunikasi, dan metode penyimpanan data untuk memberikan eksekutif
akses online mudah untuk informasi terbaru tentang status organisasi. Awalnya,
EIS dikembangkan hanya untuk dua atau tiga tingkat eksekutif puncak di
perusahaan, namun hal ini menimbulkan banyak masalah tentang data disparitas
antar lapisan manajemen. Terkait, saat ini basis pengguna di sebagian besar
perusahaan manajer perusahaan dan kadangkadang bahkan manajer dalam
organisasi pelanggan dan pemasok. Terutama karena dapat melampaui ini
berdasarkan pengguna. Saat ini label EIS sering diganti dengan istilah yang lebih
luas yaitu perangkat lunak Performance Management (PM). Contoh tampilan
Infor PM ditunjukkan pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1

EIS menggunakan data transaksi yang telah disaring dan diringkas


menjadi bentuk yang bermanfaat bagi para eksekutif dalam organisasi. Selain itu,
banyak yang berhasil dalam EIS data kualitatif seperti informasi persaingan,
penilaian, dan wawasan. Penekanan pada informasi kompetitif menjadi sangat
penting dalam beberapa tahun terakhir artinya banyak organisasi sekarang
menyebut EIS mereka dengan sebutan sistem intelijen bisnis (BI) atau sistem
intelijen kompetitif. Singkatnya, EIS adalah alat praktis dengan fokus, filter, dan
mengatur informasi eksekutif. Platform intelijen bisnis, yang tumpang tindih
dengan produk EIS / PM tetapi kadang-kadang memiliki fokus yang lebih luas
(termasuk, misalnya, penambangan data) dan kadang-kadang memiliki fokus yang
ketat (tidak termasuk pelaporan manajemen kinerja fitur), termasuk IBM Cognos
Business Intelligence, MicroStrategy Intelligence Server, Oracle Business
Intelligence Suite, SAP BusinessObjects BI Solutions (termasuk Advanced
Visualisasi, Pembuat Dasbor, dan Voyager), dan SAS Business Intelligence.
6. KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEMS (KMS)
Sistem manajemen pengetahuan (KMS) merupakan sistem yang dapat
digunakan dengan baik individu dan organisasi untuk meningkatkan
pembelajaran, meningkatkan kinerja, dan, mudah-berhasil, menghasilkan
keunggulan kompetitif jangka panjang yang berhasil. Secara sederhana, KMS
adalah sistem untuk mengelola pengetahuan organisasi. Sebuah KMS Biasanya
dirancang untuk mendukung salah satu dari tiga koneksi strategis: koneksi dari
orang ke orang (mis., direktori ahli), koneksi dari orang ke pengetahuan
(repositori pengetahuan), dan koneksi dari orang ke alat (kalender komunitas,
forum diskusi). Disisi lain, KMS terdiri dari penataan yang rumit konten
pengetahuan (mis. taksonomi), yang dikemas dan disebarkan secara hati-hati
untuk orang-orang. Oleh karena itu, KMS menyediakan kemampuan organisasi
untuk memberikan organisasi kemampuan untuk meningkatkan dan
mengekstraksi nilai dari intelektual atau pengetahuan mereka aktiva.
KMS menggunakan berbagai aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak
untuk menggunakan berbagai KMSS aplikasi perangkat keras dan perangkat
lunak untuk memfasilitasi dan mendukung pengetahuan kegiatan manajemen
(KM). Oleh karena itu, KMS adalah teknologi atau kendaraan yang memfasilitasi
berbagi dan mentransfer pengetahuan dengan tujuan untuk disebarluaskan dan
menggunakan kembali pengetahuan berharga yang dapat diterapkan begitu saja,
meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan kinerja.
Tujuan dari KMS adalah untuk memanfaatkan pengetahuan dari individu
dan organisasi dan membicarakannya di seluruh perusahaan untuk mendapatkan
perbaikan operasional dan pasar. Selain itu, KMS mendasar berbeda dari sistem
lain karena (1) itu dianggapnya konten yang terkandung dalam sistem yaitu,
sistem hanya sebaik apa yang ada di dalamnya dan (2) sistem tidak digunakan
untuk mengerjakan tugas, melainkan untuk memperoleh pengetahuan diperlukan
untuk melakukan tugas oleh karena itu, penggunaan KMS adalah satu langkah
dihapus dari tugas diri.
Ada 3 karakteristik KMS yang perlu diperhatikan dalam mencerminkan
sebuah KMS: pertama, sejauh mana ada manajemen formal dan kontrol KMS.
Kedua, fokus proses KMS, seperti penciptaan pengetahuan, penangkapan,
pengorganisasian dan pengemasan, akses, pencarian dan penyebaran, dan aplikasi;
dan ketiga, sejauh mana reusability of knowledge dipertimbangkan (mis, aturan
80-20, atau 20 persen dari pengetahuan konten yang berpotensi terkandung dalam
KMS cenderung memiliki nilai paling besar hingga 80 persen pengguna) (Dennis
and Vessey, 2005).

