Kebutuhan energy seseorang adalah konsumsi energy yang berasal dari
makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energy seseorang bia seseorang mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara social dan ekonomi.
Kebutuhan anak laki-laki dan perempuan berbeda. Anak laki-laki lebih
banyak melakukan aktivitas fisik sehingga membutuhkan energy lebih banyak. Sedangkan aktivitas perempuan biasanya memuncak saat menstruasi sehingga membutuhkan protein dan dan zat besi lebih banyak.
Pada dasarnya zat gizi dibutuhkan untuk penyempurnaan pertumbuhan dan
fungsi organ reproduksi. Pada masa pubertas tubuh akan memproduksi hormon- hormon seks jadi alat reproduksi dan memperbaiki perubahan. Hormon seks perempuan adalah estrogen dan hormon progestron tersebut berada di dalam darah sehingga meningkatkan fungsi alat atau organ tubuh yang lain.
Kesuburan (fertilitas) adalah dapat bekerjnaya secara optimal organ-organ
reproduksi baik, pada pria maupun wanita, sehingga dapat melakukan fungsi fertilisasi dengan baik. Banyak faktor perilaku yang mempengaruhi kesuburan dan keberhasilan pembuahan sel telur oleh sperma, serta tumbuh kembang janin agar lahir sebagai bayi yang normal dan sehat. Perilaku gizi dan kesehatan merupakan faktor penting. Kesadaran untuk makan sehat itulah yang sampai kini belum dimiliki oleh wanita usia subur (WUS) beruma muda (remaja). Reproduksi manusia membutuhkan zat gizi yang cukup. Asupan zat gizi harus diperhatikan agar mencapai kematangan seksual. Gizi seimbang akan menentukan kesehatan organ reproduksi. Berikut ini adalah zat gizi yang dapat mendukung kesuburan atau kesuburan:
1. Karbohidrat. Sebagai Zat Pembangkit Energi, Zat Pembangkit ini diperlukan untuk
mendukung kesuburan, Zat ini juga membutuhkan dukungan agar kesuburan berjalan dengan baik. Namun perlu dipertimbangkan, asupan yang tidak terpakai dan bisa menjadi gemuk timbunan lemak ini dapat dipertanyakan tentang obesitas yang meningkatkan libido pria dan wanita. bahan makanan yang mengandung lemak yaitu nasi, gandum, roti, mie dan lain-lain. 2. Lemak. Secara umum bekerja sebagai sumber energi yang menghasilkan 9 KKal untuk setiap gram nya dalam proses fertilasi, lemak dapat memengaruhi tingkat libido pada pria dan wanita, Beberapa makanan yang mengandung lemak seperti cokelat, dan alpukat. 3. Protein. Berfungsi untuk memilih sel dan jaringan. Salah satu yang bermanfaat sebagai zat penyerap pada pria adalah kelompok asam amino, seperti asam amino esensial, arginin dan triptofan. Dapat mencegah kemandulan, mempertahankan daya tahan tubuh sperma dan membantu mengalirkan aliran pada kelamin, sehingga meningkatkan libido. Selain itu, triptofan dan dapat meningkatkan produksi serotanin dan meningkatkan saraf dapat meningkatkan libido. Asam amini dapat ditemukan dari beberapa makanan seperti kuning telut, susu, daging segar, ikan, tempe dan tahu. Dapat ditemukan di cokelat, kacang-kacangan, makanan laut sedangkan triftofan dapat ditemukan pada coklat dan susu. 4. Vitamin. Vitamin merupakan zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil. Asupan vitamin yang dibutuhkan tubuh yaitu vitamin A, vitamin B Kompleks, dan vitamin C. Vitamin C haris diperbanyak, sekita 500mg/hari agar tubuh kebal terhadap infeksi. Satu bulan menjelang masa prakonsepsi vitamin C perlu ditingkatkan sampai 1000 mg/hari. Daftar pustaka : Dewantari, 2013. Peranan Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jurnal Skala Husada. 10(2): 219-224 Pratiwi, A. 2011. Hubungan Status Gizi Dengan Keteraturan Siklus Menstruasi. Karya Tulis Ilmiah. Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Universitas Sebelas Maret. 2 Juni. Surakarta Admin, 2019. Pengaruh Status Gizi Terhadap Sistem Reproduksi. https://www.jendelamata.com/pengaruh-status-gizi-terhadap-sistem-reproduksi/. Diakses pada tanggal 9 Februari 2020 (23.18)