Dua Inisiatif KMS Terbaru di dalam Perusahaan Farmasi


1) KMS Perusahaan
Sebuah tim KMS didirikan untuk mengembangkan organisasi
mana yang luas KMS melayani beberapa komunitas. Operasi dari
komunitas secara praktik-praktik seperti kombinasi dari perangkat lunak
dan proses. Setiap komunitas memiliki koordinator yang ditunjuk, yang
tugasnya adalah untuk memastikan bahwa komunitas tumbuh subur
(beberapa komunitas memiliki dua atau tiga koordinator). Itu koordinator
melakukan banyak fungsi yang spesifik seperti menyambut anggota baru,
mengembangkan dan mempertahankan standar perilaku dan standar untuk
pengetahuan di dalamnya komunitas, menjaga kalender komunitas,
memonitor forum diskusi, memastikan bahwa pengetahuan di masyarakat
sesuai, dan berfungsi sebagai yang utama titik kontak dan duta besar
eksternal untuk komunitas. Anggota dari komunitas biasanya mengirim
email kepada koordinator dengan item kalender yang disarankan, yaitu
koordinator posting. Item kalender yang umum termasuk pertemuan tatap
muka yang diadakan oleh sebagian atau seluruh anggota komunitas,
seminar dan lokakarya yang ditawarkan oleh anggota komunitas, dan
banyak lagi presentasi formal cenderung menarik bagi masyarakat.

2) Bidang Penjualan KMS


Sebuah tim KM yang berbeda untuk memimpin pengembangan
lapangan penjualan KMS. Berbeda dengan KMS perusahaan, misi tim
misi KMS ini adalah untuk mengatur dan menyusun KMS. Selain itu,
semua komunikasi pengetahuan dengan perwakilan penjualan bidang
diharapkanm dapat dilakukan melalui bidang penjualan KMS. Oleh karena
itu, Proses empat langkah formal Dibuat untuk memvalidasi semua konten
yang dikirim dari bidang penjualan perwakilan. Tips pertama kali disetujui
oleh tim KM itu sendiri untuk diperiksa konten yang koheren dan lengkap.
Dibagikan, tip diberikan kepada grup hukum untuk memastikan konten
yang sesuai dengan semua aturan, peraturan, dan petunjuk praktik promosi
yang baik. Kemudian, tip dikirim ke tim manajemen merek untuk
memastikan bahwa hal itu harus dilakukan dengan strategi pemasaran
untuk obat. Lalu, tip dikirim ke grup operasi penjualan untuk peer review
oleh sebuah panel dari lima perwakilan penjualan untuk menyiapkan
kontribusi memiliki nilai real. Akhirnya, setelah ujung terarah, hal itu
masuk ke dalam bidang penjualan KMS.

Keberhasilan KMS
Keberhasilan KMS terjadi kompilasi individu termotivasi untuk disetujui
dalam penyelenggaraan KM, kompilasi individu memiliki kemampuan kognitif
untuk mendukung dan menerapkan pengetahuan, dan kompilasi individu memiliki
hubungan yang kuat dengan satu sama lain berbaring (Wasko dan Faraj, 2005).
Namun, seiring waktu, pengalaman memainkan peran berkurang dalam hal kinerja
keuntungan dari menggunakan KMS yaitu, orang yang kurang berpengalaman
akhirnya diperoleh Manfaat peningkatan yang sama seperti rekan-rekan mereka
yang lebih berpengalaman (Ko dan Dennis, 2009). Secara kolektif, faktor-faktor
memfasilitasi keberhasilan individu dan institusional KMS.

7. KECERDASAN ARTIFICAL
Penelitian AI telah berkembang menjadi enam terpisah tetapi dalam area
yang sama; adalah bahasa alami, robotika, sistem perseptif (penglihatan dan
pendengaran), genetik pemrograman (juga disebut desain evolusioner), sistem
pakar, dan jaringan saraf.
a. Bahasa alami.
Karya dalam bahasa alami, Terutama di departemen ilmu komputer
di universitas dan di laboratorium vendor, yang berusaha untuk
menghasilkan sistem yang menerjemahkan manusia biasa menjadi bahasa
komputer yang dapat diselesaikan dan dilaksanakan.
b. Robotika.
c. Sistem perseptif (penglihatan dan pendengaran). Sistem penelitian yang
melibatkan peneliti membuat mesin yang memiliki visual dan / atau
kemampuan perseptual aural yang mempengaruhi fisik mereka. Dengan
kata lain, penelitian ini bertujuan untuk membuat robot yang bisa
"melihat" atau "mendengarkan" dan mendengarkan terhadap apa yang
mereka lihat atau dengar.
d. Pemrograman genetika (juga disebut desain evolusioner).
Dengan pemrograman genetik atau desain evolusioner, pemecahan
masalah menjadi beberapa segmen, dan solusi untuk segmen ini
membahas bersama di berbagai cara untuk melahirkan solusi “anak” baru.
Setelah banyak generasi pemuliaan, pemrograman genetika mungkin
menghasilkan Hasil unggul dari yang dibuat oleh manusia. Pemrograman
genetika paling berguna dalam desain produk-produk inovatif seperti bola
lampu halogen hemat energi yang lebih terang dari bohlam halogen
standar dan lengan pendukung satelit dengan bentuk baru yang
melepaskan getaran dari yang ditransmisikan sepanjang trust.
e. Sistem pakar.
Cabang sistem pakar mengenai dengan membangun sistem yang
memutuskan logis mengambil keputusan dari pakar manusia.
f. Jaringan saraf.
Cabang AI yang lebih baru adalah jaringan saraf, yang dinamai
studi tentang bagaimana sistem saraf manusia bekerja, tetapi yang
digunakan menggunakan analisis statistik untuk mengevaluasi pola dari
banyak informasi dengan proses pembelajaran adaptif.
8. EXPERT SYSTEM
Untuk merancang sistem pakar, seorang spesialis yang dikenal sebagai
insinyur pengetahuan (terlatih khusus analis sistem bekerja sangat erat dengan
satu atau lebih ahli di daerah yang didukung. Apa yang dipelajari oleh insinyur
pengetahuan itu kemudian dimuat ke dalam sistem komputer, dalam sebuah
format khusus, dalam modul yang disebut basis pengetahuan yang dapat dilihat
pada Gambar 8.1 sebagai berikut.

Gambar 8.1

Pengetahuan ini base berisi aturan inferensi yang diikuti dalam


pengambilan keputusan dan parameter, atau fakta, yang relevan dengan
keputusan. Bagian utama lain dari sistem pakar adalah mesin inferensi dan
antarmuka pengguna. Mesin inferensi adalah persetujuan logis yang otomatis
mengeksekusi garis hukuman diaktifkan dengan aturan inferensi dan parameter
yang terlibat dalam keputusan; dengan demikian, mesin inferensi yang sama dapat
digunakan untuk banyak sistem pakar yang berbeda, masing-masing dengan dasar
pengetahuan yang berbeda. Itu antarmuka pengguna adalah modul yang
digunakan oleh pengguna akhir.

9. REALITAS VIRTUAL
Realitas virtual adalah area aplikasi yang menarik dengan kepentingan
yang berkembang pesat. Virtual reality (VR) mendukung sistem penggunaan
berbasis komputer untuk menciptakan Lingkungan yang lebih nyata untuk satu
atau lebih indera (biasanya termasuk penglihatan) dari pengguna manusia atau
pengguna. Perkembangan VR sedang dalam masa pertumbuhan, dan akan
membutuhkan waktu yang lama sebelum apa pun yang mendekati Enterprise
holodeck adalah mungkin. Namun demikian, banyak vendor sedang
mengembangkan perangkat keras VR dan perangkat lunak, dan banyak aplikasi
VR yang berharga mulai muncul.
MANAGERIAL SUPPORT SYSTEMS
PADA PIZZA HUT

Pizza Hut merupakan restoran waralaba berantai untuk makanan


internasionl yang menkhususkan dalam pizza, Perusahaan ini didirikan pertama
kali pada tahun 1958 oleh dua orang mahasiswa, Dan dan Frank Carney di
Wichita, Kansas. Kemudian perusahaaan ini dibeli oleh Pepsico, inc pada tahun
1977.Pizza hut sekarang ini merupakan restoran pizza berantai terbesar di dunia
dengan 12.000 restoran kios yang melayani system free delivery. Pizza Hut hadir
di Indonesia pertama kali pada tahun 1984 sekaligus sebagai restoran pizza
pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza hut sudah menyebar di seluruh nusantara
sehingga mudah dijumpai dimana saja. Untuk saat ini pemegang hak waralaba
tunggal di Indonesia adalah PT. Sari Melati Kencana.

Sistem Informasi Pada Pizza Hut


Pizza Hut menerapkan sistem informasi yang dapat menunjang daya saing,
diantaranya berinvestasi pada sistem Point Of Scale (POS) dan operasi toko
secara otomatis serta membuka toko secara online (www.pizzahut.com) di
jaringan internet. Sistem informasi ini dapat digunakan sebagai senjata untuk
menjangkau konsumen dimana saja berada, sesuai dengan slogannya yaitu “ to be
wherever our customer are”yang pada akhirnya tentu saja dapat meningkatkan
penerimaan perusahaan.
Tipe sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut adalah sebagai
berikut:
1. Operating Support System
merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi
untuk keperluan internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi.
a. Transaction Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System ,
yaitu suatusistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk
menyimpan dan mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang
langsung terhubungi dengankomputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan
cepat atau periodik. Point of Sale adalah bagian yang palng vital dalam proses
operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung
dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan
hardware dan software yang dapat diandalkanmerupakan faktor kunci
kelangsungan operasional.Pada prinsipnya sistem operasional Pizza Hut
merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara baku ke dalam proses
otomatisasi. Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order station)
yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dari
beberapa order station . Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung
oleh kitchen dengan hardcopy document transaksisebagai perintah kerja. Semua
data transaksi akan tersimpan didalam file server,sedangkan driver routing
diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung
oleh headquater melalui jaringan WAN.
b. Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS merupakan sistem yang digunakan baik oleh komponen eksternal
perusahaan dalam hal ini konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan.
Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di
internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC atau Pizza Hut akan dihubungkan
ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah
dilakukan. Pizza Hut menerapkan online order terhadap kosumennya.
Layanan online order ini terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log
in account untuk para konsumen baik itu konsumen yang reguler ataupun
konsumen baru dengan memasukkan kodepin untuk mengetahui jaringan Pizza
Hut terdekat. Menu yang kedua adalah demonstrasi pembelian, layanan ini
disediakan bagi para pelanggan untuk mencoba melakukan pemesanan online
sebelum melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya. Dan yang ketiga adalah help
features yakni cara perusahaan untuk berkomunkasi dengan pelanggan melalui
email dan telepon bebas pulsa. Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung
Pizza Hut telah melakukan pendekatan terhadap konsumennya, karena bukan
tidak mungkin dengan customer relation management yang dilakukan Pizza Hut
akan menciptakan loyalitas tersendiri bagi para konsumennya.
c. Process Control System
Saat ini masing-masing outlet Pizza Hut telah mengembangkan in house
system yang dinamai “Pizza Hut Field Management System”, dimana system ini
menyediakan aplikasi-aplikasi yang cocok dan dapat membantu store manager
untuk melakukan bussiness forecasting, inventory management dan human
recources management. Dengan adanya process control system ini masing-masing
outlet Pizza Hut mampu beroperasi secara efektif dan efisien sehingga mampu
memaksimalkan profit dari masing-masing outlet. Sistem ini juga memberikan
peringatan dini kepada store manager mengenai masalah-masalah yang mungkin
muncul sehingga mampu mengurangi resiko perusahaan. Selain itu system ini
secara otomatis juga tersambung dengan kantor pusat (Head Quarter) yang
memungkinkan kantor pusat Pizza Hut untuk memonitor kinerja masing-masing
outlet/restaurant yang lebih memudahkan dalam melakukan control, monitoring,
dan koordinasi dengan cabang.

2. Management Support System


Merupakan sistem yang dapat menyediakan manager end- user akan suatu
produk informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat.
1) Management Information System (MIS)
MIS yang digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field
Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu
store manager dalam business forecasting, inventory management dan
human resources management . Aplikasi iniakan berupa suatu bentuk
pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaandalam penentuan
atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.
2) Decision Support System (DSS)
DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-
user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis,
simulasi dan lain sebagainya. Bagi Pizza Hut sendiri penggunaan DSS
terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem
secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool
analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen
persediaan. Penggunaan sistem informasi berbasis komputer (Computer
Based InformationSystem) yang digunakan oleh Pizza Hut untuk
mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing
bidang yakni menunjang operasi bisnis dalam hal melayani transaksi
penjualan, membantu dalam record pembelian pelanggan, melacak
persediaan, membayar gaji karyawan, pembelian bahan baku,
mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya.

3. Menunjang Pembuatan Keputusan Manajerial (Managerial decision


making).
Dengan adanya aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan dalam peramalan
bisnis, manajemen persediaan dan juga manajemen sumber daya manusia, maka
hal-hal tersebutdapat membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial
yang lebih baik serta memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu
pengambilan keputusan dalam halpembelian bahan baku, apakah harus ditambah
atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimanahal ini nantinya akan terkait dengan
pengaturan persediaan sehingga pemborosan biaya tidak terjadi. Selain itu dengan
adanya peramalan bisnis maka pihak manajerial dapat mengambilkeputusan
investasi apa yang memang dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang.
Secara struktural, proses pembuatan keputusan manajerial terbagi atas
beberapa tahap yaitu:
1) Identify problems and opportunities Dalam hal ini Pizza Hut menangkap
kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena
perubahan perilaku konsumen dari offline ke online
2) Help generate and evaluate decision alternative Aktivitas operasional
diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti yang dapatdilihat didalam
website, pelanggan dapat memilih jenis topping yang disukai. Dengan
mengetahui jenis topping yang digemari konsumen saat itu, maka hal ini
dapatdijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam menganalisa
keunggulan superiordari suatu produk.
3) Select course of action and monitor its implementation Setelah mengetahui
dan menganalisa hal-hal startegis yang mampu menciptakan keunggulan
bersaing, maka tahap yang ketiga yaitu menerapkannya pada perusahaan.

4. Menunjang Keunggulan Strategis (strategic advantage)


Menunjang Keunggulan Strategis (strategic advantage), diantaranya
1) Sistem informasi yang digunakan dapat mendukung misi perusahaan
dalam hal 100%
2) customer satisfaction Melalui website-nya (www.pizzahut.com) konsumen
dapat mengorder secara online atau mencari restoran Pizza Hut terdekat
(dengan fasilitas layanan store finder) dan juga bisa mendapatkan kupon
potongan harga secara gratis melalui situs tersebut. Hal- hal seperti ini
dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan menjauhi pelanggan
darirestoran kompetitor.
3) Melalui sistem informasi, Pizza Hut dapat senantiasa melakukan
diferensiasi produk melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu
melakukan perubahan rasa sesuai dengan perubahan selera pelanggan dan
selalu memberikan terobosan baru terhadapterhadap produk-produk Pizza
Hut.
4) Melalui sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat
delivery order dalam keadaan panas ( fresh from the oven) dengan harga
yang wajar (value priced application). Sehingga konsumen dapat langsung
merasakan kenikmatan asli dari produk-produk yang ditawarkan oleh
Pizza Hut dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama dengan harga yang
cukup terjangkau.
5) Sistem informasi POS sangat mudah digunakan untuk mendukung
kelancaran kegiatan operasional perusahaan (user friendly).

Executive Information System


Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan eksekutif istilah
executive information system (EIS) sering dipertukarkan dengan executive
support system (ESS). Namun, ada juga yang membedakan keduanya. Jika
dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer
yang menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem ini memberikan
akses cepat atas informasi dan laporan manajemen. Di sisi lain, ESS adalah sistem
pendukung kompherensif yang mempunyai kemampuan lebih dari EIS. ESS
menyangkut juga sistem komunikasi, otomatisasi kantor, dukungan analisis, dan
inteligent.
Pizza Hut ESS dibnagun melalui Pizza Hut Field Management System,
untuk operational masing-masing outlet menyangkut bussiness forecasting
inventory management dan human resource management yang tersambung secara
otomatis dengan Head Quarter. System ini memungkinkan mampu menyajikan
gambaran operasional dari masing-masing outlet; melayani kebutuhan informasi
eksekutif puncak; menyajikan tampilan yang akrab di pengguna; sesuai dengan
tepat waktu dan efektif; menyajikan penelusuran dan pengendalian yang tepat
waktu dan efektif, menyajikan akses cepat atas informasi rinci dengan teks, angka,
atau grafik, mengidentifikasi masalah, serta menyaring, mengkompres, dan
melacak data dan informasi kritikal.
Karakteristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan melihat rician,
menginformasikan faktor keberhasilan kritikal (critical success factors), akses
status, analisis, pelaporan eksepsi (Exception reporting), penggunaan warna,
navigasi informasi dan komunikasi. Satu kemampuan utama ESS adalah
kemampuan menyajikan data rinci atas informasi ringkas. Dalam hal ini, eksekutif
Pizza Hut dapat memantau kemajuan kinerja dan performance untuk masing-
masing outlet/karyawan dari waktu ke waktu bahkan sampai ke detail proyek yang
sedang dikerjakan. Kemudian jika terjadi suatu hal yang potensi masalah maka
dapat langsung diantisipasi dan dapat dicari penyebabnya. Dengan ESS, para
eksekutif Pizza Hut juga dapat melihat peta jalur distribusi bahan baku sampai ke
lokasi, dan faktor penghambat dapat segera diidentifikasi.
REFERENCES

Carol V. Brown. Daniel W. DeHayes. Jeffrey A. Hoffer. E. Wainright Martin.


William C. Perkins. Prentice HallEdisi Ketujuh. Pearson. 2004.

Anda mungkin juga menyukai